Sie sind auf Seite 1von 27

Perbaikan Kualitas Citra

(Image Enhancement)

Proses proses yang termasuk


dalam perbaikan kualitas citra :
1. Operasi Titik
Pengubahan kualitas citra (Image
brightness)
Koreksi Gamma, Pengubahan Histogram
Citra
2. Filtering
Filter linier, Filter non linier
3. Operasi Geometri
Translasi, rotasi, Penskalaan

Pengubahan kualitas citra


(Image brightness)
Kecerahan/kecemerlangan gambar dapat
diperbaiki dengan menambahkan (atau
mengurangkan) sebuah konstanta kepada
setiap pixel di dalam citra.
Akibat dari operasi tersebut, histogram
citra mengalami pergeseran.
Secara matematis operasi tersebut dpt di
tulis sebagai :
f ( x, y ) , f ( x, y ) b
Jika b positif, kecerahan gambar
bertambah, sebaliknya jika b negatif
kecerahan gambar berkurang.

Macam-macam Pengubahan
Kualitas Citra

Citra Asal

Histogra
m

Macam-macam Pengubahan
Kualitas Citra

Citra dengan
b=+100

Histogram

Macam-macam Pengubahan
Kualitas Citra

Citra Asal

Histogram

Macam-macam Pengubahan
Kualitas Citra

Citra dengan b= 100

Histogram

Koreksi Gamma
Bentuk umum transformasi gamma
1

U' U

adalah faktor koreksi gamma dengan kisaran


0 1

Semakin kecil faktor koreksi maka citra output


akan semakin terang dan semakin tinggi faktor
koreksi maka citra output akan mendekati citra
asli

Contoh Hasil Koreksi


Gamma

Perataan Histogram
(Histogram Equalization)
Tujuannya adalah untuk memperoleh
penyebaran histogram yang merata,
sedemikian sehingga setiap derajat
keabuan memiliki jumlah pixel yang
relatif sama.
Prosedur adalah mengubah derajat
keabuan suatu pixel (r) dengan
derajat keabuan yang baru (s)
dengan suatu fungsi transformasi T

Dalam bentuk diskrit, nilai-nilai s


diperoleh dengan persamaan :
k

sk T (rk )
j 0

nj
n

Pr (r j )
j 0

0r
yang dalam hal ini,

1,

k 0,1,2,..., L 1

Histogra
m
Citra
asal

Histogra
m
Citra Hasil Perataan
Histogram

Filtering
Pelembutan Citra (Image Smoothing)
Bertujuan untuk menekan gangguan (noise)
sebagai akibat dari hasil penerokan yang tidak
bagus (sensor noise, photographic grain noise)
atau akibat saluran transmisi.
Pixel yang mengalami gangguan umumnya
memiliki frekuensi tinggi (berdasarkan analisis
frekuensi dengan transformasi fourier).
Operasi Image smoothing dilakukan untuk
menekan komponen yang berfrekuensi tinggi
dan meloloskan komponen yang berfrekuensi
rendah.

Operasi pelembutan citra dapat


dipandang sebagai konvolusi citra f(x,y)
dengan filter h(x,y) :
g ( x, y ) f ( x , y ) * h ( x , y )

dimana penapis h(x,y) disebut juga filter


lolos rendah (low-pass filter), karena
filter tersebut menekan komponen yang
berfrekuensi tinggi (misalnya pixel
gangguan, pixel tepi) dan meloloskan
komponen yang berfrekuensi rendah.

Low-Pass Filter
Aturan :
1. Semua koefisien penapis harus positif
2. Jumlah semua koefisien harus sama
dengan 1
Jika jumlah semua koefisien lebih besar
dari 1, mk konvolusi menghasilkan
penguatan (tidak didinginkan). Jika jumlah
semua koefisien kurang dari 1, mk yang
dihasilkan adalah penurunan. Akibatnya,
citra hasil pelembutan tampak lebih gelap.

Contoh Penapis Lolos


Rendah
1 / 9 1 / 9 1 / 9
1 / 9 1 / 9 1 / 9

1 / 9 1 / 9 1 / 9
(i)

1 / 10 1 / 10 1 / 10
1 / 10 1 / 5 1 / 10

1 / 10 1 / 10 1 / 10
(ii)

1 / 16 1 / 8 1 / 16
1/ 8 1/ 4 1/ 8

1 / 16 1 / 8 1 / 16
(iii)

Contoh Hasil Operasi Image


Smooting

Contoh Hasil Operasi Image


Smooting

Penajaman Citra (Image Sharpening)


Bertujuan memperjelas tepi pada objek di
dalam citra.
Operasi penajaman dilakukan dengan
melewatkan citra pada penapis lolos tinggi
(high-pass filter).
Penapis lolos tinggi akan meloloskan (atau
memperkuat) komponen yang berfrekuensi
tinggi (misalnya tepi atau pinggiran objek)
dan akan menurunkan komponen berfrekuensi
rendah. Akibatnya, pinggiran objek terlihat
lebih tajam dibandingkan sekitarnya.

Filter Lolos Tinggi


Aturan filter lolos tinggi :
1. Koefisien penapis boleh positif, negatif
atau nol
2. Jumlah semua koefisien adalah 0 atau 1
Jika jumlah koefisien = 0 maka komponen
berfrekuensi rendah akan turun nilainya,
sedangkan jika jumlah koefisien sama
dengan 1 maka komponen berfrekuensi
rendah akan tetap sama dengan nilai
semula.

Contoh Filter Lolos Tinggi


1 1 1
1 8 1

1 1 1
0

0 1 0
1 5 1

0 1 0

1 2 1
2 4 2

1 2 1

1 2 1
2 5 2

1 2 1

Contoh Hasil penajaman dengan


Filter Lolos Tinggi

Contoh Hasil penajaman


dengan filter Lolos Tinggi

Median Filter
Window digeser titik demi titik pada
seluruh daerah citra.
Pada setiap pergeseran dibuat
window baru
Titik tengah dari window tsb diubah
dengan nilai median dari window
tersebut

Contoh penghilangan noise dengan


median filter 3x3

1
3

10

15

14

18

1
3

10

15

14

18

1
2

10

10

10

15

1
2

10

10

10

15

1
1

11

35

10

10

1
1

11

10

10

10

1
3

12

10

12

1
3

12

10

12

1
3

12

10

1
3

12

10

Contoh Hasil Filtering


dengan median filter

Das könnte Ihnen auch gefallen