Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DEFINISI
Penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang
ditandai dengan peningkatan tekanan darah.
Sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg
Pada lanjut usia, sistolik >160 mmHg dan diastolik
>90 mmHg
HYPERTENSION FACTS
ETIOLOGI
Hipertensi primer (esensial/idiopatik)
Hipertensi sekunder
Ginjal (5%)
Sekresi hormonal (1-2%)
BLOOD PRESSURE
CLASSIFICATION (JNC VII)
sakit kepala,
epistaksis (mimisan)
pusing/migrain,
rasa berat ditengkuk,
sukar tidur,
mata berkunang kunang,
lemah dan lelah,
tekanan darah > 140/90 mmHg
Kidney
Renal Insufficiency
ESRD / Gagal Gnjal
Heart
Left Ventricular
Hypertrophy
Hypertension
Vessel
Arteriosclerosis
Peripheral Vascular Disease
Coronary Heart Disease
Brain
Stroke
seberapa tinggi
tekanan darah
Mata
retinopathy
Ginjal
Gagal Ginjal
Otak
stroke
Jantung
Peny.Jantung Koroner
Pembesaran Jantung kiri
Gagal Jantung
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis : protein,
leukosit, eritrosit dan
silinder
Hemoglobin dan
hematokrit
Elektrolit darah : kalium
Ureum/kreatinin
Gula darah puasa
Kolesterol total
EKG
TSH
Leukosit darah
Trigliserda, HDL, dan
kolesterol LDL
Kalsium dan fosfor
Foto toraks
Ekokardiograf
Ekokardiograf-Doppler
TATALAKSANA HIPERTENSI
PENANGANAN HIPERTENSI
Tekanan darah target adalah <140/90 mmHg yang berhubungan dengan
penurunan komplikasi penyakit kardiovaskuler. Pada pasien dengan hipertensi
dan diabetes atau panyakit ginjal, target tekanan darahnya adalah <130/80
mmHg.
KRISIS
HIPERTENSI
LATAR BELAKANG
Hipertensi Masalah kesehatan masyarakat
dunia
Beberapa penulis 1% dari penderita
hipertensi akan mengalami krisis hipertensi
Majalah the Lancet dan WHO Kejadian krisis
hipertensi akan m dari 0,26% th 2000
0,29% th 2025 pd penduduk dewasa di dunia
Untuk mencegah kerusakan organ akibat krisis
hipertensi di Indonesia perlu dilakukan upaya
pengenalan dini dan penatalaksanaan krisis
hipertensi yang disepakati bersama.
DEFINISI
Krisis hipertensi
Suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang
mendadak (sistole 180 mmHg dan/atau diastole 120
mmHg), pd penderita hipertensi, yg membutuhkan
penanggulangan atau penanganan segera.
Hipertensi emergensi
Kenaikan TD mendadak yg disertai kerusakan
organ target yang progresif. Di perlukan
tindakan penurunan TD yg segera dalam kurun
waktu menit/jam. Dengan parenteral
2. Hipertensi urgensi
Kenaikan TD mendadak yg tidak disertai
kerusakan organ target. Penurunan TD harus
dilaksanakan dalam kurun waktu 24-48 jam.
Dengan oral
Neurologi:
Sakit kepala, hilang/ kabur penglihatan, kejang,
defsit neurologis fokal, gangguan kesadaran
(somnolen, sopor, coma).
2. Mata:
Funduskopi berupa perdarahan retina, eksudat
retina, edema papil.
3. Kardiovaskular
Nyeri dada, edema paru.
4.
5.
Ginjal:
Azotemia, proteinuria, oligouria.
Obstetri
Preklampsia dengan gejala berupa gangguan
penglihatan, sakit kepala hebat, kejang, nyeri
abdomen kuadran atas, gagal jantung kongestif dan
oliguri, serta gangguan kesadaran/ gangguan
serebrovaskuler.
FAKTOR RISIKO
Penderita hipertensi yg tidak meminum obat
atau minum obat anti hipertensi
Kehamilan
Penggunaan NAPZA
Penderita deng anrangsangan simpatis yg
tinggi seperti luka bakar berat,
phaechromocytoma, penyakit kolagen,
penyakit vaskuler, trauma kepala.
Penderita hipertensi dengan penyakit
parenkim ginjal
Pemeriksaan fsik
Sesuai dengan organ target yang terkena
Pengukuran TD di kedua lengan
Palpasi denyut nadi di keempat
ekstremitas
Auskultasi untuk mendengar ada/ tidak
bruit
Pembuluh darah besar, bising jantung dan
ronki paru.
Pemeriksaan neurologis umum
PENETAPAN DIAGNOSTIK
Walau biasanya pd krisis hipertensi ditemukan TD
180/120 mmHg perlu diperhatikan kecepatan
kenaikan TD tersebut dan derajat gangguan
organ target yang terjadi.
KRISIS HIPERTENSI
1.Peningkatan TD mendadak
2.Sistolik >180 dan atau diastolik >120 mmHg
3. Memerlukan penanganan segera
Apakah disertai kerusakan organ?
Ditemukan gejala penurunan kesadaran, gangguan penglihatan, sakit
kepala, kejang-kejang, sesak nafas, nyeri dada, edem atau perdarahan
papil, dll.
YES
Hipertensi emergency
(disertai kerusakan organ)
Penurunan TD menit/jam
obat parenteral
ICU
1 amp 10mg perdipine
dilarutkan dalam 50cc pelarut.
Tetesan diberikan dari dosis
terendah 0,5mcg/kgBB/menit.
NO
Hipertensi urgency (tidak
ada kerusakan organ)
penurunan TD 24-48 jam
obat oral
RAWAT
INAP
2 amp 10 mg perdipine
dilarutkan dalam 100cc pelarut.
Tetesan diberikan dari dosis
terendah 0,5mcg/kgBB/menit.
THANK YOU!!