Sie sind auf Seite 1von 1

ABSTRAK

Pada akhir- akhir ini pengurusan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) banyak mendapat sorotan
dari public karena dinilai tidak professional, tidak efisien,. dan tidak transparan sehingga menambah
beban biaya yang dikeluarkan oleh negara/ pemerintah untuk mempertahankan keberadaannya. Penilaian
publik atas permasalah yang menyebabkan tidak efektif dan tidak optimalnya kinerja direksi dalam
pengurusan BUMN. Bagaimana kedudukan, peran, dan tanggung jawab hukum direksi dalam pengurusan
BUMN? Bagaimana penerapan prinsip business judgement rule sebagai wujud perlindungan direksi
dalam pengurusan BUMN?
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan perundang-undangan
dikarenakan bersifat deskriptif dengan jenis penelitian yuridis normatif. Bahan penelitian yang digunakan
terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan
data yang digunakan melalui penelitian kepustakaan dengan menggunakan alat pengumpulan data berupa
studi dokumen yang kemudian data yang telah dikumpulkan lalu dikelompokkan menurut permasalahan
dan selanjutnya dianalisis secara kualitatif sehingga dapat ditarik kesimpulan dengan menggunakan
logika berfikir deduktif.
Berdasarkan hasil penelitian dapatlah diketahui bahwa ternyata tidak ada pengaturan yang tegas
dalam Undang-Undang BUMN menyangkut kedudukan dan peran dari direksi dalam pengurusan BUMN.
Dalam undang-undang tersebut hanya menguraikan mengenai tugas dan kewajiban dari direksi yang
nantinya menimbulkan tanggung jawab hukum yang tidak hanya dari segi hukum perdata tetapi juga dari
segi hukum pidana apabila terbukti bahwa direksi melakukan perbuatan menyimpang dari kewajiban
hukumnya dalam melakukan pengurusan perseroan yang merugikan perseroan. Akan tetapi direksi juga
dapat melakukan pembelaan terhadap dirinya melalui prinsip business judgement rule apabila dapat
membuktikan bahwa dalam menjalankan tugas dan kewajibannya tidak menyimpang dari undang- undang
dan anggaran dasar perusahaan serta dilaksanakan berdasarkan itikad baik dan jujur sehingga timbulnya
kerugian pada perusahaan bukan diakibatkan karena kesalahan maupun kelalaian yang ditimbulkan dari
diri direksi itu sendiri

Das könnte Ihnen auch gefallen