Sie sind auf Seite 1von 7

Jumat, 08 Mei 2009

PROSES DIFUSI DALAM DUNIA PENDIDIKAN


Difusi adalah proses komunikasi antara warga masyarakat (anggota sistem sosial), dengan
menggunakan saluran tertentu. komunikasi dalam definisi ini ditekankan dalam arti
terjadinya saling tukar informasi (hubungan timbal balik), antar beberapa individu baik secara
memusat (konverfen) maupun memencar (devergen) yang berlangsung secara spontan.
Dengan adanya komunikasi ini akan terjadi kesamaan pendapat antar warga masyarakat
tentang inovasi.
Rogers membedakan antara sistem difusi sentralisasi dan sisterm difusi desentralisasi. Dalam
difusi sentralisasi, penentuan tentang berbagai hal seperti : kapan dimulainya difusi inovasi,
dengan saluran apa, siapa yang akan menilai hasilnya, dan sebagainya, dilakukan oleh
sekelompok kecil orang tertentu atau pimpinan agen pembaharu. Sedangkan dalam sistem
difusi desentralisasi, penentuan itu dilakukan oleh klien (warga masyarakat) bekerja sama
dengan beberapa orang yang telah menerima inovasi. dalam pelaksanaan sistem difusi
desentralisasi yang secara ekstrim tidak perlu ada agen pembaharu. Warga masyarakat itu
sendiri yang bertanggung jawab terjadinya difusi inovasi.
adapun menurut Rogers mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi inovasi yaitu :
1. Inovasi
2. Komunikasi dengan saluran tertentu
3. waktu
4. warga masyarakat (anggota sosial)
PENGERTIAN INOVASI PENDIDIKAN
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal (yang
ada) sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai
tujuan tertentu dalam bidang pendidikan (Santoso S Hamijoyo ; 1974)
Inovasi pendidikan pada dasarnya merupakan perubahan yang sengaja di praktek pendidikan
yang secara kualitatif berbeda dari keadaan sebelumnya, untuk meningkatkan kemampuan
guna mencapai tujuan tertentu dalam bidang pendidikan.
Proses difusi inovasi dalam dunia pendidikan merupakan suatu proses komunikasi inovasi
warga masyarakat (orang tua siswa) yang mendukung adanya suatu perubahan yang baru
yang bersifat kualitatif yang sengaja diadakan dan di upayakan baik dalam bentuk gagasan
objek ataupun praktek pendidikan yang secara kualitatif yang berbeda dari keadaan
sebelumnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan suatu lembaga dalam proses
pendidikan guna mencapai yang diharapkan dalam pendidikan yang lebih maju

KONSEP DASAR INOVASI PENDIDIKAN

Posted February 11, 2011 by indraprasetya17 in edu. Leave a Comment


A. Konsep Dasar Inovasi
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan perubahan. Kata
kerjanya inovo yang artinya memperbaharui dan mengubah. Inovasi adalah suatu perubahan
yang baru yang menuju kea rah perbaikan; yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya,
yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan).
Inovasi adalah an idea, practice or object thatperceived as new by an individual or other unit
of adoption. Menurut Prof. Azis Inovasi berarti mengintrodusir suatu gagasan maupun
teknologi baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan. Inovasi dapat
berupa ide, proses dan produk dalam berbagai bidang. Contoh bidangnya adalah :
Managerial, Teknologi, Kurikulum
B. Pengertian Inovasi Pendidikan
Ada beberapa pendapat mengenai inovasi pendidikan :
1. Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang
pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan
adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati berbagai hal yang baru bagi
hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil inverse (penemuan
baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
2. Demikian pula Ansyar, Nurtain (1991) mengemukakan inovasi adalah gagasan, perbuatan
atau sesuatu yang baru dalam konteks social tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi.
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal (yang
ada sebelumnya), serta sengaja diciptakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai
tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan beberapa istilah
yang menjadi kunci penelitian inovasi pendidikan, sebagai berikut.
1. Baru dalam inovasi dapat diartikan apa saja yang belum dipahami, diterima atau
dilaksanakan oleh penerina inovasi, meskipun mungkin bukan hal baru lagi bagi oranag lain.
Akan tetapi, yang lebih penting dari sifatnya yang baru ialah sifat kualitatif berbeda dari
sebelummya.

2. Kualitatif berarti inovasi itu memungkinkan adanya re-organisasi atau pengaturan


kembali unsure-unsur dalam pendidikan. Jadi, bukan semata-mata menjumlahkan atau
penambahan unsure-unsur setiap komponen.
3. Hal yang dimaksud dengan definisi tadi banyak sekali, meliputi semua komponen dan
aspek dalam subsistem pendidikan. Hal-hal yang diperbaharui pada hakikatnya adalah idea
tau rangkaian ide. Sementara inovasi karena sifatnya, tetap vercorak mental, sedangkan yang
lain memperoleh bentuk nyata, termasuk hal yang diperbaharui ialah buah pikiran, metode,
dan teknik bekerja, mengatur, mendidik, perbuatan, peraturan norma, barang, dan alat.
4. Kesenjangan merupakan unsur pengembangan baru dalam pemikiran para pendidik
dewasa ini. Bembatasan arti secara fungsional ini lebih banyak mengutarakan harapan
kalangan pendidik agar kita kembali pada pembelajaran (learning), dan pembelajaran
(teaching), dan menghindarkan diri dari pembaharuan perkakas (gadgeteering).
5. Meningkatkan kemampuan mengandung arti bahwa tujuan utama inovasi ialah
kemampuan sumber-sumber tenaga, uang, dan sasaran, termasuk struktur dan prosedur
organisasi.
6. Tujuan yang direncanakan hrus dirinci dengan jelas tentang sasarandan hasil-hasil yang
ingin dicapai, yang sedapat mungkin dapat diukur untuk mengetahui perbedaan antara
keadaan sesudah dan sebelum inovasi dilaksanakan, sedangkan tujuan inovasi itu sendiri
adalah efesiensi dan efektifitas, mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya
dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya.
Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan inovasi dibidang
pendidikan adalah usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang
lebih baik dalam bidang pendidikan.
C. Ruang Lingkup Inovasi Pendidikan
1) Bidang peserta didik, pengelompokan dalam proses pembelajaran dengan segala gambaran
karakteristiknya
2) Bidang tujuan pendidikan, menyangkut kapasitas pribadi, sosial, ekonomis, tingkat dan
jenis pengajaran, cara dan sarana untuk merumuskan tujuan
3) Isi pelajaran, menurut jenisnya, efek/dampak, kapasitas anak didik, bidang dan struktur
ilmu pengetahuan, manfaat, kemampuan mental, dan derjat spesialisasi
4) Media pembelajaran,
5) Fasilitas pendidikan, perabot/perlengkapan yang mendukung pelaksanaan pendidikan
6) Metode dan tekhnik komunikasi, interaksi langsung dan tak langsung

7) Hasil pendidikan
D. Tujuan inovasi pendidikan
Menurut santoso (1974) tujuan utama inovasi, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga,
uang dan sarana termasuk struktur dan prosedur organisasi. Tujuan inovasi pendidikan adalah
meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas sarana serta jumlah peserta didik
sebanyak-banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan
peserta didik, masyarakat dan pembangunan) dengan menggunakan sumber, tenaga, uang,
alat dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Referensi : Saud, Udin Syaefudin. (2008) Inovasi Pendidikan. Al Fabeta. Bandung

KARAKTERISTIK INOVASI PENDIDIKAN

Posted February 11, 2011 by indraprasetya17 in edu. 1 Comment


Everett M. Rogers mengemukakan karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau
lambatnya penerimaan inovasi, sebagai berikut :
1. Keunggulan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dapat memberikan manfaat atau keuntungan,
bagi penerimanya, yang dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya, prestise sosial,
kenyamanan, kepuasaan dan lainnya.
2. Konfirmanilitas/Kompatibel (Compatibility), ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai
(value), pengalaman lalu, dan kebutuhan dari penerima.
3. Kompleksitas (complexity), ialah tingkat kesukaran atau kerumitan untuk memahami dan
menggunakan inovasi bagi penerima.
4. Trialabilitas (Trialability), ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.
5. Dapat diamati (Observability) ialah mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi. Suatu
inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat. Adapun
beberapa kemampuan bidang yang dapat diamati, diantaranya : manajemen pendidikan,
metodologi pengajaran, media pembelajaran, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi
kurikulum,dll.
Dari kelima karakteristik tersebut didapat peta konsep sebagai berikut :
1. Keunggulan reatif
manfaat
menguntungkan pengguna

ekonomis
kepuasan pengguna
2. Kompleksitas
kerumitan
tingkat kesulitan
3. Kompatibilitas
kesesuaian dengan nilai
kesesuaian dengan pengalaman
kesesuaian dengan kebutuhan
4. Trialabilitas
dapat diuji coba
bergerak dan fakta
5. Observability
dapat diamati
terlihat
dapat dirasakan
Tanggapan & Argumen :
Cepat atau lambatnya suatu inovasi dapat diterima akan sangat tergantung pada karakteristik
inovasi itu sendiri dan juga dipengaruhi oleh atribut-atribut inovasi itu sendiri. Oleh karena
iru seorang agen pembaharuan atau innovator harus senan tiasa memmperhatikan
karakteristik dan atribut inovasinya agar dapat dengan cepat diterima sasaran inovasi tersebut.

STRATEGI INOVASI
1. Strategi Fasilitatif
Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakqan strategi fasilitatif artinya
untuk mencapai tujuan perubahan perubahan sosial yang telah ditentukan, diutamakan

penyediaan fasilitas dengan maksud agar program sosial akan berjalan dengan mudah dan
lancar. Strategi fasilitatif akan dapat digunakan dengan tepat jika :
(a) mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya mencari target perubahan,
(b) merasa perlu adanya perubahan,
(c) bersedia menerima bantuan dari luar dirinya,
(d) memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha merubah atau memperbaiki dirinya.
2. Strategi Pendidikan.
Dengan strategi ini orang harus belajar lagi tentang sesuatu yang dilupakan yang sebenarnya
telah dipelajarinya sebelum mempelajari tingkah laku atau sikap baru. Strategi pendidikan
dapat berlangsung efektif, perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang perlu dikuasai
disertai dengan keterlibatan berbagai pihak, misalnya dengan adanya: sumbangan dana,
donator, serta penunjang yang lain.
digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolak perubahan atau kembali ke keadaan
sebelumnya.
Strategi pendidikan akan kurang eefektif jika :
tidak tersedia sumber yang cukup untuk menunjang kegiatan pendidikan.
digunakan dengan tanpa dilengkapi strategi yang lain.
3. Strategi bujukan.
Strategi bujukan tepat digunakan bila klien tidak berpartisipasi dalam perubahan sosial.
Berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam proses pengambil keputusan untuk
menerima atau menolak perubahan sosial. Strategi bujukan tepat jika masalah dianggap
kurang penting atau jika cara pemecahan masaalah kurang efektif serta pelaksana program
perubahan tidak memiliki alat control secara langsung terhadap klien..
4. Strategi Paksaan.
Strategi dengan cara memaksa klien untuk mencapai tujuan perubahan. Apa yang dipaksa
merupakan bentuk dari hasil target yang diharapkan. Penggunaan strategi paksan perlu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Partisipasi klien terhadap proses perubahan rendah
Klien tidak merasa perlu untuk berubah

Kennedy (1987:163) juga membicarakan tentang strategi inovasi yang dikutip dari Chin dan
Benne (1970) menyarankan tiga jenis strategi inovasi, yaitu: Power Coercive (strategi
pemaksaan), Rational Empirical (empirik rasional), dan Normative-Re-Educative
(Pendidikan yang berulang secara normatif).
Tanggapan Mengenai Strategi Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Inovatif
Para Profesional Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus mengenal dan memahami
sberbagai macam strategi ini, hal ini akan sangat berpengaruh pada pola atau metoda dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Betapapun baiknya manfaat dari inovasi itu bagi sasaran inovasi akan sangat sulit diterima
jika inovator tersebut tidak memahami strategi inovasi ini, atau dapat diasumsikan mengenai
ketidak berhasilan inovasi salah satunya pelkasana dari inovasi ini tidak secara
komprehenship memahami strategi inovasi.
Pembelajaran inovatif adalah salah satu bentuk strategi inovasi, karena secara disengaja
dimunculkan agar pembelajaran lebih dapat dengan lancar mencapai tujuan. Dan sudah
barang tentu pembelajaran inovatif ini muncul dengan didasarkan pad

Das könnte Ihnen auch gefallen