Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KONTRASEPSI
Kontra
= melawan
Konsepsi
= pembuahan
Prinsip Kerja
Kontrasepsi
Meniadakan pertemuan
antara ovum dengan
sperma:
Menekan ovulasi
(keluarnya sel telur
perempuan)
kontrasepsi steroid: pil,
suntik, implant
Menekan masuknya
sperma ke dalam
saluran kelamin
perempuan sampai
mencapai ovum/sel telur
kondom, cervical cap,
spermisida, ligasi tuba
dan vas deferens
Menghalangi nidasi
IUD
Tahap
Menunda
16 tahun
1.
2.
Cara
sederhana
Pil
Tahap
Menjarangkan
20 tahun
Tahap
Mengakhiri
35 tahun
1.
IUD
1.
Kontap
2.
Suntik
2.
IUD
3.
Implant
3.
Implant
4.
Pil
4.
Suntik
5.
Kontap
KONTRASEPSI IDEAL ?
Reliable - Acceptable Simple
Comfortable
Avordable (murah)
Accessible (selalu tersedia)
Reversible
JENIS KONTRASEPSI
A.Kontrasepsi sederhana
Yaitu kontrasepsi yang dijalankan tanpa
bantuan orang lain (kondom, sangama
terputus, spemisida dsb.)
B. Kontrasepsi Non-hormonal
- Mekanik : spiral (IUD / AKDR),kondom
- Sterilisasi : vasektomi, tubektomi
C. Kontrasepsi Hormonal
- Pil kontrasepsi
- Suntik
- Susuk (Implant)
- Spiral berhormon
- Koyo (tempel)
AKDR
Efektif, aman, nyaman
Reversibel
Tidak menyebabkan penyakit
radang panggul (PRP)
infertilitas
Efek samping paling umum:
menstruasi banyak dan nyeri
diatasi dengan pemakaian
hormone-releasing
intrauterine system (IUS)
LIPPES
CLOSED
TYPICAL LINEAR
DEVICE
COPPER-7
TCU-200
Novagard/Nova-T
200
Nova-T 380
Mirena
Ortho-Gynae
T380S
Multiload Cu 375
Ortho-Gynae
T380A
Multiload Cu 250
Cara Kerja
Reaksi benda asing di endometrium
Peningkatan produksi prostaglandin
Infiltrasi leukosit
mempenga
ruhi
Ditingkatkan oleh
tembaga
Enzim-enzim endometrium
Metabolisme glikogen
Penyerapan estrogen
Menghambat transportasi sperma
Efektivitas
Lebih efektif
daripada kontrasepsi
oral
Angka kehamilan:
Inert: 2-3%
Tembaga : 0,5%
LNG-IUS: 0,2%
Reversibilitas
Pemulihan kesuburan berlangsung
cepat (angka konsepsi 78-88%
setelah 12 bulan dan 92-97% pada 3
tahun setelah pengeluaran
Kesuburan cepat pulih setelah
pengeluaran LNG-IUS
Kekurangan
Pola perdarahan menstruasi: > 10%
melaporkan gangguan mestruasi (lebih
banyak dan lebih lama)
Infeksi: PRP 1,4 1,6 per 1000 :
Masuknya organisme infektif saat
pemasangan:
Infeksi yang tidak terdeteksi
Pemasangan tidak aseptik
Perilaku seksual
Ekspulsi: 1-10% pada tahun pertama
pemakaian (usia dan paritas, waktu
pemasangan, tipe AKDR)
Indikasi
Metode kontrasepsi pilihan pertama
untuk jangka panjang
Kesulitan menggunakan metode
kontrasepsi yang memerlukan
kepatuhan
Kontrasepsi darurat
LNG-IUS menoragia
Kontraindikasi Mutlak
Diketahui atau dicurigai hamil
Perdarahan vaginal abnormal yang belum
didiagnosis
Curiga keganasan saluran genital
IMS atau PRP aktif atau baru terjadi (3
bulan terakhir)
Ada myoma uteri
Alergi terhadap tembaga (penyakit
wilson): jarang
Kontraindikasi Relatif
Penatalaksanaan Klinis
Anamnesis
Usia
Pemakaian kontrasepsi sebelumnya
Riwayat menstruasi
Riwayat IMS/PRP
Alasan memilih AKDR
Pengetahuan mengenai pilihan kontrasepsi
lain
Diskusi rinci mengenai risiko/manfaat AKDR
Konseling
Penatalaksanaan Klinis
Pemeriksaan
Pemeriksaan vagina dan serviks: inspekulo
untuk menyingkirkan kelainan dan infeksi
Ambil apusan vagina dan endoserviks
untuk menyingkirkan infeksi apabila
diindikasikan
Pemeriksaan dalam (VT): ukuran, bentuk,
dan posisi uterus, serta memastikan
adneksa normal
Penatalaksanaan Klinis
Pemasangan
Jelaskan prosedur pemasangan kepada klien
Teknik pemasangan yang benar secara
bermakna dapat mengurangi:
Risiko kehamilan
Ekspulsi
Perdarahan
Nyeri
Perforasi
Penatalaksanaan Klinis
Penentuan waktu pemasangan
Dapat dipasang setiap saat selama
siklus menstruasi
Segera setelah evakuasi aborsi
6 minggu setelah persalinan vaginal/SC
Dalam 48 jam pascaplasenta
Pemasangan selama masa menstruasi
dianjurkan karena:
Kecil kemungkinan hamil
Serviks lebih lunak dan os internus
sedikit membuka
Kemungkinan pemasangan lebih mudah
Darah tersamar dangan menstruasi
Penatalaksanaan Klinis
Teknik Pemasangan
Teknik jangan menyentuh (no touch technique):
bagian dari sonde dan alat pemasangan yang sudah
terisi yang masuk ke dalam uterus jangan disentuh
Posisi litotomi, pemeriksaan panggul bimanual
Serviks dipajankan dengan spekulum, bersihkan
serviks dengan antiseptik
Pasang tenakulum pada posisi 11-1 atau 12-6, tarikan
ringan untuk meluruskan kanalis uteroservikalis
Masukkan sonde: kedalaman dan arah rongga uterus
Penatalaksanaan Klinis
Teknik Pemasangan
AKDR dimasukkan ke dalam alat pemasang
(inserter), tempatkan batas biru diinserter
sesuai panjang sonde uterus
AKDR jangan berada dalam inserter lebih
dari beberapa menit (akan kehilangan
elastisitasnya dan bentuknya akan
berubah)
Masukkan inserter hingga batas biru inserter
menyentuh serviks, tarik inserter
kebelakang bersamaan dorong pendorong
inserter ke depan untuk melepas AKDR,
selanjutnya dorong inserter ke depan untuk
mendorong sayap T mencapai fundus
Potong benang 3 cm dari os eksternus
Instruksi Klien
Nyeri abdomen bawah
Anjurkan istirahat 10-15 menit setelah
pemasangan
Beri analgesik
Beri catatan tanggal dan jenis AKDR yang
dipasang
Periksa benang: 1 minggu pertama setelah
pemakaian, 1 bulan, dan 3 bulan, selanjutnya
memeriksakan diri setiap tahun
Pengeluaran
Kapan saja selama siklus menstruasi
Bila belum ingin hamil, hindari hubungan
intim dalam 7 hari sebelum pengeluaran
AKDR
Bila tanpa penerapan aturan 7 hari maka
harus ditawarkan kontrasepsi darurat
(kondar)
Atau dikeluarkan saat menstruasi dan segera
menggunakan kontrasepsi alternatif
Teknik Pengeluaran
Gunakan spekulum untuk melihat serviks
dan benang
Jepit benang dengan kuat dekat os
eksternus dengan forcep arteri lurus
Lakukan tarikan lembut ke arah bawah
Apabila dijumpai tahanan atau terasa nyeri,
hentikan tarikan, periksa ukuran dan posisi
uterus dengan pemeriksaan bimanual
Jepit serviks dengan tenakulum, lakukan
tarikan lembut untuk meluruskan kanalis
uteroservikalis
Lanjutkan tarikan pada benang dan
keluarkan AKDR seperti biasa
Teknik Pengeluaran
Apabila benang putus:
Raba canalis servikalis dengan forcep
arteri lurus apakah ujung bawah AKDR
telah turun ke kanalis servikalis
Apabila terasa maka batang vertikal
AKDR dapat dijepit dan dikeluarkan
Apabila AKDR seluruhnya berada
dalam rongga uterus forceps mathieu
ataui pengait untuk mengetahui lokasi
dan mengeluarkan AKDR
Dilatasi serviks dapat dicapai dengan
pemberian misoprostol 400 g vaginal
satu malam sebelumnya
Komplikasi dan
Penatalaksanaannya
Ketidakteraturan menstruasi
Beberapa bulan pertama dapat terjadi bercak atau
perdarahan antar menstruasi, akan berkurang
seiring dengan waktu
Sering bercak pra dan pascamenstruasi 2-3 hari
Menoragia
Meningkatnya jumlah dan/atau lama menstruasi,
perlu waktu 3-6 bulan
Obat anti inflamasi nonsteroid (AINS)
Nyeri
Akibat iritasi uterus oleh lengan transversal IUD
Dapat diatasi dengan AINS
Komplikasi dan
Penatalaksanaannya
Rabas Vagina (keputihan)
Noninfeksi
Apabila banyak dan menetap: apusan
vagina dan endoserviks
Metronidazol
Penyakit Radang Panggul
Lebih sering terjadi dalam 20 hari setelah
pemasangan
Dapat dicegah dengan penapisan klien
yang baik dan tindakan pencegahan
infeksi selama prosedur pemasangan
Komplikasi dan
Penatalaksanaannya
Kehamilan intrauterus
Biarkan IUD ditempatnya
Saat persalinan biasanya akan dikeluarkan
bersama plasenta dan selaput ketuban
Bila tidak dijumpai, periksa USG atau sinar
X abdomen untuk memastikan lokasi
Kehamilan ektopik
Benang hilang
Benang tertarik kedalam uterus (singkirkan
kehamilan)
Ekspulsi alat kontrasepsi
Perforasi/transmigrasi
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIAN ANDA