Sie sind auf Seite 1von 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan dan perkembangan yang meningkat adalah prioritas utama perusahaan.

Namun, mempertahankan dan mengembangkan perusahaan tidaklah mudah. Banyak faktor


penting yang harus diperhatikan untuk menjalankan perusahaan dengan baik, antara lain
faktor organisasi, personalia, dan lain-lain. Setiap perusahaan juga mempunyai tujuan yang
ingin di capai. Di dalam mencapai tujuan perusahaan selalu menghadapi masalah baik itu dari
dalam maupun dari luar perusahaan, untuk itu diperlukan adanya pengendalian intern yang
dapat membantu memperlancar kegiatan dalam perusahaan dan memperkecil resiko
terjadinya penyimpangan atau kesalahan dalam setiap aktivitas perusahaan.Kelangsungan
hidup dan keberhasilan perusahaan akan ditentukan oleh kecepatan reaksi dan ketepatan
strategi yang diambil oleh para pimpinan perusahaan serta dukungan dari segenap anggota
organisasi.
Di saat kita ingin membangun perusahaan, untuk bisa berjalannya perusahaan harus
memiliki faktor faktor pendukung. Salah satu faktor pendukung yang utama adalah Aktiva
tetap, agar seluruh kegiatan operasional perusahaan bisa berjalan dengan baik. Dalam suatu
perusahaan, selalu terdapat aktiva tetap untuk menjalankan operasinya. Aktiva tetap
mempunyai kedudukan yang penting dalam perusahaan karena memerlukan dana dalam
jumlah yang besar dan tertanam dalam jangka waktu yang lama. Aktiva tetap adalah
kekayaan yang di miliki perusahaan dan di gunakan dalam operasi perusahaan, tidak dijual
dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu
tahun.Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan cara perolehannya bermacam-macam, ada yang
diperoleh dengan cara membeli tunai, membeli kredit jangka panjang, dibangun sendiri,
ditukar dengan surat berharga, dan dapat juga diperoleh dari sumbangan atau donasi (hadiah)
dan lain-lain.
Penentuan harga perolehan aset tetap tidak dilihat dari sudut harga belinya, tetapi
mencangkup seluruh pengeluaran sampai aset tersebut siap untuk dioperasikan perusahaan.
Secara teoritis yang dimaksud dengan harga perolehan aset tetap adalah seluruh pengorbanan

ekonomi yang dilakukan untuk mendapatkan aset tetap hingga aset tetap siap
digunakan.Aktiva tetap di bedakan menjadi dua, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap
tidak berwujud. Aktiva tetap berwujud merupakan harta yang dalam bentuk nyata, bisa di
lihat dengan panca indera. Aktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen dan digunakan
dalam kegiatan perusahaan yang normal. Istilah permanen menunjukan sifat dimana aktiva
yang bersangkutandapat mengalami perubahan, kerusakan, kehancuran dan dapat digunakan
dalam jangka waktu yang relatif cukup lama. Misalnya Tanah yang di gunakan sebagai
tempat di bangunnya gedung untuk kegiatan perusahaan, gedung yang digunakan sebagai
tempat melaksanakan kegiatan perusahaan (pabrik, kantor dan sebagainya), mesin-mesin
yang digunakan untuk berproduksi atau melaksanakan kegiatan perusahaan tertentu dan
aktiva lainnya yang sejenis.
Aktiva tetap berwujud yang sudah tidak digunakan lagi dalam pengoperasiannya
harus dihapuskan, sehingga diperlukan aktiva tetap pengganti. Perlakuan atas aktiva tetap
berwujud perlu mendapat perhatian yang serius dan benar, karena kesalahan dalam
pengelolaan dan pemakaian dapat menyebabkan perusahaan tidak beroperasi secara efesien
dan efektif.Perlakuan aktiva tetap berwujud juga harus di rawat dengan baik agar bisa di
gunakan dalam jangku waktu lama. Aktiva tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan
bukanlah jumlah yang sedikit, diperlukan pertimbangan dan kehati-hatian yang sangat tinggi
dalam memperlakukan aktiva tetap tersebut.
Oleh karena itu, masalah perlakuan terhadap aktiva tetap perlu direncanakan dengan
baik mulai saat aktiva tersebut diperoleh sampai aktiva tetap tersebut diberhentikan. Bagi
perusahaan adalah bagaimana mengalokasikan harga perolehan aktiva tetap ke tiap-tiap
periode akuntansi secara tepat dan efektif dengan memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku di Indonesia. Penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan secara wajar dan
benar akan sangat membantu manajemen perusahaan dalam menyampaikan informasi
keuangan yang dapat dipercaya kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan dapat
digunakan untuk menentukan kegiatan perusahaan serta dalam pengambilan keputusan.
Setiap entitas yang berdiri pasti memiliki aktiva, tidak terkecuali aktiva tetap baik
berwujud ataupun tidak berwujud, dan tidak terkecuali pula perusahaan industri sebagai salah
satu bentuk entitasnya. PT.PDDW merupakan salah satu peruahaan percetakan yang
mempunyai aktiva tetap berwujud, dan memerlukan adanya perlakuan akuntansi yang baik
untuk aktiva tetap berwujud yang perusahaan miliki.

Berdasarkan uraian dari atas, penulis membuat suatu judul penelitian yaitu Perlakuan
Akuntansi Atas Aktiva Tetap Berwujud Pada PT. PDDW

1.3

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah:

1. Bagaimanakah perolehan dan pencatatan transaksi aktiva tetap pada PT. PDDW?
2. Bagaimana penerapan metode depresiasi aktiva tetap pada PT. PDDW, baik untuk tujuan
pajak ataupun untuk tujuan akuntansi?
3. Bagaimana Perlakuan akuntansi atas aktiva tetap berwujud pada saat masih di gunakan dan
tidak di gunakan pada PT. PDDW?
1.4 Batasan

masalah

Dalam penelitian
1. Dalam

pencatatan

ini diidentifikasikan sebagai berikut :


aktiva

tetap

berwujudnya

perusahaan

tidak

melakukan

penyusutan sehingga aktiva tetap yang dilaporkan oleh perusahaan sebesar harga
perolehannya saja.
2. Penilaian harga perolehan aktiva tetap tidak disertai dengan biaya-biaya lainnya
sampai

aktiva

tetap

tersebut dalam

kondisi

siap

dipergunakan

dalam

kegiatanoperasional perusahaan.
3. Dalam pelaporan rekening beban penyusutan tidak ada, sehingga menyebabkan
biaya

menjadi lebih

kecil dan laba yang dihasilkan

jadi

lebih besar dari

yangsebenarnya.

1.5 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas di dapatkan tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui bagaimana perolehan dan pencatatan transaksi aktiva tetap pada PT. PDDW.

2. Mengetahui bagaimana penerapan metode depresiasi aktiva tetap pada PT. PDDW, baik
untuk tujuan pajak ataupun untuk tujuan akuntansi
3 Mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi atas aktiva tetap berwujud pada saat masih di
gunakan dan tidak digunakan pada PT. PDDW.

1.6. Manfaat Penelitian


1.6.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini berguna untuk pengembangan materi akuntansi yang berkaitan
dengan pelaksanaan akuntansi aktiva tetap berwujud.
1.6.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian dapat memberikan masukan bagi perusahaan yang diteliti
dan melalui penelitian perusahaan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi
pada

perusahaannya,

dapat

dijalankan

yaitu

dengan

tentang

baik

untuk

akuntansi

aktiva tetap

kemajuan perusahaan.

berwujud

agar

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Aktiva Tetap


Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun,
digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk di jual kembali dengan kegiatan
normal perusahaan serta nilainya cukup besar.
Aktiva tetap dibagi kedalam 2 kategori, yaitu: aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap
tidak berwujud. Termasuk dalam kategori aktiva tetap berwujud antara lain adalah: tanah,
bangunan, mesin pabrik, kendaraan, mebel, dan perlengkapan kantor. Sedang termasuk
dalam kategori aktiva tetap tak berwujud antara lain: hak paten, hak cipta, franchise, cap dan
merk dagang, dan goodwill
Karakteristik utama dari aktiva tetap berwujud adalah:
1. Dibeli untuk dipakai bukan untuk dijual kembali. Artinya aktiva tetap yang di peroleh
perusahaan digunakan untuk kegiatan operasi bukan untuk dijual belikan.
2. Berwujud fisik yang artinya aktiva tersebut dapat dilihat dan diraba karena bentuk fisiknya
ada
3. Mempunyai manfaat atau umur ekonomis yang lebih dari satu tahun. Artinya aktiva
tersebut dapat digunakan untuk jangka waktu yang panjang. Yang termasuk ke dalam
aktiva tetap berwujud adalah:
1. Tanah
Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam
rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat
dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai
elemen seperti :
1) Harga beli
2) Komisi pembelian
3) Bea balik nama

4)
5)
6)
7)
8)

Biaya penelitian tanah


Iuran (pajak) selama tanah belum dipakai
Biaya merobohkan bangunan lama
Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian
Pajak Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah

2. Gedung
Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada
tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah :
1)
2)
3)
4)
5)

Harga biaya
Biaya perbaikan sebelum gedung digunakan
Komisi pembelian
Bea balik nama
Pajak Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian

3. Mesin dan alat alat


Yang merupakan harga perolehan mesin dan alat alat adalah:
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Harga biaya
Pajak pajak yang menjadi beban pembelian
Biaya angkut
Biaya pemasangan
Asuransi dalam perjalanan
Biaya biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin

4. Kendaraan
Kendaraan harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda. Biaya kendaraan
meliputi:
1)
2)
3)
4)

Harga beli
Bea balik nama
Biaya asuransi
Biaya pajak kendaraan

5. Peralatan
Dalam akuntansi, peralatan meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor, mesinmesin, perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralatan pabrik dan aktiva sejenis
lainnya. Yang merupakan harga perolehan peralatan adalah:
1)
2)
3)
4)

Harga beli
Biaya pengangkutan dan penanganan
Asuransi peralatan ketika masih dalam perjalanan
Biaya pemasangan dan perakitan

2.2 Jenis jenis aktiva tetap


Untuk tujuan akuntansi, aktiva tetap dalam perusahaan di kelompokan menjadi dua,
yaitu:
2.2.1

Aktiva Tetap dengan Umur Terbatas

Aktiva tetap dengan umur terbatas adalah aktiva tetap yang memberikan
jasapenggunaan bagi operasi perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Contoh dari aktiva
tetap dengan umur terbatas adalah mesin, gedung, alat angkut, komputer dan sejenisnya.

2.2.2

Aktiva Tetap dengan Umur Tak Terbatas

Aktiva tetap dengan umur tak terbatas adalah aktiva tetap yang tidak akan habis
digunakan atau tidak diketahui kapan jasa yang diberikan oleh aktiva tetap tersebut akan
habis. Contoh dari aktiva tetap semacam ini adalah tanah.

2.3 Perolehan Aktiva Tetap Berwujud


Semua biaya yang terjadi untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampai tiba di tempat
dan siap digunakan harus dimasukan sebagai bagian dari harga perolehan aktiva yang
bersangkutan.
Biaya perolehan suatu aktiva terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor dan setiap
biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aktiva tersebut ke kondisi

yang membuat aktiva tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. Setiap
potongan dagang dikurangkan dari harga pembelian
2.3.1 Pembelian Tunai
Bila suatu aktiva tetap dibeli secara tunai, maka nilai aktiva tetap tersebut dicatat sesuai
biaya yang dibayarkan untuk pembelian aktiva tetap tersebut ditambah dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian aktiva dikurangi potongan harga yang
diberikan, baik karena pembelian partai besar maupun karena pembayaran yang
diperbesar.
2.3.2 Pembelian Secara Kredit
Bila suatu aktiva tetap dibeli secara kredit, maka nilai aktiva tetap tersebut dicatat
sesuai harga tunainya. Unsur bunga dan financing cost yang terdapat di dalamnya harus
dikeluarkan dan diperlakukan sebagai biaya dalam periode di mana pembayaran itu
terjadi.
2.3.3 Membuat Sendiri
Bila suatu aktiva tetap dibeli secara kredit, maka nilai aktiva tetap tersebut dicatat sesua
dengan biaya yang dikeluarkan. Apabila biaya pembuatan lebih besar dibandingkan
dengan harga pasar maka, aktiva sejenis selisihnya dianggap sebagai suatu pemborosan /
kerugian.
2.3.4 Dari Sumbangan/Donasi
Bila suatu aktiva diperoleh dari sumbangan, maka nilai aktiva tersebut dicatat sebesar
harga pasar ditempat diterimanya aktiva tersebut, jika terdapat tambahan biaya samapi
aktiva dalam keadaan siap pakai, maka biaya biaya yang dikeluarkan tersebut dan
ditanggung oleh perusahaan dicatat untuk menambah nilai aktiva itu.
2.3.5 Ditukar Dengan Aktiva Tetap Sejenis
Pertukaran aktiva tetap sejenis adalah, pertukaran dengan aktiva yang sifat dan
fungsinya sama seperti mesin produksi X dengan mesin produksi Y. Pencatatan atas
transaksi ini didasarkan pada harga pasar aktiva tetap yang dilepaskan.
2.3.6 Ditukar Dengan Aktiva Tetap Tidak Sejenis

Yang dimaksud dengan pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis adalah pertukaran
aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama, seperti pertukaran tanah dengan mesinmesin, tanah dengan gedung, dan lain-lain. Dalam hal pertukaran terjadi antaraktiva yanag
sejenis, maka yang dipakai sebagai dasar pencatatannya adalah nilai buku dari aktiva
yang bersangkutan.

2.4 Pengeluaran Yang Berhubungan Dengan Aktiva Tetap


Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aktiva tetap yang memperpanjang masa
manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat keekonomian di masa yang akan
datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja,
harus ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangkutan.(SAK, 2002: 16.7).
Biaya pemeliharaan merupakan biaya yang terjadi untuk mempertahankan aktiva agar
tetap dalam kondisi dan dapat menjalankan fungsinya secara normal. Sedangkan biaya
reparasi ringan atau kecil merupakan biaya yang diperlukan untuk membuat kembali aktiva
dalam kondisi dan dapat menjalankan fungsinya secara normal. Reparasi dan pemeliharaan
yang terjadi secara rutin dan terdistribusi secara merata sepanjang tahun diperlakukan sebagai
beban pada saat terjadinya pengeluara. (Harnanto, 2002: 334).
Penambahan atau perluasan merupakan pengeluaran yang cukup besar jumlahnya.
Penambahan merupakan pengeluaran modal karena menaikkan atau menambah manfaat
potensial aktiva tetap. Biaya-biaya yang timbul dalam penambahan dikapitalisasikan
menambah harga perolehan aktiva dan didepresiasi selama umur ekonomisnya. (Harnanto,
2002: 314).
Pengeluaran reparasi kecil yaitu pengeluaran-pengeluaran reparasi dalam jumlah yang
relatif kecil dan biasanya terjadi berulang-ulang. Pengeluaran reparasi ringan bertujuan untuk
menjaga aset untuk selalu dalam kondisi normal dan tidak menambah manfaat potensial aset
(Efraim, 2012: 233)
Pengeluaran reparasi besar adalah pengeluaran reparasi yang membutuhkan
pengeluaran dalam jumlah yang relatif besar dan pengeluaran ini tidak bersifat rutin. (Efraim,
2012: 233)

Reparasi rutin adalah pengeluaran untuk mempertahankan agar aktiva tetap beroperasi
dengan efisien dan dapat mencapai masa pemakaian yang diharapkan. Biaya reparasi rutin
umumnya tidak besar jumlahnya, tetapi terjadi berulang-ulang selama masa pemakaian
aktiva.

2.5 Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu
aktiva sepanjang masa manfaat atau alokasi harga perolehan aktiva tetap ke dalam
penghasilanumur ekonomis yang diperkiran. Misalnya gedung, mesin, peralatan dan
perlengkapan dan sebagainya. Istilah depresiasi digunakan untuk aktiva tetap yang tampak
(secara fisik dapat dilihat) dan digunakan utuk memperoleh hasil.
Semua jenis aktiva tetap kecuali tanah, pasti akan semakin berkurang kemampuannya
untuk memberikan jasa bersamaan dengan berlalunya waktu.Beberapa faktor yang
mempengaruhi menurunnya kemampuan ini adalah pemakaianketidakseimbangan kapasitas
yang tersedia dengan yang diminta dan keterbelakangan teknologi.
Berbagai metode pengalokasian harga perolehan aset dapat digunakan oleh perusahaan
berdasarkan pertimbangan dari pihak manajemen perusahaan sendiri. Metode apapun yang
digunakan oleh perusahaan harus dapat diterapkan secara konsisten dari periode ke
periodekecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau dasar suatu perubahan metode.
Dalam suatu periode akuntansi dimana metode penyusutan berubah, perubahan harus
diungkapkan. Alasan perubahan harus diungkapkan.
Ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan besarnya biaya
depresiasi setiap periode antara lain:

2.5.1

Harga Perolehan (Cost)

Yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-biaya yang terjadi
dalam pemerolehan suatu aktiva dan menempatkannya agar dapat digunakan.
2.5.2

Nilai Sisa (Residu)

Nilai sisa suatu aktiva yang didepresiasi adalah jumlah yang diterima bila aktiva
tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi pada
saat menjual atau menukarnya.
2.5.3

Taksiran Umur

Taksiran umur kegunaan aktif dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan


kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dianut dalam reparasi. Taksiran umur ini biasanya
dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerjanya.

2.6 Metode Penyusutan


Metode penyusutan yang dipilih harus digunakan secara konsisten dari periode ke
periode kecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau dasar suatu perubahan metode.
Dalam suatu periode akuntansi dimana metode penyusutan berubah, perubahan harus
dikuantifikasi dan harus diungkapkan. Alasan perubahan harus diungkapkan (SAK, 2002:
17.5)
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan:
2.6.1 Metode Garis Lurus
Dalam metode garis lurus, beban penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya
waktu, dalam jumlah yang sama, sepanjang masa manfaat aktiva tetap. (Soemarso, 2005;
25). Metode garis lurus ini adalah metode yang paling banyak digunakan oleh banyak
perusahaan. Ciri-ciri dari metode ini adalah sederhana, penyusutan per periode tetap, dan
tidak memperhatikan pola penggunaan aktiva tetap. (Wibowo & Abubakar, 2002;
185)Cara menentukan jumlah penyusutan dengan metode ini adalah:

2.6.2 Metode Saldo Menurun


Dalam metode saldo menurun beban penyusutan semakin menurun dari tahun ke
tahun. Pembebanan yang semakin menurun didasarkan pada anggapan bahwa semakin tua,

kapasitas aktiva tetap dalam memberikan jasanya juga akan semakin menurun. (Soemarso,
2005; 26)

2.6.3 Metode Jumlah Angka Tahun


Metode jumlah angka tahun akan menghasilkan jadwal penyusutab yang sama dengan
metode saldo menurun. Jumlah penyusutan akan makin menurun dari tahun ke tahun.
Tetapi cara perhitungan penyusutan berbeda dengan metode saldo menurun. (Soemarso,
2005; 28)

2.6.4 Metode Unit Produksi


Dalam metode unit produksi taksiran manfaatnya dilihat dari kapasitas produksi yang
telah dihasilkan. Kapasitas produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk unit
produksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian, atau unit-unit kegiatan yang lain.
(soemarso, 2005; 30)

2.6.5 Metode Jam Kerja Mesin


Dalam metode jam kerja mesin ini, beban penyusutan ditetapkan berdasarkan jam
kerja yang dapat dicapai dalam periode yang bersangkutan.Metode ini pada dasarnya
sama dengan metode satuan unit produksi, namun jumlah unit produksi digantikan
dengan berapa jam mesin tersebut bekerja selama umur ekonomis.
2.7 Penghentian dan Pelepasan Aktiva Tetap
Suatu aktiva tetap dieliminasi dari necara ketika dilepaskan atau bila aktiva secara
permanen ditarik dari penggunaannya dan tidak ada manfaat keekonomian masa yang akan
datang diharapkan dari pelepasannya.
Aktiva tetap yang tidak lagi memiliki umur ekonomis yang lebih lama dapat dibuang,
dijual atau dapat ditukar dengan aktiva tetap lainnya. Dalam kasus pelepasan aktiva tetap,
nilai buku aktiva harus dihapus. Penghapusan nilai buku dapat dilakukan dengan cara
mendebet akun akumulasi penyusutan sebesar saldonya pada tanggal pelepasan aset dan
mengkreditkan akun aset bersangkutan sebesar harga perolehannya.
Ketika aset tetap tidak lagi memiliki umur eknomis yang lebih lama bagi perusahaan
yang tidak memiliki nilai residu atau harga pasar, maka aset bersangkutan biasanya akan
dibuang.
Penghentian aktiva tetap terjadi pada saat aktiva tetap belum habis masa manfaatnya
maupun pada saat masa manfaat aktiva tetap tersebut habis masa manfaatnya. Jika aktiva

tetap telah habis masa manfaatnya, maka pada saat penghentian aktiva tersebut sudah disusut
penuh.
Jika aktiva tetap dihentikan sebelum habis usia ekonomisnya, maka akan timbul adanya
laba atau rugi akibat penghentian aktiva tetap tersebut. Penghentian aktiva tetap sebelum
masa habis usia ekonominisnya dapat dilakukan dengan dua cara, anatara lain di jual atau
ditukar dengan aktiva tetap lainnya.
Ada beberapa transaksi yang menghentikan pemakaian aset tetap, yaitu transaksi
penjualan aset tetap, berakhirnya masa manfaat aset tetap, dan pertukaran dengan aset lain.

BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
3.1 Sumber Data

Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder,
dalam hal ini penulis datang langsung ke perusahaan dan meminta data laporan keuangan dan
laporan aktiva tetap berwujud yang berada di sana serta melakukan wawancara kepada pihak
terkait yang ada pada perusahaan tersebut.

3.2 Metode Penelitian


Metode penulisan yang hanya digunakan dalam penyusunan penulisan ilmiah dengan
cara:
3.2.1 Studi Kepustakaan
Penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan membawa buku, literatur, serta
tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah.
3.2.2 Studi Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan staf dibidang keuangan dari PT. Pesagi
Mandiri Perkasa, dan dokumentasi berupa data-data yang diperoleh dari PT. Pesagi
Mandiri Perkasa yang berupa data laporan aktiva tetap berwujud periode 2011-2013

3.3 Alat Analisis Yang Digunakan


3.3.1 Analisis deskriptif
Penulis menggunakan pencatatan akuntansi ke dalam jurnal umum.
1. Pencatatan akuntansi untuk perolehan aktiva tetap berwujud
Gedung

Rp. Xxx

Kas

Rp. Xxx

2. Pencatatan beban penyusutan aktiva tetap bewujud


Beban penyusutan peralatan
Akumulasi penyusutan peralatan

Rp. Xxx
Rp. Xxx

3.3.2 Analisis kuantitatif


Penulis menggunakan rumus metode perhitungan penyusutan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Metode Garis Lurus

2) Metode Saldo Menurun

3) Metode Jumlah Angka Tahun

4) Metode Unit Produksi

5) Metode Jam Kerja Mesin

DAFTAR PUSTAKA

http://contohskripsiaktivatetap.blogspot.com/2013/05/contoh-skripsi-aktiva-tetap.html
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/196510122001121IKIN_SOLIKIN/Aktiva_Tetap.pdf
http://mella.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27605/AKTIVA+TETAP.pdf
http://sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32983/AKTIVA+TETAP+BERWUJU
D.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Diana%20Rahmawati,%20M.Si./AKTIVA
%20TETAP.pdf

Das könnte Ihnen auch gefallen