Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
Lidah merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia yang memiliki
banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan,
persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. 1,2,3,4 Lidah dapat
mencerminkan kondisi kesehatan seseorang sehingga digunakan sebagai indikator untuk
mengetahui kesehatan oral dan kesehatan umum pasien.3,4,5,6
Lidah dapat mengalami anomali berupa kelainan perkembangan, genetik, dan
enviromental.1 Penyakit-penyakit lokal dan sistemik juga mempengaruhi kondisi lidah
dan menimbulkan kesulitan pada lidah yang biasanya menyertai keterbatasan fungsi
organ ini.1,2 Lesi pada lidah memiliki diagnosa banding yang sangat luas yang berkisar
dari proses benigna yang idiopatik sampai infeksi, kanker dan kelainan infiltratif.
Bagaimanapun, lesi lidah yang terlokalisasi dan non-sistemik lebih sering dijumpai.7,8
Suatu studi epidemiologi dapat memberikan pemahaman mengenai prevalensi,
perluasan, dan keparahan suatu lesi pada suatu populasi. 9 Banyak penelitian yang telah
dilakukan oleh para peneliti di berbagai negara untuk mengetahui prevalensi kelainan
lidah.2 Angka prevalensi kelainan lidah berbeda di setiap daerah di seluruh dunia. Variasi
ini dapat disebabkan oleh perbedaan ras, jenis kelamin dan usia pada setiap populasi.
Demikian juga perbedaan dalam kriteria diagnostik, metodologi dan prosedur sampling
pada setiap penelitian.2,5,6,10,11,12
Penelitian mengenai kelainan lidah telah dilakukan di luar negeri seperti Iran,
Jordania, Israel, Hungaria, Turki, India dan Malaysia. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan di negara-negara tersebut, kelainan-kelainan lidah yang paling sering
dijumpai pada pasien berupa hairy tongue, coated tongue, fissured tongue, bald tongue,
geographic tongue, median rhomboid glossitis, scalloped tongue, macroglossia, dan
ankyloglossia.
Motallebnejad, dkk dalam penelitiannya terhadap 1901 pasien di Iran
menemukan bahwa 672 atau 35,3% dari 1901 pasien memiliki kelainan lidah, 38,6%
pada wanita dan 47,7% pada pria. Secara rinci hasil penelitian yang diperoleh berupa
coated tongue 13,4%, fissured tongue 10%, crenation tongue 6,8%, geographic tongue
3,6%, ankyloglossia 2,7%, median rhomboid glossitis 2,7%, bald tongue 1,2%, hairy
tongue 1,2%, dan macroglossia 0,5%.6 Penelitian mengenai prevalensi hairy tongue,
coated tongue, fissured tongue, bald tongue, geographic tongue, median rhomboid
glossitis, scalloped tongue, macroglossia, dan ankyloglossia juga dilakukan oleh Avcu
dan Kanli. Mereka mendapati 2690 atau 52,5% dari 5150 pasien rawat jalan di Turki
memiliki kelainan lidah.5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada sisi lateral daerah posterior lidah terdapat papila foliata. Papila-papila ini
seperti daun yang menonjol mengarah seperti lipatan-lipatan vertikal. Terkadang tonsil
lingual yang meluas ke daerah ini dari akar dorsal posterior lidah dapat salah disebutkan
sebagai papila foliata. 13
Gambar 2.3 Skor 0, tidak terlihat; 1, kurang dari sepertiga permukaan dorsum lidah; 2,
kurang dari dua pertiga permukaan dorsum lidah; 3, Lebih dari dua pertiga permukaan
dorsal lidah.
Gambar 2.4 Derajat coated tongue: putih, kuning abu-abu dan hitam
2.4 Etiologi Coated Tongue
Secara mikroskopis pembentukan coated tongue berhubungan erat dengan
tingkat multipikasi sel epitel, kuantitas dari desmosom dan granul pada selaput
membrane.18 Berikut adalah beberapa predisposisi terjadinya coated tongue 19:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Edentulous
Diet makanan lunak
Oral hygiene yang buruk
Puasa
Demam
Xerostomia
Konsumsi berbagai obat
dari keratin yang telah mati. Dalam keadaan normal jumlah keratin yang diproduksi
sama dengan keratin yang mengelupas (telah mati). Pada keadaan tidak normal
keseimbangan tersebut terganggu sehingga menyebabkan coated tongue. Coated tongue
juga dapat disebabkan oleh diet makanan lunak yang menyebabkan keratin tidak
terangsang untuk mengelupas (AOMP, 2005).
biaanya tanpa gejala, namun dalam keadaan yang parah hairy tongue dapat
menyebabkan gatal pada lidah.
2.9 Kasus
2.9.1 Kasus I
A. Data Umum Pasien
Nama
: Nn. D
: 2011-0XXXX
Usia
: 21 tahun
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Jenis Kelamin
: perempuan
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Mahasiswa
Alamat Rumah
: Jl. sekeloa
Tanggal Pemeriksaan
: 28 juli 2012
B. Anamnesa
Pasien wanita usia 21 tahun datang ke poli penyakit mulut RSGM dengan
keluhan terdapat selaput putih kekuningan pada permukaan lidah sejak lama, namun
baru menyadari 1 minggu yang lalu. Pasien suka dengan makanan pedas dan minum es,
pasien meminum air putih kurang dari 8 gelas perhari. 2 hari yang lalu pasien merasa
badannya demam, namun pasien tidak meminum obat untuk menurunkan demamnya.
pasien mengaku tidak pernah membersihkan lidah dan menyikatnya, sekarang pasien
tidak sedang meminum obat-obatan, dan pasien ingin lidahnya dibersihkan.
: YA/TIDAK
Hipertensi
: YA/TIDAK
11
Diabetes Mellitus
: YA/TIDAK
Asma/Alergi
: YA/TIDAK
Penyakit Hepar
: YA/TIDAK
Kelainan GIT
: YA/TIDAK
Penyakit Ginjal
: YA/TIDAK
Kelainan Darah
: YA/TIDAK
Hamil
: YA/TIDAK
Kontrasepsi
: YA/TIDAK
Lain-lain
: YA/TIDAK
E. Kondisi Umum
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Suhu
: Afebris
Tensi
: 110/70 mmHg
Pernafasan
: 18 x/menit
Nadi
: 78 x/menit
: kiri : teraba +/- lunak/kenyal/keras sakit +/kanan : teraba +/- lunak/kenyal/keras sakit +/-
Submental
: kiri : teraba +/- lunak/kenyal/keras sakit +/kanan : teraba +/- lunak/kenyal/keras sakit +/-
Servikal
TMJ
: Deviasi ke kanan
Bibir
: TAK
Wajah
: simetri/asimetri
Sirkum Oral
: TAK
Lain- lain
: TAK
Kalkulus +/-
stain +/-
Gingiva
: TAK
Mukosa Bukal
: TAK
Mukosa Labial
: TAK
Palatum Durum
: TAK
Palatum mole
: TAK
Frenulum
: TAK
Lidah
Dasar Mulut
: TAK
17
47
16
46
15
45
14
44
13
43
12
42
11
41
21
31
22
32
23
33
24
34
25
35
26
36
27
37
28
38
I. Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
: TDL
Darah
: TDL
13
: TDL
J. Diagnosis
Diagnosis : Coated Tongue a/r 2/3 dorsum lidah
L. Kontrol
Pasien datang 2 minggu yang lalu dengan keluhan terdapat selaput putih
kekuningan pada permukaan lidahnya. Pasien telah melakukan instruksi yang
diberikan pada kunjungan pertama, menggunakan tongue scrapper 2x sehari setelah
menyikat gigi, asupan simbang makan lunak dan berserat dan asupan cairan yang
14
cukup. Selaput kekuningan pada permukaan lidah pasien sudah hilang dan sekarang
pasien datang untuk kontrol.
2.9.2 Kasus II
A. Data Umum Pasien
Nama
: Nn. D
Umur
: 21 tahun
Alamat
Jenis Kelamin
: Perempuan
Status
: Belum Menikah
: 2010-04950
Pekerjaan
: Mahasiswa
15
bertambah parah apabila sedang sakit demam dan minum obat-obatan antibiotik. Pasien
mengaku tidak pernah membersihkan lidah dan menyikatnya, dan pasien tidak pernah
mengobati keluhannya ke dokter. Keluhan demikian terdapat pula pada ibu pasien.
Sekarang pasien ingin lidahnya dibersihkan.
: YA/TIDAK
Hipertensi
: YA/TIDAK
Diabetes Mellitus
: YA/TIDAK
Asma/Alergi
: YA/TIDAK
Penyakit Hepar
: YA/TIDAK
Kelainan GIT
: YA/TIDAK
Penyakit Ginjal
: YA/TIDAK
Kelainan Darah
: YA/TIDAK
Hamil
: YA/TIDAK
Kontrasepsi
: YA/TIDAK
Lain-lain
: YA/TIDAK
E. Kondisi Umum
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Suhu
: Afebris
Tensi
: 100/70 mmHg
Pernafasan
: 18 x/menit
16
Nadi
: 94 x/menit
: kiri : teraba +/- lunak/kenyal/keras sakit +/kanan : teraba +/- lunak/kenyal/keras sakit +/-
Submental
: kiri : teraba +/- lunak/kenyal/keras sakit +/kanan : teraba +/- lunak/kenyal/keras sakit +/-
Servikal
: kiri : teraba +/- lunak/kenyal/keras sakit +/kanan : teraba +/- lunak/kenyal/keras sakit +/-
Mata
TMJ
: Deviasi ke kanan
Bibir
: TAK
Wajah
: simetri/asimetri
Sirkum Oral
: TAK
Lain- lain
: TAK
Kalkulus +/-
stain +/-
Gingiva
Mukosa Bukal
: TAK
Mukosa Labial
: TAK
Palatum Durum
Palatum mole
: TAK
Frenulum
: TAK
Lidah
Dasar Mulut
: TAK
17
17
47
16
46
15
45
14
44
13
43
12
42
11
41
21
31
22
32
23
33
24
34
25
35
26
36
27
37
28
38
I. Pemeriksaan Penunjang
Radiologi
: TDL
Darah
: TDL
: TDL
J. Diagnosis
Diagnosis : Coated Tongue a/r 2/3 dorsum lidah
18
L. Kontrol
Dua minggu yang lalu pasien datang dengan keluhan lidah berwarna putih
kekuningan, terasa kotor dan bau. Pasien mengaku lidahnya sudah putih sejak lama,
namun baru menyadari hal itu adalah kelainan sejak seminggu sebelum perawatan.
Keluhan pasien dirasa bertambah parah bila pasien sakit demam dan minum obat-obatan
antibiotik. Pada kunjungan pertama kurang lebih 2 minggu yag lalu pasien diberikan
perawatan berupa OHI dan instruksi penggunaan tongue scraper 2 kali/ hari setelah
menyikat gigi.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lidah merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia yang memiliki
banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan,
persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang.
Coated tongue adalah suatu keadaan dimana permukaan lidah terlihat berwarna
putih atau berwarna lain yang merupakan tumpukan dari debris, sisa-sisa makanan dan
mikroorganisme yang terdapat pada permukaan dorsal lidah. Lidah merupakan habitat
bagi mikroorganisme rongga mulut yang banyak berkolonisasi di dorsum lidah. Bakteri
yang berkolonisasi pada lidah memainkan peranan penting pada pembentukan volatile
sulvur compounds yang dapat menyebabkan bau mulut.
Pasien yang lebih tua memiliki prevalensi yang lebih sering untuk coated tongue
dari pada pasien yang lebih muda. Perubahan pola diet, ketidakmampuan fisik untuk
20
menjaga oral hygiene dengan baik, dan penurunan jumlah aliran saliva akan
menyebabkan akumulasi dari debris oral. Selain itu dikatakan pula bahwa ketebalan
coated tongue akan semakin bertambah pada pasien penderita penyakit periodontal.
Leukosit meningkat pada saliva pasien dengan penyakit periodontal, dan lekosit akan
terakumulasi pada permukaan lidah. Coated tongue akan menyebabkan terjadinya
penumpukan bakteri, bau mulut dan sensasi rasa pada lidah kurang peka.
Metode membersihkan lidah dapat dilakukan dengan menggunakan instrument
tongue-scraping yang terbuat dari bahan plastik, atau dapat digunakan bagian cekung
dari sendok sebagai alternatif. Membersihkan lidah dengan sikat gigi pun dapat
dilakukan, metode ini sangat mudah dan dapat mengurangi rasa mual saat
membersihkan lidah.
3.2 Saran
1. Dokter gigi harus menciptakan hubungan yang baik dengan pasien, sehingga
mampu memotivasi pasien untuk dapat bekerja sama dalam melaksanakan
perawatan sehingga hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan.
2. Dokter gigi harus melakukan DHE (Dental Health Education) kepada pasien
mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut serta mengajarkan
bagaimana cara menyikat gigi dan lidah yang benar.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
2008.
6th
Student
Scientific
Conference
2008.
<http://dental.usm.my/ver2/images/stories/AOS/Vol_3/Issue2/7278_ssc_poster.p
df> (3 Februari 2014).
8. Field A, Longman L. Tyldesleys oral medicine. 5th ed. Oxford University Press,
2003: 68-71.
9. Mumcu G, Cimilli H, Sur H, Hayran O, Atalay T. Prevalence and distribution of
oral lesions: a cross sectional study in Turkey. Oral Diseases 2005; 11: 81-2.
10. Yarom N, Cantony U, Gorsky M. Prevalence of fissured tongue, geograpic
tongue and median rhomboid glossitis among israeli adults of different ethnic
origins. Dermatology 2004; 209: 88-90.
11. Darwazeh AMG, Pillai K. Prevalence of tongue lesions in 1013 jordanian dental
outpatients. Community Dent Oral Epidemiol 1993; 21: 323.
12. Vrs-Balog T, Vincze N, Bnczy. Prevalence of tongue lesions in hungarian
children. Oral Diseases 2003; 9: 84-5.
13. Langlais RP, Miller CS. Kelainan rongga mulut yang lazim. Alih Bahasa. Budi
Susetyo. Jakarta: Hipokrates, 1992: 42, 44, 46,48.
14. Anonymous.
2008.
<
http://www.scientificamerican.com/media/inline/...
23
24