Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemenuhan kebutuhan akan sistem informasi bagi semua jenis
organisasi menyebabkan perkembangan sistem informasi yang begitu
pesat pada hampir semua bidang. Begitu pula yang terjadi pada sektor
pendidikan. Seiring dengan perkembangan zaman banyak perusahan
yang mengandalkan sistem informasi sebagai pendukung jalannya
operasional perusahaan. Saat ini sistem informasi dioperasikan oleh
hampir seluruh sumber daya manusia suatu perusahaan sehingga tidak
dapat dipisahkan dengan operasi dan kehidupan perusahaan. Sistem
informasi merupakan sumber daya strategis dalam suatu perusahaan,
untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan, maka pengolaan
informasi merupakan kunci dari tercapainya visi dan misi perusahaan
tersebut.
Semakin berkembangnya teknologi informasi akan semakin banyak
ancaman-ancaman
yang
akan
terjadi
dari
dalam
maupun
luar
Akan sangat
mengimplementasikan
teknologi
informasi
serta
sistem
(Event
Management),
pemenuhan
permintaan
(Request
diantaranya
COBIT
dan
ITIL.
Framework
tersebut
telah
mengalami
beberapa
pembaharuan.
Pembaharuan
framework ITIL yang terakhir adalah ITIL versi 3. Di dalam ITIL versi 3
sendiri terdapat 5 domain, yaitu Service Strategy, Service Design, Service
Transition, Service Operation serta Continual Service Improvement.
Kelima domain tersebut memiliki subdomainnya sendiri. Seperti domain
Service Operation yang memiliki sub pembahasan atau subdomain,
antara lain Service Desk, Incident Management, Problem Management,
Event Management, Request Fulfilment, dan Access Management.
Penelitian ini akan membahas tentang bagaimana melakukan audit
Teknologi Informasi pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Warmadewa dengan ITIL v3 dalam subdomain Incident
Management, dan Problem Management serta mengimplementasikannya
sesuai dengan framework ITIL v3. Selain itu, karena penelitian ini
menghasilkan output berupa rekomendasi berdasarkan framework ITIL v3
terkait manajemen layanan TI, maka yang dilakukan peneliti adalah
menemukan
temuan-temuan
berdasarkan
audit
terhadap
Incident
audit
adalah
Information
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Audit Teknologi Informasi
1. Pengertian Audit
Menurut Alvin A.Arens dan James K.Loebbecke: Auditing is the
accumulation and evaluation of evidence about information to determine
and report on the degree of correspondence between the information and
estabilished criteria. artinya, Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti
tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian
antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan. Pendapat ini sama
dengan definisi American Accounting Association yang mendefinisikan
bahwa audit adalah sebuah proses sistematis untuk secara objektif
mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal
tindakan dan transaksi bernilai ekonomi,untuk memastikan tingkat
kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai
yang
berkepentingan,
tetapi
terdapat
perbedaan
jika
menurut
K.Loebbecke
dan
definisi American
Accounting
menyangkut
pemeriksaan
secara
objektif
terhadap
laporan
pencapaian
tujuan
organisasi
secara
efektif,
serta
Sanyoto
audit
teknologi
informasi
adalah
suatu
apakah
diimplementasikan
suatu
secara
sistem
informasi
efektif,efisien,
telah
dan
didesain
ekonomis,
dan
memiliki
proses
menentukan
pengumpulan
apakah
suatu
dan
sistem
evaluasi
informasi
fakta/evidence untuk
telah
melindungi
tingkat
keprcayaan
sistem
informasi
serta
mereview
digunakan
saat
ini. Toolstersebut
dikembangkan
dan
disusun
berdasarkan best
(Control
Technology)
Objectives
for
Information
and
related
Sistem
Informasi
didefinisikan
sebagai
suatu
proses
Agency
(CCTA),
sekarang
disebut
Office
of
tahun 1990-an, dan sejak itu berkembang dengan pesat. ITIL digunakan
baik oleh perusahaan maupun oleh pemerintah. Pada tahun 2001 ITIL
versi 2 dikeluarkan, terdiri dari 8 publikasi. Beberapa tahun kemudian ITIL
ini menjadi IT Service Management best practice yang paling banyak
digunakan di seluruh dunia.
ITIL versi 3 datang pada tahun 2007 dengan 5 publikasi yaitu
Service Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation
10
11
12
layanan
TI
berdasarkan
strategi
yang
sudah
masukan
dari
pelanggan
yang
kemudian
13
14
C. Incident Management
Menurut framework ITIL, pengertian insiden adalah sebuah interupsi
atau pengurangan kualitas dari layanan TI. Selain itu sebuah kesalahan
konfigurasi pada sistem dapat dikatakan sebagai insiden walaupun belum
menimbulkan masalah yang berarti pada sistem tersebut. Manajemen
insiden (incident management) adalah proses yang dilakukan untuk
menyelesaikan suatu insiden. Proses manajemen insiden (incident
management) dilakukan berdasarkan input dari user melalui service desk,
laporan teknisi, atau juga deteksi otomatis dari sebuah tool event
management. Manajemen insiden (incident management) pada framework
ITIL v3 berada pada Cycle Service Operation.
Tujuan utama dari manajemen insiden (incident management) adalah
untuk mengembalikan kondisi layanan TI ke keadaan normal secepat
mungkin, dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap
15
utama.
Kondisi
ideal
dari
langkah
deskripsi
insiden,
nama
orang/grup
yang
penanganannya
organisasi.
Kategori
sejalan
insiden
dengan
dapat
dibuat
proses
bisnis
berdasarkan
16
ini
menyelesaikan
merupakan
suatu
tindakan
insiden.
yang
Langkah
diambil
untuk
resolusi
dapat
17
D. Problem Management
ITIL menggambarkan masalah (problem) sebagai suatu dasar yang
tak dikenal penyebab satu atau lebih dari peristiwa. Proses dari Problem
Management dapat ditunjukkan pada Gambar 2:
PROBLEM
A problem describes
an undesirable
KNOWN
ERRORsituation, indicating
the unknown root cause of one or more existing or
A problem for which the root is known and for which a
temporary workaround has been identified
18
19
f. Mencari
dan
mengimplementasikan
solusi
terbaik
sehingga
20
E. Fakultas
Kedokteran
dan
Ilmu
Kesehatan
Universitas
Warmadewa
1. Gambaran Umum
FKIK Unwar yang didirikan pada tahun 2008 dalam jajaran fakultas
yang ada di Unwar umurnya tergolong masih sangat muda. Untuk bisa
bersaing dengan institusi sejenis baik yang ada di tingkat lokal, nasional,
regional maupun internasional maka tidak ada kata lain selain
membangun. Modal tekad saja tentu tidak cukup, diperlukan semangat
dan kebersamaan serta langkah dan tindakan nyata yang cepat dan tepat
dari seluruh komponen masyarakat Warmadewa (Pimpinan baik di tingkat
Fakultas dan Universitas, Yayasan dan seluruh Civitas Akademika dan
pegawai). Pembangunan haruslah mengacu pada Standar Pendidikan
Kedokteran Indonesia dan haruslah dilakukan secara berencana,
bertahap, konsisten, komprehensip dan berkelanjutan. Seluruh komponen
dalam sistem pendidikan mesti mendapat sentuhan secara proporsional.
a. Program Pendidikan
Kurikulum adalah back-bone institusi pendidikan, karena kurikulum
memberi arah pendidikan dan sekaligus warna lulusan.Standar
pendidikan dokter dan standar kompetensi dokter yang dikeluarkan
oleh KKI dengan jelas mengamanatkan kepada seluruh institusi
pendidikan kedokteran di Indonesia untuk melaksanakan KBK
(Kurikulum Berbasis Kompetensi).Sebagai fakultas yang baru saja
berdiri, tentulah tidak mungkin menyelesaikan model kurikulum sendiri
dalam waktu relatif singkat.Itulah sebabnya KBK yang dikembangkan
dan diterapkan di FKIK Unwar merujuk kepada KBK yang diterapkan di
FK Unud dengan tetap memperhatikan kharakteristik atau local genius
dari Universitas Warmadewa.Muatan inti kurikulum mengacu pada
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (KKI, 2006), sementara muatan
lokal sesuai dengan pola ilmiah pokok Unwar yaitu lingkungan.
b. Penilaian Hasil Belajar
21
mahasiswa
pada
tahun
ajaran
2009-2010
22
dosen tetap berarti rasio dosen mahasiswa adalah 1:6 suatu rasio
yang secara sederhana tampaknya amat ideal. Tetapi jangan lupa,
rasio ideal saja tidaklah cukup, masih dibutuhkan besaran lain yakni
distribusi dan variabilitas keilmuan. Untuk diketahui bahwa di
kedokteran saja paling tidak ada 20 cabang ilmu yang harus diajarkan
pada mahasiswa, dan itu berarti harus ada 20 jenis dosen dengan
keahlian yang berbeda. Jika ini sudah terpenuhi, barulah ada jaminan
bahwa proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan normal.
Untuk
memenuhi
kebutuhan
ini
tidak
ada
jalan
lain
kecuali
berlatih
dalam
metodologi
pendidikan
kedokteran
23
sangat
besar
kontribusinya
terhadap
keberhasilan
24
ini
sekarang
masih
dalam
fase
akan
dimanfaatkan
oleh
25
3) Teknologi Informasi
Seperti
diketahui
SPICES
(Student
centre,
Problem-based,
yang
bermanfaat
untuk meningkatkan
kemampuan
26
dilaksanakan
evaluasi
kurikulum,
terutama
dalam
hal
yang
27
SDOP,
SDP
maupun
pungutan
insidental
lainnya).
28
Unsur Pimpinan.
Unsur Pelaksana Akademik.
Unsur Penunjang Akademik.
Unsur Administrasi.
29
DEKAN
SENAT
TATA USAHA
UNIT PENUNJANG :
- Perpustakaan
- IT-AVA
- Lab Biomedik
UP3KIK
BAGIAN
KLINIK
UNIT
BAGIAN
PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIT SKILL LAB
BIOMEDIK
BLOK
Gambar 5. Struktur organisasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa
30
pendidikan,
penelitian,
dan
dalam
penyelenggaraan
manajemen.
Melakukan koordinasi dengan lembaga dan unit di
tingkat Universitas.
Melakukan koordinasi
dengan
fakultas
lain
di
31
pelaksanaan
dan
pengembangan
32
tenaga
Keuangan
Kepegawaian
Sarana-prasarana
Kerumahtanggaan & ketertiban
Kesekretariatan
Pengelolaan data dan informasi
Tugas-tugas lain yang diberikan Dekan
Deputi
Dekan
III
melaksanakan
koordinasi
kegiatan
membangun
sikap
yang
menjunjung
tinggi
33
Pelaksanaan
koordinasi
dengan
fakultas
lain
di
yang
memiliki
kewenangan
dalam
menjabarkan
Senat
dapat
membentuk
serta
integritas
staf
pengajar
dalam
upaya
34
4) Menilai
pertanggungjawaban
atas
pelaksanaan
kebijakan
atas
rencana
atas
dicalonkannya
dosen
untuk
penyelenggaraan
Tridharma
Perguruan
Tinggi
3)
4)
35
5)
e. Dinas Kesehatan
1)
Dinas
Kesehatan
Propinsi
dan
Dinas
Kesehatan
berdasarkan
kerjasama
operasional
antara
Dinas
Kesehatan
membantu
kedokteran komunitas.
penyelenggaraan
pendidikan
36
Ilmu
Kesehatan
(UP3KIK)
adalah
unsur
pelaksana
memiliki
(1)
kurikulum,
(2)
pengelolaan
proses
(4)
pengembangan
sumber
daya
manusia
g. Bagian Lainnya
37
1) Bagian
adalah
unsur
pelaksana
akademik
dalam
memenuhi
persyaratan
sesuai
dengan
mengembangkan
keilmuan,
baik
ilmu
yang
menjadi
Perguruan Tinggi,
dengan
persetujuan
Dekan.
7) Bagian mempunyai fungsi: (1) melaksanakan proses pendidikan
sesuai dengan bidang keilmuannya, (2) melaksanakan kegiatan
penelitian dan pengembangan ilmu, (3) melaksanakan kegiatan
pengabdian
pada
masyarakat,
(4)
melaksanakan
38
39
dipimpin
oleh
seorang
Ketua
yang
keahlian
dan
mempunyai
pelaksanaan,
tugas
melakukan
merancang,
evaluasi
mengkoordinasikan
penyelenggaraan,
dan
penyelenggaraan
penelitian
dan
40
kemampuannya
memenuhi
persyaratan
dalam
bidang
ayat
(3),
Unit
UKK
41
pengembangan
dan
pembinaan
manajemen.
d) Melaksanakan tugas lain yang relevan dengan pendidikan
atas petunjuk Dekan.
4) Program Studi Pendidikan Dokter dipimpin oleh seorang Ketua
dan dibantu oleh seorang Sekretaris.
5) Masa kerja Ketua dan Sekretaris ditetapkan selama 4 (empat)
tahun dan dapat dipilih kembali dengan ketentuan tidak boleh
menjabat lebih dari dua kali masa jabatan berturut-turut.
6) Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Program Studi
Pendidikan Dokter bertanggung jawab kepada Dekan.
l. Laboratorium Biomedik
1) Laboratorium Biomedik adalah
unit
penunjang
pelaksana
42
m. Perpustakaan
1) Perpustakaan adalah unit penunjang pelaksanaan pendidikan
dalam penelusuran bahan pustaka.
2) Perpustakaan dipimpin oleh seorang Kepala yang diangkat dan
diberhentikan oleh Dekan atas pertimbangan Senat.
3) Perpustakaan memiliki tugas mengelola bahan pustaka, sarana
bantu pembelajaran, dan lingkungan belajar yang kondusif.
4) Untuk menyelengaraan tugas sesuai dengan ayat
(3)
dan
pembelajaran
sistem
dan
lainnya
menciptakan
untuk
kelancaran
lingkungan
belajar
proses
yang
kondusif.
4) Untuk menyelengaraan tugas sesuai dengan ayat (3) Unit TIK &
AVA mempunyai fungsi:
a) Menyiapkan sarana komputer, internet, dan AVA untuk
mendukung proses pembelajaran dan kegiatan akademik
lainnya serta kegiatan administrasi.
43
mengembangkan
bahan
pustaka
elektronik (online)
d) Menciptakan suasana belajar yang kondusif dengan tetap
mempertahankan ketersediaan dan kelancaran fungsi TIK
& AVA di Fakultas.
e) Memberikan bantuan teknis bagi civitas academika terkait
dengan masalah TIK & AVA untuk kelancaran kegiatan
akademik dan non-akademik di Fakultas.
5) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Unit TIK &
AVA bertanggung jawab kepada Dekan.
o. Tata Usaha
1) Bagian
Tata
administrasi
Usaha
dalam
adalah
unsur
penyelenggaraan
penunjang
di
bidang
ketatausahaan
dan
kerumahtanggaan.
2) Bagian Tata Usaha meliputi:
a) Sub Bagian Umum dan Keuangan.
b) Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan.
3) Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala, yang
diangkat dan diberhentikan oleh Rektor atas usulan Dekan
dengan persetujuan Yayasan dandalam melaksanakan tugasnya
dibantu oleh Kepala Sub-Bagian.
4) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mengelola
administrasi
administrasi
44
e) Mengkoordinasikan
penyelenggaraan
administrasi
penyelenggaraan
hubungan
masyarakat.
h) Menciptakan suasana kerja yang kondusif.
i) Melakukan koordinasi dengan unit-unit internal PSPD dan
internal Unwar.
6) Sub-Bagian Akademik
dan
Kemahasiswaan
dipimpin
oleh
sesuai
ayat
(7)
Sub-Bagian
kegiatan
akademik
dan
kemahasiswaan
9) Sub-Bagian Administrasi Umum dan Keuangan dipimpin oleh
seorang Kepala Sub-Bagian, dan dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha.
10)Sub-Bagian Administrasi Umum dan Keuangan memiliki tugas
membantu Kepala Bagian Tata Usaha menunjang administrasi
umum dan keuangan
11) Untuk melaksanakan tugas tersebut pada ayat (9) Sub Bagian
Administrasi Umum dan Keuangan memiliki fungsi:
a) Menyelenggarakan kesekretariatan
b) Menyelenggarakan administrasi kepegawaian.
c) Menyelenggarakan perlengkapan.
45
46
47
dan
kompetitif
di
tingkat
dan kesehatan
nasional
serta
yang
mampu
internal,
efisiensi,
dan
keberlanjutan
dengan
3) Tujuan
a. Menghasilkan dokter layanan kesehatan primer dan sarjana
kesehatan
yang
lingkungan
dalam
berkualitas,
kompeten,
melaksanakan
profesi
profesional,
serta
sadar
kompetitif
48
kampus
mendukung
yang
atmosfer
memadai
akademik
dan
yang
berkualitas
kondusif
guna
dalam
penyelenggaraan pendidikan
f. Terwujudnya jejaring kerjasama baik lokal, nasional maupun
internasional
atas
dasar
kebersamaan,
kesetaraan,
pengelolaan
institusi
berbasis
IT
sehingga
Tujuan
1. Menghasilkan
dokter layanan
kesehatan
primer dan
sarjana
kesehatan
yang
49
berkualitas,
kompeten,
profesional,
sadar
lingkungan
dalam
melaksanakan
profesi serta
kompetitif
dalambursa
kerja nasional;
4 modul
elective study
30 modul blok
11 buku
Pedoman
Kepanitraan
Klinik
Persentase
rerata soal
MCQ di
semester II
berbentuk
vignette 35%
80% rerata
kelulusan ujian
blok untuk first
taker di
semester II
75% dokter
muda lulus
tepat waktu
80%
mahasiswa
berkunjung ke
perpustakaan
setiap bulannya
75% rerata
mahasiswa
yang
mengakses ELibrary/ bulan
4 kali rerata
bimbingan oleh
dosen PA/
semester
1.2.Terwujudnya
jejaring
kerjasama
baik lokal,
regional
maupun
internasional
atas dasar
kebersamaa
Setiap tahun
bertambah 1
dokumen kerja
sama dengan
instansi terkait
Setiap tahun
ada >= 2 staf
sesuai
dengan
standar
kompetensi
doketr
Indonesia
(SKDI) dan
memiliki
warna lokal
yang selaras
dengan
karakterstik
Universitas
Warmadewa
Fakultas
memfasilitasi
pengembang
an
networking
yang
dirancang
oleh Bagian
1.2.1Memban
gun jejaring
kerjasama
baik lokal,
regional
maupun
internasional
atas dasar
50
n,
kesetaraan,
kebermanfaa
tan untuk
kemajuan
institusi
yang
memanfaatkan
jejaring untuk
meningkatkan
kualifikasi baik
di bidang ilmu
maupun bidang
pendidikan
80% alumni
terindentifikasi
dan
tersambung
komunikasi
dengan institusi
kebersamaan,
kesetaraan,
kebermanfaat
an untuk
kemajuan
institusi
1,3 Tercapainya
status institusi
yang
Akreditasi
terakreditasi
institusi B
1.4 Lahirnya
karya-karya
penelitian
yang ramah
lingkungan
serta
bermanfaat
untuk
kepentingan
masyarakat
dan
terpublikasika
n dalam
jurnal-jurnal
ilmiah
terakreditasi
baik level
nasional
maupun
internasional
Setiap
dosen1
proposal
penelitian
dalam
setahun
1.4.1Memperbaiki
kualitas dan
produktivitas
penelitian
dengan mengembangkan
roadmap yang
dilaksanakan
secara
konsisten
Semua
dosen
1.5 Lahirnya
karya abdi
Tersedia
dokumen roadmap penelitian
10 tulisan
dalam jurnal
terakreditasi
nasional
setahun
3 tulisan dalam
jurnal
internasional
setahun
15 jumlah
penelitian/tahun
Pembentuka
n Task-force
Akreditasi
51
masyarakat
di bidang
kesehatan
preventif,
kuratif,
rehabilitatif
dan promotif
yang
bermanfaat
bagi
masyarakat
Tujuan
1. Menghasilkan
dokter
layanan
primer yang
berkualitas,
kompeten,
profesional,
sadar
lingkungan
dalam
melaksanaka
n profesinya
serta
kompetitif
dalam bursa
kerja nasional
15 kali
pengabdian
kepada
masyarakat/tah
un
Semua
mahasiswa
terlibat dalam
pengabdian
masyarakat
terlibat
pengabdian
masyarakat
paling tidak
1 kali per
tahun
dan produktivitas
pengabdian
kepada
masyarakat
terutama yang
berbasis pada
pemberdayaa
ndan
peningkatan
partisipasi
masyarakat
Rasio dosen
tetap
mahasiswa
pada fase
akademik 5,0
Rasio dosen
tetap dan
dosen tidak
tetap
pada jenjang
profesi 1:1
82% Dosen
tetapberkualifik
asi S2-SP1
8% dosen tetap
berkualifikasi
S3-SP2
15% Guru
Besar
Rerata ruang
belajar/mahasis
wa 1,7 m2
10%
Mahasiswa
berprestasi
mendapat
Perencanaa
n
komprehens
ip dan
proporsional
Rekrutmen
dosen
setiap tahun
Dosen baru
wajib
mengikuti
pendidikan
pasca
1.6.1
Meningkatkan
aksesibilitas
sumber daya
(manusia,
sarana,
prasarana,
dan
lingkungan)
52
beasiswa
Sumber
beasiswa
bertambah 1
buah tiap tahun
325 buah judul
buku teks di
perpustakaan
100% Anggaran
terserap untuk
kegiatan
PBM/triwulan
RS Pendidikan
Utama
terakreditasi
sebagai rumah
sakit
pendidikan
C. Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Pencitraan Publik
Sasaran
Tujuan
2. Menjadi
institusi
pendidikan
kedokteran
yang bertata
kelola baik
dan
menerapkan
manajemen
modern
dalam
mengelola
sumber daya
dan dana
Uraian
Indikator
2.1Optimalnya
Rerata waktu
peran
penyampaian
organisasi dan
modul blok
manajemen
sebelum hari H
pendidikan
kegiatan PBM
sehingga
100% Dosen
tatakelola
datang tepat
institusi
waktu saat
menjadi
PBM
professional,
transparan
Persentase
dan akuntabel
rerata
Mahasiswa
yang datang
tepat waktu
saat PBM/
semester
Rerata waktu
penyerahan
soal ujian oleh
2.1.1
Pembentuk Mengelola
an Taskinstitusi
force
dengan
pengemban menerapkan
g OTK
kaedahkaedah goodgovernance.
53
Dosen kepada
pengelola blok
dalam setahun
adalah 10 hari
Rerata waktu
penyampaian
informasi hasil
ujian blok
adalah 2 hari
2.2 Terwujudnya
pengelolaan
institusi
berbasis IT
sehingga
aksesibilitas
institusi
makin mudah
serta terjamin
sisi efisiensi
dan
efektivitas
pelaksanaan
pendidikan
2.2.1Mengem
bangkan
Semua SIM
Pembentuka sistem
n Task-force manajemen
berbasis IT dan
pengembang dan sistem
terintegrasi
SIMT
informa-si
Rerata waktu
manajemen
penyerahan
(akademik,
soal ujian oleh
keuangan,
Dosen kepada
kemahasiswa
pengelola blok
an,
dalam setahun
kepegawaian,
adalah 10 hari
dan sarana
Rerata waktu
prasarana)
berbasis IT.
penyampaian
informasi hasil
ujian blok
2.2.2 Menginadalah 2 hari
tegrasikan
Seluruh
sistem
dokumen
informasi
monev untuk
manajemen
PBM tersedia
untuk meningkatkan
Penjaminan
ketepatan dan
mutu
kecepatan
terlaksana
aksesnya
Monef PBM
guna
oleh Tim Monef
memperbaiki
Internal
kualitas
dilaksanakan
pelayanan
lebih dari 3
kali/ tahun
2 kali AMAI/
tahun
54
2.3 Terselenggaranya
penjami-nan
mutu yang
efektif dan
efisien
Pelaksanaa
n audit
setiap
tahun
Penguatan
kinerja
UPMF dan
MEU
.Pelaksanaan
monev dan
penjaminan
mutu secara
periodik
2.3.1
Mengembangkan
sistem
pengelolaan
keuangan
berbasis
kinerja yang
dilaksanakan
secara
konsisten dan
berkelanjutan
2.3.2Membangun dan
melaksanakan
sistem serta
tata laksana
monev dan
penjaminan
mutu yang
efektif dan
efisien.
55
proses
pembelajaran
dan
kegiatan
civitas akademika
Menyiapkan dan mengembangkan bahan pustaka
elektronik (online)
Menciptakan suasana belajar yang kondusif dengan
tetap mempertahankan ketersediaan dan kelancaran
56
57
komputer.
Router yang digunakan adalah Mikrotik Router Board
dengan 13 port 100 Mbps dengan processor dualcore 2 Ghz
poin.
Tiap komputer diberikan host name yang unik yang
menggambarkan lokasi dan fungsinya, sehingga gangguan
b Internet
-
Mbps.
Internet didistribusikan melalui jaringan komputer dengan
metode Hotspot.
Setiap user diberikan satu buah username dan password
untuk memperoleh layanan internet sehingga user yang
tidak berhak tidak dapat menikmati layanan internet.
58
pemakai.
Penyewaan IP Address dibatasi satu buah IP hanya untuk
satu buah mac address sehingga memberikan kesempatan
lebih besar kepada banyak perangkat untuk berbagi
jaringan.
Firewall melindungi jaringan dan pemakai dari akses-akses
tidak bertanggungjawab dan merugikan seperti netcut, p2p,
Nama
Aplikasi
Implementas
Sistem
Aplikasi
Baru
i
Fakultas
Informasi
akademik
mulai
Akademik
untuk
dijalanka
penunjang
Fungsi
Status
Lokasi
Pengguna
Bagian
Akademik
59
kegiatan
2
Sistem
akademik
Menunjang
Sudah
Bagian
Bagian
Informasi
menajemen
berjalan
Keuangan
keuangan
Keuangan
keuangan
Sistem
Menunjang
Sudah
Informasi
manajemen
berjalan
Kepegawaian
Kepegawaian
Fakultas
kepegawaian
Bagian
keuangan
dan
Sistem
Menunjang
Sudah
kepegawaian
Bagian umum Bagian
Informasi
manajemen
berjalan
dan
umum
Saran
aset
perlengkapan
perlengkapan
Prasarana
Sistem
Menunjang
Baru
Internet
Civitas
Informasi
layanan
mulai
Kemahasiswa
kemahasiswaa
dijalanka
a
Sistem
n
n
Menunjang unit Sudah
Unit
Unit
Informasi
perpustakaan
Perpustakaan
perpustakaan
Perpustakaan
Electronic
Internet
Unit
Library
Sistem
perpustakaan
Menunjang
berjalan
Sudah
perpustakaan
Bagian Umum Bagian
Administrasi
administrasi
berjalan
dan
Umum
Surat
surat menyurat
Perlengkapan
Perlengkapa
Menyurat
berjalan
akademika
d Server
- Server Sistem Informasi Akademik dan Electronic Library diberikan
-
dan
dan
60
tersebut
Dibagian Tata Usaha diberikan juga satu buah Data Server yang
bertugas melakukan backup data secara otomatis terhadap semua data
pada komputer yang ada dalam bagian tersebut.
e Penanganan Gangguan
- Untuk menangani gangguan jaringan dan internet, unit IT dan AVA
mempekerjakan 2 tenaga teknisi yang setiap saat memantau kondisi
-
61
BAB III
METODOLOGI
62
Nilai Skor
Kurang dari 1,4
Keterangan
Proses ini tidak ada atau sangat terbelakang. Skor
proses yang rendah bisa menjadi indikasi bahwa
4,5 keatas
partisipan
merasa
bahwa
proses
63
64
kuesioner
dilengkapi
dengan
panduan
pengisian
untuk
65
66
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Incident Management
Daftar pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner untuk menguji maturiti
level dari Incident Management adalah sebagai berikut.
Tabel 5. Daftar pertanyaan kuesioner Incident Management
N
o
1
Pertanyaan
Apakah staf IT memliki
pemahaman yang jelas
dalam penanganan
insiden?
Apakah ada cukup
informasi tentang insiden
yang bisa ditangkap
Skor
3
67
keseluruhan?
Ketika suatu insiden
selesai ditangani apakah
diberi kode yang
menyatakan penyebab
masa lalu?
Apakah ada cukup waktu
dan anggaran yang
diberikan untuk staf
mengikuti pelatihan
penangaan insiden?
Adakah prosedur untuk
menilai tingkat kepuasan
pengguna terhadap
10
penanganan insiden?
Apakah ada laporan yang
cocok diberikan kepada
Manajemen yang
menunjukkan bahwa
insiden dapat
diselesaikan pada
68
12
13
insiden?
Apakah ada aliran
informasi yang baik dari
Manajemen Insiden ke
dalam proses Manajemen
14
Masalah?
Apakah ada daftar
pengguna prioritas tinggi
yang menerima
perlakuan istimewa saat
15
mengalami insiden?
Apakah ada prosedur di
tempat untuk menangani
insiden yang memiliki
16
dampak tinggi?
Apakah setiap insiden
diberikan nomor
identifikasi yang unik?
69
1 : Tidak Yakin
2 : Sangat Tidak Setuju
3 : Tidak Setujua
4 : Setuju
5 : Sangat Setuju
Partisipan
Nilai
10
Total
Count
Avg
42
10
4.2
45
10
4.5
15
10
1.5
49
10
4.9
32
10
3.2
14
10
1.4
44
10
4.4
20
10
15
10
1.5
10
28
10
2.8
11
42
10
4.2
12
45
10
4.5
13
37
10
3.7
14
22
10
2.2
15
47
10
4.7
16
14
10
Total
48
47
50
51
54
54
57
52
48
50
511
160
1.4
3.19
38
No
1
70
Total nilai dan cacah nilai tiap pertanyaan dihitung kemudian dicari
nilai rata-ratanya pada tiap pertanyaan. Rata-rata nilai ini kemudian
dihitung kembali untuk mendapatkan nilai rata-rata untuk proses incident
management.
Nilai rata-rata tiap pertanyaan kemudian diurutkan dari nilai
terrendah
ke
nilai
terbesar
untuk
melihat
pada
poin
mana
No
1
2
3
4
5
6
7
9
10
11
Avg
1.4
1.4
1.5
1.5
2
2.2
2.8
3.2
3.7
4.2
4.2
71
12
13
14
15
16
4.4
4.5
4.5
4.7
4.9
B. Problem Management
Daftar pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner untuk menguji maturiti
level Problem Management adalah sebagai berikut.
Tabel 8. Daftar pertanyaan kuesioner Problem Management
No
1
Pertanyaan
Apakah Staff IT
memiliki pemahaman
yang jelas tentang
proses penanganan
masalah?
Skor
3
72
Apakah ditetapkan
secara gamblang
didalam organisasi
orang yang
bertanggung jawab
terhadap penanangan
masalah?
Apakah ada daftar
lingkup kerja
pemeliharaan yang
digunakan ketika
analisa lebih detail
terhadap suatau
masalah selesai
dilakukan?
Apakah kepala bagian
IT secara proaktif
melakukan
pencegahan
masalah?
Apakah ada cukup
waktu dan anggaran
yang diberikan
kepada staf untuk
mengikuti pelatihan di
bidang penanganan
masalah?
Apakah kepala bagian
IT menganalisa datadata suatu insiden
untuk mengetahui tren
dari insiden tersebut?
73
terstruktur?
Apakah organisasi
berkomitmen untuk
mengurangi jumlah
masalah dan jumlah
insiden yang dapat
mengganggu kinerja
organisasi?
Apakah ada laporan
yangsesuai yang
diberikan kepada
Manajemen yang
menunjukkan jumlah
masalah yang dapat
10
diselesaikan?
Apakah tanggung
jawab untuk
manajemen masalah
11
telah ditetapkan?
Apakah alat-alat
elektronik yang
digunakan dalam
penanganan masalah
sudah dimanfaatkan
dengan baik?
74
12
13
ditimbulkan?
Apakah proses
penanganan masalah
memiliki garis
komunikasi yang baik
dengan menajemen
14
yang lain?
Apakah infrastruktur
IT dipantau setelah
suatu masalah
15
berhasil diselesaikan?
Apakah ada tinjauan
rutin terhadap kinerja
penanganan insiden
dan
mendokumentasikann
ya dalam indikator
16
kinerja?
Apakah proses
penanganan masalah
bertukar informasi
dengan proses-proses
yang lain?
75
Partisipan
Nilai
10
Total
Count
Avg
36
10
3.6
38
10
3.8
26
10
2.6
41
10
4.1
43
10
4.3
41
10
4.1
31
10
3.1
48
10
4.8
43
10
4.3
10
45
10
4.5
11
39
10
3.9
12
30
10
13
29
10
2.9
14
45
10
4.5
15
18
10
1.8
16
22
10
2.2
Total
56
59
53
51
58
60
59
61
57
61
575
160
3.5938
No
1
76
Total nilai dan cacah nilai tiap pertanyaan dihitung kemudian dicari nilai
rata-ratanya pada tiap pertanyaan. Rata-rata nilai ini kemudian dihitung
kembali untuk mendapatkan nilai rata-rata untuk proses problem
management.
Nilai rata-rata tiap pertanyaan kemudian diurutkan dari nilai
terrendah
ke
nilai
terbesar
untuk
melihat
pada
poin
mana
No
1
2
3
4
5
7
8
9
10
Avg
1.8
2.2
2.6
2.9
3
3.1
3.6
3.8
3.9
4.1
77
11
12
13
14
15
16
4.1
4.3
4.3
4.5
4.5
4.8
Cacah skor tiap jawaban berdasarkan proses ditampilkan dalam tabel 11.
Tabel 11. Cacah skor tiap-tiap jawaban berdasarkan proses
Skor
Total
Jawaban
No
Process
Incident
1
Tidak
2
Sangat
3
Tidak
4
Setuju
5
Sangat
yakin
Tidak
Setuju
24
Setuju
18
20
49
49
160
21
41
56
36
160
Setuju
Manage
2
ment
Problem
78
Manage
ment
No
Participant
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Participant 1
Participant 2
Participant 3
Participant 4
Participant 5
Participant 6
Participant 7
Participant 8
Participant 9
Participant 10
Incident Management
Problem Management
50
53
56
57
59
57
63
56
53
57
56
59
53
51
58
60
59
61
57
61
79
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey, didapat maturiti level dari proses incident
management adalah sebesar 3.1938. Berdasarkan standar maturiti yang
ditetapkan ITIL maka nilai tersebut menyatakan bahwa manajemen
penanganan insiden di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Warmadewa masih berada dibawah standar, sehingga perlu
dilakukan sejumlah pembenahan manajemen pada bidang penanganan
insiden.
Sedangkan untuk proses problem management diperoleh maturity
level sebesar 3.5938, yang berdasarkan standar audit ITIL nilai tersebut
berarti bahwa manajemen manajemen penanganan masalah sudah
mendekati standar yang ditetapkan oleh ITIL.
B. Saran.
Beberapa saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan kwalitas
penanganan insiden dan penanganan masalah adalah sebagai
berikut :
1. Incident Management
a. Perlu ditetapkan sebuah SOP (standar operasional prosedur)
dalam penanganan insiden yang sesuai dengan standar yang
ditetapkan oleh ITIL
b. Insiden perlu diklasifikasikan dan diberikan kode tertentu yang
berisi penjelasan penyebab insiden dan proses penanganannya
secara spesifik.
c. Perlu dibuatkan sebuah prosedur untuk menilai tinggak
kepuasan pengguna terhadap proses penanganan insiden.
80
81
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
[13]
82
[14]
[15]
[16]