Sie sind auf Seite 1von 4

Hand Hygiene

Adalah suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan


sabun/ antiseptic dibawah air mengali (hand wash) atau dengan menggunakan cairan
berbasis

alcohol

70%

(handrub).

Handrub

antiseptic

bereaksi

cepat

untuk

menghilangkan sementara atau mengurangi mikroorganisme penghuni tetap dan


melindungi kulit tanpa menggunakan air, konsentrasi cairan handrub terdiri 100ml
alcohol 70% ditambah 1-2 ml gliserin 10%. Teknik kebersihan tangan : sebelum
melakukan kebersihan tangan pastikan cincin, arloji karena dibawah perhiasan
tersimpan kolonisasi bakteri yang berat dan sulit dibersihkan.( Gambar hand wash dan
handrub).
Indikasi kebersihan tangan:
1. Segera:
- Setelah tiba ditempat kerja/rumah sakit
2. Sebelum :
- kontak langsung dgn pasien
- memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasif
- menyediakan/mempersiapkan obat- obatan
- mempersiapkan makanan
- memberikan makanan pasien
- meninggalkan rumah sakit
3. Diantara:
- prosedur tertentu pada pasien yg sama dimana tangan terkontaminasi
Setelah :
- kontak dengan pasien
- melepas sarung tangan
- melepas APD

- kontak dgn darah dan cairan tubuh,


- lingkungan yang terkontaminasi
- mengunakan toilet, menyentuh/melap hidung dgn tangan
Alat Pelindung Diri
Tujuan :
Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan darah, semua
jenis cairan tubuh , sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien.
Jenis alat pelindung :
Sarung tangan, Tujuan : Melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua
jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh, selaput lendir pasien
dan benda yang terkontaminasi
Masker, Kaca mata/ Pelindung wajah, Tujuan : melindungi selaput lendir hidung,
mulut, dan mata
Baju kerja, tujuan : melindungi petugas dari

kemungkinan

genangan

atau

percikan darah atau cairan tubuh lainnya yang dapat mencemari baju
Sepatu karet/ bot, Tujuan : melindung kaki petugas dari tumpahan/ percikan
darah atau cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan tusukan benda
tajam atau kejatuhan alat kesehatan
Topi, Tujuan : mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit
kepala petugas terhadap alat-alat daerah steril dan juga sebaliknya untuk
melindungi kepala/rambuut petugas dari percikan bahan-bahan dari pasien
Pengelolaan Alat kesehatan
Tujuan:
1. Tersedianya peralatan yang baik pada saat digunakan
2. Meminimalkan risiko penyearan infeksi lewat peralatan

3. Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis kepada pasien,
petugas kesehatan, pengunjung dan lingkungan rumah sakit
Klasifikasi/ pengelompokkan jenis- jenis alat berdasarkan tingkat risiko :
1. Peralatan kritikal (risiko tinggi)
Yaitu peralatan medis yang masuk kedalam jaringan tubuh steril atau system
pembuluh darah, contoh alat instrument bedah, kateter intravena, kaeter
jantung, implant.
2. Peralatan semi kritikal (risiko sedang)
Yaitu peralatan yang masuk/ kontak dengan membrane mukosa tubuh, contoh :
endotracheal tube, endoscopi, nasogastric tube
3. Peralatan non kritikal (risiko rendah)
Yaitu peralatan medis yang kontak dengan kulit yang utuh, contoh : tensi meter,
stetoscope, bedpan, urinal, linen.
Prosedur pemrosesan alat
1. Semua alat melalui proses dekontaminasi atau pembersihan (dicuci,disikat
dengan bahan detergen atau sabun) dan tetap selalu menggunakan APD
2. 2.1. Alat kritikal (Yang masuk kedalam pembuluh darah/ jaringan tubuh,
mis:Instrumen bedah)
2.1.1. Direndam dengan cairan klorin 0,5%selama 10 menit
2.1.2. Setelah 10 menit bilas hingga bersih
2.1.3. Alat dibungkus dengan rapi dan tertutup
2.1.4. Diberi label dan Autoclave tape
2.1.5. Masukkan ke dalam mesin sterilisasi dan proses sterilisasi dimulai
2.1.6. Proses sterilisasi sekitar 20 menit sampai garis autoclave tape
berubah warna menjadi garis coklat
2.1.7. Keluarkan dan dinginkan kemudian masukkan kedalam box tertutup.
Waktu ED instrument steril 7 hari jika alat tidak dipakai
3. 3.1. Alat Semi Kritikal (yang masuk dalam mukosa tubuh, misal :
endotracheal tube, NGT)
3.2. Bisa dengan cara di rebus atau kimiawi
Jika direbus:

gunakan panci yang tertutup rapat


Rendam peralatan didalam air sehingga semuanya terendam air
Rebus selama 20 menit di mulai pada saat air mendidih
Setelah selesei proses perebusan, peralatan dikeringkan dianginanginkan sampai kering di wadah disinfeksi tingkat tinggi yang
bernutup
Setelah kering peralatan dapat segera digunakan atau disimpan
dalam wadah disinfeksi tingkat tinggi berpenutup rapat
Kiamiawi
Letakkan peralatan dalam keadaan kering kedalam wadah dan
tuangkan desinfektan. Bahan kimia yang dianjurkan untuk DTT adalah
klorin dan glutaraldehid (Cidex), bisa juga klorin 0,5%.
Pastikan peralatan terendam seluruhnya dalam larutan kimia
Rendam selama 20 menit
Setelah selesei, bilas peralatan dengan air steril dan dianginanginkan sampai kering di wadah desinfeksi tingkat tinggi yang
berpenutup
Setelah kering peralatan dapat segera digunakan atau disimpan
dalam wadah disinfeksi tingkat tingi berpenutup rapat
4. 4.1. Alat Non Kritikal (Hanya pada permukaan tubuh yang utuh, misal:
tensi meter, termometer)
4.1.1. Setelah melalui proses dekontaminasi, alat dikeringkan kemudian
diusap dengan alcohol 70%

Das könnte Ihnen auch gefallen