Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
3212100071
PUTRI INDIARTRI N.
3212100073
3212100083
ANINDYA D.L.
3212100097
Namun tidak lama setelah kritik Emil Kauffman muncul, Paul Valerie dalam
dialognya (Eupalinos tahun 1923) mempertimbangankan hubungan naik turun antara
teori dan praktik
Dewasa ini, tidak dapat dipungkiri bahwa arsitektur mulai jaman Renaisans sampai
Neo-Klasik terlihat sangat berbeda dari pengaruh teori Vitruvius. Studi mengenai
arsitektur klasik dan studi mengenai Vitruvius sebenarnya saling melengkapi, namun
kedua hal tersebut memiliki jalur yang berbeda.
Namun pengaruh teori arsitektur dengan arsitektur terbangun pada akhirnya
muncul keambiguan. Dibalik teori tersebut terdapat norma, dimana pada akhirnya sebuah
estetika muncul dari norma-norma yang telah disetujui. Hal ini pada akhirnya akan
menghambat kreativitas. Teori arsitektur dapat membuat ketentuan yang mengarahkan
dasar pemikiran yang klise, sehingga menurunkan arsitektur menjadi fungsi.
Hanya di dalam sebuah dialog bahwa sebuah arsitektur dan teori arsitektur dapat
berjalan dengan baik. Sebuah teori terdahulu dapat menjadi sebuah pernyataan,
penyusunan dari praktik maupun program. Arsitektur yang kemudian merespon teori
tersebut akan menjadi tolak ukur kegunaan sebuah teori arsitektur. Namun apakah
sebuah arsitektur yang baik adalah arsitektur yang sesuai dengan teori arsitektur? Palladio
dan Frank Lloyd Wright misalnya. Mereka tidak akan pernah dapat memahami
arsitekturnya apabila mereka tidak kenal dengan teori arsitektur. Namun memang tidak
ada penjelasan sederhana mengenai hubungan teori arsitektur dengan arsitektur itu
sendiri.
Teori arsitektur dalam sejarahnya diwarnai oleh berbagai ideologi politik, bahkan
sudah menjadi ideologi itu sendiri. Kedudukan teori arsitektur dalam tiap jaman, negara,
budaya selalu berbeda-beda. Contohnya di Prancis pada masa Colbert, teori arsitektur
mememenuhi kaidah norma dan fungsi, namun menahan kebebasan intelektual.
Sementara pada masa totalitarian, hal tersebut menurun dikarenakan karena adanya
keseragaman.
Teori arsitektur harus dilihat sebagai sebuah prinsip di dalam konteks sejarah.
Apabila sebuah bentuk dalam arsitektur mengadaptasi bentuk dari bentuk sejarah dan
melepas latar belakang nilai historikalnya, maka nilai sejarahnya pun akan hilang. Ide
estetika sebenarnya bukanlah hal yang paling penting; yang terpenting adalah ketika
dibawah suatu keadaan dan mengandung berberapa konteks.
Sistem teori arsitektural harus dipahami sebagai kesatuan dan bagian dari sekuens
historis. Pertama kita harus paham sistem itu sendiri, baru kita dapat melakukan penilaian
kritis. Untuk berlaku adil pada sebuah sistem, perlu dilakukan pengukuran yang melawan
klaim dari sebuah sistem sebelum akhirnya membuat sebuat putusan kritis atas sistem
tersebut.
Buku karangan Hanno-Walter Kruft ini berusaha ditulis dengan tidak berpihak
dengan sistem manapun dengan hasil penilaian berdasarkan perbandingan sejarah,
bukan berdasar dari ideologi pribadi. Organisasi buku ini didasarkan pada kriteria
kronologi, nasionalitas, linguistik, dan ketersediaan dokumen tertulis dan pengetahuan
penulis atas dokumen dokumen tersebut. Pengaruh dan akibat yang ditimbulkan adalah
fokus utama dari sejarah teori arsitektur.
Pembahasan dimulai langsung dari Vitruvius karena merupakan teks tertua, meski
sebenarnya Vitruvius sendiri merujuk pada teori-teori yang telah dikembangkan
sebelumnya. Meski teori arsitektur umumnya ditulis untuk keperluan jamannya, namun
pengaruhnya seringkali baru dirasakan kemudian. Contoh: Teori Vitruvius tidak
mempengaruhi Roma Klasik, tetapi arsitektur sejak abad 15
Buku ini memiliki tujuan untuk menjaga kerangka sejarah, namun debat debat
pasca Perang Dunia II yang muncul dirasa terlalu dini untuk dinilai dalam konteks sejarah.
Hanno menilai dirinya sebagai partisipan yang terlibat dalam pengembangan sejarah teori
arsitektur dan sebagai observan kritis.
KESIMPULAN
Teori arsitektur terdiri dari sistem tertulis arsitektur apapun, baik secara
keseluruhan ataupun parsial, yang berdasarkan pada kategori estetika dan merupakan
sejarah kausatif. Ambiguitas dan subyektivitas dalam bidang yang polivalen ini dapat
dihindari dengan selalu mengevaluasi sudut pandang pada masa teori-teori tersebut
muncul, dan dengan melihat konteks kepada siapa mereka diperuntukkan.
Teori arsitektur memiliki hubungan yang sulit dipahami dengan praktiknya. Namun
yang sudah pasti teori arsitektur dipengaruhi oleh jaman dan budaya yang berlaku
disuatu tempat. Sehingga memungkinkan akan ada teori-teori arsitektur yang akan
bermunculan di waktu depan.
Teori arsitektur dapat digunakan sebagai pernyataan ataupun program dalam
suatu praktik dalam arsitektur sehingga dapat digunakan untuk memperkuat arsitektur itu
sendiri, sebab teori arsitektur mengandung makna yang dalam dari beberapa
permasalahan yang dulu sudah pernah terselesaikan.
seorang arsitek merancang sebuah hotel. Rancangannya sudah memenuhi teori teori
arsitektur yang ada. Namun, karena faktor manusia, lingkungan, ternyata hotel tersebut
dihancurkan karena dapat meningkatkan kriminalitas lingkungan sekitar.
Teori dalam arsitektur dibedakan menjadi tiga, yaitu pengertian arsitektur, peran
arsitektur, dan bagaimana arsitektur dirancang. Penjelasan masing masing adalah
sebagai berikut :
WHAT ARCHITECTURE IS
Memandang arsitektur dengan sebuah pendekatan. Sehingga paham betul tentang
hirarki berpikir yang harus dilakukan ketika berkecimpung dalam dunia arsitektur.
1. Mathematical analogy
Arsitektur
adalah
sesuatu
yang
memiliki
Paris
arsitektur sebagai bentuk utuh daripada bentuk geometri karena adanya proporsi
2. Biological analogy
Pendekatan ini melihat arsitektur sebagai sebuah proses alam, bukanlah sebuah
proses estetis. Hal ini seperti konsep arsitektur organik yang diterapkan dalam
falling water house karya Frank llyod Wright. Arsitektur ini mengikuti alur alam,
seakan menghormati alam. Arsitektur dilihat sebagai pendatang baru di alam,
maka harus mengikuti alam. Sebagai contoh dalam penggunaan materialnya
digunakan
sesuai
dengan
karakternya,
misalnya
kayu
akan
digunakan
3. Romantic analogy
Pendekatan yang melihat arsitektur dapat
mempengaruhi
emosi
seseorang.
Analogi
hangat,
dingin.
Permainan
oleh
arsitek
pada
yang
umumnya
yang
bahwa
memiliki
arsitektur
informasi
adalah
untuk
Pertama adalah arsitektur sebagai massa gramatik. Hal ini berarti arsitektur
memiliki batasan supaya arsitektur dapat dimengerti oleh banyak orang. Salah
satu contohnya adalah konstruksi. Konstruksi bangunan tentu sudah memiliki
standar supaya bangunan kokoh. Bahasa yang disampaikan misalnya kolom
untuk menopang balok lantai, balok lantai untuk
menopang plat lantai, dan seterusnya.
Kedua adalah arsitektur sebagai massa yang
ekspresif.
Dalamlingkungan
di
sekitarnya.
analogi
seperti
mesin
ini
dapat
eksplorasi
estetika
dari
sebuah bangunan.
6. Problem-solving analogy
Dalam hal ini arsitektur dikatakan sebagai penyelesaian sebuah masalah secara
sistematis, terarah,pemikiran logika. Arsitektur adalah sesuatu yang disengaja.
Arsitektur seperti dapat dipelajari oleh semua orang karena melalui proses yang
sistematis
seperti
melakukan
sebuah
penelitian.
Arsitektur
tidak
lagi
menggunakan rasa atau instuisi. Arsitektur menjadi sebuah proses yang rasional.
Dapat dikatakan pulan sebagai penelitian desain yang setidaknya memenuhi tiga
tahap, yaitu analitis, sintesis, dan evaluasi.
7. Adhocist analogy
Analogi ini melihat arsitektur sebagai sebuah bangunan yang responsif. Arsitektur
sebaiknya
kebutuhan
menyesuaikan
yang
ada
dengan
dan
arsitektur itu
sendiri.
Sehingga dianggap tidak diperlukan sebuah inovasi bentuk atau inovasi desain
lainnya. Selain responsif terhadap kebutuhan pengguna, arsitektur juga terbatasi
oleh modul modul fabrikasi. Sebagai contoh, membuat luas ruangan sesuai
dengan ukuran ubin. Hasil dari arsitektur ini dapat dikatakan sebagai modular.
sebagai contoh adalah The Charles Eames House.
8. Pattern language analogy
Arsitektur diartikan sebagai bangunan yang efektif. Artinya, arsitektur harus
memenuhi kebutuhan pengguna, namun harus tepat guna pula. Dapat dikatakan
pula harus ada efisiensi dalam karya arsitektur. Hal ini disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing pengguna karena setiap individu memiliki tingkat
kebutuhan yang berbeda.
9. Dramaturgical analogy
Dramaturgical digunakan sebagai istilah saja, namun tidak berarti secara harfiah
bahwa arsitektue adalah sebuah drama. Disini ditekankan bahwa arsitektur dapat
mengatur perilaku manusia. Arsitektur dapat mengarahkan manusia. Arsitektur
dapat mengatur pergerakan manusia. Contoh yang paling sederhana adalah
sirkulasi. Seperti pada sebuah pusat perbelanjaan, eskalator naik dan turun
diletakkan pada posisi yang berseberangan sehingga pengunjung harus melewati
pertokoan supaya tergiur membeli barang dagangannya.
HOW TO DESIGN
1. Staffing
Arsitektur merupakan sebuah bangunan yang kompleks. Seorang arsitek
tentu saja tidak dapat berdiri sendiri untuk dapat menghasilkan sebuah
karya arsitektur. Disiplin ilmu lain juga diperlukan untuk menghasilkan
desain arsitektur yang terintegrasi, baik dalam sistem bangunan, struktur,
dan estetika bangunan tersebut.
Dalam merancangnya, yang perlu dilihat adalah mengelompokkan
pekerjaan. Seorang arsitek harus jeli dalam mengelompokkan mana
pekerjaan yang harus dengan tim atau pekerjaan yang harus dikerjakan
personal. Hal ini untuk mencapai efisiensi proses merancang.
2. Procedures
Langkah awal dalam merancang bermacam macam. Dalam hal ini
terdapat dua tipe merancang, yaitu deduktif dan induktif.
Induktif, yaitu merancang yang berawal dari detail detail. Detail detail ini
kemudian membentuk bangunan secara utuh. Sebagai contoh, sebuah
dapur tidak boleh dilewati tamu, maka dapur diletakkan di belakang. Untuk
efisiensi perpipaan, maka dapur diltekkan berdampingan dengan kamar
mandi. Kamar mandi dekat dengan area servis namun tidak berdekatan
dengan area ruang tamu dan ruang makan, dan seterusnya. Sehingga
pada akhirnya membentuk kesatuan bangunan yang dimulai dari detail
detail tersebut.
Deduktif, yaitu merancang yang diawali dengan sebuah konsep. Misalkan
memiliki sebuah konsep anak anak pada rancangannya, maka
menampilkan suasana ruang yang ceria,luas, dan sebagainya sebagai
detail-detail dari konsep yang diusulkan.
3. Priorities among various aspects of the problem
Menentukan prioritas dalam merancang diperlukan. Mengutamakan bentuk
dulu atau struktur dulu adalah pilihan. Namun, penentuan skala prioritas ini
membantu rancangan menjadi lebih fokus. Dapat pula menghasilkan
bentuk
karena
konsep.
Atau
sedemikian
tertentu
hasil
dari
sebuah
menggubah
bentuk
rupa
dengan
kemudian
aspek
konsep
lain
bangunan
seperti
utilitas,
arsitektur karya Renzo Piano dan Richard Roger. Karya mereka unik,
tampilan luar terlihat seperti pabrik, namun fungsi bangunan tersebut
ternyata sebuah exhibition centre.
KRITIK
Kritik dalam arsitektur adalah rekaman dari tanggapan terhadap lingkungan
buatan. Tidak hanya yang bersifat negatif, pada hakikatnya kritik bermaksud untuk
menyaring dan memisahkan. Ciri pokok dari kritik adalah penilaian, bukan pembedaan.
Media
Media yang digunakan untuk merekam tanggapan tersebut sangatlah penting.
Media yang paling terkenal untuk kritik arsitektur yaitu berupa kata-kata yang tertulis,
sedangkan media lain yaitu seperti foto, sketsa kartun, atau ukuran-ukuran tertentu.
Beberapa jenis kritik tidak dapat disampaikan secara baik dalam bentuk tulisan yang
tercetak, contohnya reaksi penduduk pada rancangan perumahan umum biasanya dalam
bentuk lisan atau melalui perbuatan penduduk sendiri pada bangunan tersebutatau
bahkan kekerasan. Maka kita perlu mengetahui dan memanfaatkan metode-metode lain
untuk merekam tanggapan.
Metode
Kritik yang dikemukakan oleh kritikus yang tidak memahami sifat dan potensi
metode yang digunakan akan menjadi kurang efektif. Metode-metode konvensional yang
digunakan oleh para kritikus untuk memberikan kritik:
1. Normative Criticism
Dasarnya berupa doktrin, sistem, tipe, atau ukuran. Hal ini digunakan
sebagai pedoman uintuk menilai rancangan bangunan dan kota,
tergantung pada keyakinan masing-masing. Pedoman-pedoman tersebut
berbeda dalam kerumitan, keabstrakan, dan kekhususannya.
Doktrin adalah suatu pernyataan prinsip yang abstrak, seperti form follow
2. Interpretive Criticism
Kritik
penafsiran
sifatnya
pribadi,
kritikus
sebagai
penafsir
yang
pandangannya sendiri lebih penting dari pedoman baku yang ada. Tujuan
kritikus untuk membuat orang lain melihat lingkungan buatan seperti yang
dilihatnya. Biasanya dengan menggunakan kiasan atau analogi untuk
mengamati obyek bangunan.
Evocative Criticismkritikus ingin menimbulkan emosi dan perasaan yang
dialaminya kepada pembaca.
Impressionistic Criticismkritikus menggunakan objek kritik sebagai dasar
untuk menciptakan karya seni lain.
Photo
Criticismsecara
bersamaan
berkomentar
tentang
pokok
3. Descriptive Criticism
Kritik deskriptif sifatnya tidak menilai, juga tidak menafsirkan. Semata-mata
membantu orang melihat apa yang sesungguhnya ada. Kritik deskriptif
mengemukakan dari apa bangunan tersebut terbentuk dan bagaimana
bangunan ditata, juga bagaimana bangunan berlaku sebagai lingkungan
yang dinamis. Dapat pula menjelaskan proses rancangan bangunan dan
metode yang digunakan.
Biographical
Criticismmengidentifikasi
fakta-fakta
yang
berkaitan
Audience
Pada akhirnya media dan metode harus dipandang oleh pengamat tertentu.
Dalam kritik arsitektur pengamatnya beragam, ada pengamat yang menjadi arsitek dari
suatu bangunan. Maka yang akan terjadi adalah kritikus memberikan tanggapan sesudah
pembangunan selesai dan setelah bangunan ditempati. Ada juga arsitek secara umum,
kritikus akan ingin menyampaikan pandangan baru atau mengajarkan suatu prinsip
tertentu. Para klien, calon penghuni bangunan baru, dan ahli sejarah arsitektur juga
merupakan seorang pengamat. Para kritikus tidak hanya menulis kritik untuk kesenangan
pribadinya, namun juga seringkali untuk memberi informasi atau mengemukakan
pendapat.
SEJARAH
Dalam pendidikan arsitek, sejarah mempunyai peranan yang cukup banyak. Ada
tiga aspek sejarah arsitektur yang penting diperhatikan yaitu; isinya (bahan apa yang layak
dimasukkan), metode (bagaimana bahan dirumuskan dan disajikan), dan dampak apa
yang diciptakan pengetahuan sejarah terhadap pendidikan arsitektur.
Toko serba ada Libertys di London. Perkembangannya dipengaruhi oleh perubahanperubahan, tekanan sosial, dan kebijakan pemerintah. Dipengaruhi pula oleh peperangan dan
kesulitan ekonomi, serta perubahan mode dan selera.
Impact in Education
Sejarah merupakan bagian dari pendidikan arsitek yang sangat penting, dimana
bukan hanya kita mempelajari sejarah namun juga kita harus belajar dari sejarah.
KESIMPULAN
Dalam arsitektur, teorikritiksejarah merupakan sesuatu yang saling berkaitan.
Dimana teori yang muncul dan berkembang tidak lepas dari sejarah masa lalu, dan kritik
yang diberikan oleh para kritikus juga berdasarkan teori-teori serta sejarah yang berupa
fakta-fakta.
Teori, kritik, dan sejarah arsitektur penting dalam masyarakat yang mengalami
perubahan.
Ditempat
teknologi-teknologi
baru
dikembangkan,
dan
dimana
ketidakpuasan akan masa lalu muncul atau disebarluaskan kedalam sistem sosial, teori
kritiksejarah menjadi relevan. Perubahan dapat terjadi secara produktif bila terdapat
kesadaran akan teori, kritik, dan sejarah.