Sie sind auf Seite 1von 21

EVALUASI RKL dan RPL

PROYEK JEMBATAN GRAND KAMALA LAGOON

Disusun oleh :
Dananto Rachman Latief
(NIM. 4111010025)
Talita Amanda Putri
(NIM. 4111010023)

Dosen Pengajar :
Budi Damianto, S.T., MSi.
(NIP. 195801081984031002)
Wahyuni Susilowati, S.T., MSi.
(NIP. 196903241995122001)

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK, 2014
0

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah S.W.T. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Besar Mata Kuliah AMDAL berupa makalah
dengan judul AMDAL Jembatan Grand Kamala Lagoon, Bekasi. Laporan ini merupakan
pertanggung jawaban dari pembelajaran yang telah kami laksanakan, sekaligus sebagai salah
satu bukti tertulis dalam tugas yang telah kami lakukan serta perbandingan antara teori yang
didapat di bangku kuliah dengan kondisi serta situasi di lapangan.
Tujuan dari pemantauan lingkungan yaitu untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan
yang telah dilaksanakan terhadap dampak negatif dan dampak positif terhadap lingkungan
sekitarnya. Laporan ini disusun secara sistematika rencana pemantauan lingkungan untuk setiap
jenis dampak yang bersumber dari tiap-tiap kegiatan yang menjadi sumber dampak.
Kami sebagai penyusun laporan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
2. Ibu Wahyuni Susilowati, S.T.,MSi. selaku dosen AMDAL Semester 7 DIV PJJ,
3. Bapak Budi Damianto, S.T.,MSi. selaku dosen AMDAL Semester 7 DIV PJJ,
4. Rekan kelompok yang telah bekerja sama dengan dengan baik.
Dengan tersusunnya makalah Evaluasi RKL dan RPL ini semoga dapat menjadi manfaat,
khususnya bagi kami selaku penyusun laporan dan umumnya bagi semua kalangan masyarakat
yang membaca. Tiada gading yang tak retak, karena itu kami mohon saran dan kritik yang
membangun dari pihak pembaca jika laporan kami jauh dari kesempurnaan.

Depok, November 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ 3
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ 4
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................ 5
1.2. Data Umum Proyek ........................................................................................................ 5
1.3. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 7
1.4. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 7
1.5. Metode Penulisan ............................................................................................................ 8
1.6. Sistematika Penulisan ...................................................................................................... 8
BAB II. PERMASALAHAN
2.1. Dampak Pada Komponen Lingkungan Fisik .................................................................... 9
2.2. Dampak Pada Komponen Biologi .............................................................................. 9
2.3. Dampak Pada Komponen Lingkungan Sosial, Ekonomi, Dan Budaya .................. 9
BAB III. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL) ................................... 11
BAB IV. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
4.1. Getaran ......................................................................................................................... 12
4.2. Kebisingan .................................................................................................................... 14
4.3. Kualitas Udara .............................................................................................................. 16
4.4. Kemacetan Lalu Lintas .................................................................................................. 15
4.5. Institusi Pemantau Lingkungan...................................................................................... 16
BAB V. KESIMPULAN ..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 18
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 19

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Dampak yang Timbul dan Pengelolaan Dampak Proyek Jembatan Grand Kamala
Lagoon, Bekasi .................................................................................................................... 11
Tabel 4.1. Baku mutu atau standar ambang getaran yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Getaran ..................... 12
Tabel 4.2. Contoh Tabel Pengukuran Kebisingan ................................................................ 13
Tabel 4.3. Hasil Pemantauan Kualitas Udara Proyek Jembatan GKL ................................... 14
Tabel 4.4. Parameter Baku Mutu untuk Kualitas Udara ....................................................... 15
Tabel 4.5. Solusi untuk mengatasi potensi kemacetan .......................................................... 15

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Lokasi Proyek Jembatan Grand Kamala Lagoon, Bekasi .................................. 7
Gambar 4.1. Alat Uji Getaran ............................................................................................. 13
Gambar 4.2. Alat Uji Kebisingan ........................................................................................ 13
Gambar 4.3. Alat Uji Kualitas Udara .................................................................................. 15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka penerapan Analisis Mengenai Dampal Lingkungan (AMDAL) yang telah
ditetapkan melalui Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 tahun 2005. Tim
Teknis AMDAL khusus telah dibentuk untuk melaksanakan proses pelingkupan (penyusunan
dokumen Kerangka Acuan) bagi setiap rencana kegiatan wajib AMDAL yang terkait dengan
pembangunan Jembatan Grand Kamala Lagoon, Bekasi.
1.2. Data Umum Proyek
Jembatan Grand Kamala Lagoon merupakan bagian dari Proyek Pembangunan
Apartement Grand Kamala Lagoon. Jembatan ini berfungsi sebagai satu-satunya akses
kendaraan dari jalan Arteri yang telah ada (Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang) menuju Apartement
Grand Kamala Lagoon (Pekayon). Masa pelaksanaan konstruksi yaitu selama 240 hari kalender
kerja dengan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender kerja. Komposisi Struktur Jembatan
ini ter diri dari :
Jembatan Baja Komposit
Bentang

: 24 meter

Lebar Jembatan

: 28 meter

Jenis Girder

: I Steel Girder

Mutu Baja Struktur

: A-36

Mutu Beton Plat Lantai

: K-350

Mutu Beton Abutment

: K-250

Mutu Baja Tulangan

: U-39 (Deform) ; U-24 (Polos)

Jenis Pondasi

: Square Pile 45x45 cm

Jembatan Tipe Pile Slab


Bentang

: 3 x 5,0 meter

Lebar Jembatan

: 21 28 meter

Mutu Beton Plat Lantai

: K-350

Mutu Beton Abutment

: K-250

Mutu Baja Tulangan

: U-39 (Deform) ; U-24 (Polos)

Jenis Pondasi

: Square Pile 45x45 cm

Jembatan Baja Komposit


Bentang

: 50 meter
5

Lebar Jembatan

: 21 meter

Jenis Girder

: I Steel Girder

Mutu Baja Struktur

: A-36

Mutu Beton Plat Lantai

: K-350

Mutu Beton Abutment

: K-250

Mutu Baja Tulangan

: U-39 (Deform) ; U-24 (Polos)

Jenis Pondasi

: Square Pile 45x45 cm

Jembatan PCI Girder


Bentang

: 35 meter

Lebar Jembatan

: 21 meter

Jenis Girder

: Box / I-Concrete Girder

Mutu Beton Precast

: K-500

Mutu Baja Stressing


Tegangan leleh strand: 1580 MPa
Kuat tarik strand

: 1860 MPa

Diameter strand

: 12,70 mm (1/2)

Metode Penarikan

: Post Tension

Mutu Beton Plat Lantai

: K-350

Mutu Beton Pier

: K-250

Mutu Baja Tulangan

: U-39 (Deform) ; U-24 (Polos)

Jenis Pondasi

: Square Pile 45x45 cm

Proyek ini berlangsung atas kerjasama beberapa perusahaan dengan masing-masing


bidang, diantaranya
Pemilik/Owner

: PT. PP Properti

Konsultan Perencana

: PT. Mulia Karya Sejati Internasional

Konsultan Pengawas

: PT. Mega Trustlink

Kontraktor Pelaksana

: PT. PP Precast

Gambar 1.1. Lokasi Proyek Jembatan Grand Kamala Lagoon, Bekasi


1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin diperoleh dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagian-bagian kajian RKL & RPL Proyek Jembatan Grand Kamala
Lagoon
2. Untuk mengetahui RKL & RPL pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Jembatan Grand
Kamala Lagoon.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dibahas pada makalah ini adalah :
1. Kajian RKL & RPL Proyek Pembangunan Jembatan Grand Kamala Lagoon.
2. Alternatif pengelolaan dampak potensial yang terjadi.

1.5. Metodelogi Penulisan


Metodologi penulisan yang digunakan dalam menyusun laporan ini, yaitu dengan :
1. Studi Literatur
2. Survei Lokasi Proyek
3. Website
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika Laporan Tugas Besar AMDAL Proyek Jembatan Grand Kamala Lagoon ini
terdiri dari :
1. BAB I

: Pendahuluan

2. BAB II

: Permasalahan

Berisi tentang dampak lingkungan hidup yang terjadi pada pra konstruksi, saat konstruksi,
dan pasca konstruksi.
3. BAB III

: Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)

Berisi tentang perencanaan mengatasi dampak yang terjadi dari dampak yang telah ditulis
dalam permasalahan.
4. BAB IV

: Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Berisi tentang pelaksanaan pemantuan dari pelaksanaan pengelolaan lingkungan yaitu siapa
yang bertanggung jawab memantau, waktu pemantauan dan rekomendasi hasil pemantauan.
5. BAB V

: Kesimpulan

BAB II
PERMASALAHAN
Dampak positif pada tahap konstruksi yang mungkin timbul yaitu berupa pembukaan
lapangan usaha bagi masyarakat sekitar serta penyerapan tenaga kerja lokal.
Dampak negatif pada tahap konstruksi yang mungkin timbul pada tahap konstruksi
biasanya menggunakan alat-alat berat seperti Bolldozer, Diesel Hammer, Excavator, Trailer,
Truck, dan lain-lain. Pengoperasian alat-alat berat tersebut mempunyai potensi :
2.1. Dampak Pada Komponen Lingkungan Fisik
1. Peningkatan kebisingan
Suara alat berat yang menggunakan mesin besar dan yang dihasilkan oleh mesin dan
pukulan hammer dari pekerjaan tentu juga menghasilkan kebisingan suara yang besar. Hal
ini tentu sangat mengganggu lingkungan disekitar areal proyek tersebut.
2. Pencemaran udara
Debu, asap mesin alat berat, dan asap kendaraan yang macet di lokasi proyek merupakan
sumber utama dari pencemaran udara.
3. Getaran
Getaran yang diakibatkan pemancangan tiang pancang jenis square pile
menggunakan alat Diesel Hammer berpengaruh kepada kenyamanan warga
pemukiman sekitar proyek, serta gangguan pada kondisi rumah warga.
4. Gangguan Lalu Lintas
Gangguan lalu lintas diakibatkan oleh keluar masuknya kendaraan alat berat serta
mobilisasi material setiap harinya berpengaruh pada tingkat kemacetan pada Jalan Tol
Jakarta-Cikampek sekitar STA 12+300.
2.2. Dampak Pada Komponen Biologi
1. Penurunan populasi vegetasi darat akibat kegiatan land clearing.
2. Gangguan pada biota akuatik sebagai dampak lanjutan dari pencemaran air
permukaan.
2.3. Dampak Pada Komponen Lingkungan Sosial, Ekonomi, Dan Budaya
1. Keterlambatan pengerjaan karena pembebasan lahan
Pengerjaan proyek Jembatan Grand Kamala Lagoon sempat terhambat karena ada beberapa
areal tanah milik warga belum tuntas dibebaskan yang diakibatkan pemilik tanah tidak
bersedia tanahnya dibayar dengan nilai ganti rugi yang kecil.

2. Peningkatan kepadatan lalu lintas


Kepadatan lalu lintas khususnya pada Tol Jakarta Cikampek seperti kemacetan meningkat
karena adanya aktivitas keluar masuk alat berat, keluar masuk truk pengangkut material dan
kegiatan pengukuran ketika pelaksanaan proyek.
3. Kerusakan prasarana umum
Beberapa prasana umum yang mengalami kerusakan akibat pelaksanaan Proyek
Pembangunan Jembatan Grand Kamala Lagoon, berupa : Instalasi kabel listrik PLN,
Pipa PDAM, Instalasi kabel TELKOM (melintang jalan tol Jakarta-Cikampek),
serta Tiang dan gardu listrik.

10

BAB III
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)
Tabel 3.1. Dampak yang Timbul dan Pengelolaan Dampak Proyek Jembatan Grand Kamala Lagoon, Bekasi
No.
A

Dampak
Lingkungan
yang Dikelola
Pencemaran
udara

Sumber Dampak
1.
2.

B.

Getaran

1.

Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan L.H.

Bentuk Pengelolaan
L.H.

Mobilisasi
peralatan berat
Pembuatan jalan
masuk

Konsentrasi debu
yang timbul tidak
melebihi baku mutu
udara ambien untuk
parameter debu

1.

Pemancangan
tiang pancang

Frekuensi getaran
yang timbul tidak
melebihi baku mutu
ambang getaran
Kep.Menteri
Lingkungan Hidup

1.

2.

2.

Penyiraman jalan
secara berkala
Bak truk ditutup terpal

Lokasi
Pengelolaan
L.H.
1. Lokasi tapak
proyek
2. Sepanjang Jalan
angkut yang

Pemberitahuan kepada 1. Tapak Proyek


masyarakat sekitar dan
Jembatan
pengaturan jadwal kerja 2. Pemukiman
warga
Kalimalang dan
Mengatur jam kerja
Pekayon STA
konstruksi mulai jam
12+300
8.00 WIB sampai
dengan 17.00

3.
C.

Kebisingan

1.
2.
3.
4.

Mobilisasi
peralatan berat
Pembuatan base
camp
Pekerjaan Tanah
Pemancangan
tiang pancang

Tingkat kebisingan
yang timbul tidak
melebihi baku mutu
lingkungan
pemukiman dan
perumahan yaitu 55
dBa

1.

2.

Penggunaan bored pile


Pemberitahuan kepada 1. Tapak Proyek
masyarakat sekitar dan
Jembatan
pengaturan jadwal kerja 2. Pemukiman
Mengatur jam kerja
warga
konstruksi mulai jam
Kalimalang dan
8.00 WIB sampai
Pekayon STA
dengan 17.00
12+300

Periode
Pengelolaan
L.H.
Minimal 2 kali
sehari

1 kali selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
(saat
pemasangan
pondasi tiang
pancang square
pile
berlangsung)
1 kali selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung

Institusi Pengelolaan
L.H.

Kontraktor pelaksanaan,
Instansi penyedia
bahan/material,
BPLHD Kota Bekasi
Kontraktor pelaksanaan,
Instansi penyedia
bahan/material, BPLHD
Kota Bekasi

Kontraktor pelaksanaan,
Instansi penyedia
bahan/material,
BPLHD Kota Bekasi

3.
D.

Gangguan Lalu
Lintas

Pembuatan jalan
masuk dari Jalan
Tol
Pemancangan
tiang pancang
Keluar masuk
kendaraan
pengangkutan
bahan/material

Tingkat kemacetan
dan angka
kecelakaan tidak
meningkat akibat
adanya Proyek
Pembangunan
Jembatan

1.
2.
3.

Penggunaan bored pile


Pengaturan lalu lintas
1. Jalan Tol Jakarta - Selama Proyek
Pemasangan rambu lalu
Cikampek
berlangsung
lintas
Pelaksanaan
2. Jalan KH. Noer
pengecoran dan
Ali, Kalimalang
pengangkutan
bahan/material pada
jam 21.00-04.00

Kontraktor pelaksanaan,
Instansi penyedia
bahan/material, BPLHD
Kota Bekasi, Ditjen Bina
Marga P2JJ

11

BAB IV
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
Adapun tujuan dari pemantauan lingkungan yaitu untuk mengetahui keberhasilan
pengelolaan yang telah dilaksanakan terhadap dampak negatif dan dampak positif terhadap
lingkungan sekitarnya.
4.1. Getaran
4.1.1. Metode Pemantauan Lingkungan
1. Cara/teknik Pemantauan Lingkungan
Melakukan pengukuran tingkat getaran sebanyak 2 titik yaitu di sisi Utara dan Selatan
Proyek Jembatan Grand Kamala Lagoon, selanjutnya dianalisis di dalam laboratorium dan
dibandingkan

dengan

Baku

mutu

lingkungan

SK

Menteri

Kesehatan

RI

No.1405/MEN.KES/SK/XI/2014.
2. Lokasi Pemantauan Lingkungan
Di dekat lokasi pemasangan tiang pancang pada radius 50-200 meter.
3. Waktu Pemantauan Lingkungan
1 kali selama kegiatan konstruksi dilakukan (saat pemasangan pondasi tiang pancang square
pile berlangsung).
4. Hasil Pemantauan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada beberapa lokasi yang dilakukan
Puslitbang Pemukiman, secara empirik dampak getaran tiang pancang sampai jarak 200 m
adalah kategori B terhadap kenyamanan manusia dan kerusakan bangunan.
Tabel 4.1. Baku mutu atau standar ambang getaran yang ditetapkan dalam Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Getaran

12

4.1.2. Alat Uji Getaran

Gambar 4.1. Alat Uji Getaran


4.2. Kebisingan
4.2.1. Metode Pemantauan Lingkungan
1. Cara/teknik Pemantauan Lingkungan
Melakukan pengukuran kebisingan di dalam areal tapak proyek dan pemukiman sekitar
tapak proyek,selanjutnya dianalisis di dalam laboratorium dan dibandingkan dengan baku
mutu lingkungan : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.Kep48/MenLH/11/1996.
2. Lokasi Pemantauan Lingkungan
Lokasi pemantauan berada di dalam tapak proyek.
3. Waktu Pemantauan Lingkungan
Dilakukan 1 kali selama kegiatan konstruksi berlangsung (saat pengoprasian alat berat
berlangsung).
4. Hasil Pemantauan
Sebelum dikelola tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh mesin dan pukulan hammer dari
pekerjaan adalah berkisar antara 70 81 dba, melebihi syarat yang berdasarkan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan No. KEP 48/ MENLH/ 11/ 1996 tentang baku kebisingan
untuk lingkungan pemukiman dan perumahan yaitu 55 dba.
4.2.2. Alat Uji Kebisingan

Gambar 4.2. Alat Uji Kebisingan


13

Tabel 4.2. Contoh Tabel Pengukuran Kebisingan


No.

RENTANG
WAKTU

WAKTU
PENGUKURAN

NILAI KEBISINGAN
DALAM dB(A)
T1

T2

T3

NILAI AMBANG
BATAS
SK . GUB DKI
N0.551/2001
dB(A)

T4

06.00 - 09.00

07.15

65

09.00 - 11.00

10,00

65

14.00 - 17.00

15,00

65

17.00 - 22.00

20,00

65

22.00 - 24.00

23,00

65

24.00 - 03.00

02.00

65

03.00 - 06.00

04.00

65

Leq
dalam
dB
(A)

Leq Siang (Ls)

65

Leq Malam (Lm)

65

Leq Siang Malam (Lsm)

65

JARAK
PENGUKURAN
(m)

4.3. Kualitas Udara


4.3.1. Metode Pemantauan Lingkungan
1. Cara/teknik Pemantauan Lingkungan
Melakukan pengukuran kualitas udara (kadar debu/TSP) di dalam areal tapak proyek dan
pemukiman sekitar tapak proyek Proyek Jembatan Grand Kamala Lagoon, selanjutnya
dianalisis di dalam laboratorium dan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan :
Peraturan Pemerintah RI No.41 tahun 1999.
2. Lokasi Pemantauan Lingkungan
a. Di dalam tapak proyek
b. Di pemukiman sekitar tapak proyek
3. Waktu Pemantauan Lingkungan
Satu kali sehari selama kegiatan konstruksi dilakukan.
4. Hasil Pemantauan
Tabel 4.3. Hasil Pemantauan Kualitas Udara Proyek Jembatan GKL
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Lokasi
Pengamatan
Pemukiman STA
12+300 (K)
Pemukiman STA
12+300 (P)
Tapak Proyek K.1.
Tapak Proyek K.2.
Tapak Proyek P.1.
Tapak Proyek P.2.

Debu

SO2

NO2

CO

Pb

(g/m3)

(g/m3)

(g/m3)

(g/m3)

(g/m3)

230

900

400

30.000

Suhu
(0C)

RH
(%)

Kec. Angin
(m/s)

192

237

171

2051

0,103

34,1

50,1

0 0,5

199

250

173

2062

0,112

34,1

53,7

0 0,6

218
213
220
225

312
345
331
339

181
180
185
183

5521
5431
5644
5348

0,315
0,311
0,402
0,405

34,7
34,4
34,6
34,5

54,5
58,5
54,2
53,6

0 1,1
0 0,8
0 1,3
0 1,1

Klimatologi

Sumber : PT. PP Properti


14

4.3.2. Alat Uji Kualitas Udara


Tabel 4.4. Parameter Baku Mutu untuk Kualitas Udara
No

Parameter

Metode Analisa

Peralatan

Baku Mutu

1
2
3
4

Debu
SO2
NO2
CO

Gravimetric
Pararosanilin
Saltzman
NDIR

Hi - Vol
Spektrofotometer
Spektrofotometer
NDIR Analyzer

Pb

Ekstraktif,
Pengabuan

AAS

230 g/m3/24 Jam


900 g/m3//1 Jam
400 g/m3/1 Jam
30.000 g/m3/1
Jam
2 g/m3/24 Jam

Sumber : PT. PP Properti

Gambar 4.3. Alat Uji Kualitas Udara


4.4. Kemacetan Lalu Lintas
Tabel 4.5. Solusi untuk mengatasi potensi kemacetan
PEKERJAAN

POTENSI
Alat berat
membutuhkan area 8 m

Pengeboran

Pengecoran

Keluar masuk
kendaraan pengangkut
material
Kotoran akibat
pekerjaan di lapangan

SOLUSI

WAKTU

Pelaksanaan pekerjaan
pada malam hari jam
21.00 04.00
Pemasangan rambu
dibantu flagman
Segera dibersihkan

Alat berat
membutuhkan area 3
m (1 lajur)

Pelaksanaan pekerjaan
pada siang hari, pada
jalur yang volume lalu
lintasnya tidak padat

Concrete mixer dan


concrete pump
membutuhkan area 3
m (1 lajur)

Pelaksanaan pekerjaan
pada siang hari, pada
jalur yang volume lalu
lintasnya tidak padat

15

Lanjutan Tabel 4.5.


PEK ERJAAN

Pengecoran

Pelaksanaan
erection

POTENSI
Keluar masuk
kendaraan pengangkut
material
Kotoran akibat
pekerjaan di lapangan

SOLUSI

WAKTU

Pemasangan rambu
dibantu flagman
Segera dibersihkan

Alat berat
membutuhkan area 8 m

Pelaksanaan pekerjaan
pada malam hari jam
21.00 04.00

Alat berat
membutuhkan area 8 m

Pelaksanaan pekerjaan
pada malam hari jam
21.00 04.00

4.5. Institusi Pemantau Lingkungan


Agar proses pemantau lingkungan di lokasi proyek berjalan lancar maka ada lembaga
khusus yang menanganinya di lokasi proyek ,yakni sebagai berikut :
1. Pelaksana : Kontraktor Pelaksana
2. Pengawas : Konsultan Pengawas, BPLHD Kota Bekasi, Dinkes Kota Bekasi
3. Pelaporan : BPLHD Kota Bekasi, Ditjen Bina Marga P2JJ

16

BAB V
PENUTUP
5.1. Efektifitas
Berdasarkan pemantauan lingkungan di lokasi Jembatan Grand Kamala Lagoon pada
pembahasan sebelumnya, maka
1. Getaran
Upaya pengelolaan dari dampak getaran tiang pancang dapat dikatakan belum efektif,
karena dampak yang timbul seperti retaknya bangunan warga tetap terjadi. Pada akhirnya,
upaya kontraktor yaitu berupa uang ganti rugi maupun peremajaan bangunan eksisting
seperti semula kepada pihak warga. Upaya lain yaitu penggantian jenis alat pancang
sebelumnya Diesel Hammer dengan Hydraulic Pile Driver Hammer yang dapat
meminimalisir getaran. Upaya ini dilakukan di wilayah Kalimalang saja, karena biaya sewa
alat Hydraulic Pile Driver Hammer yang cukup mahal, sedangkan anggaran yang tersedia
hanya cukup untuk sewa alat Diesel Hammer.
2. Kebisingan
Setelah pihak kontraktor melakukan negosiasi dengan warga sekitar, dampak kebisingan
dapat terselesaikan dengan pengelolaan jam kerja mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB,
maka upaya ini efektif dalam upaya pengelolaan dampak kebisingan.
3. Kualitas Udara
Pengelolaan dampak kualitas udara tidak menimbulkan masalah yang serius, karena jalur
mobilisasi alat berat tidak melalui lingkungan padat penduduk (hanya kendaraan kecil saja
yang melalui lingkungan penduduk) sehingga dapat dikatakan pengelolaan ini efektif.
4. Kemacetan Lalu Lintas
Upaya yang dilakukan pihak kontraktor dengan bekerjasama dengan pihak PT. Jasa Marga,
pemasangan rambu lalu lintas, flagman, dan pemberlakuan jam kerja pengecoran dapat
dikatakan efektif. Hal ini dikarenakan gangguan lalu lintas pada proses pelaksanaan proyek
jembatan ini tidak mengganggu lalui lintas pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
5.2. Kesimpulan
Berdasarkan penyelesaian masalah yang diperoleh pada pembahasan sebelumnya, maka
dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Kegiatan RKL & RPL pada Proyek Pembangunan Jembatan Grand Kamala Lagoon
mempertimbangkan dampak dari segi fisik, komponen biologi, komponen lingkungan
sosial, ekonomi, dan budaya.
17

2. Proyek Grand Kamala Lagoon memiliki alternatif pengelolaan lingkungan untuk


menanggulangi dampak yang timbul saat kegiatan konstruksi seperti yang dicantumkan
pada Tabel 3.1.
3. RPL pada proyek konstruksi bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan yang
telah dilaksanakan terhadap dampak negatif dan dampak positif terhadap lingkungan
sekitarnya. Diharapkan akan tercipta lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan
produktif bagi tenaga kerja maupun lingkungan sekitarnya.
4. Diperlukannya koordinasi yang baik dari pihak pelaksana dengan instansi terkait dalam hal
pemeliharaan lingkungan.
5. Peran serta masyarakat sangat dominan sebagai pengawas/pemantau agar RKL & RPL ini
berjalan dengan baik.

18

DAFTAR PUSTAKA

Dampak

Kegiatan

Pekerjaan

Umum

Terhadap

Lingkungan.

(online),

(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=MODUL5++DAMPAK+KEGIATAN+PEKERJAAN+UMUM+TERHADAP+LINGKUNGAN&s
ource=web&cd=1&ved=0CB0QFjAA&url=http%3A%2F%2Fkk.mercubuana.ac.id%2
Ffiles%2F11033-5688318656429.pdf&ei=rb9rUOqnK5HorQffvYGIDg&usg=AFQjCNFAd0cZ3_hWyfZJE
ZYqG5cNhlceDQ&cad=rja, diakses pada 11 November 2014 Pukul 08.15 WIB)

19

LAMPIRAN

20

Das könnte Ihnen auch gefallen