Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENCELUPAN 3
PENCELUPAN KAIN T/C DENGAN ZAT WARNA DISPERSI-REAKTIF
METODE KONTINYU (PAD-THERMOSOL-BATCHING)
NAMA
MIRANDA
TRI
META
PRATIWI
MAULATUL
FITRIAH
(11020043)
MONA
(11020045)
MUHAMMAD
FAISAL
SAPUTRA
ARI
PERKASA
(11020046)
ZULFIKAR
(11020055)
KELOMPOK
:1
GRUP
: 3K3
DOSEN
: R.WIWIEK, S.ST
ANNA SUPENA
PRIATNA
I.
II.
TEORI DASAR
Serat Kapas
Serat kapas dihasilkan dari rambut biji tanaman yang termasuk
dalam jenis Gessypium. Serat kapas tersusun dari selulosa, pektin,
zat-zat yang mengandung protein, lilin, dan abu.
Struktur Kimia Selulosa
H
CH2OH
OH
H
selulosa
Karakteristik Serat
Kapas :
OH
O
H
H H
Morfologi
O
n-1
OH
Penampang membujurnya
yang terpuntir
sedangkan
CH2OH seperti pita H
penampang melintangnya berbentuk seperti ginjal.
Sifat Kimia
Tahan kondisi penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian
normal
rusak oleh beberapa indikator dan penghidrolisa
rusak oleh asam kuat pekat dan encer
terpengaruhnya sedikit oleh alkali
mudah diserang jamur dan bakteri dalam keadaan lembab
dan hangat
Sifat Fisika
Warna serat umumnya dari putih sampai krem
Mulur antara 4 - 13% dengan rata-rata 7%
Berat jenisnya 1,50 - 1,56 %
Indeks bias sejajar dengan sumbu serat 1,58 dan tegak lurus
1,53
Serat Poliester
Susunan rantai molekul polyester terbentuk secara kondensasi
menghasilkan polietena tereftalat yang merupakan satu ester dari
komponen dasar asam dan alkohol, yaitu asam tereftalat dan etilena
glikol. Ini merupakan pengembangan pembuatan poliester yang
pada mulanya terbuat dari dimetil teraftalat sebagai asamnya dan
etilena glikol sebagai alkoholnya dan dikenal dengan nama Terylene.
Reaksi poliester adalah sebagai berikut :
n CH3OOC
COOCH3
+ n HO(CH2)2OH
CH3O [ OC
COO(CH2)2O ]n H
etilena
+ (2n 1 ) CH3OH
glikol
Terylene
Pada tahun terakhir dikembangkan teknik baru dengan
memproduksi asam teraftalat, sehingga cenderung lebih banyak
dipergunakan
dibanding
metil
teraftalat
sebagai
bahan
baku
COOH
+ n HO(CH2)2OH
Asam tereftalat
etilena glikol
HO [ OC
COO(CH2)2O ]n H
Dacron
+ (2n 1 ) H2O
air
Pembuatan
poliester
dari
asam
tereftalat
lebih
Produksi kain dari dua jenis serat yang berbeda ini dapat
merupakan campuran serat alam dengan serat buatan dan serta
buatan sesuai dengan kebutuhanya.
Tujuan pencampuran dari serat poliester dan kapas ini
mempunyai tujuan untuk mendapatakan jenis serat yang
mempunyai sifat yang lebih baik bila dibandingkan dengan kain
yang terbuat dari salah satu jenis saja. Karena setiap kainm
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sebelum
dilakukan proses pencampurannya, maka perlu diadakan suatu
evaluasi yang lebih lanjut. Hal ini dilakukan mengingat adanya
perbedaan sifat antara kedua bjenis serat tersebut. Bahan yang
dibuat dari serat poliester merupakan bahan yang memiliki sifat
yang baik seperti pada kekuatan tinggi, daya tahan yang baik,
sifat cuci pakai yang baik dan lipatan yang tahan lama.
Bahan yang telah dibuat dari campuran serat poliester
dan serat kapas akan mempunyai sifat yang lebih baik, yaitu :
ini
serat
selulosa
menghilangkan
banyak
hal
yang
Poliester
Kapas
Mekanik
A
B-A
Penyerapan ZW
C
B-A
Penyerapan air
C
A
Kenampakan
A
B
Gosokan kering
B
B
Gosokan basah
B
C-B
Tahan kusut
A
C
Tahan lipatan tetap
A
C
Zat
warna
KerutanDispersi
B
C-B
Tahan elektrostatik
C
A
Zat
dispersi adalah zat warna
terbuat secara
warna
Tahan pilling
C organik yang
A
Kelembutan
B
A
sintetik. Kelarutannnya dalam air kecil sekali dan larutan yang
terjadi
merupakan
dispersi
atau
partikel-partikel
yang
hanya
berhubungan
erat
penggunaannya
dalam
proses
ini
tidak
digunakan
untuk
pencelupan
dengan
zat
dengan
zat
warna
dispersi
terhadap
ketahanan
Kebanyakan zat
baik warna dispersi tidak mengadakan ikatan
hidrogen dengan serta poliester karena zat warna dispersi dan
serta poliester bersifat non polar. Hanya sebagian zat warna
Sifat Kerataan Hasil Celupan
Ikatan hidrifobik
Zat warna dispersi dan serta merupakan senyawa hidrofob
N=N
NH
I
O=C O C
I
ikatan hidrogen
gugus ester
CH3
+
A
II
Tolakan
Tarikan
Tolakan
Tarikan
tersebut
akan
menghasilkan
energi
tarik-menarik.
N=
=NN=
=N+ H
O=+C O C
CH
3
Zat warna yang bersifat planar
akan lebih mudah terserap
dispersi
yang
Zat warna reaktif adalah suatu zat warna yang dapat mengadakan
reaksi dengan serat sehingga zat warna tersebut merupakan bagian
dari serat. Oleh karena itu, hasil celupan zat warna reaktif
mempunyai ketahanan cuci yang sangat baik. Demikian pula karena
berat molekul zat warna reaktif kecil maka kecerahan warnanya
akan lebih baik daripada zat warna direk.
Menurut reaksi yang terjadi, zat warna reaktif dapat dibagi menjadi
2 golongan:
Golongan 1 :
zat
warna
reaktif
yang
mengadakan
reaksi
N=
N
N C
H
Cl
N
C Cl
3
membentuk ikatan
pseude ester dan eter, molekul air juga dapat
tersebut
temperatur.
akan
bertambah
cepat
dengan
penaikan
NH
Cl
R
HO - Sel
SO3N
ZW
OSel
R
HCl
SO3N
a
Reaksi
hidrolisa yang terjadi :
ZW
NH
NH
Cl
R
HO
H
ZW
NH
OH
R
HCl
Rusa
SO N
3
Pencelupan
Kain dari bahan serat campuran
k
a Adanya pencelupan serat campuran tentunya ada hal yang ingin
ada
beberapa
bentuk
Bentuk-bentuk
campuran
tersebut
dimaksudkan
agar
akan dapat
Cross, yaitu
dengan warna
berbeda
Tone in tone, yaitu masing-masing serat dalam campuran
dicelup dengan warna
yang sama tetapi berbeda ketuaannya.
Cross staining, yaitu satu atau lebih komponen serat terwarnai
oleh larutan celup
serat yang lain.
III. ALAT DAN BAHAN
Bahan-bahan
Alat-alat
Mesin
Termosol,
Padder,
Steam
- Zat warna reaktif panas
- Kain poliester/Kapas
Timbangan
- Pendispersi
- Garam dapur
Bak Pad
- Soda abu
Pengering.
- Urea
- Teepol
Waktu batching
Kain 1
5 jam
Kain 2
6 jam
Kain 3
7 jam
Kain 4
8 jam
RESEP
20 g/l
2 ml/l
2 ml/l
KEBUTUHAN
8 gr
0,8 ml
0,8 ml
398,4 ml
RESEP
20 g/l
1 ml/l
50 g/l
1 ml/l
KEBUTUHAN
8 gr
0,4 ml
20 gr
0,4 ml
399,2 ml
RESEP
10 g/l
20 g/l
KEBUTUHAN
4 gr
8 gr
400 ml
FUNGSI ZAT
tidak mudah
bermigrasi pada suhu tinggi pada saat thermofiksasi
Natrium karbonat : untuk fiksasi zat warna reaktif dan sebagai pengatur
pH alkali
Natrium klorida
terjadi blobor
Teepol
cuci sabun
Padding zat
warna dispersi
wpu 65% Padding zat
warna reaktif
wpu 65%
Padding zat
warna reaktif
wpu 65%
Cooling
2
Pre drying
100oC 1
Cooling
2
Pre drying
100oC 1
Batching 5-8
jam
Cooling
2
Washing of
VIII.EVALUASI
EVALUASI
Kerataan
Warna
GRAFIK
Thermofiksasi
190oC 1
Padding alkali
wpu 65%
IX. SAMPLE
METODE
Batching 5 jam
Batching 6 jam
Batching 7 jam
SAMPEL
Batching 8 jam
X.
DISKUSI
Pada pencelupan kain poliester kapas (T/C) dengan zat warna
dispersi reaktif pada proses kontinyu menggunakan metode one bath two
stage.
harus konstan.
Pendispersi yang
digunakan
jenis
anionik
yang
dimodifikasi
Pada praktikum kali ini kita menggunakan zat warna dispersi Foron
Brown dan zat warna reaktif navy blue serta pendispersi anionik.
basah sehingga zat warna reaktif lebih dahulu bereaksi dengan air.
Jadi zat warna reaktif yang terserap hanya sedikit sekali.
Timbulnya warna pudar diujung kain disebabkan karena anatar
lebar kain dengan ukuran lebar stenter tidak sama.
2. Waktu batching 6-8 jam.
Pada variasi waktu yang kedua ini, kain contoh uji yang dihasilkan
yaitu memiliki ketuaan warna yang sedikit lebih dari kain yang
lain.
Kerataan
yang
diperoleh
pun
cukup
baik.
Apabila
setara,
sehingga
untuk
mengefisiensi
biaya
cukup
paling baik.
Kondisi
pencelupan
Pemilihan
pencelupan
pada
zat
padder
sangat
mempengaruhi
hasil
warna
sangat
mempengaruhi
hasil
DAFTAR PUSTAKA
Rashid,
Ir.,
dkk,
Teknologi
Pengelantangan,
Pencelupan
Serat-Serat
Sintetik.
Bandung