Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
pencucian alat makan dan masak yg sehat Mengetahui ukuran yg ditetapkan utk dilaksanakan
dlm kehidupan sehari-hari dan disebarkan kpd masyarakat Menjadikan peralatan bersih
setelah dipergunakan, shg layak dipakai kembali dlm menangani makanan agar tercapai nilai
estetis, hygienis, dan norma sopan santun
Gambar slide 4
PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE) Bersifat habis pakai ( air bersih, zat pembersih,
bahan penggosok dan desinfektan, deodorant) MODEL PENEMPATAN BAK CUCI
Penempatan bak-bak pencucian dapat ditempatkan dlm beberapa pola sesuai lingkungan yg
tersedia, yaitu : Pola lurus Pola siku Pola berputar Pola T Ukuran bak pencucian
minimal 75x75x45 cm Bidang kerja dibuat datar dg kemiringan tertentu shg air tidak
tergenang dan pd bag pinggir ditinggikan (galangan) shg air tidak menetes kemana-mana dan
pd bag permukaan terendah dibuat lubang pembuangan ke sal pembuangan
Gambar slide 7
Pola lurus ABCDE ABC D E BCD AE Pola Siku Pola berputar Pola T ABC D E A :
penyiapan & pemisahan kotoran (scraping) B : bak perendam (flushing) C : bak pencucian &
pembilasan (washing) D : bak desinfeksi ( sanitizing) E : tempat penirisan
Gambar slide 8
kotoran) Memisahkan segala kotoran dan sisa makanan pd peralatan yg akan dicuci
Kotoran dikumpulkan di tempat sampah (kantong plastik), selanjutnya diikat dan dibuang ke
tempat sampah yg kedap air, atau utk makanan ternak Jangan mncuci peralatan yg masih
terdapat sisa makanan krn akan mengotori bak cuci FLUSHING (merendam dalam air)
Mengguyurkan air ke dalam peralatan yg akan dicuci shg terendam seluruh permukaan
peralatan Tujuan : memberi kesempatan peresapan air ke dalam sisa makanan yg
menempel/ mengeras shg menjadi mudah utk dibersihkan/terlepas dari permukaan alat
Waktu perendaman tgt kondisi peralatan Lebih efektif menggunakan air panas (60 C)
Gambar slide 9
WASHING ( mencuci dgn detergent) Mencuci peralatan dg menggosok dan melarutkan sisa
makanan dg zat pencuci/detergent (bubuk/cair) Hindari penggunaan sabun krn tidak
melarutkan lemak, sukar larut dlm air, menempel pd peralatan Menggunakan sabut, tapas,
zat pembuang bau (abu gosok, arang/air jeruk nipis) Bagian2 yg perlu diperhatikan :
Permukaan tempat makanan Bagian yg kontak dg tubuh ( bibir gelas, ujung sendok)
Bagian yg tidak rata, bergerigi, berpori
Gambar slide 10
2.Menghilangkan lemak dan minyak Direndam air panas 60 C, segera dicuci Direndam dlm
lar detergent (lemon shop), bukan sabun
Gambar slide 14
4.Menghilangkan bau Melarutka dg air jeruk nipis dlm larutan pencuci Abu gosok, arang/
batu kapur yg mempunyai daya deodorant Menggunakan detergent yg baik 5.Melakukan
tindakan sanitasi/desinfeksi Direndam dg air panas (80 C 2 menit atau 100 C 1 menit)
Direndam dlm air mengandung chlor 50 ppm 2 menit atau air yg dibubuhi kaporit (2 sdm
dlm 100 l air) Dijemur dg sinar matahari Ditempatkan pd oven penyimpanan piring
6.Pengeringan Handuk khusus bersih dan tidak menimbulkan pengotoran ulang Lap bersih
sekali pakai yg tdk menimbulkan bekas Ditiriskan sp kering dg sendirinya
Gambar slide 15
TEST KEBERSIHAN BAKTERIOLOGIS Usap dengan kapas steril, diperiksa E coli dan
angka kuman, Angka total kuman maximal 100/cm E coli harus 0/cm Usap alat dilakukan
segera setelah pencucian
Gambar slide 17
dan baktericidal Toksis rendah, tidak korosif, tidak berasa dan berbau Phenolik desinfektan
Tidak dipakai pd pencucian peralatan makan
Gambar slide 19
KESIMPULAN Pencucian peralatan masak dan makan adalah awal dari tahaoan sanitasi
makanan Dalam pencucian peralatan harus bersih secara fisik dan bakteriologis Tanda yg
mudah utk mengetahui tk kebersihan adalah bersih secara fisik dan bebas bau amis/lemak
Detergent yg baik adalah yg dpt melarutkan kotoran dan lemak Desinfeksi sederhana adalah
dg sinar UV dari matahari pd jam 9.00 11.00 Kebersihan adalah pangkal kesehatan
Mencucilah dengan air bersih dan mengalir