Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Mengingat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Patdono Suwignjo
NIP 195810071986011001
SALINAN
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 1 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang berdampak pula pada
pengelolaan dan penerbitan terbitan berkala ilmiah yang semula tercetak dengan
proses cukup lama, kini menjadi lebih cepat dengan proses elektronik, pengiriman,
penyuntingan, penelaahan, dan penerbitan naskah karya ilmiah dilaksanakan
dalam suatu sistem aplikasi yang dinamakan terbitan berkala ilmiah elektronik (ejournal). Dengan sistem tersebut proses pengindeksan dan dampak ilmiah atau
sitasi suatu tulisan pun akan diketahui dengan cepat, sehingga manfaat dari suatu
karya tulis ilmiah dapat diketahui segera.
Perubahan paradigma dari terbitan berkala ilmiah cetak menjadi elektronik harus
diikuti perkembangannya oleh penulis maupun penerbit di Indonesia, sehingga
hasil karya yang dihasilkan dapat segera diketahui dan dikenal masyarakat baik
nasional maupun internasional. Paradigma tersebut juga perlu diikuti oleh
peraturan yang mendukung disamping adanya penghargaan dan sanksi dari
penentu kebijakan terkait terbitan berkala ilmiah berkualitas melalui proses
akreditasi terbitan berkala ilmiah dan tulisan ilmiah di dalamnya melalui proses
penilaian angka kredit bagi peneliti/dosen.
Saat ini, beberapa terbitan berkala ilmiah nasional belum memperhatikan
pentingnya pengindeksan sebagai salah satu cara diseminasi global. Permasalahan
utama pengelolaan terbitan berkala ilmiah di Indonesia yang belum terindeks di
pengindeks bereputasi adalah:
a. visibilitas dan aksesibilitas terbitan berkala ilmiah belum baik karena belum
menerapkan manajemen terbitan berkala ilmiah secara daring (online);
b. proses pengelolaan tulisan ilmiah belum menerapkan standar-standar ilmiah;
c. kualitas penerbitan terbitan berkala ilmiah sebagian besar masih kurang baik;
d. pengendalian kualitas terbitan berkala ilmiah melalui proses penelaahan oleh
mitra bebestari dan pemapanan gaya selingkung belum konsisten;
e. kualitas substansi artikel belum dijaga dan dipertahankan dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut, untuk meningkatkan reputasi terbitan berkala ilmiah
maka paradigma manajemen pengelolaannya secara elektronik dan/atau tercetak
menjadi sangat diperlukan, sehingga perlu pula penyesuaian pedoman akreditasi
terbitan berkala ilmiah yang berlaku saat ini.
Pedoman ini diperlukan untuk mengukur mutu suatu terbitan berkala ilmiah
dengan memenuhi persyaratan mutu minimum. Penerbit berkala ilmiah harus
menjaga dan meningkatkan mutu terbitannya dan menjadikan berkala ilmiahnya
sebagai wahana komunikasi ilmiah antara peneliti, akademisi, dan masyarakat
pengguna untuk mencapai sasaran bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
kebutuhan pembangunan di Indonesia.
1.2. Kriteria, Perhitungan Nilai dan Bobot
Akreditasi terbitan berkala ilmiah terdiri atas 8 (delapan) unsur penilaian, yang
merupakan kriteria untuk menentukan peringkat dan status akreditasi suatu
terbitan berkala ilmiah.
-2-
Bobot
3
4
17
39
12
8
6
11
100
Nilai
Total
> 85
A (sangat baik)
70-85
B (baik)
< 70
Peringkat
Tidak
Terakreditasi
-3-
Indikator
a. Spesifik sehingga mencerminkan super
spesialisasi atau spesialisasi disiplin ilmu
tertentu
b. Cukup spesifik tetapi meluas mencakup
bidang ilmu
c. Kurang spesifik dan bersifat umum
d. Tidak spesifik dan/atau memakai nama
lembaga/lokasi lokal
Nilai
3
2
1
0
Indikator
a. Organisasi profesi ilmiah
b. Organisasi profesi ilmiah bekerjasama dengan
perguruan tinggi dan/atau lembaga penelitian
dan pengembangan/ Kementerian/Non
Kementerian
c. Perguruan tinggi, lembaga penelitian dan
pengembangan
d. Badan penerbitan non pemerintah atau
perguruan tinggi yang mendelegasikan ke sub
kelembagaan di bawahnya
e. Penerbit selain a, b, c dan d
Nilai
4
3
2
1
0
-4-
-5-
2 Mutu
Penyuntingan
Substansi
3 Kualifikasi
Dewan
Penyunting
4 Petunjuk
Penulisan bagi
Penulis
Indikator
a. Melibatkan mitra bebestari berkualifikasi
internasional >50% dari beberapa negara
Nilai
5
1
0
2
0
3
2
1
1
0
-6-
5 Mutu
Penyuntingan
Gaya dan
Format
6 Manajemen
Pengelolaan
Terbitan Berkala
Ilmiah
2
1
0
3
2
1
0,5
-7-
yang hanya bersifat ulasan (kecuali terbitan yang khusus memuat ulasan).
Kertas kerja yang disampaikan di pertemuan ilmiah tanpa kejelasan makna
sumbangan temuan, gagasan, dan pemikiran yang baru bagi ilmu tidak layak
dimuat dalam terbitan ilmiah. Kertas kerja yang disampaikan di pertemuan
ilmiah tetapi dituliskan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah dapat diberikan nilai
minimum.
4. Makna Sumbangan bagi Kemajuan Ilmu
Makna relatif sumbangan terbitan berkala ilmiah pada kemajuan ilmu dan
teknologi diukur dari makna terbitan berkala ilmiah dalam pengembangan dan
penguasaan ilmu dan teknologi dan mempunyai kontribusi menyelesaikan
permasalahan bangsa. Terbitan berkala llmiah juga mampu membesarkan nama
ilmuwan dan pandit yang sudah ditampung hasil karyanya serta pengaruhnya
pada lingkungan ilmiah serta pendidikan.
5. Dampak ilmiah terbitan berkala ilmiah ini diukur dari tingginya frekuensi
pengacuan terhadap tulisan yang dimuatnya, dan perannya untuk berfungsi
sebagai pemacu kegiatan penelitian berikutnya. Untuk pengakreditasian terbitan
berkala ilmiah harus melampirkan bukti dampak ilmiah yang meliputi rekaman
jumlah sitasi oleh terbitan berkala ilmiah lainnya, faktor dampak dan/atau nilai
h-index dan keterlibatannya dalam lembaga pengindeks terbitan berkala ilmiah
internasional.
6. Nisbah Sumber Acuan Primer Berbanding Sumber Lainnya
Nisbah jumlah sumber pustaka primer berbanding jumlah sumber lainnya
menentukan bobot pemikiran dan gagasan yang dijadikan kerangka penulisan.
Makin banyak jumlah pustaka primer yang diacu, makin bermutu pula
tulisannya.
7. Derajat Kemutakhiran Pustaka Acuan
Derajat kemutakhiran bahan yang diacu dengan melihat proporsi terbitan 10
tahun terakhir (kecuali bidang-bidang tertentu yang tidak banyak pembaharuan
seperti hukum, taksonomi, dan arkeologi) merupakan tolok ukur mutu terbitan
berkala ilmiah yang penting. Karya klasik yang relevan dapat diacu sebagai
sumber masalah tetapi tidak untuk pembandingan pembahasan. Pengacuan
pada tulisan sendiri (self citation) yang terlalu banyak dapat mengurangi nilai
terbitan berkala ilmiah.
8. Analisis dan Sintesis
Ketajaman analisis dan sintesis yang dilakukan secara kritis dapat
meningkatkan derajat artikel dan mutu terbitan berkala ilmiah. Ketajaman
analisis dan sintesis sekurang-kurangnya meliputi deskripsi temuan karya,
pembahasan secara tajam, dan pembandingan kritis dengan karya orang lain.
9. Penyimpulan atau Perampatan
Penarikan simpulan, perampatan yang meluas dan pencetusan teori baru yang
dituangkan secara akurat dan berpedoman pada kaidah ilmiah di dalam setiap
artikelnya dapat membuat terbitan berkala ilmiah lebih bermakna dibandingkan
dengan memuat tulisan yang berisi simpulan dangkal.
Catatan:
Artikel hasil penelitian dalam bidang tertentu, terutama untuk penelitian yang
melibatkan manusia dan hewan sebagai sasaran dan tujuan penelitiannya,
sebaiknya menyertakan dokumen ethical clearance dari komisi etik yang
bersangkutan.
Unsur penilaian substansi artikel menggunakan sub-unsur, indikator, dan nilai
sebagaimana disajikan di Tabel 4.
-8-
Sub-unsur
Cakupan
Keilmuan
Indikator
Nilai
a.
b.
c.
d.
e.
a.
Internasional
b.
Regional
c.
Nasional
d.
Kawasan
e.
Lokal
a.
b.
c.
d.
Makna
Sumbangan bagi
Kemajuan Ilmu
a.
Sangat nyata
b.
Nyata
c.
Tidak nyata
Dampak Ilmiah
a.
b.
c.
d.
e.
a.
> 80 %
b.
40-80 %
c.
< 40 %
Aspirasi
Wawasan
Kepioniran
Ilmiah /
Orisinalitas
Karya
Nisbah Sumber
Acuan Primer
berbanding
Sumber lainnya
-9-
Derajat
Kemutakhiran
Pustaka Acuan
a.
> 80 %
b.
40-80 %
c.
< 40 %
Analisis dan
Sintesis
a.
Baik
b.
Cukup
c.
Kurang
a.
Baik
b.
Cukup
c.
Kurang
Penyimpulan
dan Perampatan
-10-
5. Sistematika Pembaban
Kecermatan tata cara penyajian tulisan, sehingga memiliki sistematika dan
pembaban yang baik, sesuai dengan jenis artikel serta sistem yang dianut
disiplin ilmunya, merupakan ciri terbitan berkala ilmiah yang bernilai tinggi.
Format terbitan berkala ilmiah tidak memuat tulisan dengan bentuk pembaban
mirip penulisan skripsi atau laporan teknis, dengan mencantumkan kerangka
teori, pernyataan/perumusan masalah, kegunaan penelitian, tinjauan pustaka,
saran dan tindak lanjut dan sejenisnya.
6. Pemanfaatan Instrumen Pendukung
Dalam beberapa bidang ilmu tertentu, penulisan artikel dituntut untuk
menggunakan semua sarana pelengkap (seperti ilustrasi, gambar foto, tabel dan
grafik) untuk mendukung pemaparan deskriptif. Dalam bidang lain, sarana
pelengkap dapat diwujudkan dalam bentuk catatan kaki dan catatan akhir.
7. Cara Pengacuan dan Pengutipan
Gaya selingkung terbitan berkala ilmiah yang meliputi juga sistem pengacuan
pustaka (nama tahun, urut nomor, catatan kaki, catatan akhir) serta cara
pengutipan harus dijaga kebakuan dan konsistensi penggunaannya. Gaya
pengacuan seperti , Badu (1990) dalam si Dadap (2002) dalam si Fulan
(2013) bukanlah merupakan cara pengacuan yang baku karena meminjam
mata orang lain. Sistem dan cara pengutipan ini sebaiknya menggunakan
aplikasi pengutipan standar sehingga konsistensi dan aksesibilitasnya lebih
terjaga.
8. Penyusunan Daftar Pustaka
Penyusunan daftar pustaka yang mengikuti salah satu teknik yang standar
harus dilakukan secara baku dan konsisten. Untuk menjaga konsistensi cara
pengacuan, pengutipan dan penulisan daftar pustaka, sebaiknya menggunakan
aplikasi untuk mengelola pengacuan dan daftar pustaka tersebut, sebagai
contoh aplikasi yang gratis (misalnya Mendeley, Refworks, Zotero) atau aplikasi
yang berbayar (misalnya Endnote, Reference Manager).
9. Peristilahan dan Kebahasaan
Terbitan berkala ilmiah dicirikan oleh penggunaan istilah yang baku dan
bahasa yang baik dan benar.
Unsur penilaian gaya penulisan menggunakan sub-unsur, indikator dan nilai
sebagaimana disajikan di tabel 5.
Tabel 5. Gaya Penulisan
No
Sub-unsur
1 Keefektifan Judul
Artikel
2 Pencantuman Nama
Penulis dan Lembaga
Penulis
Indikator
a. Lugas dan Informatif
b. Lugas tetapi kurang informatif atau
sebaliknya
c. Tidak lugas dan tidak informatif
a. Lengkap dan konsisten
b. Lengkap tetapi tidak konsisten
c. Tidak lengkap dan tidak konsisten
Nilai
1
0,5
0
1
0,5
0
-11-
3 Abstrak
4 Kata Kunci
5 Sistematika
Pembaban
6 Pemanfaatan
Instrumen
Pendukung
7 Cara Pengacuan dan
Pengutipan
8 Penyusunan Daftar
Pustaka
9 Peristilahan dan
Kebahasaan
2
1
0,5
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
0
2
1
0
2
1
0
2.6. Penampilan
Penampilan terkait dengan format yang tersaji secara harmonis, selaras dan
berimbangan menghasilkan terbitan berkala ilmiah pada media elektronik
dan/atau media cetak yang memikat. Format yang dimaksud meliputi bentuk,
ukuran bidang tulisan, lebar pinggir bidang tulisan, jarak antar kalimat, dan
pemilihan jenis huruf tulisan.
Kriteria penilaian penampilan mengikuti ketentuan sebagai berikut.
1. Ukuran Bidang Tulisan
Konsistensi ukuran bidang tulisan suatu terbitan berkala ilmiah harus sesuai
dengan style sheet yang dijadikan pegangan oleh penyunting pelaksana dalam
memapankan gaya selingkung terbitan berkala ilmiahnya. Ukuran bidang
tulisan dari terbitan berkala ilmiah sebaiknya mengikuti standar UNESCO yaitu
A4 (210 x 297 mm).
-12-
2. Tata Letak
Tata letak (layout) mencakup penataan ruang halaman, penempatan baris judul,
alinea, dan ilustrasi. Tata letak setiap terbitan harus konsisten karena
menentukan perwajahan halaman dan akan mencirikan gaya selingkung
terbitan berkala ilmiah.
3. Tipografi
Konsistensi tipografi meliputi: pilihan jenis, bentuk, dan ukuran muka huruf,
pengaturan spasi antar baris, jarak antar huruf (kerning), perataan tepi bidang
tulisan dan variasinya.
4. Resolusi Dokumen PDF (versi daring) atau Jenis Kertas (versi cetak)
Terbitan berkala ilmiah versi daring, resolusi atau kualitas tulisan dalam
dokumen PDF perlu dijaga kekonsistenannya dan sebaiknya beresolusi tinggi.
Jika terbitan berkala menerbitkan versi cetak, maka kertas sebaiknya
berkualitas tinggi dan konsisten serta tergolong ke dalam coated paper.
5. Jumlah Halaman per Jilid atau Volume
Jumlah halaman dalam setiap jilid harus konsisten, paling sedikit berjumlah
100 halaman, sehingga berciri atau bernomor halaman 1-100. Perlu diketahui
bahwa satu jilid/volume tidak harus diselesaikan dalam satu tahun takwim.
6. Desain Tampilan Laman (Website) atau Desain Sampul
Penampilan umum laman terbitan berkala ilmiah sebaiknya memiliki rancangan
yang memikat (eye catching) yang berciri khas (unik). Menu informasi-informasi
penting seperti: tim penyuntingan, petunjuk penulisan, dan tujuan dan skop,
sebaiknya ditampilkan di menu utama halaman depan, sehingga memberikan
informasi yang jelas dan memberikan kemudahan pada pengguna. Etika
publikasi dan daftar pengindeks juga lebih baik ditambahkan di menu utama
halaman depan laman. Desain sampul terbitan berkala ilmiah sebaiknya berciri
khas.
Unsur penilaian penampilan menggunakan sub-unsur, indikator, dan nilai
sebagaimana disajikan di tabel 6.
Tabel 6. Penampilan
No
Sub-unsur
1 Ukuran Bidang
Tulisan
2 Tata Letak
3 Tipografi
Indikator
a. Konsisten berukuran A4 (210 x 297 mm)
b. Konsisten berukuran lainnya
c. Tidak konsisten
a. Konsisten antar artikel dan antar
terbitan
b. Kurang konsisten
c. Tidak konsisten
a. Konsisten antar artikel dan antar
terbitan
b. Kurang konsisten
c. Tidak konsisten
Nilai
1
0,5
0
1
0,5
0
1
0,5
0
-13-
4 Resolusi Dokumen
PDF (versi daring)
atau Jenis Kertas
(versi cetak)
5 Jumlah Halaman
per Jilid atau
Volume
6 Desain Tampilan
Laman (Website)
atau Desain
Sampul
0,5
2
1
0,5
0
1
0
2.7. Keberkalaan
Kriteria penilaian keberkalaan mengikuti ketentuan sebagai berikut
1. Jadwal Penerbitan
Frekuensi dan bulan terbit terbitan berkala ilmiah harus sesuai dengan jadwal
yang ditentukan. Perlu dicatat bahwa penerbitan tak teratur (irregular)
merupakan ukuran keberkalaan yang diperkenankan asalkan dinyatakan
dengan tegas, akan tetapi tidak mendapat nilai.
2. Tata Penomoran Penerbitan
Tata penomoran harus konsisten dan baku sesuai dengan keberkalaan yang
dilakukan dengan mencantumkan nomor jilid atau volume (dapat dengan angka
romawi) dan nomor bagian (umumnya dengan angka arab). Penomoran terbitan
berkala ilmiah pada umumnya tidak bergantung pada tahun takwim.
3. Penomoran Halaman
Penomoran
halaman
terbitan
berkala
ilmiah
dilakukan
secara
berkesinambungan dari 1, 2, 3, , dalam suatu volume yang belum ditutup
dengan indeks isi, bukan mulai lagi dari halaman 1 untuk setiap nomor bagian
yang terbit.
4. Indeks tiap Jilid atau Volume
Indeks penutup volume merupakan tanda dilakukannya kendali keberkalaan.
Indeks penutup volume paling sedikit terdiri atas indeks subjek yang terinci dan
indeks kumulatif pengarang (yang merupakan kumulatif daftar isi seluruh
volume atau jilid) dalam volume terkait. Di samping indeks penutup volume,
dapat pula dimuat daftar tanggal tepat setiap nomor bagian diterbitkan, daftar
penyandang dana yang menyumbang penerbitan, dan indeks mitra bebestari
yang berperan dalam penerbitan volume bersangkutan.
Unsur penilaian keberkalaan menggunakan sub-unsur, indikator dan nilai
sebagaimana disajikan dalam tabel 7.
-14-
Tabel 7. Keberkalaan
No
Sub-unsur
1 Jadwal Penerbitan
2 Tata Penomoran
Penerbitan
3 Penomoran Halaman
Indikator
a. >80% terbitan sesuai dengan periode
yang ditentukan
b. 40-80 % terbitan sesuai dengan
periode yang ditentukan
c. <40% terbitan sesuai dengan periode
yang ditentukan
a. Baku dan bersistem
Nilai
2
1
0
2
1
0
1
0
1
0,5
0
2.8. Penyebarluasan
Kriteria penilaian penyebarluasan mengikuti ketentuan sebagai berikut.
1. Jumlah Kunjungan Unik Pelanggan
Banyaknya jumlah kunjungan unik rerata pelanggan per hari terhadap laman
jurnal elektronik menunjukkan bahwa terbitan berkala ilmiah tersebut sangat
diminati secara luas. Besarnya jumlah pengunjung unik menunjukkan besarnya
pelanggan dan merupakan salah satu pengukur keluasan persebaran. Jumlah
kunjungan unik rerata per hari ini dihitung berdasarkan kunjungan rerata
harian selama kurun waktu tertentu (misalnya bulanan atau tahunan). Datadata jumlah kunjungan unik ini dapat menggunakan jasa aplikasi pihak lain
yang secara daring merekam statistik kunjungan. Terbitan berkala ilmiah yang
juga menerbitkan versi cetak, jumlah pelanggan cetak atau jumlah tiras dapat
diperhitungkan penilaiannya.
2. Pencantuman di Pengindeks Internasional Bereputasi
Indeksasi bertujuan untuk mendiseminasikan metadata artikel terbitan berkala
ilmiah sehingga lebih mudah ditemukan dengan cara mencatatkan metadata
tersebut di lembaga pengindeks. Lembaga pengindeks yang bereputasi selalu
menerapkan seleksi yang ketat saat menerima pendaftaran terbitan berkala
ilmiah supaya terindeks. Beberapa pengindeks menerapkan mekanisme
pemeringkatan terbitan berkala ilmiah dalam bentuk perbandingan jumlah
sitasi/acuan terhadap jumlah artikel yang dipublikasi dalam kurun waktu
tertentu, misalnya Impact Factor (IF), Scimago Journal Ranking (SJR), nilai h-index
atau lainnya yang sejenis.
3. Alamat/Identitas Unik Artikel
Setiap artikel diharapkan memiliki alamat unik atau identitas permanen dengan
menggunakan nomor Digital Object Identifier (DOI) atau alamat permanen dan
resmi dari penerbit, sehingga memudahkan proses sitasi dan indeksasi dari
setiap artikel. Alamat laman artikel terbitan berkala ilmiah dalam bentuk blog
tidak akan mendapatkan nilai.
-15-
2 Pencantuman di
Pengindeks
Internasional
Bereputasi
3 Alamat/Identitas
Unik Artikel
Indikator
a. >50 kunjungan unik pelanggan rerata
per hari untuk jurnal yang terbit secara
daring
b. 10-50 kunjungan unik pelanggan rerata
per hari untuk jurnal yang terbit secara
daring atau jumlah pelanggan >1000
eksemplar untuk jurnal yang masih
terbit secara cetak
c. <10 kunjungan unik pelanggan rerata
per hari untuk jurnal yang terbit secara
daring atau jumlah pelanggan antara
401-1000 eksemplar untuk jurnal yang
masih terbit secara cetak
a. Tercantum di lembaga pengindeks
internasional bereputasi tinggi
b. Tercantum dalam lembaga pengindeks
internasional bereputasi sedang
c. Tercantum dalam lembaga pengindeks
internasional bereputasi rendah
a. Memiliki DOI tiap artikel
b. Memiliki alamat laman yang permanen
tiap artikel
c. Tidak memiliki DOI ataupun alamat
laman permanen
Nilai
4
2
5
3
1
2
1
0
2.9. Disinsentif
Disinsentif diberlakukan bila terjadi penyimpangan terhadap ketentuan kewajiban
yang seharusnya dipenuhi oleh terbitan berkala ilmiah.
Kriteria penilaian disinsentif adalah sebagai berikut.
1. Plagiat
Terbitan berkala ilmiah harus menghargai hak kekayaan intelektual (HKI)
sehingga setiap artikelnya harus mengacu ide orisinal atau hasil penelitian
akademisi lain untuk menghindari terjadinya plagiat. Plagiarisme meliputi
penjiplakan sebagian hingga keseluruhan karangan orang lain, penerbitan tanpa
hak atas namanya sendiri karya orang lain (termasuk karya mahasiswa
asuhannya) yang belum dipublikasi, dan mengutip secara verbatim alinea atau
bab tulisan ilmuwan lain tanpa menuliskan sumbernya. Bukti bahwa penerbit
melakukan pengecekan harus dilampirkan.
2. Wajib Simpan
Undang-undang dan peraturan wajib simpan mutlak harus ditaati oleh terbitan
berkala ilmiah. Ketaatan pada kewajiban ini ditunjukkan dengan melampirkan
bukti pengiriman dan/atau penerimaan oleh lembaga penyimpan nasional,
seperti Arsip Nasional, PDII, atau lainnya. Wajib simpan jurnal bisa juga dalam
bentuk elektronik dapat dipenuhi dengan menyediakan modul atau alamat Open
Archive Initiative (OAI) terbitan berkala ilmiah atau sejenisnya yang
memungkinkan artikel-artikelnya dapat dipanen (harvest) oleh lembaga
pengindeks atau yang berwenang secara otomatis dengan mekanisme penyimpan
data dalam bentuk web archiving sehingga memudahkan penarikan metadata.
-16-
2 Wajib Simpan
indikator
Indikator
a. Terbukti memuat satu atau lebih artikel
yang keseluruhannya merupakan plagiat
dan tidak ada tindakan koreksi dari
penerbit
b. Terbukti memuat satu atau lebih artikel
yang sebagian merupakan plagiat
Tidak mematuhi ketentuan wajib simpan
(secara elektronik dan/atau cetak)
dan
nilai
Nilai
-15
-5
-5
2.10. Lain-lain
Hal lain yang diperkenankan dalam terbitan berkala ilmiah adalah sebagai berikut.
1. Pemuatan iklan dapat dilakukan apabila dicantumkan dalam halaman
berpenomoran khusus yang tidak mengganggu kesinambungan penomoran
halaman volume terbitan berkala ilmiah yang terpisah sehingga tidak
mendominasi tampilan laman dari jurnal elektronik.
2. Artikel ulasan (review) dan tinjauan atas undangan dapat dipertimbangkan
pemuatannnya, akan tetapi kehadirannya mengurangi nilai kepioniran ilmiah
isi terbitan berkala ilmiah.
3. Rubrik tinjauan buku baru sangat dianjurkan untuk memenuhi salah satu
kewajiban bagi terbitan berkala dalam menyebarluaskan kemajuan ilmu.
4. Pemuatan obituary tokoh ilmuwan dalam bidang cakupan terbitan berkala.
5. Dibenarkan menghadirkan rubrik editorial yang betul-betul mengupas masalah
yang aktual, jadi bukan kata pengantar yang berisi permintaan maaf karena
terlambat terbit atau hanya mengantarkan macam artikel yang dimuat.
6. Berita kegiatan ilmiah organisasi profesi (maksimum 1 halaman) diperkenankan
disajikan selama tidak mendominasi tampilan laman jurnal elektronik.
III. Syarat, Tata Cara, Mekanisme dan Masa Berlaku Akreditasi
3.1 Syarat Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah
Terbitan Berkala Ilmiah yang diajukan untuk akreditasi harus memenuhi
persyaratan-persyaratan sebagai berikut.
1. Memiliki ISSN baik dalam versi elektronik (e-ISSN) dan atau cetak (p-ISSN) bila
terbitan terbit dalam dua versi.
2. Mencantumkan persyaratan etika publikasi (publication ethics statement) dalam
laman website jurnal.
3. Terbitan berkala ilmiah harus bersifat ilmiah, artinya memuat artikel yang
secara nyata mengandung data dan informasi yang memajukan pengetahuan,
ilmu, dan teknologi serta seni.
4. Terbitan berkala ilmiah telah terbit paling sedikit 2 tahun berurutan, terhitung
mundur mulai tanggal atau bulan pengajuan akreditasi.
5. Frekuensi penerbitan berkala ilmiah paling sedikit 2 kali dalam satu tahun
secara teratur.
6. Jumlah artikel setiap terbit sekurang-kurangnya 5 artikel, kecuali jika
berbentuk monograf.
7. Tercantum dalam salah satu lembaga pengindeks nasional (Indonesian Scientific
Journal Database (ISJD), Portal Garuda, Pustaka Iptek dan/atau yang setara).
-17-
-18-
Jabatan
dalam
Penyunting
Gelar
dan
Jabatan
Institusi
dan
Alamat
Bidang Ilmu
(Kespesialisan)
-19-
Mulai Didaftarkan
Mulai Diindeks
-20-
Formulir 2
BIODATA DEWAN EDITOR/DEWAN PENYUNTING/MITRA BEBESTARI
1.
2.
3.
4.
Nama Lengkap
Tempat dan Tanggal lahir
Kedudukan/jabatan dalam sidang penyunting
Alamat Kantor
:
:
:
:
Telepon/Faks/E-mail
5. Pendidikan Terakhir
:
6. Pengalaman dalam mengelola terbitan berkala ilmiah :
7. Penguasaan bahasa asing
:
8. Daftar publikasi selama 3 (tiga) tahun terakhir
:
(Masukkan hanya terbitan dalam terbitan berkala ilmiah sesuai dengan gaya
selingkung jurnal)
Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab.
Kota, tanggal bulan tahun
-21-
Formulir 3
EVALUASI DIRI AKREDITASI TERBITAN BERKALA ILMIAH
1.
2.
3.
4.
No.
A
B
C
1
2
3
4
5
Kriteria
PENAMAAN TERBITAN BERKALA ILMIAH (3)
Penamaan Terbitan Berkala Ilmiah (3)
KELEMBAGAAN PENERBIT (4)
Pranata Penerbit (4)
PENYUNTINGAN DAN MANAJEMEN
PENGELOLAAN TERBITAN (17)
Pelibatan Mitra Bebestari (5)
Mutu Penyuntingan Substansi (2)
Kualifikasi Dewan Penyunting (3)
Petunjuk Penulisan bagi Penulis (2)
Mutu Penyuntingan Gaya dan Format (2)
F
1
2
3
4
PENAMPILAN (8)
Ukuran Bidang Tulisan (1)
Tata Letak (1)
Tipografi (1)
Resolusi Dokumen PDF (versi daring) atau
Jenis Kertas (versi cetak) (2)
Nilai
Huruf Angka
-22-
DISINSENTIF (-25)
1 Plagiat (-20)
2 Wajib Simpan (-5)
Jumlah Total (I)
Patdono Suwignjo
NIP 195810071986011001