Sie sind auf Seite 1von 4

BAB I

PENDAHULUAN

Ameloblastoma merupakan suatu tumor jinak epithelial odontogenik yang


berasal dari jaringan pembentuk gigi, bersifat jinak, tumbuh lambat,
penyebarannya invasife dan destruktif serta mengadakan proliferasi ke dalam
jaringan ikat. Tumor ini mempunyai kecenderungan tinggi untuk kambuh
walaupun

setelah

dilakukan

operasi.

Sifat

yang

mudah

kambuh

dan

penyebarannya yang ekspansif dan infiltratife ini memberikan kesan malignancy.


Ameloblastoma merupakan tumor jinak odontogenik yang berasal dari
sisa-sisa epitel pada masa pembentukan gigi. Ameloblastoma dapat tumbuh dari
berbagai macam epitel odontogenik yang tersisa diantara jaringan lunak alveolar
dan tulang. Tumor ini tumbuhnya lambat agresif secara lokal dan dapat
menyebabkan deformitas wajah.
Ameloblastoma normalnya timbul pada dekade tiga dan empat kehidupan,
tetapi dari kasus yang dilaporkan hampir semua usia dari dekade dua sampai
dengan sembilan kehidupan dilaporkan mengalami ameloblastoma. Tidak terdapat
perbedaan jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Lebih dari 80% lokasi
ameloblastoma terdapat di ramus mandibula, 70% terdapat pada regio molar dan
ramus asendens, 20% ditemukan di regio premolar dan 10% terdapat di regio
incisivus. Di maxilla sebagian besar dari ameloblastoma terjadi di regio molar
tetapi 15% melibatkan antrum.
Ameloblastoma biasanya didiagnosis pada pasien yang umurnya antara
dekade empat dan dekade lima, kecuali pada tipe unikistik yang biasanya terjadi
pada pasien yang berusia antara 20 sampai 30 tahun dengan tidak ada predileksi
jenis kelamin. Sekitar 10-50% tumor ini terjadi berhubungan dengan gigi yang
tidak erupsi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Ameloblastoma
Ameloblastoma ialah tumor yang berasal dari jaringan organ enamel yang
tidak menjalani differensiasi membentuk enamel. Hal ini telah dijelaskan sangat
oleh Robinson bahwa tumor biasanya unisentrik, nonfungsional, pertumbuhannya
bersifat intermitten, secara anatomis jinak dan secara klinis bersifat persisten.
(shafer)
Ameloblastoma adalah tumor yang berasal dari epithelial odontogenik,
pertumbuhannya lambat, secara local invasive dan sebagian besar tumor ini
bersifat jinak.
Istilah dari ameloblastoma digunakan untuk tumor ini berasal dari Churchill
1934 untuk menggantikan istilah adamantinoma yang dikemukakan oleh
Malassez pada tahun 1885. (shafer)
2. Epidemiologi
Telah dilaporkan rentang usia terjadinya tumor dari usia 10 tahun sampai
dengan usia 90 tahun. Rata-rata usia saat didiagnosis adalah 33-39 tahun, dan
kebanyakan kasus ditemukan antara usia 20 dan 60 tahun. Hanya sekitar 10% dari
kasus yang dilaporkan terjadi pada anak-anak dan kurang dari sepertiga dari
mereka terjadi pada anak-anak usia kurang dari 10 tahun. Tidak ditemukan
hubungan jenis kelamin dengan kejadian tumor ini.
Pada literatur lain dikatakanbahwa ameloblastoma biasanya di diagnosis pada
pasien yang umurnya antara dekade empat dan dekade lima, kecuali pada tipe
unikistik yang biasanya terjadi pada pasien yang berusia 20 sampai 30 tahun.
Sekitar 10-50% tumor ini terjadi berhubungan dengan gigi yang tidak erupsi.
Ameloblastoma dapat muncul disemua area pada rahang, tetapi daerah yang
paling sering terkena adalah mandibula (lebih dari 80% dari semua kasus) .
Lokasi pada mandibula yang paling sering terkena adalah daerah molar, tiga kali
lebih sering daripada premolar dengan pesentasi sebagai berikut, 70% terdapat

pada regio molar dan ramus asendens, 20% ditemukan diregio premolar dan 10%
terdapat di regio incisivus. Di maxilla sebagian besar dari ameloblastoma terjadi
di regio molar tetapi 15% melibatkan antrum.
3. Etiologi dan patogenesis
Penulis sebelumnya telah menemukan dan mencatat kemiripan antara aparatus
odontogenik dengan ameloblastoma dan mengemukakan bahwa tumor tersebut
berasal dari aparatus tersebut atau dari sel yang berpotensi mampu membentuk
jaringan gigi. Malassez di deskripsikan sebagai berikut, berbentuk kecil
merupakan sel epitel yang berdekatan dengan akar gigi di ligamen periodontol dan
menunjukan bahwa epitelioma adamantin diproduksi oleh proliferasi dari sel yang
telah mati.
Sebagian penulis menganggap ameloblastoma berasal dari berbagai macam
sel, meskipun stimulus dari proses pembentukan ameloblastoma ini tidak
diketahui. Jadi, sebagian penulis membayangkan tumor ini kemungkinan berasal
dari:

Sisa sel dari enamel organ, baik sisa-sisa dental lamina atau sisa-sisa selubung

Hertwig dan sisa-sisa epitel Malassez


Epitelium dari kista odontogenik, terutama kista dentigerous dan odontoma.
Gangguan perkembangan organ enamel
Sel basal dari permukaan epitel tulang rahang
Epitel heterotopik di bagian lain dari tubuh terutama kelenjar pituitari
Saat ini, diperkirakan terjadinya tumor tersebut kemungkinan hasil dari

perubahan atau mutasi dari sel genetik embriologi yang diprogramkan untuk
perkembangan gigi. Faktor lingkungan dan variabel individu pasien sendiri
(misalnya status kesehatan umum, status gizi) juga cenderung memiliki peran
dalam modulasi kejadian penyakit. Teori ini ditunjukkan oleh yang menemukan
bahwa usia rata-rata terjadinya ameloblastoma di negara-negara industri adalah
10-15 tahun lebih besar dari yang terlihat di negara-negara berkembang (Kessler
HP et al, 2003).
Cahn pada tahun 1933 melaporkan kasus ameloblastoma yang berasal dari
dinding kista dentigerous. Perlu ditegaskan kembali bahwa Stanley dan Diehl,

telah meninjau 641 kasus ameloblastoma, ditemukan bahwa 108 dari tumor ini,
sekitar 17%, yang pasti terkait dengan impaksi gigi dan atau folikel (dentigerous)
kista. Mereka juga mencatat terjadi penurunan prevalensi kasus setelah usia 30
tahun, keadaan ini mungkin disebabkan oleh karena hilangnya potensi
ameloblastoma dari epitel odontogenik pada folikel impaksi gigi dan kista
folikular yang berhubungan dengan usia pasien. Sebuah temuan yang signifikan
menekankan potensi berbahaya dari kista dentigerous dan dibutuhkan kehatihatian dalam pemeriksaan mikroskopik pada setiap lesi tersebut. Karena kista
dentigerous dapat berkembang dan berhubungan dengan odontoma, serta dengan
gigi yang sudah terjadi impaksi sehingga disarankan pemeriksaan tersebut
dilakukan oleh ahli patologi.
4.

Das könnte Ihnen auch gefallen