Sie sind auf Seite 1von 63

TRAINING

BUILDING MAINTENANCE
FT-UGM
FEBRUARI 2010

TERBAGI MENJADI 4 :

AIR CONDITIONING ( AC )

FIRE PROTECTION ( Peralatan Pemadam Kebakaran )

ELEVATOR (LIFT)

PLUMBING ( Perpipaan )

PEMADAM KEBAKARAN

Terjadinya suatu Kebakaran karena adanya 3 (tiga) Komponen


yang harus ada, ke tiga komponen tersebut adalah :
1. Bahan yang bisa terbakar ( minyak, kayu, kertas, plastik
dlsb. )
2. Nyala Api ( api, loncatan bunga api karena listrik, puntung
rokok dlsb. )
3. Oksigen ( udara ).

Bila salah satu komponen tersebut tidak ada, maka tidak akan
terjadi kebakaran.

Untuk memadamkan suatu Kebakaran sesungguhnya adalah


memotong ke tiga hubungan tersebut.

PEMADAM KEBAKARAN
Bahan yang Bisa Terbakar

Panas / Api

Oxigen

PEMADAM KEBAKARAN

Untuk dapat mengatasi Kebakaran maka harus diketahui Jenis


Kebakarannya sehingga cara Pemadamannya sesuai dan dapat
cepat mengatasi kebakaran tersebut.

Dikenal ada beberapa macam api/kebakaran yang dibedakan


dalam KLAS-KLAS :
1.

Klas A, api yang terjadi akibat adanya kayu, kain, kertas, karet,
dan plastik yang terbakar. Bahan-bahan organik.

2.

Klas B,
B api yang terjadi akibat cairan, gas, grease yang terbakar.

3.

Klas C,
C api yang terjadi akibat kebakaran listrik.

4.

Klas D,
D api yang terjadi akibat adanya logam ( magnesium,
titanium, zirconium, sodium, potasium) yang terbakar

5.

Klas K (AS) / F ( Eng ), api yang berasal dari Dapur, dari minyak
goreng (ini baru didefinisikan th. 1998)

PEMADAM KEBAKARAN

Untuk dapat memadamkan suatu kebakaran, harus diketahui


secara pasti ( kalau memungkinkan, bila tidak maka harus
diperkirakan ) apa yang terbakar !!!

Hal ini perlu dipahami karena bila salah memilih jenis


pemadamnya yang terjadi bukan api menjadi padam tetapi malah
akan lebih cepat menyebar dan sulit dipadamkan.

PEMADAM KEBAKARAN

Untuk bangunan-bangunan kantor, publik, gudang dlsb.,


dianjurkan ( bahkan diharuskan ) mempunyai sistem
proteksi dan pemadam kebakaran, hal ini memerlukan
beberapa peralatan :
1.

Detektor

2.

Springkel

3.

Box Hydrant

4.

Pemadam Kebakaran Portabel.

Semua peralatan tersebut perlu Pengecekan dan


Pemeliharaan yang rutin.

PEMADAM KEBAKARAN
DETEKTOR

Alat ini digunakan untuk mendeteksi kemungkinan adanya


kebakaran pada suatu ruangn, yang dideteksi adalah :
adanya asap ( smoke detector ), panas ( fixed temperature,
rate compensation, rate of rise ), gas, njala.

Detektor ini mendeteksi kemungkinan adanya kebakaran,


sinyal ini akan diteruskan ke kontrol panel. Dari tampilan
pada kontrol panel dapat diketahui di ruangan mana
kemungkinan kebakaran itu terjadi, dan juga akan
mengaktifkan Alarm sehingga bisa diketahui oleh seluruh
penghuni

PEMADAM KEBAKARAN
DETEKTOR , lanjutan

Ada beberapa type Detektor :


1.

Fixed Temperatur Detector

2.

Rate of Rise Detector

3.

Smoke Detector

4.

Photoelectric Smoke Detector

PEMADAM KEBAKARAN
DETEKTOR , lanjutan
1. Fixed Temperatur Detector

Detektor ini akan aktif bila suhu ruangan = suhu kerja


detektor, salah satu contoh dari detektor ini adalah type
bimetallic.
Kontak Alarm,
Normally Open

Pegas Penutup
Kontak

Retaining Ring

Pendukung Kontak
Penangkap Panas
Snap Disk

PEMADAM KEBAKARAN
DETEKTOR , lanjutan
1. Fixed Temperatur Detector

( lanjutan )

Bila 2 metal yang berbeda pemuaiannya ditempel menjadi


satu, maka bila ada perubahan suhu ke dua logam tersebut
akan memuai sehingga kelengkungannya akan berubah.

Pada keadaan normal, kontak pada posisi terbuka sedang


bila ada perubahan suhu (naik) maka snap disk akan
cenderung lurus sehingga kontak akan tertutup dan akan
terjadi aliran listrik ke panel kontrol.

PEMADAM KEBAKARAN
DETEKTOR , lanjutan
2. Rate of Rise Detector

lanjutan

Pengaruh adanya nyala api akan memanaskan udara di


sekitarnya, dengan fixed temperature detector akan
terdeteksi adanya nyala setelah suhu ruangan mencapai
suhu tertentu. Kecenderungan naiknya suhu ruangan tidak
akan terdeteksi, untuk mendeteksi kecepatan kenaikan
suhu ruang perlu digunakan Rate of Rise Detector . Ini lebih
handal bila dibandingkan dengan fixed temperatur detector.

Pada umumnya, kecepatan kenaikan suhu ruangan yang


bisa deteksi adalah sekitar 7 - 8oC tiap menit.

PEMADAM KEBAKARAN
DETEKTOR , lanjutan
2. Rate of Rise Detector

Akibat kenaikan suhu ruangan maka suhu udara di ruangan


A akan berekspansi dengan cepat , lebih cepat dibanding
dengan mengalirnya udara lewat lubang ventilasi B.

PEMADAM KEBAKARAN
DETEKTOR , lanjutan
2. Rate of Rise Detector lanjutan

Hal ini akan menyebabkan tekanan naik sehingga kontak D


akan menyentuh kontak E dan akan terjadi aliran listrik ke
panel kontrol. Udara di ruangan A akan panas disebabkan
logam F meleleh karena panas, lubang terbuka, dan udara
panas masuk ke ruangan A

PEMADAM KEBAKARAN
DETEKTOR , lanjutan
3.

Smoke Detector

Smoke detektor ini akan mendeteksi terjadi kebakaran lebih


cepat dibanding dengan heat detector.

Detektor ini bisa berdasar IONISASI atau FOTOELECTRIC.

Detektor yang berdasar Ionisasi,


Ionisasi mempunyai bahan
radioaktif, bila ada asap masuk ke ruang ionisasi, akan
menyebabkan sifat penghantaran listriknya Turun sampai
batas ter rendah, yang akan menyebabkan detektor ini AKTIF

PEMADAM KEBAKARAN
DETEKTOR , lanjutan
3. Smoke Detector lanjutan

PEMADAM KEBAKARAN
DETEKTOR , lanjutan

3. Smoke Detector lanjutan

Photoelectric Smoke Detector,


Detector prinsip kerja dari detektor ini
karena adanya asap akan menghalangi sinar. Detektor ini terdiri
dari Suatu Sumber Cahaya dan Penerimanya, bila ada asap yang
menghalangi cahaya ini maka Alarm pada Panel Kontrol akan
berbunyi

Udara bersih
Kontrol Sumber

Sinar yg Terarah

Unit Penerima

Partikel Asap

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )

Fungsi dari springkel ini adalah untuk Menyemprotkan


Air ke area sekelilingnya.

Sistem ini bisa berupa Automatic Sprinkler atau Open


Sprinkler.

Springkel Otomatis, pada keadaan normal springkelnya


akan tertutup, bila terjadi kebakaran suhu ruangan
akan panas dan menyebabkan springkelnya pecah dan
membuka Saluran Air, sheingga air akan memancar dari
springkel yang pecah tersebut.

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )

Ada beberapa Sistem Springkel :


1.

Wet-Pipe Sprinkler System

2.

Dry-Pipe Sprinkler System

3.

Deluge Sprinkler System

4.

Preaction Springkler System

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )

1. Wet-Pipe Sprinkler
System

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
1. Wet-Pipe Sprinkler System

Pada sistem ini, seluruh pipa


springkel berisi air yang
bertekanan.

Springkel yang dipasang adalah


Springkel Otomatis, bila
springkelnya pecah (karena
suhu ruangan tinggi) maka air
bertekanan tersebut akan
menyembur keluar lewat
springkel yang pecah.

PEMADAM KEBAKARAN

PEMADAM KEBAKARAN

PEMADAM KEBAKARAN

PEMADAM KEBAKARAN

PEMADAM KEBAKARAN

PEMADAM KEBAKARAN

PEMADAM KEBAKARAN

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
2. Dry-Pipe Sprinkler System

Dalam sistem ini pada keadaan Normal seluruh


pipa yang berhubungan dengan springkel akan
berisi udara/gas bertekanan, bila SPRINGKELNYA
PECAH TEKANAN UDARA/GAS akan turun dan
akan menyebabkan air bertekanan mengisi pipa
dan menyembur ke luar.

PEMADAM KEBAKARAN

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
3. Deluge Sprinkler System

SPRINGKEL yang digunakan pada sistem ini


bukan springkel otomatis tetapi Springkel Terbuka.

Sistem ini harus dikombinasi dengan Alarm


Kebakaran, bila detektor mendeteksi adanya
kebakaran maka sinyal yang terjadi akan
mengaktifkan/membuka Deluge Valve sehingga air
bertekanan akan menyembur lewat springkel.

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
3. Deluge Sprinkler System
Open Springkel atau
Nozzle
Detektor Asap

Detektor
Thermal

Mechanical
Sprinkler
Alarm

Panel Kontrol
Alarm
Kebakaran

Stasiun
Manual
Emergency

Alarm
Trouble
Deluge
Valve

Kabinet
Baterai

Release
Valve
Electric
Sprinkler
Alarm

Katub
Kontrol
Utama

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
4. Preaction Springkler System

Sistem ini seperti Deluge System tetapi Springkel


yang dipasang adalah Springkel Otomatis, di
dalam pipa berisi udara dengan tekanan rendah.
Bila detektor kebakaran mendeteksi adanya
kebakaran, sinyal ini akan membuka deluge valve
kemudian setelah kepala spingkel pecah, air
bertekanan ini akan menyembur keluar.

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
4. Preaction Springkler System
Open Springkel atau
Nozzle

Detektor Asap
Supply
Udara
Detektor
Thermal

Mechanical
Sprinkler
Alarm

Panel Kontrol

Stasiun
Manual
Emergency

Alarm
Kebakaran
Alarm
Trouble

Kabinet
Baterai

Check
Valve

Deluge
Valve

Release
Valve

Electric
Sprinkler
Alarm

Katub
Kontrol
Utama

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
KLASIFIKASI SISTEM SPRINGKEL
Sistem Springkel dapat di klasifikasikan berdasar Sifat Hunian
1. Hunian Bahaya Kebakaran Ringan

Sistem springkel yang digunakan pada daerah yang mempunyai


kemudahan terbakar rendah, panas yang dilepaskan rendah,
kecepatan menjalarnya api yang terjadi rendah.

Yang termasuk bahaya kebakaran rendah adalah bangunan yang


digunakan untuk : Ibadat, Klub, Pendidikan, Perawatan, Lembaga,
Perpustakaan, Museum, Kantor, Perumahan, Hotel, Rumah Sakit,
Penjara, Rumah Makan.

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
KLASIFIKASI SISTEM SPRINGKEL
2. Hunian Bahaya Kebakaran Sedang
a.

Hunian Bahaya Kebakaran Sedang Kelompok I

b.

Hunian Bahaya Kebakaran Sedang Kelompok II

c.

Hunian Bahaya Kebakaran Sedang Kelompok III

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
KLASIFIKASI SISTEM SPRINGKEL
2. Hunian Bahaya Kebakaran Sedang
a.

Hunian Bahaya Kebakaran Sedang Kelompok I


Hunian ini adalah type hunian yang mempunyai

jumlah dan kemudahan terbakar SEDANG,

timbunan bahan yang mudah terbakar < 2,5 mt,

panas yang dilepaskan bila terjadi kebakaran SEDANG,

kecepatan menjalarnya api SEDANG.

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
KLASIFIKASI SISTEM SPRINGKEL
2. Hunian Bahaya Kebakaran Sedang lanjutan
a.

Hunian Bahaya Kebakaran Sedang Kelompok I ( lanjutan )


Yang termasuk pada daerah hunian ini adalah :

Parkir mobil,

Pabrik roti,

Pabrik minuman,

Pengalengan.

Pabrik susu,

Elektronika,

Barang gelas,

Permata.

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
KLASIFIKASI SISTEM SPRINGKEL
2. Hunian Bahaya Kebakaran Sedang lanjutan
b.

Hunian Bahaya Kebakaran Sedang Kelompok II


Seperti pada kelompok I, bedanya timbunan bahan yang
mudah terbakar < 4 mt.
Yang termasuk dalam hunian kelompok ini adalah
o

Penggilingan gandum/beras

Pabrik kimia

Gudang perpustakaan

Pabrik tembakau

Pabrik gula

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
o

Penyulingan

Pabrik bahan kulit

Bengkel mesin

Pertokoan dengan jumlah pramuniaga < 50 orang

Pabrik barang keramik

Pengolahan logam

Pabrik barang kelontong

Pabrik tekstil

Percetakan/penerbitan

Pabrik/perakitan kendaraan bermotor

Dll.

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
KLASIFIKASI SISTEM SPRINGKEL
2. Hunian Bahaya Kebakaran Sedang lanjutan
c.

Hunian Bahaya Kebakaran Sedang Kelompok III


Yang termasuk dalam hunian kelompok ini adalah
o

Pameran

Pabrik makanan

Pabrik ban

Bengkel mobil

Studio dan pemancar

Gudang (kertas, cat, minuman keras, perabot rmh tangga,)

Pabrik makanan kering dari tepung

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
o

Pabrik pesawat

Pabrik minyak nabati

Pabrik permadani

Pabrik sikat

Pabrik karung

Pabrik sabun

Pabrik lilin

Toko dengan pramuniaga > 50 orang

Pabrik barang plastik

Pabrik/pengerjaan kayu

Pabrik barang kertas

Pabrik tepung terigu

Pabrik pakaian

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
KLASIFIKASI SISTEM SPRINGKEL
2. Hunian Bahaya Kebakaran Berat

Hunian Bahaya Kebakaran Berat adalah macam hunian yang


o

Mempunyai Jumlah dan Tingkat Kemudahan terbakar Tinggi,

Panas yang dilepaskan pada saat kebakaran tinggi.

Yang termasuk dalam hunian ini adalah :


o

Pabrik kimia

Pabrik kereta api

Pabrik bahan peledak

Pabrik cat

Pemintalan benang

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
KLASIFIKASI SISTEM SPRINGKEL
2. Hunian Bahaya Kebakaran Berat

Yang termasuk dalam hunian ini adalah :


o

Pengeringan kayu

Studio film / televisi

Pabrik karet buatan

Penyulingan minyak bumi

Hanggar pesawat

Pabrik karet busa

dll.

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
SISTEM PENYEDIAAN AIR
Penyediaan Air untuk Sistem Springkel :
1. Jaringan Kota, jaringan ini dapat digunakan sebagai penyediaan air, bila
tekanan dan kapasitasnya mencukupi
2. Tangki Gravitasi, tangki ini harus diperhitungkan terhadap tekanan dan
kapasitas minimum yang diperlukan.
3. Tangki bertekanan
4. Barisan Pemadam Kebakaran, mobil pemadam kebakaran dapat
disambungkan ke sistem springkel tetapi harus diberi fitting yang sesuai
dengan milik Barisan Pemadam Kebakaran.

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
SISTEM PENYEDIAAN AIR lanjutan
Untuk menentukan Ukuran Pipa Springkel ada
dua macam cara :
1. Berdasarkan Schedule Pipa, cara ini berdasarkan jumlah
springkel yang bisa dilayani untuk ukuran pipa tertentu.
2. Perencanaan Hidrolik, cara ini berdasarkan tekanan yang
dibutuhkan, penurunan tekanan air dalam pipa.

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
SISTEM PENYEDIAAN AIR lanjutan
Penyediaan air untuk springkel ini :

Bila Ukuran pipa berdasarkan Schedule pipa, tekanan riser


minimal 1 kg/cm2 :
1.

Untuk kebakaran ringan : 32 44 lt/det.

2.

Untuk kebakaran sedang kelompok I : 44 63 lt/det.

3.

Untuk kebakaran sedang kelompok II : 54 95 lt/det.

Bila ukuran pipa berdasarkan Tekanan Hidrolik :


1.

Untuk bahaya kebakarn ringan : 6 lt/det

2.

Untuk bahaya kebakaran sedang kelompok I dan II : 16 lt/det.

3.

Untuk bahaya sedang kelompok III : 32 lt/det

4.

Untuk bahaya kebakaran berat : 32 - 63 lt/det.

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
SISTEM PENYEDIAAN AIR lanjutan
Penyediaan air untuk springkel ini :

Volume tangki yang dibutuhkan untuk menyimpan ait pemadam


kebakaran diperhitungkan berdasarkan kapasitas pompa yang
dipasang dan lama minimal yang dibutuhkan
Bahaya Kebakaran
Ringan

Waktu Minimal (menit )


30

Sedang :
Kelompok I

60 -90

Kelompok II

60 90

Kelompok III

60 120

Berat

90 - 120

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
SISTEM PENYEDIAAN AIR lanjutan

Springkel Otomatis akan pecah bila suhu springkel tersebut


mencapai suhu tertentu, ada tiga macam Springkel :

Jenis Springkel - Warna


Ordinary - Temperature Sprinkler
merah atau orange

Suhu Kerja
57 77o C

Intermediate - Temperature Sprinkler


kuning atau hijau

79 109o C

High - Temperature Sprinkler - biru

121 149o C

PEMADAM KEBAKARAN
SPRINGKEL ( Sprinkler )
SISTEM PENYEDIAAN AIR lanjutan

Jarak antara springkel ditentukan berdasar tingkat bahaya


kebakarannya.

Jarak ini didasarkan atas LUAS lingkup maksimal yang diijinkan,


bila jarak antar pipa cabang = D dan jak antar springkel pada satu
pipa cabang = S, maka S x D tidak boleh melebihi batas
maksimalnya.

Bahaya Kebajaran

S x D ( m2 )

Ringan

< 21

Sedang

< 12

Berat

<9

PEMADAM KEBAKARAN
HYDRANT

Dalam Sistem Air dari dalam pipa disemprotkan ke


tempat yang terbakar dengan menggunakan slang
( hose ), dan nosel ( nozzle ), maka ke dua
komponen tersebut dimasukkan ke dalam kotak
(box hydrant).

Seperti pada springkel, Sistem Hydrant ini bisa


berupa Wet System atau Dry System. Cara kerja
dari setiap sistem juga seperti pada springkel.

PEMADAM KEBAKARAN
HYDRANT

Sistem hydrant dibagi menjadi 3 klas :


1.

KLAS I,
I klas ini digunakan pada bangunan yang
mempunyai petugas kebakaran, hose yang dipasang
dengan ukuran 2,5, kapasitas aliran 1000 lt/menit, tekanan
minimal 4 kg/cm2 .

2.

KLAS II,
II digunakan pada bangunan yang tidak mempunyai
petugas kebakaran, ukuran hose yang dipasang 1,5,
dengan kapasitas aliran 400 lt/menit, dan tekanan 4 kg/cm2

3.

KLAS III,
III klas ini merupakan gabungan dari ke dua klas
terdahulu, maka ada dua hose yang dipasang 2,5 dan 1,5

PEMADAM KEBAKARAN
HYDRANT

Sistem perpipaan untuk Sistem Kebakaran ini sebaiknya


dilengkapi dengan fitting untuk disambung dengan Mobil
Pemadam Kebakaran fitting ini disebut Siamese
Connection

Ukuran pipa pemadam kebakaran ini dapat ditentukan


berdasar Schedule pipa atau berdasar perhitungan
hidrolik. Diameter pipa yang digunakan berdasar
Schedule pipa untuk Klas I dan Klas III d = 4 dan Klas
II d = 2.

PEMADAM KEBAKARAN
HYDRANT

Volume tangki penyimpanan air didasarkan pada kapasitas


pompa dan lama penyemprotan minimal yaitu 30 menit.

Pompa Pemadam Kebakaran baik untuk springkel maupun


untuk hydrant sistemnya sama yaitu satu pompa untuk
selalu mengisi air dalam pipa disebut Pompa Jockey,
dan Pompa Utama.

PEMADAM KEBAKARAN
HYDRANT

Pompa Utama ini digerakkan oleh motor listrik dan Motor


diesel, supaya Pompa Jockey bisa selalu mengisi air dalam
pipa maka outlet pompa ini dimasukkan ke dalam tangki
tekan.

Pompa Utama sebaiknya tidak menggunakan tangki tekan


supaya pancaran air dapat kontinyu.

Mati hidupnya Pompa Jockey berdasarkan pada tekanan di


dalam tangki tekan, bila tekanan sesuai dengan settingnya
pompa mati, bila tekanan di dalam tangki turun pompa
jalan. Pengaturan ini dilakukan dengan memasang pelampung
atau pressure switch.

PEMADAM KEBAKARAN
HYDRANT

Di dalam menentukan tekanan pompa, harus


diperhitungkan mengenai reaksi dari nozzle-nya. Reaksi
nozzle (lb) ini dapat diperhitungkan sebagai 1,5 x
kwadrat diameter nozzle ( in ) kali tekanan nozzle (psi).
Sebagai gambaran : diameter nozzle 1,5, tekanan
nozzle 60 psi, maka reaksi nozzle = 202,5 lb (92 kg),
sehingga bila diameter nozzle besar pada saat
mengoperasikan harus ditahan lebih dari 1 orang.

PEMADAM KEBAKARAN
HYDRANT

Biasanya untuk sebuah hydrant diperlukan 3 macam


Pompa : 1 pompa jocky, 1 pompa kerja dan 1 pompa
cadangan.

Bila tekanan tangki turun 5%, maka pompa Jocky


akan bekerja mengembalikan tekanan tangki. Bila
turun 20%, maka pompa kerja akan bekerja untuk
men-supply air ke jalur utama ( karena memang
hydrant diperlukan/dijalankan )

PEMADAM KEBAKARAN
ALAT PEMADAM PORTABEL

Biasanya alat ini juga disebut Alat


Pemadam Api Ringan (APAR),
dengan berbagai macam isi dan
ukuran.

Untuk dapat memadamkan api yang


terjadi pada suatu kebakaran,
dilakukan dengan menyemprotkan
zat yang ada dalam pemadam api
portabel.

PEMADAM KEBAKARAN
ALAT PEMADAM PORTABEL
PEMASANGAN

Pemadam portabel dipasang pada tempat yang


mudah dijangkau oleh Penghuni bangunan :
1.

Pemadam dgn berat < 18 kg., permukaan atas tidak


boleh lebih dari 1,5 m di atas lantai

2.

Pemadam dgn berat > 18 kg, sisi atas pemadam


tidak boleh lebih dari 1 m di atas lantai.

3.

Jarak antara sisi bawah pemadam dgn lantai tidak


boleh < 100 mm, kecuali ada keadaan yang khusus.

PEMADAM KEBAKARAN
ALAT PEMADAM PORTABEL

Jumlah
pemadam yang
dibutuhkan
tergantung dari
luas lantai, firerating dan
hunian
kebakaran.

Luasan yg dilindungi m2

Rating
Area

Maks.
Travel
m

Kebakaran
Ringan

Kebakaran
Sedang

Kebakaran
Berat

1-A

23

279

2A

23

557

279

186

3A

23

836

418

279

4A

23

1045

557

372

6A

23

1045

836

557

10 A

23

1045

1045

836

20 A

23

1045

1045

1045

40 - A

23

1045

1045

1045

PEMADAM KEBAKARAN
ALAT PEMADAM PORTABEL

CONTOH,
CONTOH lantai dgn
ukuran panjang 60 m,
lebar 20 m, pemadam
yg digunakan YA-4L,
maka luas lantai = 60
x 20 = 1200 m2 ,
jumlah pemadam
minimal = 1200/279 =
4,3 diambil 5,
ditempatkan pd
posisi semua titik
terjangkau oleh
pemadam tersebut.

PEMADAM KEBAKARAN
ALAT PEMADAM PORTABEL

Macam-macam zat yang dapat digunakan untuk


alat pemadam api portabel ini :
1.

Air bercampur dengan Soda-Acid

2.

Carbon-Dioxide (CO2)

3.

Dry Chemical

4.

Dry Powder

5.

Halon 1211 (BCF)

6.

Foam
APAR

Kembali

Check-List

Inspeksi APAR

Das könnte Ihnen auch gefallen