Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
MUHAMMADIYAH
SRUWENG
RESUSITASI NEONATUS
No. Dokumen :
NO/SPO/KEP/VI/2015
No. Revisi :
0
Halaman :
1/5
Tanggal terbit :
Juni 2015
Ditetapkan Oleh
Direktur RS PKU Muhammadiyah Sruweng
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. H. Hasan Bayuni
NBM :
Resusitasi neonatus adalah usaha dalam memberikan ventilasi yang
adekuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup pada bayi
PENGERTIAN
baru lahir untuk menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan alatalat vital lainnya (Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
2002). Paling sedikit tersedia satu penolong terampil resusitasi BBL
di kamar bersalin dan satu assisten tindakan resusitasi darurat.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat bayi baru
TUJUAN
KEBIJAKAN
246/PER/PKU.S/DIR/III/2015
tentang
Pedoman
Pelayanan
PROSEDUR
(asfiksia
ringan-berat)
sehingga
diperlukan
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SRUWENG
RESUSITASI NEONATUS
No. Dokumen :
NO/SPO/KEP/VI/2015
No. Revisi :
0
Halaman :
2/5
Tanggal terbit :
Juni 2015
Ditetapkan Oleh
Direktur RS PKU Muhammadiyah Sruweng
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. H. Hasan Bayuni
NBM :
Kanul O2 bayi
Sungkup resusitasi
Handscoon steril
Epinefrin 1: 10.000 dalam ampul 3 ml atau 10 ml
Stetoskop
Plester
Kapas alkohol
Vitamin K1
Spuit 3 cc, spuit 5 cc,
Tiga lembar kain kering dan bersih
Laringoskop dengan lidah 0 (untuk bayi kurang bulan)
TAHAP PELAKSANAAN
7. Lakukan hand hygiene.
8. Gunakan handscoon steril.
9. Gunakan gaun dan masker.
10. Siapkan 3 lembar kain bersih dan kering. Satu kain digunakan
untuk menerima bayi baru lahir, satu kain digunakan untuk
mengganti kain yang basah dan satu kain untuk membantu
mereposisi kepala bayi.
11. Hidupkan lampu penghangat.
12. Cek apakah bayi cukup bulan, bernapas atau menangis, dan
tonus otot baik atau tidak.
a. Jika bayi memenuhi ketiga persyaratan di atas, berikan
perawatan rutin meliputi:
Hangatkan bayi
Bersihkan jalan napas bila perlu,
Keringkan,
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SRUWENG
RESUSITASI NEONATUS
No. Dokumen :
NO/SPO/KEP/VI/2015
No. Revisi :
0
Halaman :
3/5
Tanggal terbit :
Juni 2015
Ditetapkan Oleh
Direktur RS PKU Muhammadiyah Sruweng
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. H. Hasan Bayuni
NBM :
Evaluasi.
b. Jika bayi tidak memenuhi salah satu syarat di atas maka
lakukan langkah awal resusitasi yang diselesaikan dalam
30 detik. Langkah tersebut meliputi :
Terima bayi menggunakan kain kering dan bersih,
Berikan kehangatan. Tempatkan bayi di bawah
pemancar panas,
Posisikan kepala bayi sedikit tengadah agar jalan
napas terbuka,
Bersihkan jalan
napas
(jika
perlu)
dengan
bersamaan
mengeringkan
bayi.
punggung
Dapat
dengan
juga
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SRUWENG
RESUSITASI NEONATUS
No. Dokumen :
NO/SPO/KEP/VI/2015
No. Revisi :
0
Halaman :
4/5
Tanggal terbit :
Juni 2015
Ditetapkan Oleh
Direktur RS PKU Muhammadiyah Sruweng
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. H. Hasan Bayuni
NBM :
b. Nilai frekuensi jantung dengan cara memegang pulsasi
arteri umbilikalis atau dengarkan bunyi jantung bayi
menggunakan stetoskop selama 6 detik kemudian hasilnya
dikalikan 10 untuk mendapatkan FDJ/menit.
c. Nilai warna kulit apakah kemerahan atau sianosis. Jika
setelah 10 menit evaluasi, bayi masih sianosis, lakukan
pemberian
Oksigen.
Pemberian
oksigen
harus
60%-65%
65%-70%
70%-75%
75%-80%
80%-85%
85%-95%
14. Lakukan
tindakan
sesuai bagan
resusitasi di
lampiran.
a. Bila setelah dilakukan langkah awal tetapi bayi belum
menangis;
bernafas
tetapi
megap-megap,
FDJ
RS PKU
MUHAMMADIYAH
SRUWENG
RESUSITASI NEONATUS
No. Dokumen :
NO/SPO/KEP/VI/2015
No. Revisi :
0
Halaman :
5/5
Tanggal terbit :
Juni 2015
Ditetapkan Oleh
Direktur RS PKU Muhammadiyah Sruweng
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. H. Hasan Bayuni
NBM :
FDJ dan warna kulit. Monitor SPO2.
d. Jika membaik maka lakukan perawatan pasca resusitasi.
e. Apabila nafas belum spontan, FDJ <100x/menit maka
lakukan perbaikan ventilasi. Jika FDJ < 60x/menit maka
lakukan kompresi dada yang dikoordinasikan dengan
VTP. Pertimbangkan intubasi.
f. Jika FDJ < 60x/menit berikan epinefrin iv.
15. Konsulkan ke dokter spesialis anak.
UNIT TERKAIT