Sie sind auf Seite 1von 14

AKUNTANSI PERBANKAN DAN LEMBAGA KEUANGAN

Paper Bab 1
Pengertian Bank dan Bisnis Perbankan
Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998, bank adalah yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bisnis Perbankan adalah suatu kegiatan usaha oleh organisasi perbankan yang menjual
jasa-jasanya kepada konsumen (masyarakat) dalam rangka mendapatkan laba atau
keuntungan.

Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya menurut Undang - Undang Perbankan


No. 14 th 1967
1) Bank Sentral
Bank sentral dilakukan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara
yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur
tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur
dalam undang-undang.
Tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral antara lain mengatur, menjaga dan
memelihara kestabilan nilai tukar rupiah dan mendorong kelancaran produksi dalam
negeri.
2) Bank Umum
Pengertian Bank Umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah
bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank
komersial (commercial bank).
3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan
kegiatan bank umum.

Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya


1) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki
oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula.
Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank
milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masingmasing provinsi, contoh Bank DKI dan Bank Jateng.
2) Bank Milik Swasta Nasional
Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta,
begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula.
Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, dan
Bank Niaga.
3) Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta
asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri.
Contohnya ABN AMRO bank, dan City Bank.
4) Bank Milik Koperasi
Bank milik koperasi merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Contoh bank milik koperasi adalah Bank
Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).
5) Bank Milik Campuran
Bank Campuran adalah bank umum yang didirikan oleh satu bank umum atau lebih,
berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara Indonesia dan badan
hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia dengan satu
bank atau lebih, yang berkedudukan di luar negeri. Contohnya Bank Merincorp, Inter
Pasific Bank, dan Sanwa Indonesia bank.

Jenis Bank Berdasarkan Segi Status


1) Bank devisa
Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau
yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke
luar negeri, inkaso ke luar negeri, travellers cheque, dan pembayaran L/C. Persyaratan
untuk menjadi bank devisa ditentukan oleh Bank Indonesia.
2) Bank non-devisa

Bank non-devisa merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi yang
berhubungan dengan luar negeri.

Jenis Bank Berdasarkan Cara Menentukan Harga


1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (Barat)
Hampir semua bank yang ada di Indonesia berdasarkan prinsip kerja konvensional.
Bank konvensional mendapatkan keuntungan dengan cara menetapkan bunga sebagai
harga, baik untuk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito. Harga untuk
pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga. Sedangkan
penetapan keuntungan untuk jasa bank lainnya ditetapkan biaya dalam nominal atau
persentase tertentu.
2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam)
Perbedaan pokok antara bank konvensional dengan bank syariah terletak pada
landasan falsafah yang dianut. Bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga,
sedangkan bank konvensional dengan sistem bunga. Bagi bank syariah penentuan
harga atau pencarian keuntungan didasarkan pada beberapa prinsip.
Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah.
a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak lain (ijarah wa iqtina).

Kegiatan Bank Sentral


Sebagai Bank Sentral, Bank Indonesia melakukan tugas sebagai berikut:
1. Bank Sirkulasi, yakni mempunyai hak tunggal untuk mengedarkan uang kertas dan
logam sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Lender of last resort. BI dianggap juga pemberi pinjaman pada tingkat terakhir (kredit
likuiditas darurat).
3. Pelaksana Kebijakan Moneter
Bank sentral mengeluarkan kebijaksanaan melalui beberapa instrument moneter,
seperti:
a. Operasi pasar terbuka dipasar uang, baik rupiah maupun valuta asing.
b. Penetapan tingkat diskonto.
c. Penetapan cadangan wajib minimum.
d. Pengaturan kredit atau pembiayaan.
e. Penjaga posisi likuiditas negara.

Kegiatan Bank Umum


Kegiatan bank umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Menghimpun Dana (Funding)
Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat.
Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat
dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut
dengan nama rekening atau account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:
1. Simpanan Giro (Demand Deposit)
2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
3. Simpanan Deposito (Time Deposit)
2. Menyalurkan Dana (Lending)
Sebelum kredit dikucurkan, bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang
diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima
kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang
menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan
bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan
bunga simpanan. Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi :
a. Kredit Investasi
b. Kredit Modal Kerja
c. Kredit Perdagangan
d. Kredit Produktif
e. Kredit Konsumtif
3. Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran
kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang,
kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan
dewasa ini kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi
keuntungan bank, apalagi keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan
cenderung negatif spread (bunga simpanan lebih besar dari bunga kredit).
Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan
semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank
dalam menyediakan SDM yang handal. Disamping itu, juga perlu didukung oleh
kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang
ditawarkan meliputi :

a. Kiriman Uang (Transfer). Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk
memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat
yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima
transfer.
b. Kliring (Clearing). Kliring adalah suatu tata cara perhitungan hutang piutang
dalam bentuk surat-surat dagang dan surat berharga dari suatu bank terhadap bank
lainnya dengan maksud agar penyelesaiannya mudah dan aman serta untuk
memperlancar pembayaran giral.
c. Inkaso (Collection). Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh nasabah (baik
perusahaan maupun perorangan) untuk melakukan penagihan terhadap surat-surat
berharga (baik yang berdokumen maupun yang tidak berdokumen) yang harus
dibayar setelah pihak yang bersangkutan (pembayar atau tertarik) berada ditempat
lain (dalam atau luar negeri) menyetujui pembayarannya.
d. Safe Deposit Box. Safe Deposit Box adalah jasa penyewaan kotak penyimpanan
harta atau surat-surat berharga yang dirancang secara khusus dari bahan baja dan
ditempatkan dalam ruang khasanah yang kokoh, tahan bongkar dan tahan api
untuk memberikan rasa aman bagi penggunanya.
e. Bank Card (Kartu kredit). Kartu Kredit adalah "kartu plastik" yang dikeluarkan
oleh bank yang diberikan kepada nasabahnya untuk dapat dipergu-nakan sebagai
alat pembayaran di tempat-tempat tertentu seperti supermarket, pasar swalayan,
hotel, restoran, tempat hiburan, dan tempat lainnya. Di samping itu, dengan kartu
ini juga dapat diuangkan (mengambil uang tunai) di berbagai tempat seperti di
ATM (Automated Teller Machine).
f. Bank Notes. Bank Notes adalah uang kartal asing yang dikeluarkan dan
diterbitkan oleh bank di luar negeri. Bank notes dikenal juga dengan istilah
devisa tunai yang mempunyai sifat-sifat seperti uang tunai.
g. Bank Garansi. Bank Garansi adalah perjanjian penanggungan atau borgtocht
dimana Bank yang menjadi pihak ketiga (penanggung, guarantor, borg) bersedia
bertindak sebagai penanggung bagi nasabahnya yang menjadi debitur dalam
mengadakan suatu perjanjian (pokok) dengan pihak lain sebagai kreditur.
h. Bank Draft. Bank Draft adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh salah satu
cabang bank pada cabang lain dari bank itu yang berisi perintah untuk membayar
sejumlah tertentu pada permintaan untuk orang yang namanya tercantum pada
draft. Instrumen ini digunakan untuk mentransfer dana dan menyelesaikan saldo
antar bank, atau untuk memberikan nasabah dana hutang di sebuah bank di lokasi
yang berbeda.

i. Letter of Credit (L/C). L/C adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh suatu bank
atas permintaan importir yang ditujukan kepada eksportir di luar negri yang
menjadi relasi importir tersebut, yang memberikan hak kepada eksportir itu untuk
menarik wesel-wesel atas importir bersangkutan.
j. Cek Wisata (Travellers Cheque). Travellers Cheque adalah sejenis kertas berharga
yang dikenal dan dipergunakan oleh masyarakat internasional sebagai alat
tukar/alat pembayaran sah atau cek wisata atau cek perjalanan yang digunakan
untuk bepergian.
k. Menerima setoran-setoran. Menerima setoran yang dimaksud adalah menerima
uang dari masyarakat untuk dimasukkan kedalam sebuah rekening dengan
harapan mendapatkan bunga dalam setiap periodenya.
l. Melayani pembayaran-pembayaran. Bank juga

menerima

pembayaran-

pembayaran seperti tagihan listrik, telepon, internet, dan lain sebagainya dengan
tujuan untuk mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi.

Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat


Kegiatan BPR pada dasarnya sama dengan kegiatan Bank umum, hanya yang menjadi
perbedaan adalah jumlah jasa bank yang dilakukan BPR jauh lebih sempit. BPR dibatasi oleh
berbagai persyaratan, sehingga tidak dapat berbuat seleluasa bank umum. Keterbatasan
kegiatan BPR juga dikaitkan dengan misi pendirian BPR itu sendiri. Dalam praktiknya
kegiatan BPR adalah sebagai berikut :
1. Menghimpun dana hanya dalam bentuk :
- Simpanan Tabungan
- Simpanan Deposito
2. Menyalurkan dana dalam bentuk :
- Kredit Investasi
- Kredit Modal Kerja
- Kredit Perdagangan
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh BPR, maka ada beberapa larangan yang tidak boleh
dilakukan BPR. Larangan ini meliputi hal-hal sebagai berikut :
-

Menerima Simpanan Giro

Melakukan Kegiatan Valuta Asing

Melakukan kegiatan Perasuransian

Kegiatan Bank Campuran dan Bank Asing

Bank-bank asing dan bank campuran yang bergerak di Indonesia adalah jelas bank umum.
Kegiatan bank asing dan bank campuran, memiliki tugasnya sama dengan bank umum
lainnya. Yang membedakan kegiatannya dengan bank umum milik Indonesia adalah mereka
lebih dikhususkan dalam bidang-bidang tertentu dan ada larangan tertentu pula dalam
melakukan kegiatannya.
Adapun kegiatan bank asing dan bank campuran di Indonesia adalah :
1. Dalam mencari dana bank asing dan bank campuran juga membuka simpanan.giro dan
simpanan deposito namun dilarang menerima simpanan dalam bentuk tabungan.
2. Dalam hal pemberian kredit yang diberikan lebih diarahkan ke bidang-bidang tertentu
saja seperti dalam bidang :
- Perdagangan Internasional
- Bidang Industri dan Produksi
- Penanaman Modal Asing/Campuran
- Kredit yang tidak dapat dipenuhi oleh bank swasta nasional.
3. Sedangkan khusus untuk jasa-jasa bank lainnya juga dapat dilakukan oleh bank umum
campuran dan asing sebagaimana layaknya bank umum yang ada di Indonesia seperti
berikut ini :
- Jasa Inkaso
- Jasa Jual Beli Valuta Asing
- Jasa Bank Card (kartu kredit)
- Jasa Bank Draft
- Jasa Safe Deposit Box
- Jasa Pembukaan dan Pembayaran L/C
- Jasa Bank Garansi
- Jasa Bank Notes
- dan jasa bank umum lainnya

Pengertian dari Beberapa Produk Bank


1) Kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan memberikan bunga.
2) Giro adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, giro, sarana perintah perintah pembayaran lainnya, atau dengan
pemindah bukuan.
3) Deposito adalah simpanan yang perikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bunga.
4) Sertifikat Deposito adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti
penyimpanannya dapat dipindah bukukan.

5) Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat
tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, giro dan atau alat
lainnya yang dipersamakan dengan itu.
6) Surat Berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligas, sekuritas
kredit, atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan
dalam pasar modal dan pasar uang.
7) Wali amanat adalah kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum untuk
mewakili kepentingan pemegang surat berharga berdasarkan perjanjian antara bank
umum dengan emiten surat berharga yang bersangkutan.

Pengertian Laporan Keuangan Bank


Laporan keuangan bank adalah catatan informasi keuangan suatu bank pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja bank tersebut.

Komponen Laporan Keuangan Bank


1. Neraca Bank
Neraca (Balance Sheet) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan
(harta), kewajiban (hutang), dan modal dari suatu perusahaan pada saat / tanggal
tertentu. Isi neraca secara garis besar adalah sebagai berikut:
a. Asset kekayaan atau sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan diharapkan
akan memberikan manfaat dimasa yang akan datang.
Asset lancar : uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaankekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau
rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi
perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal
perusahaan). Yang termasuk aset lancar: Kas (saldo uang tunai pada tanggal
neraca), Bank (saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca), Surat
berharga jangka pendek, Piutang, Persediaan (barang berwujud yang tersedia

untuk dijual, di produksi atau masih dalam proses), Beban dibayar dimuka.
Investasi jangka panjang (long term investment) : Terdiri dari aset berjangka
panjang (tidak untuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang
diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan.
Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau
surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang
jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.

Aset Tetap (Fixed Asset) : Aset berwujud yang digunakan untuk operasi
normal perushaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu
siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang
dagangan. Misalnya: tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan

peralatan produksi, peralatan kantor, kendaraan.


Aset Tak Berwujud (Intangible Asset) : Terdiri hak-hak istimewa atau posisi
yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, Misal: hak

paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.
Aset lain-lain (Other Asset) : Untuk menampung aset yang tidak bisa
digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset

tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak dipakai dalam operasi.
b. Kewajiban dapat digolongkan menjadi :
Kewajiban Lancar (current liabilities) : Kewajiban lancar meliputi kewajiban
yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau
jangka satu siklus operasi normal perusahaan. Misalnya: hutang usaha, beban
yang harus masih dibayar, pendapatan yang diterima dimuka, utang pajak,

utang bunga.
Kewajiban Jangka Panjang (long-term debts) : Kewajiban jangka panjang
adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau

lebih dari satu tahun. Misalnya: utang hipotik, utang obligasi.


Kewajiban lain-lain : Adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke

kewajiban lancer dan kewajiban jangka panjang.


c. Ekuitas : Menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur atau
ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban.
2. Laporan Rugi / Laba Bank
Laporan rugi/laba (income statement) merupakan laporan yang menggambarkan
jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode
tertentu.
Dalam laporan laba-rugi, terdapat tiga rekening (akun) yang perlu dipahami dengan
jelas, yaitu:

Pendapatan : adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan akitivitas


perusahaan yang biasa (reguler) dan dikenal dengan sebutan yang berbeda-

beda, seperti; penghasilan jasa (fee), bunga, deviden.


Beban : adalah pengorbanan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang
biasa (reguler), seperti beban pokok penjualan, beban gai, beban sewa, beban
penyusutan aset tetap, beban asuransi, beban pajak, beban kerugian piutang,
beban perlengkapan.

Laba / Rugi : Laba terjadi bila pendapatan lebih besar dari beban-beban yang
terjadi, sebaliknya rugi terjadi bila pendapatan lebih kecil dari pada beban-

beban yang terjadi.


3. Laporan Komitmen dan Kontijensi
Komitmen dan Kontinjensi harus disajikan sedemikian rupa sehingga apabila
dikaitkan dengan pos-pos aktiva dan pasiva neraca dapat menggambarkan posisi
keuangan secara wajar. Komitmen dan Kontinjensi merupakan transaksi yang belum
mengubah posisi aktiva dan pasiva bank pada tanggal laporan, tetapi harus
dilaksanakan oleh bank apabila persyaratan yang disepakati dengan nasabah telah
terpenuhi. Komitmen dan Kontinjensi dapat berupa tagihan atau kewajiban bank.
Komitmen dan kontinjensi tersebut dapat dalam bentuk mata uang rupiah atau asing.
Komitmen
Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat
dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati
bersama dipenuhi. Jenis komitmen yang lazim antara lain :
1. Fasilitas pinjaman yang diterima
Yaitu fasilitas pinjaman yang diterima oleh bank dari bank lain atau pihak lain dan
belum digunakan pada tanggal laporan. Fasilitas yang diterima disajikan sebesar
sisa fasilitas yang belum ditarik oleh bank.
2. Fasilitas yang diberikan
Adalah fasilitas kredit yang telah disetujui oleh bank dan diberikan kepada
nasabah dan masih berlaku digunakan oleh nasabah. Fasilitas yang diberikan
sebesar sisa komitmen yang belum ditarik.
3. Kewajiban pembelian aktiva bank yang dijual dengan syarat repo
Adalah kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva bank pada waktu tertentu
yang dijanjikan. Kewajiban disajikan sebesar nilai pembelian yang disepakati
bank dengan nasabah.
4. L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan
Adalah Pemberian jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang tidak dapat
dibatalkan dalam rangka ekspor impor lalu lintas perdagangan. Disajikan sebesar
nilai L/C yang belum direalisasi.
5. Ekseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka
Adalah jaminan dalam bentuk panandatanganan terhadap wesel-wesel impor atas
dasar L/C berjangka. Disajikan sebesar nilai wesel yang diaksep.

6. Transaksi valus yang belum diselesaikan.


Adalah Jumlah transaksi valus tunai yang belum diselesaikan pada tanggal
laporan.
7. Transaksi valus berjangka
Adalah saldo tagihan yang timbul dari transaksi valus berjangka wajib dilaporkan
dalam komitmen dan kontinjensi . Dijabarkan dalam mata uang rupiah sesuai kurs
pada tanggal laporan.
Kontinjensi
Kontinjensi adalah tagihan atau kewajiban yang timbulnya tergantung pada jadi atau
tidaknya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang. Jenis komitmen yang lazim
antara lain :
1. Garansi Bank
Adalah Semua bentuk garansi yang diterima atau diberikan oleh bank yang
mengakibatkan pembayaran kepada pihak yang menerima jaminan apabila pihak
yang dijamin bank cidera janji. Garansi bank dapat berupa :
a. Penerimaan atau penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi, baik dalam
rangka pemberian kredit, risk sharing dan standby L/C maupun pelaksanaan
proyek seperti bid bonds, performance bonds atau advance payment bonds.
b. Akseptasi atau endosmen surat berharga yaitu pemberian jaminan atau garansi
dalam bentu penandatanganan kedua dan seterusnya atas wesel atau promes
atau aksep.
Garansi yang masih berlaku, baik diterima atau diterbitkan oleh bank disajikan
dalam komitmen dan kontinjensi sebesar nilai nominal jaminan.
2. L/C yang dapat dibatalkan
Adalah jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang dapat dibatalkan dalam rangka
ekspor impor atau lalu lintas perdagangan. L/C disajikan sebesar sisa jumlah L/C
yang belum terealisasi.
3. Transaksi opsi valuta asing
Transaksi opsi valus yang masih berjalan pada tanggal laporan, wajib dilaporkan
dalam laporan komitmen dan kontinjensi dan dijabarkan ke dalam mata uang
rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal laporan.
4. Pendapatan bunga dalam penyelesaian
Perhitungan bunga dari aktiva produktif non performing yang belum dapat diakui
sebagai pendapatan bunga dalam periode berjalan.

5. Rasio Keuangan
Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam interprestasi dana analisis
laporan finansial suatu perusahaan.

4. Laporan Rasio Keuangan Bank


Penggunaan analisis rasio untuk melakukan interpretasi dan menganalisis laporan
keuangan akan menggunakan ukuran tertentu yang disebut rasio. Rasio merupakan
bentuk rumusan matematis yang menunjukkan hubungan di antara angka tertentu
yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansial.
Analisis Rasio Keuangan pada dasarnya terdiri atas 2 macam perbandiangan yakni:
1. Dengan cara membandingkan rasio waktu tertentu dengan rasio dari waktu
sebelumnya dari perusahaan yang sama. Cara ini akan memberikan informasi
perubahan rasio dr waktu ke waktu sehingga bisa diketahui perkembangannya dan
dapat untuk proyeksi pada masa yad.
2. Dengan cara membandingkan rasio keuangan dari satu perusahaan tertentu dg
rasio keuangan yg sama dr perusahaan lain yg sejenis atau industri (rasio industri)
dalam waktu yg sama. Macam-macam Rasio Finansiil :
Dilihat dari sumber di mana rasio itu dibuat, maka rasio dapat digolongkan dalam 3
golongan yakni:
1. 1.Rasio Neraca (Balance sheet ratios)
2. 2.Rasio laporan Rugi & Laba (Income statement ratios)
3. 3.Rasio antar laporan ( Inter-statement ratios)
5. Laporan Kualitas Aktiva Produktif
Berdasarkan SK DIR BI No. 3 1/147/KEP/DIRTanggal12 November 1998 telah
ditetapkan tentang ketentuan baru mengenai kualitas aktiva produktif, bahwa yang
dimaksud dengan kualitas aktiva produktif adalah penanaman dana bank, baik dalam
rupiah maupun valuta asing, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana
antar bank, penyertaan saham, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi
rekening administratif. Kualitas aktiva (assets quality) yang diukur dengan assets ratio
berkaitan dengan kelangsungan usaha bank. Pengelolaan aktiva diarahkan kepada
pengelolaan aMiva produktif (earnings assets) dengan maksud untuk memperoleh
penghasilan (Zainudin dan Jogiyanto, 1999).
6. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran
kas dalam suatu periode.

Arus kas terdiri dari 3 aktivitas yaitu :

Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan

aktivitas lain yang bukan aktivitas investasi dan pendanaan.


Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta

investasi lain yang tidak setara kas.


Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi modal pinjaman bank.

SUMBER :

Taswan. 2003. Akuntansi Perbankan: Transaksi Dalam Valuta Asing. Yogyakarta :

AA-YKPN.
http://indonesi4ku.wordpress.com/2011/03/15/pengertian-klasifikasi-tugas-fungsi-

kegiatan-serta-peranan-bank/
http://royheuward.blogspot.com/2012/03/jenis-bank-dari-segi-status-dan-cara.html
http://ssbelajar.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-jenis-jenis-bank.html
http://ferdinandwisnu.wordpress.com/2013/03/17/pengertian-jenis-jenis-fungsi-

laporan-keuangan-bank/
http://bankernote.com/jasa-perbankan-transfer-kliring-inkaso-bi-rtgs/Hidayati,
Nurul.2010.Kupas Tuntas UN EKonomi SMA.Sukoharjo:CV Sindunata
http://dwiisti-dwiistiyan.blogspot.com/2013/05/pengertian-safe-deposit-box-

keuntungan.html
http://snailfirst.blogspot.com/2013/08/pengertian-bank-cardjenis-dan-pihak.html
http://peteralvianno.blogspot.com/2013/04/normal-0-false-false-false-en-us-xnone.html

Das könnte Ihnen auch gefallen