Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2.1
Secara sederhana paradigma dapat didefinisikan sebagai cara pandang. Paradigma merupakan suatu
kesepakatan para pakar dalam proses berfikir yang menjadi dasar dalam pengembangan keilmuan.
Paradigma perencanaan akan terkait dengan pengambilan keputusan dan atau perumusan perencanaan.
Beberapa ahli telah berupaya mendefinisikan pengertian perencanan, yaitu:
1. Perencanaan merupakan suatu suatu hasil rangkaian kerja untuk merumuskan sesuatu yang didasari
oleh suatu pola tindakan yang definitif, menurut pertimbangan yang sistematis, akan membawa
keuntuntungan tetapi dengan anggapan bahwa akan ada tindakan selanjutmya yang juga merupakan
rangkaian kegiatan yang sistematis lainnya (Djoko Soejarto).
2. Perencanaan merupakan suatu aktivitas universal manusia, suatu keahlian dasar dalam kehidupan
yang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil sebelum diadakan pemilihan di antara berbagai
alternatif yang ada (Catanese).
3. Perencanaan adalah transfer pengetahuan ke tindakan dalam wadah umum untuk mengelola
lingkungan sosial maupun fisik (John Friedman)
4. Perencanaan adalah suatu proses pemikiran dan tindakan manusia berdasarkan pemikiran tersebut
dalam kenyataannya, pemikiran ke masa depan yang merupakan suatu kegiatan manusia yang sangat
umum. (George Chadwick)
5. Perencanaan dapat dilihat sebagai kemampuan untuk mengendalikan konsekuensi masa depan dari
suatu tindakan-tindakan yang dilakukan saat ini. Semakin banyak konsekuensi yang dapat
dikendalikan, semakin besar konsekuensi perencanaan. Maksud perencanaan adalah untuk membuat
masa depan yang berbeda dari pada yang akan terjadi tanpa perencanaan itu (Aaron Wildavky)
Dari uraian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perencanaan itu mengandung unsur-unsur:
a. Keinginan dan cita-cita untuk membuat keadaan yang lebih baik, atau membuat keadaan
menjadi lebih buruk
b. Tujuan dan motivasi untuk mencapai keinnginan atau cita-cita tersebut
c. Pemanfaatan sumber daya (alam, manusia, modal dan informasi) untuk mencapai tujuan atau
keinginan)
d. Upaya untuk mencapai hasilguna yang berdayaguna
e. Ruang dan waktu, yaitu pencapaian tujuan dimasa mendatang
f.
Berkesinambungan, yaitu bahwa rencana tidak statis, tetapi lebih dinamis sesuai dengan
perkembangan jaman.
a.
b.
c.
d.
e.
Rasional, sehingga dapat dilaksanakan dan tujuan perencanaan tersebut dapat tercapai
Berorientasi ke masa depan
Berkesinambungan dan dinamis, sesuai dengan perkembangan masa,
Berdayaguna dan berhasilguna
Keadaan yang dituju di masa mendatang haruslah lebih baik dari yang ada saat sekarang.
Secara harfiah perencanaan adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan perencanaan.
Oleh sebab itu perencana haruslah mampu menghasil suatu rencana yang sesuai dengan syarat-syarat
rencana.
Top down
Bottom up
Paradigma perencanaan akan terkait dengan pengambilan keputusan dan atau perumusan perencanaan
a. Top down
Proses pengambilan keputusan atau perumusan perencanaan yang dilakukan oleh yang di atas
atau dipusat,
b. Bottom Up
Proses pengambilan keputusan atau perumusan perencanaan yang dilakukan oleh yang
berkepentingan (stake holder)/ di bawah/ di daerah.
b. Bottom Up
Transparan
Suatu konsensus umum terhadap cara dan tujuan yang mempunyai makna kepentingan/
kesejahteraan umum (publik interest/ common good) dapat dicapai.
Pemilihan rencana yang terbaik pada dasarnya merupakan suatu proses teknikal yang dapat
diselesaikan melalui analisis yang cermat atas data yang relevan.
Dapat melaksanakan secara efektif dan efisien oleh suatu mekanisme perencanaan yang
sentralistik.
Rasional (rational) yang mempunyai definisi yaitu dapat diterima oleh akal dan pikiran dapat
ditalar sesuai dengan kemampuan otak. Hal-hal yang rasional adalah suatu hal yang di dalam
prosesnya dapat dimengerti sesuai dengan kenyataan dan realitas yang ada. Biasanya kata
rasional ditujukan untuk suatu hal atau kegiatan yang masuk diakal dan diterima dengan baik
oleh masyarakat. Rasional juga berarti norma - norma yang sudah baku di dalam masyarakat
dan telah menjadi suatu hal yang biasa dan permanen
Proses perencanaan dilakukan secara terpusat mengikuti langkah yang berurutan, setiap
langkah dihubungkan dengan umpan balik. Perencanaan ini memungkinkan untuk
memasukkan perubahan dalam proses perencanaannya sehingga hasil dapat berupa informasi
baru atau pengalaman baru yang dapat digunakan untuk perencanaan selanjutnya. Proses
perencanaan merupakan proses teknis ilmiah dan dilakukan tanpa adanya keterlibatan publik
(masyarakat).
B.
Konsensus sangat sulit dicapai dan kemungkinan yang terjadi hanya pada usulan-usulan yang
menghendaki perubahan yang inkrimental (bertambah secara sedikit demi sedikit dan teratur)
C.
D.
Untuk rancangan program yang efisien lebih efektif untuk dilaksanakan oleh mekanisme
prencanaan yang desentralistik
Pendekatan Advokasi/Transaktif
Konsensus yang sifatnya luas diantara sel-sel tersebut tidak diperlukan dalam pelaksanaan.
E.
Lebih fleksible
Tabel
Perbandingan Rencana Strategis dan Rencana Komprehensif
Perencanaan Komprehensif
Ditekankan pada perumusan tujuan dan sasaran yang
Perencanaan Strategis
Ditekankan pada identifikasi dan pemecahan masalah
mendatang
faktor eksternal
Perencanaan
Komprehensif
Perencanaan
Infrastruktur
Perencanaan
Strategis
Pendekatan perencanaan telah mengalami perkembangan menjadi beberapa macam, salah satunya adalah
perencanaan rasional menyeluruh atau Rational Comprehensive Approach. Pendekatan dilakukan secara
konseptual dan analitis mencakup pertimbangan yang luas namun masih dalam suatu cakupan kesatuan.
Tetapi permasalahan sering muncul ketika menggunakan model ini, diantaranya perlu didukung oleh sistem
informasi yang lengkap, rinci dan keandalan yang tinggi, serta sistem koordinasi kelembagaan yang mapan,
yang pada kenyataannya hal ini yang menjadi permasalahan di manapun di dunia ini.
Dengan adanya anggapan kekurangefektifan pendekatan menyeluruh maka telah dikemukakan suatu
bentuk pendekatan perencanaan yang dikenal sebagai pendekatan perencanaan terpilah atau Disjointed
Incremental Planning Approach. Pendekatan ini mengutamakan unsur atau subsistem tertentu sebagai
yang perlu diprioritaskan tanpa perlu melihatnya dalam wawasan yang lebih luas. Permasalahan yang
timbul dari model ini diantaranya sering terjadi dampak ikutan yang tidak terduga sebelumnya dan hanya
solusi jangka pendek saja.
Pendekatan yang mengkombinasikan pendekatan rasional menyeluruh dan pendekatan terpilah disebut
sebagai pendekatan perencanaan terpilah berdasarkan pertimbangan menyeluruh atau Mixed Scanning
Planning Approach. Namun pendekatan ini juga sering mengalami masalah seperti terjadinya kemelesetan
dari ramalan-ramalan, khususnya yang menyangkut tujuan-tujuan jangka panjang karena ditunjang oleh
system informasi yang didasarkan kepada hasil penalaahan sekilas atau scanning.
Inovasi utama dalam penyusunan agenda strategi tata ruang di Eropa terdiri dari:
Perencanaan strategis tidak haya pada pelaksanaan di masa mendatang, tetapi lebih kepada
kerja sama antara faktor ekonomi, sosial dan politik.
Pertimbangan waktu merupakan faktor utama dalam pertimbangan strategis
Posisi ekonomi dalam wilayah merupakan hal yang sangat penting. Tetapi dalam
pembangunannya haruslah seimbang antara ekonomi dan kepentingan lingkungan.
Demokrasi menjadi orientasi utama dalam perencanaan strategis
Kepedulian/koordinasi antar bidang kebijaksanaan merupakan hal yang penting dalam
perencanaan.
Keterkaitan antar tingkatan (nasional/wilayah/ kawasan) ruang dalam perencanaan
menjadi penting, terutama apabila sudah melampaui batas negara
Keterlibatan aktor pembangunan semakin tinggi (baik dari keragaman aktor maupun
porsi keterlibatan).
B.
Setiap perencanaan harus didukung oleh seluruh aktor pembangunan, atau selalu
didasari oleh suatu kesepakatan.
C.
Kekuatan-kekuatan pengendali
Beberapa kekuatan yang menegndalikan pembentukan strategi tata ruang di Eropa adalah:
Pertimbangan
2.2
Proses Perencanaan
Didalam perencanaan, proses merupakan suatu yang berkesinambungan. Bahkan dikatakan
proses perencanaan tidak mempunyai awal dan akhir yang definitif (Webber, 1963). Proses
perencanaan akan berlangsung terus menuju ke upaya penyelesaian masalah selanjutnya sesuai
dengan perkembangan permasalahan yang baru. Proses perencanaan akan selalu tanggap dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan di dalam masyarakat maupun berbagai sumberdaya
yang menujang kegiatan tersebut. (Branch, Robinson 1968)
Proses perencanaan merupakan rangkaian kegiatan berfikir yang berkesinambungan dan rasional
untuk memecahkan suatu permasalahan secara sistematik dan berencana. Proses perencana
dapat berkembang sesuai dengan kendala dan limitasi yang ada sehingga rangkaian kegiatan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. (Holden, Mcllroy, 1970).
Most public policies are a combination of rational planning, incrementalism, competition among
groups, elite preferences, systemic forces, public choice, political processes, and institutional
influences. (Jenkins, 1992)
Proses Perencanaan
10. Evaluasi
1. Gagasan
2. Tujuan
9. Pelaksanaan
Pembangunan
3. Pengumpulan
Data
8. Perumusan
Rencana
4. Pengolahan
Data
7. Perumusan
Alternatif
6. Perkiraan
Di Masa
Mendatang
Keterangan:
18
9
10
5. Kecenderungan
Perkembangan
Identifikasi permasalahan
Butuh komunikasi antara perencana dan masyarakat. Harus memperhatikan issueissue kontemporer dan issue-issue yang akan muncul di masa depan
2.
akan terkena dampak dari perencanaan tersebut. Butuh komunikasi antara staf
perencana dan masyarakat
Mengumpulkan dan Interpretasi data
3.
Kebutuhan yang terpenting dalam membuat suatu rencana atau kebijakan tata ruang
adalah adanya data dan informasi kerungan yang mencakup seluruh wilayah secara
tepat, cepat, akurat, dan terpercaya, baik dalam bentuk statistik, deskripsi ataupun
peta/citra. Pengumpulan data dan interpretasi data mencakup Derajat kedetilan
data, data apa yang tersedia, Biaya waktu dan uang untuk mengumpulkan data,
Biaya waktu dan uang untuk melakukan interpretasi data.
Mempersiapkan rencana
4.
Rencana inti dan rencana tambahan; rencana inti terkait dengan populasi,
guna lahan, dan sirkulasi. Rencana tambahan memberikan pertimbangan
yang lebih spesifik tentang topik-topik tertentu, seperti pusat
perdagangan
Usulan program-program untuk mengimplementasikan
5.
6.
7.
8.
9.
2.3
TUGAS KELOMPOK
1. Sebutkan dan Jelaskan pengertian dan jenis paradigma perencanaan?
2. Jelaskan pengertian pendekatan perencanaan?