Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
RINGKASAN TEORI
Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resistif namun beberapa
bahan seperti tembaga, perak, emas dan bahan metal umumnya memiliki
resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik
dengan baik, sehingga dinamakan konduktor. Kebalikan dari bahan yang
konduktif, yaitu bahan material seperti karet, gelas, karbon memiliki resistansi
yang lebih besar menahan aliran elektron sehingga disebut sebagai isolator.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam
setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor,
arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan
simbol (Omega).
Di dalam rangkaian elektronika, resistor dilambangkan dengan huruf "R".
Dilihat dari bahannya, ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara
lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metalfilm. Ada juga Resistor yang dapat
diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer, Rheostat dan
Trimmer (Trimpot). Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah
bila terkena cahaya namanya LDR (Light Dependent Resistor) dan resistor yang
nilai resistansinya akan bertambah besar bila terkena suhu panas yang namanya
PTC (Positive Thermal Coefficient) serta resistor yang nilai resistansinya akan
bertambah kecil bila terkena suhu panas yang namanya NTC (Negative Thermal
Coefficient)
4
ci
nc
in
5
cin
cin
Cincin I
Cincin II
Cincin III
Cincin IV
Pengali
Hitam
x1
Coklat
x 10
1%
Merah
x 10
2%
Jingga
x 10
Kuning
x 10
Hijau
x 10
Biru
x 10
Ungu
x 10
Abu- abu
x 10
Putih
x 10
Warna Cincin
Cincin V
Toleransi
Emas
x 0,1
5%
Perak
x 0,01
10 %
Tanpa warna
20 %
W = I 2R
watt
..........................................................................
(1.1)
1 1 1
1
R1
R3
R
R2
...................................................................
(1.3)
T
O
T
A
L
100R
1K0
10K
100K
1M0
110R
1K1
11K
110K
n/a
1 12R
R
1
13R
120R
1K2
12K
120K
n/a
130R
1K3
13K
130K
n/a
150R
1K5
15K
150K
n/a
160R
1K6
16K
160K
n/a
180R
1K8
18K
180K
n/
1
R15R
2
16R
1
R
3 18R
1
R
5
1
R
6
1
R
8
2
R
0
2
R
2
2
R
4
2
R
7
3
R
0
3
R
3
3
R
6
3
R
9
4
R
3
4
R
91R
910R
20R
5R1
200R
2K0
22R
5R6
220R
2K2
24R
6R2
240R
2K4
27R
6R8
270R
2K7
30R
7R5
300R
3K0
33R
8R2
330R
3K3
36R
9R1
360R
3K6
39R
390R
3K9
43R
430R
4K3
47R
470R
4K7
51R
510R
5K1
56R
560R
5K6
62R
620R
6K2
68R
680R
6K8
75R
750R
7K5
82R
820R
8K2
9K1
43K
20K
22K
24K
27K
30K
33K
36K
39K
47K
51K
56K
62K
68K
75K
82K
91K
430K
200K
220K
240K
270K
300K
330K
360K
390K
470K
510K
56OK
620K
680K
750K
82OK
910K
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/
Di mana :
V = tegangan dengan satuan Volt
I = arus dengan satuan Ampere
R = resistansi dengan satuan Ohm
P = daya dengan satuan Watt
Konversi satuan :
1=1
O
h
m
1 K Ohm = 1 K
1 M Ohm = 1 M
1 = 1.000
K = 1.000 K
= 1.000.000
1
M
1
M