Sie sind auf Seite 1von 27

LAPORAN

KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

BAB IV
DASAR TEORI
IV.1. Sensor
Definisi sensor adalah piranti yang mentransform (mengubah) suatu nilai
(isyarat/energi) fisik ke nilai fisik yang lain. Menghubungkan antara fisik
nyata dan industri electric dan piranti elektronika. Di dunia industri berguna
untuk monitoring, controlling, dan proteksi. Tidak terbatas pada pengukuran
besaran fisik saja, tetapi juga pada kimia, dan biologi.
Ada 6 tipe sensor:

Mechanical, contoh: panjang, luas, mass flow, gaya, torque, tekanan,


kecepatan, percepatan, panjang gel acoustic, dll.

Thermal, contoh: temperature, panas, entropy, heat flow.

Electrical, contoh: tegangan, arus, muatan, resistance, frekuensi, dll.

Magnetic, contoh: intensitas medan, flux density, dll.

Radiant, contoh: intensitas, panjang gelombang, polarisasi, dll.

Chemical, contoh: komposisi, konsentrasi, pH, kecepatan reaksi, dll.


Sensor mengkonversi dari suatu input ke suatu ouput. Sensor bisa saja

menggunakan satu atau lebih pengkonversian untuk menghasilkan suatu


keluaran. Sensor biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sensor
berbeda dengan transducer, perbedaannya terletak pada sensor yang hanya
mengubah sebuah sinyal yang diperoleh dari input ke dalam bentuk elektrik
saja. Akan tetapi transducer mengubah suatu bentuk energi ke dalam bentuk
energi yang lain. Sensitifitas dari sebuah sensor mengindikasikan seberapa
besar output sensor yang dihasilkan ketika jumlah yang diukur diubah.
Sebagai contoh jika air raksa di dalam termometer bergerak 1 cm setiap kali
temperatur berubah 1 oC, berarti sensitifitasnya sebesar 1 cm/ oC. Sensor yang
mengukur perubahan yang sangat kecil harus memiliki sensitifitas yag sangat
tinggi.

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

41

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
IV.1.a. Proximity sensor (sensor jarak)
Definisi proximity sensor (sensor jarak) adalah sebuah sensor yang dapat
mendeteksi objek di sekitar sensor tanpa menimbulkan kontak fisik. Sensor
jarak memancarkan sebuah medan elektromagnetik atau elektrostatik atau
sebuah radiasi elektromagnetik (seperti infrared). Tidak semua objek target
dapat dijadikan media pada penggunaan sensor jarak. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa sensor jarak yang digunakan tergantung pada objek target
yang akan dikenai. Seperti contoh, sensor jarak kapasitif atau fotoelektrik
hanya dapat digunakan pada target berbahan plastik, kayu dan cairan.
Sedangkan sensor jarak induktif hanya dapat digunakan pada target yang
berbahan logam. Sensor jarak dapat berfungsi dalam jangka waktu yang cukup
lama. Hal ini disebabkan karena tidak adanya kontak fisik antar sensor dan
objek target yang dapat menimbulkan kerusakan. Sensor jarak juga biasanya
digunakan dalam pemantauan getaran mesin yang mengukur variasi jarak
antara poros dan bantalan pendukung.
4 tipe sensor jarak dan penggunaannya:

Sensor jarak infra-merah bekerja dengan memancarkan gelombang inframerah. Sebuah photodetector pada switch sensor jarak mendeteksi
pantulan dari infra-merah. Pantulan ini diterima sensor jarak infra-merah
dan mengindikasikan bahwa ada objek di sekitar sensor. Untuk sebuah
sensor jarak yang hanya menggunakan sumber cahaya dan photodiode,
seringkali terjadi kesalahan pembacaan. Dengan menggunakan sensor
jarak infra-merah yang lebih kompleks yang memancarkan cahaya pada
frekuensi tertentu dan menggunakan receiver yag hanya merespon pada
frekuensi tersebut. Selain itu sensor jarak infra-merah yang lebih kompleks
dapat mengukur jarak antara objek dan sensor.

Sensor jarak acoustic memiliki prinsip kerja yang hampir sama dengan
sensor jarak infra-merah, akan tetapi menggunakan suara. Sensor ini
menggunakan transducer untuk memancarkan gelombang suara yang dapat
didengar pada berbagai frekuensi, kemudian jarak dapat diperoleh dengan
menghitung waktu ketika suara menyentuh objek di sekitar dan
dipantulkan kembali menuju transducer kedua.

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

42

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

Sensor jarak kapasitif mendeteksi objek sekitar dengan mendeteksi


perubahan kapasitansi di sekitar sensor. Sebuah oscillator frekuensi radio
disambungkan pada sebuah plat logam. Ketika plat mendekati objek,
frekuensi radio berubah dan detektor frekuensi mengirim sebuah sinyal ke
switch. Sensor jarak kapasitif memiliki kekurangan seperti lebih sensitif
terhadap objek yang dialiri listrik daripada benda yang tidak dialiri listrik.

Sensor jarak induktif mendeteksi objek pada jarak tertentu dengan mebuat
sebuah medan magnet. Sensor ini memiliki prinsip kerja seperti metal
detector. Sensor ini berisikan sebuah gulungan kabel yang dialiri arus
listrik, dan sebuah sirkuit elektronik yang berfungsi mengukur arus.
Sebagai contoh, jika sebuah komponen logam mendekati gulungan kabel
yang dialiri arus listrik, arus listrik akan meningkat dan mengubah posisi
switch. Kekurangan utama dari sensor jarak ini adalah sensor ini hanya
dapat mendeteksi objek yang berbahan logam.

IV.1.b. Rotary encoder


Definsi rotary encoder, disebut juga shaft encoder, adalah sebuah alat
electro-mechanical yang mengubah posisi sudut dari poros ke analog atau
digital code, yang menjadikan encoder ini sebagai transducer sudut. Rotary
encoder digunakan pada banyak aplikasi yang membutuhkan kepresisian
rotasi poros yang tidak terbatas, termasuk kontrol industri, robotik, lensa
fotografi, alat input pada komputer (seperti pada optomechanical mice dan
trackballs). Ada 2 tipe dari rotary encoder, yaitu absolute dan incremental.

Absolute rotary encoder


Tipe absolute rotary encoder ini menghasilkan sebuah unique digital code
pada masing-masing sudut yang berbeda pada poros. Absolute rotary
encoder ini memiliki 2 tipe, yaitu:
a.

Mechanical
Sebuah piringan logam yang berisikan satu set concentric rings yang
dilekatkan pada sebuah piringan isolasi, yang dilekatkan pada poros.
Sebuah row of sliding contacts di lekatkan pada sebuah objek stasioner
masing-masing kontak memukul piringan logam pada jarak yang

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

43

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
berbeda dari poros. Pada saat piringan berputar bersamaan dengan
poros, beberapa kontak menyentuh logam, dan kontak yang lain jatuh
pada ruang kosong pada logam yang telah dipotong. Plat logam
dihubungkan pada sebuah sumber arus listrik, dan masing-masing
kontak dihubungkan pada sebuah sensor listrik terpisah. Pola dari
logam didisain sedemikian rupa agar masing-masing posisi sudut yang
memungkinkan dapat membuat sebuah unique binary code yang mana
beberapa dari kontak dihubungkan pada sumber arus dan yang lain
tidak.
b.

Encoder optik
Sering disebut pulse generator ( generator getaran/ bunyi) atau pulse
encoder. Piringan optik encoder terbuat dari disk kaca atau plastik
dengan menggunakan celah-celah yang terpahat disekeliling area
permukaan yang transparan dan buram. Disk langsung dihubungkan
dengan bagian motor, berputar, potodioda menerima dan menyimpan
cahaya serta selalu tetap menjaga repetisinya. Prinsip dasar encoder
optik adalah mengirimkan ON/OFF potodioda yang mengakibatkan
pengulangan/ repetisi ini menjadi signal listrik. Poto-encoder
mendeteksi sejumlah (sisi ) revolusi dengan menjumlah waktu ON dan
OFF. Untuk mengambarkan sebuah celah, karena disk memutar celah
yang berjalan mulai dari penerimaan cahaya secara sempurna sampai
cahaya redup selama output potodioda menjalani proses. Signal
menghasilkan gelombang rektangular (gelombang berbentuk segi
empat ) setelah melwati komparator dan sirkuit berbentuk gelombang.
Susunan sumber cahaya dan photo detector membaca pola optik yang
dihasilkan dari posisi piringan pada setiap waktu. Kode ini dapat
dibaca oleh sebuah alat pengontrol, seperti mikrokontroler, untuk
menentukan sudut dari poros. Tipe absolut analog menghasilkan
sebuah unique dual analog code yang dapat diterjemahkan ke dalam
sebuah sudut absolute poros (dengan menggunakan algoritma).
Berikut kelebihan dari encoder optik:

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

44

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

Mudah untuk membuat dan menambah resolusinya karena prinsipprinsipnya sederhana.

Menghambat perubahan power dan suhu serta bunyinya karena


memiliki digital untuk ON/OFF.

Sedangkan kelemahannya adalah:


1. Tidak dapat berfungsi jika ada kotoran yang bersinggungan dengan
celahnya karena memanfaatkan cahaya.
2. Benturan untuk fibrasi berkurang karena disknya terbuat dari kaca.
Mengapa sistem harga/nilai absolute banyak dipakai
Latar belakangnya
1. Perkembangan secara rasional

Mempersingkat waktu

Murah, lebih kecil dan merupakan mesin yang sederhana/simpel.

Dapat memprogram mesin yang sebelumnya tidak dapat diprogram

2. Produk dengan jenis berbeda, sekarang terpusat menjadi satu


produksi.

Fleksibel untuk mesin khusus

Memungkinkan untuk mengubah irama tepat waktu.

3. Maintainabilitas

Saat permintaan ac servomotor meningkat, pemakaian sistem harga


tersebut juga meningkat.

Kebaikan sistem absolut

Limit pemindahan aliran lisrik/ tombol (LS) dapat disetel dari 0.

Tidak diperlukan untuk overstroke LS ( percobaan berulang-ulang).

Ganguan LS tidak ada.

Tidak diperlukan LS untuk mengurangi biaya mesin ( satu LS:


10.000)

LS dapar menurunkan reliabilita/ uji ketahanan.

Penyetelan LS sewaktu kering sangat bermasalah.

Data yang terletak di posisinya dapat direproduksi tanpa harus


kembali ke datumn

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

45

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

Sebagian mesin tidak dapat dikembalikan ke datumnya.


o Powernya akan mati dengan workpiece yang terletak
diatas mesin
o Tidak ada perubahan yang akan dibuat sampai bagian
diperlukan untuk produksi.

Kembali ke operasi datum tidak berguna dan tidak diperlukan


untuk produksi.

Pada saat sistem terpasang lagi setelah powernya tidak berhasil,


memungkinkan untuk dapat membawa kembali sistem operasi
secepatnya.

Reproduksi dari data posisi juga diperlukan untuk mengeset ulang


sistem secara manual.

Incremental rotary encoder.


Pengertian Incremental adalah banyaknya kenaikan dari suatu
penambahan nilai. Adanya suatu sistemm yang menghitung sejumlah
signal ON dan OFF yang dihasilkan oleh potodioda memberikan sejumlah
pulse/getaran dari nilai yang ada, dimana terjadi banyak terjadi perubahan
dalam rotasi ( bertambah atau berkurang).

Sebuah incremental rotary

encoder, juga dikenal sebagai sebuah quadrature encoder atau relative


rotary encoder, mempunyai 2 output yang bernama quadrature output.
Encoder ini dapat berupa mechanical atau optical. Pada tipe optical
terdapat 2 jalur gray code, sementara itu pada tipe mechanical mempunyai
2 kontak yang digerakkan oleh cams pada poros yang berputar. Tipe
mechanical memerlukan debouncing dan secara khusus digunakan sebagai
potensiometer digital pada peralatan termasuk perangkat konsumen.
Kebanyakan stereo rumah volume. Karena kebanyakan mechanical switch
memerlukan debouncing, tipe diatasi. Incremental rotary encoder ini
kebanyakan secara luas digunakan pada semua rotary encoder karena
hanya memerlukan 2 sensor sehingga harganya tidak terlalu mahal.
Faktanya bahwa incremental rotary encoder yang hanya menggunakan 2
sensor memiliki tingkat keakurasian yang rendah. Kita dapat menemukan
di pasaran incremental encoder dengan 10.000 hitungan sekali putar, atau
Disusun oleh:
Ramadhan Kusuma Jati
7508.040.012
46
Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
lebih. Pada optical incremental encoder digunakan ketika RPM lebih
tinggi ditemui atau sebuah tingkat kepresisian yang lebih tinggi lebih
diperlukan. Incremental encoder digunakan untuk melacak gerakan dan
dapat digunakan untuk menentukan posisi dan kecepatan. Baik berupa
gerakan linear atau berputar, karena arah dapat ditentukan, akurasi
pengukuran yang sangat tinggi dapat dibuat.
IV.1.c. Photoelectric sensor
Definisi sensor photoelectric adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mendeteksi jarak, ketiadaan, atau keberadaan dari sebuah objek dengan
menggunakan sebuah pemancar cahaya seringkali berupa infrared dan sebuah
penerima photoelectric. Sensor ini digunakan secara ekstensif di industri
manufaktur. Ada 3 fungsi yang berbeda jenis : opposed, retroreflective, dan
proximity-sensing.
Tipe dari photoelectric sensor:
1. Sensor

photoelectric

mandiri

berisi

optik,

dan

juga

rangkaian

elektroniknya. Sensor ini hanya membutuhkan sebuah sumber tenaga.


Sensor ini melakukan modulasi, demodulasi, amplifikasi, dan output
switching. Beberapa sensor mandiri menyediakan pilihan seperti built-in
kontrol

timer

dan

counter. Karena

kemajuan

teknologi,

sensor

photoelectric mandiri menjadi bertambah lebih kecil.


2. Sensor remote photoelectric digunakan untuk penginderaan jauh, berisi
komponen optik dari sebuah sensor. Sirkuit untuk input daya, amplifikasi
dan output switching diletakkan di suatu tempat biasanya di panel kontrol.
Hal ini memungkinkan sensor itu menjadi lebih kecil. Selain itu, kontrol
dari sensor ini lebih mudah diakses.
Mode penginderaan:
1. Sebuah pengaturan opposed terdiri dari sebuah penerima yang diletakkan
saling berhadapan dengan sebuah pemancar. Dalam mode ini, sebuah
objek dideteksi ketika sorot cahaya dari pemancar menuju penerima
dihalangi oleh objek itu sendiri.

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

47

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
2. Pada pengaturan retroreflective penempatan pemancar dan penerima di
tempat yang sama dan menggunakan sebuah reflector untuk memantulkan
sorot cahaya dari pemancar kembali ke penerima. Sebuah objek dapat
dideteksi ketika sorot cahaya tidak terpantul sehingga sorot cahaya tidak
diterima oleh penerima.
3. Sebuah pengaturan proximity-sensing adalah suatu pengaturan yang mana
sorot cahaya yang dipancarkan harus dipantulkan oleh objek untuk
diterima oleh penerima. Pada mode ini, sebuah objek yang dideteksi ketika
penerima mendapatkan sorot cahaya yang dipantulkan oleh objek dari
pemancar.
Beberapa sensor photoelectric mempunyai 2 tipe cara kerja yang
berbeda, light operate dan dark operate. Sensor yang menggunakan light
operate akan bekerja ketika penerima menerima sinyal/sorot cahaya yang
dipancarkan. Sensor yang menggunakan dark operate akan bekerja ketika
penerima tidak menenerima sinyal dari pemancar.
IV.1.d. Limit switch
Limit Switch adalah switch dasar yang telah dibungkus untuk
melindungi mereka dari kekuatan eksternal, air, minyak, dan kotoran. Banyak
model yang tersedia, seperti yang resisten terhadap kepala, dingin, atau korosi,
serta model-presisi tinggi.
Switch biasanya digunakan sebagai alat input untuk menunjukkan
adanya atau tidak adanya suatu kondisi tertentu dalam sistem atau proses yang
sedang dimonitor dan / atau dikendalikan.

Dalam sistem elektromekanis

bermotor, batas aktif menyediakan fungsi untuk membuat dan melanggar


kontak listrik dan akibatnya sirkuit listrik. limit switch dikonfigurasi untuk
mendeteksi bila elemen sistem telah pindah ke posisi tertentu. Sebuah sistem
operasi dipicu ketika saklar batas tersandung. Batas switch banyak digunakan
dalam berbagai aplikasi industri, dan mereka dapat mendeteksi batas gerakan
artikel dan bagian dari sebuah artikel dengan perpindahan dari bagian
penggerak seperti lengan pivotally didukung atau plunger linier. Saklar batas
dirancang untuk mengontrol pergerakan bagian mekanik.
Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

Batas switch
48

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
biasanya digunakan dalam industri aplikasi kontrol untuk secara otomatis
memantau dan menunjukkan apakah batas perjalanan dari suatu perangkat
tertentu telah terlampaui.
IV.2 Relay
Definisi relay adalah sebuah switch yang dioperasikan secara elektrik.
Banyak relay menggunakan sebuah elektromagnet untuk mengoperasikan
sebuah switching mechanism, tetapi prinsip kerja lain juga digunakan.
Aplikasi relay diperlukan untuk mengendalikan sebuah sirkuit dengan sebuah
sinyal daya rendah, atau dimana beberapa sirkuit harus dikontrol oleh satu
sinyal. Relay pertama kali digunakan pada sirkuit telegrap jarak jauh,
mengulang sinyal yang datang dari satu sirkuit dan memancarkannya kembali
ke sirkuit lainnya. Penggunaan ekstensif relay yang ditemukan pada
pertukaran telepon dan komputer awal untuk melakukan operasi logika.
Sebuah tipe relay diperlukan untuk dapat bekerja pada daya tinggi untuk
secara langsung mengendalikan sebuah motor listrik yang dinamakan
kontaktor.
Sebuah relay elektromagnetik yang simple terdiri dari sebuah gulungan
kabel pada sekeliling dari sebuah inti baja yang lunak, sebuah iron yoke, yang
mana menyediakan

Dasar desain dan operasi

Relay elektromagnerik yang sederhana


Relay sederahana yang biasa digunakan dalam elektronika adalah
sebuah relay elektromagnetik sederhana terdiri dari sebuah kumparan
kawat mengelilingi sebuah inti besi lunak.suatu iron yoke, dimana
benda tersebut mempersiapkan jalur dengan kerapatan yang kecil
untuk magnetik fluks, sebuah besi armatur yang dapat bergerak, dalam
satu set atau banyak dari kontak. Armatur angker adalah berengsel
jangkar dan mekanis terhubung ke kontak bergerak atau kontak.
Disinilah tempat pegas digunakan, sehingga ketika relay mengisi ulang
ada sebuah celah udara pada rangkaian magnetik. Dalam kondisi ini
salah satu dari dua set kontak dalam relay digambarkan tertutup, dan

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

49

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
set lain terbuka. Relay yang lain mungkin memiliki lebih banyak atau
lebih sedikit kontak tergantung pada fungsi mereka Relay pada gambar
juga memiliki angker kawat menghubungkan ke kuk tersebut. Hal ini
menjamin kontinuitas dari rangkaian antara kontak bergerak pada
armature, dan jalur sirkuit pada papan sirkuit tercetak (PCB) melalui
kuk, yang disolder ke PCB.
Ketika kumparan diberi energi dengan arus searah, dioda sering
ditempatkan di seluruh kumparan untuk menghilangkan energi dari
medan magnet pada penonaktifan, jika tidak menghasilkan spike
tegangan maka dapat membahayakan komponen sirkuit. Beberapa
relay otomotif sudah termasuk sebuah dioda didalamya. Sebagai
alternatif jaringan perlindungan kontak, yang terdiri dari kapasitor dan
resistor di seri. Jika kumparan dirancang untuk diberi energi dengan
arus bolak (AC), sebuah cincin tembaga bisa berkerut sampai ujung
solenoida.
Dengan analogi fungsi dari perangkat elektromagnetik , relay solidstate dibuat dengan thyristor atau alat solid-state switching yang lain.
Untuk mencapai isolasi listrik sebuah optocoupler dapat digunakan
yang biasa dinamankan dioda pemancar cahaya (LED) digabungkan
dengan foto transistor.
Jenis-jenis relay:
1. Latching relay
Relay jenis ini ini memiliki dua state bebas(bistable). State ini juga
bisa disebut impulse,keep,atau stay relay. Dimana ketika
arus dimatikan, relay terssebut masih bertahan di state terakhir
2. Reed relay
Relay jenis ini memiliki beberapa pasang dari kontak didalam
sebuah vacum atau gas inert penuh dalam glass tube. yang
berfumgsi melindungi kontak dari

udara yang berbahaya atau

atmospheric corrosion. Kontak ini ditutupi dengan medan magnet


yang dihasilkan ketika arus melewati kumparan yang mengelilingi
glass tube. relay ini memiliki kelebihan pada kecepatan rangkain
Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

50

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
switching daripada relay yang lain , namun memiliki rendahnya
arus switching dan rating tegangan
3. Mercury-wetted relay
Relay jenis ini hampir sama seperti reed relay hanya saja kontak
relaynya dibasahi dengan mercury. Relay ini sangat sensitif
terhadap posisi karena itu relay

ini harus selalu di posisikan

vertikal agar bekerja dengan baik. Karena bahaya racun dan


mahalnya cairan mercury, relay ini jarang digunakan hanya
digunakan untuk peralatan tertentu saja
4. Contactor relay
Sebuah contactor pada sebuah relay sangat berperan untuk
switching motor dan perhitungan beban, sebenarnya contactor
tidak termasuk relay.
IV.3. Inverter
Inverter adalah suatu alat listrik yang berfungsi mengubah arus DC
menjadi arus AC, Arus AC yg telah dikonversikan bisa digunakan pada setiap
tegangan

dan

frekwensi

yang

diperlukan

dengan

menggunakan

transformator,switching,dan sirkuit kontrol. Statis inverter tidak memiliki


bagian yang bergerak dan digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi, dari
rangkaian switching power supply yg sederhana sampai aplikasi listrik arus
langsung yg mengunakan tegangan tinggi yg tersedia yang menhantarkan
tegangan dalam jumlah besar. Inverter biasanya digunakan untuk memberikan
daya AC dari sumber arus DC. Rangkaian inverter termasuk oscilator dengan
daya yg besar, Dinamakan demikian karena rangkaian tersebut bisa bekerja
kebalikan selain DC ke AC namun bisa juga mengubah AC ke DC. Contoh
aplikasi,PLN mempunyai frekuensi yang konstan, yaitu 50 Hz. Salah satu cara
yang efektif untuk menghasilkan tegangan dengan frekuensi yang bisa diatur
yaitu dengan jalan membangkitkannya sendiri. Untuk itu diperlukan suatu
sumber daya DC. Sumber daya ini diperoleh dari sumber daya PLN yang
disearahkan dengan rectifier. Selanjutnya sumber daya ini ditapis dengan filter
DC untuk mendapatkan sumber daya DC yang lebih rata. Kemudian dengan
Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

51

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
melalui suatu rangkaian switch (disebut sebagai jembatan inverter) yang bisa
dikendalikan sedemikian rupa, sumber daya itu bisa diubah menjadi sumber
daya 3 phasa pada ujung beban. Dengan cara mengontrol waktu pensaklaran
dari switch-switch tersebut dengan menggunakan sinyal PWM (Pulse Width
Modulation) Dengan menggunakan inverter, maka akan banyakdiperoleh
keuntungan secara teknis bila dibandingkan dengan cara lain. Beberapa
keuntungan tersebut antara lain: mempunyai jangkauan kecepatan yang lebih
lebar, mempunyai beberapa pola untuk hubungan tegangan dan frekuensi,
mempunyai fasilitas penunjukan meter, mempunyai lereng akselerasi dan
deselerasi yang dapat diatur secara independen, kompak, serta sistem lebih
aman.
IV.4. RAMRUN OH-100
Dalam dunia industri banyak digunakan alat-alat dengan teknologi tinggi
yang dapat membantu dalam proses produksi agar dapat lebih cepat dan dapat
menghemat biaya, dalam industri perakitan mobil salah satu alat yang
digunakan pada proses welding khususnya pada bagian side body line adalah
RAMRUN OH-100 alat ini berfungsi untuk memindahkan side body mobil ke
stasiun main body dengan cara mengangkat side body mobil dari stasiun
loading dengan menggunakan pengangkut yang berbentuk lengan dan
memindahkan ketempat lain dengan cara menurunkannya.
RAMRUN yang digunakan pada PT.Suzuki Indomobil Motor ada dua
jenis yaitu RAMRUN OH-100 dan RAMRUN OH-250, RAMRUN OH-100
digunakan untuk mengangkut white body mobil yang lebih ringan, sedangkan
RAMRUN OH 250 digunakan untuk mengangkut white body mobil yang lebih
berat. RAMRUN OH-100 dirancang untuk memindahkan side body mobil yang
akan digabungkan dengan main body di stasiun unloading, dengan
menggunakan RAMRUN OH-100 proses produksi dapat dilakukan lebih cepat,
dan tidak memerlukan banyak orang karena dikerjakan secara otomatis.
RAMRUN OH-100 dikontrol oleh signal control panel yang
memberikan input ke running controller pada running control panel. Adapun

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

52

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
spesifikasi dari RAMRUN OH-100 yang digunakan di PT. Suzuki Indomobil
Motor adalah pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.1 Spesifikasi berbagai jenis RAMRUN.


IV.5. Programmable Logic Control
IV.5.a. Sejarah PLC
Pada awalnya mesin dikendalikan oleh alat mekanik yang
menggunakan gear ( perbandingan rasio gigi ), levers ( pengungkit) dan
peralatan dasar mekanik lainnya. Sebagai dasar kebutuhan yang semakin
kompleks maka dibutuhkan suatu sistem kontrol yang lebih canggih.
Sistem ini terdiri dari relay dan element switch control. Elemen-elemen ini
diperlukan sebagai persyaratan untuk menyediakan kebutuhan logika
kontrol untuk tipe operasi mesin tertentu. Hal ini mungkin bisa diterima
untuk mesin-mesin yang tidak pernah dimodifikasi.
Hardware relay tidak praktis dan menyita banyak waktu apabila
diinginkan untuk memodifikasinya dan menginstalnya kembali. Mungkin
akan timbul bugs-bugs kecil yang mungkin akan menjadi problem yang
besar dan untuk melakukan perbaikan dibutuhkan rewiring ulang pada
sistem. Akhirnya pada akhir 1960 sampai akhir 1970 sebuah penelitian
Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

53

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
menghasilkan

penemuan

besar

dalam

bidang

otomatisasi

yaitu

Programable Logic Controller (PLC). PLC memberikan jalan yang


termudah untuk memprogram ulang wiring (software) dari pada wiring
ulang pada hardware sistem kontrol. PLC yang dikembangkan pada masa
tersebut masih cukup sulit untuk digunakan oleh user, penulisan bahasanya
tidak praktis, dan membutuhkan programmer yang terlatih. Pada akhirnya
PLC berangsur-angsur berkembang menjadi sistem kendali yang berguna
dan sangat canggih.
Sekarang ini PLC dapat menjalankan fungsi matematik yang
kompleks termasuk didalamnya numerical integration dan differentiation
dan sekarang PLC dioperasikan oleh microprocessor dengan kecepatan
tinggi dan terakhir PLC dapat menghandel input dan output secara
terpisah. Sistem PLC yang sekarang dapat menerima dan menghasilkan
sinyal analog dan arus yang mempunyai range yang lebar dari level
tegangan dan sinyal pulsanya.
IV.5.b. Gambaran umum tentang PLC
Pada dasarnya Programmable Logic Controller (PLC) merupakan
suatu peralatan elektronika yang berbasis microprocessor, yang dirancang
khusus untuk menggantikan kinerja peralatan peralatan elektronik seperti
counter, relay elektronik, timer dalam suatu proses pengendalian
(controller). PLC mempunyai kelebihan yang kemungkinan tidak dimiliki
oleh peralatan kontrol konvensional yaitu bahwa PLC dapat bekerja pada
industri dengan kondisi yang cukup berat, dengan tingkat polusi tinggi,
fluktuasi temperatur antara 0 sampai 60 dan kelembaban relatif antara
0% sampai 95%.
PLC yang telah diprogram dapat menjalankan suatu fungsi selama
beberapa tahun sebelum mengalami kerusakan, sehingga cara kerjanya
tidak harus dipantau oleh manusia. Namun, tidak jarang PLC harus
memberikan suatu feedback atas proses yang sedang dijalankannya pada
operator, sehingga pada kasus-kasus seperti ini PLC akan dihubungkan
dengan komputer untuk menghasilkan Human-Machine-Interface yang
Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

54

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
mudah digunakan. Interface yang lebih mudah dan murah seringkali
dilakukan hanya dengan menghubungkan PLC dengan lampu-lampu
sebagai indicator suatu status proses yang sedang berlangsung. PLC dapat
memproses sinyal digital maupun analog. Sinyal digital ialah sinyal yang
hanya bernilai 0 atau 1, seperti yang dihasilkan oleh push button, limit
switch, maupun berbagai jenis sensor. Sinyal analog memiliki nilai mulai
dari 0 sampai nilai maksimalnya. Sinyal ini diproses dengan cara
mengubah suatu range nilai tegangan atau arus dengan besar yang
proporsional dengan nilai yang diukur.
Dibandingkan

dengan

sistem

kendali

konvensional,

PLC

mempunyai kelebihan antara lain :


a. Mudah dimodifikasi
b. Waktu respon yang cepat.
c. Perawatannya lebih mudah.
d. Aplikasi kontrol yang luas.
e. Wiring lebih mudah, lebih cepat dan lebih hemat.
f. Pemrogramannya sederhana dan mudah dirancang dalam bahasa atau
instruksi yang mudah dimengerti.
g. Pemasangan atau instalasinya mudah.
h. PLC dapat digunakan untuk mengendalikan peralatan-peralatan,
mesin-mesin pada proses produksi diberbagai industri logam,
perusahaan perakitan, industri semen, industri otomotif, pengolahan
dikilang minyak, industri makanan dan minuman serta masih banyak
di bidang industri lain asalkan industri tersebut memerlukan sistem
pengendalian otomatis.
Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
a. Kontrol Sekuensial
PLC memroses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan
(sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam
proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
b. Monitoring Plant
Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

55

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
PLC secara terus menerus memonitor suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai
sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.
IV.5.c. Pengelompokan PLC
Berdasarkan jumlah input / outputnya, PLC dapat dikelompokan
menjadi 3 kelompok besar yaitu :
a. PLC mikro
PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah input / output pada PLC
ini kurang dari 32 terminal.
b. PLC mini
PLC dapat dikategorikan mini jika jumlah input / output pada PLC ini
antara 32-128 terminal.
c. PLC large
PLC dapat dikategorikan mikro jika jumlah input / output pada PLC
ini lebih dari 128 terminal. PLC ini dikenal dengan PLC tipe rack.
Fasilitas, kemampuan dan fungsi yang tersedia pada tiap kategori
umumnya berbeda satu dengan yang lain. Semakin sedikit jumlah input /
output pada PLC tersebut, maka jenis instruksi yang tersedia juga semakin
terbatas.
IV.5.d. Komponen Penyusun PLC
Pada dasarnya komponen penyusun PLC terdiri dari 3 bagian pokok yaitu
CPU (Central Processing Unit)
Fungsi CPU adalah untuk mengambil instruksi dari memory,
mendekodekannya dan kemudian mengeksekusi instruksi tersebut.
Selama proses tersebut CPU akan menghasilkan sinyal kendali,
mengalihkan data kebagian masukan atau keluaran dan sebaliknya,
melakukan fungsi aritmatika dan logika juga mendeteksi sinyal luar
CPU. Ada 3 komponen utama penyusun CPU yaitu :
Prosesor

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

56

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
Fungsi utama sistem prosesor PLC adalah mengatur tugas pada
keseluruhan sistem PLC. Selain itu pada sistem ini dilakukan operasioperasi

matematis,

manipulasi

data,

dan

lain

sebagainya.

Mikroprosesor yang digunakan pada PLC dapat dikategorikan


berdasarkan panjang atau ukuran jumlah bit dari register-register
prosesor tersebut. Ukuran standar bit yang umum adalah 8, 16 dan 32
bit. Semakin panjang ukuran jumlah bit, semakin cepat proses yang
terjadi pada PLC tersebut.
Memori
Memori adalah area dalam CPU PLC tempat data serta program
yang disimpan dan dieksekusi oleh prosesor. Secara umum memori
dapat dibagi menjadi 2 yaitu : volatile dan nonvolatile. Program atau
data pada memori volatile akan hilang jika catu daya PLC mati,
memori ini dikenal dengan nama RAM (Random Akses Memory).
Adapun sistem nonvolatile yaitu data yang tersimpan didalamnya tidak
akan hilang walaupun catu daya PLC mati, yang termasuk kategori ini
adalah :

Read Only Memory (ROM)


Jenis ini dirancang untuk sekali penggunaan secara
permanen. Secara umum PLC jarang sekali menggunakan ROM
untuk menyimpan program-program aplikasi pengguna, kecuali
untuk aplikasi-aplikasi khusus yang program aplikasinya tidak
pernah berubah. Penggunaan ROM dalam PLC umumnya
digunakan untuk menyimpan bios atau program executive.

Programmable Read Only Memory (PROM)


PROM adalah salah satu jenis ROM, tetapi dapat deprogram
ulang dengan menggunakan alat program khusus. Dalam PLC,
memory jenis ini jarang sekali digunakan untuk menyimpan
program pengguna. Kalaupun digunakan biasanya hanya untuk
back up program saja.

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

57

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

Erasable Programmable Read Only Memory (EPROM)


Memory jenis ini adalah sejenis PROM yang dapat di
program ulang setelah program sebelumnya tersimpan kemudian
dihapus dengan menggunakan sinar UV.

Ellectrically

Erasable

Programmable

Read

Only

Memory

(EEPROM)
EEPROM merupakan memory nonvolatile yang menyerupai
RAM dalam fleksibilitas pemrogramannya. Umumnya PLC
menggunakan memory jenis ini untuk menyimpan program
pengguna. Alasan utamanya adalah kemudahan dalam mengubah
program pada memory tersebut, yaitu hanya dengan menggunakan
perangkat pemrograman PLC itu sendiri, misalnya komputer.
Power Supply
Umumnya power supply PLC membutuhkan tegangan masukan
dari sumber AC yang besarnya bervariasi antara 12 sampai 220 VC.
Hanya sebagian kecil PLC yang membutuhkan tegangan input dari
sumber DC.
Power supply PLC biasanya dirancang untuk dapat mentolerir
variasi tegangan masukan antara 10 sampai 15%. Jika batas variasi
tegangan masukan ini dilampaui, maka power supply akan
mengeluarkan perintah ke CPU untuk mematikan sistem PLC tersebut.
Untuk menjaga agar fluktuasi tegangan ini masih dalam batas
toleransi, maka tegangan line sebaiknya distabilkan terlebih dahulu,
misalnya dengan menggunakan trafo tegangan konstan atau perangkat
lainnya.
Perangkat Unit Input / Output
Unit

input

output

menyediakan

antarmuka

yang

menghubungkan sistem dengan dunia luar. Hal ini memungkinkan


dibuatnya sambungan-sambungan antara perangkat input dengan
perangkat output. Sinyal input yang mungkin tersedia pada sebuah
PLC berskala besar adalah sinyal digital 5V, 24V, 110V, 240V. Sebuah

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

58

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
PLC berukuran kecil kemungkinan hanya memiliki satu bentuk input,
misalnya 24V.

Gambar 4.2 Struktur Hardware PLC


IV.5.e. Prinsip Kerja Dasar PLC
PLC menerima sinyal input dari peralatan digital (on/off) atau
analog (sensor). Modul input mengidentifikasi serta mengubah sinyal
tersebut ke dalam bentuk tegangan yang sesuai dan mengirimkannya ke
CPU. Sinyal input tersebut diolah kemudian dikirim ke modul output
berdasarkan program yang telah disimpan di CPU. Selama proses
operasinya, CPU sebuah PLC melakukan 3 operasi utama yaitu :
Membaca data masukan melalui modul input.
Mengeksekusi program kontrol yang telah dirancang dan tersimpan
pada memory PLC.
Memperbaharui data-data pada modul output PLC.

Gambar 4.3 Prinsip kerja PLC


IV.5.f. Perangkat Lunak Melsoft GX Developer v 8.0
Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan PLC
terus berkembang secara perlahan sejak PLC diperkenalkan paada tahun
Ramadhan Kusuma Jati
7508.040.012
59

Disusun oleh:

Mohamad Taufiq Bahtyar


Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
1960. sampai pertengahan tahun 1980, pemrograman personal seperi
sekarang

dan

penulisan

bahasa

pemrogramannya

menggunakan

serangkaian elemen logika. Program kemudian disimpan pada sebuah


kaset tape recorder. Hal ini menyebabkan keterbatasan dalam proses
dokumentasi dan penyimpanan program karena keterbatasan memory
penyimpanan. Seiring dengan perkembangan waktu, pemrograman PLC
kemudian dituliskan dengan aplikasi spesial pada sebuah komputer pribadi
yang dapat dihubungkan langsung dengan PLC.
Pada umumnya PLC sekarang ini sudah menggunakan perangkat
pemrograman yang sifatnya friendly user sehingga pemakaian PLC yang
berasal dari kalangan non programmer dapat dipelajari dengan mudah.
Salah satu software yang digunakan untuk memprogram PLC jenis
Mitsubishi adalah Melsoft GX Developer. Penggunaan komputer personal
untuk

memprogram

PLC

dapat

langsung

menggunakan

teknik

pemrograman sekuensial yaitu ladder diagram.


Ladder diagram dapat langsung digambar dengan menggunakan
fasilitas GUI (Grafik User Interface) seperti pemrograman visual yang
dapat beroperasi pada sistem operasi Windows. Program yang telah dibuat
kemudian dapat ditransfer ke PLC dengan menggunakan modul
komunikasi yang telah tersedia yaitu serial port : COM. Perangkat ini juga
dilengkapi dengan fasilitas komunikasi dan monitoring.
Membuat Program Baru Dengan Melsoft GX Developer v 8.0
Langkah-lagkah pengoperasian dengan menggunakan Melsoft GX
Developer pada saat membuat program baru adalah :

Install software programming Melsoft GX Developer

Buka program Melsoft GX Developer, sesuai tampilan berikut :

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

60

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

Setelah programming Melsoft GX Developer terbuka, akan muncul


tampilan seperti di bawah ini

Ada beberapa fungsi saat memilih main menu pada software tersebut,
diantaranya adalah :
New Project : Berfungsi membuka area untuk membuat program
pertama. Setelah membuka menu ini maka akan diminta setting
parameter PLC device yang terdiri dari tipe dari PLC mitshubishi

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

61

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
(FX series, A series, Q series) dan juga akan di minta jenis CPU
yang di gunakan.
Open project : Membuka file program PLC yang sudah ada
(sudah di simpan).
Transfer set up : Berfungsi untuk mengeset tipe kabel koneksi dari
PC ke PLC device. Lalu pilih jenis koneksi (USB atau serial port),
jika serial port akan diminta koneksi port berapa pada saat install
pertama software kabel koneksi PC ke PLC tersebut.
Read Mode : Mode untuk membaca program yang ada di PLC
untuk di transfer ke PC (software PC yang sudah di aktifkan).
Biasanya di lakukan pada saat pertama koneksi ke PLC untuk
mencegah salah memonitor program PLC apabila antara program
yang ada di PLC tidak sama dengan program Up date yang ada di
PC saat pertama kali dibuka.
Verify Mode : Berfungsi untuk mencocokkan program PLC yang
disimpan di PC dengan program PLC yang ada di CPU PLC. Jika
terdapat perbedaan maka akan terlihat ke tidak sinkronan dari
program tersebut dengan sebuah report. Setelah terlihat perbedaan,
maka segera untuk melakukan Read Mode yaitu membaca program
dari PLC ke PC.
Write Mode : Mode di gunakan untuk menulis program PLC yang
sudah di buat di PC lalu dikirimkan ke PLC.
Monitor Mode : Berfungsi untuk memonitoring jalannya program
PC pada saat program tersebut berjalan (running)
New Project
Untuk membuat program baru PLC perlu setting parameter dari
PLC itu sendiri. Pertama, pilih menu Project lalu masuk ke New
Project dan akan muncul, tampilan seperti di bawah ini :

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

62

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

Lalu pada PLC series pilih FXCPU, pada PLC type pilih FX2N(C),
pada program type pilih ladder. Kemudian tekan Ok. Setelah itu akan
tampil, tampilan seperti di bawah ini :

Lalu masukkan ladder diagram PLC pada program Melsoft GX


Developer.

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

63

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
Transfer Set Up
Untuk menset up transfer data dari PC ke PLC salah satu tipe dengan
langkah sebagai berikut :

Lalu klik pilihan di atas dan akan muncul tampilan seperti ini :

Selanjutnya buka pilihan yang telah di lingkari dengan mengkliknya


dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

64

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

Lalu pilih jenis kabel koneksi, serial atau USB dan tentukan com port
yang di pakai jika menggunakan serial port. Lalu tekan OK. Setelah
itu akan kembali lagi ke menu sebelumnya lalu tekan Connection
Test (gambar lingkaran ke-2) dan akan di tampilkan apakah bisa
terkoneksi atau tidak. Jika succsesfully to connection maka tekan
OK (gambar lingkaran ke-3).
IV.6. YASNAC XRC HP20
IV.6.a. Pengertian YASNAC XRC HP20
YASNAC XRC HP20 merupakan suatu robot yang berfungsi
memberikan beta seal pada kaca mobil. YASNAC XRC HP20 ini memiliki
pergerekan tiga dimensi yaitu pada koordinat X, koordinat Y dan koordinat
Z (dapat dilihat pada gambar di bawah ini) :

Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

65

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR

Gambar 4.4 Robot YASNAC XRC HP 20


Dan robot memiliki enam axis yaitu S, L, U, R, B, T . dimana
proses kerja dari YASNAC XRC HP20 ini dikendalikan oleh vacuum yang
disebut PLC ( Programable Logic Control) dan pendant. Pendant berfungsi
untuk memprogram gerak robot, sedangkan PLC berfungsi untuk
mengkombinasikan atau menyelaraskan proses kerja YASNAC XRC HP20
dengan vacuum yang lain.
Robot yang umumnya digunakan memiliki 2 tipe koordinat yaitu
koordinat bawah dan koordinat segi empat. Untuk memindahkan axis dari
manipulator yaitu dengan cara menekan tombol operasi axis pada alat
pemogram pendant.
Dalam YASNAC XRC HP20, kinerja operasi pada robot yang
memenuhi berbagai macam permintaan pada tempat produksi seperti
perbaikan pada keakuratan garis dan penyusutan waktu putaran dicapai
dengan mengadopsi control ARM (Advance Robot Motion) yang
dikembangkan secara asli oleh Yaskawa Electric Co. Ltd.
Kelembaman dan gaya gravitasi pada tiap tiap poros
diperhitungkan dalam control ARM dan YASNAC XRC HP20 mengontrol
gerakan robot menurut kelembaman dan gaya gravitasi pada tip tiap
poros. Kelembaman dan gaya gravitasi diperlukan untuk melengkapi
Disusun oleh:

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

66

LAPORAN
KERJA PRAKTEK
PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR
kondisi setup robot dan informasi tool tambahan untuk meminta gerakan
secara akurat.
Kondisi setup robot adalah pemasangan sudut relative robot pada
ground dan berat serta pusat gravitasi dipasang pada beberapa bagian
robot. Informasi tool tambahan adalah berat, pusat posisi gravitasi,
kelembaman pada pusat gravitasi dan dipasang pada pinggiran roda pada
tool. Informasi tool tambahan diperlukan untuk melengkapi informasi
yang digunakan untuk melakukan kendali operasi lebih baik dengan
control ARM.
IV.6.b. Spesifikasi YASNAC XRC HP20
1. YASNAC XRC HP20 memiliki beberapa spesifikasi sebagai berikut :
Serial No.

: EXP DG 012071

Electric Source

: 380V/ 19KVA

PLC

: A2SHCPU

Total Weight

: 1500Kg

Air Pressure

: 0,5 Mpa

2. Spesifikasi Panel Robot YASNAC XRC HP20 :


Type

: ERCR HP20 AA00

Power Supply : 200/220V 50/60Hz


Serial No.

Disusun oleh:

3 Phase

2,8

KVA

: RY8530-6Z65-5

Ramadhan Kusuma Jati


Mohamad Taufiq Bahtyar
Krishna Bayu Sakti Aji
Rezha Fajar Kurniawan

7508.040.012
7508.040.014
7508.040.017
7508.040.029

67

Das könnte Ihnen auch gefallen