Sie sind auf Seite 1von 41

Demam Berdarah Dengue

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
RUMAH SAKIT BAYUKARTA

Wurry Devian Putra 11-2014-055


Aditya Wicaksono Putra 11-2015-078
Agung Haryanto 11-2015-021
Igri Septiani Ryska 11-2015-032
Defita Firdaus 11-2015-027

Pembimbing : dr. Dwi Haryadi, Sp.A

Identitas

Nama
: An. M
Usia
: 8 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Orangtua : Ny. Hamsatun
Alamat
: Kp. Pulo Gadung 01/01, Telagasari,
Pulosari Karawang
Tanggal masuk RS : 24 November 2015
No.RMK
: 20115032079

Subjektif
Alloanamnesis pada Ibu Pasien, Tanggal 4
November 2015, Jam: 18.00 WIB
Keluhan utama :
Panas

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan panas sejak 6 hari sebelum masuk
rumah sakit. Ibu pasien mengaku demam naik tiba-tiba dan bertahan
hingga hari ini. Pasien mengaku pusing, nyeri pada tulang dan sendi,
dan juga merasa pegal-pegal di kaki. Tidak ada mengigil, tidak ada
mimisan, tidak ada gusi berdarah, tidak ada bintik kemerahan pada
kulit. Pasien merasa mual, dan mengalami muntah sebanyak 1 kali
semenjak tadi pagi, muntah kira-kira sebanyak setengah gelas aqua,
berisi makanan dan cairan, darah, dan muntah menyembur disangkal.
Terdapat nyeri perut, dan bertambah sakit apabila di tekan di ulu hati.
Pasien belum BAB semenjak 2 hari lalu. BAK lancar, nyeri berkemih,
kekeruhan dan darah pada kemih disangkal. Pasien batuk dan pilek,
batuk berdahak, berwarna putih, darah disangkal. Ibu pasien mengaku
batuknya tidak sering. Ibu pasien mengaku anaknya sudah berobat ke
klinik dan tidak kunjung sembuh. Di klinik ibu pasien mengaku bahwa
trombosit dan leukosit turun dari batas normal setelah memeriksakan
darah anaknya di klinik tersebut. Nafsu makan menurun, minum
cukup. Anak terlihat lemas, tidak menangis ataupun rewel.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien belum pernah mengalami penyakit serupa.
Riwayat asma , alergi, operasi, TBC disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota yang memiliki keluhan serupa.
Riwayat alergi, asma dan TBC disangkal.

Riwayat Kehamilan
Selama
hamil
ibu
pasien
memeriksakan kehamilan ke bidan 1
bulan sekali.
Ibu hamil An. M pada usia 35 tahun.
Ini adalah kehamilan pertama kaliya.
Selama hamil ibu tidak menderita
hipertensi,
diabetes
melitus,
eklampsia
atau
penyakit
berat
lainnya.
Ibu makan dan minum sesuai anjuran

Riwayat Kelahiran
An. M lahir cukup bulan (9 bulan) di klinik
bersalin ditolong oleh bidan.
Pasien merupakan anak pertama dari ibu
G1P1A0.
Pasien lahir spontan dan langsung menangis.
Berat lahir 2900 gr, panjang badan 50 cm
dan lingkar kepala ibu mengaku lupa.
Warna air ketuban ibu jernih.
Ibu mengaku An. M mendapatkan suntikan
setelah melahirkan.

Riwayat Nutrisi
0-6 Bulan : ASI Eksklusif
6-9 Bulan : ASI, Susu Formula dan
MPA (Bubur Sun)
> 1 tahun : Makanan keluarga.

Riwayat Imunisasi

(?) BCG, Lupa


(?) DPT, Lupa
(?) HIB, Lupa
(?) Polio, Lupa
Hep B, 1 Kali, 0 Bulan
DT, 1 Kali, pada kelas 1 SD (7 Tahun)

Riwayat Perkembangan
Usia 4 bulan sudah bisa mengangkat
kepala
Usia 6 bulan sudah bisa tengkurap
Usia 8 bulan sudah bisa merangkak
Usia 12 bulan sudah dapat berdiri
dengan berpegangan
Usia 18 bulan sudah dapat berjalan

Objektif
PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4 M6 V5
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Frekuensi nadi
: 94 x/menit
Frekuensi nafas
: 24 x/menit
Suhu
: 38,5 0C
Tinggi badan
: 105 cm
Berat badan
: 26 kg ( BMI=23.6)
Keadaan gizi
: Gizi Cukup

Status Generalis
Kepala
Bentuk : Normocephal, Ubun-ubun besar cekung(-)
Mata : Cekung(-), konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, pupil isokor, reflex pupil
langsung,
dan tidak langsung normal pada
mata kanan dan
kiri
Hidung : Sekret (-), darah (-) , septum deviasi (-)
Telinga : Normotia, Sekret (-), serumen (-)
Mulut : Mukosa mulut kering (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)

Thorax
Pulmo
Inspeksi : Pergerakan dinding thorax kiri-kanan simetris, tidak ada bekas luka, tidak ada benjolan,
retraksi ICS (-)
Palpasi : vocal fremitus +/+
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru kiri-kanan
Auskultasi : Suara nafas bronkovesikuler diseluruh lapang paru kiri-kanan. Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Cor

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak


Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS 5 linea midklavikula sinistra.
Perkusi : Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus(+) menurun
Palpasi :
Lien tidak terba
hepar teraba pada palpasi lobus kiri hepar, teraba satu hingga dua jari dibawah processus xiphoideus,
kenyal, dan tumpul.
turgor kulit kembali cepat

Perkusi

: Timpani pada keempat kuadran abdomen

Ekstremitas :
Akral hangat (+/+/+/+), Edema (-/-/-/-), CRT < 2 detik
Uji bendung (+)

24-11-2015

Darah Rutin

Serial DHF

Hemoglobin

: 16,4 gr/dl

Leukosit

: 5,8 K/uL

Hematokrit

: 49 %

LED/BSE

:-

Trombosit

: 40 K/uL

Eritrosit

: 6,46 M/uL

Hemoglobin : 15,0 g/dL


Hematokrit : 44 %
Trombosit

: 30 K/uL

25-11-2015
Serial DHF
Hemoglobin : 13,9 g/dL
Hematokrit : 42 %

Hitung Jenis Lekosit

Trombosit

: 30 K/uL

Basofil

:0%

Eosinofil

:0%

Batang/Stat

:0%

Limfosit

: 68 %

Hemoglobin : 12,4 g/dL

Monosit

: 10 %

Hematokrit : 36 %

Segmen

: 22 %

Trombosit

Nilai Eritrist Rata - Rata

26-11-2015
Serial DHF

: 45 K/uL

27-11-2015

VER(MCV) : 75,9 f

Serial DHF

HER(MCH) : 25,4 pg

Hemoglobin : 11,7 g/dL

KHER(MCHC): 33,5 g/dl

Hematokrit : 34 %
Trombosit

: 57 K/uL

Laboratorium

24-11-2015

Resume
Pasien datang dengan keluhan panas sejak 6 hari
sebelum masuk rumah sakit. Panas dirasakan naik
tiba-tiba dan bertahan hingga hari ini. Pasien
pusing, nyeri pada tulang dan sendi, dan juga
merasa pegal-pegal di kaki. Pasien merasa mual,
dan mengalami muntah sebanyak 1 kali semenjak
tadi pagi, muntah kira-kira sebanyak setengah
gelas aqua, berisi makanan dan cairan. Terdapat
nyeri perut, dan bertambah sakit apabila di tekan
di ulu hati. Pasien batuk dan juga pilek, batuk
berdahak berwarna putih. Pasien belum BAB
semenjak 2 hari lalu. Trombosit dan leukosit turun
dari batas normal setelah memeriksakan darah
anaknya di klinik. Nafsu makan menurun. Anak
terlihat lemas, tidak menangis ataupun rewel.

Working Diagnosis
Demam Berdarah Dengue, Grade I

Tatalaksana
IVFD RL 156 cc/jam, 39 tpm (6 ml/kgbb/jam)
Evaluasi 6 jam kemudian
KU, dan klinis membaik, Hematokrit dan trombosit
naik/terkoreksi
Kurangi tetesan; 130 cc/ jam, 32 tpm (5 ml/kgbb/jam)
KU, dan klinis membaik, Hematokrit dan trombosit
naik/terkoreksi
Kurangi tetesan; 78 cc/jam, 19 tpm (3 ml/kgbb/jam)

Ceftriaxone 2 x 650 mg
Ondancentron 3 x 2,6 mg
Paracetamol 4 x 260 mg
Pseudoephedrine 2 x 1 cth

Prognosis
Ad vitam
: Bonam
Ad functionam
: Bonam
Ad sanationam : Bonam

Pendahuluan
Infeksi
virus
dengue
pada
manusia
merupakan suatu spektrum manifestasi klinis
yang bervariasi antara penyakit yang paling
ringan (mild undifferentiated febrile illness),
demam dengue, demam berdarah dengue
(DBD) sampai demam berdarah dengue
disertai syok (dengue shock syndrome/DSS).
Gambaran manifestasi klinis yang bervariasi
ini memperlihatkan sebuah fenomena gunung
es, dengan kasus DBD dan DSS yang dirawat
di RS sebagai puncak gunung

Epidemiologi
infeksi virus dengue menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai
penyakit demam lima hari, kadang-kadang disebut juga sebagai
demam sendi
Morbiditas dan mortalitas infeksi virus dengue dipengaruhi
berbagai faktor antara lain status imunitas pejamu, kepadatan
vektor nyamuk, transmisi virus dengue, keganasan (virulensi)
virus dengue, dan kondisi geografis setempat
Pola berjangkit infeksi virus dengue dipengaruhi oleh iklim dan
kelembaban udara
Di Indonesia, karena suhu udara dan kelembaban tidak sama di
setiap tempat, maka pola waktu terjadinya penyakit agak berbeda
untuk setiap tempat.
Di Jawa pada umumnya infeksi virus dengue terjadi mulai awal
Januari, meningkat terus sehingga kasus terbanyak terdapat pada
sekitar bulan April-Mei setiap tahun.

Etiologi
Virus dengue termasuk
genus Flavivirus
Famili flaviviridae
ukuran 50 nm dan mengandung RNA rantai tunggal

Empat serotipe yaitu


DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

Ditularkan oleh
Aedes aegypty
Aedes albopictus
Aedes polynesiensis

DIAGNOSIS
Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas,
berlangsung terus menerus selama 2-7 hari
Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan:
uji bendung positif
petekie, ekimosis, purpura
perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
hematemesis dan atau melena

Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah sampai tidak
teraba, penyempitan tekanan nadi ( 20 mmHg),
hipotensi sampai tidak terukur, kaki dan tangan
dingin, kulit lembab, capillary refill time memanjang
(>2 detik) dan pasien tampak gelisah. Demam tinggi
mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus
menerus selama 2-7 hari

Trombositopenia (100 000/l atau kurang)


Adanya kebocoran plasma karena
peningkatan permeabilitas kapiler,
dengan manifestasi sebagai berikut:
Peningkatan hematokrit 20% dari nilai
standar
Penurunan hematokrit 20%, setelah
mendapat terapi cairan
Efusi pleura/perikardial, asites,
hipoproteinemia.

Patogenesis
Belum diketahui secara pasti
Ada beberapa teori
The Secondary Heterologous Infection
Hypothesis atau The Sequential Infection
Hypothesis.
YAITU SETELAH TERJADI INFEKSI YG KEDUA
KALINYA DG SEROTIPE VIRUS YG BERBEDA
dlm jarak waktu 6 bulan -5 tahun

Patogenesis
Patofisiologi yang terpenting dan
menentukan derajat penyakit ialah
adanya perembesan plasma dan
kelainan hemostasis yang akan
bermanifestasi sebagai peningkatan
hematokrit dan trombositopenia.
Adanya perembesan plasma ini
membedakan demam dengue dan
demam berdarah dengue.

PATOGENESIS INFEKSI VIRUS DENGUE


Secondery Heterologous Infection

Patogenesis Perdarahan pada DBD

Secondary heterologus dengue infection

Replikasi virus

Anamnestic antibody response

Kompleks virus antibodi


Agregasi trombosit

Aktivasi koagulasi

Aktivasi komplemen
Plasma

Penghancuran
Trombosit oleh RES

Pengeluaran
Aktivasi faktor Hageman
Platelet faktor III
Anafilatoksin

Trombositopenia
Gangguan fungsi
trombosit

Koagulopati
konsumtif
Penurunan faktor
pembekuan

Sistem
kinin
Kinin

Peningkatan
permeabilitas
kapiler

FDP meningkat
Perdarahan masif

syok
28

Patogenesis terjadinya Syok pada DBD


Secondary heterologous dengue infection
Replikasi virus

Anamnestic antibody response


Kompleks virus-antibodi

Aktivitas kompelemen
Komplemen
Anafilatoksin (C3a.C5a)
Histamin dalam urin
meningkat
Permeabilitas kapiler
meningkat
> 30% pada kasus
syok 24-48 jam

Ht meningkat

Perembesan plasma

Natrium menurun

Hipovolemia

Cairan dalam rongga serosa

Syok
Asidosis

Anoksia

Meninggal

29

Klasifikasi Infeksi Virus Dengue


(DD/DBD)
DD/DBD

Derajat

DD

Gejala
Demam disertai satu/lebih
gjl: nyeri kepala, nyeri retro
orbita, mialgia, artralgia

DBD

Gejala tsb di atas,


+ uji torniquet positif

DBD

II

Gejala tsb di atas,


+ perdarahan spontan

DBD

III

Gejala tsb di atas,


+kegagalan sirkulasi

DBD

IV

Syok berat disertai TD &


nadi tak terukur
30

Fase febris

Dehidrasi; demam tiggi dapat menyebabkan


gangguan neurologis dan kejang demam pada anakanak yang lebih muda

Fase kritis

Syok karena kebocoran plasma; perdarahan yang


berat; kegagalan fungsi organ

Fase penyembuhan

Hipervolemia (hanya jika pemberian terapi IV


berlebihan)

Pemeriksaan Penunjang

Isolasi virus
Deteksi Asam Nukleat
Deteksi antigen
Tes serologi
Pemeriksaan Hematologi

Pemeriksaan Penunjang

Interpretasi Uji Dengue Blot


IgM

IgG

Interpretasi

Infeksi primer

Infeksi sekunder

Tersangka infeksi sekunder


Tidak ada infeksi

Pencegahan

PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) :


PENGASAPAN (FOGGING)
MEBERANTAS JENTIK NYAMUK (ABATISASI)
MENUTUP TEMPAT PENYIMPANAN AIR
KEBERSIHAN LINGKUNGAN TERUTAMA YG MENAMPUNG AIR
HUJAN

TERIMAKASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen