Sie sind auf Seite 1von 21

Siklus Persediaan, Penggudangan, dan

Pembayaran Utang Dagang


Kelompok 2
o Cyndy 2012121956
o Diki Andre 2012120660
o Eman 2012121053
o Iin Veronika
o Ika Latifa A 2012121533
o Inayatul

SEJARAH SINGKAT PT. ETSA


PT. ETSA didirikan pada tanggal 11 oktober 198 dengan akta
notaris James Wijaya, S.H. Nomor 30373 di Bogor. Akta ini
disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan Nomor C1-23.456
tertanggal 18 oktober 1998. JUga telah didaftarkan di
Pengadilan Negeri Bgor dengan Nomor 1467/1998 anggal 5
November 1998dan di umumkan dalam Tambahan Nomor 32
ada Berita Negara Nomor 1007 tanggal 10 November 1998. PT.
ETSA bergerak dibidang jual beli barang-barang elektronik.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak bulan
januari 1999. PT. ETSA memperoleh barang dagang dari
pemasok di Indonesia yang kemudian dijual kembali kepada
pelanggan yang tersebar diberbagai kota di Indonesia.

Jenis saham yang dimiliki perusahaan ini adalah


saham biasa (common stoc-CS) dengan nilai nominal Rp
10.000,- per lembar. Pemegang saham PT. ETSA terdii
atas dua orang pribadi dan satu perusahaan dengan
rincian sebagai berikut
Ibu Tati
Sumaryati

45.000 lembar

Rp

450.000.000

ibu sisca Pratama

45.000 lembar

Rp

450.000.000

PT Bumiku

60.000 lembar

Rp

600.000.000

Total

150.000 lembar

Rp 1.500.000.000

PROSEDUR AUDIT PEMERIKSAAN PERSEDIAAN


Lakukan observasi atas stock opname
2.Minta Final Inventory List Inventory Compilation) dan lakukan prosedur
pemeriksaan berikut :
Chek mathematical accuracy (penjumlahan dan perkalian)
Cocokan quantity per book dengan stock card
Cocokan quantyti per count dengan count sheet kita auditor)
Cocokan total value dengan buku besar persediaan
3.Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out
4.Periksa unit price dari bahan baku, barang dalam proses, barang jadidan bahan
pembantu
5.Lakukan rekonsiliasi jika stok opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau
sesudah tanggal neraca
6.Periksa kejadian sesudah tanggal neraca
7.Periksa cut off penjualan dan pembelian
8.Periksa perjanjian dari bank, perjanjian kredit, notulen rapat
9.Periksa apakah ada sales dan purchase sesudah tanggal neraca
10.Jika ada barang dalam perjalanan, lakukan prosedur berikut :
Minta rincian good in transit
Periksa mathematical accurancy
Periksa subsequent clearance
11.Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan
12.Periksa apakah penyajian laporan keuangan sudah sesuai dengan PSAK/PABU.
1.

PROSEDUR AUDIT PEMERIKSAAN UTANG USAHA


1. Pelajari dan evaluasi internal control atas kewajiban jangka pendek.
2. Minta rincian dari kewajiban jangka pendek, baik hutang dagang
maupun kewajiban lainnya, kemudian periksa penjumlahannya
(footing) serta cocokkan saldonya dengan saldo hutang di buku
besar.
3. Untuk hutang dagang cocokkan saldo masing-masing supplier
dengan saldo menurut subsidiary ledger hutang dagang.
4. Secara test basis, periksa bukti pendukung dari saldo kepada
beberapa supplier, perhatikan apakah angkanya cocok dengan
purchase requisition, purchase order, reseving report dan supplier
invoice. Periksa juga perhitungan mathematis dari dokumendokumen tersebut dan otorisasi dari pejabat perusahaan yang
berwenang.
5. Seandainya terdapat monthly statement of account dari supplier,
maka harus dilakukan rekonsiliasi antara saldo hutang menurut
statement of account tersebut dengan saldo subsidiary ledger
hutang.

6. Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi kepada beberapa supplier


baik yang saldonya besar maupun yang saldonya tidak berubah sejak
tahun sebelumnya.
7. Periksa pembayaran sesudah tanggal neraaca (subsequent payment)
untuk mengetahui apakah ada kewajiban yang belum dicatat
(unrecorder liabilities) per tanggal neraca dan untuk menyakinkan diri
mengenai kewajaran saldo hutang per tanggal neraca.
8. Seandainya ada hutang kepada bank baik dalam bentuk kredit modal
kerja, kredit investasi, maupun kredit overdraft, maka kirim
konfirmasi ke bank, periksa surat perjanjian kreditnya dan buatkan
excepent dari perjanjian kredit tersebut, dan periksa otorisasi dari
direksi untuk perolehan kredit bank tersebut.
9. Seandainya ada hutang dari pemegang saham atau dari direksi atau
dari perusahaan afiliasi, yang harus dilunasi dalam waktu satu tahun
yang akan datang, harus dikirim konfirmasi, periksa perjanjian
kreditnya dan periksa apakah ada pembebanan bunga atas pinjaman
tersebut.
10.Seandainya ada hutang leasing, periksa apakah pencatatannya sudah
sesuai dengan standar akuntansi sewa guna, dan apakah bagian yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang akan datang sudah dicatat
sebagi hutang jangka pendek.

Periksa perhitungan dan pembayaran bunga, apakah sudah dilakukan secara akurat dan tiap
jumlah beban bunga tersebut dengan jumlah yang tercantum pada laporan rugi laba.
Perhatikan juga aspek pajaknya.
12. Seandainya ada saldo debit dari hutang dagang maka harus ditelusuri apakah ini
merupakan uang muka pembelian atau karena adanya pengembalain barang yang dibeli
tetapi sudah dilunasi sebelumnya. Kalau jumlahnya besar harus direklasifikasikan sebagai
piutang.
13. Seandainya ada uang muka penjualan per tanggal neraca, periksa bukti pendukungnya dan
periksa apakah saldo tersebut sudah diselesaikan diperiode berikutnya misalnya dengan
megirimkan barang yang dipesan oleh pembeli.
14. Seandainya ada kredit jangka panjang , harus diperiksa apakah bagian yang jatuh tempo
satu tahun yang akan datang sudah direklasifikasikan sebagai hutang jangka pendek.
15. Seandainya ada kewajiban dalam mata uang asing, periksa apakah saldo tersebut per
tanggal neraca telah dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia per tanggal neraca, dan selisih kurs yang terjadi dibebankan pada rugi
laba tahun berjalan.
17.Periksa dasar perhitungan accrued expense yang dibuat oleh perusahaan, apakah
reasonable dan konsisten dasar perhitungan tahun sebelumnya. Selain itu harus diperiksa
pembayaran sesudah tanggal neraca.
18. Periksa notulen rapat direksi, pemegang saham dan perjanjian-perjanjian yang dibuat
perusahaan dengan pihak ketiga, untuk mengetahui apakah semua kewajiban yang
tercantum dalam notulen dan perjanjian tersebut sudah dicatat per tanggal neraca.
19. Periksa apakah penyajian kewajiban jangka pendek di neraca dan catatan atas laporan
keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK

Kelemahan perusahaan
1.Dalam penyimpanan dan pengawasan fisik selain petugas

gudang, karyawan lain diperbolehkan untuk masuk ke


gudang.
2.Dalam pembukuan persediaan, tidak dilakukan investigasi
oleh orang yang menguasai persediaan secara fisik atau
pemegang kartu pesediaan bila terjadi perbedaan selisih.
3.Pada stock opname, perhitungan atau menyusun ikhtisar
masih melibatkan pegawai gudang dan masih mengacu pada
pencatatan kartu persediaan.
4.Tidak adanya pemisahan atas barang yang penjualannya
lambat (slow moving), usang (obselete), atau rusak.
5.Tidak dibuat laporan dengan segera atas barang yang
penjualannya lambat, barang rusak, barang usang, dan
kelebihan persediaan kepada manajemen.

6. Tidak adanya pengendalian persediaan dan pembukuan yang

baik untuk barang konsinyasi keluar (milik client) dan barang


konsinyasi yang diterima (milik perusahaan lain untuk
dijualkan).
7. Dalam pembelian tidak dilakukan syarat yang menguntungkan
(misalnya tender, pemasok seleksi).
8.Setiap pemblian tidak dikoordinasi dengan anggaran penjualan.
9.Harga penawaran penjual yang terdaftar (approved) tidak
ditinjau secara berkala, untuk memastikan bahwa selalu
merupakan harga bersaing.
10.Tidak adanya pemisahan antara bagian penerimaan barang
dan bagian penyimpanan.

Kelebihan perusahaan
1.Dalam penyimpanan dan pengawasannya dilakukan secara baik dan sesuai
dengan SOP yang berlaku sehingga persediaan tercegah dari pencurian,
kerusakan dan adanya bencana/ risiko lainnya serta setiap pengeluaran
barang jadi berdasarkan bukti penjualan tertulis.

2.Adanya otorisasi pejabat perusahaan yang berwenang pada setiap


pengeluaran barang dagang berdasarkan surat jalan.
3. Setiappengeluaran barang jadi/barang dagang sudah berdaasarkan surat
jalan yang di otorisassi oleh pejabat berwenang
4. adanya pos pengawasaan terhadap arus keluar masuk barang dagang scara
efektif
5. adanya instruksi tertulis untuk pelaksanaan stok opname dan dijelaskan
kepada pelaksana stok opname
6. adanya pemisahan antara penerimaan dan pengeluaran barang pada stock
opname
7. persediaan akhir dinilai secara konsisten dengan tahun sebelunya
8. pembelian dilakukan oleh pejabat pembelian dan terpisah dari bagian
akuntansi, pembayaran, penerimaan barang, penyimpanan dan pencatatan
persediaan

9. order pembelian sudah dikoordinasi dengan program produksi,

anggaran penjualan batas pembelian


10. barang yang datang selalu diperiksa untuk kuantitas, keadaan,
spesifikasi dan kecocokan pembelian
11. bagian penerimaan barang terpisah dari yang lainya
12. penerimaan barang dibuat nomor etak, blanko, dan dibuat tem
busan ke bagian akuntansi dan pembelian
14. Sistem informasi sudah termasuk anggaran pembelian
15. adanya buku utang yang erpisah dari yang lainya
16. daftar kreditor utang disusun secara update dan secara
periodik di review

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN


PERSEDIAAN

Pengambilan persediaan pada tanggal :


Nama Barang

Unit

JumlahCatatan

(persediaan/nomor kode,jika ada)

Fisik

272

262

Philips MCD 139B

Untuk Lokasi di :
Kartu Selisih
10

Barang Konsinyasi

Sony Portable Audio CFD-CFD - F17 CP

170

170

Sony Micro HIFI CMT-NEZ33

41

91

-50

Pembelian

Philips PET 702

95

85

10

Rusak

Philips MCM 149

118

118

Sony Micro HIFI CMT-BX3

72

77

-5

Buat Promosi

Philips AZ 1037 Boombox

275

275

Philips DVP 4050

28

28

Klien
PT ETSA

Dibuat oleh :

Skedul
Penghitungan

Diperiksa oleh :

Indeks

FF1

Tanggal :
Fisik Persediaan

Tanggal :

Periode :
31/12/2007

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN


PERGUDANGAN

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN UTANG


DAGANG

KERTAS KERJA NERACA

Das könnte Ihnen auch gefallen