Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
26
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam.
27
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam.
28
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam.
Istilah-istilah
Stroke volume / isi secungkup :
Jumlah darah yang dipompakan keluar dari masing-masing
ventrikel setiap denyut.
Cardiac output / Curah jantung :
Jumlah darah yang dipompakan ventrikel jantung dalam satu menit.
Preload / beban awal :
Ditentukan oleh besarnya volume dan tekanan ventrikel pada akhir
diastole yang menunjukkan kekuatan ventrikel berkontraksi
beikutnya.
Afterload :
Resistensi/tahanan yang harus diatasi waktu darah dikeluarkan dari
ventrikel.
Efek inotropik :
Faktor yang mempengaruhi stroke vulume yang disebabkan
perubahan kekuatan kontraksi.
Efek kronotropik :
Faktor yang mempengaruhi frekuensi jantung.
F. Penatalaksanaan
1. Istirahat.
Semi fowler untuk mengurangi kerja jantung dan menambah
diuresis.
2. Diet.
Prinsipnya : mudah dicerna, tinggi serat, lemak dikurangi,
rendah garam.
3. Pemberian oksigen.
Untuk menjamin oksigen ke sel-sel tubuh.
4. Obat-obatan.
Prinsipnya : Untuk mengurangi kerja jantung.
Memperkuat kontraksi jantung.
Mengurangi retensi sodium dan air
Kemampuan kontraksi jantung dipengaruhi oleh :
Obat-obat inotropik.
Rangsang simpatik.
Kondisi miokard.
Katekolamin.
Hipoxia.
Resistensi Vaskuler Prifer
29
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam.
Diagnosa keperawatan
P e n u r u n a n curah
jantung berhubungan
dengan kontraktilitas
mio ka rd , gangguan
i r a m a , r i t m e dan
k o n d o k s i elektris,
perubahan struktural
(kerusakan k a t u p ,
aneurisma).
Data obyektif :
Sianosis
Oedema.
Oliguri.
Diaforesis.
Disritmia.
Data subyektif :
Os
mengeluh
nyeri dada, sesak
napas dan mudah
lelah.
Perencanaan keperawatan
Tujuan dan kriteria
Rencana keperawatan
hasil
Tujuan :
1. Auskultasi bunyi jantung.
Curah jantung baik 2. Kaji nadi apikal, detak dan
se te la h dilakukan
irama jantung secara palpasi,
tindakan perawatan.
catat adanya disritmia.
3. Monitor tekanan darah.
Kriteria hasil :
4. Ka ji wa rn a ku lit d an
cian o sis, diaf o re sis .
Vital sign dbn.
5. Monitor pengeluaran urine,
Kemampuan
catat adanya penurunan
dalam
jumlah, perubahan warna
beraktifitas
dan konsentrasi urin.
meningkat.
6.
Kaji t in gka t ke sad a ran
Os
pasien dari letargi, bingung,
mengatakan
d iso rie n ta si, cemas dan
dispnea/sesak
depresi.
napas,
nyeri
7.
Pertahankan istirahat dan
dada berkurang.
lin gku n gan yang tenang,
hindarkan stres / situasi
yang tegang,
8. Berikan posisi semi fowler.
9. Jelaskan setiap tindakan,
at a si ke cem a san n ya ,
dengarkan keluhan pasien.
10 . Jelaskan pesien untuk
membatasi a kt if ita sn ya
dan tidak turun dari tempat
tidur, bantu pasien bila
BA B dan B A K , jelaskan
untuk tidak mengedan
selama BAB dan napas
dalam selama perubahan
posisi.
30
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam.
Keterbatasan aktifitas
berhubungan dengan
ketidakseimbangan
antara O2 yang dipakai
dan yang dibutuhkan,
kelemahan, bed res
yang lama/ immobilitas.
Data subyektif :
O s me n ge lu h
lemah
Data obyektif :
Os
tammpak
lemah
Keperluan pasien
dibantu.
Tujuan :
Masalah tidak terjadi
atau dapat teratasi.
1. K a ji t an da - ta nd a vit a l
sebelum dan sesudah melakukan aktifitas, terutama
pada pasien yang mendapat
Kriteria hasil :
terapi obat va so d ila to r ,
diuretik, atau b - b lo cke r .
EKG, VS dbn.
2.
Catat respon jantung paru
Pasien
terhadap aktifitas. Catat
melakukan sendiri
adanya takikardi, dispnea,
perawatan dirinya.
diaforesis, disritmia.
Akt if it a s
3.
Kaji faktor-faktor yang mepasien meningkat
nyebabkan akt if it a s yang
secara bertahap
tidak toleran terhadap
tanpa keluhan.
pasien. De kat ka n me ja
sehingga mudah dijangkau.
4. Pertahankan keseimbangan
a nt a ra a kt if it a s d an
ist ira h at .
5. Lakukan program rehabilitasi
a ta u akt if ita s se ca ra
bertahap sesuai dengan
kesanggupan pasien.
6. L iba t kan keluarga dalam
intervensi.
7. Berikan terapi O2 sesuai
program.
8. A tu r ja ra k pengobatan /
prosedur dengan periode
istirahat.
9. Monitor EKG serial dan
hasil thorax foto, rencanakan ulang.
10. Monitor tanda-tanda lab :
B UN, L FT, S GO T/ PT,
L DH, Cre at in in , lip id
p rof ile.
31
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam.
Gangguan
keseimbangan cairan:
kelebihan berhubungan dengan penurunan
f ilt ra si glo m e ru le r
(p en u run an cu ra h
jantung / peningkatan
pro du ksi A D H dan
retensi air/ garam.
Data obyektif :
Odema
JVP meningkat
BB meningkat.
Ronchi
(+),
whezing (+), batuk
(+).
Tachipnea,
orthopnea.
Paroximal
nocturnal dispnea.
Input > output
Tujuan :
B a la n ce ca ira n
se imb an g an tara
in pu t da n o ut pu t
setelah d ila ku kan
tindakan perawatan
Kriteria hasil :
VS dbn.
BB normal.
Tak
a da
o de ma
d an
peningkatan JVP
Suara
paru
bersih.
Jum la h
ca ira n seimbang
antara input dan
output.
Data subyektif :
Pasien
me n ge lu h se sa k
napas.
Tujuan :
gangguan pertukaran gas tidak terjadi
kriteria hasil :
Bebas dari
respiratory distress
(orthopnea,
b at u k, dyspnea,
ronchi
basah,
wh e zin g t ida k
ada / hilang
O ksige n a si
ja riga n
a de kua t .
1.
32
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam.
8.
Data subyektif :
Dyspnea,
le ta rgi .
5
9.
Tujuan :
Pasien dapat mempertahankan
integritas kulitnya.
1.
Kriteria hasil :
Tak
ada
oedema, luka.
Kulit
hangat
dan kering.
Turgor
kulit
baik.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
6
Kurangnya
pengetahuan pasien
dan keluarga tentang
kon d isi pe n ya kit ,
pengobatan dan diet
makanan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan / salah
p e rse p si te n ta n g
h ub un ga n an ta ra
fungsi jantung dan
penyakitnya
Data penunjang :
Pasien menanyakan
tentang penyakitnya,
ca ra p en go ba ta n
serta diet yang harus
dimakan.
Tujuan :
Pengetahuan
pasien m en in gka t
setelah d ila ku ka n
tindakan perawatan
1.
2.
3.
Kriteria hasil :
Pasien mengatakan
te la h
me n ge rt i
tentang
penyakit,
pe n gob a ta n , diet
yang harus dimakan
serta menunjukkan
perubahan
pola
hidup
dan
berpartisipasi
dalam pengobatan.
4.
5.
6.
7.
8.
O b se rva si tanda-tanda
hipoxia.
Berikan terapi obat sesuai
program, : diuretik,
b r o n c h o d i l a t o r.
Kaji keadaan kulit, catat
adanya edema, penonjolan tulang, sirkulasi, yang
terganggu karena tertekan
dan kegemukan.
Lakukan masage dengan
lotion pada daerah yang
kemerahan/ tertekan.
Ru ba h p osisi p asie n
sesuai toleransi pasien.
Bantu pasien untuk latihan
pasif/aktif.
Pertahankan
kebersihan
diri
pasien
dan
lingkungan : kerapian alas
tidur dan ganti jika kotor.
Lakukan perawatan kulit.
Hindari pemberian terapi
via im.
Gunakan pelindung siku /
tumit.
Kaji persiapan pasien dan
keluarga untuk mendapatkan informasi.
Kaji tin gka t pengetahuan
pasien.
Diskusikan fungsi jantung
normal.
Je la ska n
pe rbe da a n
antara serangan jantung
dan CHF.
Disku sika n
te nt an g
pengobatan dalam tujuan,
efek samping, rasional
obat yang didapat, dosis,
waktupemberian obat.
Je la ska n
pe nt in gn ya
m en gu ra n gi kon sum si
m akan a n ya n g ba n ya k
mengandung garam dan
lemak.
Je la ska n
pe nt in gn ya
istirahat dan aktifitas yang
seimbang dan bertahap
sesuai dengan kesanggupan
pasien.
Diskusikan faktor-faktor risiko
yang perlu dihindari seperti :
merokok, diet tinggi garam dan
lemak, aktifitas yang berlebihan.
33
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam.