Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tumbuh kembang sebenarnya mencangkup 2 peristiwa yang sifatnya
berbeda tapi saling berkaitan dan sukit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik sedangkan
perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ atau individu untuk
tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologinya.
Selain itu untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan anak dapat
berjalan secara optimal bisa dilakukan penilaian tumbuh kembang. (Soetjiningsih,
hal 1).
Tujuan dari penilaian tumbuh kembang ini yaitu untuk mempelajari
tentang berbagai hal yang berhubungan dengan proses perkembangan dan
mengoptimal tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan sosial juga
menegakkan diagnosis dini terhadap kelainan tumbuh kembang dan penanganan
yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah terjadinya keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan.
Skrinning hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh kembang
anak sehari-hari yang dapat memberikan petunjuk kalau ada sesuatu yang perlu
mendapatkan perhatian, sehingga diperlukan anamnesa yang baik, pemeriksaan
fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang lainnya agar intervensi dan
pengobatan dapat dilakukan sebaik-baiknya.
Dengan alasan tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat penilian
perkembangan anak dengan menggunakan metode DDTKA (Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Anak) pada bayi A umur 9 bulan di Puskesmas Suruh.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membuat Asuhan Kebidanan pada bayi A dengan
pertumbuhan dan perkembangan normal melalui pengujian DDTK.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu mengumpulkan data baik dari klien atau keluarga
maupun pemeriksa.
2. Mahasiswa mampu menetapkan diagnosa atau masalah.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I
PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, tujuan umum, tujuan khusus, teknih
pengumpulan data serta sistematika penulisan.
BAB II
STUDI PUSTAKA
Terdiri dari konsep dasar tumbuh kembang, factor-faktir yang
mempengaruhi tumbuh kembang, test perkembangan menurut yaumi
mimi, Denver, perkembangan yang harus dicapai pada bayi umur 9
bulan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Membahas tentang kasus yang ditemukan dilahan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Membahas tentang kesenjangan yang terjadi pada kasus dan teori.
BAB V
PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK
(DDTK)
A. PENGERTIAN TUMBUH KEMBANG
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencangkup 2 peristiwa yang sifat
berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan
perkembangan :
1. Pertumbuhan (Growth)
Berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau
dimensi tingkat sel, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kg)
ukuran panjang (cm, m)
2. Perkembangan (Development)
Adalah bertambahnya kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi
tumbuh yang lebih komplek dalam pola yang taratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil dari proses pematangan.
(Soetjiningsih, hal 1)
2.
Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan
kelainan pada bayi yang akan dilahirkan.
3.
4.
Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin pada pertumbuhan janin adalah
somatropin, hormone placenta, hormon tiroid somatropin
(growth hormon) disekresi oleh kelenjar hipofisis janin sekitar
minggu ke 9 produksinya terus meningkat sampai minggu ke 20
selanjutnya menetap sampai lahir.
5.
Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 bulan dapat
menyebabkan kematian janin kerusakan otak atau cacat bawaan
lainnya.
6.
Infeksi
Infeksi intra uterin yang sering menyebabkan cacat bawaan
adalah TORCH. Sedangkan infeksi yang lainnya dapat
menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, malaria,
influenza dan virus hepatitis.
7.
Stres
Imunitas
Rhesus atau ABO Inkomtabilitas sering menyebabkan abortus,
hidro fetalis, kern ikterus atau lahir mati.
9.
Anoksia Embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada placenta
atau tali pusat menyebabkan BBLR.
Lingkungan Biologis
a. Ras suku bangsa
Bangsa kulit putih atau eropa mempunyai pertumbuhan
somatik yang lebih tinggi daripada bangsa asia.
b. Umur
Umur yang paling rawan adalah masa balita, dan oleh karena
itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi.
c. Gizi
Makanan yang memegang peran sangat penting dalam
tumbuh kembang anak, dimana kebutuhan anak berbeda
dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan
juga untuk pertumbuhan.
d. Pertumbuhan kesehatan
Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit,
tetapi pemeriksaan kesehatan dan menimbang anak secara
rutin setiap bulan, akan menunjang pada pertumbuhan dan
perkembangan anak.
2.
sebaya. Tetapi perhatian dari orang tua tetap dibutuhkan untuk memantau
dengan siapa anak tersebut bergaul.
e. Stress
Stress pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya,
misalnya anak akan menarik diri, rendah hati, terlambat bicara, nafsu
makan menurun dan sebagainya.
f. Sekolah
Dengan adanya wajib belajar 9 tahun sekarang ini, diharapkan setiap anak
mendapatkan kesempatan duduk dibangku sekolah minimal 9 tahun.
Sehingga dengan mendapat pendidikan yang baik maka diharapkan
meningkatkan hidup anak-anak tersebut.
Mencegah spontan
Menirukan suara
Memperlihatkan
minat
yang
besar
dalam
mengeksplorasi
Menyusun 6 kotak
Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil atau
kencing
Menggambar lingkaran
Banyak bertanya
Mengenal sisi atas, sisi bawah, sisi muka dan sisi belakang
Mendengar cerita-cerita
Pandai bicara
Mengenal 4 warna
Tes DDTK
a. Pengertian
DDTK adalah kegiatan / pemeriksaan untuk menemukan secara dini
adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak
prasekolah.
b. Tehnik DDTK
Untuk skrinning awal, petugas kesehatan menggunakan
pedoman untuk deteksi dini yang meliputi :
a. Berat badan menurut tinggi badan anak (BB terhadap TB)
b. Pengukuran lingkaran kepala anak (BB terhadap TB)
c. Kuesioner praskrinning perkembangan (KPSP)
KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan
pada orang tua dan dipergunkan sebagai alat untuk melakukan
skrinning pendahuluan untuk perkembangan nak usia (3 bulan 6
tahun)
d. Kuesioner perilaku anak prasekolah (KPAP)
KPAP adalah sekumpulan perilaku yang dipergunakan sebagai alat
untuk mendeteksi secara dini kelainan-kelainan pada anak
prasekolah (usia 3 6 tahun) kuesioner ini berisi 30 perilaku yang
perlu ditanyakan satu persatu pada orang tua.
Bicara
Menirukan kata-kata
Mengayun
Menina bobokan
Bermainan Ciluk-Ba
Melihat dikaca
b. Permainan Bersosialisasi
Ajak bayi bermainan dengan orang lain :
Ketika ayah pergi, lambaikan tangan ke bayi sambil berkata dada.
Bantu bayi dengan gerakkan membalas melambaikan tangan.
(Depkes RI, 20-21)
Alat yang digunakan :
1. Alat peraga benang wol merah, kismis atau manik-manik, kubus warna
kuning merah, hijau, permainan anak, botol kecil, bola tennis, bel kecil,
kertas dan pencil.
2. Formulir KPSP.
3. Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan
test dan penilaian.
B. DETEKSI PERTUMBUHAN
Adapun pelaksana dan alat yang digunakan sebagai berikut :
Tingkat Pelayanan
Keluarga masyarakat
Pelaksana
- Orang tua
- Kader kesehatan
- Timbangan dacin
- Petugas
Puskesmas
PADU,
- Tabel BB/ TB
- Bidan
- Grafik Lika
- Perawat
- Tibangan
- Ahli gizi
- Alat ukur TB
- Petugas lainnya
Pengukuran TB :
-
Ukuran tinggi atau panjang dan timbangan anak sesuai dengan diatas
Lihatlah kolom tinggi atau panjang badan anak yang sesuai dengan hasil
pengukuran
Pilih kolom berat badan untuk laki-laki (kiri) perempuan (kanan) sesuai jenis
kelamin anak, cari angka berat badan yang terdekat dengan berat badan anak.
Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk mengetahui
angka standart deviasi (SD)
(Depkes RI 2005. Hal 41-42)
I.
PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama Anak
Nama Ibu
Umur
Umur
Agama
Agama
Pendidikan
Pendidikan
Pekerjaan
Pekerjaan
Alamat
yang
dapat
mempengaruhi
tumbuh
kembang
misalnya:
Kejang dan adanya malnutrisi.
(Soetjiningsih. 1995 : 16)
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat ini apakah klien sedang mengalami gangguan kesehatan
seperti diare, demam, batuk dan sebagainya.
5. Riwayat Kehamilan, Persalinana dan Nifas
Kehamilan
-
Persalinan
-
Spontan / buatan
Aterm / premature
Penolong
Tempat persalinan
Nifas
Lama ibu memberikan ASI, PASI, obat yang dikonsumsi ibu, dan
sebagainya.
(Soetjiningsih. 1995 : 2 - 3)
6. Riwayat Imunisasi
-
Imunisasi BCG
: umur 1 bulan.
Imunisasi Hb combo
Imunisasi polio
7. Riwayat Psikososial
-
PB
Lika
Lila
B. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan fisik
KU
= baik
BB
pada KMS)
TB
= > 75 cm
Lika
= 45 cm
TTV
= N = 120 40 x / menit
S = 36,5 37, 5oC
RR = 40 60 x / menit
Kepala
Muka
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Dada
Perut
Kulit
Genetalia
abnormal
= tidak ada iritasi
= jenis kelamin, tidak ada kelainan, anus
berlubang
Ekstremitas
Atas
= simetris, tidak ada oedema
atas / bawah => Bawah = simetris, tidak ada oedema
(Barbara bates. 1997 : 26)
Palpasi =>
Kepala
= tidak ada benjolan
Leher
= tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Perut
= tidak ada nyeri tekan
Kulit
= turgor baik (kembali cepat < 2 detik)
Ekstrimitas Atas = tidak ada oedema
Bawah = tidak ada oedema
Perkusi =>
Reflek patella (+/+)
Auskultasi => - Mendengarkan denyut jantung dengan stetoskop terukur
atau tidak
- Mendengarkan pernapasan bayi dengan stetoskop teratur
atau tidak, adanya bunyi wheezing
(Barbara bates. 1997 : 30)
II.
INTERPRETASI DATA
Dx
Ds
Do
: Ku
: baik
Kesadaran
: CM
TB
BB
: sesuai usia (8-9 kg, mengikuti pita warna hijau pada KMS)
: 36,5 37,5oC
RR
: 40 60 x/menit
III. INTERVENSI
Dx
: An / by dengan KPSP
Tujuan :
-
Kriteria hasil :
KU
: baik
Kesadaran
TB
: composmentis
: sesuai usia (8-9 kg, mengikuti pita warna hijau pada KMS)
Skor KPSP
: 36,5 37,5oC
RR
: 40 60 x/menit
Intervensi
1. Jalin hubungan baik dengan ibu maupun An/bayi
R / agar lebih kooperatif
2. Observasi klien (KU, kesadaran, BB, TB, Lila, S, N, RR)
R/ mengetahui keadaan klien
3. Beri pertanyaan singkat pada orang tua tentang perkembangan anak
(KPSP)
R/ mengetahui perkembangan anak
IV. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi
V.
EVALUASI
Mengacu pada kriteria hasil dan SOAP
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal / jam
Tempat
I.
PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama anak
: Rio arasantika
Nama Ibu
: Ny. Devi
Umur
: 9 bulan
Umur
: 22 th
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: Belum
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Belum
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Suruh RT 13
Trenggalek
2. Alasan Datang
Ingin memeriksakan anaknya
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan anak tidak sedang menderita penyakit batuk, pilek,
demam atau kelainan bawaan sejak lahir
4. Riwayat Penyakit Dahulu
- Pernah masuk RS
= tidak pernah
= tidak ada
: TM I : 3 x, di BPS
TM II : 3 x, di BPS
TM III
Keluhan
: 2 x, di BPS
: TM I : mual muntah
TM II : Taa
TM III : Taa
Persalinan
-
Spontan
Aterm
Penolong : Bidan
Nifas
Ibu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan, masa nifas
berlangsung normal tanpa ada komplikasi.
6. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
- Ibu mengatakan bayinya sudah bisa merangkak dan duduk dengan
kepala tegak.
- Ibu mengatakan bayinya sudah bisa mengenali suara dan mencari
sumber suara.
7. Riwayat Imunisasi
: Tgl 20 04 2007
Hb Combo 2 + Polio 2
: Tgl 19 05 2007
Hb Combo 3 + Polio 3
: Tgl 20 06 2007
: Baik
BB
: 8100 gram
TB
: 71 cm
Lika
: 44 cm
2. Pemeriksaan Khusus
Inspeksi =>
Palpasi =>
Kepala
Muka
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Dada
Perut
ikterus
= simetris, bersih, tidak ada serumen
= tidak ada secret, tidak ada polip
= lidah bersih, sudah mulai tumbuh gigi
= tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
= simetris, tidak ada tarikan dinding dada
= tidak kembung, tidak ada pembesaran
Kulit
Genetalia
abnormal
= tidak ada iritasi
= jenis kelamin, tidak ada kelainan, anus
berlubang
Ekstremitas
Atas
= simetris, tidak ada oedema
atas / bawah => Bawah = simetris, tidak ada oedema
Kepala
= tidak ada benjolan
Leher
= tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Perut
= tidak ada nyeri tekan
Kulit
= turgor baik (kembali cepat < 2 detik)
Ekstrimitas Atas = tidak ada oedema
Bawah = tidak ada oedema
Perkusi
Tidak dikaji
Auskultasi
Tidak dikaji
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
BB
TB
: 71 cm
b. Normal
c. Kurus
Lingkar kepala 44 cm
LKA/LI : a.Normal
b. makrosefal
b.Mikrosefal
d.Rujuk ya/tidak
Gerak kasar
Dapatkah
bayi
Ya
Tidak
mempertahankan
Gerak halus
Ya
dinilai.
Tarik perhatian bayi dengan memeprlihatkan
Gerak halus
Ya
Gerak halus
Ya
Gerak kasar
Ya
Tidak
6.
Gerak halus
Ya
Tidak
Gerak kasar
detik?
Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri
Pada waktu bermain sendiri dan anda diamdiam datang berdiri dibelakangnya seperti
Ya
Tidak
Sentralisasi dan
kemandirian
Bicara dan
bahasa
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Gerak halus
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
DS
DO
: BB
: 8100 gram
: 71 cm
Lika : 44 cm
Gigi : sudah tumbuh 1 buah bagian bawah
Gerak kasar
Gerak halus
sendiri.
Bayi dapat memungut mainan sendnri, bila melihat
Sosialisasi
:
dan Kemandirian
Bicara dan bahasa :
Sosialisasi
:
dan kemandirian
:
DX
INTERVENSI
Dx
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi :
VII. EVALUASI
Tgl
: 20 11 2007
Jam
: 10.00 WIB
dan perkembangan.
Ibu mengatakan bahwa hasil DDITK anaknya adalah normal.
Ibu mengatakan mengerti tentang saran yang telah disampaikan
= -
A
P
=
=
ibu
untuk
tetap
memberikan
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan yang terdiri dari :
Pengukuran BB dan TB, Tes DDITK meliputi gerak dasar, gerak halus,
sosialisasi dan kemandirian, bicara dan bahasa, dan TDD yang dilakukan pada bayi
R didapatkan hasil bahda pertumbuhan dan perkembangan normal sesuai dengan
usia.
Dalam kasus ini bayi R sudah dapat tengkurap, berbalik sendiri, bayi dapat
memungut mainan sendiri, bila melihat sapu tangan jatuh kelantai bayi berusaha
mencari, bayi dapat makan kue kering sendiri, ketika ada suara bayi menengok untuk
mencarinya, ketika melihat mainan diluar jangkauan bayi, maka bayi mengulurkan
tangan dan badan.
Dapat disimpulkan bahwa antara teori dan kasus tidak ditemukan
kesenjangan, hal ini berarti bahwa bayi R normal.
Maka diharapkan bahwa ibu tetap mempertahankan keadaan anaknya yang
sudah normal agar tumbuh kembangnya sesuai dengan usia anak, yaitu dengan upaya
selanjutnya bahwa ibu harus tetap memberikan stimulus/rangsangan pada anak serta
ibu harus lebih memperhatikan gizi anak agar tumbuh kembang anak sesuai dengan
usia.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan kebidanan mahasiswa dapat melaksanakan
pengkajian yaitu dalam pengkajian didapatkan dari data subjektif, ibu
mengatakan anak dalam keadaan sehat dan dari data objektif didapatkan dari
hasil pengamatan dan pemeriksaan melalui pemeriksaan fisik dan DDITK yang
didapatkan hasil normal. Kemudian ditetapkan diagnosa, diagosa yang
didapatkan yaitu By R umur 9 bulan dengan pertumbuhan dan perkembangan
anak normal sesuai dengan umurnya. Pada antisipasi diagnosa / masalah
potensial tidak ditemukan masalah sehingga tidak dilakukan kebutuhan segera.
Maka dari diagnosa kemudian ditetapkan intervensi sesuai dengan diagnosa dan
mengimplementasikan rencana tersebut setelah diimplementasikan kemudian
dilakuakna evaluasi dari tindakan yangteah dilakukan yaitu setelah diberi
penjelasan tentang hasil DDITK, ibu mengatakan mengerti bahwa hasil DDITK
anak adalah normal.
B. SARAN
1. Mahasiswa
Diharapkan mengerti dan mengetahui tahap-tahap pertumbuhan dan
perkembangan anak.
2. Keluarga
-
Timbang
bayi
ke
Posyandu
setiap
bulan
untuk
mengetahui
pertumbuhannya.
-
3. Petugas
Memberikan dorongan / motivasi pada ibu untuk selalu mempertahatikan
semua pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak.
DAFTAR PUSTAKA
FK UI. 1995. Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan FK
UI.
PENILAIAN PERKEMBANGAN
PADA By R
USIA 9 BULAN DENGAN MENGGUNAKAN DDITK
DI PUSKESMAS SURUH TRENGGALEK
Oleh :
DWI ANGGUN L.
NIM. 0561022