Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PUSKESMAS SAWANGAN 1
Oleh :
Mahardika Yudha Kesuma
08711066
Background
There are still some people who suffer pain as a result of iodine deficiency
disorders ( IDD ) . In the village of Jati still found some people who suffer from
goitre . In the past few years in this area occurred an outbreak of IDD . Some
people do not know about the village Teak salt contains iodine . There has been no
research on salt iodine used by the public for consumption. Destination to
determine levels of iodine in salt at market Teak , Sawangan districts and villagers
consumed Teak , Sawangan subdistrict , Magelang regency .
Method
This is a descriptive study with cross-sectional research design . For sampling of
salt on the market Teak using purposive sampling and for sampling in rural
communities Teak using simple random sampling with a sample size of 92.
Result
From the results, 5 salt sold in the market contain high levels of iodine Teak good
and 1 less salt containing iodine . Most of the villagers Teak storing salt in a
closed jar at 83 people ( 90.2 % ) . The results of the study of salt consumed Teak
gained 88 villagers salt contains iodine which is good while the other 4 less salt
you lack iodine .
Conclusion
From the results, 5 salt sold in the market contain high levels of iodine Teak good
and 1 less salt containing iodine . The results of the study of salt consumed Teak
gained 88 villagers salt contains iodine which is good while the other 4 less salt
you lack iodine .
Intisari
Latar Belakang
Masih ada beberapa masyarakat yang menderita sakit gangguan akibat
kekurangan yodium (GAKY). Di desa Jati masih ditemukan beberapa masyarakat
yang menderita gondok. Pada beberapa tahun lalu di daerah ini terjadi kejadian
luar biasa GAKY. Beberapa masyarakat desa Jati belum mengetahui tentang
garam mengandung yodium. Belum ada penelitian tentang garam yodium yang
digunakan oleh masyarakat untuk dikonsumsi.
Tujuan
Untuk mengetahui kadar yodium pada garam di pasar Jati, kecamatan Sawangan
dan yang dikonsumsi masyarakat desa Jati, kecamatan Sawangan, kabupaten
Magelang.
Metode
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Untuk
pengambilan sampel garam di pasar Jati menggunakan purposive sampling dan
untuk pengambilan sampel di masyarakat desa Jati menggunakan simple random
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 92.
Hasil
Dari hasil penelitian didapatkan 5 garam yang di jual di pasar Jati mengandung
kadar yodium yang baik dan 1 garam kurang mengandung yodium. Sebagian
besar masyarakat desa Jati menyimpan garamnya di toples yang tertutup yaitu 83
orang (90,2%). Hasil penelitian dari garam yang dikonsumsi masyarakat desa Jati
didapatkan 88 garam mengandung yodium yang baik sedangkan 4 garam lainnya
kurang megandung yodium.
Simpulan
Dari hasil penelitian didapatkan 5 garam yang di jual di pasar Jati mengandung
kadar yodium yang baik dan 1 garam kurang mengandung yodium. Hasil
penelitian dari garam yang dikonsumsi masyarakat desa Jati didapatkan 88 garam
mengandung yodium yang baik sedangkan 4 garam lainnya kurang megandung
yodium.
LATAR BELAKANG
Saat
ditemukan
ini,
di
yodium
dalam
dapat
garam
kadar
tertentu
yang
di
dalam
tubuh
lambung
Pentingnya
proses
dan
ginjal.
pertumbuhan
maka
diperlukan
asupan
(Depkes,
2009).
Menurut
Departemen
Kesehatan
Republik
yodium
sesuai
melalui
dengan
Indonesia
proses
Yodisasi
Standar
Nasional
telah
(SNI)
yang
tingkat
Kekurangan
jangka
metabolisme
zat
waktu
menyebabkan
basal.
yodium
yang
lama
gangguan
dalam
akan
akibat
serta
ibu
melalui
200
g/
hari
untuk
Departemen
Kesehatan
desa
random
sampel 92.
Jati
menggunakan
sampling
simple
dengan
besar
penderita
Pengujian
ini
dilakukan
dengan cara :
gangguan
Penelitian
ini
adalah
sendok
teh
Metode
kecamatan
Sawangan,
kabupaten
warna
garam
berubah
mengandung
cukup
warna
garam
berubah
maka
garam
tersebut
tidak
sehari-hari
dianjurkan
untuk
dikonsumsi.
f. Dan jika tidak berubah warna
maka
garam
tersebut
mengandung
yodium.
tidak
Garam
Karakteristik Responden
a. Umur
penelitian
ini
jenjang
pendidikan
Sebagian
b. Jenis Kelamin
besar
pekerjaan
Hasil
Responden
Pengujian Garam
diikuti
pekerjaan
pedagang/wiraswasta.
e. Merek garam
Sebagian
besar
menggunakan
garam
warga
bermerek
Valid
1
4
40
47
92
1.1
4.3
43.5
51.1
100.0
1.1
4.3
43.5
51.1
100.0
1.1
5.4
48.9
100.0
1
2
3
4
5
6
Frequency
76
2
14
Hasil92
Percent
82.6
2.2
15.2
100.0
Ungu tua
Ungu muda/keputihputihan
Ungu tua
Ungu tua
Ungu tua
Ungu tua
Valid Percent
82.6
2.2
15.2
Kesimpulan
100.0
Cumulative
Percent
82.6
84.8
100.0
PEMBAHASAN
Hasil
pengujian
beryodium
di
pasar
kadar
garam
desa
Jati
sampai
kadar
tertentu,
melalui
proses
Yodisasi
sesuai
mempengaruhi
penurunan
yodium
dalam
garam
permukaan
garam,
proses
dapat
menyebabkan
dan
makanan
propiltiourasi)
(WHO,
di
1999).
akan
menyebabkan
mengetahui
yodium
pada
garam
dan
murah
dilakukan
bahan
(Rosmalina, 1993)
uii
yodium
Gangguan
Kekurangan
Yodium).
GAKY
Akibat
Kekurangan
seseorang.
mental,
kretinisme,
gangguan
(gangguan
gangguan
fungsi
gondok,
syaraf
otak
perkembangan
mental
Gangguan-gangguan
gangguan
pendengaran,
Djokomoeljanto
menyebabkan
penurunan
secara
menghambat
tidak
langsung
pembangunan
Indonesia.
SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Dari
hasil
penelitian,
didapatkan 1 garam yang kurang
mengandung yodium dari 6 garam
yang diuji yaitu garam cap gajah
mutiara
dan
cap
bang-dut
konsumsi
warga
desa
Jati
yodium
yang
baik
garam
beryodium
sehingga
masyarakat
kecamatan
Sawangan
khususnya
memilih garam
(KADARZI).
Jakarta: Depkes.
Depkes
RI,
2000.
Partipasif
Gerakan
Penyelamatan
Akibat
Kekurangan
Yodium.
Pengamatan
selama
seperempat
abad,
terbukanya
kemungkinan
PT
Supariasa.
Kompas
Media
Nusantara.
Daftar Pustaka
Ilmu
Gizi
selanjutnya
Sadar
Jakarta
Pendampingan
Keluarga
Menuju
(2001).
Masyarakat.
Gizi
dalam
Jakarta:
PT.
Elex Media
WHO. 2006. Iodized Oil during
Pregnancy
Safe
use
of
in
pregnant
women. Geneva.
Rosmalina, Yuniar
1993.
dan
Bahan
Muhilal.
Pangan
Pada
Garam
Beriodium. 1993,16:94-103
Wang, G.Y., R.H. Zhou, Z. Wang, L
Shi, M. Sun.1999. Effects of
Storage and Cooking on the
Iodine Content in Iodized
Salt
and
Study
on
Monitoring Iodine Content
WHO.
1999.
World
Health
Organization Sets Out to
Eliminate Iodine Deficiency
Disorders. Geneva