Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku FKM Undana
Staf pengajar Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja FKM Undana
Kekeruhan
Sumber kekeruhan air
Air dikatakan keruh bila mengandung
benda-benda
tersuspensi.
Kekeruhan dapat disebabkan oleh
adanya alga hidup maupun mati atau
organisme
lain
dan
umumnya
kekeruhan disebabkan oleh lumpur
atau tanah liat.
Benda tersuspensi mengandung
garam, alga, dan bakteri. Ini semua
menyebabkan keruh, berwarna, berasa dan bau pada air. Kotoran-kotoran
yang terurai dalam air ada juga dalam
jumlah besar. Kotoran-kotoran tersebut mengandung garam kalsium,
magnesium dan sodium yang menyebabkan rasa tak enak, kesadahan,
mengandung alkali, dan sebagainya.
Oksida mangan dan besi mengakibatkan warna air menjadi merah,
hitam atau coklat.
Kekeruhan dalam air dapat
disebabkan
beberapa
peristiwa
(Sunjoto,1983): (1)Air buangan dari
industri maupun dari rumah tangga
yang pada umumnya terdiri dari zat
organik dan anorganik; (2)Sebagai
akibat
pengikisan
tanah
yang
umumnya terdiri dari zat organik.
Pengaruh Kekeruhan
Adapun pengaruh kekeruhan pada
air antara lain: (a)Kekeruhan tidak
merupakan sifat dari yang membahayakan, tetapi dari segi estetika tidak
disenangi karena warnanya keruh;
(b)Bila kekeruhan air bersih lebih dari
25 NTU, maka dalam proses filtrasi
akan mengalami beberapa kerugian
yaitu timbulnya penyumbatan pada
media saringan sehingga saringan
Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Variabel bebas dari penelitian ini
adalah jenis karbon aktif yaitu karbon
aktif tempurung kelapa dan arang
kayu serta campuran karbon aktif
tempurung kelapa dan arang kayu.
Variabel Terikat
Variabel terikat dari penelitian ini
adalah tingkat kekeruhan limbah cair
industri tahu.
Variabel Penganggu
Variabel
penganggu
dari
penelitian ini adalah karakteristik
limbah cair, kecepatan aliran, waktu
kontak, diameter karbon aktif, luas
permukaan karbon aktif, ketebalan
karbon aktif. Untuk mengendalikan
variabel
pengganggu
dilakukan
penyamaan terhadap masing-masing
variabel.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian di lakukan di industri
tahu yang berada di Kelurahan
Jomblang
Kecamatan
Candisari,
Semarang.
Penelitian dilakukan bulan MeiAgustus 2003.
mg/L
HASIL
Kawasan industri tahu Tandang
terletak di Tandang, Jomblang, Candisari, Kota Semarang. Pada kawasan
industri tahu tandang terdapat lebih
dari 10 pengrajin tahu. Kawasan
industri tahu ini berdiri sejak tahun
1970-an. Hasil produksi industri tahu
Tandang dipasarkan di kota Semarang
serta kota-kota lain di sekitar
Semarang seperti Demak, Purwodadi,
Kendal dan lainnya. Kawasan industri
tahu Tandang menghasilkan produk
berupa tahu mentah maupun tahu
goreng.
Limbah
yang
dihasilkan
di
kawasan industri tahu Tandang antara
lain ampas tahu ( gembus ) dan
limbah cair. Ampas tahu oleh para
pengusaha dijual sebagai pakan
ternak seperti sapi dan babi. Limbah
cair yang dihasilkan sekitar 1.0004.000 L limbah cair per industri tahu
per hari. Limbah cair total industri tahu
Tandang sekitar 12.000 L/hari. Limbah
cair ini dibuang ke sungai, tetapi
dalam tiga bulan terakhir ini sudah
terdapat instalasi pengolahan limbah
cair industri tahu Tandang. Walaupun
begitu masih ada industri tahu yang
membuang limbahnya di sungai
karena tempatnya jauh dari instalasi
ini.
Kapasitas
produksi
tahu
di
kawasan industri tahu Tandang
berkisar 300-750
kg kedelai per
industri tahu per hari. Kapasitas
produksi
meningkat
pada
saat
tertentu, misalnya perayaan hari besar
seperti hari raya lebaran.
Hasil pemeriksaan kadar kekeruhan limbah cair industri tahu sebelum
dan setelah diberi perlakuan melalui
518,5
500
490,5
400
300
200
76,4
100
121,7
42,07
0
sebelum
perlakuan
control
karbon aktif
tempurung
kelapa
Arang
kayu
campuran
karbon aktif
kayu +
tempurung
kelapa
Jenis perlakuan
PEMBAHASAN
Kadar Kekeruhan Dalam Air
Kekeruhan
pada
air
limbah
disebabkan karena adanya benda
tercampur atau benda koloid didalam
air limbah. Khususnya pada limbah
tahu banyak terdapat zat organik yang
merupakan penyebab terjadinya kekeruhan. Setelah melalui penyaringan
518.5
486.5
76.2
118.5
Arang kayu +
karbon aktif
tempurung
kelapa (1:1)
(mg/L)
42.8
518.5
497.5
74.5
117.4
47.5
518.5
488.5
72.6
120.6
39.4
518.5
492.6
74.2
126.5
38.5
518.5
490.5
518.5
487.6
79.5 Peraturan
122.4Pemerintah Repu41.0
sarkan
blik
Nomor 20 tahun 43.2
81.2Indonesia 124.5
Ratarata
518.5
490.5
76.4
No
sampel
Sebelum
perlakuan
(mg/L)
Kontrol
(mg/L)
Karbon aktif
tempurung
kelapa (mg/L)
Arang kayu
(mg/L)
121.7
42.07
No
sampel
1
2
3
4
5
6
Rata
-rata
Karbon aktif
Tempurung kelapa
83.31 %
85.63 %
86.00 %
85.69 %
84.67 %
84.34 %
84.94 %
91.89 %
Control (tanpa
perlakuan)
6.20 %
4.05 %
5.81 %
5.00 %
5.41 %
5.96 %
5.40 %
Dari
10
11
Azwar,
Azrul.
Pengantar
ilmu
kesehatan lingkungan. Mutiara.
Jakarta. 1983
Balai penelitian dan pengembangan
industri.
Penelitian,
pengembangan pembuatan arang
aktif
dari
kayu
Galam.
Departemen
Perindustrian.
Banjarbaru. 1982 .
DEPKES RI. Daftar komposisi bahan
makanan. DEPKES RI. Jakarta.
1993.
DEPKES
RI,
Pedoman tehknis
perbaikan kualitas air. DEPKES
RI. Jakarta. 1992.
Fengel, D. Kayu : kimia, ultrastruktur,
reaksi-reaksi.
Gajah
mada
university press. Yogyakarta. 1995
Gustan Pari. Teknologi alternatif
pemanfaatan
limbah
industri
pengolahan
kayu.2001.
http://www. IPB.com. 20 Oktober
2003
Kusnoputranto, Haryoto. Air limbah
dan akskreta manusia. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro. Jakarta. 1984.
Mahida, U.N. Pencemaran air dan
pemanfaatan
limbah
industri.
Rajawali. Jakarta. 1983.
Met
Calf,dkk.
Wastewater
engineering treatment disposal
reuse. Boston McGrow Hill. 1997
Nurhasan dan B Pramudyanto.
Penanganan limbah pabrik tahu.
Yayasan Bintari. Semarang. 1991
Narbuko Cholid, dan Acmadi Abu H.
Metodologi
Penelitian.
Bumi
aksara. Jakarta. 2001
Pusat dokumentasi
dan informasi
ilmiah LIPI.
Arang aktif dari
tempurung
kelapa.
1999.
http://www.pdii.lipi.go.id. 20 Oktober 2003
12
13
14