Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PAP SMEAR
DI POLI ONKOLOGI RUMAH SAKIT DR. SOETOMO SURABAYA
Oleh :
1. Rizky Tugas Fatmawati 010810005
2. Frida Syamsiana
010810100
3. Clara Muktiyan Hadi
010810070
4. Fatma Kurnia Sari
010810155
Sub topik
: Pap Smear
Sasaran
Hari / tanggal
Jam
: 08.00-08.30 WIB
Waktu
: 30 menit
Tempat
A. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
pasien dan keluarga dapat mengerti tentang cara cara tes pap smear.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
pasien dan keluarga dapat:
1.
2.
3.
B.
POKOK BAHASAN
1.
Pengertian Pap smear
2. Tujuan pap smear
3.
Cara melakukan tes pap smear
C.
D.
PENGORGANISASIAN
Moderator
: Frida Syamsiana
Penyaji
: Clara Muktiyan Hadi
Fasilitator
: Fatma Kurnia Sari
Observer
: Rizky Tugas Fatmawati
E.
KEGIATAN/PROSES
Kegiatan
Pembukaan
Pelaksanaan
Waktu
5 menit
Uraian Kegiatan
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4. Menjelaska
mekanisme kegiatan
yang akan
dilaksanakan
5. Kontrak waktu
15 menit 1. Menggali kemampuan
peserta tentang pap
smear
2. Menjelaskan
pengertian, tujuan, dan
cara melakukan tes
pap smear
Evaluasi
5 menit
1. Menanyakan kembali
pengertian, tujuan,
dan cara melakukan
tes pap smear
2. Memberikan
reinforcement positif
terhadap jawaban
yang diberikan
3. Menyimpulkan materi
penyuluhan
4. Membagi leafleat
Penutup
5 menit
1. Mengucapkan terima
kasih atas partisipasi
peserta
2. Megucapkan salam
Kegiatan Peserta
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
3. Memperhatikan
Pelaksana
Moderator
1. Menjawab
pertanyaan
2. Mendengarkan
3. Memberikan
umpan balik dalam
memahami
penjelasan tentang
Pap smear
1. Menjawab
pertanyaan dengan
bahasanya sendiri
2. Memperhatikan
3. Menerima leafleat
Penyaji
1. Memperhatikan
2. Menjawab salam
Moderator
dan
Fasilitator
Moderator
F.
MATERI
(Terlampir)
G.
EVALUASI
a. Peserta mendapatkan pengetahuan dan mampu memahami tentang pengertian,
tujuan, manfaat, dan cara tes pap smear.
b. Sebanyak 60-70% peserta mampu menjawab pertanyaan dan memahami
PAP SMEAR
A.
dari fase prainvasif untuk menjadi invasif memakan waktu sekitar 10 tahun.
Dalam kurun aktu yang selama itu, mungkin saja seorang penderita tidak akan
merasakan nyeri pada alat genitalnya, karena memang sel sel pada leher rahim
tidak terdapat sensor nyeri.
B.
C.
a)
b)
c)
d)
e)
Waspadai Gejala
Apa saja gejala terkena kanker serviks? Berikut ciri-cirinya:
- Perdarahan pervagina paskasenggama atau spontan di luar haid.
- Keputihan yang berulang, bau, gatal, atau panas.
- Nyeri di panggul, pinggang, dan tungkai.
- Gangguan berkemih dan pembesaran ginjal.
- Nyeri di kandung kemih dan rektum atau anus.
- Penurunan berat badan secara drastis.
Antisipasi Dini
Sebenarnya ada cara yang bisa dilakukan untuk bisa terbebas dari penyakit ini.
Yakni sebagai berikut:
1 Tes Pap (Pap smear)
Menurut dr. Yurni Satria, M.Phil., dari Yayasan Kanker Indonesia, pap smear
adalah salah satu pemeriksaan untuk melihat apakah terjadi sel-sel abnormal, pra
kanker, atau infeksi di leher rahim dengan cara mengambil lendir di leher rahim.
Prosedur pelaksanaannya sendiri sangatlah mudah, cepat, dan tidak menyakitkan.
Berikut caranya:
- 1-2 minggu setelah haid, pasien (usia 25-60) bisa datang ke dokter patologi dan
anatomi atau bidan untuk melakukan pap smear (terutama wanita usia yang aktif
berhubungan seksual).
- 1 hari sebelum pemeriksaan, jangan dulu melakukan hubungan seksual dan
mencuci vaginanya dengan sabun, gel, dan lain-lain (cukup dengan air bersih),
karena dapat mengacaukan hasil tes.
- Saat pemeriksaan, dokter/bidan akan mengambil pusaktan sel yang berada di
batasan antara squamous sel dan kolumnar sel (sel kanker lebih senang berada di
batasan itu) dengan Aylesbury spatula atau endocervical brush .
- Lalu pusaktan sel diletakkan dalam gelas objek, dicampur dengan alkohol 70
persen, diberi pewarna, dan dikirim ke laboratoriun patologi dan anatomi.
- Hasil pemeriksaan biasanya akan keluar setelah 1 minggu dan selama itu pun
pasien bisa beraktivitas seperti biasa.
Lalu apa yang dilakukan pasien jika pada leher rahimnya ditemukan sel pra
kanker? Dokter/bidan pastinya akan langsung melakukan tindakan pengobatan.
Untuk menghindar terjangkit dari penyakit ini, ada baiknya tiap wanita
memeriksakan dirinya (melakukan pap smear) minimal 1 kali dalam setahun. Jika
selama 3 tahun berturut-turut hasilnya normal, secara otomatis dokter akan
mengurangi frekuensinya.
2 Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Cara ini bisa dilakukan oleh dokter, bidan, atau paramedik. Alat dan bahan yang
digunakan hanyalah speculum vagina, asam asetat 3-5 persen, kapas lidi, dan meja
pemeriksaan. Apabila dalam pulasan terjadi perubahan warna asam asetat (bercak
putih), kemungkinan ada kelainan tahap prakanker serviks.
3 Kolposkopi
Pemeriksaan mulut rahim dengan menggunakan kamera pembesar.
4 Vaksin HPV
Yaitu dengan memasukkan serum antibodi ke dalam tubuh. Yang dimasukan
adalah bagian dari virus HPV yaitu kulit/cangkang yang telah dipurifikasi dan
dilarutkan dalam cairan tertentu sehingga merangsang tubuh untuk memproduksi
antibodi atau zat kekebalan tubuh terhadap APV.
Pemberian vaksin dilakukan 3 kali, yakni di bulan 0, kedua, dan keenam
(quadrivalent HPV vaksin yang dapat memberikan proteksi HPV tipe 16, 18 dan
6, 11 dari 100 tipe yang ada). Vaksin ini sudah beredar di Indonesia, hanya saja
belum masuk dalam program Imunisasi Nasional.
Pencegahan Lebih Efektif
Berikut cara yang diterapkan Sigi untuk mencegah kanker serviks.
- Banyak membaca dan mencari tahu informasi sebanyak-banyaknya tentang
kanker serviks dari mana saja.
- Tidak berganti-ganti pasangan. Setelah menikah, Sigi juga mengedukasi
suaminya mengenai hal ini. Jika ia tertular suaminya juga berisiko tertular.
DAFTAR HADIR
PKRS TENTANG PAP SMEAR
DI POLI ONKOLOGI RSUD DR.SOETOMO SURABAYA
NO.
NAMA
TTD