Sie sind auf Seite 1von 4

Nama: Ajeng Siti Nurlatipah

Kelas: 2 Ak- B
NIM: 105111035
Pengertian Al-Quran
Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Quran berasal dari bahasa Arab yang
berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Quran adalah
bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep
pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri
yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya: Sesungguhnya
mengumpulkan Al-Quran (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada
lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah
membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya.(75:17-75:18)
Secara terminologi, Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai
berikut:
Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir,
membacanya termasuk ibadah.
Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai
berikut:
"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat
Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita
secaramutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang
dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas"
Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan AlQuran seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab
Injilyang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap
sebagaiibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Quran.

Sejarah Turunnya Al-Quran

Malam Nuzulul Quran, yaitu malam di turunkannya wahyu Al Quran pada


Nabi Muhammad SAW. Setiap tahun pada tanggal 17 bulan puasa Ramadhan orang
islam di dunia selalu memperingati nuzulul quran. Dimana pada bulan ramadhan
merupakan bulan diturunkannya al-quran atau nuzulul quran. Perlu kiranya kita
mempelajari sejarah, sebagai upaya untuk menambah keteguhan iman kita kepada
Allah SWT dan kitab Allah berupa al-Quran. Istilah turunnya al-Quran berasal dari
kata nazala, yanzilu nazlan yang artinya turun. Sedangkan nuzul al-Quran adalah
turunnya al-Quran kepada nabi Muhammad SAW.
Turunnya al-Quran dari atas ke bawah menunjukkan ketinggian kedudukan alQuran. Al-Quran menurut ahli tafsir ialah kalam allah yang diurunkan kepada nabi
Muhammad secara mutawatir. Sedangkan menurut ahli fiqh ialah kalam Allah yang
diturunkan kepada nabi Muhammad, menjadi mukjizat Nabi, lafadznya secara
mutawatir yang ditulis dalam mushaf al-Quran diawali surat al-fatihah dan diakhiri
dengan surat an-naas.
Turunnya al-Quran membawa perubahan bagi manusia di muka bumi.
Turunnya al-Quran sebagai putunjuk bagi manusia memperoleh jalan yang benar
menuju cahaya iman dan Islam. Ayat pertama yang turun merupakan pertanyaanpertanyaan yang berkisar di seputar nasib manusia, asal usul dan tujuannya. Kapan
dan dimana serta peristiwa yang terjadi pada saat ayat pertama dan terakhir
diturunkan kepada Muhammad SAW. Para jumhur ulama menyebutkan bahwa ayat
yang pertama kali turun ialah surat al-Alaq ayat 1-5. Bacalah, dengan menyebut
nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah, Yang mengajar manusia
dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya (Al Alaq 1-5).
Surat al-Alaq diturunkan ketika rasulullah saw berada di gua hira , yaitu
sebuah gua dijabal nur, yang terletak kira-kira tiga mil dari kota Mekah. Ini terjadi
pada malam senin, tanggal 17 ramadhan tahun ke 41 dari usia Rasulullah 13 tahun
sebelum hijriyah. Bertepatan dengan bulan Juli tahun 632 M. malam turunnya alQuran pertama kali di lailatul qodar atau lailatul mubarakah, yaitu suatu malam
kemuliaan penuh dengan keberkahan.

Pengajaran Dengan Pena


Surat al-Alaq 1-5 menjelaskan jawaban gelisah dan kerisauan yang dialami
oleh nabi Muhammad SAW melihat realitas jahiliyah. Nabi risau dengan keadaan
bangsa Arab yang kesuku-sukuan, menuhankan patung dan berhala serta
bermusuh-musuhan. Nabi menepi dan bertahanus di gua hira sampai akhirnya
turun wahyu. Allah memperkuat hati nabi Muhammmad bahwa hanya kepada Allah
SWT manusia bersandar dari segala sesuatu. Allah yang menciptakan manusia dari
segumpal darah. Pada ayat berikutnya Allah menunjukkan sifat Allah yang maha
pemurah. Hanya kepada Allah manusia meminta segala sesuatu. Berdoa dan
mendekatkan diri kepada Allah yang maha mulia.
Pada ayat Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah, Yang mengajar
manusia dengan perantaraan kalam, menujukkan budaya tulis menulis. Al-Quran
menunjukkan kemajuan manusia yang dicapai melalui budaya tulis menulis. Kala itu
hanya dikenal dengan budaya lisan, berupa syair-syair, namun Allah mengajarkan

manusia dengan pena. Suatu lompatan budaya al-Quran. Jika melihat realitas
peradaban keilmuan dan pengetahuan dipelajari dari warisan buku-buku yang
ditulis oleh para ilmuwan. Demikian, juga kitab al-Quran, ditulis dan terjaga hingga
saat ini, sebagai satu-satunya kitab suci yang otentik dari segi lafadz dan
periwayatannya.
Peristiwa turunnya Al-Qur`an (Nuzulul Qur`an) yang terjadi pada malam
Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, merupakan salah satu
peristiwa yang sangat penting dalam sejarah dan perkembangan Islam. Di saat
itulah sosok pemuda terpercaya yang bernama Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Muthalib resmi diangkat oleh Allah SWT sebagai nabi dan rasul terakhir akhir
zaman.
Karenanya, Nuzulul Qur`an dan kenabian Muhammad saw memiliki hubungan
yang erat dimana hubungan tersebut telah mempengaruhi kualitas agama islam
dari beberapa segi:
1. Tanpa turunnya Al-Qur`an, Muhammad saw tidak akan diangkat menjadi nabi.
menyampaikan Firman Allah kepada ummat manusia, dan menjelaskan ayatNya
dengan sunnahnya saw.
2 Al-Quran menjadi pedoman bagi seluruh ummat manusia yang beriman dan ingin
serta mempunyai tekad tinggi untuk menghapal. memahami, mengamalkan ayat
demi ayat yang terdapat padanya. yang kemudian mereka dikenal dengan istilah
ulama alias orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan lebih serta menguasai
ulumuddin [ilmu-ilmu keagamaan]. Mereka hadir dan wafat dengan meninggalkan
wasiat agar generasi ulama berikutnya tetap setia belajar, mengajar dan
menjabarkan isi Al-Qur`an dan As-Sunnah untuk menjawab persoalan
masyarakatnya dan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Perlu diketahui bahwa Al-Quran turun dua periode dan keduanya sama-sama terkait
dengan bulan Ramadhan.

Periode pertama, Al-quran turun dari sisi Allah ke langit dunia. Ini
yang kemudian dikenal dengan Lailatul Qadar. Turun secara keseluruhan dalam satu
waktu. Kejadiannya bukan di masa Nabi melainkan di masa lalu, yang menurut
sebagian riwayat pada sebelum terjadi penciptaan manusia.
Periode kedua, Al-Quran turun dari langit dunia ke muka bumi (kepada
Rasulullah saw), secara berangsur-angsur selama 23 tahun, dimulai dengan 5 ayat
pertama surat Al-Alaq. Kejadiannya pada tahun 632 Masehi bertepatan dengan
malam 17 Ramadhan, menurut kebanyakan analisa sejarah dan pendapat para
ulama.
Al-Quran merupakan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai pedoman bagi manusia dalam menata kehidupan demi mencapai
kebahagiaan lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat. Konsep-konsep yang
dibawa oleh al-Quran selalu relevan dengan problema yang dihadapi manusia,
karena itu ia turun untuk mengajak manusia berdialog dengan penafsiran sekaligus
memberikan solusi terhadap problema tersebut di manapun dan kapanpun mereka
berada.

Pada kenyataannya, al-Quran benar-benar menciptakan design yang dahsyat


dalam
Bahasa
Arab
dengan
mengubah
instrument-instrument
teknis
pengungkapannya. Pada satu sisi, ia menggantikan syair arab yang begitu terkenal
dengan keabsahan dan keragamana kosa katanya dengan bentuk dan tatanan
bahasa sendiri yang tak tertirukan, walaupun sama-sama menggunakan bahasa
yang sama. Pada sisi lain memperkenalkan konsep-konsep dan tema-tema baru ang
utuh dan lengkap.serta menegakan prinsip-prinsip aqidah yang utuh dan sempurna.
Al-Quran juga mengalihkan perhatiannya kepada masa lalu yang jauh di
dalam sejarah perjalanan ummat manusia sekaligus mengarah ke masa depannya
dengan tujuan mengajarkan tugas-tugas masa kini. la melukiskan gambaran dan
tanda-tanda yang mengundang manusia untuk segera menarik pelajaran darinya.
Setelah pelajaran dapat ditarik kesimpulannya, ternyata jiwa manusia tanpa
disadari terseret serta terpesona oleh kedalaman dan keluasan makna al-Quran. Hal
ini menunjukkan bahwa al-Quran sebagai mukjizat terbukti menjadi modal
kehidupan dunia dan akhirat.

Das könnte Ihnen auch gefallen