Sie sind auf Seite 1von 22

OLAH TKP ASPEK MEDIS

&
EKSHUMASIO

AHMAD YUDIANTO
Magister Ilmu Forensik
PPs Unair 2011

Peranan BANTUAN AHLI


Landasan Hukum
KUHAP psl 7 (1 h)
KUHAP psl 120 (1)
Salah satu bantuan ahli : olah TKP, autopsi, ekshumasi.
Pemeriksaan berdasarkan pengetahuan yang sebaikbaiknya
Hasil pemeriksaan di TKP disebut dengan visum et
repertum TKP.
Penyidik sbg PEMIMPIN OLAH TKP

Tujuan Pemeriksaan
TKP
Menentukan korban sudah
meninggal atau masih hidup.
2. Menentukan saat perkiraan
kematian
3. Mengumpulkan barang bukti
4. Menentukan cara kematian
1.

Prosedur permohonan
pemeriksaan TKP
bisa

secara lisan atau telpon.


Disusul dengan tertulis.
Dokter dijemput dan diantar
kembali oleh penyidik.
Untuk pemeriksaan ini, terutama
di kota besar sedapat-dapatnya
dokter didampingi oleh penyidik.

Contoh Pemeriksaan di
TKP

Bila menerima permintaan harus


mencatat :
1. Tgl, jam menerima permintaan
bantuan
2. Cara permintaan bantuan ( telp/ lisan)
3. Nama penyidik yang minta bantuan
4. Jam saat tiba di TKP
5. Alamat TKP dan macam tempatnya
(misal : sawah, gudang, rumah dsb.)
6. Hasil pemeriksaan

Yang dikerjakan dokter/Ahli di


TKP
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pemeriksaan harus berkoordinasi dengan penyidik.


Menentukan korban masih hidup atau sudah mati.
Bila hidup, diselamatkan dulu.
Bila meninggal dibiarkan asal tdk mengganggu
lalulintas.
Jangan memindahkan jenasah sebelum seluruh
pemeriksaan TKP selesai.
TKP diamankan oleh penyidik agar dapat memeriksa
dengan tenang.
Yang tdk berkepentingan dikeluarkan dari TKP.
Dicatat identitas orang tersebut.
Dokter memeriksa mayat dan sekitarnya dan mencatat :
- Lebam mayat
- Kaku mayat .
- Suhu tubuh korban.
- Luka-luka
- membuat Sketsa atau foto

Mencari dan Mengumpulkan


Barang Bukti (Trace Evident)
Berkoordinasi

dengan penyidik, terutama


bila ada team Labfor.
Membantu mencari barang bukti, misal
racun, anak peluru dll.
Segala yang ditemukan diserahkan pada
penyidik.
Selesai pemeriksaan, TKP ditutup misal
selama 3 X 24 jam.
Korban dibawa ke RS dengan disertai
permohonan visum et repertum.

Kesimpulan TKP
Kesimpulan TKP yang berisi :
Perkiraan saat kematian :
- Diperlukan data al :
Lebam mayat (livor mortis)
Kaku mayat ( rigor mortis)
Penurunan suhu tubuh (algor mortis).
Pembusukan
Umur larva Ialat pada jenasah

Cara kematian (Manner of death)


- Penyidik minta bantuan dokter untuk
menentukan mati wajar atau tidak wajar.
- Sehingga penyidik dapat melakukan tindakan
selanjutnya.
- Penyidik dapat menghemat tenaga dan waktu .

EKSHUMASI
LANDASAN HUKUM
KUHAP Pasal 135
KUHAP Pasal 133 (2)
KUHAP Pasal 134 (1)bedah mayat
KUHAP Pasal 7 (1h) saksi ahli
KUHAP Pasal 180penelitian ulang

Exhumasio penggalian jenazah

kembali terhadap
jenazah yang telah dikubur, untuk dilakukan
pemeriksaan guna membantu menegakkan peradilan.
Permintaan tertulis : Penyidik/hakim/JPU.
Exhumasio dapat di kuburan umum/di tempat lain
yaitu di ladang belakang rumah/tempat yang jarang
dikunjungi orang.
Dokter Sbg Pemimpin Exhumasi

TUJUAN EXHUMASIO
Mengumpulkan/Mencari

tanda
kekerasan dan kelainan yang ada
pada jenazah atau pakaiannya.

Dengan

tanda kekerasan dan


kelainan yang ada tsb dapat
menduga cara dan sebab
kematian jenazah.

HAL PENTING EXHUMASIO

Umumnya mayat sudah membusuk / tinggal tulang.


Semakin membusuk sulit menentukan sebab dan
cara kematian.
Kekerasan pada tulang (patah tulang dll) masih
terlihat.
Bila mayat baru dikubur segera dilakukan
penggalian. Semakin ditunda mayat semakin
busuk.
Bila sudah sebulan atau lebih, penggalian
dapat ditunda dan disesuaikan cuaca dan
keadaan.
Setelah penggalian dilakukan otopsi

Alasan Exhumasio :

Pengakuan Terdakwa.
2. Kecurigaan meninggal tidak
wajar.
3. Atas perintah hakim untuk
melakukan pemeriksaan ulang.
1.

Prosedur Exhumasio

Permintaan

secara tertulis oleh

penyidik
Penyidik harus memberikan keterangan
tentang modus dan identitas korban.
Lintas sektoral yg terkait
.

Yang diperhatikan dalam


Pelaksanaan Exhumasio :
Kepastian

tempat
Pemakaman/kuburan
Identitas korban
Modus Operandi

Kelengkapan sarana
prasarana:
1.
2.
3.

Kendaraan
Perlengkapan untuk melakukan penggalian
misalnya : cangkul, ganco, linggis, secrop.
Perlengkapan untuk melakukan otopsi.

I dan 2 disediakan penyidik.


Perlu membawa 1 atau 2 pembantu dokter yang
terlatih.

Hal-hal yang harus


diperhatikan
Penyidik

harus mengamankan tempat


penggalian dari kerumunan masa.
Untuk menentukan lokasi, bila
dikuburan umum, adalah keluarga atau
juru kunci kuburan. Bila letaknya
tersembunyi maka tersangka yang
menunjukan.
Kadang tersangka sulit menunjukkan
letaknya secara pasti, karena lupa.
Maka penggalian dapat mengalami
kegagalan.

PELAKSANAAN EXHUMASIO

Tanah digali dengan pacul, linggis atau ganco.


Penggalian awalnya dilakukan orang kampung.
Setelah sampai peti atau tanah yang berwarna
keputihan, atau tercium bau busuk, maka
diambil alih pembantu dokter.
Jenazah dalam peti diambil dengan petinya
atau peti dibuka jenazah diambil tanpa peti.
Bila tinggal kerangka, diambil semua
tulangnya.
Kuburan jangan terburu ditutup lagi.
Bila ada dugaan keracunan maka diambil
tanah di atas, bawah dan samping dan +/- 5 m
dari mayat.

Sebab kematian sulit, bila sudah


membusuk atau tinggal tulang.
Kita dapat menentukan sebab kematian,
bila bagian-bagian tubuh atau organ-organ
tubuh normal tetapi ada salah satu organ
tubuh yang ada kelainan yang mematikan.
Bila organ-organ tubuh sudah membusuk
kita sudah tidak dapat menentukan lagi
apakah organ-organ tersebut normal atau
tidak.
Jejas kekerasan kadang masih dapat
ditemukan di tubuh, sehingga masih dapat
menentukan apakah korban tersebut
mendapat pukulan atau tusukan atau
tertembak dan lain-lain.
Membantu menduga cara kematiannya
atau untuk membuktikan pengakuan
terdakwa apakah sesuai.

CONTOH PENGGALIAN JENAZAH


DI BEKAS KOLAM IKAN
DALAM TAMAN DI RUMAH

TERIMA KASIH

Das könnte Ihnen auch gefallen