Sie sind auf Seite 1von 180

Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Edisi Kedua

oleh :

/e
,2
Sando Sasako

u1
uk
,b
sis
aly
eAn
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Penerbit: CV Serabdi Sakti


Jakarta, Januari 2016
Nilai-Nilai dalam Kehidupan iii

Kata Pengantar (Edisi II)

You said value creation, I said value destruction. I said value creation, you said value destruction.
Conflicting values merupakan bara api dalam sekam dalam suatu hubungan yang kian memburuk
(transgresi). Ibarat kaca yang sudah retak. Ratak mananti balah. Konflik kepentingan akan selalu
ada. Its an adamant.

Me-reset suatu hubungan tidaklah sama dengan me-reset komputer, peralatan elektronik. Terlalu
banyak dimensi yang menjadi pertaruhannya. Too much values at stakes in one sincere apology.
That is called by gengsi, arogansi diri. No one wants to take a blame. I am Mr./Ms. Right. Always.

/e
Forever. Do you have a problem with that?

,2
Ketika sampai pada kalimat pertanyaan tersebut, bubar jalan merupakan solusi terakhir dan satu-

u1
satunya dalam suatu hubungan. Its the end of the road. There are irreconcilable differences.

Dalam dimensi dan perspektif korporasi, bubar jalan dilakukan atas nama corporate restructuring.

uk
Ada banyak cara dan istilah. Hubungan yang menguntungkan merupakan sasaran utama. Hubungan
yang merugikan pun sangat berpotensi untuk dijual, dalam rangka cut loss. Walau demikian, satuan

,b
dan indikatornya tidak melulu dan mutlak harus moneter.

sis
Unsur ketidakpuasan, (ketidaksepakatan, dan/atau segala yang bersinonim) merupakan faktor yang
menjadi penyebab dasar (biang keladi) bagi terjadinya bubar jalan. Beberapa pihak yang berkonflik
aly
atau bersengketa dan dirugikan bisa menerima dengan kondisi apa adanya. Sebaliknya, beberapa
pihak yang tidak puas bisa berserikat dan berasosiasi dalam satu atau beberapa barisan sakit hati
An
(belligerents).

Personal vendetta bisa menjadi suatu keniscayaan. Waktu dan tempat tergantung momentum.
e

Eksekusi bisa dalam bentuk kekerasan verbal, fisik, intimidasi, atau dalam bentuk aksi terorisme.
alu

Skalanya bersifat relatif, tergantung situasi dan kondisi pada kausalitas awal dan akhir.
nV

Cant we live just as one? In unity?

Jakarta, 31 Januari 2016


oo

Sando Sasako
sandosako @ yahoo.com
Mobile: +62 812 8056 516
ak
as
oS
nd
Sa
Sa
nd
oS
as
ak
oo
nV
alu
e An
aly
sis
,b
uk
u1
,2
/e
Nilai-Nilai dalam Kehidupan v

Kata Pengantar (Edisi I)

Nilai-nilai kehidupan (values of life) dan nilai-nilai dalam kehidupan (values in life) merupakan dua
konsep yang berbeda. Penulis tidak ingin memperpanjang kesamaan dan perbedaan pada 2 konsep
ini, kecuali menyampaikannya langsung ke sidang pembaca.

Membahas nilai-nilai (dalam) kehidupan merupakan suatu hal yang menantang karena bersifat
multi-dimensi, penuh dengan cross-cutting issues, dan membutuhkan pengetahuan dan pengalaman
teoritis dan praktis yang tidak sedikit. Sifatnya yang akumulatif membuat banyak pihak pasti akan
berseberangan dengan berbagai pandangan dan uraian yang penulis sampaikan dalam buku ini.

/e
,2
Ada beberapa adagium terkenal, it takes one to know one. It takes a thief to catch a thief. You gotta
know yourself to know one. Seperti kata Socrates, to know one is to know oneself.

u1
Perbedaan nilai atas sesuatu lebih disebabkan wujudnya perbedaan sudut pandang, kepentingan, dan
ekspektasi. Beberapa pihak sering memiliki preferensi pilihan pada kacamata kuda. Seperti katak

uk
dalam tempurung. You haven't seen the world as I've seen it. You only want to see the world as you
fit, like, and prefer. Itu dia.

,b
Ada cukup banyak batasan yang bersifat tidak jelas di dunia ini. Banyak pihak lebih memilih untuk

sis
mendiamkan permasalahan yang ada dibandingkan mendudukkan hal-hal apa sebenarnya yang
menjadi permasalahan. Setbacks akan selalu terjadi. Pokok permasalahan yang sebenarnya adalah
aly
agree to disagree.
An
Negosiasi yang menghadapi jalan buntu, cul-de-sac, dead end, impasse, stalemate, standstill,
standoff hanya bisa diatasi dengan tetap menjaga jalur komunikasi tetap terbuka. Tatap muka
merupakan bentuk perundingan yang paling efektif. Gestur dan bahasa tubuh merupakan bentuk
e

ekspresi yang tidak bisa dipalsukan.


alu

Di sisi lain, salah satu jalan keluar bagi belum adanya kesepakatan adalah how to compensate some
nV

disagreements? Ticktacktoe. Tit-tat-toe. Tit for tat. You win some, you loose some. You cannot win
all the games you played. Dalam suatu permainan, ada aturan yang bersifat tertulis dan tidak
tertulis. There are shared understandingness and common perspectives. Should be.
oo

Ada beberapa permainan yang tidak memiliki peraturan sama sekali seperti beberapa adagium
terkenal: all is fair in love and war; the ends justify the means; praktek menghalalkan segala cara.
ak

Hubungan, permainan, persaingan, perang merupakan pertumbukan dua pihak yang memiliki
sistem nilai yang bisa berbeda sama sekali. Seperti kata pepatah, kepala sama hitam, .
as
oS

Beberapa permainan justru mengharuskan pemainnya untuk bermain curang dengan membolehkan
cheat codes supaya tetap bisa bermain (stay in the game). Beberapa pemain memilih bermain aman,
pada permukaannya, dan pada permulaannya. Losing the game is not an option. Walau demikian,
nd

loose ends akan selalu terjadi, by definition. Harus ada yang dikorbankan dan menjadi korban.
Sa

Dalam permainan, apa pun itu, fenomena dan prilaku herding merupakan keniscayaan. Ada yang
menjadi pengikut, ada yang menjadi pemimpin. Kepemimpinan yang ada bisa bersifat primordial,
atas dasar perebutan kekuasaan berdasarkan kekuatan (fisik dan psikis) seseorang atau sekelompok
orang, kesepakatan kaum (perjanjian masyarakat), atau lainnya.

For whatever is worth, hidup kita dan tujuan hidup kita didefinisikan oleh apa yang telah kita
perbuat. Kita seharusnya hidup dan memiliki hidup yang bermakna. What makes life worth living
for. Kita seharusnya hidup bukan untuk diri sendiri. Di dunia dengan masyarakat yang hidup dalam
vi - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

kondisi post-modern, each of us selalu mencoba cashing in whatever it is, whenever it is possible,
wherever it will be, whomever to deal with. If you don't contribute the least, you shall be left
wherever you stand.

Nilai yang kita ciptakan seharusnya tidak bersifat dan tidak diukur atas dasar ukuran moneter. Di
sisi lain, nilai moneter suatu barang atau jasa biasanya disematkan dengan barcode, label, dan
(price) tag. Nilai ekonomis bisa diukur dalam bentuk EVA atau yang sejenis. Nilai finansil bisa
diukur secara derivatif. Nilai ekspektasi sering dipolitisir dan diagung-agungkan dengan dasar,
fakta, premis yang sering sumir dan kontradiktif. Nilai (barang) seni-budaya yang subjektif sering
menjadi standar dan ukuran moneter tersendiri.

/e
,2
Berbagai value judgment dalam tulisan ini bersifat subjektif. Walau penulis mencoba untuk tidak
mendiskreditkan pihak-pihak tertentu, berbagai kasus hipotetis sudah menjadi wacana umum.

u1
Segala sesuatu yang ada dalam tulisan ini adalah tanggung jawab penulis. To err is human.

uk
Jakarta, 29 Juli 2015
Sando Sasako

,b
sandosako @ yahoo.com
Mobile: +62 812 8056 516

sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa
Nilai-Nilai dalam Kehidupan vii

Daftar Isi

Kata Pengantar (Edisi II) ................................ iii


Kata Pengantar (Edisi I) ................................... v Pancasila Diinterpretasi .................................. 29
Tap MPR No.II/1978 tentang Pedoman
Daftar Isi ....................................................... vii Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
Daftar Tabel ................................................... ix (P4) (Ekaprasetia Pancakarsa) .................... 29
Daftar Bagan .................................................. ix Lampiran Tap MPR No.II/1978 tentang
P4 ........................................................... 30
Executive Summary........................................ xi Penjelasan dalam Lampiran Tap MPR

/e
No.II/1978 tentang P4 ............................ 34

,2
Pendahuluan .................................................... 1 36 Butir-butir Pancasila .............................. 34
Existentialism .............................................. 1 45 Butir-butir Pancasila .............................. 35

u1
Konkretisasi Expected Values dalam Ilmu Tap MPR No.XVIII/1998 tentang
Ekonomi ...................................................... 2 Pencabutan Tap MPR No.II/1978 tentang
Disiplin Nilai ............................................... 3 P4 dan Penetapan tentang Penegasan

uk
Keunggulan Operasional .......................... 3 Pancasila sebagai Dasar Negara.................. 37
Customer Intimacy................................... 4

,b
Kepemimpinan Produk ............................ 4 Konsep Nilai dalam Agama ............................ 38
Agama sebagai Produk Budaya dan

sis
Pengertian Nilai dan Kata Terkait .................... 4 Fenomena Kebudayaan .............................. 39
Dimensi Nilai .............................................. 6 Signifikansi Agama .................................... 40
Sistem Nilai ................................................. 7
aly Judaism .................................................. 41
Nilai-nilai Budaya (Cultural Values) .......... 10 Pengaruh Yunani .................................... 43
An
Corporate Cultures dan Corporate Values .. 12 Hindu ..................................................... 44
Budha ..................................................... 46
Konsep Nilai dalam Ilmu Filsafat .................. 14 Kristenitas .............................................. 48
e

Definisi Filosofi ......................................... 15 Islam .......................................................... 61


alu

Pendekatan dalam Ilmu Filsafat ................. 16 Islamophobia dalam Sejarah ................... 61


Epistemologi.......................................... 17 Islamophobia pada Masa Kini................. 62
nV

Metafisik ............................................... 18 Sistem Petrodollar .................................. 63


Logika ................................................... 19 Dunia Muslim ........................................ 65
Etika dan Estetika .................................. 20 ISIS sebagai Kekhalifahan Islam Masa
oo

Kini ........................................................ 67
Konsep Nilai Diideologikan sebagai Alat
Indoktrinasi dan Moral Code ......................... 21 Values in ICT ................................................. 68
ak

Penjajah Jepang Mengakomodasi What is an Artificial Intelligence? .............. 68


Pancasila sebagai Dasar dan Tujuan Intelligence Defined ............................... 69
as

Indonesia Merdeka .................................... 21 Purpose of Artificial Intelligence ............ 70


oS

Indoktrinasi Pancasila ................................ 22 Human Intelligence Defined ................... 71


Berakhirnya Era Indoktrinasi Pancasila ...... 23 Self-Awareness ...................................... 71
Delegitimasi Kekuasaan MPR ................... 23 Some Human-Age Creatures .................. 72
nd

Algorithm, A Messing Device to Human


Penyebutan Istilah Pancasila .......................... 25 Intelligence ................................................ 72
Sa

Pembukaan UUD 1945 ala M. Yamin ........ 25 Algorithm in Briefs ................................ 73


Piagam Jakarta........................................... 26 Algorithm, A Means for Logical
Proklamasi Kemerdekaan Republik Deduction ............................................... 73
Indonesia ................................................... 27 The Binary System ................................. 74
Pembukaan UUD 1945 .............................. 27 PageRank as Google's Algorithm............ 75
Pembukaan UUD RIS (Republik
Indonesia Serikat) ...................................... 28 Expected Values on Products ......................... 75
Pembukaan UUD Sementara 1950 ............. 28 Sistem Klasifikasi Produk .......................... 76
viii - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Pengertian Produk...................................... 79 Dampak Globalisasi ................................. 128


Jenis Produk berdasarkan Elastisitas Intervensi terhadap Liberalisasi
Permintaan dan/atau Penawaran ................. 79 Individualisme .......................................... 129
Siklus Produk ............................................ 81 Peran Media ............................................. 130

Value Creation on Products ........................... 84 The Deal ...................................................... 130


Keunggulan Bersaing ................................. 85 Asal Kata Deal ......................................... 131
Kritik terhadap Teori Porter ....................... 90 Pemakaian Kata Deal ............................... 131
Sumber Keunggulan Kompetitif................. 91 Pendekatan Kreatif dalam Berunding........ 132
Komparasi Keuntungan Keunggulan The Negotiator ......................................... 133

/e
Kompetitif ................................................. 92 Teori Perundingan .................................... 134

,2
Kepemimpinan Biaya ............................. 93 Aksi-Reaksi Selama dan Sesudah
Diferensiasi ............................................ 95 Perundingan ............................................. 134

u1
Skala Kecil dan Fokus terhadap Pasar .... 97 Bentuk Reaksi selama Perundingan .......... 135
Kecepatan .............................................. 98 Peran Emosi selama Perundingan ............. 136
No Deal .................................................... 137

uk
Value Building ............................................ 100
Strategi Korporasi Merealisasi The World is not Your Oyster ...................... 137

,b
Keunggulan Kompetitif ........................... 104 l'exploitation de l'homme par l'homme ...... 138
Chimera vs Sinergi .................................. 105 Blue-Collars vs White-Collars .................. 139

sis
Tentang Kata Alasan ............................ 106 Redefining The Blue-Collar...................... 140
Alasan sebagai Kata Benda .................. 107 The Blue-Collar Crimes............................ 140
aly
Alasan sebagai Kata Kerja ................... 108
The Chimeral Synergies dalam Merger Kekerasan sebagai Manifestasi Kegagalan
An
dan Akuisisi ............................................. 109 Berunding .................................................... 141
Push and Pull Factors dalam Upaya Sebab Konflik .......................................... 142
Takeover .............................................. 110 Solusi Konflik .......................................... 143
e

Typical Corporate Strategies by Growth Pemicu Prilaku Manusia ........................... 144


alu

Factors ..................................................... 111 Intervensi Memodifikasi Prilaku ............... 145


Typical Corporate Strategies in Practice... 114 Ajaran Modifikasi Alami Prilaku .............. 146
nV

Forward Integration ............................. 115 Kekerasan sebagai Prilaku, Budaya, dan


Backward Integration ........................... 116 Politik Bangsa Yahudi .............................. 147
Horisontal Integration .......................... 116
oo

Market Penetration ............................... 116 Konflik sebagai Cikal-bakal Terorisme ........ 148
Market Development ........................... 116 Tujuan Terorisme ..................................... 148
Product Development ........................... 116 Aplikasi Terorisme ................................... 148
ak

Concentric Diversification ................... 117 Terorisme Negara ..................................... 149


Conglomerate Diversification .............. 117 Terorisme: Efek Personal ......................... 150
as

Horisontal Diversification .................... 117 Terorisme: Respon, Dampak, Efek Politis 150
oS

Joint Venture ....................................... 117 Mendisain Sistem Anti-Terorisme ............ 151


Retrenchment ....................................... 118
Divestiture ........................................... 118 A Relationship, A Game, A Competition, or
nd

Liquidation .......................................... 118 A War .......................................................... 151


What Moves People, Corporations? .......... 154
Sa

Value Destruction ........................................ 118 Judging The Value Propositions ............... 155
Masalah Pengukuran ................................ 119 Values that Lost ....................................... 158
M&A Diringkaskan ................................. 120 Perang Dingin dan Bara Api dalam
M&A in Human Terms ............................ 125 Sekam ...................................................... 159
Love is a game, want to play? ................... 162
Hubungan Sosial, Pada Mulanya.................. 126
Definisi Kohesi Sosial ............................. 127 Referensi ...................................................... 165
Hambatan Kohesi Sosial .......................... 128 Web ......................................................... 165
Nilai-Nilai dalam Kehidupan ix

e-book ..................................................... 165 Buku ........................................................ 166

Daftar Tabel

Table 1 Value Chain Analysis vs Value Table 9 Negara-negara Islam menurut


Discipline ........................................ 2 Regionalisme ................................. 67
Table 2 Persyaratan Strategi Bersaing Table 10 Strategy and Sources of
Generik............................................ 3 Competitive Advantage .................. 85
Table 3 Lima dimensi budaya ala Table 11 Risiko Strategi Generik ................. 93
Hofstede ........................................ 10 Table 12 Value building in multibusiness

/e
Table 4 Posisi Ilmu Filsafat menurut companies .................................... 103

,2
Topik Percabangannya ................... 16 Table 13 Sumber perbedaan kompetensi
Table 5 Membandingkan Pancasila ala di berbagai tahapan evolusi

u1
M. Yamin dengan Soekarno........... 22 industri ......................................... 104
Table 6 Beberapa bentuk pembedaan Table 14 Aturan sederhana, diringkaskan .. 105
kepercayaan dan keyakinan Table 15 Tiga pendekatan terhadap

uk
dalam agama Katolik, Protestan, strategi ......................................... 106
dan Kristen Ortodoks ..................... 58 Table 16 Strategi alternatif korporasi

,b
Table 7 Biodata 44 POTUS, 1789-2015 ...... 60 didefinisikan dan dicontohkan ...... 115
Table 8 Islam sebagai agama mayoritas Table 17 Bentuk hubungan dan interaksi

sis
menurut jumlah, 2010 .................... 65 dalam sosiologi dan antropologi ... 126

Daftar Bagan
aly
An
Figure 1 Diagram Euler .............................. 17 Figure 15 Rantai nilai untuk produsen
Figure 2 Peta Kritenitas Barat dan Timur .... 49 penjiplak ........................................ 88
Figure 3 Percabangan Kritenitas Barat Figure 16 Elemen Struktur Industri.............. 89
e

dan Timur dan Pembandingan 6 Figure 17 Contoh-contoh cara usaha


alu

Sistem Gereja Utama mencapai keunggulan kompetitif


(Konstantinopel, Roma, Inggris, melalui kepemimpinan biaya .......... 94
nV

Presbyterian, Lutheran, Figure 18 Contoh-contoh cara suatu


Methodist) ..................................... 50 usaha (terhadap aktivitas rantai
Figure 4 Peta wilayah Kekaisaran nilai) mencapai keunggulan
oo

Ottoman, 1683 ............................... 62 kompetitif melalui diferensiasi ....... 96


Figure 5 OPEC Share of World Crude Figure 19 Contoh-contoh cara suatu
Oil Reserves, 2012......................... 64 usaha (terhadap aktivitas rantai
ak

Figure 6 Mazhab dalam Islam ..................... 66 nilai) mencapai keunggulan


Figure 7 Memetakan Artificial kompetitif melalui kecepatan .......... 99
as

Intelligence .................................... 68 Figure 20 Grand strategy: Selection


oS

Figure 8 Flowchart Euclid .......................... 74 matrix........................................... 112


Figure 9 Peta keterkaitan antara ISIC, Figure 21 Grand strategy: Clusters model .. 113
SITC, HS, CPC, CPA, NACE ........ 77 Figure 22 Sinergi merger yang
nd

Figure 10 Pembandingan permintaan diharapkan tumbuh dari 3 bidang


yang elastis sempurna dan tidak penciptaan nilai ............................ 121
Sa

elastis sempurna ............................ 80 Figure 23 Tahapan penciptaan nilai


Figure 11 Jenis barang menurut ilmu dalam M&A melalui tinjauan
ekonomi ........................................ 80 terhadap proses due diligence ....... 122
Figure 12 Siklus Produk: Tahapan Figure 24 Peta manfaat dan risiko modal
Adopsi Teknologi .......................... 83 sosial dalam proses M&A ............ 123
Figure 13 Model Keunggulan Figure 25 Peta manfaat dalam proses
Kompetitif ..................................... 86 M&A yang diturunkan dari
Figure 14 Rantai nilai generik ..................... 87
x - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

hubungan sebelum Figure 27 Roda Emosi ala Robert


berlangsungnya M&A.................. 124 Plutchik ........................................ 163
Figure 26 Hierarki Kebutuhan Manusia
dan Design Concern..................... 152

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa
Nilai-Nilai dalam Kehidupan xi

Executive Summary

This book originally intends to give a brief description on value analyses over human aspects in life,
that is ipoleksosbud-hankamnas. The value in political aspects should be described in relation to the
legal and law system, domestically. The value in economical aspects has been described in a book
titled by Corporate Financing: Early Warning System Application on Financial Distress Indicators
(Measurements). The value in national defense and security aspects should be described in relation
to the legal and law system, internationally.

This book begins with a question of what makes a value and values matter. The value definition

/e
analysis is continued with the discussions over its dimension, system, and on cultural contexts in

,2
corporations, psychologically and philosophically.

u1
Some values are meant and treated sacred in terms of ideology and religions. As it is, it has been
exploited and manipulated as a bond to associate the relationship for millenias. The value concepts
are then applied to economic goods, to be created, and built upon. On the other hand, the conflicting

uk
values can mean one see it entirely different.

,b
One see it as a value creation, while the others see it as a value destruction. Relational transgression
is named to be an episode of a cycle in the inter-relationships of one human.

sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa
Sa
nd
oS
as
ak
oo
nV
alu
e An
aly
sis
,b
uk
u1
,2
/e
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 1

Pendahuluan

Sebagai bagian dari analisa, konstruksi teori berseri tentang nilai, beberapa konsep tentang nilai bisa
sangat membantu menjelaskan beberapa hal yang dianggap apa adanya (taken for granted), tetapi
memiliki arti yang sebenarnya cukup signifikan. Beberapa konsep lainnya tentang nilai mencakup
expected values, value building, value discipline, time value of money, atau lainnya.

Upaya menuliskan hal yang dianggap biasa bisa menjadi batu sandungan yang umum di kalangan
penulis (writers block). Menuliskan ulang (re-write), apa pun itu, akan menjadi lebih mudah bila
kita memiliki sudut pandang tersendiri terhadap suatu hal. Oleh karena itu, sejarah apa pun bebas

/e
diinterpretasi oleh siapa pun. History is his story. The legacy of Four Freedom. Ketika itu terjadi, air

,2
laut tidak akan pernah cukup untuk dijadikan tinta untuk menulis. 20150922.1958+0200.

u1
Secara linguistik dan ilmu komunikasi, sudut pandang subjektif dapat dibedakan menurut pihak
pertama (komunikator), pihak kedua (komunikan), dan pihak ketiga (communiqu, isi/pesan/muatan
komunikasi). Kita seharusnya sudah dan bisa mafhum terhadap segala bentuk communiqu alias

uk
propaganda.

,b
Vantage points yang selalu ditekankan dalam setiap propaganda adalah ada udang di atas bakwan.
Udang di balik batu merupakan kiasan yang sudah biasa. ;)-p. Harus ada pihak yang diuntungkan,

sis
dan harus ada pihak yang dibuntungkan. Who gets the most benefits for the hurly burly? Whats the
catch? Setiap propaganda bisa dipastikan sebagai alat dan ajang untuk mendapatkan pembenaran
aly
(justification) terhadap sesuatu yang diharapkan. The ends justify the means.
An
Sesuatu yang diharapkan bisa disetarakan dengan beberapa istilah seperti tujuan, expected values,
objectives, purposes, goals, berbagai sinonim lainnya, dan kata, frase, kalimat yang terasosiasi. It is
superlative. Why is that? Karena penulis, pembaca, intelligent analysts yang baik adalah pihak-
e

pihak yang bisa merangkai kata dan menyusunnya ke dalam satu atau beberapa kalimat.
alu

Whats the point? Where the words lead to? Where it leads? The puzzled words, what they mean?
nV

Ketika banyak tanya timbul, dimana harus mulai menjawab? Hanya filsuf dan apa yang diajarkan
serta disampaikannya bisa menjawab. Why it matters? Why it exists? Pertanyaan ini merupakan
tema sentral Sren Kierkegaard, filsuf asal Denmark, tepatnya pada isu krisis keberadaan manusia.
oo

Existentialism
ak

Selain Kierkegaard, Friedrich Nietzsche juga dinobatkan sebagai peletak dasar ajaran existentialism
dan gerakan intelektual lainnya seperti post-modernism, nihilism, dan berbagai cabang psikologi.
as

Keduanya sangat mengagungkan peran kebebasan memilih, khususnya pada nilai-nilai dan beliefs
oS

yang fundamental.

Pilihan apa pun dipastikan sangat berdampak pada nature, kondisi, dan identitas pihak yang
nd

memilih. Beberapa poin penting terkait pilihan tersebut mencakup emosi, aksi, tanggung jawab, dan
pemikiran. Poin-poin tersebut bisa dilihat dari perspektif tujuan dan/atau cara hidup, hambatan yang
Sa

harus diatasi, keterkaitan berbagai faktor internal dan eksternal, termasuk didalamnya konsekuensi
potensil dari keberadaan sesuatu.

Kierkegaard dikenal sebagai knight of (Christian) faith, sementara Nietzsche dikenal sebagai
bermensch. Menurut Nietzsche, setiap individu bebas menentukan (invents) nilai-nilai (dalam
kehidupannya) dan menciptakan (dan/atau mendefinisikan nilai-nilai) menurut selera (atau
preferensinya) masing-masing dimana mereka bisa hidup nyaman (excel).
2 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Individualisme yang ditawarkan dalam existentialism bisa dan kadang dicampur-adukkan dengan
konsep ketuhanan, filosofi akademik dan sistematis tradisional dalam gaya dan muatan yang
sifatnya abstrak dan jauh dari kehidupan riel dan konkret yang dialami manusia. Individualisme dan
kebebasan (neo-liberalisme) dalam konsep existentialism pun mendapat momentum keberadaannya.

Konkretisasi Expected Values dalam Ilmu Ekonomi

Nilai yang diharapkan dapat dibedakan menurut pelaku ekonomi, yakni pembeli, penjual, dan
produk. Analoginya tidak berbeda dengan sudut pandang ilmu komunikasi, yakni komunikator,
komunikan, dan komunik.

/e
,2
Dalam sudut pandang dan kepentingan pembeli, pembeli sangat mengharapkan produk yang sesuai
dengan kebutuhannya, preferensi, keinginan, dan lainnya. Dalam sudut pandang penjual, penjual

u1
sangat mengharapkan keunggulan operasional (excellence) atas usaha yang dilakukannya. Dalam
sudut pandang produk, produk diharapkan memiliki kepemimpinan dibanding produk sejenis.

uk
Dalam bahasa Porter, produk seharusnya terdiferensiasi dengan baik, bisa sebagai bentuk
kompensasi atau suplemen terhadap keunggulan biaya dari sisi penjual; yang bisa sangat spesifik

,b
terhadap kebutuhan pembeli (speed, focus).

sis
Tabel Value Chain Analysis vs Value Discipline
Value Chain Analysis aly Value Discipline
(ala Porter) (ala Treacy & Wiersema1)
Penjual Cost leadership Operational excellence
Pembeli Speed, focus Customer intimacy
An
Produk Differentiation Product leadership
Table 1 Value Chain Analysis vs Value Discipline
Dari sudut pandang korporasi, nilai yang diharapkan (expected results) merupakan tujuan sekaligus
e

arah korporasi, yakni menjadi dan melestarikan diri sebagai pemimpin di pasar global. Pearce dan
alu

Robinson menyebutnya sebagai strategic intent. Realisasinya tergantung konsentrasi korporasi


secara simultan dan jelas pada dua isu yang berbeda, yakni visi dan kinerja.
nV

Visi korporasi seharusnya dikomunikasikan atas dasar prinsip-prinsip kejujuran, integritas, dan
prilaku etis. Prinsip yang berisi basic beliefs and values seharusnya ditegakkan secara konsisten atas
dasar moral compass yang penuh dengan integritas. Pakta integritas seharusnya tidak dibuat secara
oo

tertulis semata dan seharusnya dilengkapi dengan mekanisme check and balances. Seharusnya.
ak

Visi dan kinerja korporasi seharusnya pula bisa beradaptasi dengan pasar global yang sangat
bersaing dan cepat berubah yang membuat definisi pasar selalu berubah. Pasar yang utama adalah
as

terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Produk yang dibuat seharusnya berdasarkan
oS

pengalaman pelanggan (build products around the customer experience with them).

Dinamika pasar yang selalu berubah membuat arena dan medan persaingan bisa diartikan sebagai
nd

adanya peluang dan kesempatan bagi pemain baru dan lama untuk mendefinisikan ulang industri.
Perusahaan yang membuat terobosan sangat berpotensi menjadi game changer dan menciptakan
Sa

pasar tersendiri (JB Says Law: Supply creates its own demand), bisa itu sebagai suplemen,
komplemen, atau semakin memperluas pasar yang sudah ada.

1
Michael Treacy dan Fred Wiersema, Customer Intimacy and Other Value Disciplines, Harvard Business
Review, 71, No.1 (1993), 84-94, dalam John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr., Strategic Management:
Formulation, Implementation, and Control, 10/e, McGraw-Hill/Irwin, New York, 2007, hal.198-201.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 3

Disiplin Nilai

Pembahasan nilai yang diharapkan dalam konsep Porter disebut analisa rantai nilai (value chain
analysis). Sementara dalam konsep Treacy dan Wiersema, sebagai pendekatan alternatif terhadap
strategi generik (ala Porter), pembahasan tersebut dikenal dengan istilah disiplin nilai, dengan
penekanan lebih pada penyediaan nilai superior terhadap pelanggan (delivering superior customer
value).

Tabel Persyaratan Strategi Bersaing Generik


Strategi Kebutuhan umum atas keahlian & sumber daya Persyaratan Keorganisasian

/e
Generik
Overall cost a. Sustained capital investment and access to capital. a. Tight cost control.

,2
leadership b. Process engineering skills. b. Frequent, detailed control reports.
c. Intense supervision of labour. c. Structured organisation and

u1
d. Products designed for ease in manufacture. responsibilities.
e. Low-cost distribution system. d. Incentives based on meeting strict
quantitative targets.

uk
Differentiation a. Strong marketing abilities. a. Strong coordination among functions in
b. Product engineering. R&D, product development, and
c. Creative flare. marketing.

,b
d. Strong capability in basic research. b. Subjective measurement and incentives,
e. Corporate reputation for quality or technological instead of quantitative measures.

sis
leadership. c. Amenities to attract highly skilled labour
f. Long tradition in the industry or unique scientists, or creative people.
combination of skills drawn from other businesses.
g. Strong cooperation from channels.
aly
Focus Combination of the above policies directed at the Combination of the above policies directed
An
particular strategic target. at the regular strategic target.
Sumber: Michael E. Porter, Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors, The Free
Press, Simon & Schuster, 1988; dalam Pearce II dan Robinson, Jr., Strategic Management: Formulation,
Implementation, and Control, hal.196.
e

Table 2 Persyaratan Strategi Bersaing Generik


alu

Fokus keunggulan operasional terletak pada tersedianya produk atau jasa yang convenient dan
reliable pada harga kompetitif. Customer intimacy terletak pada fokus tawaran yang disesuaikan
nV

(customised, tailored) pada permintaan (identified niches). Kepemimpinan produk melibatkan


tawaran terhadap produk dan jasa yang mutakhir (leading edge) dan membuat produk pesaing jadi
terlihat ketinggalan zaman (obsolete).
oo

Spesialisasi pada salah satu disiplin, dengan tetap menjaga pemenuhan standar industri secara
simultan pada dua disiplin lainnya, bisa membuat perusahaan mendapatkan manfaat kepemimpinan
ak

yang berkelanjutan di pasar. Dua disiplin lainnya menyesuaikan diri dengan fokus pada salah satu
disiplin nilai.
as
oS

Salah satu caranya adalah dengan berkonsentrasi pada penyesuaian yang lebih kecil dalam rangka
peningkatan nilai (incremental). Perusahaan yang tidak memfokuskan diri biasanya membutuhkan
perubahan yang lebih besar daripada melakukan tweaking yang dibutuhkan.
nd

Keunggulan Operasional
Sa

Keunggulan operasional merupakan pendekatan strategis yang spesifik pada produksi dan distribusi
atau penyediaan (delivery) produk dan jasa. Bentuk kepemimpinan adalah pada harga dan
kenyamanan (convenience) dengan memfokuskan diri pada operasi yang lean dan efisien. Fokus
restrukturisasi adalah pada proses distribusi (delivery) dan reliability, yakni dengan menggunakan
sistem informasi canggih (state-of-the-art) yang menekankan pada unsur integrasi dan transaksi dan
biaya-rendah (low-cost).
4 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Kepemimpinan harga diukur dengan minimisasi biaya dengan mengurangi overhead, mengeliminasi
tahapan produksi antara (intermediate production steps), mengurangi biaya transaksi, dan optimisasi
proses bisnis di seluruh batasan fungsional dan organisasi.

Customer Intimacy

Implementasi strategi atas customer intimacy mensyaratkan produk dan jasa dikemas (tailored and
shaped) sesuai dinamika kebutuhan (refined definition) pelanggan. Untuk itu, pengetahuan yang
rinci tentang pelanggannya dimanfaatkan korporasi dalam bentuk fleksibilitas operasional. Dalam
rangka menciptakan kesetiaan pelanggan dalam jangka panjang, korporasi memberikan respon

/e
terhadap segala bentuk kebutuhan, dengan meng-customise produk sampai pada pemenuhan

,2
permintaan spesifik.

u1
Asumsi yang dipegang korporasi adalah nilai lifetime pelanggan bagi korporasi, tidak (terbatas)
pada laba untuk setiap transaksi. Sebagai konsekuensinya, karyawan korporasi berupaya
semaksimal mungkin untuk memastikan kepuasan pelanggan dengan pertimbangan yang rendah

uk
pada biaya awal.

,b
Profitabilitas korporasi tergantung sebagian pada (maintaining) kondisi sistem yang mendiferensiasi
secara cepat dan akurat pada tingkat pelayanan (degree of service, level of service) pemenuhan

sis
kebutuhan pelanggan dan pemasukan (revenues) dari upaya dan hubungan tersebut. Fleksibilitas
dan responsiveness korporasi membutuhkan pemberdayaan kedekatan karyawan dengan pelanggan
aly
melalui program perekrutan dan pelatihan, khususnya pada keahlian kreatif dalam pengambilan
keputusan terkait pemenuhan kebutuhan pelanggan.
An

Kepemimpinan Produk
e

Pemilihan disiplin pada kepemimpinan produk biasanya mengalirkan secara kontinyu produk dan
alu

jasa yang mutakhir (state-of-the-art). Tiga tantangan utama mencakup kreativitas, mengkomersilkan
ide secara cepat (termasuk didalamnya kecepatan proses usaha dan manajemen, solusi terhadap
nV

berbagai permasalahan), dan continual self-improvements.

Waktu reaksi (atau respon) yang lebih pendek bisa menjadi keunggulan dalam menghadapi masalah
oo

yang tidak diketahui. Persaingan internal terhadap produk yang sudah ada merupakan keharusan.
Hal ini merupakan pilihan yang lebih baik daripada harus bersaing dengan produk pesaing dalam
rangka merebut pangsa pasar.
ak

Pengertian Nilai dan Kata Terkait


as
oS

Kata nilai memiliki cukup banyak arti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nilai diartikan
sebagai berikut:
1. harga (dalam arti taksiran harga);
nd

2. harga uang (dibandingkan dengan harga uang yang lain);


3. angka kepandaian; biji; ponten;
Sa

4. banyak sedikitnya isi; kadar; mutu;


5. sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.

Menurut Macmillan English Dictionary, nilai (value) memiliki beberapa pengertian berikut: 2
1. jumlah sesuatu yang berharga (amount something is worth), diukur dalam satuan moneter
(uang).

2
Lihat juga Random House Webster's Unabridged Dictionary.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 5

2. derajat penting, kegunaan, atau keunggulan sesuatu (barang seni) atau (jasa) seseorang
(importance, usefulness).
3. mutu yang menarik (interesting quality) seperti shock, novelty, rasa ingin tahu.
4. dalam sosiologi, sebagai prinsip atau kepercayaan (principles/beliefs) yang mempengaruhi
prilaku dan gaya hidup. Nilai-nilai spiritual dalam sosiologi bisa dinyatakan sebagai etika,
ideologi, tradisi (budaya), moral, cara berpikir, karakter, kelembagaan. (any object or quality
desirable as a means or as an end in itself.)
5. dalam matematika, sebagai angka atau jumlah yang diketahui dan dinyatakan dalam huruf.
6. dalam musik, sebagai panjang atau lama waktu not musik (musical notes) berakhir.

/e
Sebagai jumlah atau ukuran sesuatu, kata nilai sering dipadankan menjadi beberapa frase seperti

,2
nilai tambah (VA), PPN (VAT), nilai buku (book value), nilai nominal (par value, face value), nilai
pasar, harga di black market (street value), breakup value, surrender value, nilai intrinsik, nilai

u1
ekstrinsik, nilai internal, nilai eksternal.

Nilai buku mengacu pada nilai resmi atau yang diharapkan yang dihitung dalam laporan keuangan

uk
atau dinyatakan dalam informasi tentang harga. Breakup value mengacu pada nilai suatu
perusahaan ketika semua aset yang dimiliki dijual. Surrender value mengacu pada nilai uang yang

,b
diterima ketika polis asuransi jiwa dibatalkan sebelum waktunya berakhir.

sis
Pengertian kedua lebih banyak dipakai ketika nilai diaplikasikan sebagai kata kerja, yakni value
something for something atau value something at something. Contoh value something for
aly
something: vitamins and minerals that are valued for their protective and energy-giving qualities.
Dua contoh value something at something. The seized cocaine was valued at 500,000. The terms
An
of the deal value the company at 2 million.

Frase atau padanan kata pada pengertian kedua yang sering dipakai adalah value chain (rantai nilai)
e

dan value judgment. Dua frase ini biasanya terkait suatu proses. Rantai nilai mengacu pada
alu

serangkaian aktivitas perusahaan, yang mana setiap aktivitas memiliki nilainya sendiri-sendiri dan
bersifat kumulatif. Aktivitas yang dimaksud mencakup disain, produksi, penjualan, dan penyerahan
nV

produk atau jasa.

Value judgment mengacu pada proses penilaian yang dilakukan oleh individu berdasarkan
oo

keyakinan (dan preferensi), tetapi tidak berdasarkan fakta, sesuatu yang sifatnya rasional dan logis.
Value judgment biasanya dibangun atas dasar value system yang ada dan berlaku dalam masyarakat
dan ditanamkan ke diri pribadi.
ak

Di tingkat perusahaan, sistem nilai yang berlaku disebut corporate values yang bisa dibangun dan
as

dikembangkan secara internal, in-house, atau diinjeksi oleh pihak luar (selama persiapan atau pasca
oS

takeover, akuisisi, merger, restrukturisasi). Value management di tingkat korporasi dibagi atas dua
proses operasional, yakni manufaktur dan pembelian. 3
nd

Manajemen nilai dalam pembelian sering disebut analisis value-in-use, karena setiap item
pengadaan diuji kepastian total biaya akuisisinya, perawatan, dan pemakaian semasa usia produktif,
Sa

dan ketika mungkin, penggantiannya dengan biaya yang lebih efektif. Manajemen nilai dalam
manufaktur merupakan analisa sistematis yang mengidentifikasi dan menseleksi alternatif nilai-nilai
terbaik bagi disain, material, proses, dan sistem.

Sifatnya yang introspektif dan retrospektif membuat setiap tahapan selalu mendapat pertanyaan
evaluatif yang sama, bisakah biaya item atau tahapan ini dikurangi atau dieliminasi, tanpa

3
value management, http://www.businessdictionary.com/definition/value-analysis.html
6 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

menurunkan efektivitas, persyaratan mutu, atau kepuasan pelanggan? Akibatnya, sistem ini sering
dikritik dengan istilah TMI, Too Much Improvements.

Walau demikian, manajemen nilai dalam manufaktur sering disebut rekayasa nilai (value
engineering). Tujuannya adalah untuk membedakan antara biaya yang terjadi (incurred) atau
pemakaian aktual dari sumber daya dan biaya yang melekat (locked in) pada satu disain tertentu
(dan yang menentukan realisasi biaya); dan meminimkan biaya locked-in.

Manajemen nilai sering disebut dengan value analysis. Bahasannya mencakup penciptaan nilai
(value creation) dan penghancuran nilai (value destruction). Dus, analisa nilai lebih merupakan

/e
pendekatan peningkatan nilai satu item atau proses dengan memahami komponen pembentuknya

,2
(constituent) dan biaya terkait.

u1
Perbaikan terhadap komponen dilakukan dengan mengurangi biaya atau meningkatkan nilai fungsi.
Sifatnya yang sequential membuat analisa nilai sering disebut dengan analisa rantai nilai. Rantai
nilai itu sendiri merefleksikan aktivitas internal perusahaan saat mentransformasi input menjadi

uk
output.4

,b
Analisa rantai nilai menjadi satu proses dimana perusahaan mengidentifikasi aktivitas primer dan
sekunder (supporting) yang menambah nilai terhadap produk akhirnya dan menganalisa seluruh

sis
aktivitas dalam rangka menurunkan biaya atau meningkatan pembedaan (diferensiasi). 5 Keunggulan
biaya dan keunggulan diferensiasi merupakan basis dari penganalisaan keunggulan kompetitif yang
aly
diusung Porter di tahun 1985.
An
Dimensi Nilai

Frase dimensi nilai diasosiasikan Google dengan dimensi budaya ala Hofstede. Sementara itu,
e

diskusi dan diskursus tentang nilai bisa lebih terarah, mungkin, bila kita bisa memilah-milah konsep
alu

dan teori tentang nilai sesuai konteks ilmu dan perspektif keilmuan seperti psikologi, sosiologi, dan
ekonomi.
nV

Value theory (teori nilai) mencoba memberikan pendekatan pada penilaian orang (sebagai individu
maupun kelompok) terhadap sesuatu. Sesuatu itu bisa orang, ide, objek, atau lainnya. Pendekatan
oo

yang dimaksud bertujuan untuk bisa memahami cara bagaimana, mengapa, derajat penilaian, atau
lainnya.
ak

Sementara theory of value sering diasosiasikan dengan ajaran ekonomi, khususnya studi tentang
konsep nilai ekonomis. Lebih jauh, nilai dalam ilmu ekonomi lebih menjadi ukuran manfaat dari
as

barang atau jasa. Dalam konsep pemasaran, nilai diasosiasikan dengan selisih antara manfaat dan
oS

biaya. Dalam konsep finance, nilai ditempatkan sebagai satu paradigma investasi, yakni dalam frase
investasi nilai (value investing) dan nilai tukar (exchange value).
nd

Dalam perspektif psikologi, nilai biasanya dikaitkan dengan ajaran dan penilaian etika kebenaran
(goodness) dan (moral) kebajikan (virtues) berdasar fakta alami (natural) atau keyakinan (religi).
Sa

Penilaian berdasarkan fakta disebut dengan sains; penilaian berdasarkan nilai disebut filosofis;
penilaian berdasarkan nilai-nilai sensor emosi disebut sentimen dan rasa (taste) pada barang seni
dan kecantikan (estetika).

Dalam perspektif sosiologi, nilai (etika) dikaitkan dengan nilai-nilai pribadi (personal values) dan

4
value analysis, http://eu.wiley.com/legacy/wileychi/innovate/website/pages/atoz/valueanalysis.htm
5
Ovidijus Jurevicius, Value Chain Analysis, 25.04.2013, http://www.strategicmanagementinsight.com/tools/value-
chain-analysis.html
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 7

nilai-nilai budaya (cultural values). Para pengusungnya mencakup Max Weber, mile Durkheim,
Talcott Parsons, dan Jrgen Habermas. Dengan beberapa ajarannya seperti institutionalisme,
historical materialism (termasuk Marxism), behaviorism, pragmatic-oriented theories, filosofi
postmodern, dan berbagai teori berorientasi objectivist.

Nilai-nilai etika bisa bersifat intrinsik, ekstrinsik, atau instrumental. Dalam bukunya Theory of
Valuation, Dewey berpendapat bahwa kebaikan (goodness) merupakan hasil (outcome) dari
valuasi etika. Valuasi tersebut bisa diperbaiki atau ditolak, tergantung konsistensinya dengan tujuan
lainnya.

/e
Hal ini didasari pemikiran Dewey bahwa nilai intrinsik bersifat ilusif, tergantung tujuan yang

,2
menilai. Yakni dimana nilai-nilai moral dibuat atas dasar proses pembelajaran. Oleh karena itu,
nilai-nilai moral tidak pernah intrinsik atau absolut. Di sisi lain, Kant memiliki pemikiran yang

u1
bertolakbelakang dengan Dewey.

Nilai-nilai moral bersifat absolut ketika dimasukkan pernyataan klausa jika. Sesuatu yang

uk
menyandang klausul tersebut disebut Kant sebagai barang hipotetis untuk diklasifikasikan lebih
jauh (categorised). Good will menjadi suatu pernyataan nilai intrinsik. Hal ini menjadi pondasi bagi

,b
pemahaman etika deontologi Kant, yakni pada argumen bahwa suatu aksi seharusnya dilihat
berdasarkan nilai intrinsiknya (dari aksi itu sendiri). Di sisi lain, argumen yang berseberangan

sis
disuarakan oleh consequentialist utilitarian yang berpendapat bahwa suatu aksi seharusnya dinilai
dari nilai hasilnya (outcomes). aly
Etika deontologis bisa didefinisikan sebagai posisi etika normatif yang menilai (judges) moralitas
An
suatu aksi didasari pada kepatuhan (adherence) aksi terhadap satu peraturan atau lebih. Etika
berbasis duty (deon), obligasi, atau peraturan ini bersifat mengikat. Di sini, aksi dianggap lebih
penting daripada konsekuensinya.
e
alu

Bukan konsekuensi aksi yang bisa dinilai benar atau salah, melainkan pada motif orang yang
melakukan aksi tersebut. Hal ini berbeda dengan etika kebaikan (virtue ethics), etika pragmatik, dan
nV

konsekuensialisme. Menurut Bentham, deontologi didefinisikan sebagai pengetahuan tentang apa


yang benar (right) dan tepat (proper).
oo

Oleh karena itu, etika demikian sering disebut dengan kode etik, yakni dalam konteks etika profesi.
Otoritas deontik bisa disandingkan dengan hubungan antara majikan dan budaknya. Sang budak
wajib menerima dan patuh terhadap majikannya, tanpa ragu, walau penuh tanya tentang reliabilitas
ak

dan kepatutan (appropriateness).


as

Dalam semiotika, nilai tanda (sign) tergantung posisi dan relasinya dalam sistem signifikasi dan atas
oS

dasar kode-kode tertentu yang sedang digunakan. Signifikansi, tujuan, dan/atau arti simbol
ditentukan atau dipengaruhi oleh simbol lainnya.
nd

Sistem Nilai
Sa

Sampai saat ini belum ada definisi baku tentang sistem nilai (value system). Frase ini kebanyakan
dianggap as is dan taken for granted. Karena sistem hukum merupakan salah satu bentuk sistem
nilai, definisi sistem nilai yang dipakai adalah definisi ala Friedman, yakni suatu sistem yang terdiri
dari 3 unsur yang saling terkait satu sama lain, yaitu struktur, substansi, budaya.

Dalam satu struktur nilai, terdapat institusi legal-formal dan informal yang terdiri dari aparat
sebagai subjek berikut sarana dan prasarana dalam rangka meneguhkan dan menjaga sistem nilai.
Beberapa substansi nilai bersifat mengatur dan prosedural atau lainnya, tertulis maupun tidak
8 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

tertulis. Beberapa nilai dibudayakan dan dilestarikan serta diwariskan melalui pendidikan,
pembelajaran, atau pengajaran.

Sebagai suatu ukuran, nilai bisa dijadikan sebagai angka skor pencapaian atau judgment, ya atau
tidak. Sebagai suatu skor, sistem nilai dijabarkan secara deskriptif, tanpa adanya klaim benar atau
salah secara objektif, melainkan secara subjektif. Klaim bersifat subjektif ketika pernyataan yang
disampaikan bersifat definitif.

"Perbuatan itu amoral" merupakan pernyataan definitif. "Banyak yang percaya bahwa perbuatan itu
amoral" merupakan pernyataan deskriptif. Keyakinan dan kepercayaan (beliefs) terhadap suatu nilai

/e
(moral) banyak dibuat atas dasar prasangka, ketidakpedulian (ignorance), bahkan kebencian.

,2
Keputusan penilaian terhadap sesuatu bisa dibuat atas dasar beberapa perspektif, antara lain suatu

u1
perbuatan (conduct) atau aksi, hasil perbuatan, orientasi perbuatan (niat), karakter pelaku, prilaku
pelaku, dan kepentingan penilai. Apa pun perspektifnya, suatu penilaian pada dasarnya bersifat
subjektif.

uk
Subjektivitas sistem nilai dibangun atas dasar nilai-nilai yang diyakini manusia sebagai makhluk

,b
pribadi (personal values) dan/atau makhluk sosial (moral codes, social mores). Beberapa sistem
nilai dibangun atas dasar budaya (cultural values) lisan atau berdasarkan kode etik (codes of ethics,

sis
codes of conduct) yang dikodifikasikan.
aly
Sistem nilai yang ada dalam setiap manusia sebagai pribadi / individual dan sosial sering disebut
dengan sistem moralitas (moral code). Berangkat dari asal kata dalam bahasa Latin, moralitas [atau
An
kesopanan (manner), karakter, prilaku yang pantas (proper)] bisa didefinisikan sebagai logika
prilaku perbuatan (a sense of behavioral conduct) yang membedakan niat, keputusan, dan aksi yang
baik (atau benar) dan buruk (atau salah).
e
alu

Dalam perspektif karakter prilaku, ilmu yang mengajarkan penilaian benar atau salahnya etika suatu
perbuatan atas dasar karakter prilaku bila dibandingkan dengan serangkaian prinsip disebut
nV

deontologi (blaming game).

Dalam perspektif hasil suatu perbuatan, ilmu yang mengajarkan hasil perbuatan itu baik atau tidak
oo

disebut ajaran konsekuensialisme (kausalitas, sebab-akibat).

Dalam perspektif kepentingan penilai, bila suatu kejadian atau perbuatan berhadapan dengan suatu
ak

sistem moral, penilai bisa langsung bersikap dengan mengakui keberadaan suatu sistem moral atau
tidak mengakui sama sekali. Aliran yang mendukung keberadaan kebenaran moral (moral truths)
as

disebut realisme moral; sementara ajaran yang menentangnya disebut moral nihilism (dengan teori
oS

error, relativisme moral); dan moralitas normatif sebagai ajaran moral ideal disebut etika normatif
atau filosofi moral normatif.
nd

Bila moralitas lebih bersifat umum, etika bisa lebih bersifat spesifik pada prinsip moral yang dianut
dalam suatu tradisi, kelompok, atau individu. Walau demikian, beberapa pihak (seperti Kant)
Sa

membatasi moralitas sebagai tugas (duty), kewajiban, dan prinsip perbuatan; dan etika dibatasi
sebagai pendekatan Aristoteles bagi alasan praktis atas dasar tujuan kebaikan dan menghindari
pemisahan pertimbangan moral dari pertimbangan praktis lainnya.

Etika kebaikan dan ethics of care merupakan dua teori etika yang hanya mengedepankan nilai-nilai
yang benar (dari suatu karakter). Sementara ajaran utilitarianisme mengajarkan etika berdasarkan
nilai guna (hasil perbuatan/konsekuensi) yang sifatnya objektif; sebaliknya, prioritarianisme
merupakan teori etika berdasarkan prioritas yang sifatnya subjektif seperti the greater good.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 9

Beberapa nilai atau etika kebaikan utama mencakup kebijaksanaan (wisdom) atau pengetahuan,
keberanian, kemanusiaan, keadilan, kontrol-diri terhadap makanan dan minuman (temperance), dan
keteguhan (sikap, pikiran, perasaan, transcendence). Beberapa turunan dari nilai kebaikan utama
seperti kemanusiaan bisa mencakup cinta, keramahan, dan intelijensi sosial.

Beberapa pandangan penganut paham utilitarian mengklaim bahwa tujuan akhir (ultimate ends)
sebagai hasil dari suatu perbuatan adalah demi kelangsungan hidup dan pertumbuhan (etika
evolusi); pengalaman kekuasaan (despotisme); kepuasan dan penyesuaian (pragmatisme); dan
kebebasan (existentialism).

/e
,2
Beberapa tujuan akhir yang demikian seakan mengkonfirmasikan adagium "the ends justify the
means", yakni the goodness of the intention reflects the balance of the good and evil of any

u1
consequences. Sementara pelakunya bisa termasuk golongan vested-interests, memiliki kepentingan
pribadi, motivasi tersendiri, teritorial (agent-focused); atau tidak memiliki kepentingan sama sekali
(altruists, who live for others).

uk
Dalam perspektif niat, orientasi perbuatan dibedakan atas etika ultimate ends atau etika tanggung

,b
jawab. Penilaian suatu perbuatan itu merupakan etika ultimate ends, tidak berarti perbuatan itu tidak
bertanggungjawab. Sebaliknya, perbuatan yang dinilai etis bertanggungjawab tidak langsung

sis
identik dengan oportunis tanpa prinsip (unprincipled opportunism).
aly
Beberapa kepentingan membutuhkan pilihan prioritas pada aspek kepedulian, fairness, loyalitas,
respect, dan purity. Kelompok yang individualis (liberal, moderen) cenderung mengutamakan dua
An
aspek pertama. Sebaliknya, kelompok tradisional (konservatif, kolot) cenderung mengutamakan tiga
aspek yang terakhir dengan fairness sebagai kriteria paling bawah. Ciri lain dari kelompok
tradisional adalah pada umumnya mereka bersaudara dan merupakan komunitas homogen secara
e

etnis.
alu

Sistem moralitas yang berlaku di satu individu atau kelompok berkembang berdasarkan
nV

perkembangan pribadinya, yakni:


1. perkembangan kognitif (Kohlberg, Piaget, Turiel);
2. perkembangan sosial dan emosi atas dasar biologi seperti empati (Hoffman, Haidt);
oo

3. identitas moral dengan komitmen yang tumbuh dari identitas-diri yang didefinisikan oleh tujuan-
tujuan (purposes) moral atas dasar logika (sense of) tanggung jawab (Damon, Mordechai Nisan);
4. sebagai produk aspek super-ego seperti penghindaran rasa guilt-shame (Freud).
ak

Sementara itu, moralitas kelompok dibangun atas dasar shared concepts and beliefs dan sering
as

dikodifikasi dalam rangka membakukan dan meregulasi prilaku dalam satu budaya atau komunitas.
oS

Moralitas yang dikodifikasi berbeda dengan adat (custom), tradisi, dan kebiasaan. Ada hak-hak dan
kewajiban di bidang legal, judicial, atau sipil.
nd

Salah satu tujuan kodifikasi adalah sebagai coercive-part dari perpolitikan manusia. Kodifikasi
menjadi keniscayaan ketika definisi moral codes bersifat kompleks dalam hal kriteria moral dan
Sa

amoral. Kompleksitas tersebut disusun atas dasar sistem-sistem nilai yang sudah dibakukan (well-
defined value systems).

Beberapa komunitas harus menyesuaikan codes of morality demi kelanjutan keberadaannya. Di sisi
lain, beberapa komunitas yang enggan untuk beradaptasi cenderung punah dalam beberapa periode.
Beberapa codes of morality mencakup koleksi keyakinan (beliefs) yang fundamental pada
kehidupan yang baik, gaya hidup yang cocok, atau lainnya, walau beberapa kode menyimpang dari
prinsip-prinsip sosial yang umum.
10 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Nilai-nilai Budaya (Cultural Values)

Perbedaan budaya bisa substansil di setiap individu maupun di tingkat kelompok. Perbedaan budaya
bisa terlihat pada aspek sikap, kepercayaan (beliefs), motivasi, moralitas, persepsi, dan karakteristik
lainnya. Sifatnya sebagai identitas dan status membuat budaya lebih sering menjadi sumber konflik
daripada terjadinya sinergi.

Tabel Lima dimensi budaya ala Hofstede


Value Dimension Value Description High Score Low Score
Power Distance The degree of equality, Indicates that inequalities of Indicates the society de-

/e
Index (PDI) or inequality, between power and wealth have been emphasizes the differences
people in the country's allowed to grow within the between citizen's power and

,2
society society. These societies are more wealth. In these societies
likely to follow a caste system equality and opportunity for
that does everyone is stressed.

u1
not allow significant upward
mobility of its citizens.
Individualism Degree to which a Indicates that individuality and Typifies societies of a more

uk
(IDV) society reinforces individual rights are paramount collectivist nature with close
individual or collective within the society. Individuals ties between individuals.

,b
achievement and may tend to form a larger number Reinforce extended families
interpersonal of looser relationships. and collectives where

sis
relationships. everyone takes responsibility
for fellow members of their
group.
Masculinity (MAS) Degree to which a
aly
Indicates the country experiences Indicates the country has a
society reinforces, or a high degree of gender low level of differentiation
does not reinforce, the differentiation. Males dominate a and discrimination between
An
traditional masculine significant portion of the society genders. Females are treated
work role model of and power structure, with females equally to males in all aspects
male achievement, being controlled by male of the society.
e

control, and power. domination.


alu

Uncertainty Level of tolerance for Indicates the country has a low Indicates the country has less
Avoidance Index uncertainty and tolerance for uncertainty and concern about ambiguity and
(UAI) ambiguity within the ambiguity. Creates a rule- uncertainty and has more
nV

society - i.e. oriented society that institutes tolerance for a variety of


unstructured situations. laws, rules, regulations, and opinions. Reflected in a
controls in order to reduce the society that is less rule-
amount of uncertainty. oriented, more readily
oo

accepts change, and takes


more and greater risks.
ak

Long-Term Degree to which a Indicates the country prescribes Indicates the country does
Orientation (LTO) society embraces, or to the values of long-term not reinforce the concept of
does not embrace, commitments and respect for long-term, traditional
as

long-term devotion to tradition. This is thought to orientation. In this culture,


traditional, forward support a strong work ethic change can occur more
oS

thinking values. where rapidly as long-term


long-term rewards are expected traditions and commitments
as a result of today's hard work. do not become impediments
nd

However, business may take to change.


longer to develop in this society,
Sa

particularly for an "outsider".


Sumber: Geert Hofstede, Cultural Dimensions, http://www.geert-hofstede.com/, dalam Julie Gough et al (eds),
Encyclopedia of Management, 6/e, Gale, Farmington Hills, MI, 2009, hal.405.
Table 3 Lima dimensi budaya ala Hofstede
Beberapa dimensi dalam perbedaan budaya di dunia ala Hofstede: 6

6
Geert Hofstede, ''Cultural Constraints in Management Theories.'' Academy of Management Executive 7 (1993):
81-94. Lihat juga Geert Hofstede, Culture's Consequences: Individual Differences in Work Related Values. Beverly
Hills, CA: Sage Publications, 1980; ''Geert Hofstede Cultural Dimensions.'' http://www.geert-hofstede.com; Geert H.
Hofstede, Cultures and Organizations: Software of the Mind. London: McGraw-Hill, 1991.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 11

1. Jarak kekuasaan (power distance), yakni derajat kesetaraan atau ketidaksamaan orang dalam
suatu masyarakat.
2. Individualisme vs kolektivisme, yakni derajat atau preferensi orang bertindak sebagai individu
atau anggota kelompok.
3. Maskulinitas vs femininitas, yakni derajat beberapa nilai maskulin (seperti rasa percaya diri yang
tinggi/agresif (assertiveness), kinerja, keberhasilan, dan keunggulan) dipakai sebagai dasar
keputusan vs beberapa nilai feminim (seperti mutu kehidupan, keakraban hubungan pribadi, jasa,
dan solidaritas).
4. Penghindaran ketidakpastian, yakni derajat preferensi orang terhadap situasi yang lebih
terstruktur dibanding tidak terstruktur, kekakuan prosedur, atau keinginan mengambil risiko dan

/e
potensi kegagalan.

,2
5. Orientasi waktu, yakni dimana keputusan didasari pada orientasi jangka panjang atau jangka
pendek, masa lalu atau masa depan, dan tepat waktu.

u1
Seperti halnya upaya pigeon-holing, beberapa pakar mencoba memberikan klasifikasinya masing-
masing terhadap dimensi budaya. Hal ini berdampak dan/atau bersebab dari pendekatan yang

uk
berbeda tipis dan overlapping. Yakni pada batasan yang mengambang, abstrak, adanya perspektif
dan kepentingan terselubung, tidak ada garis tegas, atau lainnya.

,b
Pembelajaran dan pengetahuan serta pemahaman tentang suatu budaya bisa dilakukan melalui

sis
sosialisasi dan/atau akulturasi. Pengetahuan terhadap suatu budaya lebih banyak memberikan
manfaat dan keuntungan, bila hal tersebut bisa dieksploitasi dan dimanipulasi dalam suatu bentuk
aly
komunikasi high-context.
An
Komunikasi dengan konteks tinggi biasanya memiliki potensi konflik kepentingan yang berat. Oleh
karena itu, komunikasi tipe ini sangat tergantung pada (kehati-hatian) gerak tubuh (gestures),
bahasa tubuh, dan petunjuk non-verbal lainnya. Banyak dari pesan yang disampaikan bersifat
e

implisit, tidak diucapkan, dan diasumsikan bisa dipahami melalui petunjuk lainnya. Sebaliknya,
alu

komunikasi low-context biasanya eksplisit, straight, to-the-point, dan sedikit tergantung pada
embel-embel non-verbal agar lebih mudah dipahami.
nV

Hubungan yang tercipta melalui komunikasi apa pun bersifat multi-dimensi. Bagaimana hubungan
dan masyarakat diorganisasi tergantung kondisi dan status kekuasaan, kepemimpinan, dan otoritas.
oo

Karakter suatu masyarakat tergantung dimensi sosial-budaya (sociocultural) seperti adat, gaya
hidup, dan nilai-nilai yang ada. Waktu dan letak geografis juga merupakan variabel tersendiri.
ak

Beberapa variabel sosial-budaya mencakup demografi penduduk, naiknya tingkat pendidikan,


norma-norma dan nilai-nilai, dan sikap terhadap tanggung jawab sosial. Komposisi dan struktur
as

penduduk menurut usia dan berbagai indikator lainnya sangat mempengaruhi pasar produk dan jasa
oS

di masyarakat tersebut, terutama bagaimana perusahaan menyikapi kondisi dinamis tersebut.

Di sini, norma-norma didefinisikan sebagai bentuk prilaku standar yang diterima (standard accepted
nd

forms of behavior); sementara nilai-nilai didefinisikan sebagai sikap terhadap benar atau salah
(attitudes toward right and wrong). Baik norma maupun nilai, keduanya berbeda menurut waktu dan
Sa

wilayah geografis.

Dewasa ini, gaya hidup dan standar kehidupan membuat masyarakat memasuki tahapan post-
modern. Dulu, CSR terfokus pada pemberdayaan lingkungan melalui konsep daur ulang dan
pengurangan limbah serta kesejahteraan sosial. Dewasa ini, aktivitas CSR semakin komprehensif
dan lebih banyak dimensi.

Di pasar tenaga kerja, mereka semakin menuntut 'kondisi' kerja yang lebih baik. Di pasar output,
12 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

mereka semakin menuntut keberadaan produk yang sesuai dengan preferensi mereka tersendiri,
seperti dalam hal mutu atau harga (value for money). Di pasar barang publik, mereka menuntut
sarana dan prasarana publik yang lebih baik, yakni bidang pendidikan, kesehatan, perumahan,
listrik, transportasi, telekomunikasi.

Corporate Cultures dan Corporate Values

Setiap organisasi memiliki nilai dan budayanya masing-masing. Masyarakat, perusahaan, negara
merupakan organisasi dengan perbedaan yang menyolok. Walau demikian, mereka tetap memiliki
beberapa derajat kesamaan, setidaknya sebagai satu bentuk organisasi. Membedakan mana yang

/e
lebih dulu antara nilai dan budaya tidak ubahnya membedakan antara telor dan ayam. Sebagian

,2
menempatkan budaya sebagai bagian dari nilai. Sebagian lain menempatkan nilai sebagai bagian
dari budaya.

u1
Dalam definisi berikut, nilai merupakan bagian dari budaya. Budaya organisasi bisa didefinisikan
sebagai kesamaan (shared) dalam asumsi, nilai, dan kepercayaan (beliefs) yang membimbing aksi

uk
para anggotanya. Berbagai kesamaan tersebut dalam budaya organisasi cenderung dan biasanya
dibentuk oleh nilai-nilai pendirinya (sebagai core values), lingkungan industri dan bisnis, budaya

,b
nasional, visi dan prilaku pemimpin senior. Budaya organisasi dapat dibedakan menurut
orientasinya7, yakni berorientasi pada kekuasaan, peran, pencapaian, atau dukungan.

sis
Organisasi yang memiliki budaya yang kuat (strong organisational cultures) ditandai dengan nilai-
aly
nilai inti (core values) dari budaya yang dominan dipercaya kuat (dan dijalankan [shared]) oleh
kelompok mayoritas terbesar dari anggota organisasi. Budaya perusahaan yang kuat dibangun atas
An
dasar karakteristik yang relatif stabil dan nilai-nilai yang tertanam dalam dan diperteguh melalui
praktek-praktek organisasi (derived). Pada banyak kasus, sifatnya yang mayoritas membuat budaya
yang kuat cenderung (dan bisa) meningkatkan konsistensi prilaku dan berkurangnya turnover
e

(karyawan).
alu

Sementara budaya yang tidak dominan diyakini oleh kelompok minoritas. Budaya tipe ini sering
nV

disebut sub-kultur. Sub-kultur diwakili oleh beberapa kelompok individu yang memiliki nilai-nilai
atau kepercayaan yang unik, yang bisa jadi konsisten atau tidak dengan budaya yang dominan. Sub-
kultur yang menolak budaya yang dominan disebut kontra-budaya.
oo

Demi menjaga kelestarian budaya, beberapa organisasi melestarikan beberapa praktek, rites and
rituals, tradisi, dan kebiasaan serta mengukur kecocokan budaya antara organisasi dan
ak

karyawannya. Cukup banyak praktek (manajemen) sumber daya manusia yang menegakkan budaya
organisasi. Beberapa praktek tersebut mencakup seleksi, penilaian kinerja, pelatihan, dan
as

pengembangan karier.
oS

Kepercayaan (beliefs) organisasi juga cenderung mempengaruhi norma-norma kerja, praktek-


praktek komunikasi, dan posisi (stances) filosofis karyawan. Sosialisasi menjadi proses adaptasi
nd

karyawan baru terhadap budaya organisasi. Kegagalan beradaptasi dengan baik bisa menempatkan
mereka dalam tekanan yang meningkat dari pengawas dan mitra kerja yang telah berakulturasi dan
Sa

berasimilasi dengan baik.

Pilihan posisi (karyawan) adalah stay and fight, stay dan terisolasi, atau keluar dari organisasi,
secara sukarela atau terpaksa, dan bergabung dengan organisasi lain dengan budaya yang mereka
anggap lebih cocok. Bagi karyawan yang cocok, mereka yang bisa paham dan berbagi nilai-nilai
organisasi, memiliki basis yang lebih baik dalam menentukan pilihan yang cocok dengan tujuan

7
Roger Harrison and Herb Stokes. Diagnosing Organizational Culture. San Francisco: Pfeiffer, 1992.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 13

perusahaan.

Salah satu bentuk kecocokan adalah ketika kebanyakan karyawan memahami dan mendukung
ekspektasi organisasi, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penjelasan,
penginstruksian, membangun konsensus sebelum mencoba sesuatu yang inovatif. Lebih jauh,
tingkat kesalahan akan semakin rendah di kebanyakan kasus.

Bagi karyawan yang sudah mengalami proses akulturasi dan asimilasi dengan baik, mereka
cenderung merasa pekerjaan mereka jadi lebih bermakna, mereka merupakan bagian dari dan
berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar dari diri mereka. Kecocokan budaya yang baik antara

/e
karyawan dan perusahaan berdampak positif pada retensi karyawan (rendahnya labour turnover),

,2
produktivitas organisasi, dan keuntungan.

u1
Bagian dan berkontribusi merupakan eufemisme wording. In other words, the corporations will say,
I am big, you are small, belittled, diminutive, replaceable, expendable. If you are broken,
malfunctioned, then you are replaced, immediately, at once. You are just a bolt, a nut, a screw, that

uk
screwed and became useless.

,b
Nilai-nilai budaya organisasi sering disampaikan secara eksplisit melalui pernyataan misi atau
corporate credo (doktrin), atau minimal melalui slogan, logo, simbol, atau kampanye iklan. Nilai-

sis
nilai organisasi banyak pula disampaikan (atau diperagakan) oleh pemimpin dan manajer melalui
prilaku, ucapan dan perbuatan, pemberian penghargaan, jalinan mitra kerja, dan cara memotivasi
aly
keluhan. Beberapa komponen lainnya mencakup penokohan figur inspiratif, role model, cerita
dramatis tentang konflik tokoh, figur karbitan.
An

Beberapa bentuk lain dari sarana komunikasi budaya mencakup protokol pertemuan, prilaku
menyapa, alokasi dan pemanfaatan ruang, simbol status, dan beberapa norma organisasi seperti
e

norma sosial, norma kerja, atau norma tugas. Beberapa sinyal adanya perubahan aturan bisa didapat
alu

melalui berbagai elemen dalam komunikasi dan medianya seperti metafor, gambar, artifak (barang
seni atau antik), dan ucapan.
nV

Sekecil apa pun derajat perubahan, organisasi seharusnya memiliki dua sifat kontrol, yakni regulatif
dan normatif. Kontrol regulatif bisa bersifat birokratis, finansil, mutu, atau lainnya. Kontrol
oo

normatif bisa mencakup norma-norma tim (kerja) dan norma-norma budaya organisasi. Objek yang
dikontrol tidak terbatas pada individu atau kelompok dalam organisasi semata, tetapi terutama pada
upaya merealisasikan tujuan organisasi.
ak

Walau demikian, budaya yang kuat cenderung susah beradaptasi bagi perubahan, bisa menciptakan
as

hambatan bagi diversitas (kemajemukan), dan bisa menciptakan hambatan bagi keberhasilan merger
oS

dan akuisisi. Beberapa ukuran kemauan dan kemampuan perusahaan untuk berubah bisa dilihat dari
beberapa indikator seperti perlakuan terhadap suara-suara sumbang, informasi kritis (unwelcome),
keluhan, dan respon terhadap inisiatif (value of initiative).
nd

Manajemen perubahan dalam organisasi besar biasanya membutuhkan waktu, energi, dan 'sesuatu'
Sa

yang besar bagi implementasi (rencana) perubahan budaya. Beberapa komponen dalam proses
perencanaan strategis mencakup penilaian terhadap lingkungan, values assessment, formulasi
(ulang) visi dan misi, disain strategi, analisa audit kinerja, analisis kesenjangan, pengembangan
rencana aksi, perencanaan darurat (contingency planning), implementasi akhir, dan kelanjutan
implementasi.

Values assessment seharusnya mencakup analisis mendalam terhadap beberapa elemen seperti nilai-
nilai pribadi, nilai-nilai organisasi, filosofi operasi, budaya organisasi, dan stakeholders.
14 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Pengintegrasian values assessment kedalam proses perubahan dalam perencanaan strategis


bertujuan untuk menjaga kelancaran implementasi dan menghindari masalah fungsionalitas atau
kegagalan total.

Perubahan budaya hanya bisa terjadi ketika ada setback dramatis seperti krisis finansil, pergantian
manajemen puncak. Ketika perubahan mulai disuarakan dan diimplementasikan, sebagian karyawan
merasa kehilangan comfort zone. Cara kerja yang lama bisa berubah cepat dan radikal, atau bahkan
bisa ditiadakan sama sekali.

Perubahan bisa berarti ada rotasi kerja, mutasi kerja, penciptaan nilai, penghancuran nilai.

/e
Akibatnya, proses perubahan harus dikomunikasikan secara dua arah dan karyawan harus

,2
diyakinkan bahwa perubahan bisa menguntungkan mereka. Visi baru dikomunikasikan dan
dikerjakan secara bertahap dalam rangka mendapatkan komitmen dan dukungan karyawan.

u1
Budaya yang baru biasanya diiringi dengan perubahan pada struktur organisasi dan praktek-praktek
manajemen. Bila ada prosedur dan proses yang belum diimplementasikan, karyawan di semua level

uk
manajemen berisiko mengalami stres, kebingungan, kemarahan, ketakutan, dan keresahan.
Pemanfaatan grapevine (jaringan komunikasi informal) ditengarai mampu menjembatani

,b
penyampaian berbagai pesan komunikasi yang tidak tertulis.

sis
Tingginya dinamika dan cepatnya perubahan (fast-paced) di abad ke-21 membuat stabilitas sering
diinterpretasikan sebagai stagnasi daripada steadiness. Perubahan merupakan suatu hal yang
aly
konstan dan tetap (steadfastness). Organisasi yang tidak menetapkan perubahan dan transisi sebagai
bisnis sering dianggap sebagai organisasi yang kolot atau ketinggalan zaman (recalcitrant). Di sisi
An
lain, beberapa organisasi yang lebih muda, lebih kecil, dan memiliki budaya yang lemah cenderung
mau dan gampang berubah.
e

Sampai di sini, asumsi yang tidak dinyatakan secara eksplisit adalah minimalisasi labour turnover
alu

dan retensi karyawan harus dilaksanakan. Walau karyawan bisa diganti, mendapatkan dan
menciptakan karyawan adalah sulit. Penciptaan karyawan dengan kualifikasi dan spesialisasi yang
nV

diharapkan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Untuk beberapa industri, waktu, dan wilayah, asumsi tersebut bersifat valid dan absolut. Di pihak
oo

lain, asumsi tersebut harus dilonggarkan atau ditiadakan. Beberapa industri di suatu wilayah dan
waktu justru sangat mendukung tingginya labour turnover. Industri ini biasanya memiliki ciri
sebagai footloose industry, bersifat jangka pendek, sangat menghindari kewajiban jangka pendek
ak

minimal kewajiban tahunan seperti pembayaran THR, bonus tahunan, paid vacation, atau employee
benefits lainnya.
as
oS

Konsep Nilai dalam Ilmu Filsafat

Dalam 2 sub-bab sebelumnya, Dimensi Nilai dan Sistem Nilai, berbagai konsep dalam ilmu filsafat
nd

(yang telah disampaikan di atas) mencoba menerangkan posisinya terhadap konsep nilai, baik
secara teoritis, praktis, atau empiris. Apa yang hilang dalam upaya menjelaskan fenomena dalam
Sa

ilmu filsafat terhadap konsep nilai adalah definisi dan penjelasan tentang ilmu filsafat itu sendiri.
Singkatnya adalah bagaimana menjelaskan konsep nilai dalam perspektif dan ilmu filsafat.

Sebagai kata benda, filosofi bisa diartikan dan/atau didefinisikan sebagai tubuh pengetahuan (body
of knowledge). Tubuh pengetahuan bisa dibedakan atas sifatnya yang fisik (sains, filosofi alam),
filosofi moral (etika), atau filosofi metafisik. Sebagai tubuh pengetahuan, ilmu filsafat bisa
diklasifikasikan menurut topik atau percabangannya yang lain, seperti epistemologi, logis, estetika,
legal, politik, atau sosial.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 15

Sebagai satu metode, ilmu filsafat sering dibedakan sebagai cara lain dalam menangani masalah,
yakni dengan mempertanyakan, kritis, pendekatan sistematis pada umumnya, dan ketergantungan
pada argumen rasional; khususnya pada 3 cabang ilmu filsafat, yakni metafisik, epistemologi, dan
etika.

Definisi Filosofi

Berasal dari bahasa Yunani Kuno, (philosophia), filosofi mungkin pertama kali disebut
oleh Pitagoras yang secara literal berarti love of wisdom atau friend of wisdom. Menurut

/e
Merriam-Webster.com, kata filosofi bersinonim dengan credo, doctrine, dogma, gospel, ideology

,2
(idealogy), creed, testament; sementara beberapa kata terkait filosofi mencakup manifesto;
metaphysic, theory; axiom, tenet, watchword.

u1
Kata filosofi memiliki beberapa pengertian, antara lain:
1. Sebagai keyakinan (beliefs) prinsip, konsep, sikap yang paling dasar yang membimbing satu atau

uk
sekelompok orang.
2. Studi ide tentang pengetahuan, kebenaran (truth), sifat (nature) dan arti kehidupan, dan lainnya.

,b
3. Seperangkat ide tentang bagaimana melakukan sesuatu atau bagaimana bisa hidup (how to live).

sis
Beberapa definisi tentang filosofi, antara lain:
1. a. (1) Semua pembelajaran, tidak termasuk aturan teknis dan seni praktis.
aly
(2) Sains dan seni liberal, tidak termasuk obat, hukum, dan teologi.
(3) Sekolah Tinggi Agama (D-IV).
An
b. (1) Ilmu alam (kuno).
(2) Etika.
c. Suatu disiplin ilmu yang berdiri atas dasar logika inti, estetika, etika, metafisik, dan
e

epistemologi (teori tentang pengetahuan terkait metode, validitas, dan skopnya).


alu

2. a. Pencarian kebijaksanaan.
b. Pencarian pemahaman umum tentang nilai dan realita dengan lebih banyak berspekulasi
nV

daripada menggunakan sarana observasi.


c. Suatu analisa dasar dan konsep yang mengekspresikan keyakinan (beliefs) fundamental.
3. a. Suatu sistem dengan konsep-konsep filosofis.
oo

b. Suatu teori dasar atau tentang lingkungan (sphere) aktivitas atau pemikiran (filosofi perang).
4. a. Keyakinan (beliefs), konsep, dan sikap paling dasar dari individu atau kelompok.
b. Ketenangan amarah dan penilaian (judgment) layaknya filsuf.
ak

Menurut Google Translate, filosofi (filsafat, falsafat) bisa diartikan sebagai ideologi, sistem
as

filosofis, ajaran mistik. Sementara filosofi didefinisikan sebagai studi bentuk (nature) fundamental
oS

atas pengetahuan, realita, dan keberadaan, khususnya ketika dipandang sebagai salah satu disiplin
akademis.
nd

Beberapa sinonim filosofi mencakup pemikiran (thinking), pikiran (thought), ajaran pemikiran
(school of thought), keyakinan (beliefs), doktrin, alasan (reasoning), ide, notions, teori, tenets,
Sa

prinsip, credo, convictions, pandangan, ajaran (ism).

Menurut Macmillan English Dictionary, beberapa pengertian filosofi mencakup:


1. Studi teori tentang benda seperti kehidupan, pengetahuan, dan keyakinan.
2. Satu sistem teori yang dikembangkan oleh seseorang yang selesai belajar filosofi. Contoh A
mendeskripsikan filosofi moral Kant.
3. Satu sistem keyakinan yang mempengaruhi keputusan dan prilaku seseorang.
4. Satu keyakinan atau sikap yang dipakai seseorang dalam hidupnya pada umumnya.
16 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Beberapa definisi lain tentang filosofi:


1. Philosophy is a study of problems which are ultimate, abstract, and very general. These problems
are concerned with the nature of existence, knowledge, morality, reason, and human purpose.8
2. The aim of philosophical inquiry is to gain insight into questions about knowledge, truth, reason,
reality, meaning, mind, and value. Other human endeavors explore aspects of these same
questions, not least art and literature, but it is philosophy that mounts a direct assault upon them. 9
3. Philosophy is rationally critical thinking, of a more or less systematic kind about
a. the general nature of the world (metaphysics or theory of existence),
b. the justification of belief (epistemology or theory of knowledge), and

/e
c. the conduct of life (ethics or theory of value).

,2
Each of the three elements in this list has a non-philosophical counterpart, from which it is
distinguished by its explicitly rational and critical way of proceeding and by its systematic

u1
nature. Everyone has some general conception of the nature of the world in which they live and
of their place in it.
Metaphysics replaces the unargued assumptions embodied in such a conception with a rational

uk
and organized body of beliefs about the world as a whole. Everyone has occasion to doubt and
question beliefs, their own or those of others, with more or less success and without any theory

,b
of what they are doing.
Epistemology seeks by argument to make explicit the rules of correct belief formation. Everyone

sis
governs their conduct by directing it to desired or valued ends.
Ethics, or moral philosophy, in its most inclusive sense, seeks to articulate, in rationally
aly
systematic form, the rules or principles involved.10
An
Pendekatan dalam Ilmu Filsafat

Analisis dalam ilmu filsafat bisa dilakukan dengan berbagai macam sudut pandang, pendekatan,
e

tolok ukur, kesejarahan, atau lainnya. Tumpang-tindih dalam upaya pengklasifikasian menjadi suatu
alu

keharusan seperti halnya ungkapan pigeon holing. Oleh karena itu, pendekatan terbaik adalah dari
penamaan atau pemberian label terhadap seseorang yang suka berfilosofi seperti epistemologists,
nV

logicians, metaphysicians, ethicists, aestheticians, social and political philosophers.

Tabel Posisi Ilmu Filsafat menurut Topik Percabangannya


epistemology constructivism, empiricism, idealism, particularism, fideism, rationalism / reasonism, skepticism,
oo

solipsism
logic inductive reasoning, abductive reasoning, deductive reasoning
ak

metaphysics atomism, dualism, monism, naturalism


ethics consequentialism, deontology, virtue
aesthetics formalism, institutionalism, aesthetic response
as

free will compatibilism, determinism, libertarianism


mind behaviorism, emergentism, eliminativism, epiphenomenalism, functionalism, objectivism,
oS

subjectivism
normativity absolutism, particularism, relativism, nihilism, skepticism, universalism
ontology action, event, process
nd

reality anti-realism, conceptualism, idealism, materialism, naturalism, nominalism, realism


Table 4 Posisi Ilmu Filsafat menurut Topik Percabangannya
Sa

Upaya pengkategorian kedua terbaik adalah menurut urutan rentang-waktu (kronologis), yang
terbagi atas sifatnya yang kuno atau antik (ancient), pada abad pertengahan (medieval, abad 9-15),

8
Jenny Teichmann and Katherine C. Evans, Philosophy: A Beginner's Guide (Blackwell Publishing, 1999), p.1.
9
A.C. Grayling (1999). "Editor's Introduction". in A.C. Grayling, ed. Philosophy 1: A Guide through the Subject.
vol. 1. Oxford University Press. p.1. ISBN 978-0-19-875243-1.
10
Anthony Quinton (1995). "The ethics of philosophical practice". In T. Honderich, ed. The Oxford Companion to
Philosophy. Oxford University Press. p. 666. ISBN 978-0-19-866132-0.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 17

zaman moderen (abad 17-19), dan kontemporer (masa kini, abad 20-21). Upaya pengelompokkan
ketiga adalah dari gaya atau sifatnya yang analitis, kontinental, sosial/politis, atau lainnya.

Epistemologi

Epistemologi (pstmldi) berasal dari kata Yunani epistm, () yang diartikan sebagai
pengetahuan, pemahaman; dan logos () yang berarti kata, pengetahuan yang dikodifikasi.
Epistemologi mempertanyakan pengetahuan dan cara mendapatkannya, dan kaitan pengetahuan
dengan subjek atau entitas apa pun.

/e
Kata epistemologi ditengarai digunakan pertama kali oleh James Frederick Ferrier dalam bukunya

,2
yang berjudul Institutes of Metaphysic: The Theory of Knowing and Being (1854: 46). Ferrier
menggunakan istilah epistemologi sebagai model ontologi (studi eksistensi), cabang dari ilmu

u1
filsafat dengan tujuan untuk menemukan (discover) arti pengetahuan dan menempatkannya sebagai
cikal bakal ilmu filsafat (the true beginning of phylosophy).

uk
Sebagai cabang ilmu filsafat, epistemologi terkait dengan sifat (nature) dan skop pengetahuan, teori
pengetahuan, studi terhadap pengetahuan dan justified belief. Fokus diskusi epistemologi mencakup

,b
analisa filosofis dari sifat pengetahuan dan kaitannya dengan tujuan (notion) seperti truth, belief,
dan pembenaran. Ketiga hal ini bisa diilustrasikan dengan diagram Euler, 2 himpunan yang saling

sis
berpotongan.
aly
e An
alu
nV
oo

Figure 1 Diagram Euler


ak

Bagan Diagram Euler


as

Pengetahuan tentang fakta (truths) dan keyakinan (beliefs) baru memiliki arti ketika konsep nilai
dimasukkan dalam menganalisa (suatu) pengetahuan. Beberapa konsep nilai yang dimaksud adalah
oS

yang terkait dengan etika, proses yang reliable dan unreliable, dalam epistemologi kebaikan (virtue)
dimana nilai pengetahuan datang dari hubungan internal antara yang mengetahui (the knower) dan
nd

yang mempercayai (sebagai suatu bentuk mental state of believing) atau memahami.
Sa

Pengetahuan bisa didapat dalam bentuk prasangka (a priori), belum dialami, bukan empiris; atau
setelah dialami (a posteriori) dan bersifat empiris. Sifat pengetahuan pun bisa dibedakan antara
analitik atau sintetik. Kecenderungan dalam epistemologi bisa dibedakan secara historis, turunan
(empiris), idealisme, rasionalisme, konstruktivisme, dan regresi.

Regresi dalam epistemologi bisa didapat dari sifatnya yang tanpa batas (infinitism), mendasar
(foundationalism, basic beliefs), koheren (terpadu atau sesuai urutan/order secara estetis atau logis),
atau kombinasi dari koheren mendasar (foundherentism) yang membentuk analogi TTS (teka-teki
18 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

silang). Teori koheren terbagi atas sifatnya yang faktual (coherence theory of truth) atau
pembenaran (coherence theory of justification).

Beberapa teori umum terkait epistemologi mencakup tipe-tipe epistemologi (constructivist,


evolutionary, feminist, genetic, naturalized), coherentism, contextualism, determinism, empiricism,
fallibilism, fideism, foundationalism, holism, infinitism, innatism, internalism-externalism, nave
realism, phenomenalism, positivism, reductionism, reliabilism, representative realism, rationalism,
skepticism, theory of forms, transcendental idealism, dan uniformitarianism.

Beberapa konsep umum dalam epistemologi mencakup akal sehat (common sense), alasan

/e
spekulatif, argumentasi regresi (regress), pemikiran eksploratif, analisis, kepercayaan (belief),

,2
kausalitas, kebenaran (truth), kriteria kebenaran (truth), kesederhanaan, masalah gettier, induksi,
pikiran lain (other minds), objektivitas, pembenaran, pengetahuan, pengetahuan a priori,

u1
pengetahuan deskriptif, perbedaan analitik-sintetik, persepsi, proposisi, enactivism (prilaku dimana
subjek persepsi cocok secara kreatif dengan aksinya terhadap situasi yang dipersyaratkan).

uk
Metafisik

,b
Menurut Kamus Macmillan, metafisik merupakan studi ide tentang kehidupan, keberadaan, dan hal
lainnya yang bukan bagian dari dunia fisik. Menurut Merriam-Webster, metafisik bisa merupakan

sis
studi filsafat abstrak, studi pengalaman subjektif (outside objective experience); sistem tertentu dari
metafisik; sistem prinsip (filsafat) yang mendasari (underlying) studi atau subjek tertentu; sifat
aly
makhluk atau jenis benda wujud (kinds of things that have existence).
An
Beberapa pengertian lain dari metafisik mencakup:
1. bagian dari filosofi yang terkait dengan penyebab dasar (basic causes).
2. sifat fundamen dari realita dan makhluk (fundamental nature of reality and being).
e

3. sifat dan hubungan makhluk (nature and relations of being).


alu

4. sifat benda (nature of things); yang mencakup ontologi, kosmologi, dan kebanyakan tentang
epistemologi.
nV

5. berhubungan dengan atau bentuk ekspresi mutu atau ide (satu pekerjaan yang berhubungan
dengan pertanyaan metafisik sebagai sifat dasar (very nature) pengetahuan.
6. terkait atau menjadi bagian dari realita di luar dunia (universe) fisik yang bisa diobservasi
oo

(keyakinan terhadap dunia lain (metafisik) selain dunia yang kita tinggali.

Beberapa kata terkait metafisik mencakup conjectural, hypothetical, speculative; cosmic (cosmical),
ak

intellectual, mental, spiritual; ethereal, immaterial, incorporeal, insubstantial, nonmaterial,


nonphysical, unsubstantial; impalpable, imperceptible, insensible, intangible, invisible; impractical,
as

romantic, transcendent, transcendental, unreal, utopian, visionary; mystic (mystical), occult, psychic
oS

(psychical), spiritistic, spiritualistic; extrasensory, supersensible, supersensory; celestial, divine,


ethereal, heavenly, numinous, spiritual, unworldly.
nd

Beberapa sinonim dari metafisik mencakup konseptual; ideal, ideational, abstrak, notional, theoretic
(theoretical); supernatural, paranormal, preternatural, transcendent, transcendental, otherworldly,
Sa

unearthly.

Di sisi lain, lawan kata dari metafisik mencakup kongkrit, tidak abstrak, dan alami (natural).
Antonim dekat dari metafisik mencakup membumi (earthly), duniawi (mundane); materi, fisik;
appreciable, detectable, discernible (discernable), noticeable, observable, palpable, perceptible,
sensible, substantial, tangible, visible; defined, definite, distinct; aktual, faktual, real.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 19

Logika

Sebagai cabang dari ilmu filsafat, logika merupakan studi tentang valid reasoning, yang sifatnya
bisa induktif, deduktif, atau abductive. Lihat sub-bab Tentang Kata Alasan. Objek logika bisa
berupa ide atau bukti. Studi logika juga merupakan bagian dari ilmu matematika, komputer, dan
trivium. Beberapa definisi trivium:
1. sebagai cara berpikir kritis sistematis yang digunakan untuk menurunkan kepastian faktual dari
informasi yang dipersepsi dengan panca indera, yakni penglihatan, pendengaran, perasa (taste),
peraba (touch), dan penciuman (smell).
2. sebagai bagian bawah (lower) dari 7 seni liberal, yang terdiri dari grammar, logika, dan retorika

/e
(input, proses, output).

,2
3. bersama quadrivium (4 jalan), trivium (3 roads) membentuk 7 seni liberal. Quadrivium terdiri
dari aritmetika (angka itu sendiri, number); geometri (angka dalam ruang); musik, harmonika,

u1
teori tuning (angka dalam waktu); astronomi atau kosmologi (angka dalam ruang dan waktu).

Argumentasi abduktif, inferensi penculikan, atau retroduksi merupakan bentuk inferensi logis dari

uk
observasi ke teori yang secara ideal mencari penjelasan (explanation) paling sederhana; inferensi
terhadap penjelasan terbaik. Premis dalam argumentasi abduktif tidak menjamin kesimpulan. Walau

,b
demikian, inferensi tipe ini banyak dipakai di bidang hukum, ilmu komputer, intelijensi buatan, dan
sistem pakar diagnostik.

sis
Validitas argumen sangat ditentukan oleh bentuk logis (logical form), daripada muatannya. Bentuk
aly
logis dari argumen disebut bentuk argumen, bentuk uji argumen. Bentuk logis dari kalimat
(proposisi, pernyataan, penyampai kebenaran) atau serangkaian kalimat merupakan bentuk yang
An
didapat dengan mengabstraksi hal subjek (subject matter) dari muatan (content terms) atau dengan
menganggap muatan sebagai pemegang-tempat (placeholder) atau blanks on a form.
e

Dalam bahasa logika ideal, bentuk logika dapat ditentukan dari syntax. Bahasa formal yang
alu

digunakan di ilmu-ilmu formal merupakan contoh bahasa demikian. Bentuk logika seharusnya tidak
dicampur-baur dengan syntax saja sebagai representasi. Seharusnya ada lebih banyak string yang
nV

merepresentasikan bentuk logika yang sama dalam satu bahasa.

Beberapa jenis umum dari logika mencakup formal dan informal, simbolis, dan matematis. Dua
oo

contoh logika formal (formal logics) mencakup logika silogistik Aristoteles yang tradisional dan
logika simbolis yang moderen. Tipe lain dari logika mencakup propositional (sentencial), predikat,
modal, filosofis, komputasi, bivalen dan hukum pengecualian tengah (non-klasik), retorika empiris
ak

dalam logika, strict atau material, mentoleransi ketidakmungkinan, menolak kebenaran logis.
as

Logika formal merupakan studi inferensi dengan muatan formal murni. Inferensi memiliki muatan
oS

formal murni bila diekspresikan sebagai aplikasi tertentu dari aturan yang sepenuhnya abstrak,
yakni aturan yang bukan tentang benda atau properti tertentu. Karya Aristoteles merupakan pelopor
studi logika formal. Dalam banyak definisi logika, inferensi logis dan inferensi dengan muatan
nd

formal murni adalah sama. Walau demikian, hal ini tidak membuat ide logika informal menjadi
hampa, karena logika formal tidak bisa menangkap semua nuansa bahasa alami.
Sa

Empat hal (properties, atribut) penting dalam sistem logika mencakup konsistensi, validitas,
kelengkapan, dan soundness. Prinsip konsistensi diperlukan dalam hal tiadanya teorema sistem
yang berkontradiksi satu sama lain. Prinsip kelengkapan berarti ketika satu formula benar, formula
tersebut bisa dibuktikan. Jika benar, maka hal tersebut merupakan teorema sistem.

Prinsip soundness dalam sistem logika memiliki arti ganda. Makna ganda inilah yang menyebabkan
suatu literatur sering membingungkan. Jika satu formula bisa dibuktikan dalam satu sistem, formula
20 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

tersebut adalah benar di model atau struktur yang relevan. Jika A merupakan satu teorema, maka A
benar. Hal ini merupakan lawan (converse of) dari kelengkapan.

Pemakaian soundness yang sekedarnya (peripheral) berbeda mengacu pada argumen; dalam artian
premis argumen yang valid adalah benar di dunia nyata. Prinsip validitas mensyaratkan aturan bukti
dari sistem logika tidak mengizinkan salah inferensi dari premis yang benar. Satu sistem logika
memiliki properti yang menguatkan (soundness) ketika sistem logika memiliki properti validitas
dan hanya menggunakan premis yang terbukti benar (atau benar secara definisi dalam kasus
aksioma)

/e
Beberapa sistem logika tidak memiliki keempat properti. Teorema ketidaklengkapan Kurt Gdel

,2
memperlihatkan sistem aritmetik formal yang cukup kompleks tidak bisa konsisten dan lengkap.
Walau demikian, logika predikat tingkat pertama tidak diperpanjang (extended) oleh aksioma yang

u1
spesifik harus sistem aritmetik formal dengan ekualitas yang bisa lengkap dan konsisten.

Etika dan Estetika

uk
Pemberian nilai etika dan estetika pada elemen kebenaran (truths) dan keyakinan (beliefs) serta

,b
perpotongannya dalam diagram Euler semakin memberi warna pada keempat aspek tersebut, 2
elemen yang dimaksud, pengetahuan, dan keyakinan nyata yang sedikit diakui (poorly justified true

sis
beliefs).
aly
Truth banyak disandingkan dengan fakta atau realita, sementara pengetahuan didefinisikan sebagai
keakraban, kesadaran (awareness), atau pemahaman seseorang atau sesuatu seperti fakta, informasi,
An
deskripsi, atau keahlian, yang didapat melalui pengalaman atau pendidikan atas dasar persepsi,
penemuan (discovering), atau pembelajaran.
e

Dua kutub dalam sistem penilaian yang utama adalah ya atau tidak. Dalam (ilmu) etika, nama kedua
alu

kutub bervariasi, mulai dari benar-salah, baik-jahat, virtue-vice (kebaikan-kejahatan), sampai pada
aspek keadilan-pidana (justice-crime). Diskusi lebih jauh tentang dua kutub dapat dilihat di sub-bab
nV

Dimensi Nilai dan Sistem Nilai.

Aplikasi dimensi nilai dan sistem nilai banyak dibakukan secara tertulis atau dikodifikasi menjadi
oo

hukum tertulis dalam suatu sistem hukum, adat-kebiasaan dalam suatu sistem sosial, dan biasanya
dimaksimalkan manfaatnya dalam suatu sistem politik dalam rangka menghilangkan persaingan dan
menjatuhkan lawan-lawan politiknya.
ak

Dalam suatu sistem sosial seperti (asosiasi) profesi, kode etik terbagi atas kode etik bisnis (codes of
as

business ethics, kode etik karyawan (codes of conduct for employees), dan kode etik praktek profesi
oS

(codes of professional practice). Kode etik bisnis dan profesi bersifat eksternal; sementara kode etik
karyawan bersifat internal.
nd

Kode etik seharusnya menjadi moral compass dan kewajiban bagi setiap insan untuk tunduk dan
patuh pada seperangkat aturan tertentu yang biasanya tertulis dan dibuat secara konsensus.
Sa

Keberadaan kode etik bertujuan pada terciptanya semacam disiplin terhadap apa yang seharusnya
dilakukan dan tidak dilakukan. Pelanggaran terhadap kode etik seharusnya berbuah sanksi.

Sayangnya, penetapan sanksi dan implementasinya bisa ditawar sampai ke titik terendah, alias nol,
bahkan banyak yang negatif. Demikian pula halnya pada moral code yang sifatnya tidak tertulis dan
tidak resmi, tetapi berlaku di tatanan sosial terbuka seperti budaya, pendidikan, dan agama. Walau
demikian, standar ganda harus ada dan akan selalu dipraktekkan di banyak kalangan masyarakat.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 21

Konsep Nilai Diideologikan sebagai Alat Indoktrinasi dan Moral Code

Pancasila sebagai ideologi nilai pernah dijadikan sebagai alat indoktrinasi dan moral code serta
identitas bangsa dan negara Indonesia. Tulisan ini dimulai dengan tujuan sebagai background
research guna menganalisa Pancasila, mulai dari kelahirannya sebagai suatu istilah tersendiri
sampai menjadi suatu moral yang didogmatisasi, diabaikan, dan terabaikan.

Tujuan jangka panjang moral Pancasila adalah tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Tujuan jangka pendeknya adalah untuk memenangkan pemilu yang akan datang dengan
mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya bagi kepentingan partai politik dan para pejabat teras di

/e
partai berkuasa maupun di kementertian melalui praktek mark-up, legalisasi alokasi dana dan

,2
anggaran APBN.

u1
Penjajah Jepang Mengakomodasi Pancasila sebagai Dasar dan Tujuan Indonesia Merdeka

Serangan Jepang ke Honolulu, Hawaii, per 7 Desember 1941, di hari minggu pagi, mengawali

uk
Perang Dunia II di wilayah Asia Pasifik. Di Eropa, Perang Dunia II dimulai Hitler per 1 September
1939. Di saat yang sama, Jepang juga merangsek ke Hong Kong, Filipina, dan Malaya.

,b
Tujuan serangan ke Hawaii adalah guna mencegah armada perang AS bisa segera membantu

sis
negara-negara yang diserang Jepang. Tarakan merupakan wilayah Hindia Belanda yang pertama
kali dikuasai Jepang per 11 Januari 1942. Wilayah selanjutnya mencakup Minahasa, Sulawesi
aly
Timur, Balikpapan, Ambon; Pontianak, Makassar, Banjarmasin, Palembang, Bali di bulan Februari;
Banten, Indramayu (Tayu-Juana), Kragan (Rembang-Tuban); Batavia, dan terakhir Bandung (8
An
Maret 1942).

Belanda yang merupakan bagian dari pasukan sekutu, menyatakan perang dengan Jepang di
e

wilayah Asia Pasifik dalam front A-B-C-D (American, British, Chinese, Dutch), 5 jam sesudah
alu

Hawaii dibombardir Jepang. Wij zijn in oorlog met Japan, kita berperang dengan Jepang, demikian
pernyataan lewat radio oleh AWL Tjarda van Starkenborgh Stachouwer, Gubernur Hindia Belanda
nV

kala itu.

Dengan mengandalkan front A-B-C-D, pernyataan tersebut menjadi gertak kosong tanpa arti ketika
oo

satu-persatu kekuatan sekutu dengan mudah dapat ditaklukan Jepang. Benteng Inggris yang
berlokasi di Singapura dan terkuat di Asia Tenggara jatuh per 15 Februari. Sisa Angkatan Laut
Sekutu dimusnahkan di Laut Jawa pada akhir Februari. Jendral Ter Poorten, Panglima Tertinggi
ak

Angkatan Darat Sekutu di Jawa, menyerah tanpa syarat per 9 Maret 1942. Gubernur Hindia Belanda
dibuang ke luar Jawa.
as
oS

Rakyat Indonesia tidak menyangka akan secepat, sesingkat, dan semudah itu hancurnya perlawanan
penjajah Belanda terhadap invasi dan agresi Jepang. Penjajah Belanda praktis tidak melakukan
perlawanan yang berarti terhadap Jepang. Di kampungnya sendiri, Negeri Belanda harus takluk
nd

terhadap agresi Jerman pada tahun 1940.


Sa

Asia Tenggara yang dibawah komando Panglima Besar (Nanpoo Gun) berpusat di Saigon.
Pendudukan Jepang membagi wilayah kekuasaannya di Asia Tenggara atas 3 wilayah, yakni:
1. Pemerintahan Batavia yang menguasai Jawa-Madura dibawah Pemerintahan Angkatan Darat
(Rikugun).
2. Wilayah Sumatera yang berpusat di Bukittinggi berada dalam Rikugun Melayu (Sumatera dan
Melayu) yang berpusat di Singapura.
3. Pemerintahan Angkatan Laut (Kaigun) di Makassar yang menguasai wilayah Borneo, Bali,
sampai Irian.
22 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Warisan Jepang atas pendudukannya di Hindia Belanda adalah sebagai berikut:


1. Pengakuan terhadap nama Indonesia menggantikan nama Hindia Timur.
2. Pengakuan terhadap bahasa Indonesia, ketimbang bahasa Melayu.
3. Pengakuan terhadap orang/bangsa Indonesia, ketimbang inlander, pribumi.
4. Pengakuan terhadap wilayah Indonesia adalah wilayah bekas Hindia Belanda (Jenderal
Terauchi).
5. Menetapkan hari Jumat sebagai hari kerja setengah hari.
6. Tersiapkannya jiwa dan semangat serta dasar dan tujuan bagi bangsa dan negara Indonesia yang
ingin merdeka dari segala bentuk penjajahan.

/e
7. Tercetuskannya istilah Pancasila, UUD 1945 dan Pembukaannya.

,2
Indoktrinasi Pancasila

u1
Menyimak pengakuan Soekarno di berbagai kesempatan, tanggal 1 Juni 1945 bukanlah hari
lahirnya Pancasila, melainkan hari lahirnya istilah Pancasila.

uk
Tabel Membandingkan Pancasila ala M. Yamin dengan Soekarno

,b
Sila Muh. Yamin, 19450529 Soekarno, 19450601
1 Peri Kebangsaan Kebangsaan Indonesia

sis
2 Peri Kemanusiaan Internasionalisme atau peri-kemanusiaan
3 Peri Ke-Tuhanan Mufakat atau demokrasi
aly
4 Peri-Kerakyatan (Permusyawaratan, Kesejahteraan sosial
Perwakilan, Kebijaksanaan)
An
5 Kesejahteraan Rakyat (Keadilan Sosial) Ketuhanan yang berkebudayaan
Table 5 Membandingkan Pancasila ala M. Yamin dengan Soekarno
Menurut Soekarno, aku tidak mencipta Pancasila. Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia
e

sendiri. Pancasila telah lama tergurat pada jiwa bangsa Indonesia. Pancasila itu corak karakter
alu

bangsa Indonesia. Menurut PPKI, Soekarno tidak mementingkan kata-kata, melainkan jiwa dari
perumusan lima dasar itu yang berbeda dengan perumusan lima sila yang dimajukan pada 1 Juni
1945.
nV

Hal ini berbanding terbalik dengan Soeharto, yang mengukuhkan susunan kata per kata pada tata
urutan dan rumusan sila-sila dalam Pancasila, berdasarkan Inpres No.12/1968, yakni:
oo

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
ak

3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.
as

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


oS

Sepuluh tahun kemudian, Soeharto mensahkan doktrinasi Pancasila melalui Tap MPR No.II/1978
tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) (Ekaprasetia Pancakarsa).
nd

Kristalisasi P4 tersebut dinyatakan dalam 36 butir-butir Pancasila. Tetapi bila dihitung-hitung,


bukannya 36 butir melainkan 37 butir. Beberapa sumber bahkan menjadikan butir-butir tersebut
Sa

menjadi 35 butir. Mana yang benar?

Menurut pendapat penulis, kalau ditelaah lebih lanjut, butir-butir Pancasila tersebut malah bisa lebih
dari 37. Tafsir, penjelasan, uraian atau apa pun namanya, lampiran Tap MPR No. II/1978 tersebut
merupakan naskah P4 yang mencoba mendeskripsikan terhadap apa yang dimaksud dengan P4
menurut setiap sila dalam Pancasila.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 23

Hal ini dibantah kerasa dalam Pasal 1 dari Tap MPR No.II/1978, yang menyatakan dengan tegas
bahwa P4 bukan merupakan tafsir Pancasila sebagai Dasar Negara, dan juga tidak dimaksud
menafsirkan Pancasila Dasar Negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, Batang
Tubuh, dan Penjelasannya.

Dalam pasal 3 disebutkan bahwa Pedoman sebagaimana tersebut dalam pasal 1 beserta
penjelasannya terdapat dalam naskah P4 sebagai lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari Ketetapan ini.

Hasil karya dan kerja MPR ini seperti orang-orang buta yang mendeskripsikan gajah menurut apa

/e
yang mereka pegang. Soekarno sebagai pencetus istilah Pancasila saja tidak perduli dengan urutan

,2
dan susunan kata per kata dalam Pancasila. M. Yamin sendiri pernah menyangkal kristalisasi
Pancasila ke dalam 5 kata yang dia sampaikan pada rapat BPUPKI tertanggal 29 Mei 1945.

u1
Berakhirnya Era Indoktrinasi Pancasila

uk
Era indoktrinasi Pancasila berakhir menyusul tumbangnya kepemimpinan orde baru digantikan
dengan orde reformasi yang kebablasan dalam hal liberalisme dan individiualisme yang sarat dan

,b
sangat kapitalistik. Produk hukum yang memberangus dogmatisasi Pancasila adalah Tap MPR
No.12/1998 dan Tap MPR No.18/1998, dan yang terakhir adalah Tap MPR No.I/2003.

sis
Tap MPR No.XII/1998 tentang Pencabutan Tap MPR No.V/1998 tentang Pemberian Tugas dan
aly
Wewenang Khusus kepada Presiden/Mandataris MPR RI dalam Rangka Penyuksesan dan
Pengamanan Pembangunan Nasional sebagai Pengamalan Pancasila.
An

Tap MPR No.XVIII/1998 tentang Pencabutan Tap MPR No.II/1978 tentang P4 (Ekaprasetia
Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.
e
alu

Delegitimasi Kekuasaan MPR


nV

Tap MPR No.I/2003 bersifat sapu jagat karena kesaktiannya membreidel seluruh Tap MPR yang
dinilai tidak sejalan dengan era dan tuntutan reformasi. Tap MPR No.I/2003 tentang Peninjauan
terhadap Materi dan Status Hukum Tap MPRS dan Tap MPR RI tahun 1960 sampai dengan tahun
oo

2002.

Berdasarkan Tap MPR No.I/2003 tersebut, menurut beberapa sumber yang sangat tidak bisa
ak

dipercaya, 36 butir-butir Pancasila kemudian berkembang menjadi 45 butir-butir Pancasila.


Berdasarkan penelusuran penulis tentang Tap MPR No.I/2003, kata Pancasila ada disebutkan dalam
as

pasal 6 seperti berikut:


oS

(Sebanyak 104) Tap MPRS dan Tap MPR yang disebutkan di bawah ini merupakan Tap MPRS dan
Tap MPR yang tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut, baik karena bersifat einmalig
nd

(final), telah dicabut, maupun telah selesai dilaksanakan.


52. Tap MPR No.II/1978 tentang P4 (Ekaprasetia Pancakarsa).
Sa

84. Tap MPR No.V/1988 tentang Pemberian Tugas dan Wewenang Khusus kepada
Presiden/Mandataris MPR RI dalam Rangka Penyuksesan dan Pengamanan Pembangunan
Nasional sebagai Pengamalan Pancasila.
90. Tap MPR No.XII/1998 tentang Pencabutan Tap MPR No.V/1998.
91. Tap MPR No.XVIII/1998 tentang Pencabutan Tap MPR No.II/1978 dan Penetapan tentang
Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.
24 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Seperti yang pernah penulis sebutkan, perspektif berbagai pihak yang mencoba menginterpretasi
Pancasila ke dalam pernyataan-pernyataan dogmatis yang kosong, tidak ilmiah, tidak sistematis
semakin berkembang setelah mereka mendapat pegangan baru terhadap bentuk tubuh gajah yang
lain.

Tap MPR No.I/2003 merupakan karya dan sidang tahunan terakhir bagi MPR. Dasar utamanya
adalah pertimbangan jadwal pelantikan anggota DPR dan DPD yang dihasilkan dalam pemilu
nasional maupun pilkada. Efisiensi anggaran dan risiko politisasi merupakan reasoning yang lain.

Pertimbangan legal lainnya adalah struktur, hierarki, posisi, ketatanegaraan produk hukum MPR

/e
yang tidak lagi bisa menerbitkan Tap yang bersifat regeling (mengatur). Penerbitan Tap merupakan

,2
kewenangan turunan dari menetapkan GBHN. Amandemen terhadap UUD 1945 membuat MPR tak
lagi memiliki kewenangan menetapkan GBHN.

u1
Sidang Tahunan MPR 2003 merupakan upaya konsolidasi dan penegakkan demokrasi di Indonesia
karena bertujuan meninjau seluruh produk MPR sepanjang sejarahnya. Dana ratusan milyar sudah

uk
dianggarkan untuk dihabiskan demi perbaikan bangunan politik dan ketatanegaraan.

,b
Berbagai kemegahan dan kemewahan dalam ritual MPR menjadi tanpa arti dan penuh kesia-siaan,
mubazir, dan boros, ketika masyarakat menyaksikan secara langsung betapa banyaknya bangku

sis
kosong. Kalau pun bangku sidang terisi, para wakil rakyat yang gila hormat banyak yang tidur,
asyik sendiri, browsing, sms-an, BB-an, bahkan menonton video porno. Mereka tidak
aly
menghiraukan apa yang sedang dibicarakan selama sidang berlangsung.
An
Kelesuan Sidang Tahunan MPR tersebut merefleksikan minimnya semangat reformasi yang nyata
di kalangan wakil rakyat yang haus penghormatan. Di tahun 2003, MPR tidak lagi menjadi lembaga
tertinggi negara yang amat berkuasa dan lebih berkuasa atas presiden. Walau MPR tetap merupakan
e

simbol wakil rakyat secara kolektif, MPR telah kehilangan legitimasi sebagai lembaga sarat social
alu

trust dan public respect.


nV

Semangat reformasi harus berhadapan dengan tokoh-tokoh masa lalu yang masih kuat secara
politik, finansial, dan jaringan. Mereka berpotensi melakukan perlawanan habis-habisan bila dibawa
ke pengadilan. Di banyak negara, tokoh-tokoh politik yang terlengserkan banyak yang
oo

mengacaukan negara dengan memobilisasi para simpatisan, kader, dan pendukung, baik secara
terbuka maupun secara terselubung.
ak

Kedamaian dan tertib hukum bisa semakin jauh tercapai. Upaya penegakan hukum melalui sistem
pengadilan dilakukan secara sangat selektif alias tebang pilih dan tentu dilaksanakan setengah hati.
as

Kesalahan politik di masa lalu tidak dilupakan tetapi dianggap bersifat kolektif, bisa dimaafkan, dan
oS

bisa diampuni oleh pemerintah atas nama negara (national pardon, amnesty) yang ingin melakukan
rekonsiliasi politik.
nd

Pancasila yang sangat diagung-agungkan sebagai moral bangsa, nilai-nilai dan perjanjian luhur
bangsa, pedoman hidup, dan lainnya menjadi pepesan kosong yang tiada arti ketika harus
Sa

berhadapan dengan kepentingan politik yang sangat mendewakan tujuan dan menghalalkan segala
cara demi tercapainya tujuan.

Ough, itu dia semangat individualisme dan komunisme, lawan berat moral Pancasila yang sangat
ditakuti dan digembar-gemborkan Soeharto. Dalam politik, tidak ada yang abadi, melainkan
kepentingan orang yang sedang berpolitik. All is fair in love and war. The ends justify the means.
The Machiavellians.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 25

Ajaran moral tersebut dipelajari sebagai subjek tersendiri pada pendekatan consequentialism.
Konsekuensi prilaku seseorang merupakan basis utama suatu penilaian atas kebenaran suatu
prilaku. Tiga pendekatan lainnya adalah deontologi, etika kebaikan (virtue ethics), dan etika
pragmatis (pragmatic ethics) alias fenomena kutu loncat.

Catatan Penutup

Sekian puluh tahun yang lalu penulis pernah mencoba mencari buku yang eksklusif membahas
tentang moral, akhlak, ajaran kebaikan, ala Indonesia. Penulis tidak pernah menemukan apa yang
penulis idamkan, kecuali ajaran moral, adab, ibadah, akidah, keyakinan, conviction yang sifatnya

/e
ritual, rutin, dan mengagungkan dalil naqli (ajaran teokrasi).

,2
Tidak ada yang salah memang dengan ajaran teokrasi. Kendala terbesar adalah minimnya

u1
pemahaman yang sifatnya prinsipil, logis, universal, dan perseptif bagi banyak kalangan yang dapat
dengan mudah dimanipulasi menjadi taqlid kepada sesuatu yang nisbi dan subjektif. Persepsi
dipelintir menjadi ajaran mujahidin, semangat jihad dengan fanatisme yang sempit dan fundamental

uk
wahabian.

,b
Bila kita telaah keberadaan kita sebagai makhluk individu yang terbentuk dari air mani yang
berkembang menjadi darah, untuk kemudian menjadi daging, urat, dan tulang; kita akan segera

sis
tersadar bahwa kita memiliki sistem biologika tubuh yang terus menerus mengalami transformasi,
untuk tidak dikatakan bermutasi atau ber-evolusi.aly
Sistem tubuh (body system) tersebut berkembang sejalan sistem kejiwaan seseorang (psychological
An
system) sebagai manusia individu. Dalam perkembangannya, lingkungan fisik dan sosial (milieu)
seseorang tersebut membentuk cara berpikir tersendiri (mind system), bersikap, berprilaku, dan
berinteraksi dengan lingkungan tempat dimana dia tinggal dan menetap (psychosocial).
e
alu

Siklus penciptaan manusia yang terus berulang selama manusia ada, sekian ratus ribu tahun,
sebenarnya merefleksikan kejadian manusia itu sama di mana saja dan kapan saja. Yang
nV

membedakannya cuma nama tempat dan nama pelaku orangnya saja. Bukankah Al-Quran telah
menyuarakannya dalam QS-2:66, QS-3:140, dan seterusnya.
oo

Mulailah dengan iktikad, niat yang baik, untuk melakukan sesuatu yang baik, untuk mencapai yang
lebih baik, dengan berlaku seadil-adilnya, etis, dan segala macam adab yang baik. Ajaran teokrasi
lagi.
ak

Penyebutan Istilah Pancasila


as
oS

Istilah Pancasila tidak disebutkan secara eksplisit dalam berbagai sumber hukum di awal
kemerdekaan Indonesia, melainkan secara implisit, yakni:
1. Pembukaan UUD 1945 ala M. Yamin.
nd

2. Piagam Jakarta.
3. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Sa

4. Pembukaan UUD 1945


5. Pembukaan UUD RIS (Republik Indonesia Serikat)
6. Pembukaan UUD Sementara 1950

Pembukaan UUD 1945 ala M. Yamin


Rapat BPUPKI, Jakarta, 29 Mei 1945

Pembukaan
26 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Untuk membentuk pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, menyuburkan hidup kekeluargaan, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia dalam satu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
satu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. kebangsaan,
3. persatuan Indonesia, dan

/e
4. rasa kemanusiaan yang adil dan beradab,

,2
5. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
dengan

u1
6. mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Piagam Jakarta

uk
Jakarta, 22 Juni 1945

,b
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu yalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-

sis
keadilan.
aly
Dan perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan Rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang Negara Indonesia,
An
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
e

supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka Rakyat Indonesia dengan ini menyatakan
alu

kemerdekaannya.
nV

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
oo

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Hukum Dasar Negara Indonesia, yang
terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat, dengan
ak

berdasar kepada:
1. ke-Tuhanan dengan mewajibkan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya; menurut
as

dasar
oS

2. kemanusiaan yang adil dan beradab,


3. persatuan Indonesia, dan
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat-kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta
nd

dengan mewujudkan suatu


5. keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Sa

Jakarta, 22 Juni 2605 (Tahun Masehi: 1945)

Tertanda,
Panitia Kecil, Panitia 9
PPKI, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
1. Ir Sukarno.
2. Drs. Mohammad Hatta.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 27

3. Mr. A.A. Maramis.


4. Abikusno Tjokrosujoso.
5. Abdulkahar Muzakir.
6. H. Agus Salim.
7. Mr. Achmad Subardjo.
8. Wachid Hasjim.
9. Mr. Muhammad Yamin.

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia


Jakarta, 17 Agustus 1945

/e
,2
Pidato Proklamasi

u1
Saudara-saudara sekalian ! Saya telah minta saudara-saudara hadir di sini untuk menyaksikan suatu
peristiwa maha-penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah
berjoang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun !

uk
Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan turunnya, tetapi

,b
jiwa kita tetap menuju kearah cita-cita. Juga di dalam zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai
kemerdekaan nasional tidak berhenti-berhenti. Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita

sis
menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita
sendiri, tetap kita percaya kepada kekuatan sendiri.
aly
Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib-bangsa dan nasib-tanah-air di dalam
An
tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat
berdiri dengan kuatnya. Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-
pemuka rakyat Indonesia, dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia-sekata berpendapat,
e

bahwa sekaranglah saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.


alu

Saudara-saudara ! Dengan ini kami nyatakan kebulatan tekad itu.


nV

Dengarkanlah proklamasi kami :

Proklamasi
oo

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia.


Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama
ak

dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.


as

Jakarta, 17 Agustus 1945.


oS

Atas nama Bangsa Indonesia,

Soekarno Hatta.
nd

Demikianlah saudara-saudara !
Sa

Kita sekarang telah merdeka !


Tidak ada ikatan lagi yang mengikat tanah-air dan bangsa kita !
Mulai saat ini kita menyusun Negara Kita !
Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka kekal dan abadi.
Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.

Pembukaan UUD 1945


Jakarta, 18 Agustus 1945
28 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Pembukaan

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan
di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Dan
perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat, sentausa, mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang (kemerdekaan)
Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya

/e
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini

,2
kemerdekaannya.

u1
Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

uk
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu

,b
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa,

sis
2. kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. persatuan Indonesia, dan aly
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta
dengan mewujudkan suatu
An
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pembukaan UUD RIS (Republik Indonesia Serikat)


e
alu

Mukaddimah
nV

Kami bangsa Indonesia semenjak berpuluh-puluh tahun lamanya bersatu-padu dalam perjuangan-
kemerdekaan, dengan senantiasa berhati-teguh berniat menduduki hak-hidup sebagai bangsa yang
merdeka-berdaulat.
oo

Kini dengan berkat dan rahmat Tuhan telah sampai kepada tingkatan sejarah yang berbahagia dan
luhur. Maka demi ini, kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam Negara yang
ak

berbentuk Republik Federasi, berdasarkan pengakuan


1. ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
as

2. peri-kemanusiaan,
oS

3. kebangsaan,
4. kerakyatan, dan
5. keadilan sosial.
nd

Untuk mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian, dan kemerdekaan dalam masyarakat


Sa

dan negara-hukum Indonesia Merdeka yang berdaulat sempurna.

Pembukaan UUD Sementara 1950

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan
di atas dunia dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Dan
perjoangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 29

dengan selamat sentausa mengantarkan Rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan
Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Dengan berkat dan rahmat Tuhan tercapailah tingkatan sejarah yang berbahagia dan luhur. Maka
demi ini, kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam Negara yang berbentuk
Republik-Kesatuan, berdasarkan pengakuan
1. ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
2. peri-kemanusiaan,
3. kebangsaan,
4. kerakyatan, dan

/e
5. keadilan sosial,

,2
untuk mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian, dan kemerdekaan dalam masyarakat

u1
dan Negara-hukum Indonesia Merdeka yang berdaulat dan sempurna.

Pancasila Diinterpretasi

uk
Tap MPR No.II/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)

,b
(Ekaprasetia Pancakarsa)

sis
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT


aly
REPUBLIK INDONESIA
An

Menimbang: a. bahwa Pancasila yang merupakan pandangan hidup Bangsa dan dasar Negara
Republik Indonesia perlu dihayati dan diamalkan secara nyata untuk menjaga
e

kelestarian dan keampuhannya demi terwujudnya tujuan Nasional serta cita-


alu

cita Bangsa seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.


b. bahwa demi kesatuan bahasa, kesatuan pandangan, dan kesatuan gerak langkah
nV

dalam hal menghayati serta mengamalkan Pancasila diperlukan adanya P4.


c. bahwa oleh karena itu, MPR yang keanggotaannya diresmikan pada tanggal 1
Oktober 1977 berpendapat perlu adanya Ketetapan MPR tentang P4.
oo

Mengingat: 1. Pembukaan dan pasal 1 ayat (2) UUD 1945.


2. Keputusan-keputusan MPR-RI No.1/1977; No.3/1977; No.4/1977; No.1/1978;
dan No.2/1978.
ak

3. Ketetapan MPR-RI No.1/1973 dihubungkan dengan Keputusan MPR-RI


No.2/1977.
as

Memperhatikan: 1. Permusyawaratan dalam Sidang Umum MPR bulan Maret 1978 yang
oS

membahas Rancangan Ketetapan tentang P4 yang telah dipersiapkan oleh


Badan Pekerja MPR.
2. Putusan Rapat Paripurna ke-5 tanggal 21-22 Maret 1978 semasa Sidang Umum
nd

MPT bulan Maret 1978


Sa

MEMUTUSKAN

Menetapkan: KETETAPAN MPR RI tentang P4 (EKAPRASETIA PANCAKARSA)

Pasal 1
P4 ini tidak merupakan tafsir Pancasila sebagai Dasar Negara, dan juga tidak dimaksud menafsirkan
Pancasila Dasar Negara sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, Batang Tubuh, dan
Penjelasannya.
30 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Pasal 2
P4 dituangkan dalam rumusan yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami maknanya, disusun
dengan tata urutan sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan
BAB II: P4 (Ekaprasetia Pancakarsa)
BAB III: Penutup

Pasal 3
Pedoman sebagaimana tersebut dalam pasal 1 beserta penjelasannya terdapat dalam naskah P4

/e
sebagai lampiran yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Ketetapan ini.

,2
Pasal 4

u1
P4 ini merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
bagi setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara Negara, serta setiap lembaga kenegaraan
dan lembaga kemasyarakatan, baik di Pusat maupun di Daerah, dan dilaksanakan secara bulat dan

uk
utuh.

,b
Pasal 5
Menugaskan kepada Presiden sebagai Mandataris atau Presiden bersama-sama DPR untuk

sis
mengusahakan agar P4 dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dengan tetap berlandaskan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku. aly
Pasal 6
An
Ketetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
e

Pada tanggal 22 Maret 1978.


alu

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT


nV

REPUBLIK INDONESIA

Ketua : Adam Malik


oo

Wakil Ketua : Mashuri, SH


Wakil Ketua : KH Masjkur
Wakil Ketua : R. Kartidjo
ak

Wakil Ketua : H. Achmad Lamo


Wakil Ketua : Mh. Isnaeni
as
oS

Lampiran Tap MPR No.II/1978 tentang P4


Naskah
P4 (Ekaprasetia Pancakarsa)
nd

I. Pendahuluan
Sa

Bahwa sesungguhnya atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, perjuangan rakyat Indonesia
telah mengantarkan rakyat Indonesia kepada Negara Republik Indonesia yang merdeka,
bersatu, dan berdaulat berdasarkan Pancasila. Maka menjadi tugas dan tanggung jawab setiap
warga negara Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia untuk mengemban kelangsungan
hidupnya.
Sesungguhnya sejarah telah mengungkapkan, bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 31

dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar Negara seperti
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup Bangsa,
yang telah diuji kebenaran, keampuhan, dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan
mana pun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk kelestarian keampuhan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan
secara nyata dan terus-menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara Negara, serta setiap
lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di Pusat maupun di Daerah.

/e
Dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila oleh manusia Indonesia akan terasa dan

,2
terwujudlah Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Untuk memungkinkan dan memudahkan pelaksanaan penghayatan dan pengamalan Pancasila

u1
diperlukan suatu pedoman, yang dapat menjadi penuntun dan pegangan hidup bagi sikap dan
tingkah laku setiap manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat dan kehidupan
bernegara.

uk
P4 itu dituangkan dalam rumusan yang sederhana dan jelas, yang mencerminkan suara hati
nurani manusia Indonesia yang berjiwa Pancasila dan yang mampu secara terus-menerus

,b
menggelorakan semangat serta memberikan keyakinan dan harapan akan hari depan yang lebih
baik, sehingga pedoman itu dapat mudah diresapi, dihayati, dan diamalkan.

sis
II. P4 (EKAPRASETIA PANCAKARSA) aly
Pancasila seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan kesatuan yang bulat dan
utuh dari kelima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
An
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila yang bulat dan utuh itu memberi keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia
e

bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai apabila didasarkan atas keselarasan dan keseimbangan,
alu

baik dalam:
1. hidup manusia sebagai pribadi,
nV

2. hubungan manusia dengan masyarakat,


3. hubungan manusia dengan alam,
4. hubungan bangsa dengan bangsa-bangsa lain,
oo

5. hubungan manusia dengan Tuhannya,


6. mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.
ak

Dengan keyakinan akan kebenaran Pancasila, maka manusia ditempatkan pada keluhuran
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dengan kesadaran untuk
as

mengemban kodratnya sebagai makhluk pribadi dan sekaligus sebagai makhluk sosial.
oS

Dengan berpangkal tolak dari kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang
merupakan makhluk pribadi dan sekaligus sebagai makhluk sosial, maka penghayatan dan
pengamalan Pancasila akan ditentukan oleh kemauan dan kemampuan seseorang dalam
nd

mengendalikan diri dan kepentingannya agar dapat melaksanakan kewajibannya sebagai warga
negara dan warga masyarakat.
Sa

Untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga negara dan warga masyarakat, manusia
Indonesia dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila secara bulat dan utuh menggunakan
pedoman sebagai berikut:

1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA


Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manusia Indonesia percaya
32 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Di dalam kehidupan masyarakat Indonesia dikembangkan sikap hormat-menghormati dan
bekerja sama antara pemeluk-pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang
berbeda-beda, sehingga dapat selalu dibina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan berkepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Sadar bahwa agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi dengan Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai dan
diyakininya, maka dikembangkanlah sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai agama dan kepercayaannya dan tidak memaksakan suatu agama dan

/e
kepercayaannya itu kepada orang lain.

,2
2. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

u1
Dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, manusia diakui dan diperlakukan sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama
derajatnya, yang sama hak dan kewajiban-kewajiban asasinya, tanpa membeda-bedakan

uk
suku, keturunan, agama, dan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan
sebagainya. Karena itu dikembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, sikap

,b
tenggang rasa dan tepa salira, serta sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
Kemanusiaan yang adil dan beradab berarti menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,

sis
gemar melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan
keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya
aly
sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat-
menghormati, dan bekerja sama dengan bangsa-banga lain.
An

3. SILA PERSATUAN INDONESIA


Dengan sila Persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan,
e

serta kepentingan dan keselamatan Bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi atau
alu

golongan.
Menempatkan kepentingan negara dan Bangsa di atas kepentingan pribadi berarti bahwa
nV

manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan Bangsa,
apabila diperlukan. Oleh karena sikap rela berkorban untuk kepentingan Negara dan Bangsa
itu dilandasi oleh rasa cinta kepada Tanah Air dan Bangsanya, maka dikembangkanlah rasa
oo

kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia, dalam rangka memelihara ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Persatuan dikembangkan atas dasar Bhinneka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan
ak

demi kesatuan dan persatuan Bangsa.


as

4. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM


oS

PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
Dengan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga
nd

masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Dalam
menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya selalu memperhatikan dan mengutamakan
Sa

kepentingan Negara dan kepentingan Masyarakat.


Karena mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, maka pada dasarnya tidak
boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain. Sebelum diambil keputusan
yang menyangkut kepentingan bersama, terlebih dahulu diadakan musyawarah. Keputusan
diusahakan secara mufakat. Musyawarah untuk mencapai mufakat ini diliputi oleh semangat
kekeluargaan, yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia.
Manusia Indonesia menghormati dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah,
karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerimanya dan melaksanakannya
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 33

dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab. Di sini kepentingan bersamalah yang
diutamakan diatas kepentingan pribadi dan golongan. Pembicaraan dalam musyawarah
dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan
yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan
keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan, demi kepentingan bersama.
Dalam melaksanakan permusyawaratan, kepercayaan diberikan kepada wakil-wakil yang
dipercayainya.

5. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

/e
Dengan sila Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari

,2
hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini, dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang

u1
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan
kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.

uk
Demikian pula perlu dipupuk sikap suka memberikan pertolongan kepada orang yang
memerlukan agar dapat berdiri sendiri. Dengan sikap yang demikian, ia tidak menggunakan

,b
hak miliknya untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain, juga tidak
untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan hidup bergaya mewah serta perbuatan-

sis
perbuatan lain yang bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
Demikian juga dipupuk sikap suka bekerja keras dan sikap menghargai hasil karya orang
aly
lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama. Kesemuanya itu
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.
An
Demikianlah dengan ini ditetapkan P4 yang dinamakan Ekaprasetia Pancakarsa.
Ekaprasetia, karena P4 ini bertolak dari tekad yang tunggal, janji yang luhur, kepada diri
sendiri bahwa sadar akan kodratnya sebagai makhluk pribadi dan sekaligus sebagai makhluk
e

sosial, manusia Indonesia merasa harus mampu mengendalikan diri dan kepentingannya
alu

agar dapat melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara dan warga masyarakat.
Kesadaran akan kodratnya dan kemampuan mengendalikan diri dan kepentingannya itu
nV

merupakan modal serta mendorong tumbuhnya karsa pribadi untuk menghayati dan
mengamalkan kelima sila dari Pancasila, yang karenanya dinamakan Pancakarsa.
oo

III. PENUTUP
Sadar sedalam-dalamnya bahwa Pancasila adalah pandangan hidup Bangsa dan dasar Negara
Republik Indonesia serta merasakan bahwa Pancasila adalah sumber kejiwaan Masyarakat dan
ak

Negara Republik Indonesia, maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila


sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh
as

karena itu, pengamalannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap
oS

penyelenggara Negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila
oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di Pusat maupun di Daerah.
Dengan demikian Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa dan dasar Negara Republik
nd

Indonesia akan mempunyai arti nyata bagi manusia Indonesia dalam hubungannya dengan
kehidupan kemasyarakatan dan kenegaraan.
Sa

Untuk itu perlu usaha yang sungguh-sungguh dan terus-menerus serta terpadu demi
terlaksananya penghayatan dan pengamalan Pancasila.
Demikianlah manusia dan bangsa Indonesia menjamin kelestarian dan kelangsungan hidup
Negara Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berkedaulatan rakyat berdasarkan
Pancasila serta penuh gelora semangat membangun masyarakat Indonesia yang maju, sejahtera,
adil, dan makmur.
Semoga rahmat Tuhan Yang Maha Esa menyertai pelaksanaan Pedoman ini.
34 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Penjelasan dalam Lampiran Tap MPR No.II/1978 tentang P4

Penjelasan atas Bab II angka 1

Dengan rumusan sila Ketuhanan Yang Maha Esa seperti tersebut pada Bab II angka 1 tidak berarti
bahwa Negara memaksa agama dan suatu kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sebab
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu berdasarkan keyakinan, hingga tidak
dapat dipaksakan dan memang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri
tidak memaksa setiap manusia untuk memeluk dan menganutnya.

/e
Pancasila dan UUD 1945 menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya

,2
masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Kebebasan agama adalah
merupakan salah satu hak yang paling asasi di antara hak-hak asasi manusia, karena kebebasan

u1
beragama itu langsung bersumber kepada martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hak
kebebasan beragama bukan pemberian Negara atau bukan pemberian golongan.

uk
36 Butir-butir Pancasila

,b
A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan

sis
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat menghaormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut
aly
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
An
kepercayaannya.
4. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
e

B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB


alu

1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persmaan kewajiban antara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
nV

3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.


4. Tidak semena-mena terhadap orang lain
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
oo

6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.


7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu
ak

dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.


as

C. SILA PERSATUAN INDONESIA


oS

1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamtan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
nd

3. Cinta Tanah Air dan Bangsa.


4. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
Sa

5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.

D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM


PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
1. Mengutamakan kepentinagn negara dan masyarakat
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingn bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 35

5. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
musyawarah.
6. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
8. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan
keadilan.

E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA


1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana

/e
kekeluargaan dan gotong-royong.

,2
2. Bersikap adil
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

u1
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.

uk
7. Tidak bersifat boros
8. Tidak bergaya hidup mewah

,b
9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
10. Suka bekerja keras.

sis
11. Menghargai hasil karya orang lain.
12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
aly
45 Butir-butir Pancasila
An

A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA


1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang
e

Maha Esa.
alu

2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
nV

3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
oo

Yang Maha Esa.


5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
ak

6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan


agama dan kepercayaannya masing-masing.
as

7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
oS

orang lain

B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB


nd

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Sa

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
36 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.


9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

C. SILA PERSATUAN INDONESIA


1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

/e
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan

,2
sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.

u1
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKAH KEBIJAKSANAAN DALAM

uk
PERMUSYAWARATAN /PERWAKILAN
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai

,b
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

sis
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
aly
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
An
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
e

golongan.
alu

8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
nV

Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
oo

pemusyawaratan.

E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA


ak

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotongroyongan.
as

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.


oS

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.


4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
nd

6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain.
Sa

7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 37

11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Tap MPR No.XVIII/1998 tentang Pencabutan Tap MPR No.II/1978 tentang P4 dan
Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


MPR RI,

Menimbang: a. bahwa Pancasila sebagaimana yang dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945,

/e
perlu ditegaskan posisi dan peranannya dalam kehidupan bernegara.

,2
b. bahwa Tap MPR No.II/1978 tentang P4 (Ekaprasetia Pancakarsa) yang materi
muatan dan pelaksanaannya tidak sesuai dengan perkembangan kehidupan

u1
bernegara, perlu dicabut.
c. bahwa berhubung dengan itu perlu adanya Tap MPR untuk mencabut Tap
MPR No.II/1978 tersebut dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai

uk
dasar negara.
Mengingat: 1. Pasal 1, 2, dan 3 dari UUD 1945.

,b
2. Tap MPR No.I/1983 tentang Peraturan Tata Tertib MPR sebagaimana telah
beberapa kali diubah dan ditambah terakhir dengan Tap MPR No.I/1998.

sis
Memperhatikan: 1. Keputusan Pimpinan MPR No.10/PIMP./1998 tentang Penyelenggaraan Sidang
Istimewa MPR. aly
2. Permusyawaratan dalam Sidang Istimewa MPR tanggal 10-13 November 1998
yang membahas Rancangan Tap MPR tentang Pencabutan dan Penggantian
An
Tap MPR No.II/1978 tentang P4 (Ekaprasetia Pancakarsa) yang dipersiapkan
oleh Badan Pekerja MPR.
3. Putusan Rapat Paripurna Ke-4 tanggal 13 November 1998 Sidang Istimewa
e

MPR tanggal 10-13 November 1998.


alu

MEMUTUSKAN
nV

Menetapkan: Tap MPR tentang Pencabutan Tap MPR No.II/1978 tentang P4 (Ekaprasetia
Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara
oo

Pasal 1
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari Negara
ak

Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.
as

Pasal 2
oS

Dengan ditetapkannya Ketetapan ini, maka Tap MPR No.II/1978 tentang P4 (Ekaprasetia
Pancakarsa) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
nd

Pasal 3
Ketetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Sa

Ditetapkan di Jakarta,
Pada Tanggal 13 November 1998

MPR RI,

Ketua : H. Harmoko
Wakil Ketua : Hari Sabarno, S.Ip., M.B.A., M.M.
38 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Wakil Ketua : Dr. Abdul Gafur


Wakil Ketua : H. Ismail Hasan Metareum, S.H.
Wakil Ketua : Hj. Fatimah Achmad, S.H.
Wakil Ketua : Poedjono Pranyaoto

Konsep Nilai dalam Agama

Sebelum ada agama dan kepercayaan, kepemimpinan suatu negeri, negara, atau kerajaan dibuat atas
dasar beberapa hal, seperti garis keturunan (primordial), perebutan kekuasaan berdasarkan kekuatan
(fisik) seseorang atau sekelompok orang, kesepakatan kaum (perjanjian masyarakat), atau lainnya.

/e
,2
Perebutan kekuasaan bisa bersifat memaksa; atas dasar hierarki, struktur, atau legitimasi otoritas
(rantai komando); penghargaan (reward); penunjukkan (referent); keahlian yang dimiliki (expert);

u1
atau kombinasi berbagai dimensi. Kekuasaan atau kepemimpinan yang tercipta bisa berbentuk
otoriter, demokratis, atau pasar bebas. Sementara penghargaan dan penunjukkan kepemimpinan
bisa bersifat de facto atau de jure.

uk
Cukup banyak kasus memperlihatkan kepemimpinan demokratis (yang tidak tegas dan tidak

,b
mampu untuk memperlihatkan dan mempertahankan kekuasaannya serta memenuhi kebutuhan
pengikutnya) sering dinilai gagal dan menciptakan aroma dan nuansa serta tuntutan pemerintahan

sis
yang semakin otoriter dan mengarah pada dictatorship.
aly
Beberapa variabel bisa dipakai untuk mengukur bentuk hubungan antara pemimpin dan pengikut,
yakni seperti berbagai indikator kepuasan, kinerja, komitmen, loyalitas. Sebagai penentu arah,
An
pemimpin banyak diharapkan memiliki beberapa ciri berikut, yakni kharismatik, dinamis, optimis,
socially adept, trustworthy, dan memiliki pandangan kedepan (foresight).
e

Sifatnya yang individualistik dan subjektif membuat berbagai variabel dan indikator kepemimpinan
alu

sering dinilai berat sebelah, tidak fair, tidak adil. Seiring berjalannya waktu, akumulasi berbagai
unsur masyarakat yang merasa kecewa berdampak pada meruaknya keresahan sosial yang semakin
nV

tidak menguntungkan struktur dan kepemimpinan yang ada. Dengan memasukkan unsur agama,
mereka kemudian menyuarakan vox populi, vox dei, suara rakyat, suara Tuhan.
oo

Di sisi lain, menurut masyarakat Minangkabau, idealitas (dasar) kepemimpinan dibangun atas
prinsip adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Pemahaman dan interpretasi terhadap suara
Tuhan inilah yang menjadi biang keladi wujudnya berbagai macam perbedaan dalam suatu agama
ak

dan dengan agama lain. Termasuk didalamnya pemahaman dan interpretasi yang berbeda atas
berbagai tradisi dan kebiasaan yang diharamkan, dianjurkan, diwajibkan, dan seterusnya.
as
oS

Asosiasi terhadap suatu agama dapat dibedakan menurut keyakinan (keimanan, rukun iman);
praktek, kebiasaan, dan tradisi (rukun suatu agama); pemahaman, interpretasi, dan implementasi
terhadap konsep kedua rukun tersebut. Hukum suatu agama yang mengatur kedua rukun tersebut
nd

bertujuan mengatur masyarakat di hampir seluruh aspek kehidupan manusia.


Sa

Rukun suatu agama bisa dimulai dari peribadatan, berbagai ritual, purification rite, passage rite,
upacara keagamaan, credo, doktrin dan dogma, mitos, simbolisme dan iconography, sakramen,
teologi, pengorbanan, sampai pada pengalaman, baju / jubah, atau lainnya. Sifatnya sebagai praktek,
kebiasaan, dan tradisi membuat agama banyak diasosiasikan dan disamakan dengan kebudayaan
dan/atau sebagai identitas suatu kelompok sosial.

Di sisi lain, sifatnya sebagai dasar dan ideologi yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia
inilah membuat berbagai nilai dalam agama sering dipolitisir dan dijadikan sebagai basis nilai
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 39

pengelolaan suatu kelompok, faksi, masyarakat, negara, baik secara ekonomi, pertahanan, maupun
keamanan (ipoleksosbud-hankam).

Agama sebagai Produk Budaya dan Fenomena Kebudayaan

Dalam kesehariannya, dulu, manusia mempraktekkan kebiasaan dan tradisi berdasarkan berbagai
fenomena yang dialaminya dari hari-ke-hari. Ada yang sifatnya rutinitas, musiman, dadakan, atau
lainnya. Dalam perkembangannya, mereka kemudian mencoba mengkaitkan berbagai kejadian
mistis atau supernatural dengan sikap, keyakinan, dan berbagai praktek yang mereka lakukan.

/e
Pengkultusan pun kemudian diberlakukan terhadap apa pun yang dianggap bisa memberikan

,2
mereka nilai-nilai (positif dan negatif) terhadap sikap, keyakinan, dan praktek yang mereka jalani.
Pengkultusan bisa dilakukan terhadap benda hidup (animisme), benda mati (berhala, paganisme),

u1
bahkan terhadap beberapa individu sebagai dewa, tuhan, pemilik kekuatan yang maha hebat, atau
lainnya.

uk
Dalam bahasa Inggris, culture merupakan pembendaan kata sifat cult dengan menambahkan akhiran
-ure. Akhiran -ure bisa diartikan sebagai aksi, hasil, dan instrumen. Culture bisa diartikan sebagai

,b
bentuk atau tahapan tertentu dari suatu peradaban; atau ciri prilaku dan keyakinan dari kelompok
sosial, etnis, atau usia tertentu.

sis
Menurut Random House Webster's Unabridged Dictionary, cult sebagai kata benda memiliki
aly
beberapa pengertian berikut:
1. a particular system of religious worship, esp. with reference to its rites and ceremonies.
An
2. an instance of great veneration of a person, ideal, or thing, esp. as manifested by a body of
admirers: the physical fitness cult.
3. the object of such devotion.
e

4. a group or sect bound together by veneration of the same thing, person, ideal, etc.
alu

5. Sociol. a group having a sacred ideology and a set of rites centering around their sacred symbols.
6. a religion or sect considered to be false, unorthodox, or extremist, with members often living
nV

outside of conventional society under the direction of a charismatic leader.


7. the members of such a religion or sect.
8. any system for treating human sickness that originated by a person usually claiming to have sole
oo

insight into the nature of disease, and that employs methods regarded as unorthodox or
unscientific.
ak

Menurut Merriam-Webster Dictionary, budaya (culture) memiliki beberapa pengertian berikut:


1. the integrated pattern of human knowledge, belief, and behaviour that depends upon man's
as

capacity for learning and trasmitting knowledge to succeeding generations.


oS

2. the customary beliefs, social forms, and material traits of a racial, religious, or social groups.
3. the set of shared attitudes, values, goals, and practices that characterises a company or
corporation.
nd

Sebelum penanggalan Gregori berlaku (BCE), Athena, Yerusalem, Iran, India, Cina, dan Meksiko
Sa

ditengarai sebagai 6 sumber penyebaran agama. Berdasarkan catatan sejarah (literatur), ajaran
Judaism dan Weda (Vedic, Vedism, Hindu) ditengarai sebagai dua agama tertua di dunia. Berbagai
tradisi keagamaan kedua ajaran tersebut telah dipraktekkan selama hampir 4 milenium.

Ajaran Weda (Brahmanisme) yang ditengarai dibawa bangsa Arya di Iran dan utara India sejak
1500 SM mulai mengalami percabangan di abad ke-6 SM. Sejak tahun 550 SM, setidaknya ada 3
agama besar yang mulai berkembang, yakni Budha oleh Siddharta Gautama di timur laut India;
Jainisme oleh Mahavira (Pahlawan Besar) di timur India; dan Tao oleh Lao-tzu di Cina.
40 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Sumber ajaran Tao berasal dari Tao-te Ching, Classic of the Way of Power. Dalam Chuang-tzu,
kumpulan teks Lao-tzu, yang dibuat pada masa abad ke-4 sampai ke-3 SM, Lao-tzu bertemu dengan
Confucius sebanyak 7 kali. Confucius (K'ung-fu-tzu) menyebarkan ajarannya sendiri di abad ke-5
SM.

Lao-tzu juga dikenal sebagai kurator arsip pengadilan pada masa dinasti Chou (1111-255 SM); Lao-
tzu adalah lebih senior dari Confucius (abad ke-6 sampai abad ke-5 SM); dan Confucius dikenal
sebagai teman diskusi. Selama Dinasti Sung berkuasa (960-1279), elemen penganut ajaran Tao dan
Budha hidup berdampingan tanpa ada perbedaan yang jelas dalam benak para penganutnya.

/e
,2
Di Persia kuno, Zoroaster (Zarathushtra, Zarathustra, Parsiism) yang hidup pada masa 628-551 SM,
mulai mengembangkan ajarannya. Menurut tradisi pemeluknya, Zoroaster hidup 258 tahun sebelum

u1
Alexander. Iskandar Yang Agung menaklukan Persepolis, ibukota Persia Kuno (Achaemenids)
(559-330 SM), di tahun 330 SM. Salah satu momen terpenting Zoroaster adalah saat dia
mengukuhkan Vishtaspa, Raja Chorasmia (selatan Laut Aral di Asia Tengah) di tahun 588 SM.

uk
Pada masa itu, Zoroaster sudah berusia 40 tahun.

,b
Kematian Aristoteles (322 SM) dan Alexander (323 SM) diiringi dengan berakhirnya kebesaran
kehidupan dan pemikiran negara-kota (polis, city-state) Yunani. Athena tidak lagi menjadi pusat

sis
daya tarik dunia, melainkan Roma, Alexandria, dan Pergamum. Termasuk didalamnya klaim
terhadap keterkenalan urbanitas dan kebudayaan. aly
Walau demikian, doktrin sikap yang bernuansa Yunani (Kuno) dilestarikan dalam ajaran Stoicism
An
yang disebarluaskan Zeno dari Citium (Cyprus) di abad ke-4 SM di Athena. Zeno membagi filosofi
sistematis menjadi 3 bagian, yakni logis, fisika, dan etika. Pemikiran logis merefleksikan alasan
kosmik sebagai bukti alami. Dengan kata lain, represi emosi dan kesamaan antara kesenangan dan
e

penderitaan.
alu

Pada masa itu, ajaran Stoicism harus berhadapan dengan 3 ajaran lainnya, yakni Epicureanisme,
nV

Skeptisisme, dan Kritenitas. Epicureanisme merupakan pengajaran Epicurus di Athena sekitar tahun
300 SM. Filosofi yang diajarkan Epicurus (341-270 SM) banyak disetarakan dengan ajaran
hedonisme, tujuan manusia hidup adalah untuk bersenang-senang, nyaman, hidup mewah, dan
oo

bergaya.

Ajaran Skeptisisme menolak pengetahuan tertentu bila dibandingkan dengan kepercayaan (beliefs)
ak

dan adat lokal, dengan harapan bahwa petunjuk ini bisa memberi manusia ketenangan dan
ketentraman dimana filsuf dogmatik (seperti Stoic) tidak bisa berharap bisa terealisir.
as
oS

Di belahan dunia yang lain, tepatnya di Amerika Tengah, Mesoamerica (sekarang Veracruz dan
Tabasco, Meksiko), ajaran Olmec berkembang selama periode 1200-400 SM. Seperti halnya ajaran
Weda, ajaran Olmec juga mengalami perpecahan, yakni Aztec dan Maya.
nd

Signifikansi Agama
Sa

Apabila motif menjadi penggerak orang dan perusahaan, agama dan keyakinan menjadi pelita
kehidupan seseorang. Sebagai cerminan identitas dan gaya hidup, agama banyak dijadikan ajang
pemersatu umat. Agama dijadikan jawaban terhadap tujuan hidup dan kehidupan manusia. What
makes life worth living for?

Pada beberapa masa, penganut suatu agama berkumpul sesuai kebiasaan dan tradisi masing-masing.
Pada saat berkumpul inilah, berbagai nilai dan hal dalam agama kemudian dipelintir dan dipolitisir
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 41

sesuai kemauan, kebutuhan, dan kepentingan pihak-pihak yang mendaulatkan suatu agama. Ini
wajib, ini haram, ini sunnah, ini budi, dan ini-ini lainnya.

Kesamaan keyakinan dan pemahaman serta pengharapan telah banyak menyatukan umat, yang
sebagian atau yang mayoritas. Kelompok yang tidak percaya suatu agama (ateis dan agnostic)
diyakini oleh sekitar 1,1 milyar penduduk di dunia, khususnya setelah abad ke-19 yang membawa
pencerahan.

Kristenitas merupakan agama dan keyakinan yang diajarkan berdasarkan kehidupan dan pengajaran
Yesus dari Nazareth, provinsi Palestina pada masa Romawi. Kristenitas dianut oleh sekitar 2 milyar

/e
penduduk dunia. Dengan pemeluk sekitar 1,3 milyar, Islam merupakan agama dengan pemeluk

,2
terbanyak kedua.

u1
Tiga agama lainnya dengan jumlah pemeluk lebih dari 100 juta adalah Hindu (900 juta penganut),
Budha (360 juta penganut), dan Taoisme (394 juta penduduk Cina, 20 juta penduduk negara
lainnya). Beberapa agama lainnya dengan jumlah pemeluk lebih dari 10 juta adalah sebagai berikut:

uk
1. Falun Gong (10 juta di Cina yang diajarkan oleh Li Hongzhi sejak tahun 1992);
2. Sikhisme (23 juta di Punjab, India oleh Guru Nanak sejak tahun 1500);

,b
3. Judaisme (14 juta sejak <Exodus di> tahun 1300 SM, khususnya setelah penghancuran Kuil
Kedua di tahun 70 Masehi);

sis
4. Spiritualisme (11 juta sejak tahun 1850 di AS, Inggris, Perancis);
5. Gereja Advent Ke-7 (25 juta, yang berakar dari Gerakan Millerite di tahun 1830, dan diajarkan
aly
Ellen G. White sejak tahun 1863);
6. Mormonisme (12,2 juta, yang diajarkan Joseph Smith sejak tahun 1830 di New York).
An

Judaism
e

Yahudi di masa lalu pernah jaya ketika (Nabi) Daud berhasil membangun kerajaannya sendiri dan
alu

gemilang di tangan anaknya (Nabi) Sulaiman. Benteng kaum Yabus di bukit Zion yang berhasil
ditaklukan Daud menjadi tempat suci dan daerah yang dikeramatkan. Yerusalem kemudian
nV

dibangun di puncak bukit Zion. Talmut yang menjadi kitab suci mereka ditengarai bertolakbelakang
dengan inti ajaran Taurat yang dibawa (Nabi) Musa.
oo

Beberapa tonggak penting dalam sejarah (agama dan kebudayaan) Yahudi:


1. Keberangkatan (Nabi) Ibrahim ke Kanaan dari Harran di utara Mesopotamia (sekitar wilayah
Israel dan Lebanon) pada pertengahan abad ke-20 SM (1800 SM) ditengarai sebagai awal
ak

penegakkan ajaran Yudaisme.


2. Di Mesir, keturunan Ibrahim dan anak-anak (Nabi) Ishak dan (Nabi) Yakub menjadi budak
as

selama beberapa generasi sampai mereka melakukan Exodus ke Kanaan pada abad ke-13 SM.
oS

3. (Nabi) Daud dikenang para pengikutnya sebagai penguasa politik (1000-962 SM) dan pusat
simbol kepercayaan beragama (religious faith). Beberapa keistimewaan Daud mencakup
perannya sebagai Robin Hood, kemampuannya menaklukan Jalut (Goliath), Kitab Zabur, dan
nd

lainnya. Zabur dikenal dengan beberapa istilah seperti Zabur Psalms of David, Psalms of David,
the Biblical King David, biblical book of Psalms, zimrah, zamir, mizmor (Hebrew).
Sa

4. Pasca berdirinya The First Temple, (Nabi) Sulaiman bin Daud dinobatkan sebagai pelopor
transformasi kingship menjadi monarki (kedaulatan seorang raja, atau dalam diktum Louis XIV:
L'tat c'est moi!, I am the state!). Hal ini berdampak pada munculnya oposisi keagamaan dan
sekuler dan pemisahan suku-suku utara sekitar tahun 922 SM.
5. Kitab Taurat peninggalan (Nabi) Musa diakui sebagai hukum tanah oleh Artaxerxes I di tahun
444 SM. Taurat berlaku sebagai hukum imperial bagi masyarakat Yahudi di provinsi Avar-nahra
(Beyond the River), distrik Judah. Hal ini mengukuhkan Oral Law sebagai ciri Yudaisme.
Artaxerxes I merupakan Raja Persia Kuno selama 40 tahun (465-425 SM).
42 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Di masa kini, gerakan nasionalisme bangsa Yahudi dinyatakan dalam ajaran Zionisme, yang
bertujuan mewujudkan dan mendukung negara bangsa Yahudi di Palestina, tanah asal Yahudi
(Hebrew: Eretz Yisra'el, the Land of Israel). Dengan (bukit) Zion sebagai Yerusalem kuno dan
pusat aktivitas Zionisme. Zionisme sendiri sebenarnya telah dimulai sejak akhir abad ke-19 di timur
dan tengah Eropa, yakni oleh Herzl.

Zionisme mengagung-agungkan sentimen rasialisme Yahudi sebagai bangsa pilihan Tuhan.


Fanatisme kebangsaan dan keagamaan Yahudi menghalalkan kekerasan demi tercapainya tujuan
mereka. Fasisme Yahudi ditunjukkan dengan meyakini pandangan bahwa ras Yahudi seharusnya

/e
tidak hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

,2
Ekstremitas Yahudi juga ditunjukkan dengan mengutamakan memberi makan kepada anjing

u1
ketimbang memberikan makanan kepada goyim, joyeem, atau umami (bangsa non-Yahudi). Dalam
sejarahnya pula, bangsa Yahudi hanya mengakui anak-cucu Sarah sebagai keturunan Ibrahim.
Mereka menolak keras anak-cucu Siti Hajar sebagai keturunan Ibrahim.

uk
Sebagai bentuk nasionalisme sekuler yang berasal dari filsafat sekuler, dan bukan dari agama,

,b
Zionisme memanfaatkan agama untuk tujuannya sendiri. Paham ini dipropagandakan secara besar-
besaran dan mendunia di Basle, Swiss, di tahun 1897 oleh Theodor Herzl (1860-1904), seorang

sis
wartawan Yahudi asal Austria.
aly
Zionisme menjadi kendaraan politik Herzl dalam merebut Palestina. Kemampuannya dalam melobi
para penguasa dunia tidak diragukan lagi. Sederetan orang-orang terkenal di dunia seperti Paus
An
Roma, Kaisar Wilhelm Jerman, Ratu Victoria Inggris, dan Sultan Turki di Istambul telah
ditaklukkannya
e

Inggris menawarkan Argentina, Uganda, atau Palestina sebagai wilayah untuk ditempati ras Yahudi.
alu

Palestina kemudian ditetapkan sebagai wilayah yang harus diduduki dan direbut ras Yahudi melalui
berbagai macam cara seperti kemiskinan, teror, pertumpahan darah, dan kematian. Dalil-dalil yang
nV

diinterpretasikan adalah penyebutan pembenaran kekejaman, pembunuhan, dan perang dalam


sejarah
oo

Beberapa penegasan yang disebutkan dalam Protokol Zionisme meliputi:


1. Bangsa Yahudi merupakan anak-anak Tuhan yang suci dan murni.
2. Bangsa-bangsa non-Yahudi merupakan keturunan setan, dan diciptakan Tuhan sebagai budak
ak

untuk mengabdi kepada kaum Yahudi.


3. Kaum Yahudi boleh mencuri dan merampas harta benda bangsa lain. Termasuk didalamnya
as

menipu, berbohong, menganiaya, membunuh, dan memperkosa bangsa lain.


oS

4. Penyebaran faham-faham yang disesuaikan dengan perkembangan zaman, seperti sekularisme


kapitalisme, atheisme komunisme, agnostik sosialisme.
5. Penyebaran pengaruh dan kekuasaan internasional kerajaan Yahudi Internasional di bidang
nd

valuta, pinjaman, dan bursa keuangan serta media massa.


6. Penundukkan bangsa-bangsa non-Yahudi melalui penanggulangan bencana kemiskinan.
Sa

7. Palestina dianggap sebagai "tanah air kaum Yahudi" dan "tanah yang dijanjikan Tuhan".
8. Palestina, sebelum berdirinya negara Israel, merupakan wilayah tanpa bangsa untuk bangsa yang
tidak mempunyai tanah air. Kedua, bangsa Palestina yang menjadi korban dikesankan sebagai
bangsa biadab yang jadi penjahat. Ketiga, tanah Palestina hanya bisa makmur setelah kaum
Zionis beremigrasi ke sana.

Berbagai tujuan politik (atau kepentingan) yang tertera dalam Protokol Zionisme mengarah pada
aplikasi prinsip fasisme yang rasialis dan mendiskriminasi. Prinsip yang dipegang teguh tersebut
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 43

pada intinya membenarkan adagium, all is fair in (love and) war. Suatu prinsip yang menghalalkan
segala cara ala Machiavell demi melanggengkan kekuasaan (the ends justify the means).

Fenomena aksi kekerasan fisik dan bersenjata yang dilakukan oleh bangsa Yahudi terhadap
penduduk Palestina ditengarai sebagai aksi balas dendam sejarah penzaliman mereka di masa lalu.
Beberapa masa diantaranya meliputi era kekuasaan Firaun, Nebukadnezar dari bangsa Babilonia,
Romawi, dan Nazi Jerman.

Pengaruh Yunani

/e
Yunani sebagai agama dalam bentuk yang lebih maju hanya dipraktekkan selama lebih dari 1000

,2
tahun, yakni dari masa Homer (sekitar abad ke-9 atau ke-8 SM) sampai pada kekuasaan Kaisar
Julian (abad ke-4 masehi). Selama periode ini, pengaruhnya terbentang dari Spanyol di barat sampai

u1
ke Sungai Indus di timur, dan sepanjang Laut Tengah.

Efeknya yang paling berkesan adalah pada masa Romawi, yang mengidentifikasikan tuhan-tuhan

uk
Romawi dengan tuhan-tuhan Yunani. Karakteristik paling utama dari agama Yunani adalah
keyakinan (belief) dalam multiplisitas tuhan-tuhan antropomorfik, diiringi dengan dogmatisme yang

,b
minim.

sis
Di masa Kritenitas, berbagai pahlawan dan tuhan Yunani tetap diakui sebagai orang suci, sementara
lawan madonna dari komunitas selatan Eropa merefleksikan kebebasan kultus lokal. Penemuan
aly
kembali literatur Yunani semasa Renaissance dan terutama penyempurnaan baru dari seni pahat
klasik melahirkan revolusi terhadap selera yang menimbulkan efek luas terhadap seni keagamaan
An
Kristen.

Sementara itu, sejarah agama-agama Yunani jarang mengungkap sejarah agama-agama yang murni
e

baru, melainkan sebagai studi agama-agama Timur Tengah yang tidak dipakai lagi dalam tahapan
alu

(kekuasaan) Yunani dalam setting penduduk lokal atau diaspora. Studi tersebut biasanya
terkonsentrasi pada diaspora karakter Yunani sebagai kultus.
nV

Perbedaan yang ada membuat timbulnya pergeseran karaktek agama. Khususnya dari pergeseran
elemen ciri agama lokal dalam mendefinisikan agamanya (misalnya tradisi dan adat lokal,
oo

pengetahuan informal yang disebar secara lisan, dan kelahiran) sampai pada formulasi dogma,
doktrin, kode hukum, aturan pindah agama dan pengukuhannya. Hal ini merupakan ciri agama
diaspora, yakni pergeseran dari hak lahir (birthright) sampai agama yang diyakini (convinced).
ak

Masa Yunani sebagai kebudayaan historis adalah sejak kematian Iskandar Yang Agung, penakluk
as

keturunan Yunani-Macedonia, di tahun 323 SM sampai pada penaklukan Mesir oleh Roma di tahun
oS

30 SM. Walau demikian, pengaruh wilayah agama-agama Yunani berlangsung sampai ke masa
Constantine, Kaisar Romawi pertama yang Kristen (337 M); khususnya pada wilayah Timur
Tengah.
nd

Kekaisaran Alexander dan penggantinya berhasil menciptakan komunitas dunia yang besar, mulai
Sa

dari Macedonia, Romawi-Yunani (Greco-Roman), dan bentuk Kristen selanjutnya, yakni kesatuan
budaya yang kemudian musnah 1000 tahun kemudian seiring imperialisme Muslim (yang dimulai
pada abad ke-7 masehi).

Kekaisaran Alexander terbentang luas dari Selat Gibraltar sampai ke Sungai Indus, dari hutan-hutan
Jerman dan stepa Rusia sampai ke Gurun Sahara dan Samudera Hindia. Yakni hampir seluruh
Eropa, Laut Tengah, Timur Tengah, Afrika, Persia, dan perbatasan India. Bila diukur, wilayahnya
bisa seluas 1,5 juta mil persegi (3,9 juta km persegi) dengan penduduk lebih dari 54 juta.
44 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Penaklukan Alexander membuat terjalinnya pertukaran agama Timur dan Barat. Struktur politik
yang berlaku sepeninggal Alexander memberikan insentif kuat bagi helenisasi agama-agama lokal.
Sejarah keagamaan Yunani periode pertama, yakni sejak kematian Alexander sampai reformasi
Augustus (323-27 SM), dicirikan pada beberapa perkembangan berikut:
1. Masuknya kultus Oriental ke Barat, khususnya yang terkait dengan dewi-dewi yang disembah
dalam ritus-ritus yang dibesar-besarkan (seperti Phrygyan Cybele yang dibawa ke Roma di tahun
204 SM; Syrian Atargatis; Cappadocian Ma-Bellona) atau dalam mengagungkan pemikiran
kedermawanan dan ritus yang tulus bagi reinkarnasi tuhan (seperti Dewi Isis dari Mesir, yang
mana kultusnya merebak luas di dunia Romawi-Yunani (Greco-Roman) pada pertengahan abad

/e
ke-2 SM).

,2
2. Helenisasi kultus lokal (khususnya pada Sarapis, dewa Mesir yang sudah tidak dipakai lagi; yang
dikukuhkan oleh Ptolemy I, pendiri dinasti Ptolemaic Mesir di tahun 305 SM).

u1
3. Pengembangan ideologi kerajaan tuhan (divine kingship) berdasarkan tradisi kerajaan (kingship)
Oriental.
4. Kebangkitan gerakan nasionalistis dan Imam Mahdi (messianic) yang ditujukan melawan

uk
helenisasi internal dan eksternal. Beberapa contohnya mencakup pemberontakan Maccabean
yang dipimpihn Judas Maccabeus dan saudaranya terhadap kelompok Yahudi yang melakukan

,b
helenisasi dan berbagai maharaja Syria selama periode 167-142 SM; dan sejumlah
pemberontakan penduduk Mesir, khususnya yang dipimpin Harmakhis di Thebais di tahun

sis
207/206 SM.

Hindu
aly
An
Bangsa Arya dalam prasejarahnya bermukim di Iran dan utara India. Sebagai bahasa yang
digunakan, Arya disinonimkan dengan bahasa Indo-Eropa sejak abad ke-19, khususnya bahasa
Indo-Iran. Sebelum bermigrasi ke India di tahun 1500 SM, bangsa Arya diyakini memiliki
e

hubungan dekat dengan nenek moyang Iran, atas dasar kesamaan antara Sansekerta dengan bahasa-
alu

bahasa Iran kuno yang masih dipakai.


nV

Sebagai ras, Arya dipandang sebagai ras yang memajukan kehidupan manusia dan lebih superior
secara moral terhadap bangsa Semites, kulit kuning, dan kulit hitam. Secara wilayah, masyarakat
Nordik atau Jerman dianggap sebagai Suku Arya paling murni. Hal ini dimanifestasikan oleh Adolf
oo

Hitler dan Nazi yang ingin memusnahkan Yahudi, Gipsi, dan masyarakat yang bukan Arya.

Berbagai peninggalan tertulis, pengetahuan dan ritual keyakinan keagamaan Weda yang masih
ak

dipraktekan dalam ajaran Hindu menempatkan Weda, ajaran Rigveda sebagai cikal-bakal agama
Hindu. Periode Weda berlangsung sejak milenium kedua sampai abad ke-7 SM. Sejak abad ke-5
as

SM, aktivitas ajaran Weda semakin berkurang; sementara di sisi lain, berbagai teks yang memuat
oS

karakter Hindu mulai muncul.

Rigveda (Rgveda) diyakini sebagai sumber literatur paling tua bagi sejarah Hindu. Rigveda berisi
nd

serangkaian himne yang disusun pada abad ke-2 atau ke-3 terakhir dari milenium kedua SM. Bukti
sejarah Hinduisme berasal dari arkeologi, pembandingan filologi, dan pembandingan wilayah.
Sa

Rigveda memuat elemen dari 3 strata evolusi, yakni:


1. Elemen awal yang umum bagi suku-suku Indo-Eropa;
2. Elemen selanjutnya yang umum dengan bangsa Iran kuno;
3. Elemen yang diambil dari anak benua India, pasca migrasi besar bangsa Arya.

Setiap himne dalam Rigveda terbagi atas 3 seksi, yakni diawali dengan peringatan (exhortation),
diiringi dengan bagian utama dengan memuji tuhan (deity), doa, dan memohon dengan sangat
(imploration), dengan menyebut-nyebut mitologi ketuhanan, dan diakhiri dengan permintaan
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 45

spesifik. Komposisinya bisa memakan waktu sampai beberapa abad.

Rigveda berisi 1028 himne yang tersebar dalam 10 buku. Bentuk edisi akhirnya merefleksikan
sistem keagamaan yang sudah sangat maju. Tanggalan pada resensi akhir adalah 1000 SM. Selama
2-3 abad berikutnya, Rigveda mendapat suplemen 3 Weda lainnya dan 3 teks Weda. Empat kitab
Weda (Samhitas) terdiri dari:
1. Rigveda (Wisdom of the Verses),
2. Yajurveda (Wisdom of the Sacrificial Formulas),
3. Samaveda (Wisdom of the Chants), dan
4. Atharvaveda (Wisdom of the Atharvan Priests).

/e
,2
Empat teks Weda terdiri dari Brahmana (berisi ritual), Aranyakas (buku tentang hutan), Upanishads
(ajaran rahasia tentang persamaan kosmik), dan Vedangas. Vedangas (Studies Accessory to the

u1
Veda) berisi teks yang ringkas, teknis, dan biasanya aphoristik tentang ritual pengorbanan Weda.

Kitab dan teks Weda hanya boleh diakses oleh 3 kasta tertinggi. Sementara naskah suci bagi semua

uk
orang, termasuk wanita dan kasta terendah (Sudra) adalah Purana. Purana (ancient lore) bisa
diibaratkan layaknya ensiklopedi (narasi) tentang mitos, legenda, genealogi tuhan, pahlawan, dan

,b
orang suci. Termasuk didalamnya adat, upacara, pengorbanan, festival, tugas kasta, donasi,
konstruksi kuil dan gambar, dan tempat-tempat suci (pilgrimage).

sis
Secara tradisional, materi muatan Purana bisa diklasifikasikan kedalam lima subjek, yakni:
aly
1. Awal terbentuknya semesta (primary creation of the universe),
2. Penciptaan sekunder pasca periode penghampaan (periodical annihilation),
An
3. Genealogi tuhan dan orang suci (saints),
4. Epos besar, dan
5. Sejarah dinasti kerajaan.
e
alu

Sebanyak 18 prinsip Purana yang masih bertahan pada umumnya mengagungkan (exalt) Wisnu
(Vishnu), Syiwa (Shiva), dan Brahma. Tiga klasifikasi Purana menurut keutamaannya:
nV

1. Visnu-, Naradiya-, Bhagavata-, Garuda-, Padma-, dan Varaha-;


2. Matsya-, Kurma-, Linga-, Siva-, Skanda-, dan Agni-; dan
3. Brahmanda-, Brahmavaivarta-, Markandeya-, Bhavisya-, Vamana-, dan Brahma-Puranas.
oo

Walau demikian, 3 kelompok urutan Purana yang umum adalah sebagai berikut:
1. Brahma-, Brahmanda-, Brahmavaivarta-, MaIkandeya-, Bhavisya-, dan Vamana-Puranas;
ak

2. Visnu-, Bhagavata-, Naradiya-, Garuda-, Padma-, dan Varaha-Puranas; dan


3. Siva-, Linga-, Skanda-, Agni- (or Vayu-), Matsya-, dan Kurma-Puranas.
as
oS

Sampai saat ini, Purana yang paling terkenal adalah Bhagavata-Purana (q.v.), yakni yang membahas
tentang kehidupan awal Krishna yang berdampak besar pada keyakinan beragama di India
(profound influence on the religious beliefs of India). Selain itu, ada 18 prinsip Purana yang lebih
nd

rendah (Upapuranas) dan sejumlah besar sthala-Purana atau mahatmya (pengagungan kuil atau
tempat-tempat suci).
Sa

Selain Purana, ajaran Hindu dalam bentuk tulisan disampaikan dalam bentuk epos. Di awal Masehi,
2 cerita kepahlawanan dalam bahasa Sansekerta mulai berkembang, yakni Ramayana (200 SM -
200 M) dan Mahabharata (300 SM - 300 M). Kedua epos sebenarnya merupakan bentuk pemujaan
terhadap Dewa Wisnu dan Dewa Syiwa. Wisnu menjelma sebagai Krishna dalam Mahabharata, dan
sebagai Rama dalam Ramayana.

Dalam Buku VI dari cerita Mahabharata terdapat Bhagavadgita (Nyanyian Tuhan). Secara singkat,
46 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Bhagavadgita merupakan sinopsis pemikiran dan pengalaman religi India sepanjang masa yang
diperkirakan ditulis pada abad pertama dan kedua masehi. Kebesarannya terlihat pada deskripsi
tujuan (the end) dan alat (the means), yakni dalam bentuk dialog puitis antara Arjuna dan Krishna,
terdiri dari 700 ayat dalam 18 bab. Dialog berlangsung sesaat sebelum Perang Besar antara
Pandawa dan Kurawa akan dimulai.

Budha

Di India, sejak tahun 550 SM, ajaran Weda dan Brahma mulai mengalami perpecahan. Dua figur
utama pembaharu, yakni dari sekte pertapaan, adalah Siddharta Gautama yang kemudian dipanggil

/e
Budha dan Vardhamana yang dipanggil Mahavira (Pahlawan Besar), guru besar ajaran Jainisme.

,2
Sementara perpecahan ajaran Brahma sebenarnya sudah terjadi dalam periode abad ke-7 sampai
abad ke-2 SM, yakni sebagai akibat dukungan dari keluarga yang berkuasa dan

u1
klas/kasta/masyarakat pedagang.

Pedagang (Waisya, petani) sebagai masyarakat kasta ke-3 semakin bertambah kaya dan

uk
berpengaruh. Banyak diantara mereka kemudian mencari bentuk alternatif bagi aktivitas keagamaan
yang bisa memberikan mereka peran lebih signifikan daripada ajaran Brahma (rohaniwan, ilmuwan)

,b
dan dari ajaran yang meminta dukungan (finansil) lebih besar.

sis
Ajaran Budha mulai berkembang sejak tahun 520 SM di timur laut India, yakni selama periode
akhir abad ke-6 sampai abad ke-4 SM. Tiga Permata (Triratna, Three Jewels) bagi pengajaran suatu
aly
agama adalah gurunya (Budha), pengajaran (teaching), dan umat (sangha, komunitas). Di Eropa,
AS, dan India, Budha diyakini hidup antara tahun 563-483 SM. Sementara bagi masyarakat Jepang,
An
Budha hidup antara tahun 448-368 SM.

Di timur laut India, pesatnya perkembangan Budha dan berbagai ajaran (sekte) heterodoks lainnya
e

ditengarai akibat minimnya pengaruh bangsa Arya dan banyaknya perpecahan suku menjadi
alu

kerajaan-kerajaan kecil. Di sisi lain, sebagai alternatif bagi Hindu, ajaran Budha disampaikan secara
lisan melalui frase 'evam me sutam' (thus have I heard). Tidak ada patokan tempat, waktu, dan
nV

umat, kecuali konkordansi.

Akibatnya, bukan tidak mungkin ada aliran tersendiri yang sifatnya esoterik seperti Vajrayana yang
oo

bertujuan mendapatkan pembebasan lebih cepat. Sekte atau gerakan ini dipengaruhi oleh rembesan
arus gnostic (sekte dalam ajaran Kristen awal yang memiliki kekuatan gaib/spiritual) dan magic.
Dalam sejarahnya, gnostic merupakan dualisme agama Iran, yakni idealisme alegorik dari filsuf
ak

Plato moderat (Middle Platonic) dan ajaran kiamat (apocalypticism) dari mistik Yahudi.
as

Ajaran Budha juga bisa lebih dipahami bila merujuk pada sejarah dan jalan hidup yang dipilih
oS

Gautama. Sebagai anak Raja Sakya yang hidup mewah dan nyaman, Gautama termasuk kasta
Ksatria. Kshatriya merupakan kasta ke-2 yang terdiri dari prajurit dan penguasa. Sudra yang
merupakan kasta ke-4 terdiri dari pekerja seni (artisan), buruh, pelayan, dan budak.
nd

Kelompok masyarakat yang memiliki pekerjaan bersifat merusak atau mencemari kasta disebut
Sa

untouchables, Harijan, atau Anak-anak Tuhan, yakni:


1. Terkait sapi seperti pekerja kulit, pembuat sepatu.
2. Terkait pembunuhan seperti jagal.
3. Terkait kematian dan pembusukan seperti pegawai kuburan dan burung pemakan bangkai.
4. Terkait emisi manusia seperti tukang pangkas, tukang cuci, bidan, dan penjaga toilet.

Tigabelas tahun setelah menikah, di usia 29, Gautama tersadarkan (Awakened One, Enlightened
One) oleh kenyataan hidup tua, sakit, dan mati. Penderitaan bersifat laten (implisit). Kemudian dia
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 47

mengambil sikap dengan keluar dari kehidupan mewah (the great renunciation) dan menjadi pertapa
yang mengembara ke selatan ke Kerajaan Magadha dalam rangka mencari guru dan kebenaran.

Di hutan kecil Uruvela, dengan ditemani 5 pertapa, Gautama berpuasa dan mematikan diri (severe
austerities and self-mortifications) selama hampir 6 tahun. Di usia ke-35, Gautama menjelma
menjadi budha, meninggalkan pertapaan, dan mulai mengajarkan realitas kodrat dan cara/alat
mengatasi kondisi manusia.

Ajaran atau pesan yang ingin disampaikan Budha bisa dikelompokkan menjadi 6 bagian, yakni:
1. Penderitaan (suffering), tidak ada yang abadi (impermanence), dan kehampaan (no self).

/e
2. Karma.

,2
3. Empat kebenaran mulia (Noble Truths).
4. Hukum ketergantungan asal (law of dependent origination, paticca-samuppada).

u1
5. Delapan Jalur (Eightfold Path).
6. Nirwana.

uk
Empat kebenaran Budha adalah kebenaran kesengsaraan (misery); kesengsaraan berasal dari dalam
diri kita yang mendambakan (mengharapkan, craving) kesenangan dan menjadi makhluk atau tidak

,b
(being or non-being); harapan tersebut bisa dihilangkan; dan penghilangan (harapan) tersebut
merupakan hasil dari cara metodis atau jalur yang harus diikuti.

sis
Hukum ketergantungan asal (kausalitas) menyatakan bahwa satu kondisi timbul dari kondisi yang
aly
lain atau kondisi sebelumnya. Rantai sebab dijalin oleh 12 hubungan, yakni ketidakpedulian (avija),
kecenderungan karma (sankhara), kesadaran (viana), bentuk dan badan (nama-rupa), panca
An
indera dan pikiran (salayatana), kontak (phassa), rasa-respon (vedana), harapan (craving, tanha),
menggapai objek (upadana), aksi terhadap kehidupan (bhava), kelahiran (jati), dan uzur dan mati
(jaramarana).
e
alu

Pemurnian siklus reinkarnasi, penderitaan, dan kematian dipengaruhi oleh 8 Jalur, yakni pandangan
yang benar (right views), aspirasi yang benar, ucapan yang benar, prilaku (conduct) yang benar,
nV

hidup (livelihood) yang benar, usaha (effort) yang benar, pemikiran (mindfulness) yang benar, dan
hasil (attainment) meditasi yang benar. Istilah benar (right) dipakai sebagai pembeda ajaran
(precepts) Budha dan pengajaran (teachings) lainnya.
oo

Ajaran Budha berkembang menurut alat penyelamatan (means of salvation), yakni yang tersedia
bagi sejumlah kecil orang (Hinayana atau lebih dikenal dengan istilah Theravada oleh pemeluk
ak

ajaran/tradisi awal) dan tersedia bagi jumlah orang yang lebih besar (Mahayana). Walau bagaimana
pun, kesamaan fundamental terdapat pada etika dan struktur dasar.
as
oS

Prinsip-prinsip dasar ajaran Budha yang diinterpretasi ulang, dipikirkan kembali, dan diformulasi
ulang melahirkan literatur dalam jumlah besar. Salah satu literatur penting adalah Pali Tipitaka
(Tiga Keranjang, 3 koleksi pengajaran Budha) dan berbagai komentarnya. Hal ini kemudian
nd

dilestarikan oleh pemeluk tradisi Theravada.


Sa

Pali Tipitaka dilestarikan bersama berbagai sutra dan tantra yang diakui pengikut Mahayana dan
tradisi Budha Tantra seperti Buddhavacana (kata Budha, the word of the Buddha) beserta
komentarnya. Sutra atau Pali sutta (thread dalam bahasa Sansekerta) merupakan doktrin dengan
penjelasannya, bentuk dasar dari tulisan (scriptures) tradisi Theravada (Way of Elders) dan
Mahayana (Greater Vehicle).
48 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Kristenitas

Gereja pertama kali dilegalisir dan dipromosikan sebagai gereja negara di Kekaisaran Romawi pada
masa Kaisar Constantine dan Theodosius I di abad ke-4. Pada masa Justinian I, Gereja mulai
dikelola dalam dua bagian dibawah 'metropolitan sees' dalam sistem Pentarchy, yakni 1 sistem di
Barat (Roma) dan 4 sistem di Timur (Constantinople, Jerusalem, Antioch, Alexandria).

Pada masa-masa Kristenitas disponsori oleh negara, penganut pagan dan Kristen abangan (heretical)
secara rutin dihambat oleh Kekaisaran, dan oleh banyak kerajaan dan negara-negara yang
menduduki tempat Kekaisaran. Walau demikian, beberapa suku Jerman tetap berpegang teguh pada

/e
ajaran Arianisme sampai Abad Pertengahan.

,2
Kekaisaran Romawi resmi mengadopsi Kristenitas Trinitas sebagai gereja negara pada tanggal 27

u1
Februari 380. Sebelumnya, Constantius II (337-361) dan Valens (364-378) secara pribadi memilih
Kritenitas Semi-Aria. Sepeninggal Valens, Theodosius I memilih doktrin Trinitas, yakni
berdasarkan uraian Nicene Creed dari Konsul I dari Nicea.

uk
Hanya penganut Kristen Trinitas yang berhak mendapat status sebagai pemeluk Kristen Katolik,

,b
sementara yang lainnya dianggap kristen abangan (heretics) yang ilegal hukumnya. Di tahun 385,
capital punisment dalam bentuk hukuman mati diberikan kepada Priscillian dan beberapa

sis
pengikutnya oleh pengadilan sipil (civil tribunal) karena kejahatan sihir.
aly
Gereja Romawi relatif tetap sebagai institusi tunggal, walau Kekaisaran Romawi terpecah menjadi
dua. Pada masa itu, Gereja Romawi dan Gereja Oriental Orthodoxy sudah merupakan dua institusi
An
yang berbeda. Gereja Romawi tetap menjadi institusi pusat dan yang menentukan bagi Kekaisaran
Romawi, khususnya di wilayah Timur atau Kekaisaran Bizantium, dengan Constantinople sebagai
pusat dunia Kristen. Pun hal ini terjadi karena signifikannya pengaruh dan kekuatan ekonomi dan
e

politik Romawi Timur.


alu

Gereja Romawi tetap menjadi patokan bagi peradaban Barat Eropa abad pertengahan dan jalur
nV

pengaruh penting di Barat bagi kaisar-kaisar Romawi Timur. Di Barat, Gereja orthodox bersaing
dengan Kristen Aria dan kepercayaan pagan dari penguasa Jerman. Gereja orthodox menyebar
sampai ke Irlandia, Jerman, Skandinavia, dan barat Slavia.
oo

Di Timur, kristenitas menyebar ke Slavia (sekarang Rusia), selatan-tengah dan timur Eropa.
Kekuasaan Charlemagne di Barat Eropa tercatat mampu membawa suku Aria Barat yang mayoritas
ak

kedalam komuni Roma, sebagian melalui penaklukan dan pemaksaan pindah agama. Wilayah utara
dan barat Eropa tidak menarik perhatian imperialisme Islam sejak abad ke-7, kecuali Spanyol dan
as

Constatinople.
oS

Perpecahan Keuskupan Roma (patriarkad Gereja Katolik) dengan patriarkad timur di Kekaisaran
Bizantium terjadi karena Roma yang sangat membutuhkan dukungan politik dan ideologi dari
nd

Charlemagne, Raja Perancis (Frankish). Di tahun 1054, kekuasaan Gereja terbelah menjadi Barat
yang Katolik dan Timur yang Orthodox Timur (Great Schism).
Sa

Di tahun 1448, tidak lama setelah Kekaisaran Bizantium jatuh, Gereja Rusia melepaskan diri dari
Patriarkad Constantinople. Kejatuhan Constantinople di tahun 1453 berdampak pada kaburnya
ilmuwan Timur membawa berbagai naskah kuno ke Barat. Kejadian ini ditengarai sebagai awal
dimulanya periode Renaissance Barat.

Roma ditetapkan Gereja Barat sebagai jantung Kristenitas. Berbagai perubahan yang dibawa
Renaissance berdampak pada Reformasi Protestan, yang memisahkan diri dengan Gereja Katolik.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 49

Di Inggris, perselisihan non-teologis berdampak pada pemisahan Reformasi Gereja Inggris dengan
Gereja Roma. Zaman Penjelajahan dan Imperialisme membuat Kristenitas sebagai agama terbesar
di dunia.

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 2 Peta Kritenitas Barat dan Timur


Bagan Peta Kritenitas Barat dan Timur
http://www.waupun.k12.wi.us/Policy/other/dickhut/religions/Images/BranchMap.jpg
50 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 3 Percabangan Kritenitas Barat dan Timur dan Pembandingan 6 Sistem Gereja Utama (Konstantinopel, Roma,
Inggris, Presbyterian, Lutheran, Methodist)
Bagan Percabangan Kritenitas Barat dan Timur dan Pembandingan 6 Sistem Gereja Utama (Konstantinopel, Roma,
Inggris, Presbyterian, Lutheran, Methodist)
Sumber: Sando Sasakos enhanced version of
http://www.waupun.k12.wi.us/Policy/other/dickhut/religions/Images/BranchChart.jpg
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 51

Tabel Beberapa bentuk pembedaan kepercayaan dan keyakinan dalam agama Katolik, Protestan, dan Kristen Ortodoks
Orthodox Protestant Roman Catholic
Topic Eastern Orthodox Lutheran (1520s) Anglicanism Presbyterian Methodism Catholicism
(1534) (1560) (1730)
Bible - Accept the 39 Old Protestants reject the deuterocanonicals as not being inspired scripture and Agrees with
Composition Testament and 27 New term them Apocrypha (Greek: 'Hidden Things'). Orthodoxy as to the
of Testament books, but validity of these
also a collection of books.
books not found in the
original Hebrew Bible.
These are known as
Deuterocanonicals i.e. a
second canon of

/e
scripture.
sacred text Bible (Old Testament, Bible (Old Bible (Old Bible (Old Bible (Old Bible (Old

,2
New Testament, and Testament and Testament and Testament and Testament and Testament,
Apocrypha) New Testament). New Testament New New Testament) Apocrypha, and New
Apocrypha can only). Testament) Testament)

u1
be "useful" Apocrypha used
reading and can only for
help to increase edification (Art.
one's faith. 7). Tradition

uk
(ELCA) and reason
assist
interpretation.

,b
(ECUSA)
Sacraments There are at least seven Generally, only two sacraments (also known as Ordinances) are recognised: The number of
Sacraments (known as Baptism and the Eucharist (often called 'Holy Communion' or the 'Lord's Sacraments is fixed

sis
'Mysteries' in Supper'). at seven and is the
Orthodoxy): Baptism, same list as that in
Chrismation, Eucharist, aly Orthodoxy, with the
Holy Orders, Holy exception of
Unction, Marriage (Holy Chrismation, which
Matrimony) and Penance is generally known as
(Confession). The list is 'Confirmation'.
An
not fixed.
Sacraments - The Mysteries convey There is a diverse range of opinions, but many Protestants regard the Agrees with the
Effect of grace to those who Sacraments as symbols or reminders of Grace already given. Orthodox position.
participate in them The Sacraments are
e

worthily. signs that effect that


alu

which they signify.


Scripture - There is one source of Scripture alone is the only infallible guide and the final authority on matters Alongside Sacred
Importance of divine revelation: of Christian faith and practice (One of the foundational principles of Scripture, Sacred
Tradition. Scripture Protestantism). Tradition (i.e.
nV

forms the oral part, and teachings handed


the writings of saints, down from Christ
decisions of ecumenical and the apostles to
councils etc. are also part the present) are to be
oo

of it. considered sources of


divine revelation.
Tradition and
scripture are
ak

interpreted by the
magisterium or
teaching authority of
as

the church.
doctrine of "God's inspiration is Inspired and The OT and NT The Bible is Inspired and "The books of
oS

scripture confined to the original inerrant. contain all inspired. "For inerrant in Scripture firmly,
languages and (LCMS). things necessary some, that original faithfully, and
utterances, not the many Inspired but not for salvation. means the manuscripts, without error teach
translations." (GOAA) inerrant. (ELCA) (CofE) Bible is "and have been that truth which God,
nd

"While the Bible is inerrant. For transmitted to for the sake of our
treasured as a valuable others, it means the present salvation, wished to
written record of God's that even without see confided to the
Sa

revelation, it does not though the corruption of Sacred Scriptures."


contain wholly that Bible is any essential (Catechism, 2nd ed.)
revelation." (GOAA) culturally doctrine." (WC)
conditioned
and not
necessarily
factual or even
always true, it
breathes with
the life of
God."
(PCUSA)
authority after "The Scriptures, both the none (Scripture "The Scriptures "Our standards None. "The Holy Church fathers, papal
52 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Tabel Beberapa bentuk pembedaan kepercayaan dan keyakinan dalam agama Katolik, Protestan, dan Kristen Ortodoks
Orthodox Protestant Roman Catholic
Topic Eastern Orthodox Lutheran (1520s) Anglicanism Presbyterian Methodism Catholicism
(1534) (1560) (1730)
Scripture Old and New alone) and the Gospels, of belief are to Scripture decrees, bishops;
Testaments, along with the Apostolic be found in the contains all Seven Ecumenial
Sacred Apostolic Church and the Bible and in things necessary Councils; Trent,
Tradition." Seven early Church the Church's to salvation. " Vatican, and other
Ecumenical Councils. Fathers, are the historic (UMC) Catholic councils
(GOAA) foundation of Confession of
Anglican faith Faith." (CofS)
and worship."
Apostolic This is an important part With the exception of the Anglicans and some Lutherans, this idea is As in Orthodoxy, this
Succession of Orthodox belief and rejected. Rather it is important to emphasise continuity of teaching with that is of vital importance

/e
ensures continuity with of the apostles, rather than a direct line of succession. to the church. There
the church that Christ is also some degree
founded. of mutual recognition

,2
of the validity of
Orthodox
ordinations.

u1
creeds The Nicene Creed is "the Apostles' Creed, "We understand Apostles' Nicene and Many, but special
authoritative expression Nicene Creed, the Apostles' Creed, Nicene Apostles' Creeds focus on Apostles'
of the fundamental Athanasian creed as the Creed, (UMC) Creed and Nicene
beliefs of the Orthodox Creed, Augsburg baptismal Westminster Creed.

uk
Church." (GOAA) Confession, symbol, and the Confession
Formula of Nicene creed as
Concord (ELCA) the sufficient

,b
(LCMS) statement of the
Christian faith."

sis
(CofE; Art. 7)
Saints A special group of holy All Christians are saints, called to imitate Christ. Only Christ may mediate The position is very
people, who are between God and Man. aly similar to Orthodoxy.
venerated. They may act For sainthood, it is
as intercessors between also required that at
God and Man and may least two verifiable
be invoked in prayer. miracles have
An
occured as a result of
the intercession of
that person.
Pope - As the Bishop of Rome, The Pope is the leader of the Catholic church, having no authority to speak The Pope is the
e

Authority of he has a primacy of for the church as a whole. 'Vicar of Christ' i.e.
honour when Orthodox, the visible head of
alu

not of jurisdiction. At the church on earth


present, his primacy is and spiritual
not effective as the successor of St.
nV

papacy needs to be Peter. He has


reformed in accordance supreme authority
with Orthodoxy. His (including that over
authority is thus no church councils)
greater or lesser than any within Christendom
oo

of his fellow Bishops in (The Power of the


the church. keys).
Pope - Papal Infallibility is Protestants also reject Papal infallibility. The only source of infallible The Pope is infallible
ak

Infallibility of rejected. The Holy Spirit teaching is that found in the Bible. when, through the
acts to guide the church Holy Spirit, he
into truth through (for defines a doctrine on
as

example) ecumenical faith and morals that


councils. This Orthodoxy is to be held by the
recognises the first seven whole church. This is
oS

ecumenical councils a dogma and is


(325-787) as being therefore a required
infallible. belief within
nd

Catholicism.
Clergy - Priests and Bishops must The majority of Protestants do not require celibacy as a condition of election All clergy are
Qualification be male, but deaconesses to the clergy. Many churches practice female ordination, including those required to be male.
Sa

for are permitted, though the within the Anglican communion, where the issue of female episcopacy is Priests and Bishops
order is dormant. Priests currently being discussed. must also be celibate,
and deacons may marry with the exception of
before ordination but not Eastern Rite
after. Bishops, on the Catholics and
other hand, must be Anglican married
celibate. clergy who
subsequently convert
to Catholicism. These
groups are allowed to
have married priests.
Holy Spirit The third person of the The Holy Spirit proceeds from both the Father and the Son. The Nicene Agrees with the
Trinity, proceeding from creed includes the filioque (Latin: 'and the son'). Protestant view.
the Father alone as in the Ambrose of Milan
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 53

Tabel Beberapa bentuk pembedaan kepercayaan dan keyakinan dalam agama Katolik, Protestan, dan Kristen Ortodoks
Orthodox Protestant Roman Catholic
Topic Eastern Orthodox Lutheran (1520s) Anglicanism Presbyterian Methodism Catholicism
(1534) (1560) (1730)
original Nicene Creed. (340-397) wrote:
The Father sends the 'When the Holy Spirit
Spirit at the intercession proceeds from the
of the Son. The Son is Father and the Son,
therefore an agent only He is not separated
in the procession of the from the Father, He
Spirit. is not separated from
the Son'.
Holy Spirit "The Holy Spirit is the "The Holy Spirit "This is the "We trust in "The Holy The Holy Spirit
Third Person of the Holy - as person - aspect of God God the Holy Ghost, proceeds from the

/e
Trinity, Who proceeds might be said to that is at work Spirit, proceeding from Father and from the
from the Father only." be one of God's in the world, everywhere the the Father and Son (Catechism, 264)
(GOAA) 'three faces'.. In that inspires us, giver and the Son, is of

,2
carrying on that speaks to us renewer of one substance,
Jesus' earthly and strengthens life." (PCUSA) majesty, and
ministry, the us to do the glory with the

u1
Spirit's ongoing often difficult Father and the
work is to reveal work that our Son, very and
truth, give life faith demands eternal God."
and strengthen of us." (UMC Art. 4).

uk
faith." (ELCA) (ECUSA) "We believe in
the Holy Spirit
who proceeds

,b
from the Father
and the Son, and

sis
is... truly and
eternally God."
aly (WC)
Trinity "The fundamental truth "We teach that "There is only "We trust in "With Christians "The mystery of the
of the Orthodox Church the one true God. one God, the the one triune of other Most Holy Trinity is
is the faith revealed in is the Father and Creator of the God." communions we the central mystery of
the True God: the Holy the Son and the universe, who (PCUSA) confess belief in the Christian faith
An
Trinity of the Father, the Holy Ghost, has three the triune God and of Christian life."
Son, and the Holy three distinct 'persons' or Father, Son, and (Catechism, 261)
Ghost." (GOAA) persons, but of aspects, Holy Spirit."
one and the same inseparable yet (UMC). "We
e

divine essence, unique parts of believe in the


equal in power, the whole." one living and
alu

equal in eternity, (ECUSA) true God...


equal in majesty, Within this unity
because each there are three
nV

person possesses persons of one


the one divine essential nature,
essence." power and
(LCMS) eternity--the
Father, the Son
oo

and the Holy


Spirit." (WC)
nature of Jesus "Christ was born with "True God, "Jesus is the Christ is "fully "The Son, who "The Son is
ak

two perfect natures, the begotten of the complete human, fully is the ... very and consubstantial with
divine and human, as Father from revelation of God." eternal God, of the Father, which
God-man." (GOAA) eternity, and also God to us, and (PCUSA) one substance means that, in the
as

true man, born of as such, Jesus, with the Father, Father and with the
the Virgin Mary, although fully took man's Father the Son is one
[and] Lord." human with us, nature... so that and the same God."
oS

(Sm. Catech.) is also fully two whole and (Catechism, 262)


Godfully perfect natures...
divine." were joined
nd

(ECUSA) together in one


person, never to
be divided;
Sa

whereof is one
Christ, very God
and very Man."
(UMC, Art. 2)
resurrection of "The Resurrection of "ELCA "We believe that Christ "died, "Christ did truly "The mystery of
Jesus Christ is considered by Lutherans as a fully human was buried, and rise again from Christ's resurrection
the Church to be the believe that what person, Jesus was resurrected the dead, and is a real event, with
supreme declaration of history does is to died on the by God. For took again his manifestations that
faith." (GOAA) demonstrate the cross at Christians, this body, with all were historically
disciples' faith in Jerusalem, just resurrection is things verified."
the resurrection. as all humans God's most appertaining to (Catechism, 639)
Their witness die, yet death amazing the perfection of
and testimony to could not keep miracle and man's nature,
Jesus' post-death him, and so he proof that Jesus wherewith he
54 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Tabel Beberapa bentuk pembedaan kepercayaan dan keyakinan dalam agama Katolik, Protestan, dan Kristen Ortodoks
Orthodox Protestant Roman Catholic
Topic Eastern Orthodox Lutheran (1520s) Anglicanism Presbyterian Methodism Catholicism
(1534) (1560) (1730)
appearances was raised from was indeed ascended into
make it the dead to life divine." heaven." (UMC,
abundantly clear again." (PCUSA) Art. 3)
that the (ECUSA)
resurrection was
a primary object
of the apostolic
proclamation
from
Christianity's

/e
very beginning."
(ELCA)
Mary - The Assumption is Both are denied. The claim that Mary was sinless is rejected - only Christ Both are dogmas of

,2
Assumption accepted and it is agreed was sinless. the church. The
and that Mary experienced church has not as yet
Immaculate physical death, but the decided whether

u1
conception of Immaculate conception Mary actually
is rejected. Orthodox experienced Physical
belief is that the guilt of death. The dogma of
original sin is not the Immaculate

uk
transmitted from one Conception states
generation to the next, that Mary, was at
thus obviating the need conception 'preserved

,b
for Mary to be sinless. immaculate from all
stain of original sin'

sis
and should not be
confused with the
aly virgin birth.
Mary - Mary is venerated as Mary was a holy woman who was chosen to bear the Son of God. Her The view is similar to
Position of Theotokos (Greek: 'God- perpetual virginity and intercession are denied. the Orthodox church
bearer'). By this is meant - the title 'Mother of
that the son she bore was God' being used more
An
God in human form. She commonly than
is first amongst the saints Theotokos. This title
and 'ever-virgin'. forms one of the
'Marian Dogmas' of
e

the Church. The


others are Mary's
alu

perpetual virginity,
assumption and
immaculate
nV

conception.
Mary Mary is Theotokos Mary should Mary was the Mary had no original
("God-Bearer"). Honored not be regarded mother of Jesus sin, remained free of
highly, but no as a mediator and one of his sin throughout her
immaculate conception between man disciples. life, is "Mother of
oo

or bodily assumption and God, but (UMC) God" and the new
into the heavens. she should be Immaculate Eve. (Catechism,
(GOAA) honored as conception 508-10) Bodily
ak

"God-bearer" denied. (UMC) assumption into


and a model for heaven instead of
Christians. death. (Catechism,
as

(PCUSA) 966)
Worship and The 'Divine Liturgy' is There are a wide variety of worship styles. Examples include the spontaneity Worship is centred
Liturgy the centre of Orthodox of the Pentecostal churches, and the more traditional worship of the Anglican around the Mass.
oS

spirituality. Worship is churches in the Catholic tradition. Following the


usually in the vernacular, Vatican II council
though Greek is also (1962-5), greater
nd

used. emphasis was placed


on worship in the
vernacular, though
Sa

the traditional Latin


('Tridentine') Mass is
also used.
Salvation Salvation is "faith Salvation is the free and unmerited gift of God to man. It is obtained by Salvation is by grace,
working through love" grace through faith in Christ alone. Through Christ's atoning sacrifice, we specifically
and should be seen as a are rendered acceptable to God and judged righteous (justified) in his sight. sanctifying grace,
life long process. The which is given
Ultimate aim of every initially through
Orthodox Christian is to Baptismal
obtain Theosis or union regeneration and then
with God. This is done maintained through
through living a holy life the Sacraments,
and seeking to draw which are 'channels
closer to God. of grace'.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 55

Tabel Beberapa bentuk pembedaan kepercayaan dan keyakinan dalam agama Katolik, Protestan, dan Kristen Ortodoks
Orthodox Protestant Roman Catholic
Topic Eastern Orthodox Lutheran (1520s) Anglicanism Presbyterian Methodism Catholicism
(1534) (1560) (1730)
Eucharist - Commonly termed the The Eucharist, like Baptism is only a symbol of grace. The sacrificial nature The position is
Significance of 'Mystic Supper' or of the Eucharist is also rejected. similar to the
'Divine Liturgy' - This Orthodox. The
makes present Christ's Eucharist is also
sacrifice and therefore known as the 'Holy
forgiveness of sins is sacrifice of the Mass'.
obtained through it. It is
also an encounter with
the Risen Christ.
Eucharist - During the Eucharist, the The bread and wine, being symbols, do not change substance. There are As in Orthodoxy, the

/e
Presence of Priest calls down the however, a wide variety of views held within Protestantism on this subject Priest invokes the
Christ in Holy Spirit (in Greek: (e.g. some Anglicans accept the Catholic view, whereas Baptists deny it). Holy Spirit during
epiklesis) upon the gifts the Mass. However,

,2
(the bread and the wine). the consecration
They then change into becomes effective
the actual body and through the Priest,

u1
blood of Christ. The who acts in the
precise way in which this person of Christ. The
happens is a divine gifts change
mystery. completely into

uk
Christ's body and
blood and this change
is termed

,b
'Transubstantiation'
i.e. the outward

sis
appearance remains
the same, but the
aly substance changes.
Eucharist - The consecrated The elements are usually offered to all Christians who feel able to partake of As with Orthodoxy,
Distribution of elements can only be them. The vast majority of Protestant churches have communion in both only members of the
received by members. kinds. church may receive.
Orthodox policy is to In some Catholic
An
have communion in both Churches, the bread
kinds (i.e. both the bread alone is given to the
and wine are given to congregation, the
those present). Priest receiving the
e

wine. However, it is
becoming common
alu

for churches to have


communion in both
kinds.
nV

Purgatory An intermediate state Purgatory is rejected - Christ's death on the cross is sufficient to remove the A place of cleansing
between earth and penalty for all our sins. and preparation for
heaven is recognised, but heaven. Also a place
cleansing and where the
purification occur in this punishment due to
oo

life, not the next. unremitted venial


sins may be expiated.
purgatory denied denied denied No. Purgatory is affirmed; "All who
ak

"vainly invented die in God's grace


and grounded and friendship, but
upon no warrant still imperfectly
as

of Scripture, but purified. after death


repugnant to the they undergo
Word of God." purification, so as to
oS

(UMC) achieve the holiness


necessary to enter the
joy of heaven."
nd

(Catech 1030)
heaven "In their "Heaven with its Heaven is "blessed
spiritual bodies eternal glory and communion with God
Sa

the saints will the blessedness and all who are in


live forever in of Christ's Christ" (Catech 1027)
rapt adoration presence is the and "the ultimate end
of God." final abode of and fulfillment of the
(PCUSA) those who deepest human
choose the longings, the state of
salvation which supreme, definitive
God provides happiness." (Catech
through Jesus 1024)
Christ." (WC)
hell affirmed affirmed affirmed Affirmed by "Hell with its affirmed; "The chief
some. everlasting punishment of hell is
Affirmed by misery and eternal separation
some. "In a separation from from God." (Catech
56 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Tabel Beberapa bentuk pembedaan kepercayaan dan keyakinan dalam agama Katolik, Protestan, dan Kristen Ortodoks
Orthodox Protestant Roman Catholic
Topic Eastern Orthodox Lutheran (1520s) Anglicanism Presbyterian Methodism Catholicism
(1534) (1560) (1730)
1996 God is the final 1030)
Presbyterian abode of those
Panel survey who neglect
only 51 percent [God's] great
of members salvation." (WC)
and 46 percent
of pastors said
they believed
in hell."
(PCUSA)

/e
angels "Most ELCA "Angelology "The existence of the
Lutherans will has not spiritual, non-
agree that belief traditionally corporeal beings that

,2
in angels is a been Sacred Scripture
non-issue. We emphasized in usually calls "angels"
simply accept the Reformed is a truth of faith. The

u1
that they are in churches...." witness of Scripture
the Bible and Calvin is as clear as the
may well be part affirmed their unanimity of
of the realities of existence as Tradition... They are

uk
heaven that we "celestial personal and
will not fully spirits," but immortal creatures,
understand in doubted idea of surpassing in

,b
this life." personal perfection all visible
(ELCA) guardian creatures."

sis
angels. (Catechism 328-330)
(PCUSA)
demons Some ELCA aly Demons are fallen
Lutherans angels who can never
understand Satan repent. Satan is a
to be a very real pure spirit, powerful
being, others and evil, but limited
An
view Satan by God's providence.
metaphorically. (Catechism 391-95)
(ELCA)
human nature Humanity was created in "The first man "We are part of "No one of us "Man is very far "Being in the image
e

the image and likeness of was not brutelike God's creation, is good enough gone from of God the human
God. "'Image' is... nor merely made in the on our own-- original individual possesses
alu

intellect, emotion, ethical capable of image of God... we are all righteousness, the dignity of a
judgment, and self- intellectual [which] means dependent and of his own person, who is ...
determination. ... The development, but that we are free upon God's nature inclined capable of self-
nV

'likeness' is the human ... God created to make goodness and to evil, and that knowledge, of self-
potential to become like man in His own choices: to love, mercy... from continually." possession and of
God." (GOAA) image." (LCMS) to create, to the kindest, (UMC). freely giving himself
reason, and to most devoted "Humans are and entering into
live in harmony churchgoer to very far gone communion with
oo

with creation the most from original other persons. And he


and with God." blatant sinner." righteousness, is called by grace to a
(BCP 845) (PCUSA) and by nature covenant with his
ak

are continually Creator, to offer him


inclined to evil." a response of faith
(WC) and love that no other
as

creature can give."


(Catech 357)
body and soul Material and spiritual Soul is not an "The unity of soul
oS

realities are "closely independent and body is so


bound together. The icon entity but the profound that one has
is an example of this "life principle" to consider the soul
nd

belief.... Human life and of the self, which to be the "form" of


human fulfillment are is a psycho- the body...; spirit and
inextricably bound to physical matter, in man, are
Sa

both the physical and the organism. not two natures


spiritual dimensions of (ELCA) united, but rather
human existence." their union forms a
(GOAA) single nature."
(Catech 365)
Marriage and Marriage is a mystical Marriage is a contract, but is not unbreakable. Divorce is discouraged, but Marriage is seen as
Divorce union between a man permitted as evidence of human weakness. Some denominations permit an unbreakable
and a woman. Divorce is remarriage in church. contract & a type of
generally only allowed in Christ and the
cases of adultery, though church. Remarriage
there are exceptions. after divorce is not
permitted unless
there is some
canonical
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 57

Tabel Beberapa bentuk pembedaan kepercayaan dan keyakinan dalam agama Katolik, Protestan, dan Kristen Ortodoks
Orthodox Protestant Roman Catholic
Topic Eastern Orthodox Lutheran (1520s) Anglicanism Presbyterian Methodism Catholicism
(1534) (1560) (1730)
impediment to the
marriage. In this
situation, an
annulment may be
granted.
results of the "In fallen humanity [the Adam's offspring Corruption and
Fall image of God] remains "have lost the tendency to sin.
part of human nature, original "Luther and Calvin
albeit darkened, knowledge, taught as their
wounded, and righteousness, fundamental error

/e
weakened." (GOAA). An and holiness, and that no free will
unnatural condition of thus all men are properly so called
human life that ends in sinners already remained in man

,2
death. (EB) by birth, dead in after the fall of our
sins, inclined to first parents... and
all evil, and that man in all his

u1
subject to the actions sins." (CE)
wrath of God."
(LCMS)
free will "Man is truly free only Free only to do Free only to do "We have no Free to do good or

uk
when he is in evil. evil. power to do evil. "God has
communion with God; Presbyterians good works, endowed us with
otherwise he is only a believe "it is pleasant and reason and free-will,

,b
slave to his body or to through the acceptable to and a sense of
the world." (Encyc. action of God God, without the responsibility." (CE)

sis
Britannica) At the Fall, working in us grace of God by
"man's will became that we become Christ
blurred, but did not aly aware of our preventing us."
disappear." (GOAA) sinfulness and (UMC)
our need for
God's mercy
and
An
forgiveness."
(PCUSA). "We
are able to
choose God
e

because God
first chose us."
alu

(PCUSA)
predestination Seeks a middle ground Predestination to "Predestination "We are able to Affirmed, but Predestination to
between Pelagianism and heaven only. to Life is the choose God related to God's heaven only; related
nV

Augustinian "There is no... everlasting because God foreknowledge to God's


predestination. (GOAA) predestination to purpose of first chose us." only - God chose foreknowledge only.
damnation." God... to deliver (PCUSA) those he knew "God predestines no
(LCMS) from curse and Some modern would freely one to go to hell."
damnation those Presbyterians believe. (Catech 1037)
oo

whom he hath are "very


chosen in Christ concerned
out of mankind, about the few
ak

and to bring statements in


them by Christ the
to everlasting confessions"
as

salvation, as suggesting
vessels made to predestination
honour." (Art. to hell.
oS

17) (PCUSA
atonement "Christ enlightens the "The purpose of "Through Christ " truly Death of Christ
minds of the people, this miraculous Jesus' death suffered, was created merit that is
nd

purifies their hearts and incarnation of and crucified, dead, shared with sinners
frees their wills from the the Son of God resurrection and buried, to through sacraments.
bondage of the devil. was that He God triumphed reconcile his "By his death and
Sa

Christ became flesh to might become over sin." Father to us, and Resurrection, Jesus
make reconciliation for the Mediator (PCUSA) to be a sacrifice, Christ has "opened"
the sins of the people." between God and not only for heaven to us."
(GOAA) men, both original guilt, (Catech 1026)
fulfilling the but also for
divine Law and actual sins of
suffering and men. " (UMC).
dying in the "Christ's offering
place of of himself...
mankind. In this through His
manner God sufferings and
reconciled the meritorious
whole sinful death on the
world unto cross, provides
58 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Tabel Beberapa bentuk pembedaan kepercayaan dan keyakinan dalam agama Katolik, Protestan, dan Kristen Ortodoks
Orthodox Protestant Roman Catholic
Topic Eastern Orthodox Lutheran (1520s) Anglicanism Presbyterian Methodism Catholicism
(1534) (1560) (1730)
Himself." the perfect
(LCMS) redemption and
atonement for
the sins of the
whole world."
(WC)
other "The Orthodox Church "The invisible "The Church of "The branches of "The sole Church of
denominations continuously and without communion of Scotland... Christ's church Christ which in the
interruption is the true all believers" recognises the have developed Creed we profess to
keeper of the truths of includes visible obligation to diverse be one, holy,

/e
the Undivided Church, church seek and traditions that catholic, and
without omissions or communions promote union enlarge our store apostolic, subsists in
additions." (GOAA). where, "along with other of shared the Catholic

,2
"Orthodox do not... with error, so Churches in understandings. Church...
actively seek to cause the much of the which it finds Our avowed Nevertheless, many
disaffection of others Word of God the Word to be ecumenical elements of

u1
from their non-Orthodox still remains that purely commitment as sanctification and of
Christian faiths." men may be preached, the United truth are found
(GOAA) (GOAA) brought to the sacraments Methodists is to outside its visible
knowledge of administered gather our own confines." (Catech

uk
their sins and to according to doctrinal 870) Those "who
faith in the Christ's emphases into believe in Christ and
forgiveness of ordinance, and the larger have been properly

,b
sins, which discipline Christian unity, baptized are put in a
Christ has gained rightly there to be made certain, although

sis
for all men." exercised." more meaningful imperfect,
(LCMS) Warn (CofS) in a richer communion with the
against aly whole." (UMC) Catholic Church."
Unitarianism. (Catech 838)
(LCMS, 1932)
other religions "The majority of "Faith in Christ "Many elements of
Orthodox scholars would is the only way sanctification and of
An
accept inclusivism.... for men to obtain truth are found
This view holds firmly to personal outside [the Catholic
the centrality of Christ... reconciliation Church's] visible
yet acknowledges that with God." confines." (Catech
e

salvation can be found (LCMS). "There 870)


outside Christianity." is a large hope
alu

(GOAA) for salvation, for


all people
whenever or
nV

wherever they
might have lived
and no matter
how religious or
irreligious they
oo

may have proved


to be
themselves."
ak

(ELCA)
Table 6 Beberapa bentuk pembedaan kepercayaan dan keyakinan dalam agama Katolik, Protestan, dan Kristen
Ortodoks
as

Sumber:
1. Iain Emberson, Comparison between Orthodoxy, Protestantism & Roman Catholicism, 21/09/14, iain.emberson@btinternet.com
oS

http://www.christianityinview.com/comparison.html. Lihat juga Father Gregory Hallam http://www.antiochian.org/node/24408


2. ReligionFacts, Compare Christian Denominations' Beliefs, http://www.religionfacts.com/compare/christian-denominations-beliefs
3. S.M. Miranda, A Comparative Chart of Christian Beliefs, http://www.saintaquinas.com/christian_comparison.html
Mirandas perspectives on Christianity classifications. The table should be a useful tool because it represents the majority opinion of the
nd

denomination. Protestantism, by definition, accepts private judgement of Scripture over Church authority (this happens to a lesser extent in
Anglicanism and Lutheranism). Therefore, it is difficult to pigeon-hole Protestant beliefs because of the resultant diversity of beliefs within
denominations. smiranda@saintaquinas.com
Sa

1. Eastern Orthodoxy: Beliefs of the Orthodox Christian Church in America. Orthodox beliefs are primarily based on adherence to the first
seven ecumenical councils of the Catholic Church. Their primary objection to the authority of the remaining ecumenical councils is rooted
in a rejection of Papal primacy of authority and a theological disagreement on how to determine if a council is ecumenical or not (Catholics
believe that a Papal endorsement of doctrine from a general Church council makes it ecumenical). The Eastern Orthodox churchs they
generally agree with the Catholic definition of the Biblical canon, but sometimes add additional books (such as Esdras III). Eastern
Orthodoxy should not be considered either a unified church or a Protestant deriviative. It has seperate origins which resulted from the Great
Schism of the eleventh century. Greek Orthodoxy, encompasses a handful of different local church communities that are very nationalistic
(such as the Greek and Russian Orthodox Church) and somewhat independent from each other. It is worth noting that variances in beliefs
(such as the biblical canon) do occur within the Orthodox schism. In the same vein, Protestantism is not a unified Church (although some
claim it is the unified church of "Christianity") because the various doctrines of each denomination conflict and are often mutually exclusive.
Only the Catholic Church has a unity of concensus on doctrinal matters because of its centralized authority in the Papacy and worldwide
College of Bishops. http://www.oca.org/pages/orth_chri/Orthodox-Faith/index.htm
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 59

2. Lutherans: Lutheran Church-Missouri Synod Statement of Beliefs. The Lutheran system of beliefs is based primarily on the The Book of
Concord: The Confessions of the Evangelical Lutheran Church written in the 16th century, and the Augsburg confession.
http://www.lcms.org/belief.asp
3. Anglicans (Church of England)/Episcopalians: Beliefs of the Anglican Diocese of Melbourne, Australia. Anglican beliefs are chiefly
summarized in Cranmers book of Common Prayer and the 39 Articles, written shortly after the King Henry VIIIs break from the Catholic
Church. The Lambeth conference of the American Episcopalians at the beginning of the 20th century also forms the basis of mo dern
Anglican beliefs (such as the new moral acceptance of contraceptive use) in the USA. High Church Anglicanism, is the Protestant
denomination that bears the most similarity to the Catholic Church. http://members.tripod.com/%7Eangchcbr/who.html
4. Presbyterians: Statement of Beliefs of the First Presbyterian Church in Waco. Their beliefs are primarily extracted from the 210th General
Assembly of the Presbyterian Church (USA) and are based on John Calvins theology. http://www.firstpreswaco.org/believe.htm
5. Methodists: Statement of Beliefs of the United Methodist Church. Their beliefs are extracted from The Book of Discipline of The United
Methodist Church and is based on John Wesleys theology. http://www.umc.org/
6. Baptists (1609): Southern Baptist Statement of Beliefs. It should be noted that by nature, Baptists are highly fractious and diverse in
theological doctrines. They hold ultimate interpretation of Scripture at the individual level, and therefore it is difficult to assess a broad,
generalized view of their beliefs. Southern Baptist are the largest convention of Baptists in the United States.

/e
http://www.utm.edu/martinarea/fbc/bfm/
7. Evangelicals: Evangelicalism is more a movement than a denomination. It sprang from the Methodist revivals of the 19th century. Therefore,

,2
it is highly fractious in the matter of general Church authority. Nevertheless, their doctrines can be somewhat garnered from the spirit of the
movement. You can view a typical evangelical confession of faith here. http://www.cheyennefree.com/beliefs.htm

u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 60

/e
,2
Tabel Biodata 44 POTUS, 1789-2016
Inauguration Death
No. Name Religion ToS Age at Age at Born Died Political Party College or University Occupation or Profession Vice President VP's ToS
1 George Washington Episcopalian 17891797 57 67 17320222 17991214 None Soldier, Planter John Adams (17891797)

1
2 John Adams Unitarian 17971801 61 90 17351030 18260704 Federalist Harvard Lawyer Thomas Jefferson (17971801)
3 Thomas Jefferson * 18011809 57 83 17430413 18260704 Democratic-Republican William and Mary Planter, Lawyer Aaron Burr (18011805)
George Clinton (18051809)

ku
4 James Madison Episcopalian 18091817 57 85 17510316 18360628 Democratic-Republican Princeton Lawyer George Clinton (18091812)
Elbridge Gerry (18131814)
5 James Monroe Episcopalian 18171825 58 73 17580428 18310704 Democratic-Republican William and Mary Lawyer Daniel D. Tompkins (18171825)
6 John Quincy Adams Unitarian 18251829 57 80 17670711 18480223 Democratic-Republican Harvard Lawyer John C. Calhoun (18251829)

bu
7 Andrew Jackson Presbyterian 18291837 61 78 17670315 18450608 Democrat Lawyer, Soldier John C. Calhoun (18291832)
Martin Van Buren (18331837)
8 Martin Van Buren Dutch Reformed 18371841 54 79 17821205 18620724 Democrat Lawyer Richard M. Johnson (18371841)
9 William H. Harrison Episcopalian 1841 68 68 17730209 18410404 Whig Hampden-Sydney Soldier John Tyler -1841
10 John Tyler Episcopalian 18411845 51 71 17900329 18620118 Whig William and Mary Lawyer

,
11 James K. Polk Methodist 18451849 49 53 17951102 18490615 Democrat U. of N. Carolina Lawyer George M. Dallas (18451849)

sis
12 Zachary Taylor Episcopalian 18491850 64 65 17841124 18500709 Whig Soldier Millard Fillmore (18491850)
13 Millard Fillmore Unitarian 18501853 50 74 18000107 18740308 Whig Lawyer
14 Franklin Pierce Episcopalian 18531857 48 64 18041123 18691008 Democrat Bowdoin Lawyer William R. King -1853
15 James Buchanan Presbyterian 18571861 65 77 17910423 18680601 Democrat Dickinson Lawyer John C. Breckinridge (18571861)

aly
16 Abraham Lincoln * 18611865 52 56 18090212 18650415 Republican Lawyer Hannibal Hamlin (18611865)
Andrew Johnson -1865
17 Andrew Johnson * 18651869 56 66 18081229 18750731 Democrat Tailor
18 Ulysses S. Grant Methodist 18691877 46 63 18220427 18850723 Republican U.S. Mil. Academy Soldier Schuyler Colfax (18691873)
Henry Wilson (18731875)

An
19 Rutherford B. Hayes * 18771881 54 70 18221004 18930117 Republican Kenyon Lawyer William A. Wheeler (18771881)
20 James A. Gareld Disciples of Christ 1881 49 49 18311119 18811119 Republican Williams Minister, Teacher Chester A. Arthur -1881
21 Chester A. Arthur Episcopalian 18811885 51 57 18291005 18861118 Republican Union Lawyer
22 Grover Cleveland Presbyterian 18851889 47 71 18370318 19080624 Democrat Lawyer Thomas A. Hendricks -1885
23 Benjamin Harrison Presbyterian 18891893 55 67 18330820 19010313 Republican Miami Lawyer Levi P. Morton (18891893)
24 Grover Cleveland Presbyterian 18931897 55 71 18370318 19080624 Democrat Lawyer Adlai E. Stevenson (18931897)

lue
25 William McKinley Methodist 18971901 54 58 18430129 19010914 Republican Allegheny College Lawyer Garret A. Hobart (18971899)
Theodore Roosevelt -1901
26 Theodore Roosevelt Dutch Reformed 19011909 42 60 18581027 19190106 Republican Harvard Author Charles W. Fairbanks (19051909)
27 William H. Taft Unitarian 19091913 51 72 18570915 19300308 Republican Yale Lawyer James S. Sherman (19091912)
28 Woodrow Wilson Presbyterian 19131921 56 67 18561229 19240203 Democrat Princeton Educator Thomas R. Marshall (19131921)

Va
29 Warren G. Harding Baptist 19211923 55 57 18651102 19230802 Republican Newspaper editor Calvin Coolidge (19211923)
30 Calvin Coolidge Congregationalist 19231929 51 60 18720704 19330105 Republican Amherst Lawyer Charles G. Dawes (19251929)
31 Herbert C. Hoover Friend (Quaker) 19291933 54 90 18740810 19641020 Republican Stanford Engineer Charles Curtis (19291933)
32 Franklin D. Roosevelt Episcopalian 19331945 51 63 18820130 19450412 Democrat Harvard Lawyer John N. Garner (19331941)
Henry A. Wallace (19411945)
on
Harry S. Truman -1945
33 Harry S Truman Baptist 19451953 60 88 18840508 19721226 Democrat Businessman Alben W. Barkley (19491953)
34 Dwight D. Eisenhower Presbyterian 19531961 62 78 18901014 19690328 Republican U.S. Mil. Academy Soldier Richard M. Nixon (19531961)
35 John F. Kennedy Roman Catholic 19611963 43 46 19170529 19631122 Democrat Harvard Author Lyndon B. Johnson (19611963)
36 Lyndon B. Johnson Disciples of Christ 19631969 55 64 19080827 19730122 Democrat Southwest Texas State Teacher Hubert H. Humphrey (19651969)
o

37 Richard M. Nixon Friend (Quaker) 19691974 56 81 19130109 19940422 Republican Whittier Lawyer Spiro T. Agnew (19691973)
Gerald R. Ford (19731974)
ak

38 Gerald R. Ford Episcopalian 19741977 61 93 19130714 20061226 Republican Michigan Lawyer Nelson A. Rockefeller (19741977)
39 James E. Carter, Jr. Baptist 19771981 52 19241001 Democrat U.S. Naval Academy Naval Ofcer, Businessman Walter F. Mondale (19771981)
40 Ronald W. Reagan Presbyterian 19811989 69 93 19110206 20040605 Republican Eureka College Broadcaster, Actor George H. W. Bush (19811989)
41 George H. W. Bush Episcopalian 19891993 64 19240612 Republican Yale Businessman J. Danforth Quayle (19891993)
as

42 William Jefferson Clinton Baptist 19932001 46 19460819 Democrat Georgetown Lawyer Albert A. Gore (19932001)
43 George W. Bush Methodist 20012009 54 19460706 Republican Yale Businessman Richard B. Cheney (20012009)
44 Barack Obama United Church of Christ 2009 47 19610804 Democrat Columbia Lawyer Joseph Biden (2009 )
oS

Sumber: Joseph M. Bessette dan John J. Pitney, Jr., American Government and Politics: Deliberation, Democracy, and Citizenship, Wadsworth, Cengage Learning, Boston, 2011, hal.642-643.
Table 7 Biodata 44 POTUS, 1789-2015
nd
Sa
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 61

Islam

Islam sebagai kekuatan politik kembali berjaya setelah negara-negara Arab melakukan embargo
minyak terhadap AS dan negara-negara Eropa. Embargo minyak dilakukan sebagai bentuk protes
terhadap negara-negara barat yang mendukung Israel di Perang Yom Kippur di tahun 1973.

Embargo minyak yang dilakukan oleh OPEC selama periode 17 Oktober 1973 sampai 18 Maret
1974 seakan membuka luka lama dan mengaktualkan sejarah 'penaklukan' kerajaan Islam di masa
lalu. Embargo membuat harga minyak melonjak 4 kali lipat, yakni dari US$ 3 menjadi US$ 12 per
barrel.

/e
,2
Islamophobia dalam Sejarah

u1
Rasa benci dan takut terhadap Islam diperparah dengan berbagai kekerasan yang dilakukan
'segelintir' kelompok minoritas yang ekstrim dan radikal. Termasuk didalamnya jumlah penduduk
muslim yang semakin meningkat, bukan semata akibat pertumbuhan alami, tetapi semakin

uk
banyaknya orang yang beralih kepercayaan dengan memeluk agama Islam dan mudahnya asimilasi
masyarakat muslim dengan non-muslim.

,b
Pendaratan bangsa Moor (Maroko) di Spanyol dan pengepungan Wina II oleh bangsa Turki

sis
menjadikan Islam sebagai momok yang menakutkan dan mudah menaklukan suatu wilayah. Tidak
secara harfiah melalui kekuatan fisik, tetapi melalui proses asimilasi dan penggantian kepercayaan
aly
menjadi muslim.
An
Islamophobia kemudian berwujud pada pembantaian dan penghancuran terhadap segala hal yang
bernuansa Islam seperti yang dilakukan bangsa Mongol terhadap Baghdad pada tanggal 15 Februari
1258. Invasi Mongol sejauh 4.000 mil dipimpin oleh Jengkhis Khan dan cucunya, Hulagu Khan
e

yang Kristen dengan insentif kebebasan menjarah dan menghancurkan.


alu

Motif dasar dan utama penghancuran Islam dan kerajaan Islam oleh bangsa Mongol adalah semakin
nV

meningkatnya rasa ketidakpuasan masyarakat non-muslim (di Turki, Persia, Asia Tengah, Cina,
Mongol), terutama akibat semakin banyaknya orang yang beralih kepercayaan menjadi penganut
agama Islam selama 600 tahun, yakni sejak Islam lahir dan berkembang.
oo

Dalam sejarahnya, invasi Mongol dilatarbelakangi oleh provokasi masyarakat Kristen dan
Zoroaster. Mereka menghasut Kesultanan Khwarazmian (yang keturunan Persia dan muslim di
ak

Samarkand) untuk menyita iringan karavan Mongol dengan dalih adanya mata-mata dalam
rombongan berisi ratusan pedagang.
as
oS

Penyitaan karavan dan rombongan pedagang Mongol membuat Jengkhis Khan kemudian
mengirimkan utusan untuk meminta konfirmasi. Pimpinan utusan Jengkhis Khan dibunuh dan
sisanya disuruh pulang dengan jenggot dibakar. Propanda Perang Melawan Islam (War against
nd

Islam) kemudian dicanangkan oleh bangsa Mongol. Pun oleh Kekaisaran Romawi Timur, Kerajaan
Roma Suci, gerakan Reconquista pada Perang Salib sejak abad ke-11.
Sa
62 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo

Figure 4 Peta wilayah Kekaisaran Ottoman, 1683


ak

Bagan Peta wilayah Kekaisaran Ottoman, 1683


Sumber: Robert Mantran (ed.), Histoire de l'Empire Ottoman, Paris: Fayard (1989).
as

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/06/OttomanEmpireIn1683.png
oS

Islamophobia pada Masa Kini

Islamisme, Pan-Islam, Islam Fundamentalis, militansi dalam Islam atau yang sejenis merupakan
nd

gerakan aktualisasi arti dan peran Islam kontemporer. Gerakan ini timbul menyusul tekanan yang
diberikan negara-negara barat terhadap Islam sebagai agama dan terhadap negara-negara Islam,
Sa

bahwa Islam itu merupakan manifesto teror, Islam itu identik dengan teror. Hal ini terjadi karena
mayoritas muslim membiarkan dan mendiamkan hal tersebut dilakukan oleh kelompok minoritas
yang ekstrim.

Tekanan negara-negara barat tersebut dilatarbelakangi oleh ketakutan pengulangan sejarah pada
masa lalu dan terutama penguasaan cadangan minyak bumi yang oleh negara-negara Arab yang
muslim. Sembilan dari 12 negara-negara tergabung dalam OPEC berpenduduk muslim, yakni
Saudi, Iran, Irak, Kuwait, Qatar, UAE, Aljazair, Libya, dan Nigeria. Tiga negara lainnya adalah
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 63

Angola di Afrika Barat, dan Venezuela dan Ekuador di Amerika Selatan.

Kesembilan negara OPEC yang mayoritas muslim menguasai cadangan minyak sebanyak 885,8
Gbbl atau 73,7% dari jumlah OPEC atau 60% dari seluruh cadangan minyak yang ada di dunia.
Negara-negara OPEC memiliki cadangan minyak mentah terbukti sekitar 1,20 trilyun barrel.
Bersama lima negara lainnya yang memiliki cadangan minyak terbesar (Kanada, AS, Brazil, Cina,
Rusia, Kazakhstan), total cadangan minyak di tahun 2013 hanya sedikit berbeda dengan jumlah
cadangan minyak OPEC, yakni sebanyak 1,48 trilyun barrel.

Sebelum dan sesudah Arab Spring, di jazirah Arab, hanya 3 negara yang relatif bebas dari prahara,

/e
yakni Saudi, Qatar, dan UAE. Irak dan Libya sudah diberangus. Nigeria, di bulan Juli 2015 ini,

,2
mulai dibombardir oleh pasukan Amerika Serikat. Setelah melalui perundingan sangat alot selama
bertahun-tahun, Iran baru bebas dari tekanan AS dan Eropa pasca tercapainya kesepakatan nuklir di

u1
bulan Juli 2015 ini pula. Aljazair?

Sistem Petrodollar

uk
Per 15 Agustus 1971, Sistem Bretton-Woods bubar setelah AS secara sepihak menghentikan

,b
konvertibilitas dollar AS ke emas. Dalam sistem Bretton Woods, satu ounce emas dinilai tetap
seharga US$ 35. Dollar AS yang kehilangan daya tarik dan konvertibilitas di tahun 1971 ditambah

sis
hilangnya hegemoni sebagai negara superpower pasca embargo minyak oleh OPEC di bulan
Oktober 1973 membuat AS menciptakan sistem petrodollar.
aly
Selaku Presiden AS, Nixon kemudian 'memaksa' Arab Saudi dan negara-negara OPEC lainnya
An
untuk menggunakan dollar AS dalam setiap jual-beli minyaknya (US dollars for oil). Sebagai
imbalannya, AS memberikan perlindungan dan persenjataan yang dibutuhkan. Sistem ini mulai
operasional di tahun 1974.
e
alu

Sejak saat itu, AS membuka sejumlah pangkalan militer di hampir seluruh wilayah jazirah Arab dan
Teluk Persia seperti Bahrain, Irak, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir,
nV

Israel, Yordania, dan Yaman. Export-led strategy di Asia Timur sejak tahun 1980-an kemudian
mendapatkan momentum bagi negara-negara bukan penghasil minyak untuk mendapatkan dollar
AS supaya bisa membeli minyak.
oo

Sekitar 90% dari puluhan milyar dollar AS yang didapatkan Arab Saudi dari sistem petrodollar
dialokasikan untuk kembali memberdayakan Islam sebagai suatu budaya dan agama yang 'murni'
ak

melalui penyebaran satu Islam yang konservatif ala Saudi, yakni ajaran Wahabi atau Salafi.
as

Walau demikian, dalam prakteknya, interpretasi dan aplikasi syariah Islam bisa sangat berbeda
oS

menurut wilayah dan waktu. Sifatnya yang moderat membuat Islam berkembang sebagai agama
terbesar kedua di dunia dan dengan pertumbuhan jumlah penganut yang tertinggi di dunia.
nd

Sebelum sistem petrodollar berlaku, masyarakat Arab mengalami kehidupan ekonomi yang sulit
dan stagnan. Wilayah dan masyarakat Arab dicerai-beraikan secara politik oleh Inggris setelah
Sa

jatuhnya Kesultanan Turki Ottoman di tahun 1924. Tidak boleh ada lagi sistem kekhalifahan dalam
Islam. Tidak ada lagi kemakmuran dan kesejahteraan seperti pada masa Kesultanan Turki.

Dengan jumlah cadangan minyak sebanyak 298 milyar barrel (Gbbl), Venezuela merupakan negara
dengan cadangan minyak terbesar di dunia sejak awal 2011, disusul Saudi (266 Gbbl, 18%),
Kanada (13%), dan Iran (9%).
64 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd

Figure 5 OPEC Share of World Crude Oil Reserves, 2012


Sa

Bagan OPEC Share of World Crude Oil Reserves, 2012


Sumber: OPEC Annual Statistical Bulletin, 2013
http://oilguru.org/wp-content/uploads/2013/05/OPECOilreserves_share_of_world_crude_reserves.png
http://1.bp.blogspot.com/-
OrDxqvouDpo/U6kjj7GTAtI/AAAAAAAAADk/crR7hv_23FQ/s1600/OPECOilreserves_share_of_world_crude_reser
ves.png
http://www.opec.org/opec_web/static_files_project/images/content/data_graphs/Graph-OPEC-share-world-crude-oil-
reserves-2014.png
http://www.opec.org/opec_web/static_files_project/images/content/data_graphs/Graph-OPEC-share-world-crude-oil-
reserves-2014.png
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 65

Pada masa sebelumnya, Saudi memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, terutama setelah klaim
cadangan minyak sebesar 255 Gbbl di tahun 1988. Di tahun 1976, Saudi menjadi produsen minyak
terbesar di dunia. Minyak mulai ditemukan di Saudi sejak tahun 1938 dan mulai diekspor dalam
jumlah terbatas di tahun 1939 dan naik signifikan pada akhir Perang Dunia II.

Dunia Muslim

Dunia Muslim dapat dibedakan menurut mazhab atau secara geografis. Dalam rangka mendapatkan
konsensus tentang berbagai aliran, mazhab, ajaran, paham, sekte, dan lainnya dalam Islam, Raja
Abdullah II bin Hussein dari Yordania kemudian menyerukan toleransi dan kesatuan dalam dunia

/e
muslim dalam Pesan Amman per 9 November 2004.

,2
Tabel Islam sebagai agama mayoritas menurut jumlah, 2010
Penganut Islam

u1
Negara Mayoritas Minoritas
(jiwa) (%)
Indonesia 204,847,000 (88.1%)

uk
Pakistan 178,097,000 (96.4%)
India 177,286,000 (14.6%)

,b
Bangladesh 145,312,000 (90.4%)
Nigeria 75,728,000 (47.9%)

sis
Iran 74,819,000 (99.6%)
Turkey 74,660,000 (98.6%)
aly
Egypt 73,746,000 (90%)
Algeria 34,780,000 (98.2%)
Morocco 32,381,000 (99.9%)
An
Iraq 31,108,000 (98.9%)
Sudan 30,855,000 (97%)
Afghanistan 29,047,000 (99.8%)
e
alu

Ethiopia 28,721,000 (33.8%)


Uzbekistan 26,833,000 (96.5%)
Saudi Arabia 25,493,000 (97.1%)
nV

Yemen 24,023,000 (99.0%)


China 23,308,000 (1.8%)
Syria 20,895,000 (92.8%)
oo

Malaysia 17,139,000 (61.4%)


Russia 16,379,000 (11.7%)
ak

Niger 15,627,000 (98.3%)


Sumber: Pew Research Center. "Muslim Population by Country". The Future of the Global Muslim
as

Population.
Table 8 Islam sebagai agama mayoritas menurut jumlah, 2010
oS

Pesan Amman juga mengerucutkan mazhab (yurisprudensi Islam) atas 3 ajaran pemikiran (schools
of thought), yakni Sunni, Syiah, dan Ibadi. Dalam ajaran Sunni, terdapat 5 aliran pemikiran, yakni
Hanbali, Hanafi, Maliki, Shafi'i, dan Zahiri. Dalam ajaran Syiah, terdapat 2 aliran pemikiran, yakni
nd

Ja'fari (Twelvers) dan Fivers (terdiri dari Ismaili dan Zaidi). Ajaran ketiga adalah Ibadi, suatu sekte
terpisah dari Khawarij.
Sa

Secara politis, penganut agama Islam yang utama terbagi atas kelompok Sunni (75-90%) dan Syiah
(10-20%). Kelompok Syiah sangat menginginkan kepemimpinan Islam (sebagai agama dan politik)
seharusnya diwariskan kepada keturunan Muhammad. Sementara kelompok Sunni berkeyakinan
bahwa pemimpin politik itu dipilih (secara demokratis) sebagai sultan atau khalifah. Kepemimpinan
umat dipilih setelah dikonsultasikan dengan majelis syura. Sementara kepemimpinan agama
dipimpin oleh ulama.
66 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 6 Mazhab dalam Islam


Bagan Mazhab dalam Islam
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/44/Madhhab_Map3.png
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 67

Beberapa negara yang mengakui Islam sebagai agama resmi antara lain:
Tabel Negara-negara Islam menurut Regionalisme
Eropa Albania, Bosnia-Herzegovina dan Kosovo, Rusia (Kaukasus Utara dan wilayah Volga)
dan Ukraina (khususnya di Crimea).
Afrika Utara Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, Mesir, Sudan;
Afrika Timur Laut Somalia, Somaliland (negara de facto), Eritrea, Ethiopia dan Jibouti;
Afrika Barat Mali, Senegal, Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Burkina Faso, Sierra Leone, Niger, dan
Nigeria.
Asia Tengah Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan, Xinjiang (Cina);
Asia Selatan Afganistan, Pakistan, Iran, India, Bangladesh, Maladewa.
Asia Barat Daya Arab Saudi, Iraq, Oman, United Arab Emirates, Kuwait, negara non-Arab seperti Turki
dan Siprus Utara.

/e
Asia Barat sebagian Cina (Ningxia)

,2
Asia Tenggara Indonesia, Brunei, Malaysia.
Table 9 Negara-negara Islam menurut Regionalisme
ISIS sebagai Kekhalifahan Islam Masa Kini

u1
Bila kita melihat mazhab dan sejarah Islam pada masa lalu, Khawarij merupakan ajaran ketiga yang

uk
memiliki ciri dan sifat garis keras serta ekstrim. Khawarij (Kharijit) berpandangan bahwa
kepemimpinan Islam yang benar adalah semasa dua sahabat yang pertama, yakni Abu Bakar dan

,b
Umar Khattab. Usman bin Affan dinilai telah menyimpang dari keadilan dan kebenaran pada akhir
masa kekhalifahannya.

sis
Kekhalifahan Islam secara garis besar terbagi atas 4 periode, antara lain:
aly
1. Khulafaur Rasyidin (632-661).
2. Dinasti Ummayyah (661-750).
3. Dinasti Abbasiyyah (750-1258).
An

4. Kekaisaran Ottoman (1299-1924).

Khawarij pertama adalah kebanyakan berasal dari pasukan Ali bin Abi Thalib yang menentang
e
alu

kebijakan Ali untuk bernegosiasi dengan Muawiyah, kecuali melalui peperangan (jihad, jalan Allah,
Hukum Allah). Khawarij berkeyakinan bahwa pemimpin itu tidak diwariskan, tetapi dipilih. Mereka
yang kufur dianggap berseberangan dengan Khawarij, dinilai kafir dan wajib dihukum mati serta
nV

tidak ada toleransi (negosiasi dan diplomasi) dalam menegakkan hukum Allah (jihad fisabilillah).

Di masa kini, beberapa kelompok dan ajaran Islam garis keras mencakup Wahabisme, Salafisme,
oo

Al-Qaeda, Taliban, Egyptian Islamic Jihad, Algerian Armed Islamic Group, Algerian Islamic
Salvation Front, Jemaah Islamiyah, Abu Sayyaf, ISIS, Boko Haram, dan lainnya. Sejak jatuhnya
ak

kekuasaan Kesultanan Turki Ottoman di tahun 1924, tidak ada lagi pihak yang mengatasnamakan
dirinya sebagai pemimpin Islam secara politik.
as

Di masa kini, ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) memproklamasikan Abu Bakar Baghdad
oS

sebagai khalifah Islam, otoritas agama Islam bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia dan
memiliki kekuasaan politik di seluruh wilayah yang dihuni umat muslim di dunia. 11
nd

Proklamasi kekhalifahan tersebut membuat ISIS berganti nama menjadi IS (Islamic State, Arabic:
Sa

ad-Dawlah l-Islmiyyah). Sebelumnya, ISIS menamakan dirinya sebagai ISIL (Islamic


State of Iraq and the Levant, D'ish), dengan wilayah kekuasaan kekhalifahan dimulai dari
Irak, Syiria, dan wilayah Levant, termasuk Yordania, Israel, Palestina, Lebanon, Siprus, dan selatan
Turki. 12

11
Arabic CNN. " "
" "

92," June 2014, http://arabic.cnn.com/middleeast/2014/06/29/urgent-isis-declares-caliphate
12
The Wall Street Journal. "What is ISIS? - The Short Answer". 12 June 2014.
http://blogs.wsj.com/briefly/2014/06/12/islamic-state-of-iraq-and-al-sham-the-short-answer/
68 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Biasanya, aksi teror yang dijalankan kelompok garis keras tidak terbatas pada pembunuhan satu
orang atau sejumlah orang, atau pada satu wilayah tertentu. Beberapa aksi teror bahkan terlihat
seperti terkoordinir, terorganisir, tertata dengan baik dalam hal waktu, wilayah, atau lainnya.
Termasuk didalamnya publikasi besar-besaran dan langsung atas aksi (akal-akalan) penggerebekan
kelompok teroris.

Walau demikian, 'pengakuan' para pelaku teror, bila disimak lebih jauh dan mendalam, seakan
banyak menyisakan lubang-lubang (kebohongan) informasi. Beberapa hal yang seakan 'terlupakan'
mencakup aktor intelektual, penyediaan dana operasional, ketersediaan bahan-bahan bom, atau

/e
lainnya. Beberapa aksi teror menggunakan senjata CBRN (chemical, biological, radiological,

,2
nuclear) dengan modus operandi yang inovatif.

u1
Values in ICT

Sikap terhadap suatu nilai (propositional attitude) merupakan konsep tentang pikiran (concepts in

uk
mind). Intelijensi dan intelijensi buatan merupakan dua konsep yang setara yang layak untuk
diselami dan ditelusuri lebih lanjut.

,b
What is an Artificial Intelligence?

sis
Artificial Intelligence can be defined as an intelligence that was given, embedded, made, created to
aly
some creature. By nature, such creature does not have the intelligence, nor can generate and build
one. Neither can the creature to improve one in terms of development, duplication, regeneration,
An
reconstruction, and so on, by default.
e
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 7 Memetakan Artificial Intelligence


Bagan Memetakan Artificial Intelligence

Russell and Norvig defined the AI as a creature that can perceive, understand, predict, manipulate a
world far larger and more complicated than itself, and build intelligent entities, that is the more
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 69

derived artificial Intelligences. Russell and Norvig compartmentalised AI into 4 categories, that is
by thinking and acting, humanly and rationally. 13

The thinking is concerned with thought processes and reasoning, whereas the acting addresses
behavior. The humanly measures success in terms of fidelity to human performance, whereas the
rationally measures against an ideal performance measure, called rationality. A rationality system is
rational as it does the "right thing," given what it knows.

A human-centered approach must be in part an empirical science, involving observations and


hypotheses about human behavior. A rationalist 14 approach involves a combination of mathematics

/e
and engineering.

,2
Intelligence Defined

u1
Intelligence defined by Encyclopdia Britannica: 15
1. In human terms, intelligence is derived through biological factors (such as genes and

uk
characteristics) and/or forged by environmental factors (such as socioeconomic conditions).
2. In education, the ability to learn or understand or to deal with new or challenging situations.

,b
3. In psychology, the term may more specifically denote the ability to apply knowledge to
manipulate one's environment or to think abstractly as measured by objective criteria (such as the

sis
IQ test).
4. In government and military operations, evaluated information concerning the strength, activities,
aly
and probable courses of action of international actors that are usually, though not always,
enemies or opponents. Known as covert action, it can refer to the collection, analysis, and
An
distribution of such information and to the secret intervention in the political or economic affairs
of other countries.
5. That is to say, intelligence is:
e

6. an important component of national power


alu

7. a fundamental element in decision making regarding national security, defense, and foreign
policies.
nV

8. conducted on three levels: strategic, tactical, and counterintelligence.

Teahan has managed to collect the use of intelligence word by some prominent people: 16
oo

1. Intelligence without Reason can be read as a statement that intelligence is an emergent property
of certain complex systems - it sometimes arises without an easily identifiable reason for
arising. Rodney A Brooks. 1987. Intelligence without reason.
ak

2. Lao Tzu, 6th century BC, Chinese recordkeeper (in the Zhou Dynasty court), "Knowing others
is intelligence; knowing yourself is true wisdom. Mastering others is strength; mastering
as

yourself is true power. If you realize that you have enough, you are truly rich."
oS

3. Socrates, 469-399 BC, Greek philosopher, "I know that I am intelligent, because I know that I
know nothing."
4. Leonardo da Vinci, 1452-1519 Italian scientist, sculptor, various, others, "Anyone who
nd

conducts an argument by appealing to authority is not using his intelligence, he is just using his
memory."
Sa

13
Stuart J. Russell and Peter Norvig, Artificial Intelligence: A Modern Approach, 3/e, Prentice Hall, New Jersey,
2010, p.1.
14
By distinguishing between human and rational behavior, we are not suggesting that humans are necessarily
"irrational" in the sense of "emotionally unstable" or "insane." One merely need note that we are not perfect: not all
chess players are grandmasters; and, unfortunately, not everyone gets an A on the exam. Some systematic errors in
human reasoning are cataloged by Kahneman et al. (1982).
15
Encyclopdia Britannica, Britannica Concise Encyclopdia, Revised and Expanded Edition, Peru, 2006.
16
William John Teahan, Artificial Intelligence Agent Behaviour I, Ventus Publishing ApS, 2010.
70 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

5. Abigail Adams. 1744-1818 American First Lady, "I've always felt that a person's intelligence is
directly reflected by the number of conflicting points of view he can entertain simultaneously
on the same topic."
6. Albert Einstein, 1879-1955, German physicist, "The true sign of intelligence is not knowledge
but imagination."
7. Bertolt Brecht, 1898-1956, German Poet and Playwright, "Intelligence is not to make no
mistakes, but quickly to see how to make them good."
8. Arthur Samuel, 1901-1990, American AI pioneer, "[T]he aim [is] to get machines to exhibit
behavior, which if done by humans, would be assumed to involve the use of intelligence."
9. Alan Turing, 1912-1954, British computer scientist, mathematician, "A computer would

/e
deserve to be called intelligent if it could deceive a human into believing that it was human."

,2
10. Susan Sontag, 1933-2004, American Writer, "Intelligence is really a kind of taste: taste in
ideas."

u1
11. Carl Sagan, 1934-1996, American Astronomer, Writer, Scientist, "Knowing a great deal is not
the same as being smart; intelligence is not information alone but also judgment, the manner in
which information is collected and used."

uk
12. Linus Torvalds, 1969-, Finnish software engineer, "Intelligence is the ability to avoid doing
work, yet getting the work done."

,b
AI researchers with a background in knowledge engineering and the symbolic approach to AI will

sis
describe intelligence using ingredients such as the following:
1. the capacity to acquire and apply knowledge; aly
2. the ability to perform reasoning; and
3. the ability to make decisions and plan in order to achieve a specific goal.
An

AI researchers who prefer a behavioural-based approach will describe the intelligent


behaviour of embodied, situated agents using ingredients such as:
e

1. the ability to perform an action that an external intelligent agent would deem to be intelligent;
alu

2. the ability to demonstrate knowledge of the consequences of its actions; and


3. the ability to demonstrate knowledge of how to influence or change its environment in order to
nV

affect outcomes and achieve its goals.

If we think of intelligence using an analogy of mapping, as discussed in the previous chapter, then
oo

we might use the following ingredients to describe intelligence:


1. the ability of an embodied, situated agent to map environments, both real and abstract
(i.e. recognize patterns to provide useful simplifications and/or characterizations of its
ak

environments);
2. the ability to use maps to navigate around its environments;
as

3. the ability to update its maps when it finds they do not fit reality; and
oS

4. the ability to communicate details of its maps to other agents.

Purpose of Artificial Intelligence


nd

As the creature was given an intelligence by the human, such creature has an objective(s) to what is
Sa

sensed and perceived by the human (intelligence). The creature must have human intelligence. To
do so, most importantly, the creature must have some thing to 'do' with the aspects of human
intelligence.

Human senses or feels through the sensors received by human's 'devices', that not implanted but
created by the specialised cells that do their job descriptions. It was carried out within the DNA
soon after zygote experienced mitosis. It was not long after the sperm fertilised the ovum.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 71

The five human senses are sight, hearing, touch, smell, and taste. As human is equipped with such
senses, the human is called sentient. While the sentience, according to Karam, means the ability to
feel and to experience perceptions-in other words, to experience the world through one's senses;
intelligence is defined as the ability to sense, experience, and decide what to do. In other words,
intelligence is defined as the ability to learn new things, to learn from experience, and to use this
knowledge to solve problems. 17

Furthermore, some part of having intelligence is being able to make decisions, intelligent decisions,
humanly or rationally. What makes things complicated in the real life is that rational decisions
sometimes are intertwined with human conscience, vice versa. The decision trees are the heart of

/e
expert system.

,2
Human conscience means human values. And humanity values have been passed from generation to

u1
generation, individually and/or socially. What makes human unique is the creativities in dealing
day-to-day activities in real life. Creativity in (human) artistry, language, literacy, music, can
generate ideas and innovations as well. Humour and the associated ones are the mighty examples.

uk
Human Intelligence Defined

,b
Human intelligence is the intellectual capacity of humans, which is characterized by perception,

sis
consciousness, self-awareness, and volition. Intelligence enables humans to remember descriptions
of things and use those descriptions in future behaviors. It gives humans the cognitive abilities to
aly
learn, form concepts, understand, and reason, including the capacities to recognize patterns,
comprehend ideas, plan, problem solve, and use language to communicate. Intelligence enables
An
humans to experience and think.18

While self-awareness and volition have been the easy parts to be implanted on the creature right
e

from the start, from design to operational; the other 2 factors, perception-sentience and conscience,
alu

have been the hardest parts. According to Macmillan English Dictionary, volition is defined as the
power or ability to decide something by yourself and to take action to get what you want. A more
usual word is will. For example, Did he come of his own volition? 19
nV

Self-Awareness
oo

Self-awareness can be articulated by self-control. The control is binary based, Yes or No, Do This
or Donot Do This, Proceed or Stop. The third option is else, IF-THEN-ELSE. Then, there is the
ak

control theory, intelligent control, the grandchild of cybernetics. Proceed or continue means that
there will be action(s) to be taken, work(s) to be done. The work(s) can be mechanical and/or
as

electrical, controlled and regulated by the sensory devices. The creatures will behave in response to
oS

changes in the environment.

The mechanical creatures have been invented to ease human lives. They are to work or perform on
nd

human's behalf. Some people name the human-age creatures by artifacts. Some people call it
automata, the mechanical beings that act (on their own), but do not think. 20
Sa

17
P. Andrew Karam, Science Foundations: Articial Intelligence, Chelsea House, New York, 2012, p.9
18
Human intelligence http://en.wikipedia.org/wiki/Human_intelligence, 29 April 2015, at 20:10. See also
Evolution of human intelligence http://en.wikipedia.org/wiki/Evolution_of_human_intelligence; Salter W Sternberg RJ,
(1982). Handbook of human intelligence. Cambridge, UK: Cambridge University Press; N. J. Mackintosh (2011). IQ
and Human Intelligence (second ed.). Oxford: Oxford University Press.
19
Volition, Macmillan English Dictionary for Advanced Learners, 2007.
20
P. Andrew Karam, Articial Intelligence, p.9.
72 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Some Human-Age Creatures

1. A water clock with a regulator that maintained a constant flow rate. It was known as the first
self-controlling machine, built by Ktesibios of Alexandria (c. 250 B.C.). 21
2. Antikythera devices (or mechanisms) was built to track the planet positions and moon phases. It
was built around 100 B.C.22
3. In ancient Greece, Hephaestus is known as the god of craftsmen and technology.
a. Hephaestus built metal automatons, including walking tripods, to help his work and bring
things back and forth from his home to Mount Olympus.
b. Hephaestus created human-like machines made of bronze to help him move from place to

/e
place, according to Homer's epic poem The Iliad.

,2
c. Talos, a giant man made of bronze, Talos was responsible for protecting the island of Crete
from pirates and other invaders. He would circle the island three times each day to do so.

u1
4. Pygmalion, a sculptor, fell in love with one of his creations. This creation is brought to life by
the goddess Venus.
5. Yan Shi, a craftsman, made an automaton, a mechanical man for the emperor. It acted just like a

uk
person. It was so lifelike as it was able to walk, sing, wink at the ladies of the royal court. It
happened in ancient China, more than 2,000 years ago.

,b
6. In Jewish legends, a golem was a man made of clay that was brought to life, by Judah Loew ben
Bezalel (1520-1609) of Prague, through rituals and magic. It was created to protect the Jews of

sis
the city from attack. However, it became more and more violent and could not be controlled. It
finally was stopped when the rabbi was able to erase the first letter of a word written on the
aly
golem's forehead. The rabbi changed the word from emet (Hebrew for "truth") to met (Hebrew
for "death").
An

Some people claim that:


1. the golem was not an automaton,
e

2. the golem was not an intelligent,


alu

3. the golem was a creature that acts not intelligently,


4. the golem behaved like a chaotic animal, as it started acting on its own.
nV

Algorithm, A Messing Device to Human Intelligence


oo

To do with human intelligence means to mess with the human intelligence, to cope with the human
intelligence, to reproduce aspects of human intelligence, to replicates all key aspects of human
intelligence, and so on.
ak

In doing so, the creature must have some 'thing' in hand to deal with the human intelligence. That
as

'thing' is called value. In human terms, it is called preferences. It can be right or wrong, the
oS

boundaries, chances, triggers, rules, directives, and so on. Some times, to humans, the preferences
can not be clear-cut. Rational decisions sometimes are intertwined with human conscience, vice
versa.
nd

In computing, the thing is called algorithm. Macmillan English Dictionary defines it as a set of rules
Sa

for solving problems or doing calculations, especially rules that a computer uses. Nevertheless,
algorithms are also implemented by other means, such as in a biological neural network (for

21
Other examples of self-regulating feedback control systems include the steam engine governor (James Watt,
1736-1819), the thermostat (and submarine, Cornelis Drebbel, 1572-1633. These inventions create the mathematical
theory of stable feedback systems. Stuart J. Russell and Peter Norvig, Artifiial Intelligence, p.15.
22
P. Andrew Karam, Articial Intelligence, p.9.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 73

example, the human brain implementing arithmetic or an insect looking for food), in an electrical
circuit, or in a mechanical device. 23

Algorithm in Briefs

The concept of algorithm has existed for millenias. A partial formalization, that become the modern
algorithm, began with attempts to solve the Entscheidungsproblem (the "decision problem") posed
by David Hilbert in 1928. Subsequent formalizations were framed as attempts to define "effective
calculability" or "effective method". The algorithm formalisations included
1. the Gdel-Herbrand-Kleene recursive functions of 1930, 1934 and 1935,

/e
2. Alonzo Church's lambda calculus of 1936,

,2
3. Emil Post's "Formulation 1" of 1936, and
4. Alan Turing's Turing machines of 1936-7 and 1939.

u1
In mathematics and computer science, an algorithm can be defined as a self-contained step-by-step
set of operations to be performed. The operations include calculation, data processing, and

uk
automated reasoning. Algorith limits what could be done with logic and computation. It is an
effective method as it confines:

,b
1. a finite amount of space and time to do the operations,
2. a finite number of well-defined successive states, eventually

sis
3. producing "output", and
4. terminating at a final ending state. aly
The transition from one state to the next is not necessarily deterministic; some algorithms, known as
An
randomised algorithms, incorporate random input. There may also other algorithms take places such
as genetic algorithms, learning algorithms, etc.
e

Algorithm, A Means for Logical Deduction


alu

Algorithms for logical deduction were applied and formalised in general mathematical reasoning.
nV

Logic, computation (mathematical formalisation), and probability are the three fundamental areas of
AI. In 1847, George Boole (1815-1864) worked out the details of propositional, or Boolean, logic.
In 1879, Gottlob Frege (1848-1925) extended Boole's logic to include objects and relations, creating
oo

the first-order logic that is used today. Alfred Tarski (1902-1983) introduced a theory of reference
that shows how to relate the objects in a logic to objects in the real world.
ak

The term algorithm comes from al-Khowarazmi, a Persian mathematician of the 9th century, whose
writings also introduced Arabic numerals and algebra to Europe; while the first nontrivial algorithm
as

is thought to be Euclid's algorithm for computing greatest common divisors of two numbers, a and b
oS

in locations named A and B.

The Euclid algorithm (c. 300 B.C) proceeds by successive subtractions in two loops: IF the test B
nd

>= A yields "yes" (or true) (more accurately the number b in location B is greater than or equal to
the number a in location A) THEN, the algorithm specifies B <- B - A (meaning the number b - a
Sa

replaces the old b). Similarly, IF A > B, THEN A <- A - B. The process terminates when (the
contents of) B is 0, yielding the g.c.d. in A. (Algorithm derived from Scott 2009:13; symbols and
drawing style from Tausworthe 1977).

23
Algorithms http://en.wikipedia.org/wiki/Algorithm.
74 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak

Figure 8 Flowchart Euclid


as

Bagan Flowchart Euclid


https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/db/Euclid_flowchart.svg
oS

The Binary System


nd

Before there is an ELSE, the option only confines to Yes or No, 0 or 1, the binary system. The
Sa

binary number system was invented by Leibniz, along with calculus, a number of different
mechanical calculators. Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716), a German mathematician and
philosopher, did surpass Pascal by building a calculator that could add, subtract, multiply, and take
roots, whereas the Pascaline could only add and subtract.24

Leibniz built a mechanical device intended to carry out operations on concepts rather than numbers,
but its scope was rather limited. Leibniz thought it would be possible to calculate equations applied

24
Stuart J. Russell and Peter Norvig, Artificial Intelligence, p.1.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 75

to basic human problems and thoughts. Leibniz also tried to develop a "calculus of reason." This
type of math was based on his belief that it would be possible to use formulas to represent human
thought. If Leibniz were correct, then we could easily make machines that could think. 11

To analyse and differentiate the exact 0 or 1, Countess Ada Lovelace (1815-1852) put the world's
first programming language to run on Babbage's Difference Engine No.1. At that time, it was the
world's most advanced calculating devices created by Charles Babbage (1791-1871), a British
mathematician and inventor. He first conceived the idea of an advanced calculating machine to
calculate and print mathematical tables in 1812, as a way to eliminate inaccuracies associated with
compiling mathematical tables by hand. It was a decimal digital machine-the value of a number

/e
represented by the positions of toothed wheels marked with decimal numbers.

,2
PageRank as Google's Algorithm25

u1
PageRank was one of the two original ideas that set Google's search apart from other Web search
engines when it was introduced in 1997. (The other innovation was the use of anchor text-the

uk
underlined text in a hyperlink-to index a page, even though the anchor text was on a different page
than the one being indexed.)

,b
PageRank was invented to solve the problem of the tyranny of TF scores: if the query is [IBM],

sis
how do we make sure that IBM's home page, ibm.com, is the first result, even if another page
mentions the term "IBM" more frequently? The idea is that ibm.com has many in-links (links to the
aly
page), so it should be ranked higher: each in-link is a vote for the quality of the linked-to page.
An
But if we only counted in-links, then it would be possible for a Web spammer to create a network of
pages and have them all point to a page of his choosing, increasing the score of that page.
Therefore, the PageRank algorithm is designed to weight links from high-quality sites more heavily.
e

What is a high-quality site? One that is linked to by other high-quality sites.


alu

The definition is recursive, but we will see that the recursion bottoms out properly. The PageRank
nV

for a page p is defined as:

PR(p) = ((1 - d) / N) + (d . Sigma_i (PR(in_i) / C (in_i))


oo

where PR(p) is the PageRank of page p, N is the total number of pages in the corpus, in_i are the
pages that link in to p,and C(in_i) is the count of the total number of out-links on page in_i. The
ak

constant d is a damping factor. It can be understood through the random surfer model: imagine a
Web surfer who starts at some random page and begins exploring.
as
oS

With probability d (we'll assume d=0.85) the surfer clicks on one of the links on the page (choosing
uniformly among them), and with probability 1 - d she gets bored with the page and restarts on a
random page anywhere on the Web. The PageRank of page p is then the probability that the random
nd

surfer will be at page p at any point in time. PageRank can be computed by an iterative procedure:
start with all pages having PR(p)=1, and iterate the algorithm, updating ranks until they converge.
Sa

Expected Values on Products

Secara sederhana, pasar dibentuk oleh 3 unsur, yakni penjual, pembeli, dan produk. Transaksi hanya
akan terjadi bila penjual dan pembeli mendapatkan kesepakatan satu sama lain terhadap produk
yang diperdagangkan. Pembeli mau membayar pada satu tingkat harga satu produk yang dianggap

25
Stuart J. Russell and Peter Norvig, Artificial Intelligence, p.871.
76 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

memiliki nilai yang diharapkan (expected values).

Harapan pembeli terhadap produk memiliki karakteristik tersendiri, eksklusif, dan subjektif. So,
how do we define a product? Perbedaan persepsi, perspektif, kepentingan, dan lainnya membuat
segala bentuk dan upaya pengklasifikasian apa pun, termasuk produk, tidak berbeda halnya dengan
aktivitas pigeon-holing, subjektif, overlapping, tumpang-tindih.

Pengklasifikasian produk yang sifatnya subjektif sering rancu bila dilihat dari sudut pandang lain.
Hal ini berlaku bagi siapa dan apa pun yang mencoba melakukan klasifikasi. Divisi Statistik PBB,
WCO, dan berbagai badan dunia lainnya membuat klasifikasi produk berdasarkan serangkaian

/e
spesifikasi standar dan kriteria tertentu.

,2
Sementara masyarakat umum membagi kelompok produk berdasarkan penilaian subjektivitas yang

u1
eksklusif, tersendiri dan bisa berbeda di setiap orang seperti ketersediaan di alam; ketersediaan
produk pengganti dan pelengkap, kelengkapan fitur, ketahanan, tingkat kebutuhan/prioritas, dan
lainnya.

uk
Wikipedia mengklasifikasikan produk atas 9 jenis berikut:

,b
1. public goods, private goods, common goods, common-pool resource, club goods, anti-rival
goods, global public goods, global commons.

sis
2. (non-)rivalrous goods, (non-)excludable goods.
3. complementary goods, substitute goods, independent goods. aly
4. free goods, positional goods.
5. (non-)durable goods, intermediate goods (producer goods), final goods, capital goods.
An
6. inferior goods, normal goods (necessity goods), neutral goods, ordinary goods, giffen goods,
luxury goods, veblen goods, superior goods.
7. search goods, (post-)experience goods, credence goods.
e

8. merit goods, demerit goods.


alu

9. damaged goods, composite goods, intangible goods.


nV

Sistem Klasifikasi Produk

Secara etimologi, klasifikasi berbeda dengan nomenclature. Dalam prakteknya, dua istilah tersebut
oo

dianggap bersinonim. Ketika klasifikasi hanya memiliki satu hierarki, daftar merupakan istilah yang
lebih banyak digunakan. Dua sistem klasifikasi produk yang utama adalah berdasarkan aktivitas
ekonomi dan atas sifatnya sebagai barang dan jasa.
ak

Aktivitas ekonomi pada umumnya terbagi atas bidang produksi, distribusi, dan konsumsi. Khusus
as

untuk jasa, pertukaran atau perdagangannya tidak bisa dipisahkan dari aktivitas produksi.
oS

Sementara aktivitas produksi tergantung berbagai kondisi yang dipersyaratkan oleh konsumen
untuk dikonsumsi.
nd

ISIC (International Standard Industrial Classification of All Economic Activities) merupakan sistem
klasifikasi produk yang pertama kali digunakan di dunia, yakni sejak 1948. 26 Aktivitas ekonomi
Sa

yang diklasifikasikan mencakup bidang produksi, lapangan kerja, PDB, dan statistik lainnya.

Sementara SITC (Standard International Trade Classification) mulai diterapkan sejak tahun 1950. 27
ISIC, SITC, dan berbagai standar klasifikasi lainnya dikelola oleh Divisi Statistik PBB (UNSD).
Pengelompokan komoditi menurut SITC dibuat berdasarkan materi yang digunakan dalam proses

26
ISIC (1948), complete publication, http://unstats.un.org/unsd/cr/registry/regdntransfer.asp?f=204
27
SITC (1950), complete publication, http://unstats.un.org/unsd/cr/registry/regdntransfer.asp?f=263
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 77

produksi, tahap pengolahan, praktek pasar dan pemakaian produk, pentingnya komoditi dalam
perdagangan dunia, dan perubahan teknologi.

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 9 Peta keterkaitan antara ISIC, SITC, HS, CPC, CPA, NACE
Bagan Peta keterkaitan antara ISIC, SITC, HS, CPC, CPA, NACE
http://ec.europa.eu/eurostat/statistics-explained/images/0/06/International_system_of_classifications.png
Catatan:
1. ISIC (International Standard Classification of All Economic Activities) Rev.4.28

28
unstats.un.org/unsd/publication/seriesM/seriesm_4rev4e.pdf
78 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

2. SITC (Standard International Trade Classification) Rev.4.29


3. BEC (Broad Economic Categories) Rev.4.30
4. HS (Harmonized Commodity Description and Coding System) 2012.31
5. CPC (Central Product Classification) Ver.2.32
6. CPA (Classification of Products by Activity in the European Economic Community).33
7. PRODCOM (Production Communautaire), the EU goods classification used for industrial production statistics.
8. CN (Combined Nomenclature), a European classification of goods used for foreign trade statistics 2012.

Dalam rangka sinkronisasi pengkodean dan pendeskripsian produk, WCO (World Customs
Organization d/h Customs Cooperation Council) mulai mengembangkan sistem dengan nama HS
(Harmonized commodity description and coding System). Tujuannya untuk mendapatkan kejelasan

/e
spesifikasi produk bagi pemberlakuan tarif, cukai, bea masuk dan bea keluar atas produk yang
diekspor oleh suatu negara dan diimpor oleh negara lain.

,2
HS yang mulai berlaku sejak tahun 1988 merupakan pengembangan dari BTN (Brussels Tariff

u1
Nomenclature). BTN yang dikembangkan oleh CCC (Customs Cooperation Council) sejak tahun
1950 berganti nama menjadi CCCN (Customs Cooperation Council Nomenclature) di tahun 1974.

uk
Di tahun 1983, CCCN diganti oleh HS.

,b
Beberapa klasifikasi produk lainnya yang umum lainnya mencakup BEC (Broad Economic
Categories) dan CPC (Central Product Classification). BEC merupakan klasifikasi barang (SITC-3

sis
digit) yang bisa ditransportasikan menurut pemakaian akhir dan mulai dipakai sejak 1971.
aly
CPC merupakan klasifikasi barang menurut ciri fisik atau bentuk layanan yang diberikan, dan tidak
harus merupakan hasil produksi dari satu aktivitas seperti yang didefinisikan dalam ISIC. Dengan
kata lain, output suatu industri bisa lebih dari satu produk dari berbagai macam produk/jasa antara. 34
An

Sistem klasifikasi ini mulai diterapkan sejak tahun 1989.35


e

Lebih jauh, sistem klasifikasi produk dapat dibedakan menurut penyusun, 36 kegunaan, atau wilayah
alu

penerapannya. Beberapa sistem klasifikasi produk menurut kegunaannya, antara lain: 37


1. ICATUS (International Classification of Activities for Time-Use Statistics).38
2. COFOG (Classification of the Functions of Government).
nV

3. COICOP (Classification of Individual COnsumption by Purpose).


4. COPNI (Classification Of the Purposes of Non-profit Institutions serving households).
5. COPP (Classification of the Outlays of Producers according to Purpose).
oo

Beberapa sistem klasifikasi produk menurut wilayah penerapannya, antara lain:


ak

1. NAICS (North American Industry Classification System). 39


as

29
unstats.un.org/unsd/publication/SeriesM/SeriesM_34rev4e.pdf
oS

30
http://unstats.un.org/unsd/pubs/gesgrid.asp?id=331, http://unstats.un.org/unsd/publication/SeriesM/Series
M_53rev4e.pdf, ec.europa.eu/eurostat/ramon/other_documents/bec/BEC_Rev_4.pdf
31
http://www.wcoomd.org/en/topics/nomenclature/instrument-and-tools/hs_nomenclature_2012/hs_nomen
nd

clature_table_2012.aspx
32
UN Statistics Division, http://unstats.un.org/unsd/cr/registry/regcst.asp?Cl=16
Sa

33
http://ec.europa.eu/eurostat/ramon/nomenclatures/index.cfm?TargetUrl=LST_NOM_DTL&StrNom=CP
A_2008&StrLanguageCode=EN&IntPcKey=&StrLayoutCode=HIERARCHIC
34
Beberapa statistik lainnya mencakup konsumsi barang setengah jadi dan barang akhir, modal, impor/ekspor,
harga, arus komoditi, stok atau sisa barang, tabel input/output, neraca pembayaran, dan lainnya.
35
OECD, Glossary of Statistical Terms: Central Product Classification (CPC), 20130408, http://stats.oecd.
org/glossary/detail.asp?ID=309
36
UN Statistics Division, Statistical Standards by Maintenance Organization http://unstats.un.org/unsd/iiss/ List-
of-International-Organizations.ashx
37
http://unstats.un.org/unsd/cr/registry/regdnld.asp
38
http://unstats.un.org/unsd/methods/timeuse/icatus/icatus_2.htm
39
http://www.census.gov/eos/www/naics/
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 79

2. NAPCS (North American Product Classification System). 40


3. RAMON (Eurostat Reference And Management Of Nomenclatures).41
4. NACE (Nomenclature statistique des activits conomiques dans la Communaut europenne,
Statistical Classification of Economic Activities in the European Community) Rev.2. 42

Pengertian Produk

Produk bisa berarti barang (goods) atau jasa (service). Dalam perdagangan internasional, komoditi
merupakan sinonim dari barang. Definisi produk tergantung asosiasi dan/atau konotasi yang
diinginkan dan sistem klasifikasi tertentu.43 Menurut Merriam-Webster, produk merupakan sesuatu,

/e
yakni hasil dari suatu proses (something, that is the result of a process). Proses tersebut bisa berupa

,2
kondisi, lingkungan fisik dan/atau psikis, upaya atau kerja fisik atau intelektual.

u1
Beberapa asosiasi terkait produk:
1. Dalam pemasaran, produk merupakan sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dalam rangka
memenuhi keinginan atau kebutuhan.

uk
2. Dalam penjualan eceran, produk disebut merchandise.
3. Dalam manufaktur (proses produksi), produk merupakan bahan baku yang dibeli dan dijual

,b
sebagai barang akhir (finished goods).
4. Dalam perdagangan, produk merupakan komoditi yang diperjual-belikan di pasar. Sementara

sis
komoditi sering dikaitkan sebagai bahan baku seperti produk logam dan pertanian.
5. Dalam manajemen proyek, produk merupakan tujuan (objectives) dari proyek.
aly
6. Dalam biologi, produk merupakan sesuatu yang dibuat oleh enzim dari substrate-nya.
7. Dalam kimia, produk merupakan substansi akhir dari suatu reaksi kimia.
An
8. Dalam matematika, produk merupakan hasil perkalian.

Jenis Produk berdasarkan Elastisitas Permintaan dan/atau Penawaran


e
alu

Dalam ilmu ekonomi, pengklasifikasian produk dapat dengan mudah dibedakan melalui dua
indikator utama, yakni unsur permintaan dan unsur penawaran. Suatu produk bersifat elastis ketika
nV

elastisitasnya bernilai lebih dari 1 (pd>1). Sebaliknya, produk menjadi tidak elastis, ketika
elastisitasnya bernilai kurang dari 1 (pd<1). Penjual produk sangat mengharapkan produknya
bersifat tidak elastis. Pada (harga permintaan) produk yang tidak elastis, konsumen akan membeli
oo

produk pada tingkat harga berapa pun.

Elastisitas harga (permintaan) pada umumnya bersifat negatif, yakni bila harga naik, jumlah
ak

permintaan menurun. Qd = f (P). Hal ini berlaku bagi produk yang bersifat normal, yakni dimana
hukum permintaan berlaku. Pada produk yang tidak normal seperti produk Veblen atau Giffen,
as

elastisitas harga permintaan bernilai positif.


oS

Pada produk netral, jumlah permintaan tidak tergantung pendapatan, melainkan harga produk
substitusi (cross elasticity of demand atau cross-price elasticity of demand). Pada produk asli
nd

(ordinary), jumlah permintaan naik ketika harga turun, dan sebaliknya. Produk asli bisa bersifat
normal, inferior, atau kaku (sticky); tetapi bukan merupakan produk Giffen.
Sa

40
http://www.census.gov/eos/www/napcs/index.html
41
http://ec.europa.eu/eurostat/ramon/nomenclatures/index.cfm?TargetUrl=LST_NOM&StrGroupCode=C
LASSIFIC&StrLanguageCode=EN
42
http://ec.europa.eu/eurostat/statistics-explained/index.php/NACE_backgrounds
43
Eurostat, Section II - Main Methodological Concepts, European Commission, http://ec.europa.eu/eurostat
/ramon/miscellaneous/gen_intro_class/section_2.htm
80 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Pada produk inferior, jumlah permintaan menurun ketika pendapatan naik. Pada produk Giffen,
jumlah permintaan naik ketika harga produk justru naik (berlawanan dengan hukum permintaan).
Sementara pada produk Veblen, jumlah permintaan bertambah ketika konsumen merasa sudah
saatnya dia harus memiliki status yang lebih baik dengan membeli produk pada tingkat harga
berapa pun.

/e
,2
u1
uk
,b
Permintaan yang tidak elastis sempurna Permintaan yang elastis sempurna
Bagan Pembandingan permintaan yang elastis sempurna dan tidak elastis sempurna
Sumber: Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Price_elasticity_of_demand

sis
Figure 10 Pembandingan permintaan yang elastis sempurna dan tidak elastis sempurna
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/99/Elasticity-inelastic.png
aly
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Elasticity-elastic.png
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 11 Jenis barang menurut ilmu ekonomi


Bagan Jenis barang menurut ilmu ekonomi
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f5/Types_of_goods.svg

Jumlah permintaan dan/atau penawaran tergantung elastisitas yang melekat pada produk tersebut.
Beberapa bentuk elastisitas yang melekat adalah:
1. harga produk tersebut di segi penawaran (price elasticity of supply), rasio persentase perubahan
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 81

jumlah penawaran terhadap persentase perubahan harga;


2. harga produk tersebut di segi permintaan (price elasticity of demand), tujuannya untuk mengukur
pergeseran (di sepanjang kurva) permintaan.
3. harga produk lain di segi permintaan (cross-price elasticity of demand), rasio persentase
perubahan permintaan satu barang terhadap persentase perubahan permintaan barang lain;
tujuannya untuk mengukur pergeseran (kurva) permintaan.
4. harga produk pengganti (substitusi) (elasticity of substitution between factors of production;
elasticity of intertemporal substitution), bersifat substitusi, jika ij > 0. Permintaan terhadap
suatu barang akan naik ketika harga barang lain naik; ketika ij 0, produk bersifat close
substitute.

/e
5. harga produk pelengkap (komplementer) (cross elasticity of demand atau cross-price elasticity of

,2
demand), bersifat komplemen, jika ij < 0; Permintaan terhadap suatu barang akan turun ketika
harga barang lain naik.

u1
6. pendapatan konsumen (income elasticity of demand), rasio persentase perubahan jumlah
permintaan terhadap persentase perubahan pendapatan, tujuannya untuk mengukur pergeseran
(kurva) permintaan.

uk
7. kemakmuran konsumen (wealth elasticity of demand), rasio persentase perubahan jumlah
permintaan suatu barang terhadap perubahan pada kemakmuran konsumen.

,b
Elastisitas atau efek kemakmuran suatu barang bisa berdampak pada besar pengeluaran (konsumsi

sis
atau permintaan). Hal ini disejajarkan dengan efek pendapatan dari income elasticity of demand
atau efek substitusi dari elastisitas harga. Efek kemakmuran disebut efek Pigou bila terkait dengan
aly
employment.
An
Nilai kemakmuran pribadi atau individu bisa dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
wealth = cash balances + government bonds + housing equity + stocks + other assets - debt
e

Elastisitas pendapatan bisa diukur sebagai produk elastisitas kemakmuran dengan tingkat hasil
alu

investasi. income elasticity = wealth elasticity * rate of investment return


nV

Pendapatan dan (investasi aset) kapital merupakan dua hal yang berbeda. Dalam kasus umum, efek
kemakmuran bagi kaum miskin adalah lebih tinggi dari orang kaya. Pola hidup si miskin akan
berubah, tetapi tidak bagi orang kaya (relatif tidak berubah). Ukuran efek kemakmuran didasari
oo

persepsi (si miskin) bahwa perubahan kemakmuran bersifat permanen.

Capital gain dari aset finansil cenderung memiliki efek kemakmuran yang lebih kecil bagi konsumsi
ak

diukur secara nominal ataupun melalui penghitungan NPV atas ekspektasi pendapatan. Elastisitas
kemakmuran cenderung jatuh pada aset yang rentan (sikap risk aversion), kecuali mereka memilih
as

untuk melikuidasi asetnya.


oS

Siklus Produk
nd

Konsep siklus produk (product lifecycle) dapat dibedakan menurut beberapa sudut pandang, seperti
keberadaannya di pasar, teknologi yang dipakai, dan aspek pemasaran. Dalam sudut pandang
Sa

keberadaannya di pasar, siklus hidup produk dapat dibedakan atas beberapa tahapan berikut:
1. Pengembangan. Pada tahap ini, produk diuji dan prototipenya dibuat. Tahapan ini sebenarnya
adalah lanjutan dari riset pasar dan teridentifikasinya kebutuhan dan keinginan konsumen. Saat
produk dinilai layak secara komersil, produk dibuat massal dan dijual ke pasar. Pada tahap ini,
pengeluaran perusahaan adalah tinggi, tidak ada penjualan, dan tidak ada pendapatan.
2. Pengenalan. Pada tahap ini, produk baru sudah dibuat dan tersedia di pasar, pelanggan baru
sedikit, belum ada persaingan, penjualan rendah, keuntungan kecil atau bahkan nol, biaya
distribusi dan promosi masih tinggi, risiko gagal pasar masih tinggi, pasar masih tidak pasti.
82 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Harga yang masih tinggi bertujuan untuk mendapatkan marjin keuntungan yang tinggi; untuk
menutupi biaya (promosi dan distribusi) yang tinggi karena jumlah output yang masih kecil; dan
masalah teknologi produksi masih belum teratasi.
3. Pertumbuhan. Ketika produk sudah populer di konsumen, penjualan mulai naik. Pertumbuhan
dan penurunan penjualan produk yang lagi trend, modis, atau in bisa sangat cepat dan singkat.
Pada tahap ini, iklan masih sangat gencar.
4. Matang (maturity). Ketika produk sudah mapan di pasar dan konsumen sudah terpuaskan,
pertumbuhan produk melambat. Di tahap ini, produk yang sukses di pasar mendapat tekanan dari
pesaing. Produsen harus mempertahankan posisi produknya di pasar atau mulai menerapkan
strategi perluasan (merek). Di tahap ini pula, perusahaan mulai memetik hasil pengeluaran dan

/e
investasi awal yang tinggi, yakni tahap start up dan pengembangan.

,2
5. Kejenuhan. Pasar yang sudah mapan mulai mengalami kejenuhan ketika pertumbuhan dirasa
tidak mungkin lagi. Pada tahap ini, penjualan mulai stabil dan iklan menjadi tidak berguna. Di

u1
sisi lain, pesaing mulai populer dan punya posisi di pasar.
6. Penurunan. Cepat atau lambat penjualan menurun akibat perubahan selera konsumen atau
adanya pilihan baru dari produk pesaing. Perusahaan perlu menerapkan strategi perluasan (yang

uk
lain) untuk menjaga produk tetap exist di pasar.

,b
Dalam sudut pandang adopsi teknologi, atau teori difusi inovasi ala Everett Rogers, siklus produk
terbagi atas 5 tahap, yakni

sis
1. innovator yang sangat paham dengan pelanggannya dan mampu mencoba (membuat dan
menjual) produk yang belum teruji (diterima dan laku di pasar);
aly
2. pemakai awal (early adopters) yang biasanya pemimpin opini yang terdidik;
3. massa awal, konsumen yang berhati-hati dan cenderung menghindari risiko (early majority-
An
careful consumers);
4. massa pengikut, pelanggan yang skeptis; dan
5. pengikut terakhir (laggards) yang menghindari perubahan.
e
alu

Beberapa konsep yang sejenis dengan teori difusi inovasi membagi siklus produk atas 4 tahapan,
yakni inovasi, litbang, bleeding edge, atau new product development (NPD); sindikasi, kenaikan,
nV

atau leading edge; difusi, penerimaan inovasi, atau kematangan; dan substitusi (teknologi),
penurunan (penjualan), atau decay.
oo

Siklus produk dapat dilihat sebagai proses produksi (manufacturing) atau sistem produksi yang
berangkat dari tahapan konsepsi awal sampai ke titik puncak (kulminasi) untuk turun lagi.
Teknologi yang dipakai bisa terlindungi akibat adanya perlindungan paten dan merek dagang.
ak

Produksi massal, lean manufacturing, sub-contracting, dan praktek produksi lainnya bisa membuat
hak paten produksi menjadi tidak berguna.
as
oS

Manajemen siklus produk (PLM) kemudian bertransformasi menjadi 1 dari 4 batu pijakan bagi
struktur teknologi informasi perusahaan manufaktur. Tiga batu pijakan lainnya mencakup
manajemen komunikasi dan informasi dengan pelanggannya (CRM, customer relationship
nd

management); pemasoknya (SCM, supply chain); dan sumber daya perusahaan (ERP, enterprise
resource planning).
Sa

Dalam banyak kasus, produk yang sangat laku di pasar dan memiliki marjin keuntungan yang tinggi
memaksa pesaing untuk mendapatkan informasi kehebatan dan keunggulan produk tersebut.
Beberapa cara yang terkenal adalah dengan melakukan reverse engineering dan product teardown.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 83

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 12 Siklus Produk: Tahapan Adopsi Teknologi


Bagan Siklus Produk: Tahapan Adopsi Teknologi
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/archive/4/45/20110714211709%21DiffusionOfInnovation.png
84 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Pemahaman terhadap cara dan keunggulan kerja produk unggulan tersebut membuat pesaing
mampu mengestimasi bill of materials (BOM). Pesaing kemudian merancang product breakdown
structure (PBS). Berdasarkan PBS, pesaing mereka mendisain work breakdown structure (WBS),
termasuk didalamnya aktivitas value breakdown structure (VBS).

Value Creation on Products

Salah satu prinsip utama dari ekonomi atau bisnis adalah beli murah, jual mahal. Beli A pada harga
atau nilai yang rendah, jual A+ pada harga atau nilai yang lebih tinggi. A bisa berupa aset fisik atau
non-fisik. A+ bisa berarti aset yang telah mengalami penambahan sesuatu. Selisih nilai antara A+

/e
dan A disebut kekayaan (wealth) yang tercipta, surplus, keuntungan.

,2
Nilai A bisa merefleksikan kemauan membayar (willingness to pay) seseorang demi mendapatkan /

u1
mengkonsumsi (nilai guna) A. Kemauan tersebut bisa dibedakan antara keinginan mendapatkan A
dan kemampuan membayar untuk mendapatkan A. Dalam kondisi (barang) normal, harga yang
dibayarkan pembeli adalah nilai maksimal yang bisa dibayar; sementara bagi penjual, tingkat harga

uk
yang terjadi adalah nilai minimum yang bisa diterima (demi mendapatkan keuntungan normal).

,b
Dalam kondisi lain, ketika pembeli merasa A itu sebagai kebutuhan absolut, dia rela membayar
pada tingkat harga berapa pun. Di sisi lain, permintaan pengadaan A menjadi suatu kebutuhan

sis
relatif ketika disuarakan oleh para aktor dan badut politik yang disampaikan melalui berbagai
reportase media. Mereka biasanya gencar menyuarakan tingginya 'kebutuhan' realisasi beberapa
aly
program pemerintah bagi beberapa tujuan sosial yang seakan-akan mendesak ('prioritas utama').
An
Nilai yang tercipta bagi penjual adalah ketika pemasukan (revenues) adalah lebih besar dari
pengeluaran (expenses), harga yang diterima adalah lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
Pembeli atau pelanggan mau membeli barang atau jasa A tersebut ketika memiliki nilai tambah
e

yang lebih baik dibanding produk sejenis. Bagi pemegang saham, penciptaan nilai terjadi ketika
alu

harga saham di pasar mengalami kenaikan.


nV

Dewasa ini, banyak pihak menyuarakan perlunya penyesuaian cara dalam menilai harga saham
yang tepat, yakni tidak semata berdasarkan kinerja organisasi dalam bentuk peningkatan pendapatan
(earnings) atau aset, tetapi juga melibatkan hal-hal yang tidak kasat mata seperti teknologi, inovasi,
oo

gagasan, kekayaan intelektual, aliansi, orang (kapabilitas manajemen), hubungan industri, hubungan
pelanggan, hubungan komunitas, dan merek.
ak

Salah satu cara untuk menciptakan nilai jangka pendek adalah dengan memotong biaya dan
melakukan investasi yang meningkatkan daya saing dan pertumbuhan jangka panjang. Dus,
as

penciptaan nilai lebih merupakan cara fundamental dalam memahami dan merencanakan
oS

keberhasilan perusahaan. Investasi pada aset kasat mata (seperti litbang, pelatihan karyawan,
pembangunan merek) lebih merupakan aktivitas jangka panjang yang bisa menambah keunggulan
kompetitif karena sifat dan manfaatnya yang bersifat tidak langsung.
nd

Arus kas, permintaan, harga, dan hasil investasi (ROI) merupakan ukuran finansil dasar. Sementara
Sa

ukuran primer dinyatakan dalam nilai bagi pelanggan (value to the customer), biaya, dan arah
inovasi. Perhatian yang lebih baik bagi ukuran primer bisa memberikan dampak yang mengesankan
terhadap ukuran finansil dasar. Penciptaan nilai dalam industri, perusahaan, dan pasar
membutuhkan pemahaman yang lebih baik pada sumber dan pengendali (drivers) penciptaan nilai.

Beberapa bentuk penciptaan nilai adalah:


1. konsistensi pada mutu dan penyerahan produk menurut waktu. Berbagai faktor yang terlibat
seperti proses, keahlian, dan sistem menjadi semakin bernilai bagi perusahaan.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 85

2. inovasi dan kinerja tinggi. Berbagai faktor yang terlibat untuk ekspektasi outcome dengan
fungsional superior tersebut menjadi semakin bernilai pula.
3. konsistensi pada penyelarasan (alignment) aksi dan kapabilitas dengan pemenuhan kebutuhan
pelanggan (customer value propotion) merupakan inti dari pelaksanaan strategi.

Keunggulan Bersaing

Buy low, sell high. Buy cheap, sell expensive. Dalam bahasa ekonomi, beli murah adalah
minimisasi biaya. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keunggulan bersaing dalam menciptakan
nilai, alias keuntungan.

/e
,2
Jual mahal dalam bahasa ekonomi adalah maksimisasi harga penjualan. Dengan harga yang lebih
tinggi, nilai yang diciptakan dan keuntungan yang didapat adalah lebih tinggi. Harga yang lebih

u1
tinggi hanya mau dibayar pembeli ketika dia yakin produk tersebut bisa memberikannya nilai lebih
tinggi dari harga yang dibayarkannya.

uk
Kepemilikan produk diyakini pembeli bisa memberikannya status dan prestise yang lebih baik.
Produk tersebut sangat berbeda (highly differentiated) dalam banyak hal dan memiliki nilai tambah

,b
yang tidak bisa diberikan dari produk sejenis. Tipe produk tersebut seharusnya bersifat superior,
tidak saja secara fisik, tetapi lebih kepada fitur yang ditanamkan didalamnya.

sis
Dalam wikipedia, keunggulan kompetitif didefinisikan sebagai keunggulan strategis yang dimiliki
aly
satu entitas bisnis dibandingkan entitas pesaingnya dalam satu industri kompetitif. Menurut Dess,
Lumpkin, dan Taylor (2005), satu keunggulan kompetitif wujud ketika satu perusahaan memiliki
An
satu produk atau jasa yang dipersepsikan konsumen di pasar tertentu lebih baik dari pesaingnya.

Menurut Ehmke (2008), satu keunggulan kompetitif merupakan satu keunggulan yang didapat dari
e

persaingan dengan menawarkan pelanggan nilai lebih, melalui harga yang lebih murah atau dengan
alu

memberikan manfaat dan layanan tambahan yang membuat harga produk bisa dinaikkan.
nV

Tabel Strategi dan Sumber Keunggulan Kompetitif


Strategy / Advantage Cost Leadership Differentiation
Cost Leadership Yes No
Differentiation No Yes
oo

Focus Yes Yes


Sumber: Euromed Marseille Ecole de Management, Porter and Competitive Advantage
Table 10 Strategy and Sources of Competitive Advantage
ak

Keuntungan yang lebih tinggi memungkin usaha untuk bisa tetap bertahan hidup, usaha
berkelanjutan, serta berhasil dalam jangka panjang. Keunggulan kompetitif bisa memperkuat dan
as

menempatkan satu usaha menjadi lebih superior kinerjanya dibandingkan dengan para pesaingnya.
oS

Teori keunggulan kompetitif pertama kali diusung Michael Porter di tahun 1985 sebagai respon atas
kritikan terhadap teori keunggulan komparatif yang dijelaskan David Ricardo pada tahun 1817.
nd

Ricardo mendorong negara-negara untuk berspesialisasi mengekspor barang primer dan bahan baku
dan terjebak sebagai negara berupah rendah akibat nilai tukar perdagangan (terms of trade).
Sa

Di sisi lain, Porter berpendapat bahwa negara dan perusahaan seharusnya membuat kebijakan yang
menciptakan barang berkualitas tinggi agar bisa dijual dengan harga mahal di pasaran. Di tingkat
negara, pertumbuhan produktivitas seharusnya menjadi fokus strategi nasional.

Koreksi teori keunggulan kompetitif terdapat pada usulan maksimalisasi skala ekonomis pada
produksi barang dan jasa yang bisa dijual pada harga premium. Prinsip dasar keunggulan kompetitif
86 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

terletak pada buruh murah yang tersebar di mana-mana dan sumber daya alam tidaklah diperlukan
bagi perekonomian.

Upaya maksimalisasi dapat dilakukan dengan memberikan atribut kepada produk yang bisa
bersaing dan mengungguli pesaingnya pada masa kini dan nanti (pesaing potensil). Produk yang
kompetitif dicirikan memiliki beberapa bentuk kepemimpinan di pasar seperti pada biaya dan
kemampuan diferensiasi menciptakan produk dengan sifat permintaan tidak elastis (monopolistik).

Beberapa atribut yang umum mencakup:


1. akses terhadap sumber daya alam yang berkualitas tinggi tapi relatif murah,

/e
2. akses terhadap sumber daya manusia yang sangat ahli dan terlatih tapi relatif murah,

,2
3. akses terhadap sumber daya teknologi produksi yang memberikan peningkatan produktivitas dan
efisiensi kerja seperti kemampuan robotik dan teknologi informasi.

u1
Dengan kata lain, sumber daya perusahaan, strategi usaha, dan/atau kemampuan perusahaan
diharapkan mampu menciptakan keunggulan kompetitif. Strategi bisnis merupakan perangkat yang

uk
mampu memanipulasi sumber daya alam dan manusia serta menciptakan keunggulan kompetitif
yang berkesinambungan. Sumber daya perusahaan dan kemampuan merupakan bahan terciptanya

,b
kompetensi distinctives. Kompetensi ini memudahkan inovasi, efisiensi, mutu, dan respon
pelanggan.

sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak

Figure 13 Model Keunggulan Kompetitif


as

Bagan Model Keunggulan Kompetitif


Sumber: QuickMBA.com, Competitive Advantage
oS

http://1.bp.blogspot.com/-
2TUIkocyqX0/Ty_uBmEowuI/AAAAAAAAAaA/EbisvTY6EXs/s1600/competitive+advantage+porter.PNG
nd

Beberapa bentuk sumber daya perusahaan bagi keunggulan kompetitif, menurut QuickMBA.com,
terdiri dari:
Sa

1. paten dan merek dagang.


2. Kecukupan cara (proprietary know-how).
3. Sudah memiliki basis pelanggan.
4. Reputasi perusahaan.
5. Ekuitas merek.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 87

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 14 Rantai nilai generik


Bagan Rantai nilai generik
Sumber: Michael E. Porter, Competitive Advantage, hal.37.
88 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 15 Rantai nilai untuk produsen penjiplak


Bagan Rantai nilai untuk produsen penjiplak
Sumber: Michael E. Porter, Competitive Advantage, hal.47
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 89

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 16 Elemen Struktur Industri


Bagan Elemen Struktur Industri
Sumber: Michael E. Porter, Competitive Advantage, hal.6.
90 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Salah satu indikator utama satu perusahaan telah mencapai dan memiliki keunggulan kompetitif
adalah terjaganya tingkat keuntungan yang lebih tinggi dari pesaingnya dan dari rata-rata industri.
Keuntungan superior didapat dari biaya produksi yang (jauh) lebih rendah dibandingkan perusahaan
pesaing sejenis atau rata-rata industri.

Keunggulan bersaing bisa berbentuk terimplementasinya strategi penciptaan nilai secara


berkesinambungan. Nilai yang dimaksud bisa berupa manfaat yang dirasakan lebih besar dari
produk pesaing dan/atau biaya produksi yang lebih rendah di tingkat perusahaan atau di tingkat
saluran distribusinya.

/e
,2
Keunggulan biaya dan diferensiasi nilai dikenal sebagai keunggulan posisi perusahaan yang
menjadi pemimpin pasar di salah satu atau kedua aspek tersebut. Di sisi perusahaan, nilai yang

u1
diciptakan adalah berasal dari serangkaian aktivitas perusahaan, yang diidentifikasi Porter sebagai
rantai nilai (value chain) dalam aktivitas upstream dan downstream.

uk
Di tingkat konsumen, atribut produk harus dilihat dan dianggap pelanggannya sebagai produk
penting yang harus dibeli dan tidak bisa digantikan produk pesaing. Oleh karena itu, pasar atau

,b
segmen produk harus bersifat unik, sempit (niche), dan fokus. Menurut Euromed Marseille Ecole de
Management, strategi fokus memungkin perusahaan untuk beroperasi di 2 kepemimpinan pasar,

sis
yakni dalam hal biaya dan diferensiasi.
aly
Pemilihan strategi dan keunggulan kompetitif pada aspek biaya membuat perusahaan sangat
menekankan pentingnya sistem kontrol, pencapaian skala ekonomis, dan eksploitasi kurva
An
pembelajaran. Melalui teknologi sistem informasi, kontrol dilakukan terhadap aspek penjadwalan,
optimisasi, pengukuran, dan koordinasi seluruh prilaku aktivitas.
e

Kerangka analisis keunggulan kompetitif Porter berangkat dari pemikirannya pada aspek analisis
alu

industri dan strategi bisnis dalam perspektif ilmu ekonomi (organisasi) industri. Porter berpendapat
bahwa intensitas persaingan dan daya tarik pasar sangat ditentukan oleh 5 kekuatan, yakni daya
nV

tawar pemasok, daya tawar pelanggan, ancaman pemain baru, ancaman produk substitusi, dan
intensitas persaingan dalam satu industri.
oo

Kritik terhadap Teori Porter

Menurut Dess, Lumpkin, dan Taylor (2005), sudut pandang Porter yang berdasarkan pada teori
ak

ekonomi industri, membuatnya rawan terhadap kritikan dari sudut pandang yang lain, yakni
kewirausahaan yang mengagung-agungkan kemampuan inovasi bisa menembus pasar yang sudah
as

jenuh. Sejumlah elemen dari stuktur industri diakui Porter bisa mempengaruhi 5 kekuatan tersebut.
oS

Faktor-faktor tersebutlah yang mempengaruhi mempengaruhi keunggulan kompetitif.

Dess, Lumpkin, dan Taylor memang mengakui 5 kekuatan tersebut sebagai ukuran kemampuan
nd

suatu usaha untuk bisa sukses di suatu pasar. Mereka menekankan pendapat bahwa kekuatan setiap
unsur tidak sama di setiap situasi dan di setiap industri. Beberapa penjelasan:
Sa

1. Di pasar output, kekuatan pembeli mempengaruhi harga yang bisa dibebankan perusahaan,
seperti halnya ancaman substitusi.
2. Di pasar input, kekuatan pembeli dapat mempengaruhi biaya dan investasi, karena pembeli yang
berkuasa menuntut layanan yang berbiaya tinggi (costly).
3. Di pasar input, kekuatan pemasok menentukan biaya bahan baku dan input lainnya.
4. Intensitas persaingan mempengaruhi harga seperti halnya biaya bersaing di bidang-bidang
seperti pabrik, pengembangan produk, pengiklanan, dan tenaga sales.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 91

5. Ancaman masuk ke pasar menempatkan batasan atas harga dan bentuk investasi yang
dipersyaratkan dalam rangka menghalangi pesaing masuk ke pasar.

Daya inovasi wirausaha bisa terbangkitkan ketika sang wirausahawan mengenali dan memahami
kekuatan dasar (underlying forces) dari bentuk dan tekanan persaingan. Kekuatan yang mana yang
mendominasi persaingan industri tergantung kondisi tertentu. Bersamaan dengan itu, mereka bisa
menilai peluang pasar atau ancaman yang dihadapi usahanya. Disinilah tantangan bagi
wirausahawan untuk bisa mengembangkan keunggulan kompetitifnya dengan memanfaatkan dan
menempatkan posisinya di pasar.

/e
Dua mitos yang sering dihadapi wirausahawan dalam rangka menciptakan keunggulan kompetitif,

,2
yakni:
1. Peluang usaha yang paling baik sudah hilang.

u1
2. Usaha kecil tidak bisa bersaing dengan baik dengan perusahaan besar.

Dari sudut pandang lain, perusahaan yang sudah ada, baik besar ataupun kecil, pada umumnya tidak

uk
menyambut baik pesaing. Perusahaan yang sudah mapan pasti akan memerisai dirinya dari pesaing
prospektif dan terhadap pesaing yang sudah ada. Sebagai konsekuensinya, sebagai pesaing baru,

,b
wirausahawan harus bisa melihat celah. Celah yang dimaksud adalah keunggulan kompetitif yang
strategis guna menerobos masuk ke pasar dan/atau aktivitas perdagangan dengan pola yang sudah

sis
mapan.
aly
Porter sendiri sudah mafhum dengan cacat pemikiran strategis menyangkut situasi persaingan yang
dihadapi wirausahawan. Beberapa cacat yang dimaksud:
An
1. Memiliki keunggulan kompetitif yang tidak riel. Imitasi pesaing bersifat sukar dan berisiko dan
merefleksikan kurangnya keunggulan kompetitif.
2. Mengejar keunggulan bersaing yang tidak bisa berkesinambungan. Wirausahawan harus yakin
e

bahwa keunggulan kompetitif tidak bisa secepatnya diimitasi.


alu

3. Salah membaca daya tarik industri. Industri yang paling atraktif bisa jadi bukanlah industri yang
bisa cepat tumbuh atau paling mewah.
nV

Sumber Keunggulan Kompetitif


oo

Menurut Ehmke (2008), arti pentingnya keunggulan kompetitif menjadi aktual ketika semua produk
terlihat homogen, sedikit terdiferensiasi, dan sangat dipengaruhi oleh tingkat harga. Pemenang
persaingan langsung dapat dilihat pada produsen yang paling efisien dalam biaya dan volume
ak

produksi yang tinggi.


as

Preferensi konsumen yang beralih pada produk dengan ciri yang lebih spesifik atau layanan khusus
oS

menciptakan peluang diferensiasi produk yang signifikan terasa bagi konsumen. Harga produk
tersebut tidak melulu tergantung pada biaya dan volume, melainkan pada:
1. Mutu premium.
nd

2. Diferensiasi pada proses produksi dan/atau hasil produksi seperti organik, alami, atau buatan
manusia.
Sa

3. Komponen poduksi dengan nilai tambah seperti rasa, sudah diproses, sudah diseleksi, atau
lainnya.

Menurut Gupta (2009), beberapa atribut penting dari perusahaan diakui sebagai sumber atau
determinan keunggulan kompetitif:
1. Kelangkaan, nilai, ketidakmampuan ditiru, ketidakmampuan disubstitusi.
2. Sumber daya potensil yang penting dalam hal finansil, fisik, hukum, manusia, organisasi,
informasi, dan rasional.
92 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

3. Kemampuan mengembangkan kompetensi inti yang superior dengan mengkombinasikan


keahlian dan sumber daya.
4. Serangkaian kapabilitas dinamis, kemampuan memiliki dan mengalokasikan serta meningkatkan
(upgrade) sumber daya yang berbeda (distinctive).
5. Hak kekayaan intelektual, rahasia dagang, basis data, budaya organisasi, dan lainnya.
6. Kapabilitas etika.
7. Reputasi perusahaann.
8. Diversitas tempat kerja.
9. Filantropi perusahaan (CSR).

/e
Menurut Ehmke (2008), beberapa strategi potensil bagi diferensiasi:

,2
1. Fitur dan manfaat produk. Beberapa ciri produk yang unik dan diinginkan meliputi gaya,
kemasan (handling), rasa, komposisi bermutu, nyaman, metode produksi (alami atau organik,

u1
buatan tangan atau pabrik), sertifikasi, dan seterusnya.
2. Lokasi.
3. Staf.

uk
4. Prosedur kerja.
5. Harga.

,b
6. Program insentif pelanggan.
7. Garansi dan jaminan.

sis
8. Merek.
9. Niat baik (goodwill). aly
10. Nilai tambah produk/jasa.
11. Perpanjangan atau ekstensi masa kerja.
An
12. Lapisan tanah, gedung, lokasi, dan tata letak (landscape).
13. Air, akses terhadap sumber daya (irigasi), dan tanah basah.
14. Cuaca.
e

15. Tanaman dan hewan.


alu

16. Organisasi dan aliansi.


17. Pengalaman pelanggan.
nV

18. Mutu.

Dalam perjalanannya, keunggulan kompetitif membutuhkan proses evaluasi yang dijalankan secara
oo

konsisten dan terus-menerus. Objek evaluasi mencakup sumber daya, tujuan usaha, cara masuk ke
pasar dan diterima pasar, serta pesaing. Tujuan usaha adalah sesuatu yang harus bisa dicapai,
spesifik, dan realistis.
ak

Komparasi Keuntungan Keunggulan Kompetitif


as
oS

Menurut Pearce dan Robinson (2007: 233), keberhasilan suatu usaha wujud karena adanya
keunggulan relatif bila dibandingkan pesaingnya. Dua sumber utama keunggulan kompetitif adalah
struktur biaya usaha dan kemampuannya mendiferensiasi usaha dari pesaingnya.
nd

Kepemilikan satu atau kedua keunggulan kompetitif biasanya menikmati profitabilitas diatas rata-
Sa

rata dalam industrinya. Usaha yang tidak memiliki keunggulan kompetitif, salah satu atau
keduanya, biasanya maksimal hanya menikmati keuntungan rata-rata industri atau dibawah rata-rata
industri.44

44
Hasil dua studi empiris memperlihatkan kecenderungan tersebut, yakni:
a. R.B. Robinson dan J.A. Pearce, Planned Patterns of Strategic Behavior and Their Relationship to Business Unit
Performance, Strategic Management Journal, 9, No.1, 1988, hal.43-60.
b. G.G. Dess dan G.T. Lumpkin, Emerging Issues in Strategy Process Research, dalam Handbook of Strategic
Management, M.A. Hitt, R.E. Freeman, dan J.S. Harrison (eds), Blackwell, Oxford, 2001, hal.3-34.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 93

Bentuk keuntungan kepemilikan 2 sumber keunggulan komparatif pada satu waktu adalah tingkat
profitabilitas yang paling tinggi dibanding pesaingnya dan secara rata-rata industri. Pemilihan
strategi prioritas bertumpu pada tingkat keuntungan yang lebih superior dibanding pesaingnya. Di
tingkat produk, pemilihan strategi usaha seharusnya berbasis pada aktivitas kompetensi inti dan
rantai nilai yang bisa melestarikan kedua keunggulan kompetitif secara simultan.

Tabel Risiko Strategi Generik


Risiko Kepemimpinan Biaya Risiko Diferensiasi Risiko Fokus
Cost of leadership is not Differentiation is not The focus strategy is imitated.

/e
sustained: sustained: The target segment becomes structurally
a. Competitors imitate. a. Competitors imitate. unattractive:

,2
b. Technology changes. b. Bases for differentiation a. Structure erodes.
c. Other bases for cost become less important to b. Demand disappears.
leadership erode. buyers.

u1
Proximity in differentiation in Cost proximity in lost. Broadly targeted competitors overwhelm the
lost. segment:
a. The segments differences from other segments

uk
narrow.
b. The advantages of a broad line increase.

,b
Cost focusers achieve even Differentiation focusers New focusers subsegment the industry.
lower cost in segments. achieve even greater

sis
differentiation in segments.
Sumber: Michael E. Porter, Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors, The Free
Press, Simon & Schuster Adult Publishing Group, 1988; dalam John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr.,
aly
Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control, 10/e, McGraw-Hill/Irwin, New York, 2007, hal.198.
Table 11 Risiko Strategi Generik
Kepemimpinan Biaya
An

Menurut National Correctional Industries Association (2007), keunggulan kompetitif bisa diartikan
sebagai satu kondisi dimana perusahaan bisa untung lebih banyak, lebih lama (long term), daripada
e
alu

pesaingnya. Keunggulan yang dimaksud adalah berupa kemampuan memenangkan usaha dan tetap
membuat keuntungan. Di sisi lain, penurunan harga bukanlah praktek keunggulan biaya, melainkan
mengurangi keuntungan.
nV

Dua jenis keunggulan kompetitif adalah kepemimpinan biaya dan diferensiasi. Beberapa cara
mendapatkan keunggulan biaya:
oo

1. Memberikan manfaat yang sama dengan pesaing lainnya pada harga yang sama, tetapi pada
biaya yang lebih rendah. Di sisi lain, pengurangan biaya bisa berhasil bila persepsi nilai tidak
ak

berubah.
2. Kumulasi biaya (seluruh aktivitas yang menciptakan nilai produk) lebig kecil dari pesaing.
as

3. Struktur biaya lebih rendah yang dibuat dari awal (built-in).


4. Pesaing tidak mudah menduplikasi.
oS

5. Bisa terkait dengan perlengkapan, bahan baku, jaringan (linkages), pembelajaran, operasi, lokasi,
proses, distribusi, dan volume.
nd

Buruh murah merupakan keunggulan biaya terbesar. Pertumbuhan produktivitas (jumlah output
Sa

yang lebih banyak per jam) telah membuat biaya buruh menempati porsi yang lebih kecil dari biaya
produk. Rasio biaya buruh terhadap harga merupakan salah satu bentuk keunggulan kompetitif.
Beberapa bentuk keunggulan kompetitif lainnya mencakup tahan lama, layanan, reputasi,
fungsionalitas, dan kemudahan pembelian.

Menurut Pearce dan Robinson (2007: 234-237), strategi biaya rendah merupakan strategi usaha
yang mencari cara membangun keunggulan kompetitif jangka panjang dengan menekankan dan
menyempurnakan aktivitas rantai nilai yang bisa dicapai dengan tingkat biaya secara substansil
94 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

dibawah pesaingnya yang mana bisa disamakan pada basis kesinambungan. Hal ini bisa berdampak
pada persaingan harga yang lebih rendah dari pesaingnya dan usahanya bisa tetap berjalan.

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd

Figure 17 Contoh-contoh cara usaha mencapai keunggulan kompetitif melalui kepemimpinan biaya
Bagan Contoh-contoh cara usaha mencapai keunggulan kompetitif melalui kepemimpinan biaya
Sa

Sumber: Michael Porter, On Competition, HBS Press, 1998; dalam Pearce II dan Robinson, Jr., Strategic Management,
hal.236.

Keberhasilan usaha berdasarkan kepemimpinan biaya mensyaratkan usaha yang mampu


menyediakan produk atau jasa pada biaya lebih rendah dari yang dilakukan pesaingnya. Dan
keunggulan biaya tersebut harus berkesinambungan. Beberapa keahlian dan sumber daya yang
membidani kepemimpinan biaya:
1. Kesinambungan investasi modal dan akses terhadap modal.
2. Keahlian rekayasa proses.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 95

3. Pengawasan ketat pada kegiatan teknis inti atau buruh.


4. Produk atau jasa yang dirancang demi kemudahan produksi atau penyampaian (delivery).
5. Sistem distribusi berbiaya rendah.

Berdasarkan keahlian dan sumber daya tersebut, suatu usaha harus bisa menyelesaikan satu atau
lebih banyak aktivitas dalam aktivitas rantai nilainya (mendapatkan bahan baku, mengolahnya
menjadi produk, memasarkan produk, dan mendistribusikan produk atau mendukung aktivitas)
dengan sikap yang lebih cost-effective dari pada pesaingnya atau usaha tersebut harus bisa
mengkonfigurasi-ulang rantai nilainya demi mencapai keunggulan biaya.

/e
Beberapa persyaratan organisasi guna mendukung dan memelihara aktivitas kepemimpinan biaya:

,2
1. Kontrol ketat atas biaya.
2. Laporan kontrol yang rutin dan terinci.

u1
3. Berorientasi pada perbaikan yang kontinyu dan benchmarking.
4. Terstrukturnya organisasi dan tanggung jawab.
5. Insentif berbasis ketepatan pemenuhan target kuantitatif yang ketat.

uk
Beberapa aktivitas berbiaya rendah yang bisa dilestarikan dan memberikan satu atau beberapa

,b
keunggulan relatif terhadap kekuatan industri kunci seharusnya menjadi basis kunci bagi strategi
kompetitif usaha, antara lain:

sis
1. Keunggulan biaya rendah yang mengurangi kesamaan tekanan penetapan harga dari pembeli.
2. Keunggulan biaya rendah yang wujud dan berkesinambungan bisa mendorong pesaing ke
aly
wilayah lain, mengurangi persaingan harga.
3. Pendatang baru, yang bersaing dalam hal harga dan tanpa pengalaman untuk mereplikasi setiap
An
keunggulan biaya, harus berhadapan pemimpin biaya yang sudah mapan.
4. Keunggulan biaya rendah seharusnya mengurangi daya tarik produk pengganti.
5. Marjin yang lebih tinggi membolehkan produsen berbiaya rendah menahan kenaikan biaya
e

pemasok dan sering mendapatkan kesetiaan pemasok sepanjang waktu.


alu

6. Banyak aktivitas yang menghemat biaya mudah diduplikasi.


7. Kepemimpinan biaya eksklusif bisa menjadi perangkap.
nV

8. Pemotongan biaya yang obsesif bisa mengecilkan keunggulan kompetitif lainnya yang
melibatkan atribut kunci daripada produk.
9. Perbedaan biaya sering menurun sepanjang waktu.
oo

Diferensiasi
ak

Keunggulan diferensiasi wujud ketika manfaat yang diberikan lebih besar dari pesaingnya. Dengan
manfaat yang lebih besar, produsen bisa memberikan harga yang lebih tinggi. Dalam prosesnya,
as

diferensiasi merupakan proses menciptakan perbedaan di benak konsumen, antara satu produsen
oS

dengan pesaing lainnya.

Beberapa bentuk diferensiasi yang dirasakan konsumen mencakup rasa yang lebih baik,
nd

menciptakan kesan lebih muda, memberikan jaminan yang lebih baik. Kesemua produk tersebut
berpotensi menurunkan biaya dalam jangka lebih panjang. Keunggulan diferensiasi bisa bekerja bila
Sa

konsumen mempercayai adanya diferensiasi atau tahu kenyataannya. Mengklaim adanya


diferensiasi tidak membuatnya jadi nyata.

Semakin tinggi tingkat diferensiasi yang dilakukan, semakin jauh persaingan dalam bentuk harga.
Konsumen hanya akan menerima informasi yang mereka sudah tahu atau percaya. Produk atau
perusahaan anda sudah menempati ruang dalam pikirran konsumen.
96 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Menurut Pearce dan Robinson (2007: 237-239), diferensiasi merupakan strategi usaha yang mencari
cara membangun keunggulan kompetitif dengan produk atau jasanya dengan menjadikannya
berbeda dari produk saingannya berdasarkan fitur, kinerja, dan faktor lain yang tidak langsung
berhubungan dengan biaya dan harga. Perbedaan hanya satu yang susah untuk diciptakan dan/atau
sukar dikopi atau diimitasi.

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 18 Contoh-contoh cara suatu usaha (terhadap aktivitas rantai nilai) mencapai keunggulan kompetitif melalui
diferensiasi
Bagan Contoh-contoh cara suatu usaha (terhadap aktivitas rantai nilai) mencapai keunggulan kompetitif melalui
diferensiasi
Sumber: Michael Porter, On Competition, HBS Press, 1998; dalam Pearce II dan Robinson, Jr., Strategic Management,
hal.238.

Strategi diferensiasi mensyaratkan usaha yang memiliki keunggulan kompetitif yang membisakan
usaha menyediakan pembeli sesuatu yang unik bernilai. Strategi diferensiasi yang berhasil
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 97

membisakan usaha menyediakan produk atau jasa yang dipersepsikan bernilai lebih tinggi bagi
pembeli pada biaya yang berbeda dibawah premi nilaibagi pembeli.

Dengan kata lain, pembeli merasakan tambahan biaya saat membeli produk atau jasa yang dinilai
lebih rendah nilainya dari produk atau jasa bila dibandingkan dengan berbagai pilihan alternatif
lainnya. Diferensiasi biasanya timbul dari satu atau banyak aktivitas dalam rantai nilai yang
menciptakan nilai unik dan penting bagi pembeli.

Satu usaha dapat melakukan diferensiasi dengan menunjukkan kinerja aktivitas nilai yang ada atau
mengkonfigurasi-ulang dengan cara yang unik. Dan kesinambungan diferensiasi tergantung dua hal,

/e
yakni kelanjutan persepsi nilai yang tinggi di mata pembeli dan kurangnya imitasi dari pesaingnya.

,2
Beberapa keahlian dan sumber daya kunci guna membangun strategi berbasis diferensiasi melalui

u1
penciptaan basis keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan mendasar, antara lain:
1. Kemampuan pemasaran yang kuat.
2. Rekayasa produk.

uk
3. Bakat dan kemampuan kreatif.
4. Kemampuan yang kuat dalam riset dasar.

,b
5. Reputasi perusahaan dalam hal kepemimpinan mutu dan teknis.
6. Tradisi yang panjang di industri atau kombinasi yang unik pada keahlian dari usaha lain.

sis
7. Kerjasama yang kuat dari saluran (pemasaran).
8. Kerjasama yang kuat dari pemasok komponen utama dari produk atau jasa.
aly
Beberapa persyaratan organisasi guna mendukung dan memelihara aktivitas aktivitas diferensiasi:
An
1. Koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi litbang, pengembangan produk, dan pemasaran.
2. Pengukuran dan insentif subjektif, daripada pengukuran kuantitatif.
3. Berbagai fasilitas guna menarik buruh berkeahlian tinggi, ilmuwan, dan orang kreatif.
e

4. Tradisi kedekatan terhadap pelanggan kunci.


alu

5. Beberapa personil yang ahli di bidang penjualan dan operasi, teknis dan pemasaran.
nV

Beberapa aktivitas, yang menyediakan satu atau lebih banyak peluang relatif terhadap kekuatan-
kekuatan industri yang pokok, seharusnya menjadi basis aspek diferensiasi dari strategi usaha yang
kompetitif:
oo

1. Persaingan (rivalry) berkurang ketika satu usaha secara sukses bisa mendiferensiasi dirinya.
2. Pembeli tidak sensitif terhadap harga pada produk yang secara efektif terdiferensiasi.
3. Pemain (entrants) baru akan sangat sulit menggeser loyalitas merek.
ak

Para manajer yang menginginkan keunggulan diferensiasi harus berani mengambil risiko. Beberapa
as

cara umum yang bisa membuat risiko terealisir adalah sebagai berikut:
oS

1. Imitasi menghilangkan persepsi diferensiasi, membuat upaya diferensiasi menjadi tidak berarti.
2. Perubahan teknologi menihilkan investasi atau pembelajaran masa lalu.
3. Perbedaan biaya antara pesaing berbiaya-rendah dan bisnis yang terdiferensiasi menjadi terlalu
nd

besar bagi upaya diferensiasi untuk menjadi loyalitas merek.


Sa

Skala Kecil dan Fokus terhadap Pasar

Fokus terhadap pasar (market focus) merupakan strategi generik yang menerapkan pendekatan
strategi diferensiasi, pendekatan strategi biaya-rendah, atau kombinasinya, dan hanya berlaku secara
sempit (narrow atau terfokus) pada satu ceruk pasar (niche), ketimbang di pasar yang lebih luas
(broader).
98 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Perusahaan kecil, minimal yang lebih baik, biasanya bisa maju karena mereka hanya melayani
ceruk pasar yang sempit (disebut market focus). Fokus sempit bisa didefinisikan secara geografis
atau didefinisikan menurut fitur produk, atau jenis target pelanggan, atau beberapa kombinasi.
Mereka mendiferensiasi produk dan tenaga penjualnya, menjaga biaya rendah pada promosi dan
pengiriman (delivery), dan membuat respon cepat tanggap (rapid, immediate) terhadap permintaan.

Beberapa kapabilitas diciptakan, sesuai sumber daya, dan aktivitas rantai nilai yang menciptakan
keunggulan bersaing pada aspek diferensiasi, biaya rendah, dan respon cepat dalam satu ceruk pasar
yang tidak bisa direplikasi oleh perusahaan lain, khususnya perusahaan yang berorientasi pada pasar
massal.

/e
,2
Fokus membuat satu bisnis mempelajari (learn) pelanggan yang dijadikan target kebutuhannya,
pertimbangan khusus yang minta diakomodasi dan menciptakan hubungan personal yang

u1
mendiferensiasikan perusahaan lebih kecil menjadi lebih bernilai bagi pelanggan. Biaya rendah
dapat dicapai, memenuhi kebutuhan yang spesifik (niche) bagi aktivitas pembeli yang tidak bisa
dilakukan pesaing yang lebih besar, khususnya pada aspek effective cost.

uk
Keunggulan biaya biasanya berpusat pada tingginya layanan spesifik yang terfokus yang hanya bisa

,b
dipenuhi oleh perusahaan yang lebih kecil. Senjata bersaing terbesar, mungkin, berasal dari respon
yang cepat. Dengan pengetahuan yang lebih baik terhadap pelanggan dan intrik operasionalnya,

sis
perusahaan yang kecil dan terfokus memiliki bangunan pengetahuan organisational yang peka
terhadap waktu. aly
Risiko fokus adalah menarik pesaing besar yang menunggu satu bisnis menjadi signifikan (prove)
An
di pasar. Maksudnya adalah ketika bisnis atau perusahaan tersebut ada di pasar modal, mereka
sangat berpotensi menjadi target takeover. Risiko lainnya adalah ilusi berfokus pada diri sendiri,
ketimbang pada biaya rendah, diferensiasi, atau respon cepat.
e
alu

Evaluasi kesempatan membangun keunggulan bersaing seharusnya melibatkan strategi terhadap


sumber daya, kapabilitas, dan aktivitas rantai nilai dalam rangka mengeksploitasi keunggulan
nV

bersaing dalam biaya rendah, diferensiasi, dan respon cepat. Ketika sudah unggul, mereka
seharusnya mempertimbangkan fokus pada eksploitasi keunggulan tersebut.
oo

Identifikasi kesamaan peluang adalah dengan mempertimbangkan beberapa lingkungan industri


gerenek yang berbeda dari perspektif aktivitasi rantai nilai sejenis yang paling banyak dikaitkan
dengan keunggulan bersaing yang berkelanjutan dalam situasi industri yang unik
ak

Kecepatan
as
oS

Strategi berbasis kecepatan, atau respon cepat bagi permintaan pelanggan atau pasar dan perubahan
teknologi, telah menjadi sumber utama bagi keunggulan bersaing di sejumlah perusahaan dalam
ekonomi global yang bersaing secara intensif. Strategi kecepatan bertransformasi menjadi satu
nd

bentuk diferensiasi.
1. Ketersediaan respon cepat terhadap pelanggan dengan menyediakan produk yang dibutuhkan
Sa

dengan lebih cepat.


2. Adanya akselerasi pengembangan atau perbaikan produk baru.
3. Secara cepat menyesuaikan proses produksi.
4. Pengambilan keputusan lebih cepat.

Implikasi strategi kecepatan adalah produk yang lebih cepat, siklus produk yang lebih cepat
terhadap pasar, waktu respon yang lebih baik bagi pelanggan, komunikasi yang lebih cepat,
perpindahan yang lebih agile, lingkungan global yang cepat bergerak. Kecepatan adalah strategi
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 99

bisnis yang dibangun atas dasar kapabilitas dan aktivitas fungsional yang membuat perusahaan bisa
memenuhi kebutuhan pelanggan secara langsung atau tidak langsung, lebih cepat dari pesaing
utamanya.

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 19 Contoh-contoh cara suatu usaha (terhadap aktivitas rantai nilai) mencapai keunggulan kompetitif melalui
kecepatan
Bagan Contoh-contoh cara suatu usaha (terhadap aktivitas rantai nilai) mencapai keunggulan kompetitif melalui
kecepatan
Sumber: Michael Porter, On Competition, HBS Press, 1998; dalam Pearce II dan Robinson, Jr., Strategic Management,
hal.241.
100 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Keunggulan bersaing atas dasar kecepatan dapat diciptakan pada beberapa aktivitas berikut:
1. Respon pelanggan.
2. Siklus pengembangan produk.
3. Perbaikan produk atau jasa.
4. Kecepatan pada pengiriman (delivery) atau distribusi.
5. Berbagi informasi dan teknologi informasi.

Beberapa keahlian dan sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka implementasi strategi
kecepatan:

/e
1. Keahlian teknik proses.

,2
2. Kehandalan (excellency) pada logistik masuk dan keluar.
3. Orang teknis dalam penjualan dan layanan pelanggan.

u1
4. Otomasi tingkat tinggi.
5. Reputasi korporasi dalam hal kepemimpinan mutu atau teknis.
6. Kapabilitas manufaktur yang fleksibel.

uk
7. Kemitraan kuat di hilir industri.
8. Kemitraan kuat di hulu industri, yakni dari pemasok komponen utama bagi produk atau jasa.

,b
Beberapa persyaratan organisasi dalam mendukung dan menjadi aktivitas respon cepat:

sis
1. Koordinasi yang kuat diantara fungsi-fungsi litbang, pengembangan produk, dan pemasaran.
2. Penekanan utama pada kepuasan pelanggan dalam berbagai program insentif.
aly
3. Delegasi yang kuat terhadap personalia yang bertugas.
4. Tradisi kedekatan terhadap pelanggan kunci.
An
5. Beberapa personalia yang ahli dalam penjualan dan operasional, teknis dan pemasaran.
6. Personalia layanan pelanggan yang diberdayakan.
e

Kapabilitas respon cepat menciptakan keunggulan bersaing dalam beberapa cara, antara lain:
alu

1. Mengurangi persaingan yang tidak (bisa) dimiliki pesaing lain.


2. Pembeli bisa dikenakan biaya tambahan, kesetiaan, daya tawar yang lebih baik dari pesaing.
nV

3. Ketika pelanggan memberikan respon yang impresif, perusahaan bisa semakin mengikat
pemasok dan konsesi.
4. Produk substitusi dan pemain baru hanya bisa mengejar perubahan yang cepat daripada
oo

memberikan hal yang baru.

Strategi kecepatan bukannya tanpa risiko. Beberapa pertimbangan yang perlu mencakup perhatian
ak

pada pelatihan, reorganisasi, dan/atau rekayasa ulang. Beberapa industri yang sudah mapan, stabil,
dan memiliki tingkat perubahan yang sangat minim, bisa tidak menawarkan keunggulan yang lebih
as

banyak bagi perusahaan yang menerapkan strategi kecepatan. Pelanggan bisa memilih jalur yang
oS

lebih lambat, biaya yang lebih rendah, atau siklus (pembelian) produk yang lebih lama.

Value Building
nd

Setiap aktivitas rantai nilai dasar atau infrastruktur dari suatu usaha merupakan sumber potensi
Sa

sinergi dan keunggulan bersaing bagi bisnis lain dalam portofolio korporasi. Analisa yang sifatnya
strategis biasanya hanya berfokus pada materialisasi potensi yang diharapkan dari keunggulan
bersaing yang wujud dari setiap peluang nilai.

Ketika keunggulan belum bersifat atau menjadi material, pembuat strategi di tingkat korporasi harus
mendapatkan solusi atas (scrutinise) hambatan-hambatan (impediments) yang mungkin ada pada
upaya mewujudkan sinergi atau keunggulan bersaing. Solusi tersebut seharusnya mencakup cara
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 101

untuk menghindari atau meminimkan efek hambatan dan rekomendasi strategi untuk pemilihan
integrasi, diversifikasi, dan/atau divestasi lanjutan (atau patungan <joint venture>).

Tiga pilihan strategi tersebut merupakan pilihan atas peluang untuk membangun nilai (to build
value) melalui 3 aktivitas, yakni terkait pasar, operasi, dan/atau manajemen. 45 Dasar implementasi
strategi adalah pemanfaatan kompetensi inti demi terciptanya sinergi. Value building merupakan
salah satu pendekatan pada strategi multi-bisnis atau bisnis dengan produk/jasa yang dominan.

Value building dan sinergi dapat diasosiasikan pada beberapa hubungan berikut:
1. Value building melalui penciptaan sinergi

/e
2. Value building merupakan pendekatan sinergi.

,2
Dua pendekatan lainnya adalah tambal-sulam (patching) dan portofolio. Tambal-sulam menjadi

u1
pilihan utama bagi korporasi di industri dan peluang pasar yang berubah drastis dan cepat serta
penuh turbulensi. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai ekonomis dengan memetakan ulang
(remap) semua lini bisnis dengan lebih memfokuskan diri pada proses strategis, ketimbang strategic

uk
positioning yang defensif.

,b
Strategi diversifikasi melalui pendekatan portofolio menjadi pilihan bagi korporasi yang ingin lebih
memanfaatkan arus kas atas dasar siklus usaha yang berbeda, diversifikasi risiko yang melekat

sis
(inherent), potensi pertumbuhan (arus kas) yang lebih besar, mendapatkan nilai tambah karena
adanya integrasi vertikal, konglomerasi (market presence, exist di banyak pasar), atau lainnya.
aly
Dalam pendekatan portofolio, setidaknya ada 3 matriks utama yang banyak diterapkan, yakni 2 dari
An
BCG (Boston Consulting Group) dan 1 dari McKinsey & Co. Dua matriks ala BCG dikenal dengan
istilah Growth-Share dan Strategic Environments. Matriks ala McKinsey dikenal dengan istilah
Industry Attractiveness-Business Strength.
e
alu

Apa pun itu, penulis lebih menyukai pendekatan generik yang dipelopori oleh Michael Porter.
Fenomena pigeon-holing pasti ada di mana-mana. Semua tukang kecap dan/atau tukang obat pasti
nV

banyak mengaku-aku bahwa produk kecap/obat milik mereka adalah yang paling baik. Jalan ke
Roma tidak satu.
oo

Kebanyakan diversifikasi dibuat atas dasar pemanfaatan kompetensi inti (core competencies), yakni
keahlian kunci membangun nilai (key value-building skills), terhadap atau pada produk lain atau
pasar yang bukan menjadi bagian dari atau dimana kompetensi inti dibuat. Ketika ini terjadi, nilai
ak

lebih (extraordinary) dapat dibangun.


1. Setiap kompetensi inti seharusnya memberikan daya saing (competitive advantage) pada bisnis
as

baru (intended businesses).


oS

Kompetensi inti seharusnya membantu bisnis baru menciptakan kekuatan yang relatif terhadap
persaingan kunci. Selain bisa terjadi di rantai nilai bisnis tersebut, kekuatan tersebut seharusnya
menjadi sumber utama dari nilai sebagai basis daya saing dan kompetensi inti seharusnya bisa
nd

ditransfer.
2. Bisnis dalam portofolio seharusnya membuat kompetensi inti memiliki manfaat.
Sa

Suatu usaha diversifikasi dinilai terkait bila ada kesamaan atau ketergantungan sama kapabilitas
yang bisa membuat dan mencapai daya saing berhasil pada pasar produk masing-masing.
3. Kombinasi kompetensi harusnya unique atau sukar diciptakan ulang.

45
Pearce II dan Robinson, Jr., Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control, hal.269-275.
102 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Tabel Value building in multibusiness companies


Opportunities to build value or Potential competitive advantage Impediments to achieving enhanced
sharing value
Market-related
opportunities
Shared salesforce activities, Lower selling costs Buyers have different purchasing habits
shared sales office, or both Better market coverage toward the products.
Stronger technical advice to buyers Different salespersons are more effective
Enhanced convenience for buyers (can in representing the product.
buy from single source) Some products get more attention than
Improved access to buyers (have more others.

/e
products to sell) Buyers prefer to multiple-source rather

,2
than single-source their purchases.
Shared after-sale service and Lower servicing costs Different equipment or different labour
repair work Better utilisation of service personnel skills, or both, are needed to handle

u1
(less idle time) repairs.
Faster servicing of customer calls Buyers may do some in-house repairs.
Shared brand name Stronger brand image and company Company reputation is hurt if quality of

uk
reputation one product is lower.
Increased buyer confidence in the brand

,b
Shared advertising and Lower costs Appropriate forms of messages are
promotional activities Greater clout in purchasing ads different.
Appropriate timing of promotions is

sis
different.
Common distribution channels Lower distribution costs aly Dealers resist being dominated by a
Enhanced bargaining power with single supplier and turn to multiple
distributors and retailers to gain shelf sources and lines.
space, shelf positioning, stronger push and Heavy use of shared channel erodes
An
more dealer attention, and better profit willingness of other channels to carry or
margins push the firm's products.
Shared order processing Lower order processing costs Differences in ordering cycles disrupt
e

One-stop shopping for buyer to enhance order-processing economies.


alu

service, and thus differentiation

Operating opportunities
nV

Joint procurement of Lower input costs Input needs are different in terms of
purchased inputs Improved input quality quality or other specifications.
Improved service from suppliers Input are needed at different plant
locations, and centralised purchasing is
oo

not responsive to separate needs of each


plant.
Shared manufacturing and Lower manufacturing/assembly costs Higher changeover costs in shifting from
ak

assembly facilities Better capacity utilisation, because peak one product to another.
demand for one product correlates with High-cost special tooling or equipment
as

valley demand for the other. is required to accommodate quality


Bigger scale of operation to improve differences or design differences.
oS

access to better technology, resulting in


better quality
Shared inbound or outbound Lower freight and handling costs Input sources or plant locations, or both,
nd

shipping and materials Better delivery reliability are in different geographic areas.
handling More frequent deliveries, such that Needs for frequency and reliability of
Sa

inventory costs are reduced inblund/outbound delivery differ among


the business units.
Shared products and process Lower product or process design costs, or Technologies are the same, but the
technologies, technology both, because of shorter design times and applications in different business units
development, or both transfers of knowledge from area to area are different enough to prevent much
More innovative ability, owing to scale of sharing of real value.
effort and attraction of better R&D
personnel
Shared administrative support Lower administrative and operating Support activities are not a large
activities overhead costs proportion of cost, and sharing has little
cost impact (and virtually no
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 103

Tabel Value building in multibusiness companies


Opportunities to build value or Potential competitive advantage Impediments to achieving enhanced
sharing value
differentiation impact).

Management opportunities
Shared management know- Efficient transfer of a distinctive Actual transfer of know-how is costly or
how, operating skills, and competence - can create cost savings or stretches the key skill personnel too
proprietary information enhance differentiation thinly, or both.
More effective management as concerns Increased risks that proprietary
strategy formulation, strategy information will leak out.
implementation, and understanding of key

/e
success factors.
Sumber: Adaptasi dari Michael Porter, On Competition, Harvard Business School Press, 1998; Pearce dan Robinson,

,2
Strategic Management, hal.269-271.
Table 12 Value building in multibusiness companies

u1
Kesamaan peluang (shared opportunities) menjadi berarti atas dasar dua elemen kritis, yakni:
1. Kesamaan peluang harus menjadi porsi signifikan dari rantai nilai usaha. Aktivitas pembelian

uk
dan prasarana inbound logistics membuat kapabilitas manajemen inventaris dan pembelian
bersifat cost-effective langsung (immediate).

,b
2. Usaha-usaha yang ada harus memiliki kebutuhan yang sama (shared needs) (kebutuhan untuk
melakukan aktivitas yang sama) sebagai basis awal untuk mendapatkan sinergi.

sis
Beberapa kesamaan mencakup beberapa hal berikut, antara lain:
aly
1. aktivitas pemanfaatan jaringan distribusi penjualan.
2. lokasi bisnis, persaingan yang dilokalisir, ketergantungan pada pemasok besar yang sedikit,
An
keunggulan pemasaran yang disentralisir.

Ketika keahlian (kompetensi inti) bisa ditransfer dari satu bisnis ke bisnis yang lain, atau dari
e

korporasi ke bisnis-bisnis yang lain; strategi ini bisa direplikasi oleh pesaing. Ketika ini terjadi,
alu

daya saing bisa tidak berlanjut (not sustainable). Beberapa kompetensi bisa dikombinasikan secara
konseptual. Walau demikian, dalam kenyataannya, hal demikian justru tidak bisa dipraktekkan.
nV

Pada beberapa kasus, visi pengkombinasian kompetensi inti bisa mengembangkan energinya sendiri
yakni bila bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut:
oo

1. Bisakah usaha kita melakukan lebih baik dari pesaing di pasar yang ada (current)?
2. Kompetensi inti apa yang dibutuhkan agar bisa berhasil di pasar yang baru?
ak

3. Bisakah kita mengejar atau melompati pesaing di permainan mereka?


4. Apakah diversifikasi memecahkan kompetensi inti yang dibutuhkan?
as

5. Akankah kita menjadi pemain di pasar yang baru atau keluar sebagai pemenang?
6. Apa yang bisa dipelajari perusahaan melalui diversifikasi? Atau apakah kita sudah cukup
oS

terorganisir untuk bisa belajari dari diversifikasi?


nd

Diversifikasi merupakan jawaban untuk membangun nilai di pasar dengan produk yang dominan.
Beberapa korporasi berfokus pada strategi besar (grand strategy) seperti konsentrasi, pengembangan
Sa

pasar (market development), dan pengembangan produk. Beberapa bentuk fokus lainnya mencakup:
1. expanded focus (diversifikasi di bisnis terkait dan integrasi vertikal) dalam rangka membangun
nilai jangka panjang;
2. continued focus (concentration, market development, product development); atau
3. narrowed focus (turn-around atau divestasi).
104 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Strategi Korporasi Merealisasi Keunggulan Kompetitif

Dalam upaya merealisasikan keunggulan kompetitif, korporasi memiliki beberapa pilihan strategi
usaha, yakni tergantung beberapa kondisi dan/atau tahapan evolusi industri, yakni:
1. Industri yang sedang tumbuh (emerging).
2. Industri yang sedang berkembang (growing).
3. Industri yang sudah dewasa (mature).
4. Industri yang sedang menurun (declining).
5. Industri yang terfragmen.
6. Industri yang mendunia.

/e
7. Pemilihan berdasarkan matriks.

,2
8. Pemilihan berdasarkan cluster.
9. Pemilihan antara diversifikasi atau integrasi.

u1
Bagan evolusi industri tidak jauh berbeda dengan bagan Siklus Produk.
Tabel Sumber perbedaan kompetensi di berbagai tahapan evolusi industri

uk
Functional Introduction Growth Maturity Decline
Area

,b
Marketing Resources/skills to Ability to establish Skills in aggressively Cost-effective means of
create widespread brand recognition, find promoting products to efficient access to
awareness and find niche, reduce price, new markets and selected channels and

sis
acceptance from solidify strong holding existing markets, strong
customers, distribution relations, markets, pricing
aly customer loyalty or
advantageous access to and develop new flexibility, skills in dependence, strong
distribution channels differentiating products company image
and holding customer
An
loyalty
Production Ability to expand Ability to add product Ability to improve Ability to prune product
operations capacity effectively, variants, centralise product and reduce line, cost advantage in
e

limit number of production, or costs; ability to share or production, location or


alu

designs, develop otherwise lower costs; reduce capacity, distribution, simplified


standards ability to improve advantageous supplier inventory control,
product quality, relationships, subcontracting or long
nV

seasonal subcontracting subcontracting production runs


capacity
Finance Resources to support Ability to finance rapid Ability to generate and Ability to reuse or
high net cash overflow expansion, to have net redistribute increasing liquidate unneeded
oo

and initial losses; ability cash outflows but net cash inflows, equipment, advantage
to use leverage increasing profits, effective cost control in cost of facilities,
effectively resources to support systems control system
ak

product improvements accuracy, streamlined


management control
as

Personnel Flexibility in staffing Existence of an ability Ability to cost Capacity to reduce and
and training new to add skilled effectively, reduce reallocate personnel,
oS

management, existence personnel, motivated workforce, increase cost advantage


of employees with key and loyal workforce efficiency
skills in new products
nd

or markets
Engineering Ability to make Skill in quality and new Ability to reduce costs, Ability to support other
Sa

and R&D engineering changes, feature development; develop variants, grown areas or to apply
have technical bugs in ability to start differentiate products product to unique
product and process developing successor customer needs
resolved product
Key Engineering: market Sales, consumer Production efficiency, Finance, maximum
functional penetration loyalty, market share successor products investment recovery
area and
strategy
focus
Sumber: Pearce II dan Robinson, Jr., Strategic Management, hal.246-247.
Table 13 Sumber perbedaan kompetensi di berbagai tahapan evolusi industri
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 105

Chimera vs Sinergi

Setiap aksi korporasi, baik masih dalam tahapan wacana, rencana, atau sudah sampai pada tahapan
implementasi, sangat membutuhkan alasan, pembenaran, justification for existence, reason for
being, raison d'tre (raisons d'tre, raison d'tres). Reasoning yang ada bisa bersifat induktif atau
deduktif. Aplikasi dan pemilihan reasoning tergantung kebutuhan. The ends justify the means.

Beberapa alasan dibangun atas dasar beberapa fakta yang umum atau spesifik. Beberapa fakta
bersifat as is, sementara beberapa fakta lainnya bisa bersifat menguatkan atau melemahkan,
tergantung kebutuhan. Tidak jarang, beberapa fakta sengaja dibuat atas berbagai dasar yang sumir,

/e
diaku-aku secara berlebihan, tidak ada dasar yang relevan kecuali bersifat ilusi, imajinatif, khayal

,2
(chimera).

u1
Tidak jarang pula, harapan atau sinergi dari suatu aksi korporasi bisa sangat muluk-muluk.
Beberapa industri bisa bersifat fast moving, slow growth, atau lainnya. Oleh karena itu,
karakteristik industri menjadi sangat menentukan berbagai chimeratic synergies (sinergi yang

uk
bersifat akal-akalan). Berbagai premis dan asumsi dibuat sesuai kebutuhan.

,b
Sinergi atau akibat yang diharapkan dari unit-unit bisnis adalah adanya pemanfaatan kapabilitas dan
kompetensi inti secara bersama. Tujuan dari sinergi sudah banyak ditetapkan sebagai pendekatan

sis
terhadap keputusan strategis di korporasi dengan banyak usaha (multibisnis atau konglomerat).
Pemanfaatan secara bersama bisa diartikan terciptanya efisiensi yang lebih besar, peningkatan
aly
keahlian, dan keunggulan kompetitif, yakni dengan berfokus pada kontribusi peran dan nilai tambah
dari perusahaan induk.
An

Dua perspektif dalam pengambilan keputusan strategis adalah parenting framework dan pendekatan
tambal-sulam (patching). Parenting framework berfokus pada 10 bidang peluang dimana
e

perusahaan induk bisa menambah nilai bagi satu unit usaha atau lebih dan secara keseluruhan atau
alu

grup.46
nV

Tabel Aturan sederhana, diringkaskan


Type Purpose Example
How-to rules Spell out key features of Akami's rules for the customer service process: Staff must consist of technical gurus,
how a process is executed -- every question must be answered on the first call or e-mail, and R&D staff must rotate
oo

through customer service.


What makes our process
unique?
Boundary Focus on which Cisco's early acquisition rule: Companies to be acquired must have no more than 75
ak

employees, 75% of whom are engineers.


rules opportunities can be
pursued and which are
as

outside the pale.


Priority rules Help managers rank the Intel's rules for allocating manufacturing capacity: Allocation is based on a product's
oS

accepted opportunities. gross margin.


Timing rules Synchronise managers with Nortel's rules for product development: Project teams must know when a product has to
be delivered to the customer to win, and product development time must be less than 18
the pace of emerging
nd

months.
opportunities and other
parts of the company.
Sa

Exit rules Help managers decide when Oticon's rule for pulling on projects in development: If a key team member -manager or
not- chooses to leave the project for another within the company, the project is killed.
to pull out of yesterday's
opportunities.
Source: KM Eisenhardt dan DN Sull, Strategy as Simple Rules, Harvard Business Review, Jan. 2001; dalam Pearce II
dan Robinson, Jr., Strategic Management, hal.281.
Table 14 Aturan sederhana, diringkaskan

46
Kesepuluh bidang tersebut mencakup ukuran dan umur; manajemen; definisi bisnis; predictable errors; linkages;
kapabilitas umum; keahlian spesialis; hubungan eksternal; keputusan besar (major); dan perubahan besar.
106 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Pendekatan patching berkonsentrasi pada perusahaan konglomerat (multibusiness companies) di


pasar yang penuh dengan turbulensi di abad ke-21. Menangkap peluang membutuhkan disiplin pada
fleksibilitas dan fokus pada proses kunci dan aturan sederhana. Setiap aturan seharusnya
merefleksikan berbagai aspek yang berbeda dalam memanfaatkan peluang.

Manajer perusahaan dituntut untuk melakukan pergeseran (shifts) dan penyesuaian kecil dan cepat
pada proses, pasar, dan produk, dan menawarkan 5 jenis aturan sederhana sebagai pedoman
menstruktur keputusan cepat secara kontinyu. 47

Tiga pendekatan terhadap strategi, yakni position, sumber daya, dan patching (aturan sederhana),

/e
membutuhkan serangkaian keahlian yang berbeda dan hanya bisa bekerja dengan baik dalam

,2
lingkungan yang berbeda. Tiga cara bagi perusahaan untuk bertahan atau memenangkan persaingan,
yakni:

u1
1. Membuat benteng (fortress) dan mempertahankannya.
2. Mengembangkan (nurture) dan memanfaatkan (leverage) sumber daya yang unik.
3. Secara fleksibel mengejar peluang yang mengambang (fleeting opportunities) dengan aturan

uk
sederhana.

,b
Tabel Tiga pendekatan terhadap strategi
Position Resources Patching

sis
Strategic logic Establish position Leverage resources Pursue opportunities
Strategic steps Identify an attractive market Establish a vision Jump into the confusion
Locate a defensible position Build resources Keep moving
Fortify and defend
aly
Leverage across markets Seize opportunities
Finish strong
An
Strategic question Where should we be? What should we be? How should we proceed?
Source of Unique, valuable position Unique, valuable, inimitable Key processes and unique
advantage with tightly integrated resources simple rules
activity system
e

Works best in Slowly changing, well- Moderately changing, well- Rapidly changing,
alu

structured markets structured markets ambiguous markets


Duration of Sustained Sustained Unpredictable
advantage
nV

Risk Too difficult to alter Too slow to build new Too tentative in executing
position as conditions resources as conditions promising opportunities
change change
oo

Performance goal Profitability Long-term dominance Growth


Source: KM Eisenhardt dan DN Sull, Strategy as Simple Rules, Harvard Business Review, Jan. 2001; dalam
Pearce II dan Robinson, Jr., Strategic Management, hal.280.
ak

Table 15 Tiga pendekatan terhadap strategi


as

Tentang Kata Alasan


oS

Berdasarkan etimologinya, kata alasan (reason) berasal dari kata Yunani (, logo), logis (en),
ratio (Latin), raison (Fr). Pemahaman arti kata alasan dapat dibedakan menurut jenis kata, yakni
nd

sebagai kata benda atau sebagai kata kerja. Sifatnya yang logis-rasional membuat alasan sering
disebut discursive reason, dengan intuitive reason sebagai lawan katanya.
Sa

Rasionalitas bisa dan biasa dibangun atas dasar pembandingan nilai-nilai dalam informasi dan fakta
yang dibangun dan diverifikasi pada berbagai beliefs, attitudes, tradisi, kebiasaan, praktek-praktek,
dan kelembagaan. Dua kutub nilai yang umum adalah yes or no, sebab-akibat (kausalitas), benar-
salah, baik-buruk.

47
Pearce II dan Robinson, Jr., Strategic Management, hal.283.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 107

Interpretasi terhadap nilai-nilai signifier dan signified dilakukan melalui proses denotasi atau
konotasi pada sensory input dan men-decode berbagai simbol linguistik dan psikologis. Ilmunya
disebut semiotika. Carl Jung mendefinisikan simbol sebagai sesuatu yang tidak diketahui
(unknown) dan tidak bisa dibuat kejelasannya (clarity) atau ketepatannya (precise). Sementara tanda
(signs) didefinisikan sebagai sesuatu yang diketahui atau dijadikan referent.

Inferensi terhadap simbol atau tanda bisa dilakukan secara induktif atau deduktif (silogisme).
Menurut teori inferensi induktif universal ala Ray Solomonoff, prediksi inferensi simbol berikutnya
dibuat atas dasar serangkaian simbol yang ada. Kerangka kerja formal induktif mengkombinasikan
teori algoritme informasi dengan kerangka kerja Bayesian; yakni yang berisi konsep algoritme

/e
peluang dan kompleksitas Kolmogorov.

,2
Deductive reasoning dimulai dari premis umum (semua M adalah P), dilanjutkan dengan premis

u1
minor (semua S adalah M), untuk dibuatkan kesimpulan deduktif (semua S adalah P). S
didefinisikan sebagai Subjek, P sebagai Predikat, dan M sebagai Middle. Deductive reasoning
biasanya dipakai sebagai perwujudan dari induksi matematis.

uk
Dalam inductive reasoning, kesimpulan bisa salah, walau semua premis benar. Argumen induktif

,b
tidak bisa dinilai dan dinyatakan sebagai valid atau tidak valid, melainkan bersifat kuat atau lemah.
Dalam bahasa dan terminologi David Hume, induksi dibuat atas dasar common sense dan skeptisme

sis
praktis yang bisa sangat bias dalam hal konfirmasi, heuristic, dan predictable.

Alasan sebagai Kata Benda


aly
An
Menurut Merriam-Webster.com, sebagai kata benda, alasan (reason) memiliki beberapa sinonim,
antara lain account, accounting, argument, case, explanation, rationale. Beberapa kata terkait reason
mencakup alibi, apologia, apology, defense, excuse, justification, vindication; appeal, plea; guise,
e

pretense (pretence), pretext, rationalisation.


alu

Beberapa antonim dari reason mencakup aftereffect, aftermath, consequence, corollary,


nV

development, effect, fate, fruit, issue, outcome, outgrowth, product, result, resultant, sequel,
sequence, upshot. Sementara antonim dekat (near antonyms) dari reason mencakup ramification;
denouement (dnouement), repercussion; conclusion, end; by-product, side effect (side reaction).
oo

Lebih jauh, beberapa konsep (thesaurus) terkait reason sebagai kata benda menurut Merriam-
Webster adalah sebagai berikut:
ak

1. a statement given to explain a belief or act <she gave a good reason for her seemingly suspicious
behavior>
as

a. Sinonim: account, accounting, argument, case, explanation, rationale


oS

b. Kata terkait: alibi, apologia, apology, defense, excuse, justification, vindication; appeal, plea;
guise, pretense (pretence), pretext, rationalisation
2. something (as a belief) that serves as the basis for another thing <a firm belief that we are here
nd

on earth to help others is the reason for her tireless volunteer work>
a. Sinonim: account, authority, grounds, motive, subject, wherefore, why
Sa

b. Kata terkait: antecedent, cause, consideration, impetus, incentive, inspiration, instigation,


occasion, stimulus
3. an explanation that frees one from fault or blame <what reason do you have for being in such a
bad mood?>
a. sinonim: alibi, apology, defense, justification, plea, reason
b. Kata terkait: color, guise, pretense (or pretence), pretext, rationale, rationalization,
vindication, whitewash; cop-out, out; acknowledgment (or acknowledgement), atonement,
confession; extenuation, palliation
108 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

4. someone or something responsible for a result <what's the meteorological reason for tornadoes?>
a. Sinonim: antecedent, causality, causation, occasion, reason
b. Kata terkait: consideration, determinant, factor; alpha and omega, be-all and end-all; impetus,
incentive, inspiration, instigation, stimulus; mother, origin, root, source, spring
c. Antonim dekat: ramification; denouement (also dnouement), repercussion; conclusion, end;
by-product, side effect (also side reaction)
d. Antonim: aftereffect, aftermath, consequence, corollary, development, effect, fate, fruit,
issue, outcome, outgrowth, product, result, resultant, sequel, sequence, upshot
5. the ability to learn and understand or to deal with problems <you'll need to use all of your reason
to get out of this tight spot>

/e
a. Sinonim: brain(s), brainpower, gray matter, headpiece, intellect, intellectuality, mentality,

,2
reason, sense, smarts
b. Kata terkait: eggheadedness, highbrowism, intellectualism; braininess, brilliance; acumen,

u1
alertness, apprehension, astuteness, discernment, discriminability, insight, judgment (or
judgement), perception, percipience, perspicacity; common sense, horse sense, mother wit;
aptitude, talent; sagacity, sapience, wisdom, wit; head, mind, skull

uk
c. Antonim dekat: denseness, density, doltishness, dopiness, dullness (also dulness), dumbness,
fatuity, feeblemindedness, foolishness, half-wittedness, idiocy, imbecility, senselessness,

,b
simpleness, slowness, stupidity
6. the normal or healthy condition of the mental abilities <was afraid that with all the stress he was

sis
under, he'd lose all reason>
a. Sinonim: daylights, head, marbles, reason, saneness, sanity, wit(s)
aly
b. Kata terkait: rationality, reasonableness, sense; health, healthfulness, healthiness,
wholesomeness; clearheadedness, lucidity, lucidness, normalcy, normality, soundness;
An
wisdom
c. Antonim dekat: delusion, hallucination; delirium, frenzy, hysteria
d. Antonim: dementia, derangement, insanity, lunacy, madness, mania, unreason
e

7. the thought processes that have been established as leading to valid solutions to problems <in a
alu

time of national crisis we need to listen to the voice of reason>


a. Sinonim: intellection, ratiocination, reason, reasoning, sense
nV

b. Kata terkait: cogency, coherence, logicality, logicalness, rationality, rationalness;


convincingness, persuasiveness; syllogism, synthesis; analysis, dissection; deduction,
induction; argumentation, disputation
oo

c. Antonim dekat: illogic, incoherence; absurdity, brainlessness, insanity, irrationality,


nonsensicalness, preposterousness, senselessness
ak

Menurut Google Translate, sebagai kata benda, alasan (reason) memiliki sinonim dengan beberapa
kata berikut, antara lain:
as

1. cause, rationality, sanity, good sense, grounds, ground, reasonableness, intellect


oS

2. cause, ground(s), basis, rationale, motive, motivation, purpose, point, aim, intention, objective,
goal, explanation, justification, argument, defense, vindication, excuse, pretext
3. rationality, logic, logical thought, reasoning, cognition, ratiocination
nd

4. sanity, mind, mental faculties, senses, wits, marbles


5. good sense, good judgment, common sense, wisdom, sagacity, reasonableness
Sa

6. grounds, cause
7. ground
8. reasonableness, rationality
9. intellect, understanding

Alasan sebagai Kata Kerja

Sebagai kata kerja, alasan (reason) memiliki beberapa sinonim berikut:


Nilai-Nilai dalam Kehidupan 109

1. conclude, decide, deduce, derive, extrapolate, gather, judge, make out, infer, understand
(Merriam-Webster.com).
2. think rationally, calculate, bring around, argue, conclude
3. think rationally, think logically, use one's common sense, use one's head/brain, cogitate,
ratiocinate
4. calculate, come to the conclusion, conclude, reckon, think, judge, deduce, infer, surmise, figure
5. bring around, coax, persuade, prevail on, convince, make someone see the light
6. argue
7. conclude, reason out (Google Translate).

/e
Aplikasi reason sebagai kata kerja, menurut Merriam-Webster, dapat dibedakan menjadi 2 bagian,

,2
yakni:
1. think, conceive, imagine, fancy, realize, envisage, envision mean to form an idea of.

u1
a. think implies the entrance of an idea into one's mind with or without deliberate consideration
or reflection <I just thought of a good joke>.
b. conceive suggests the forming and bringing forth and usually developing of an idea, plan, or

uk
design <conceived of a new marketing approach>.
c. imagine stresses a visualization <imagine you're at the beach>.

,b
d. fancy suggests an imagining often unrestrained by reality but spurred by desires <fancied
himself a super athlete>.

sis
e. realize stresses a grasping of the significance of what is conceived or imagined <realized the
enormity of the task ahead>. aly
f. envisage and envision imply a conceiving or imagining that is especially clear or detailed
<envisaged a totally computerized operation> <envisioned a cure for the disease>.
An
2. think, cogitate, reflect, reason, speculate, deliberate mean to use one's powers of conception,
judgment, or inference.
a. think is general and may apply to any mental activity, but used alone often suggests
e

attainment of clear ideas or conclusions <teaches students how to think>.


alu

b. cogitate implies deep or intent thinking <cogitated on the mysteries of nature>.


c. reflect suggests unhurried consideration of something recalled to the mind <reflecting on fifty
nV

years of married life>.


d. reason stresses consecutive logical thinking <able to reason brilliantly in debate>.
e. speculate implies reasoning about things theoretical or problematic <speculated on the fate of
oo

the lost explorers>.


f. deliberate suggests slow or careful reasoning before forming an opinion or reaching a
conclusion or decision <the jury deliberated for five hours>.
ak

The Chimeral Synergies dalam Merger dan Akuisisi


as
oS

Berbagai argumen pembenar sering dijadikan alasan bagi korporasi dalam melakukan suatu aksi.
Dua pilihan kontras bagi aksi korporasi adalah make or buy dan make or break. Beberapa tulisan
aktual berikut bisa menjadi rujukan (per 20151128), antara lain:
nd

1. R. Anthony Inman, Make-Or-Buy Decisions,


http://www.referenceforbusiness.com/management/Log-Mar/Make-or-Buy-Decisions.html
Sa

2. Detlef Schwarting dan Robert Weissbarth, Make or Buy and Three pillars of sound decision
making, Strategy& (d/h Booz & Company), 20140709.
http://www.strategyand.pwc.com/media/file/Strategyand_Make-or-buy-sound-decision-
making.pdf
3. Jean-Francois Manzoni, Craig Smith, Horacio Falco, Stakeholder Strategies Make or Break
Sustainable Business, 20151029, The 32nd INSEAD Sustainability Executive Roundtable,
Fontainebleau, June 2015. http://knowledge.insead.edu/responsibility/stakeholder-strategies-
make-or-break-sustainable-business-4338
110 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

4. Xero, Make or Break? An investigation by Xero into what separates successful entrepreneurs
from those who fail, 20151117, https://www.xero.com/content/dam/xero/pdf/Xero-Make-or-
break-report.pdf
5. Gary Turner, Small business technology flips the odds in a make or break situation, 20151127,
http://www.itproportal.com/2015/11/27/small-business-technology-flips-the-odds-in-a-make-or-
break-situation/
6. Sensis, Staff can make or break your business, 20151026, https://www.sensis.com.au/learn/staff-
can-make-or-break-your-business

Beberapa sinergi yang diharapkan dalam suatu merger dan akuisisi, antara lain: 48

/e
1. Tersedianya perbaikan pemanfaatan kapasitas (improved capacity utilisation).

,2
2. Pemanfaatan yang lebih baik pada sales force.
3. Mengurangi staf tingkat manajer.

u1
4. Mendapatkan skala ekonomis.
5. Melicinkan tren musiman dalam penjualan.
6. Mendapatkan akses baru terhadap supplier, distributor, dan kreditur.

uk
7. Mendapatkan teknologi baru.
8. Mengurangi kewajiban pajak.

,b
Push and Pull Factors dalam Upaya Takeover

sis
Dalam konstelasi hukum rimba (fish law), selalu ada predator dan mangsanya. Tidak jarang, dan
aly
dalam beberapa kasus, sang mangsa bisa menjadi predator. Pemburu menjadi yang diburu. Begitu
pula kejadian yang ada di dunia bisnis. Korporasi yang lapar terhadap berbagai terobosan baru
An
sangat membutuhkan mangsa potensil untuk dijadikan sapi perah dan/atau kuda beban, khususnya
di sisi front-end.
e

Di sisi lain, yakni back-end, di wilayah gelap, hitam, dan abu-abu dari korporasi, berbagai aksi yang
alu

dikenal dengan sebutan MICE menjadi suatu hal yang harus dieksekusi. Di sisi front end, MICE
sering dikenal dengan singkatan dari Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions (Events). Di
nV

sisi back-end, MICE menjadi singkatan bagi motif aktivitas dan motif spionase, es-PION-ase, yakni
Money, Ideology, Compromise (Coercion), Ego (Extortion).
oo

MICE dengan penekanan pada kata pion merefleksikan by any means necessary, just to justify an
end. The ends justify the means. The dark territories dari korporasi menjadi suatu hal yang lazim.
Ketika seseorang ditugaskan untuk mengeksekusi hidden agenda suatu korporasi, orang tersebut
ak

tidak ubahnya dengan pion yang sifatnya expendable dan replaceable.


as

Kalau orang tersebut gagal atau enggan mengeksekusi apa yang diinginkan korporasi, orang
oS

tersebut bisa diganti dengan pihak lain, mungkin yang lebih kompeten, setara, atau lower grade.
Tidak jarang, korporasi menawarkan open contracts bagi siapa saja (hitman) untuk mengeliminasi
ancaman, hambatan, kendala, rintangan, atau apa pun yang menjadi kepentingan korporasi.
nd

Hitman tidak harus berupa pembunuhan (assassination) secara fisik. Pembunuhan bisa dilakukan
Sa

terhadap apa pun yang hidup. Reputasi (rep sheet), karakter, akses, kemampuan, kapasitas,
kapabilitas, atau lainnya. Di pasar modal, aksi corporate raiders untuk menghancurkan nilai mangsa
dapat dilakukan dengan cornering the market atau short-sales.

Aksi korporasi bisa tunggal atau mengajak gerombolan si berat. Tujuannya adalah untuk
menjadikan mangsanya lemah (easy prey). Beberapa mangsa enggan memposisikan diri sebagai

48
Fred R. David, Strategic Management, 5/e, Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ, 1995, hal.66.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 111

pihak yang mudah dan empuk. Di sisi lain, tidak jarang, sang mangsa menebarkan shark repellents
dalam bentuk poison pills, scorched earth policies, golden parachutes, safe harbour, knights (black,
white, grey), white squire, hired guns, killer bees, pacman defense, show-stopper, atau lainnya.

Aksi korporasi dalam mengejar dan menaklukan mangsanya bisa terang-terangan dan membabi-
buta (blunt) atau secara perlahan melalui creeping takeover, dawn raid, blitzkrieg, bear hug,
godfather offer, greenmail, atau lainnya. Cara lainnya adalah melalui mekanisme MSOP atau ESOP
(employee stock options plans atau employee stock ownership plans), dengan membiayai
manajemen atau controlling employees melalui LBO (leveraged buyout).

/e
Penumpukan beban utang membuat mangsa potensil semakin berisiko untuk mengalami gagal

,2
bayar, termasuk didalamnya credit rating (rep sheet) dari surat berharga yang dijual dan masih
beredar di kalangan komunitas investor. Dampak lanjut dari semua merger dan akuisisi adalah

u1
pengurangan (layoffs) jumlah karyawan dan manager.

Suatu hal yang pasti adalah, alasan yang biasa dipergunakan mencakup corporate downsizing,

uk
restrukturisasi usaha, dan lainnya. Termasuk didalamnya perubahan parsial atau menyeluruh pada
aktivitas SCM (supply chain management). Bagi pemda, kemungkinan terburuk lainnya adalah

,b
semakin berkurangnya penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) dan menurunnya NJOP di suatu
kawasan. Detroit sebagai contoh.

sis
Typical Corporate Strategies by Growth Factors aly
Strategi korporasi dalam mengeksekusi rencananya tergantung beberapa faktor, antara lain
An
menghilangkan kelemahan, memaksimalkan kekuatan, dengan bergantung pada sumber daya
internal atau eksternal. Kombinasi keempat faktor tersebut dibuatkan matriksnya oleh Pearce dan
Robinson sebagai bagan matriks seleksi dalam suatu disain strategi besar (grand strategy selection
e

matrix).
alu

Disain strategi besar korporasi yang lain adalah berdasarkan model cluster (grand strategy selection
nV

clusters) atas dasar kecepatan pertumbuhan (cepat atau lambat) dan posisi daya saing di pasar (kuat
atau lemah).
oo

Jenis strategi korporasi bisa dibedakan menurut skala pertumbuhan, yakni stabil, tetap bertumbuh,
atau penurunan skala usaha. Korporasi yang memilih strategi stabilitas biasanya berpegang teguh
pada prinsip business as usual. Tidak banyak perubahan besar dan signifikan dalam aktivitas usaha,
ak

struktur usaha, atau lainnya.


as

Strategi stabilitas dipilih atas beberapa pertimbangan, antara lain:


oS

1. Tetap memfokuskan diri upaya manajemen pada usaha-usaha yang ada dengan tujuan
meningkatkan postur daya saing.
2. Tetap berkonsentrasi pada peningkatan produktivitas dan inovasi pada usaha-usaha yang ada.
nd

3. Tidak ingin menambah bisnis baru dalam korporasi.


4. Tetap bekerja keras mengelola berbagai unit usaha.
Sa

Walau demikian, Pearce dan Robinson tidak memberikan definisi yang pasti tentang apa yang
dimaksud dengan stabilitas, setidaknya dalam indikator yang bisa diukur di tingkat perusahaan, bisa
itu secara finansil, key performance index, atau lainnya. Apakah stabilitas yang dimaksud terbatas
pada pendapatan (revenue), steady cash inflows, atau lainnya?
112 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 20 Grand strategy: Selection matrix


Bagan Grand strategy: Selection matrix
Sumber: Pearce dan Robinson, Strategic Management, hal.252.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 113

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 21 Grand strategy: Clusters model


Bagan Grand strategy: Clusters model
Sumber: Pearce dan Robinson, Strategic Management, hal.254.

Yang dimaksud dengan stabilitas di tingkat perusahaan mungkin terkait dengan ketiadaan fluktuasi
yang berlebihan (excessive), pertumbuhan output yang konstan, rasio benefit to cost yang positif
114 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

dan tidak terlalu berlebihan di beberapa periode, atau lainnya. Beberapa metode pengukuran
stabilitas di tingkat perusahaan mencakup:
1. Altmans Z-Score.
2. Model KMV (Kealhofer, McQuown, Vasicek) yang dipakai Moody.
3. Model Merton (asset value model), dan turunannya seperti
4. Model BlackScholesMerton.
5. Distance to Default (DD).

Pilihan pertumbuhan atau ekspansi pun seharusnya mempertimbangkan proyeksi manfaat potensil
pasca penambahan bisnis baru, produk baru, pasar baru, atau ekspansi pangsa pasar. Strategi

/e
pertumbuhan perusahaan bisa dibedakan menurut jenisnya, antara lain:

,2
1. Pertumbuhan internal.
2. Integrasi horisontal.

u1
3. Diversifikasi horisontal, terkait.
4. Diversifikasi horisontal, tidak terkait (konglomerasi).
5. Integrasi vertikal dari diversifikasi usaha terkait.

uk
6. Integrasi vertikal dari diversifikasi usaha tidak terkait.
7. Merger.

,b
8. Aliansi strategis.

sis
Di sisi lain, korporasi bisa mengambil kebijakan pengurangan (shrink) skala ukuran usaha melalui 3
mekanisme seperti program banting-setir (turn-around), divestasi, atau likuidasi. Alternatif ini
aly
menjadi pilihan tidak terelakkan ketika kinerja satu atau beberapa unit usaha semakin memburuk,
tidak menempatkan korporasi pada posisi bersaing yang memuaskan, atau terutama ketika korporasi
An
dihadapkan pada pilihan kelangsungan hidup usahanya, strategi penghematan (retrenchment)
menjadi suatu keharusan.
e

Program banting setir bertujuan membuat transformasi korporasi menjadi lebih ramping (leaner)
alu

dan lebih efektif. Beberapa aksi korporasi mencakup eliminasi output yang tidak menguntungkan,
penjualan (pruning) aset (yang tidak produktif), mengurangi jumlah tenaga kerja, memotong biaya
distribusi, dan memikirkan ulang lini produk dan kelompok pelanggan. 49
nV

Typical Corporate Strategies in Practice


oo

Dalam prakteknya, strategi dan aksi korporasi dapat dibedakan atas 4 kelompok umum, yakni
integrasi, diversifikasi, intensif, dan defensif. Setiap alternatif memiliki variasi kombinasi tidak
ak

terhitung. Penetrasi pasar bisa mencakup penambahan tenaga penjual, peningkatan biaya iklan,
pemberian kupon, dan menggunakan aksi sejenis dalam rangka meningkatkan pangsa pasar dalam
as

satu wilayah geografis tertentu.


oS

Tabel Strategi alternatif korporasi didefinisikan dan dicontohkan


Strategy Definition Example
nd

Integration strategies
Forward integration Gaining ownership or increased control over Tandy Corp opens new Radio Shack stores.
Sa

distributors or retailers
Backward integration Seeking ownership or increased control of a Kmart requires suppliers to sell its goods on
firm's suppliers consignment.
Horisontal integration Seeking ownership or increased control over Merck, the world's largest drug company,
competitors acquires Medco Containment Services, the
nation's largest marketer of discount prescription

49
M. Gary, A&P Strikes Back, Progressive Grocer, Feb.1994, p.32-34; dalam David, Strategic Management,
5/e, hal.97-98.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 115

Tabel Strategi alternatif korporasi didefinisikan dan dicontohkan


Strategy Definition Example
drugs.
Intensive Strategies
Market penetration Seeking market share for present products or Walt Disney pays Nancy Kerrigan $1 million for
services in present markets through greater appearances.
marketing efforts
Market development Introducing present products or services into Corning Inc becomes one of Russia's first major
new geographic area suppliers of optical fiber. Rayovac develops an
alkaline battery recharger.

/e
Product development Seeks increased sales by improving or Beer companies such as Anheuser-Busch, Stroh
modifying present products or services, with Brewery, Coors.

,2
embedded large R&D expenditures. As a
consequence, they do not own their

u1
distributors or dealers
Diversification
strategies

uk
Concentric Adding new, but related, products or services Sonoco Products Co, a maker of industrial
diversification packages, acquires Engraph Inc, a maker of

,b
consumer packages
Conglomerate Adding new, unrelated products or services Seagram acquires 13.1% of Time Warner

sis
diversification
Horisontal Adding new, unrelated products or services Stratus Computer, a maker of fault-tolerant
diversification for present customers computers, acquires Shared Financial Systems, a
aly software maker
Defensive Strategies
An
Joint venture Two or more sponsoring firms forming a Home Shopping Network and Sumitomo offer
separate organisation for cooperative TV Shopping in Japan
purposes
e

Retrenchment Regrouping through cost and asset reduction US Surgical declares bankruptcy.
alu

to reverse declining sales and profits


Divestiture Selling a division or part of an organisation Ryders System, the truck-leasing company
divests its aviation business
nV

Liquidation Selling all of a company's assets, in parts, for The Bank of Credit and Commerce International
their tangible worth (BCCI) liquidates.
Sumber: David, Strategic Management, 5/e, hal.54-62.
oo

Table 16 Strategi alternatif korporasi didefinisikan dan dicontohkan


Forward Integration50
ak

1. Ketika distributor yang ada sekarang ini memiliki ciri berikut seperti mahal, tidak bisa dipercaya
(unreliable), tidak mampu memenuhi kebutuhan distribusi korporasi.
as

2. Ketika ketersediaan distributor yang bermutu menjadi sangat terbatas dalam rangka memiliki
keunggulan bersaing dibanding korporasi yang melakukan integrasi kedepan.
oS

3. Ketika dalam satu industri yang berkembang dan korporasi diharapkan tetap tumbuh. Integrasi
kedepan mengurangi kemampuan korporasi melakukan diversifikasi ketika industri dasarnya
tidak kokoh lagi.
nd

4. Ketika korporasi memiliki sumber daya modal dan manusia yang dibutuhkan untuk mengelola
bisnis baru, yakni mendistribusi produknya sendiri.
Sa

5. Ketika keunggulan (advantages) produksi yang stabil menjadi tinggi, hal ini menjadi
pertimbangan korporasi bagi peningkatan kemampuan memprediksi permintaan outputnya
melalui integrasi kedepan.

50
Fred R. David, How Do We Choose Among Alternative Growth Strategies? Managerial Planning 33, No.4
(Jan.-Feb. 1985): 14-17, 22; dalam David, Strategic Management, 5/e, hal.63-66.
116 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

6. Ketika distributor atau pengecer yang ada memiliki marjin keuntungan yang tinggi, kondisi ini
membuat korporasi bisa mendapatkan keuntungan dengan mendistribusikan produknya sendiri
dan menetapkan harga lebih kompetitif dengan integrasi kedepan.

Backward Integration
1. Ketika supplier yang ada sekarang ini memiliki ciri berikut seperti mahal, tidak bisa dipercaya
(unreliable), tidak mampu memenuhi kebutuhan korporasi untuk spare parts, komponen,
perakitan, atau bahan baku.
2. Ketika supplier berjumlah sedikit dan jumlah pesaing banyak.
3. Ketika korporasi bersaing di satu industri yang berkembang cepat, hal ini menjadi faktor karena

/e
strategi berjenis integrasi (kedepan, kebelakang, horisontal) mengurangi kemampuan korporasi

,2
mendiversifikasi usahanya di industri yang menurun.
4. Ketika korporasi memiliki sumber daya modal dan manusia yang dibutuhkan untuk mengelola

u1
bisnis baru, yakni memasok sendiri kebutuhan bahan bakunya.
5. Ketika keunggulan (advantages) produksi yang stabil menjadi penting, hal ini menjadi faktor
bagi korporasi dalam rangka stabilisasi biaya bahan baku dan harga terkait produknya melalui

uk
integrasi kebelakang.
6. Ketika supplier yang ada memiliki marjin keuntungan yang tinggi, kondisi ini membuat

,b
korporasi bisa mendapatkan keuntungan dengan memasok kebutuhan bahan bakunya sendiri.
7. Ketika korporasi butuh mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan secara cepat.

sis
Horisontal Integration aly
1. Ketika korporasi bersaing di industri yang sedang tumbuh.
2. Ketika korporasi bisa mendapatkan status/ciri monopolistik di satu bidang tertentu atau wilayah
An
tanpa hambatan dari pemerintah pusat dalam rangka mengurangi persaingan secara substansil.
3. Ketika kenaikan skala ekonomis memberikan keunggulan kompetitif utama.
4. Ketika korporasi memiliki sumber daya modal dan manusia yang dibutuhkan dalam rangka
e

mengelola rencana perluasan.


alu

5. Ketika pesaing tidak memiliki keahlian manajerial atau kebutuhan untuk sumber daya tertentu
yang dimiliki korporasi.
nV

Market Penetration
1. Ketika pasar yang ada belum jenuh dengan produk atau jasa tertentu yang dijual korporasi.
oo

2. Ketika tingkat pemakaian pelanggan saat ini dapat ditingkatkan lebih signifikan.
3. Ketika pangsa pasar pesaing utama menurun sementara total penjualan industri meningkat.
4. Ketika korelasi antara nilai penjualan dan biaya pemasaran secara historis tinggi.
ak

5. Ketika kenaikan skala ekonomis memberikan keunggulan kompetitif utama.


as

Market Development
oS

1. Ketika saluran distribusi yang baru tersedia bisa diandalkan (reliable), tidak mahal, dan bermutu
baik.
2. Ketika korporasi sangat berhasil pada apa yang dilakukannya.
nd

3. Ketika masih banyak pasar yang belum dimanfaatkan dan belum jenuh.
4. Ketika korporasi memiliki sumber daya modal dan manusia yang dibutuhkan untuk mengelola
Sa

aktivitas perluasan.
5. Ketika korporasi memiliki kapasitas produksi yang berlebihan.
6. Ketika industri dasar korporasi secara cepat menjadi bersifat global.

Product Development
1. Ketika produk sukses korporasi berada di tahapan matang (matured) dalam siklus hidup
produknya, pengembangan produk bertujuan menaik pelanggan yang puas untuk mencoba
produk baru (yang lebih baik).
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 117

2. Ketika korporasi bersaing di industri yang sangat mengandalkan pesatnya perkembangan


teknologi.
3. Ketika pesaing utama menawarkan produk dengan mutu yang lebih baik pada harga yang bisa
dibandingkan.
4. Ketika korporasi bersaing di industri yang pesat pertumbuhannya.
5. Ketika korporasi memiliki kapabilitas yang kuat pada litbang.

Concentric Diversification
1. Ketika korporasi bersaing di industri yang pertumbuhannya stagnan atau lamban.
2. Ketika menambah produk baru yang terkait bisa meningkatkan penjualan produk saat ini secara

/e
signifikan.

,2
3. Ketika produk baru yang terkait dapat ditawarkan dengan harga sangat kompetitif (highly
competitive prices).

u1
4. Ketika produk baru yang terkait memiliki tingkat penjualan musiman yang bisa
menyeimbangkan tingkat penjualan yang tinggi (peaks) dan rendah (valleys).
5. Ketika produk korporasi berada pada tahapan menurun dalam siklus hidup produknya.

uk
6. Ketika korporasi memiliki tim manajemen yang kuat.

,b
Conglomerate Diversification
1. Ketika industri dasar korporasi mengalami penurunan penjualan dan laba tahunan.

sis
2. Ketika korporasi memiliki sumber daya modal dan manajerial yang dibutuhkan untuk menang
bersaing di industri baru. aly
3. Ketika korporasi memiliki kesempatan untuk membeli usaha tidak terkait tetapi memiliki
peluang investasi yang menarik.
An
4. Ketika sinergi finansil wujud antara perusahaan yang mengakuisisi dan diakuisisi. Perbedaan
utama antara diversifikasi konsentrik dengan konglomerat adalah konsentrik didasari atas
beberapa kesamaan di pasar, produk, atau teknologi; sementara konglomerasi seharusnya lebih
e

didasari pada pertimbangan laba.


alu

5. Ketika pasar yang ada bagi produk korporasi saat ini sudah jenuh.
6. Ketika aksi anti-trust dapat dibebankan pada korporasi yang secara historis terkonsentrasi pada
nV

satu industri tunggal.

Horisontal Diversification
oo

1. Ketika penghasilan (revenues) korporasi dari produk dan jasa yang ada akan meningkat secara
signifikan dengan menambah produk baru yang tidak terkait.
2. Ketika korporasi bersaing di industri yang sangat bersaing (kompetitif) dan/atau tidak ada
ak

pertumbuhan, yang ditandai dengan rendahnya hasil (returns) dan marjin keuntungan industri.
3. Ketika saluran distribusi korporasi yang ada dapat digunakan untuk memasarkan produk baru
as

kepada pelanggan yang ada.


oS

4. Ketika produk baru memiliki pola penjualan countercyclical dibandingkan dengan produk
korporasi yang ada.
nd

Joint Venture
1. Ketika korporasi yang belum go public membuat usaha patungan dengan korporasi yang sudah
Sa

go public. Ada beberapa keunggulan bagi perusahaan tertutup seperti kepemilikan tertutup. Ada
beberapa keunggulan bagi perusahaan terbuka seperti memiliki akses terhadap penjualan saham
sebagai sumber modal. Kadang, keunggulan unik keduanya dapat secara sinergis
dikombinasikan dalam satu usaha patungan (joint venture).
2. Ketika korporasi domestik membentuk usaha patungan dengan perusahaan asing, usaha patungan
dapat memberikan korporasi domestik peluang untuk mendapatkan manajemen lokal di negara
asing, korporasi lokal mengurangi risiko penyitaan (expropriation) dan pelecehan oleh birokrat
(officials) negara asing.
118 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

3. Ketika kompetensi yang berbeda dari 2 korporasi atau lebih saling melengkapi dengan baik.
4. Ketika beberapa proyek secara potensil bisa sangat menguntungkan, tetapi dengan kebutuhan
sumber daya dan risiko yang besar.
5. Ketika 2 atau banyak perusahaan yang lebih kecil sulit bersaing dengan perusahaan besar.
6. Ketika ada kebutuhan untuk memakai teknologi baru lebih cepat.

Retrenchment
1. Ketika korporasi memiliki kompetensi yang berbeda jelas, tetapi gagal mencapai tujuan
(objectives) atau sasaran (goals) secara konsisten sepanjang waktu.
2. Ketika korporasi merupakan salah satu pesaing lemah di satu industri.

/e
3. Ketika korporasi menderita (plagued) ketidakefisienan, profitabilita rendah, moral karyawan

,2
yang rendah, dan tekanan dari pemegang saham untuk meningkatkan kinerja.
4. Ketika korporasi gagal mengkapitalisir peluang eksternal, meminimkan ancaman eksternal,

u1
mengambil keuntungan (advantage) dari kekuatan internal, dan mengatasi kelemahan internal
sepanjang waktu, yakni ketika manajer strategis korporasi telah gagal (dan mungkin karena
diganti oleh individu yang lebih kompeten).

uk
5. Ketika korporasi menjadi begitu besar dalam waktu singkat dan membutuhkan reorganisasi
internal besar-besaran.

,b
Divestiture

sis
1. Ketika korporasi mengimplementasikan strategi penghematan (retrenchment), tetapi gagal
mencapai perbaikan (improvements) yang dibutuhkan. aly
2. Ketika satu divisi, untuk bisa kompetitif, membutuhkan sumber daya yang lebih banyak
daripada yang bisa disediakan korporasi.
An
3. Ketika satu divisi bertanggungjawab terhadap rendahnya kinerja seluruh korporasi.
4. Ketika satu divisi tidak cocok (misfit) dengan bagian korporasi lainnya, hal ini sebagai dampak
dari radikalnya perbedaan pasar, pelanggan, manajer, karyawan, nilai, atau kebutuhan.
e

5. Ketika banyak uang tunai dibutuhkan lebih besar dalam waktu singkat dan tidak bisa didapat dari
alu

sumber lain.
6. Ketika aksi anti-trust perusahaan mengancam korporasi.
nV

Liquidation
1. Ketika korporasi mengimplementasikan strategi penghematan dan divestasi, tetapi keduanya
oo

gagal.
2. Ketika alternatif lain dari korporasi adalah bangkrut, likuidasi merepresentasikan diri sebagai
alat yang tertib dan terencana dalam hal mendapatkan uang tunai terbesar bagi aset korporasi.
ak

Korporasi bisa mendeklarasikan dirinya bangkrut secara hukum pertama dan kemudian
melikuidasi berbagai divisi dalam rangka mendapatkan modal yang dibutuhkan.
as

3. Ketika pemegang saham dari korporasi dapat meminimkan kerugian dengan menjual aset
oS

korporasi.

Value Destruction
nd

Value creation dan value destruction adalah dua sisi dari uang fisik yang saling bertolak-belakang.
Sa

Si A memilih muka. Si B memilih belakang. Ada kepala, ada ekor. Keberpihakan A terhadap satu
sisi berhadapan dengan keberpihakan B terhadap sisi yang lain. Dua pihak, dua kepentingan. Ada
pro, ada kontra.

Selama kedua pihak memiliki kepentingan yang tidak saling berseberangan, keduanya bisa jalan
akur. Sebaliknya, A merasa dia menciptakan nilai, tentu bagi kepentingannya. Di sisi lain, B yang
merasa kepentingannya terganggu, tentu mendapatkan posisinya tergeser, digantikan, dihapus.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 119

Kepentingan A merusak beberapa nilai dan kepentingan B. Adagium yang berlaku umum di dunia
adalah one man's terrorist is another man's freedom fighter.51

A menjual dengan alasannya tersendiri. B membeli karena memiliki alasan tersendiri. Transaksi dan
pasar jual-beli terjadi bila A dan B mencapai kesepakatan dalam beberapa hal seperti harga, jumlah,
tempat penyerahan, cara penyerahan, cara pembayaran, dan lainnya. Hal ini berlaku bagi semua
produk yang bisa dijual, termasuk diantaranya saham A.

Jual-beli saham dalam jumlah besar sering disebut sebagai aktivitas merger dan akuisisi (M&A).
Sifat dan nilainya yang fantastis menarik banyak pihak untuk terlibat dan mencoba mendapatkan

/e
peruntungan tersendiri. Memancing ikan di air yang jernih jelas lebih sulit dibanding di air yang

,2
keruh. Di air yang jernih, ikan bisa melihat dengan jelas umpan yang terpasang di mata kail.

u1
Penjualan saham dalam jumlah besar hanya bisa dilakukan melalui mekanisme tender offer di luar
pasar, mekanisme ask dan bid di block sale di pasar perdagangan, atau open buy di pasar terbuka.
Beberapa upaya hostile takeover dilakukan melibatkan kerjasama banyak pihak (tacit collusion)

uk
dalam proxy fight mengganti manajemen yang ada.

,b
Tender offer menjadi pilihan terbaik bagi pembeli guna menghindari resistensi manajemen dalam
memperburuk kondisi perusahaan, bisa itu dalam hal keuangan, berbagai kesepakatan dan kerja

sis
sama yang sudah berlangsung lama dan sangat menguntungkan perusahaan yang akan dibeli.
Beberapa taktik dan strategi yang bisa memperburuk kondisi perusahaan mencakup poison pill,
aly
shark-repellent, crown-jewel defense, golden parachute (ESOP), pac-man defense, greenmail, white
knight, dan lainnya.
An

Value destruction mulai terjadi ketika A ingin menjual dan/atau B ingin membeli. Pihak-pihak yang
bisa rugi akibat adanya transaksi jual-beli saham (atau M&A) adalah stakeholders, mulai dari
e

pemegang saham, karyawan, manajemen, pelanggan (konsumen dan pemasok/SCM), masyarakat,


alu

pesaing, pemerintah, dan lingkungan alam. Hal ini berlaku di sisi pembeli dan penjual.
nV

Risiko utama dari penggabungan kedua perusahaan adalah beban finansil akibat pembelian, tidak
terjadinya sinergi dan kerjasama yang saling menguntungkan, culture clash, resistensi dari kedua
belah pihak, mulai dari karyawan sampai manajemen puncak. Dampak lanjutan terburuknya adalah
oo

kinerja operasional dan finansil yang semakin memburuk dalam hal nilai absolut, pangsa pasar, dan
akses ke pasar, dan lainnya.
ak

Masalah Pengukuran
as

Berbagai analisa dan tulisan tentang M&A sudah banyak dilakukan. Sekedar perbandingan, dari
oS

sekian puluh sumber referensi, paling hanya 1 atau 2 tulisan saja yang benar-benar membumi,
memberi pengertian yang straight-to-the-point, dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami,
dan terutama esensial.
nd

Dalam persentase, hanya 2-4% saja referensi yang layak dan bisa dijadikan panutan. Mayoritas
Sa

tulisan lainnya penuh dengan jargon-jargon profesional yang sengaja dan/atau secara naif tidak
didefinisikan. Pun dalam hal the big picture, kausalitas, agenda terselubung, pemakaian kaca mata
kuda, pendekatan cacat penglihatan dalam mendeskripsikan gajah, kuantifikasi indikator dan
variabel yang diobservasi, atau lainnya.

51
Lihat analogi yang dilakukan oleh Susan Blesener, et al, Value Creation: Background Paper, in cooperation with
Ernst & Young LLP (EY), International Integrated Reporting Council, July 2013, hal.1.
120 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Banyak yang beranggapan bahwa berbagai ukuran variabel bisa direpresentasikan oleh 1 atau 2
indikator saja. Padahal, sebagai contoh, variabel profitabilitas bisa direpresentasikan sampai
puluhan indikator. Itu semua tergantung bagaimana kita mendefinisikan earnings, income, revenue,
laba, penjualan, atau lainnya, sebelum atau sesudah penghitungan bunga, pajak, kepentingan
minoritas, atau lainnya. Akibatnya, pembenaran inferensi, penarikan kesimpulan, atas suatu
pendapat yang dihipotesakan menjadi suatu hal yang vague, saru.

Fokus beberapa tulisan kemudian disegmentasi, diklasifikasikan, diringkaskan, dikutip kebenaran


dan pembenarannya. Upaya ini dilakukan dalam rangka mengidentifikasi research gap, apa yang
sudah dianalisis dan apa yang belum, menentukan permasalahan, dan mereka-reka solusi alternatif

/e
terhadap permasalahan.

,2
Common ground yang tidak berdasar adalah kealfaan mendefinisikan 5W + 1H bagi setiap aktivitas

u1
M&A. Katanya, ada value yang di-create, ada value yang di-destruct. Tidak ada kejelasan terhadap
nilai apa, nilai siapa, terms and conditions dari nilai itu sendiri, dimana, bagaimana prosesnya.
Abstrak dan/atau executive summary dalam suatu tulisan, kadang bisa lebih mudah dicerna.

uk
Pembacaan judul, abstrak, dan kesimpulan secara silih berganti dan dilakukan beberapa kali baru

,b
membuat kita bisa lebih memahami suatu tulisan. Sederet atribut dan nama disematkan sebagai
tanda dan bukti keilmiahan suatu tulisan. Fenomena ini ternyata tidak terjadi di Indonesia saja,

sis
tetapi di seluruh dunia.
aly
Pertanyaan why lebih menjurus pada jawaban ekspektasi sinergi, tanpa acuan terhadap ukuran dan
pengukuran yang realistis. Unsur validitas dan reliabilitas merupakan alat pembenar kesimpulan,
An
yang tentu bisa dioprek-oprek. Akan terlalu banyak excuse dan pengecualian dalam penarikan
kesimpulan penganalisaan.
e

Faktor perspektif, keberadaan, dan konsekuensi sering terabaikan dalam banyak (sistem) analisa.
alu

Penggunaan indikator ekonomi makro dan mikro, indikator finansil perusahaan dan industri,
indikator moneter dan perbankan, sisi permintaan dan penawaran, atau lainnya, sering dicampur-
nV

aduk tanpa batasan, segmentasi, dan urutan (sequential) yang jelas.

M&A Diringkaskan
oo

Menurut Pearce dan Robinson, lihat Value building in multibusiness companies, M&A terjadi
karena inisiator (corporate raiders) melihat adanya peluang untuk bisa mengeksploitasi cash flow
ak

dan mengekstrak manfaat (nilai) (Manfaat dan Risiko dalam M&A) untuk dirinya sendiri dan/atau
kelompoknya atas nama sinergi yang semu (The Chimeral Synergies). Ada push dan pull factors
as

yang memang sudah ada, kelihatannya ada, atau sengaja diadakan.


oS

Sumber-sumber kekuatan dan kelemahan dieksploitasi dalam perspektif internal dan eksternal
(Grand strategy: Selection matrix) untuk tumbuh cepat atau lambat (Grand strategy: Clusters
nd

model); Melalui strategi integrasi, intensif, diversifikasi, atau defensif (Strategi alternatif korporasi
didefinisikan dan dicontohkan). Tiga peluang yang dimaksud adalah terkait pasar, operasional, dan/
Sa

atau manajemen.

Keunggulan daya saing yang diharapkan bisa berasal dari kepemimpinan biaya (the least cost),
diferensiasi (highest price), fokus (market niche), dan kecepatan (masuk ke pasar). Sinergi
diharapkan bisa didapat dari (upaya peningkatan) kompetensi di bidang pemasaran, produksi,
pembiayaan, SDM, teknik & litbang (Sumber perbedaan kompetensi). Sumber kompetensi bisa
bertumpu pada faktor produksi sebagai sumber daya, posisi di pasar (input, output, kinerja
keuangan), dan patching kekurangan (Pendekatan terhadap strategi M&A).
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 121

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 22 Sinergi merger yang diharapkan tumbuh dari 3 bidang penciptaan nilai
Bagan Sinergi merger yang diharapkan tumbuh dari 3 bidang penciptaan nilai
Sumber: A.T. Kearney Merger Integration Framework, dalam Bob Haas and Angus Hodgson, M&A Deal Evaluation:
Challenging Metrics Myths, A.T. Kearney Korea LLC, 2013.
122 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 23 Tahapan penciptaan nilai dalam M&A melalui tinjauan terhadap proses due diligence
Bagan Tahapan penciptaan nilai dalam M&A melalui tinjauan terhadap proses due diligence
Sumber: A.T. Kearney Merger Integration Framework, dalam Haas and Hodgson, M&A Deal Evaluation.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 123

Menurut AT Kearney, sinergi dari merger bisa berasal dari 3 aktivitas terhadap 3 kelompok peluang
demi terciptanya 3 nilai sinergi. Tiga aktivitas yang diharapkan bisa bersinergi adalah optimisasi
komersil demi pertumbuhan (penjualan, pengembangan produk, merek, harga); perbaikan
produktivitas operasi (SCM, SG&A); dan rasionalisasi investasi aset dan kapital.

Tahapan bagi terciptanya nilai akibat M&A diuraikan dalam bagan Tahapan penciptaan nilai dalam
M&A. Tahapan dimulai dari mereka-reka hal-hal strategis, diikuti nilai komersialisasi, operasional,
finansil, dan legal. Tahapan yang diuraikan AT Kearney sering disebut WBS (work breakdown
structure).

/e
Dalam perspektif ekosistem, penganalisaan terhadap M&A adalah melalui pendekatan terhadap satu

,2
atau beberapa stakeholders, pihak-pihak yang terlibat dalam M&A. Seharusnya tidak ada loose
ends. Idealnya. Dalam prakteknya, harus ada loose ends, harus ada pihak yang dikorbankan,

u1
dibuntungkan, untuk keuntungan pihak lain.

Dalam perspektif fungsi produksi standar atau menurut Sando Sasako, Labour merupakan faktor

uk
yang paling crucial dalam setiap aktivitas di bidang apa pun, baik ekonomi, hukum, sosial, budaya,
atau lainnya. Fungsi produksi yang standar adalah Q = f (L, K, T). Fungsi produksi menurut Sando

,b
Sasako adalah Q = f (L, K, T, I, P, O, F), dimana I merupakan faktor Informasi, P sebagai faktor
Price, O sebagai kinerja Operasional, dan F sebagai kinerja Finansil.

sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 24 Peta manfaat dan risiko modal sosial dalam proses M&A
Bagan Peta manfaat dan risiko modal sosial dalam proses M&A
Catatan: Risiko diilustrasikan dalam kotak dengan garis putus-putus, dan manfaat dinyatakan dalam kata/kalimat yang
digarisbawahi. Dalam bagan ini, risiko dan manfaat bersifat eksklusif dan tidak berhubungan satu sama lain.
Sumber: Lindau-Jonsson and Persson (2003: 50).
124 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
An

Figure 25 Peta manfaat dalam proses M&A yang diturunkan dari hubungan sebelum berlangsungnya M&A
Bagan Peta manfaat dalam proses M&A yang diturunkan dari hubungan sebelum berlangsungnya M&A
Sumber: Lindau-Jonsson and Persson (2003: 102).
e
alu

Dalam tesis masternya di tahun 2003, Lindau-Jonsson dan Persson cukup baik dalam memetakan
manfaat dan risiko modal sosial dalam proses M&A. 52 Termasuk didalamnya pemetaan manfaat
nV

dalam proses M&A yang diturunkan dari hubungan sebelum berlangsungnya M&A. 53 Risiko modal
sosial bisa dikelompokkan pada 3 subjek, yakni motif, integrasi, dan integrasi budaya.
oo

Manfaat terhadap modal sosial bisa dikelompokkan dalam 2 kelompok besar, yakni kelompok
pertama yang berdampak pada proses integrasi dan integrasi budaya; dan kelompok kedua yang
ak

berdampak pada motif, search & screening, evaluasi, dan negosiasi. Manfaat yang dimaksud bisa
selama proses M&A atau sebelum adanya hubungan M&A.
as

Analisa teoritis dan empiris terhadap kinerja finansil akibat beban finansil dalam penciptaan nilai
oS

secara singkat telah dilakukan dengan baik oleh Huber et al. Huber et al menyampaikan 2 teori
tentang penghancuran nilai (value destruction), yakni penentuan struktur kapital yang optimal (tax
nd

benefits vs bankruptcy costs) dan biaya keagenan (agency costs).54


Sa

Penjelasan dan analisa teoritis dalam bahasa Indonesia tentang struktur modal sudah pernah
diilustrasikan dengan baik oleh Sando Sasako dalam bukunya yang berjudul Corporate Financing:

52
Olivia Lindau-Jonsson and Karin Persson, Diminishing Value Destruction in the M&A Process: The role of pre-
M&A business relationships in the biotechnology industry, Master Thesis No.2003:52, Integrated Masters Programme,
International Business, Graduate Business School, School of Economics and Commercial Law, Gteborg University,
20131205, hal.50.
53
Lindau-Jonsson and Persson, Diminishing Value Destruction in the M&A Process, hal.102.
54
John Huber, et al, Capital Structure Engineering: The Use of Leverage to Enhance Shareholder Returns, RBC
Global Asset Management, Minnesota, 2010.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 125

Sistem Peringatan Dini melalui Pengukuran Indikator Kesulitan Finansil. 55 Struktur modal bisa
ditentukan melalui penerapan teori keagenan dan analisis contingent claims (model Merton).

M&A in Human Terms

Bila dianalogikan dengan hubungan 2 insan manusia (berbeda jenis dan/atau kepentingan), hostile
takeover merupakan nama lain dari kawin paksa. Banyak perkawinan didasari oleh keinginan kedua
pihak. Peresmian hubungan A dan B bisa terwujud karena ada semacam konsensus, lisan maupun
tulisan.

/e
Di sisi lain, banyak juga perkawinan didasari oleh keinginan kuat salah satu pihak. Keinginan pihak

,2
A bisa diwakili si A sendiri atau oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan A seperti saudara
kandung, orang tua kandung, atau lainnya. Pihak A atau yang mewakili bisa memiliki agenda

u1
tersendiri dalam suatu ikatan perkawinan. Begitu juga sebaliknya (vice versa). Masih adakah true
love?

uk
B dan/atau pihak yang mewakili bisa dan mau berlanjut ke jenjang pernikahan tentunya dengan
berbagai persyaratan dan kondisi (T&C) tertentu, eksplisit atau implisit, tertulis atau verbal, atau

,b
berdasarkan kecenderungan sikap dan prilaku A dan/atau pihak yang mewakili. Di sisi lain, A dan/
atau pihak yang mewakili tentunya memiliki T&C-nya tersendiri.

sis
Perkawinan yang tidak dipaksa saja bisa bumpy dan winding, apalagi perkawinan yang dipaksakan.
aly
Friksi dalam kedua hubungan pasti terjadi. Toleransi dan harmonisasi harus selalu ada demi
melanggengkan suatu hubungan dan/atau perkawinan. Salah satu pihak yang sangat memaksakan
An
kepentingannya bisa menimbulkan noktah nila dalam susu sebelanga.

Warna asli susu menjadi hilang. Susu kehilangan integritas dan jati dirinya. Ada warna lain dari
e

kehidupan susu yang baru. Walau demikian, beberapa ciri, atribut, atau kekhususan susu akan
alu

tetap dan selalu ada, tentunya dengan kadar dan signifikansi yang berbeda. Susu menjadi orang lain
dengan kepribadian yang berubah (altered ego).
nV

Personalitas atau kepribadian yang baru bisa berada di antara 2 kutub yang berlawanan, seperti
semakin extrovert atau introvert, implode atau explode, implosive atau explosive, agresif atau pasif,
oo

atau yang terburuk, menjadi psychotic (loss of contact with reality). Ketika seseorang menjadi
psychotic, orang tersebut tidak bisa membedakan antara yang realita dengan ilusi, dilusi, dan
halusinasi.
ak

They just couldnt get a grip with reality. Mereka tidak bisa membedakan mana yang ekor, mana
as

yang kepala; mana yang ujung, mana yang pangkal. Kegagalan berpikir (thought disorder) biasanya
oS

mengejawantah, mewujud dalam bentuk prilaku yang aneh (bizarre), sangat tidak biasa, kesulitan
melakukan interaksi sosial, tidak bisa menjalankan rutinitas harian (manic depressive).
nd

Mental disorder tipe ini sering mewujud pula dalam bentuk grandiosity, salah satu episode dalam
manic bipolar disorder. Grandiosity bisa didefinisikan sebagai ciri orang yang memiliki rasa
Sa

superioritas tidak realistis, kepribadian narsistik yang berlebihan. Kecenderungan demikian


biasanya merupakan stempel dan stigma yang diberikan oleh orang yang menjalankan profesi dan
mengaku ahli di bidang psikologi.

IMSO, setiap kata atau apa pun yang disampaikan dan dikomunikasikan, (secara lisan, tulisan, atau
melalui gerak dan bahasa tubuh), memiliki arti dan implikasinya tersendiri bagi komunikator. Sang
55
Sando Sasako, Corporate Financing: Sistem Peringatan Dini melalui Pengukuran Indikator Kesulitan Finansil,
2/e, Serabdi Sakti, Jakarta, 2016.
126 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

komunikator memiliki kepentingan dan agendanya tersendiri. Beberapa komunikator menegaskan


pesannya dengan lantang dan sederhana, sementara pesan yang pokok dan kepentingannya yang
terselubung justru harus dibungkus rapi.

Dont believe everything you heard and have heard. Beberapa komunikan justru sangat
membutuhkan pesan yang disampaikan secara lugas, sopan, santun, penuh dengan tata krama, etika,
dan segala macam atribut normal dan standar lainnya. Normal dan standar menurut A belum
tentu sama dalam persepsi, kemauan, kepentingan B. There you are, one man's terrorist is another
man's freedom fighter. You see a creation, I see a destruction. I see a creation, you see a destruction.

/e
Hubungan Sosial, Pada Mulanya

,2
Menurut Piotr Sztompka, hubungan sosial bisa terbentuk atas dasar pergerakan fisik. Ketika ada

u1
aksi dalam bentuk gerakan yang berarti dan bertujuan, kedua makhluk bisa sama-sama, atau sendiri-
sendiri, langsung dan/atau tidak langsung, mengharapkan reaksi atau respon dari makhluk lainnya
dalam bentuk prilaku sosial.

uk
Prilaku sosial tersebut kemudian melahirkan aksi sosial dan kontak sosial, secara berturut-turut.

,b
Tahapan berikutnya adalah interaksi sosial, interaksi yang diulang, reguler, diregulasi, dan terakhir
hubungan sosial. Dalam prosesnya, kedua makhluk sama-sama menggunakan simbol, shared

sis
concepts and beliefs, shared understandingness, common perspectives, dan lainnya.
aly
Tabel Bentuk hubungan dan interaksi dalam sosiologi dan antropologi
Tahapan hubungan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Behavior
An
Action
Social behavior
Social action
e

Social contact
alu

Social interaction
Repeated interaction
Regular interaction
nV

Regulated interaction
Social relation
Sumber: Piotr Sztompka, Socjologia, Znak, 2002, ISBN 83-240-0218-9, dalam wikipedia, Social Relation,
https://en.wikipedia.org/wiki/Social_relation
oo

Catatan: 1 = Physical movement, 2 = Meaning, 3 = Directed towards others, 4 = Await response, 5 = Unique/rare
interaction, 6 = Interactions, 7 = Accidental, not planned, but repeated interaction, 8 = Regular, 9 = Interactions
ak

described by law, custom or tradition, 10 =A scheme of social interactions


Table 17 Bentuk hubungan dan interaksi dalam sosiologi dan antropologi
Hubungan sosial bisa dibedakan antara yang formally organised dan tidak. Hubungan sosial yang
as

diorganisir biasanya diterapkan dalam organisasi resmi seperti perusahaan, pemerintahan, LSM,
oS

koperasi, universitas, asosiasi profesi, peer group, special interest group, komunitas, hubungan
kerja, atau lainnya.
nd

Hubungan sosial yang tidak diorganisir secara legal-formal biasanya dipersatukan menurut nilai-
nilai yang tidak tertulis seperti etika, tradisi, kebiasaan, adat, atau lainnya. Beberapa contohnya
Sa

mencakup hubungan darah (genetik), perkawinan, emosi (senasib, chemistry), ikatan (bonding,
komitmen), intim, confidante, pertemanan, persaudaraan (brotherhood), atau lainnya.

Ketika ada beberapa orang yang merasa senasib, mereka merasa memiliki kesamaan chemistry,
kesatuan persepsi, dan kesamaan tujuan (task) menciptakan satu kohesi sosial. Beberapa kelompok
memaksakan anggota pada aspek eligibility (conformity pressures). Tiga teori hubungan sosial
(interpersonal) yang umum mencakup sosionik, attachment, pertukaran sosial.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 127

Sementara itu, model hubungan sosial yang diteorikan oleh George Levinger menjadi sangat lebih
mudah dipahami karena sifatnya yang dinamis dan siklis (lifespan), setiap ada awal, pasti ada akhir.
Hubungan sosial dimulai dengan perkenalan, pendekatan (buildup), kelanjutan, pengrusakan
(deterioration), dan terminasi. 56

Perkenalan dimulai atas dasar hubungan sebelumnya, kedekatan fisik (proximity), kesan pertama,
berasosiasi, dan faktor lainnya. Pada tahap kedua, pendekatan dimulai atas dasar trust dan rasa
peduli satu sama lain, keintiman, kompatibilitas, dan filtering agents lainnya. Pada tahap ketiga,
kelanjutan dimulai dengan komitmen bersama (mutual) pada pertemanan yang lebih dekat dan kuat,
hubungan romantis, atau perkawinan.

/e
,2
Kehancuran hubungan dimulai dengan adanya pelanggaran aturan (norma, etika) dalam hubungan
secara implisit dan/atau eksplisit (relational transgression). Hubungan yang sudah retak kemudian

u1
diinterpretasi terhadap konsekuensi berbagai prilaku. Hubungan yang sudah tidak fungsional pasti
berlanjut pada perbedaan yang tidak bisa direkonsiliasi (irreconcilable differences). Atau minimal
pada pengungkitan luka lama setiap ada konflik (PTSD).

uk
Definisi Kohesi Sosial57

,b
Seperti halnya berbagai definisi yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial, konsep kohesi sosial

sis
berbeda dalam hal persepsi dan pada prakteknya. Disparitas dipertajam oleh perbedaan
pengetahuan, pendekatan kebijakan yang tidak konsisten, kurangnya informasi, dan gambaran
aly
stereotip, kategorisasi, dan model-model tradisional tertentu bagi penyediaan kesejahteraan sosial.
(20100510).
An

Menurut Council of Europe, kohesi sosial merupakan kapasitas masyarakat untuk memastikan
kesejahteraan bagi seluruh anggotanya, meminimkan disparitas, dan menghindari polarisasi.
e

Masyarakat yang kohesif dicirikan dengan komunitas individu-individu yang bebas tetapi saling
alu

mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan yang umum melalui sarana demokratis.

Menurut FEANTSA58, kohesi sosial didefinisikan sebagai proses pengembangan kebersamaan nilai
nV

dan tantangan, dan kesamaan peluang. Kohesi sosial berbeda dengan inklusi sosial. Inklusi sosial
merupakan suatu proses atau situasi yang berhubungan langsung dengan individu. Inklusi sosial
oo

merupakan bagian dari legislasi hak asasi manusia, sementara kohesi sosial bukanlah suatu hak
ataupun kewajiban.
ak

Kohesi sosial merupakan konsep kemasyarakatan (societal). Sinonim dari kohesi sosial mencakup
solidaritas sosial, kesatuan, kesadaran kelompok, asabiyah, kesukuan (tribalism), kesaudaraan
as

(clanism), nasionalisme modern.


oS

Ibnu Khaldun melihat kohesi sosial sebagai ikatan fundamental bagi masyarakat manusia dan
merupakan kekuatan motif dasar dari sejarah. Kohesi sosial tidak berdasarkan hubungan nomaden
nd

atau hubungan darah. Sementara menurut mile Durkheim, agama merupakan sumber kohesi
sosial. Agama juga memiliki peran dan fungsi yang lain, yakni sebagai bentuk ekspresi kohesi
Sa

sosial.

56
Levinger, G. (1983). Development and change. dalam H.H. Kelley, et al. (Eds.), Close relationships. (pp. 315
359). New York: W.H. Freeman and Company.
57
Bagian ini pernah dipublikasikan dengan judul Peran Media Mengindividualisasi Sosok demi Terciptanya
Kohesi Sosial yang Lebih Baik, Jakarta, 20100510.
58
The European Federation of National Organisations Working with the Homeless.
128 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Hambatan Kohesi Sosial

Seperti halnya saat pendefinisian, kebijakan, hukum, dan layanan dukungan bagi kohesi sosial
dicirikan oleh banyak kriteria yang berakibat pada birokratisasi, diskriminasi, dan stigmatisasi lebih
lanjut. Kurangnya sumber daya manusia yang kompeten, profesional, dan bisa berkolaborasi antar-
sektor membuat aparat pemerintah semakin bersikap reaktif daripada proaktif.

Struktur dan birokrasi yang kaku dan tidak manusiawi; kurang terpadunya kebijakan; kurang
terkoordinasinya pendekatan, administrasi, dan penyediaan layanan (termasuk kerja sosial dan
praktek antar-profesi) merupakan tiga faktor utama yang menghambat kohesi sosial.

/e
,2
Dilihat dari perspektif berbeda, hambatan demikian berubah menjadi persyaratan mutlak bagi
kohesi sosial, antara lain kebutuhan koordinasi antar-sektoral (pendekatan holistik), keinginan untuk

u1
berasosiasi dan memiliki serta beberapa asas yang mendasarinya. Beberapa asas tersebut meliputi
resiprositas, saling ketergantungan, dan partisipasi.

uk
Menurut Canadian Policy Research Centre, beberapa asas tersebut juga merupakan dimensi kohesi
sosial, yakni memiliki, inklusi, partisipasi, pengenalan, dan legitimasi. Sementara menurut State of

,b
the English Cities thematic reports, lima dimensi kohesi sosial terdiri atas kondisi material,
hubungan pasif, hubungan aktif, inklusi, dan kesamaan (equality).

sis
Kondisi material mencakup pekerjaan, pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan perumahan.
aly
Kebutuhan dasar manusia merupakan pondasi struktur sosial yang kuat dan merupakan indikator
penting bagi kemajuan sosial. Hubungan antara dan dalam komunitas bisa merenggang ketika
An
kebutuhan dasar untuk hidup tidak terpenuhi, antara lain tidak memiliki pekerjaan, mengalami
kerasnya hidup, utang, kegelisahan, rendahnya harga diri, sakit-sakitan, kurangnya keahlian, dan
kondisi penghidupan yang buruk.
e
alu

Hubungan pasif, yang merupakan ajaran dasar kedua bagi terciptanya kohesi sosial, adalah tertib
sosial bersama dengan perdamaian dan keamanan. Ajaran kedua ini merupakan stempel bagi
nV

masyarakat kota yang stabil dan harmonis.

Interaksi, pertukaran, dan jaringan yang positif antara individu dan komunitas melalui kontak dan
oo

koneksi merupakan sumber potensil bagi suatu wilayah memberikan dukungan satu sama lain bagi
orang dan organisasi, informasi, kepercayaan (trust), dan penghargaan dari berbagai jenis. Kondisi
ini merupakan bentuk hubungan (sosial) aktif
ak

Perluasan inklusi sosial atau integrasi orang kedalam lembaga utama (mainstream institutions) dari
as

masyarakat sipil bertujuan untuk menciptakan rasa memiliki wilayah dan kekuatan berbagi
oS

pengalaman, identitas, dan nilai-nilai dari berbagai latarbelakang. Kesamaan (equality) sosial
mengacu pada derajat keadilan (fairness) atau disparitas akses terhadap peluang atau lingkungan
material seperti pendapatan, kesehatan, atau mutu kehidupan, atau kesempatan hidup di masa
nd

depan.
Sa

Dampak Globalisasi

Di awal tahun 1990-an, negara-negara OECD mulai merasakan dampak negatif globalisasi pasar
dan produksi:
1. munculnya persyaratan baru di pasar kerja (kualifikasi angkatan kerja yang lebih tinggi dan
fleksibilitas yang lebih besar).
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 129

2. di tingkat individu, segala aspek kehidupan manusia seperti sosial, ekonomi, budaya bermutasi.
Konsekuensi dan implikasinya terefleksi pada perubahan nilai-nilai dan gaya hidup. Termasuk
didalamnya peran dan tanggung jawab terhadap keluarga.
3. di tingkat masyarakat, individualisme yang egosentris menggerogoti kohesi sosial. Konsekuensi
dan implikasinya terefleksi pada terciptanya jurang ketidakadilan sosial-ekonomi dan polarisasi
sosial.

Penghargaan yang semakin tinggi dan bersifat individualistik membuat ideologi individualisme
semakin berkembangbiak dengan subur. Di sisi lain, gerakan dan keyakinan individualisme tersebut
semakin menggerogoti prasarana sosial yang menjadi pondasi kohesi sosial dan semangat

/e
kebersamaan (collectivist).

,2
Masyarakat yang semakin terorientasi pada pasar, menurut Coburn, berdampak pada semakin

u1
besarnya fragmentasi sosial. Di sisi lain, organisasi kolektif menjadi semakin rendah, termasuk
didalamnya derajat kohesi sosial dan kepercayaan (trust) sosial di masyarakat. Masyarakat secara
individu semakin menjauh dari partisipasi publik.

uk
Kepercayaan sosial yang berkurang berdampak pada ketidakberdayaan, apati, dan alienasi.

,b
Aktualisasi negatif mewujud pada maraknya aksi pembunuhan, kejahatan dengan kekerasan, dan
merendahkan konsep negara kesejahteraan (welfare state) yang dirancang untuk melindungi

sis
kelompok yang rentan.

Intervensi terhadap Liberalisasi Individualisme


aly
An
Individualisme merupakan ajaran Adam Smith yang membebaskan (liberating) upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pribadi yang tidak terbatas dengan sumber ekonomi yang terbatas.
Individu menjadi semakin saling bersaing satu sama lain secara rasional, secara bebas, dan tidak
e

mengenal etika (non-homo ethicus).


alu

Kebebasan individu kemudian berkembang menjadi neo-liberalisme tatkala melibatkan kekuatan


nV

global di ranah ekonomi (neo-kapitalisme) dan politik (neo-imperialisme). Kekuatan neo-


liberalisme memanfaatkan kelompok yang lemah secara ekonomi dan secara politik. Kondisi yang
mewujud semakin eksploitatif, memangsa (predatoric), dan tamak.
oo

Doktrin neo-liberal menjadi antitesis terhadap kohesi sosial atau pada kepercayaan sosial. Gerakan
neo-liberalisme menjadi penyebab parsial turunnya rasa kohesi sosial.
ak

Pasar bebas tidak akan pernah bisa menyediakan barang publik secara memadai dan layak.
as

Berdasarkan hal itu, Barrack Obama yang menjadi Presiden AS mendobrak keyakinan tersebut
oS

dengan gigih dan berhasil menggolkan kebijakan mengintervensi sistem pelayanan kesehatan bagi
warga negara AS.
nd

AS sebagai negara pemuja kebebasan pasar pun harus tunduk pada dogma Neo-Keynesian. Para
pengikut ajaran Keynes menistakan kebebasan pasar yang gagal dalam hal penyediaan barang
Sa

publik.

Obama seakan ingin menyatukan kembali masyarakat AS yang terfragmentasi menurut status
ekonomi. Obama seakan ingin menghidupkan kembali konsep negara kesejahteraan (welfare state)
dan semangat kebersamaan menggalang kepercayaan sosial bahwa pemerintah AS bisa melindungi
kelompok yang rentan secara ekonomi dan politik.
130 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Peran Media

Di zaman yang informatif ini, media massa dituntut untuk bisa menarik perhatian publik.
Sayangnya, riset latar belakang yang dilakukan oleh orang media bersifat minim. Kejar tayang
merupakan alasan utama. Akibatnya, informasi yang kebanyakan diekspose lebih bersifat dangkal,
personal dan tergantung subjektivitas reporter, sering mendiskriminasi, dan menstigma.

Ekspose dan individualisasi sosok-sosok yang sedang disorot media kiranya perlu dikurangi karena
sifatnya yang jangka pendek, tidak strategis, dan tidak konstruktif. Media seharusnya menyoroti dan
memfokuskan diri pada mengindividualisasi sosok yang bisa menciptakan kohesi sosial yang lebih

/e
baik; apa dan bagaimana yang seharusnya kita lakukan untuk menciptakan bangsa yang sehat secara

,2
fisik dan rohani serta makmur sejahtera, bebas dari rasa lapar dan sakit yang tidak perlu.

The Deal59

u1
Deal bisa diartikan sebagai bentuk dan/atau akhir dari satu atau banyak perundingan dalam suatu

uk
kontrak, kesepakatan, pakta, traktat, persetujuan, atau lainnya. Perundingan melibatkan upaya
tawar-menawar (bargain). Beberapa sinonim dari kata perundingan meliputi negosiasi, diskusi,

,b
dialog, konsultasi, perembukan, rapat, musyawarah, konferensi, majelis, sidang.

sis
Tujuan daripada perundingan adalah untuk menyelesaikan sengketa (dispute), memenuhi berbagai
kepentingan, memberikan keuntungan bagi individu, kelompok, bisnis, suku bangsa, negara, atau
aly
hubungan internasional. Oleh karena itu, perundingan menjadi cara alternatif utama dalam
menyelesaikan sengketa (alternative dispute resolution, ADR) dan menghilangkan kesan menang-
An
kalah atau winner takes all.

Tujuan utama perundingan adalah tercapainya alternatif terbaik melalui suatu kesepakatan
e

perundingan (best alternative to a negotiated agreement, BATNA). Nama lain BATNA mencakup
alu

perundingan berprinsip (principled negotiation), perundingan sama-sama menang (win-win


negotiation), tawar-menawar yang menguntungkan kedua belah pihak (mutual gains bargaining).
nV

Pendekatan berprinsip ini bersifat efektif ketika diterapkan dalam situasi lingkungan dan hubungan
industri. Empat langkah utama adalah memisahkan orang dari masalah; fokus atas kepentingan,
oo

bukannya posisi; mencari berbagai kemungkinan sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan;
dan berketetapan bahwa hasil dibuat berdasarkan beberapa standar objektif.
ak

Perbedaan budaya bisa menjadi faktor penentu keberhasilan suatu perundingan. Beberapa bentuk
budaya tersebut mencakup bahasa, prilaku non-verbal, nilai-nilai, dan proses berpikir dan
as

pengambilan keputusan. Urutan dari awal sampai akhir merefleksikan keseriusan tingkat kesulitan
oS

dalam mendiagnosa dan menentukan solusinya.

Nilai-nilai (manajerial) yang dimaksud meliputi objektivitas, daya saing, kesamaan, dan tepat
nd

waktu. Nilai-nilai ini dikembangkan dan bernuansa Amerika yang liberal dan individualistis. Nilai-
nilai ini menjadi tidak berlaku ketika berhadapan dengan budaya lokal yang sosialis atau komunal.
Sa

Nepotisme menjadi landasan bermitra dan berbisnis di beberapa negara seperti Cina, Mexico,
Spanyol, dan suku hispanic.

Dalam disiplin hubungan internasional, perundingan identik dengan kata diplomasi. Seni dan
praktek negosiasi dalam hubungan internasional biasanya menyangkut isu penciptaan-perdamaian,
perdagangan, perang, ekonomi, budaya, lingkungan, dan hak asasi manusia. Dalam artian informal
59
Bagian ini pernah dipublikasikan dengan judul No Deal. Walk Away and Lets Have A War, if you please and
insist upon your terms and conditions, but decline to mine. Jakarta, 19 October 2010, 10.57.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 131

atau sosial, diplomasi merupakan penggunaan taktik untuk mendapatkan keunggulan strategis atau
mendapatkan solusi yang saling menguntungkan dan dapat diterima terhadap tantangan. Arti
lainnya berupa serangkaian perangkat menggunakan pernyataan yang non-konfrontasi atau bersikap
sopan.

Asal Kata Deal

Secara etimologi, kata deal bisa berasal dari empat kelompok yang berbeda, yakni satu, dl (Old
English); dua, dlan (Old English), *delja- (Proto-Jerman), *dail- (Proto-Indo-Europa), delen

/e
(Belanda), teilen (Jerman), dela (Swedia); dalinti (divide dalam Lithuania), (Rusia); tiga,
dele (Middle Low German), ille (Old English); empat, dol (Kroasia, Slavia).

,2
u1
Pertama, deal (dl) diartikan sebagai satu porsi, bagian, divisi. Termasuk didalamnya berupa aksi
penjatahan, pendistribusian, pembagian, menderma. Kata deal sering dipasangkan dalam frase a
great deal, a good deal, big deal, real deal. Sinonim kata deal dalam bahasa Inggris mencakup batch,

uk
flock, good deal, great deal, hatful, heap, load, lot, mass, mess, mickle, mint, muckle, peck, pile,
plenty, pot, quite a little, raft, sight, slew, spate, stack, tidy sum, wad, whole lot, whole slew.

,b
Kedua, sebagai kata kerja transitif, deal berarti menjual (obat terlarang), melempar (bola dalam

sis
baseball), menawarkan upaya promosi penjualan (sales pitch). Sebagai kata kerja intransitif, deal
bisa berarti perjanjian usaha (to have dealings or business), bekerja sendiri (to conduct oneself, to
aly
behave), bidang usaha (she deals in gold), khawatir (to be concerned with), menangani, mengatasi,
mengatur (to handle, to manage, to cope; I can't deal with this).
An

Kata kerja deal (dlan) sering dipasangkan dalam frase deal with, deal in, dealer, dealy. Beberapa
sinonim deal sebagai kata kerja dalam bahasa Inggris yang berhubungan dengan pendistribusian
e

meliputi apportion, divvy up, share, share out, portion out; dan tentang penjatahan meliputi
alu

administer, allot, deal out, dish out, dispense, distribute, dole out, hand out, lot, mete out, parcel out,
shell out.
nV

Ketiga, deal (dele) yang diartikan sebagai papan kayu lunak yang tebal dan berat (pinus atau fir),
berukuran tebal 5-10 cm dan lebar minimal 20 cm. keempat, deal (dol) yang diartikan sebagai bukit.
oo

Pemakaian Kata Deal


ak

1. A plain deal table


as

2. Business deals, sale, trade, transaction


3. He made a deal with the devil.
oS

4. I believe it's your deal.


5. I can't deal with this.
nd

6. I didnt have a good deal all evening.


7. I was dealt four aces.
Sa

8. I've never killed anybody before. I don't see what's the big deal.
9. Made of deal.
10. She deals in gold.
11. The cards were shuffled and dealt by the croupier.
12. The deal with four tines is called a pitchfork.
13. The fighting is over; now we deal out the spoils of victory.
14. The whole crowd waited for him to deal a real humdinger.
15. This club takes a dim view of members who deal drugs.
16. To have dealings or business.
132 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

17. We gave three deals of grain in tribute to the king.


18. We need to finalise the deal with him by midnight.
19. What's the deal?

Pendekatan Kreatif dalam Berunding

Tidak ada yang salah bisa perundingan yang dilakukan hanya sebatas penyelesaian masalah
terjadinya kesepakatan, atau win-win solution. Lebih dari itu, negosiasi seharusnya memberikan
solusi kreatif yang tidak saja memberikan solusi atas sengketa, melainkan solusi atas permasalahan
hakiki.

/e
,2
Proses kreatif melahirkan inovasi. Inovasi menjelma menjadi kata kunci yang didengungkan dalam
berbagai konferensi akademis dan ruang rapat perusahaan. Inovasi menjadi suatu keharusan

u1
ditengah berbagai kelangkaan sumber daya bahan baku dan keterbatasan wilayah serta hambatan
budaya seperti hierarki dan keyakinan kolektivisme.

uk
Di Jepang, spesialisasi kerja bisa dikatakan hampir tidak ada. Staf pemasaran, teknisi, analis
keuangan, atau lainnya memiliki pengetahuan dan keahlian yang sama. Hal ini didasari pendidikan

,b
dan kemampuan visualisasi serta pemikiran holistik sebagai suatu hal yang lumrah.

sis
Pada tahapan awal negosiasi, para pihak hendaknya tidak membuat trade-off, komitmen, atau
argumen tentang cara membagi kue. Para pihak hendaknya pula berpikir dan membuat rencana
aly
bersama secara informal serta melakukan brainstorming gabungan, seperti dalam bentuk dialog atau
pra-negosiasi.
An

Berikut 10 aturan global yang ditetapkan Hernandez dan Graham:


1. Accept only creative outcomes
e

2. Understand cultures, especially your own.


alu

3. Dont just adjust to cultural differences, exploit them.


4. Gather intelligence and reconnoiter the terrain.
nV

5. Design the information flow and process of meetings.


6. Invest in personal relationships.
7. Persuade with questions. Seek information and understanding.
oo

8. Make no concessions until the end.


9. Use techniques of creativity.
10. Continue creativity after negotiations.
ak

Hasil perundingan dalam bentuk kesepakatan kreatif atau great agreements seharusnya dibuat
as

berdasarkan negosiasi informal yang dilakukan secara paralel. Solusi hendaknya tidak dibuat untuk
oS

masalah saat ini, melainkan bagaimana bisa memenuhi kebutuhan para pihak di masa yang akan
datang.
nd

Berikut pandangan dan metode yang diusulkan Lynda Lawrence guna menghasilkan lebih banyak
gagasan selama negosiasi:
Sa

1. Establish common goals of what this "collaboration" would create. A more workable deal?
Some common long term goals? A closer partnership?
2. Establish the rules of engagement. The purpose of the exercise is to resolve differences in
creative ways that work better for both parties. All ideas are possibilities, and research shows
that combining ideas from different cultures can result in better outcomes than those from a
single culture.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 133

3. Trust is key, and difficult to establish in many cultures. Certain techniques might speed that
process a little. Being offsite, for example. Establishing physical proximity that unconsciously
signals intimacy.
4. Add diversity (gender, culture, extroverts, different work specialties, experts, outsiders) to the
group. Indeed, the diversity associated with international teams and alliances is the real
goldmine of creativity in negotiations.
5. Use storytelling. This both helps establish who you are and what point of view you are bringing
to this collaboration.
6. Work in small groups. Add physical movement. Tell the participants to relax, play, sing, have
fun, and silence is ok.

/e
7. Work holistically and using visuals. If, for example, there are three sticking points where

,2
neither side is happy, agree to work on those points by spending a short time 10 minutes on
each point where both sides offer "crazy" suggestions. Use techniques of improvisation.

u1
Neither side should be offended by the crazy ideas. No one should criticize. Explain that by
exploring crazy ideas that better ideas are often generated.
8. Sleep on it. This enables the unconscious to work on the problems, and gives negotiators time

uk
to collect opinions before meeting again the next day. Other kinds of breaks, coffee, etc. are
also helpful. The overnight part is particularly important. Anthropologist and consumer expert

,b
Clotaire Rapaille suggests that the transitions between wakefulness and sleep allow new kinds
of thinking calming their brainwaves, getting them to that tranquil point just before sleep.

sis
9. Doing this process over several sessions allows both sides to feel that progress is being made,
and actually generates better and more polished ideas that both sides can invest in.
aly
10. It is the process of creating something together, rather than the specific proposals, which
creates bonding around a shared task and establishes new ways of working together. Each side
An
feels honored and all can feel that something is being accomplished.

The Negotiator
e
alu

Perundingan wujud dalam bisnis, LSM, lembaga pemerintahan dan berbentuk hasil hukum (legal
proceedings) antara pribadi, masyarakat, atau bangsa. Di tingkat individu, perundingan wujud
nV

dalam perkawinan, perceraian, pengasuhan anak, dan kehidupan sehari-hari. Menurut bidang atau
kepentingannya, pelaku perundingan nampak pada serikat usaha, upaya akuisisi (M&A, LBO),
perdamaian, penyanderaan. Status, titel, atau predikat yang biasa disebut untuk pelaku perundingan
oo

adalah diplomat, legislator, arbitrator, atau makelar.

Keberadaan pihak ketiga yang netral menjadi keharusan demi lepasnya berbagai anasir dan emosi
ak

individu yang bersengketa demi terfokusnya upaya perumusan penyelesaian. Keahlian dan
pengalaman negosiasi pihak ketiga menjadi prasyarat utama, yakni dalam menyediakan
as

kemungkinan teoretis dari hasil proses kombinasi posisi dari pihak-pihak yang berkonflik.
oS

Keahlian perunding bisa berupa taktik hipnosis, presentasi langsung sesuai permintaan atau setting
prakondisi, sampai pada pendekatan penuh tipu (deceptive) seperti pemetikan buah (cherry
nd

picking). Taktik salami, intimidasi, dan peran bad guy/good guy bisa memuluskan hasil
perundingan. Taktik salami dikenal dengan sebutan strategi salami-slice, atau nama lain dari politik
Sa

adu-domba, politik pecah-belah, atau proses divide and conquer terhadap ancaman dan aliansi.

Tiga elemen perundingan lainnya, diluar perunding dan pihak yang dirundingkan, mencakup proses,
prilaku, dan substansi. Proses mengacu pada cara pihak berunding, konteks perundingan, para pihak
yang berunding, taktik yang digunakan para pihak, urutan dan tahapan perundingan. Prilaku
mengacu pada hubungan, komunikasi, dan gaya diantara para pihak. Substansi mengacu pada objek
yang dirundingkan seperti agenda, isu (posisi dan kepentingan), pilihan, dan kesepakatan pada akhir
perundingan.
134 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Dalam perspektif lainnya, perundingan terdiri dari 4 elemen, yakni strategi, proses, alat, dan taktik.
Strategi terdiri dari tujuan paling atas, biasanya mencakup hubungan dan hasil akhir. Proses dan alat
mencakup langkah-langkah yang akan diikuti dan peran dalam penyiapan dan perundingan dengan
pihak lain. Taktik mencakup rincian pernyataan dan aksi serta respon terhadap aksi dan pernyataan
pihak lain. Termasuk didalamnya mencakup persuasi dan pengaruh yang merupakan bagian integral
keberhasilan negosiasi masa kini.

Teori Perundingan

/e
Dasar dari teori perundingan adalah analisa keputusan, pengambilan keputusan berdasarkan prilaku,

,2
teori permainan, dan analisa negosiasi. Pendekatan lainnya berupa analisa struktur, analisa strategis,
analisa proses, analisa integratif, dan analisa prilaku negosiasi (behavioral analysis of negotiations)

u1
dengan sudut pandang sintetis. Beberapa faktor perlu dimasukkan sebagai bahan pertimbangan bagi
wujudnya keputusan bersama dan kolaboratif.

uk
Dalam analisa struktural, kekuasaan harus dimiliki dan dimanifestasikan kedalam bentuk sumber
daya ekonomi, militer, atau hubungan (politik, hegemoni). Kekuasaan atau kekuatan fisik bisa

,b
berupa senjata atau kekuatan sosial yang non-fisik seperti norma, kontrak, atau preseden.

sis
Analisa strategis dimulai dengan asumsi kedua pihak memiliki hak veto, bisa bekerja sama (C) atau
menolak kerja sama (D). Berdasarkan analisa struktural, evaluasi hasil kemungkinan perundingan
aly
adalah 1) C, C; 2) C, D; 3) D, D; dan 4) D, C. Konsesi oleh satu pihak ke pihak lain bisa tidak
berbalas. Setiap pihak memiliki insentif yang berlawanan terhadap kerjasama atau penolakan.
An

Analisa proses merupakan teori yang terdekat dengan tawar-menawar (haggling). Setiap pihak
mulai dari 2 titik dan berkonvergensi melalui serangkaian konsesi. Asumsi struktural dalam analisa
e

proses adalah ada yang lebih kuat dan ada yang lebih lemah. Prediksi prilaku dalam menemukan
alu

tingkat konsesi diperlukan guna mengetahui hasil (outcome) perundingan dalam bentuk security
point.
nV

Analisa integratif membagi proses atas tahapan sukses. Analisis meluas ke tahapan pra-negosiasi,
yakni kontak pertama antara pihak-pihak. Hasilnya berupa kinerja pemain dalam berbagai tahapan.
oo

Tahapan lainnya mencakup perumusan distribusi, prilaku pemimpin, dan penyelesaian (settlement).

Analisa morfologis merupakan cara mengeksplorasi seluruh solusi yang mungkin terhadap masalah
ak

yang bersifat multi-dimensi, tidak-terukur, dan kompleks. Pemodelan kausalitas dan simulasi tidak
berfungsi dengan baik. Dengan menggunakan penilaian konsistensi silang, cara tersebut bisa
as

mereduksi kompleksitas permasalahan, dengan mengeliminasi solusi yang tidak logis.


oS

Aksi-Reaksi Selama dan Sesudah Perundingan


nd

Dalam analisa strategis, perundingan bisa dipetakan dalam bentuk matriks Teori Permainan seperti
Prisoners Dilemma atau Chicken Dilemma (Hawk-Dove atau Snowdrift). Solusi yang saling
Sa

menguntungkan dan yang bisa disepakati bersifat labil. Berkonflik bersifat fatal dan retaliasi
bersifat tidak efektif, kecuali dalam bentuk konsiliasi dan strategi bercampur. Harus ada yang
mengalah (menjadi penakut, chicken).

Retaliasi bisa efektif ketika permainan kekuasaan (agen) polisi dilakukan berulang-ulang. Pola
prilaku yang reliable seperti tit-for-tat bisa membangun kepercayaan (trust). Tit-for-tat merupakan
adagium dalam bahasa Inggris yang berarti equivalent retaliation. Sang agen pada awalnya mau
bekerja sama, melakukan respon sesuai aksi lawan sebelumnya.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 135

Kalau lawan kooperatif, sang agen kooperatif juga. Kalau terprovokasi, agen akan membalas
(retaliasi). Kondisi ketiga adalah sang agen yang mudah memaafkan. Kondisi keempat mewajibkan
sang agen harus memiliki kans yang baik dalam bersaing menaklukan lawannya lebih dari sekali.

Dalam berbagai permainan simulasi komputer dan algoritme kompleks, tit-for-tat merupakan
strategi terbaik dan paling efektif yang pernah ada. Efektivitas strategi dalam teori permainan sangat
rentan terhadap pelanggaran asumsi egoisme bagi pelaku dan sempurnanya proses komunikasi
(solusi rasional).

/e
Dalam kehidupan nyata, seorang pemain sering memiliki kepentingan terselubung (vested interests)

,2
atau rasa (empati, compassion) terhadap pemain lain. Kesalahan satu bit dalam menginterpretasi
satu kejadian (event) bisa memicu dan mengarah pada spiral kematian tanpa akhir.

u1
Situasi simetris demikian didasari asumsi setiap agen cenderung mau bekerja sama, kalau pihak
lainnya mau bekerja sama pula. Aksi menghukum berlaku ketika pihak lain bersikap menyerang.

uk
Setiap pihak beranggapan mereka tidak bersalah (innocent) dan hanya bertindak mempertahankan-
diri (self-defense), sementara pihak lain itu jahat atau terlalu bodoh untuk belajar mau bekerja sama.

,b
Strategi tit-for-tat yang diaplikasikan kedalam program dan protokol BitTorrent dikenal dengan

sis
sebutan optimistic unchoking. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan kecepatan download dan
sharing file torrent yang berbasis peer-to-peer. Strategi yang dipakai BitTorrent adalah varian dari
aly
Tit for two Tats.
An
Beberapa sinonim dari strategi tit-for-tat mencakup quid pro quo, something for something, an
exchange or substitution of goods or services, a favor for a favor, what for what, give and take, this
for that, you scratch my back, and I'll scratch yours." Dalam tradisi kebudayaan Yahudi-Kristen-
e

Islam, tit-for-tat diparalelkan dengan adagium an-eye-for-an eye.


alu

Bentuk Reaksi selama Perundingan


nV

Bentuk respon terhadap negosiasi tergantung konteks dan kepentingan pihak lain. Dinamika respon
berubah sepanjang waktu. Lima tipe respon terhadap negosiasi yang dirumuskan Shell bisa
oo

berbentuk akomodasi, penghindaran (avoidance), kolaborasi, bersaing, atau kompromi:


1. Mengakomodasi. Bentuk respon biasanya berasal dari individu yang suka menyelesaikan
masalah pihak lain dan menjaga hubungan pribadi. Mereka biasanya sensitif terhadap pernyataan
ak

emosional, bahasa tubuh, dan sinyal verbal dari pihak lain. Ketika mereka merasa mendapat
empati yang sedikit dari pihak lain dari hubungan yang ada, mereka merasa dimanfaatkan.
as

2. Menghindari. Bentuk respon dicirikan oleh individu yang tidak suka berunding dan tidak akan
oS

menaati kesepakatan kecuali jika terjamin. Ketika bernegosiasi, mereka cenderung menunda dan
menjauhi konfrontasi. Mereka sering dianggap bijaksana dan diplomatik.
3. Berkolaborasi. Bentuk respon dicirikan oleh individu yang suka berunding saat mencari solusi
nd

masalah berat dengan cara-cara kreatif. Mereka biasanya pandai berunding dalam memahami
perhatian (concerns) dan kepentingan pihak lain. Walau demikian, mereka berpotensi
Sa

menciptakan masalah dengan mengtransformasi situasi sederhana menjadi lebih kompleks.


4. Bersaing. Bentuk respon dicirikan oleh individu yang suka bernegosiasi atas dasar kemungkinan
untuk memenangkan sesuatu. Perunding kompetitif memiliki insting kuat terhadap seluruh aspek
negosiasi dan sering bersifat strategis. Gaya mereka, yang bisa mendominasi proses tawar-
menawar, sering mengabaikan pentingnya hubungan.
5. Berkompromi. Bentuk respon dicirikan oleh individu yang bernafsu demi tercapainya
kesepakatan (eager to close the deal) berdasarkan prinsip keadilan dan kesetaraan semua pihak
yang terlibat dalam negosiasi. Mereka bisa berguna ketika didesak waktu untuk menyelesaikan
136 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

kesepakatan. Keburukannya adalah mereka sering mempercepat proses negosiasi tanpa dasar dan
membuat konsesi secara cepat.

Peran Emosi selama Perundingan

Emosi dapat secara strategis ditampilkan guna mempengaruhi hasil (outcomes) dan bisa berbeda
arti menurut budaya yang berlaku. Emosi negatif bisa menyebabkan prilaku ekstrim dan irasional
serta eskalasi konflik yang membuat proses negosiasi buyar. Di sisi lain, emosi negatif bisa
instrumental dalam mendapatkan konsesi.

/e
Determinasi, motivasi, dan fokus terhadap perundingan serta sadar atas kausalitas atas hal-hal

,2
emosional bisa menetralkan situasi dan kondisi emosional yang timbul selama perundingan.
Beberapa bentuk emosi mencakup marah, kebanggaan, rasa bersalah atau penyesalan, dan khawatir

u1
atau kecewa.

Rasa marah menyebabkan pihak lain menurunkan permintaan dan mengalah pada negosiasi zero-

uk
sum (netral). Hasil negosiasi menjadi kurang disukai karena memprovokasi prilaku pihak lain untuk
mendominasi dan memetik panen. Rasa bangga mengarah pada strategi yang lebih integratif dan

,b
kompromistis di pihak lain. Rasa salah atau penyesalan perunding mengarah pada kesan yang lebih
baik di mata pihak lain, tetapi juga tuntutan yang lebih tinggi. Khawatir atau kecewa meninggalkan

sis
kesan buruk di mata pihak lain sekaligus menurunkan tuntutan pihak lain.
aly
Marah merupakan bentuk umum dari emosi negatif. Mereka cenderung menggunakan strategi
kompetitif dan sedikit kooperatif, bahkan sebelum negosiasi dimulai. Hasil kesepakatan tereduksi
An
oleh tingkat kepercayaan, mengaburkan (clouding) penilaian para pihak, menyempitkan fokus
perhatian para pihak dan merubah tujuan sentral dari terjadinya kesepakatan pada aksi retaliasi
terhadap pihak lain.
e
alu

Perunding yang marah kurang memperhatikan dan sedikit akurat dalam menilai kepentingan pihak
lain, dus mendapat keuntungan gabungan yang lebih rendah. Mereka juga semakin egois dalam
nV

preferensi, termasuk kemungkinan penolakan tawaran yang menguntungkan. Pihak lain yang
menjadi marah juga (menangis, atau kehilangan kontrol) cenderung berbuat kesalahan, dengan
syarat kemarahan pihak lain justru menguntungkan pihak kita.
oo

Ekspresi emosi negatif selama negosiasi bisa menguntungkan, khususnya yang dilakukan secara sah
sebagai cara efektif memperlihatkan komitmen, kejujuran, dan kebutuhannya. Emosi negatif bisa
ak

lebih baik dalam hal tugas distributif dibandingkan emosi positif. Termasuk didalamnya sebagai
ungkapan atas niat jahat terhadap kelompok etnis atau gender tertentu.
as
oS

Di sisi lain, emosi positif sering memfasilitasi pencapaian kesepakatan dan membantu
maksimalisasi keuntungan gabungan. Selain itu, emosi positif dapat instrumental dalam
mendapatkan konsesi dan tujuan-tujuan instrumental serta keuntungan integratif. Emosi positif
nd

sering membuat perunding menikmati interaksi lebih banyak, memperlihatkan prilaku yang kurang
konfrontatif, menggunakan lebih sedikit taktik agresif, dan lebih banyak strategi kooperatif.
Sa

Kesepakatan sangat dijunjung tinggi dalam proses ini.

Hasil kesepakatan yang sesuai harapan menjadi wujud karena adanya proses pengambilan
keputusan yang lebih baik, seperti pemikiran fleksibel, penyelesaian kreatif terhadap masalah,
penghargaan terhadap perspektif pihak lain, keinginan mengambil risiko dan kepercayaan yang
lebih tinggi. Dampak lanjutannya berupa keinginan berinteraksi di masa depan. Dampak negatif
berupa distorsi terhadap persepsi kinerja, yang dinilai relatif lebih baik dari kondisi aktualnya. Oleh
karena itu, studi pelaporan diri terhadap hasil yag dicapai bisa bias.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 137

No Deal

Kondisi jalan buntu, impasse, berlaku ketika para pihak yang berunding tidak bisa mencapai suatu
kesepakatan. Remis atau stalemate merupakan nama lain dari impasse di permainan catur. Impasse
bisa diatasi melalui arbitrasi, mediasi, atau bahkan berdasarkan keputusan negara. Kewajiban
arbitrasi merupakan hal yang lumrah dalam hukum hubungan industri di banyak negara.

Ketika perundingan tidak berjalan mulus, proses negosiasi menjadi lamban, terlambat, atau terhenti
sama sekali (no deal). Beberapa kemungkinan terburuk bisa wujud. Aksi demonstrasi yang tidak
diselesaikan dengan baik, bisa mengarah pada aksi anarki. Buruh bisa mengambil langkah mogok

/e
kerja. Aksi kekerasan sosial bisa berlanjut pada aksi kekerasan fisik dan meningkat pada aksi

,2
kekerasan bersenjata. Dalam hubungan internasional, negara lain secara individu atau kolektif bisa
melakukan aksi atau sanksi militer.

u1
Pemaksaan kehendak satu pihak kepada pihak lain menjadi alternatif terakhir ketika kedua belah
pihak sama-sama bersikeras ingin mempertahankan pendapat dan kemauannya. Situasi

uk
kemungkinan adu kambing dalam analog chicken dilemma melahirkan kemungkinan adagium
menang jadi arang, kalah jadi abu.

,b
Informasi yang tidak sempurna bisa menjadi alasan atau cara menginformasikan pihak lain

sis
keseriusan posisi mereka. Bias egoisme (self-serving) bisa menjadi dasar impasse. Banyak sengketa
timbul dari situasi dimana fakta diinterpretasi dalam banyak cara. Interpretasi bisa bias karena
aly
subjektivitas yang tinggi. Mereka bisa menganggap pihak lain menggertak atau bertindak tidak adil
dan layak dihukum.
An

The World is not Your Oyster


e

The World is not Your Oyster. Dunia ini tidak selebar daun kelor. Those two sentences have been
alu

spinning in my head for a couple of days (20110524). In this life, you cannot win all the games,
neither you shall loose in every games you played. Yet, the opposites are unpleasant. If every body
nV

wins, they shall show you their friendly faces, otherwise they shall express their hostile attitudes nor
irritating behaviours. Still, it is very much likely with the faces of any coin, head you lose, tail i win.
(the same thing, actually, ;p).
oo

In any relationship, you cannot expect it shall go the drain, straight, and run smoothly. More likely,
the road that you take shall get bumpy, winding, even more that many long roads can lead you to
ak

the dead ends. What kinds of conflict management that we should take as there exists some kind of
impasse or stalemate?
as
oS

The problems right now are not the deals that broken, but the relationships that can not be expected
to go the way it used to be. We have to go on with our lives, our separate lives. A pity and what a
waste that such relationships we cannot hold, maintain, and endure. Yet, c'est la vie. That's life. You
nd

can not expect every thing and every one shall follow the way you lead, direct, and ask to.
Sa

It is the human management, managing human relations. The human factor that is not easy to
tackle, cope. You must be aware of that, each in every second while you are interacting with people.
Their sensation and their perceptions. And more to it, their expectations. The common grounds are
to understand and comprehend the human needs and human wants as have been defined very well
by Maslow and his counterparts, or to say his followers.
138 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Argh, why is it so hard to deal with humans? So many errors are to happen easily, just like the
existing electronic gadgets that have been manufactured in nearly non-humane working
environments. They used to call it by the economies of production scale.

l'exploitation de l'homme par l'homme

Such an epitome once was depicted by de Balzac (17991850) within his multi-volume collection
of interlinked novels and stories depicting French society in the period of the Restoration and the
July Monarchy (18151848). Balzac captured the scenes from provincial life (scnes de la vie de
province). The theme was Parisians in the Country (Les Parisiens en province). The novel was titled

/e
by The Illustrious Gaudissart (L'Illustre Gaudissart, 1834).

,2
C'est dans L'Illustre Gaudissart, publi en 1837, que le romancier met ces propos dans la

u1
bouche de Gaudissart : l'exploitation de l'homme par l'homme aurait d cesser, Monsieur,
du jour o Christ, je ne dis pas Jsus-Christ, je dis Christ, est venu proclamer l'galit des
hommes devant Dieu. Mais cette galit n'a-t-elle pas t jusqu' prsent la plus dplorable

uk
chimre ? Or, Saint-Simon est le complment du Christ. Christ a fait son temps [].
Il a fait son temps contre le libralisme. Maintenant, il y a quelque chose de plus fort en avant

,b
de nous, c'est la nouvelle foi [] une coordination sociale qui fasse que chacun reoive
quitablement son salaire social suivant son uvre, et ne soit plus exploit par des individus

sis
qui, sans capacit, font travailler tous au profit d'un seul.
http://www.esprit-et-vie.com/article.php3?Id_article=1604
aly
By studying the electronics industry and its embedded high techonology usage and appliances, we
An
can be sure that the practices of l'exploitation de l'homme par l'homme do exist and inevitable. It
also applies to any industrial goods manufactured and/or tailored in China.
e

As they offer the most efficient production network which is highly horisontal, they also offer the
alu

number one cheapest labours in the world (lean manufacturing). So you can imagine, how low
quality products they are producing. How not-very-reliable their products shall be. Easy to break.
nV

And the most disappointing parts are their products are not worth repaired, or to say the least, no
serviceability. Once it broke, you should toss it to the scum bag and the thrash can. Ugh crappy
scrap.
oo

Individually speaking, the usual words are cost-effective. Neither jargons prevail and reveal the
position of individuals exposed to such choices in any decision-making process. When it is just a
ak

penny, they'd prefer to decline and play it safe. Otherwise, they shall play the duck role, below any
existing radar, rules and regulations, conducting guerilla maneuvres, from one hotel lobby to
as

another, and as well, from one hotel suite to another.


oS

Some people play high, by renting an exclusive and deluxe suite of a 5-star hotel, just to show that
they are worth, highly profiled, and so on. But as the fair market price of the deal is brought to
nd

them, they shall decline and insist upon the first business term that set before.
Sa

If you just offered the business to any people doing it, or a bunch of it, they shall hunt you down
like a shark sniffing the spelt blood in thousands of meters. No chit-chat, no confirmation on the
business terms, they shall just simply ask, where is it? How rude they are. And they are the same.
They behave the same. They communicate the similar way.

A blue-collar. A pariah. You can compare them like the nightly creatures, beast at its very basic
nature, when civilisation havenot settled. Or has the civilisation been ended these days? No norms,
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 139

no ethics, no self-aligning position. Just the the selfish egoism. There is only I, you donot exist, you
donot prevail, you arenot valid to be taken account.

Blue-Collars vs White-Collars

Blue-collars are the people who brought things to life practical and humanely as possible. The
problems are not their output, but about the treatments they have been receiving at work, after work,
and post-work. They have been treated inhumanely as a man can value their works. Blue-collars are
replaceable in any time and any place. Their presence are monitored and scuritinised by seconds.

/e
Amazing, how exploitation de l'homme par l'homme takes place just right before your eyes. You are

,2
experiencing yourselves, everyday, every second, every step you made, every breathe you take.
Look around you. Routine jobs must be paid as minimum as they can be. Regular jobs can be paid

u1
accordingly. Specific jobs, uncommon, and very special are highly paid and appreciated. It is in the
name of money. The capitalism works at its best.

uk
White collars can be distinguished into two categories, that is the one that can be fired and the one
that cannot be fired, but have a firing power indefinitively. The most recent examples of fired white

,b
collars are Dominique Strauss-Kahn and Arnold Schwarzenegger. Strauss-kahn is a bureaucratic
and a politic figure. He has been notorious with his internal French connexxxions.

sis
Here are some facts. He is a wife-swapping clubber. Anne Sinclair is his third wife. And then, it
aly
was Piroska Nagy in 2008, a Hungarian economist and a junior colleague at the IMF. In 2002,
Tristane Banon, a French journalist and writer, was about to be raped by Strauss-Kahn. Radio
An
France urged its employees to take exceptional security measures in order not to awaken the beast.

In order to guarantee the safety of personnel, female workers must wear long, dark, unrevealing
e

clothes that are anti-sex. High heels, leather pants and chic lingerie are banned. The Head of
alu

Information, who will greet DSK, will wear a burqa.


nV

The second figure that was fired from his wife is the governator Arnold Schwarzenegger. The event
was amazingly made public right not long after his terms in office expired in January 2011. As a
niece to a former US President, Shriver is a political dynasty. The political step was seen obvious as
oo

the couple had their 25th wedding anniversary, on last 26 april 2011.

About a month before the anniversary, Shriver wrote on her facebook page that she was going
ak

through a transition in her life. Her father, Sargent Shriver, deceased in january 2011. This event
reminds me of Achmad Albar that was left by Rini S. Bono, right after his father in law died. Rini
as

then got 'together' with the 'convicted villain' Goro and Gelael owner, Ricardo Gelael.
oS

Yet Arnie shall weather the storms as many did the extramarital affairs before. The badly damaged
from a prostitution scandal, Eliot Spitzer is now hosting "in the arena" on cnn. Jude Law's image
nd

wasn't derailed after his affair with his children's former nanny. Hugh Grant eventually shook off
his arrest with a prostitute.
Sa

Look at Arnie's phony friendliness pictures at his wedding, a retarded smiling grimace; as he
received a political kiss from Shriver in the podium; and the grinning smile as being applauded. The
last one reminds me the foolish Raja Minyak dari Medan, Poltak. Both have similar idiotic smiles,
donot they?

Another type of white collar is the one that cannot be fired but have a firing power. Silvio Berlusoni
is another one of them you can call. Is he a playboy? No, I'd say, according to my knowledge. Then
140 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

how we should define a playboy? Well, playing pigeon-holing is a very f. waste of time doing it.
Now you classify it as a. As the info was about to be updated, then you shall classify it as b.
Confusing the very bases of classifying things.

We can simply classify the playboy in his pure meanings as he is doing it for pleasure, not by any
other power such as money, and no other motives in the background in seducing the opposite sex.
So, we can simply point Dorian Gray as the legendary playboy, shall we? What was he doing in the
end? Finding someone who has been messing his mind in his entire life. To that end, can we put
Arnie as the aging and maturing playboy? We are supposed to. How do you tell about Joseph
Brooks, the writer of You Light Up My Life?

/e
,2
Redefining The Blue-Collar

u1
A blue-collar is a part of a working class society. The typical work is manual and waged hourly. It
may be skilled or unskilled. Lesser requirement for formal academic education. The jobs used to
require strength. The work conditions can be strenuous or hazardous, or three-ds for dirty,

uk
demanding, and dangerous.

,b
The typical economic sectors are manufacturing, mining, building and construction trades,
mechanical work, repair and operations maintenance or technical installation, restaurant, bar.

sis
Durable clothing that can be dirty, soiled, or scrapped at work. The jobs may be represented by
trade unions or regulated by state/provincial and/or federal/national statutes.
aly
On the other hand, the typical economic sector for the whiter-collars are the service sector, the jobs
An
are non-manual labour, often in an office, customer interactions, entertainment, retail and outside
sales, and the like. Again, like the wasted pigeon-holing efforts, the distinction is becoming more
blurred.
e
alu

The typical regions for blue-collars were Pittsburgh, Allentown and western parts of Pennsylvania;
Ohio; the mill towns and cities of Southeastern Massachussetts; Detroit; Midwest and western New
nV

York. The cities predominantly were in the manual labour and manufacturing sectors until de-
industrialisation began in the 1960s.
oo

Cleveland, Ohio; Detroit, Michigan; Buffalo, New York; Niagara Falls, New York and Saint Louis,
Missouri, have fallen on hard times, with many blue-collar workers out of a job, and populations
slowly decreasing each year. These cities, which formerly boomed with industry, have high
ak

unemployment rates and issues with poverty and urban blight. However, many of these cities have
begun revitalizing their downtowns, and have become cities of professional business.
as
oS

The Blue-Collar Crimes

The International Conference of Labour Statisticians (ILO) defines the unemployed as persons
nd

without work, were currently available for work, and were seeking work. Yet, the relationship
between overall unemployment and crime is inconsistent.
Sa

The significance of unemployment will vary depending on its duration, social assessments of
blame, previous experience of steady employment, perception of future prospects, comparison with
other groups, disadvantaged ethnic groups, etc. Hence, there is likely to be a causal relationship
between relative deprivation and crime, particularly where unemployment is perceived as unjust
and hopeless by comparison with the lot of other groups.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 141

The delinquency study in Philadelphia found that unemployment exerts a rather immediate effect on
criminal involvement, while criminal involvement exerts a more long-range effect on
unemployment. What this and other empirical research demonstrates is that crime-rates, especially
for property offences, were higher during periods of unemployment than of employment.

This suggests that holding constant other variables, the same youths commit more crimes while
unemployed. This is not surprising since unemployment provides an incentive to commit offences
and erodes the social controls which would otherwise encourage conformity. On the other hand, the
criminal justice system was failing.

/e
A very wrongfully positivistic view came from Cantor and Land (1985) which found a negative

,2
association for unemployment and property crime in the United States. They argued that
unemployment decreases the opportunity for property crime since it reflects a general slowdown in

u1
production and consumption activities and it increases the ability to guard property due to a greater
concentration of time at home.

uk
Conservatism alleges the failure of state agencies charged with the task of socialisation to instil self-
discipline and moral values resulting in permissiveness, a lack of conformity, and liberalisation. The

,b
"evidence" that there are new affluent criminals allows populist politicians to deny any link between
inner-city deprivation and crime.

sis
The Left avoids the issue of morality and crime which denies earlier work in Marxist criminology
aly
linking crime and the culture of egoism stimulated by economic advance under capitalism as a more
amorally materialistic culture emerges. As Durkheim asserted, moral education cannot be effective
An
in an economically unjust society.

Thus, additional research is required, using a more complex model of crime and control to include
e

variables such as
alu

1. opportunities or incentives relative to a country's standard of living,


2. potential punishment,
nV

3. chance of being caught,


4. law enforcement efforts and expenditures on theft and property crime relative to other crimes,
5. size of the country's criminal population,
oo

6. education levels,
7. the media.
8. other socio-economic factors.
ak

Crime is a substantial element in media news reporting. The media plays significant role in the
as

social construction of "hot spots" or dangerous places within a city. Media research is now
oS

determining whether the coverage of crime is spatially representative of where crime occurs, or
disproportionately presents crime as occurring in certain areas of a city, thereby skewing public
perceptions and the political response.
nd

Kekerasan sebagai Manifestasi Kegagalan Berunding60


Sa

Kekerasan merupakan perwujudan kegagalan pihak-pihak yang bersengketa dalam upaya damai
menyelesaikan konflik. Kekerasan yang ada di masyarakat bisa berbentuk verbal atau fisik.

Ketika akal dan budaya serta hari nurani terpinggirkan dalam penyelesaian konflik secara damai,
dalam sudut pandang keilmuan psikoanalisis, pihak-pihak yang bersengketa kembali ke kiprah dan
60
Bagian ini pernah dipublikasikan dengan judul Kekerasan sebagai Prilaku, Budaya, dan Politik Yahudi,
Jakarta, 4 Juni 2010
142 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

kodrat alaminya serta instingnya sebagai binatang. Binatang tidak memiliki akal, budaya, dan hati
nurani. Binatang hanya peduli pada pemuasan hasrat dan kebutuhan fisiknya belaka.

Penentuan sikap kekerasan fisik (dan verbal) yang agresif dan berdasarkan insting, menurut Freud,
merefleksikan naluri untuk mengurangi ketegangan, rangsangan, dan gairah demi terciptanya
keadaan damai dan ketenangan serta hilangnya semua keinginan. Ekspresi prilaku demikian dinilai
Lorenz bersifat destruktif bagi pihak-pihak yang menjadi lawan.

Kekerasan fisik bisa berlangsung atau frontal, bisa pula tidak langsung atau struktural yang bersifat
laten. Menurut Galtung, kekerasan langsung bisa diakhiri dengan mengubah prilaku. Kekerasan

/e
struktural bisa diakhiri dengan menghilangkan kontradiksi. Kekerasan verbal atau budaya bisa

,2
diakhiri dengan mengubah sikap.

u1
Sebab Konflik

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kesamaan yang sifatnya umum dan perbedaan yang sifatnya

uk
sangat khusus dan lebih spesifik atau unik. Kesamaan yang umum tidak terbatas secara fisik, fungsi,
prilaku, sikap, sifat, dan lainnya. Perbedaan yang khusus terlihat pada setiap ciri manusia A tidak

,b
bisa sama dengan ciri manusia B, dan seterusnya.

sis
Perbedaan di setiap diri manusia mewujud karena adanya perbedaan fisik yang melekat dan sifatnya
internal di diri setiap orang seperti pada struktur kimia (darah), genetik, kejiwaan, atau lainnya.
aly
Faktor eksternal yang utama adalah lingkungan fisik dan lingkungan sosial, baik yang tampak
maupun tidak tampak.
An

Idealnya, pluralisme yang ada seharusnya tidak menciptakan polarisasi perbedaan. Polarisasi
perbedaan seharusnya dijadikan acuan yang bisa menyatukan segala perbedaan yang ada. Perbedaan
e

yang ada hendaknya tidak dipertajam yang bisa memperuncing dan menimbulkan friksi yang tidak
alu

perlu.
nV

Berbagai gesekan yang ada, baik di tingkat individu maupun di tingkat masyarakat, biasanya terjadi
karena adanya benturan (konflik) kepentingan, khususnya dalam upaya individu dan/ atau
kelompok dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Kepentingan setiap individu bisa bersifat
oo

fisik (biologis) atau non-fisik (sosial, psikologis). Perbedaan fisik dan non-fisik dalam
perkembangan setiap individu bermuara pada perbedaan persepsi dan ekspektasi serta upaya
pemenuhan kebutuhannya.
ak

Maslow mengklasifikasikan kebutuhan manusia atas kebutuhan dasar dan kebutuhan kognitif
as

(ekspresi, rasa, dan estetika). Lima kebutuhan dasar manusia meliputi:


oS

1. Kebutuhan fisiologis dasar: gaji, makanan, pakaian, perumahan.


2. Kebutuhan akan rasa aman: lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman.
3. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: kesempatan yang diberikan untuk menjalin hubungan
nd

yang akrab dengan orang lain.


4. Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan, mengakui hasil karya individu.
Sa

5. Kebutuhan aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan untuk merealisasikan cita-cita atau
harapan individu.

Keyakinan individu sebagai bentuk lain dari persepsi dan ekspektasi merupakan resultante daripada
perkembangan sosio-kultural dan situasional serta pengalaman hidupnya. Keyakinan individu bisa
berbentuk prasangka pada mulanya yang kemudian melahirkan praktek-praktek diskriminasi. Sisi
lain daripada keyakinan individu berupa etnosentrisme, yakni chauvinisme terhadap satu suku
tertentu.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 143

Perbaikan keyakinan ke arah sikap terbuka dan berlapang dada bisa berjalan dengan baik ketika
setiap individu bisa membuka cakrawala berpikir melalui pendidikan, adanya perbaikan kondisi
sosial-ekonomi di tingkat masyarakat bawah, serta pengajaran untuk bisa bersikap terbuka dan
berlapang-dada ketika ada konflik.

Tahapan awal konflik berbentuk disorganisasi, yang bila tidak diselesaikan dengan baik akan
menimbulkan disintegrasi. Tahapan disintegrasi dinyatakan dalam bentuk emosi massa yang
meluap dan meluas serta menimbulkan konflik sosial yang meruncing dalam bentuk aksi protes,
aksi mogok, pemberontakan, dan lainnya.

/e
,2
Solusi Konflik

u1
Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering
dihubungkan dengan adanya pertentangan, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat
terjadi pada lingkungan yang paling kecil, yakni individu, berkembang ke taraf kelompok, dan

uk
sampai pada lingkup yang luas, yakni masyarakat.
1. Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan,

,b
ketidakpastian, atau berbagai emosi dan dorongan yang antagonistik di dalam diri seseorang.
2. Pada taraf kelompok, konflik ditimbulkan dari berbagai konflik yang terjadi di dalam diri

sis
individu, dari perbedaan pada para anggota kelompok dalam berbagai tujuan, nilai, norma,
minat, dan motivasi menjadi anggota kelompok. aly
3. Pada taraf masyarakat, konflik juga bersumber pada perbedaan di antara berbagai nilai dan
norma kelompok dengan berbagai nilai dan norma kelompok yang bersangkutan. Berbagai
An
perbedaan dalam tujuan, nilai, norma, dan minat disebabkan adanya perbedaan pengalaman
hidup dan sumber-sumber sosio-ekonomis di dalam suatu kebudayaan tertentu dengan yang ada
di dalam kebudayaan-kebudayaan lain.
e
alu

Berbagai ahli berpendapat bahwa konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dicegah timbulnya.
Konflik berpotensi mempunyai kegunaan positif yang fungsional dan konstruktif. Di sisi lain,
nV

konflik juga berpotensi mempunyai kegunaan negatif yang disfungsional dan destruktif.

Upaya untuk memecahkan konflik selalu timbul selama adanya kehidupan suatu kelompok. Sifat
oo

dan intensitas konflik berbeda menurut tahap perkembangan kelompok. Pemecahan konflik bisa
terjadi ketika kelompok telah berkembang mencapai suatu titik di mana terdapat kesepakatan yang
mendasar dalam kelompok terjadi dengan pasti.
ak

Enam cara generik dalam upaya mengatasi konflik, antara lain:


as

1. Elimination, pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, yang diungkapkan
oS

dengan:
a. Kami mengalah.
b. Kami mendongkol.
nd

c. Kami ke luar.
d. Kami membentuk kelompok kami sendiri.
Sa

2. Subjugation atau domination, pihak yang memiliki kekuatan terbesar dapat memaksa pihak lain
untuk mentaatinya. Cara ini bukanlah solusi yang memuaskan bagi pihak-pihak yang terlibat.
3. Majority rule, suara terbanyak ditentukan melalui voting, guna menentukan keputusan, tanpa
mempertimbangkan argumentasi. Pada hakikatnya, majority merupakan salah satu bentuk dari
subjugation.
4. Minority consent, kelompok mayoritas yang menang, tetapi kelompok minoritas tidak merasa
dikalahkan dan bisa menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.
144 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

5. Compromise, kedua atau semua sub-kelompok yang terlibat di dalam konflik, berusaha mencari
dan mendapatkan jalan tengah (half way).
6. Integration, berbagai pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah
kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
Integrasi merupakan cara pemecahan konflik yang paling matang.

Pemicu Prilaku Manusia

Menurut Myers, prilaku manusia merupakan ekspresi sikap sang manusianya. Ekspresi sikap
manusia bisa bersifat rasional dan juga emosional. Manusia menjadi bersifat rasional ketika sang

/e
manusia berfikir. Manusia menjadi bersifat emosional ketika sang manusia merasa. Manusia

,2
berfikir berdasarkan persepsi. Manusia merasa berdasarkan sensasi. Persepsi dan sensasi merupakan
pemicu eksternal manusia berprilaku. Motivasi merupakan pemicu internal bagi manusia dalam

u1
berprilaku.

Trigger (pemicu) banyak diasosiasikan dengan alat, sebab, atau aksi yang menimbulkan reaksi atau

uk
akibat seperti menjadi aktifnya suatu mekanisme. Serangkaian sebab atau faktor tersebut berpotensi
menjadi pemicu suatu peristiwa. Dalam bahasa pemrograman komputer, serangkaian sebab tersebut

,b
didefinisikan sebagai database trigger yang penuh dengan procedural code.

sis
Dalam konteks kemanusiaan, reaksi mewujud dalam prilaku manusianya. Menurut Senjaya, prilaku
manusia dalam kesehariannya dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti adat, sikap, emosi, nilai,
aly
etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.
An
Berbagai faktor tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung merefleksikan berbagai
pendekatan dan/atau perspektif keilmuan dalam membahas prilaku manusia. Beberapa disiplin ilmu
yang mempelajari prilaku manusia meliputi ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi, dan
e

kedokteran.
alu

Dalam konteks manusia yang bersifat sebagai makhluk sosial, prilaku seseorang dalam masyarakat
nV

dikelompokkan ke dalam prilaku wajar, prilaku dapat diterima, prilaku aneh, dan prilaku
menyimpang. Prilaku demikian merupakan prilaku yang tampak dan bisa diobservasi oleh orang
lain.
oo

Di tingkat individu, prilaku yang tidak tampak merupakan kejadian atau hal pribadi yang hanya bisa
dirasakan oleh individu itu sendiri atau individu lain yang terlibat dalam perilaku tersebut.
ak

Sebagai hal yang bisa diobservasi, dapat dijelaskan, dan direkam oleh orang lain atau orang yang
as

terlibat, prilaku tersebut memiliki dimensi yang bisa diukur seperti frekuensi, durasi, dan intensitas.
oS

Sebagai suatu variabel yang bisa diukur, Lewin kemudian mendefinisikan prilaku sebagai fungsi
dari karakteristik individu dan lingkungannya.
nd

Berbagai indikator Lewin dari ketiga variabel tersebut saling terkait satu sama lain. Termasuk
kedalam karakteristik individu adalah yang bersifat genetik yang mengejawantah dalam sikap dan
Sa

kontrol individu terhadap indikator lingkungan seperti berbagai norma sosial yang ada dan berlaku.

Secara individual, menurut Rivai, prilaku seseorang tergantung kebutuhan, kemampuannya,


pengharapan, dan lingkungannya. Sementara menurut Senjaya, prilaku seseorang tergantung
kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan prilaku, pengalaman, dan reaksi
afektifnya.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 145

Termasuk kedalam reaksi afektif meliputi berbagai aspek emosional seperti perasaan, minat, sikap,
kepatuhan terhadap moral, dan sebagainya. Tahapan reaksi afektif meliputi penerimaan, respon,
penilaian, pengorganisasian menjadi suatu sistem nilai atau keyakinan, dan karakterisasi terhadap
nilai-nilai yang diyakininya.

Guna memahami berbagai prilaku manusia, beberapa pendekatan yang sering digunakan adalah
pendekatan kognitif, reinforcement, dan psikoanalitis. Beberapa aspek dalam ketiga pendekatan
tersebut meliputi penekanannya, penyebab timbulnya prilaku (kausalitas), prosesnya, kepentingan
masa lalu yang menentukan prilaku, tingkat kesadaran, dan data yang dipergunakan.

/e
Intervensi Memodifikasi Prilaku

,2
Studi prilaku manusia dikelompokkan menurut kerangka berfikir tertentu (taksonomi). Taksonomi

u1
prilaku manusia menjadi penting dalam rangka terciptanya perubahan (modifikasi) pada prilaku
manusia yang menjalani proses pendidikan. Bidang yang menjadi acuan pendidikan yang
diharapkan bisa merubah sikap dan prilaku manusia, menurut Bloom, terbagi atas komponen sosio-

uk
psikologis yang meliputi kognitif, afektif, dan konatif.

,b
Sifatnya yang terukur membuat modifikasi prilaku manusia menjadi suatu keniscayaan. Para
penganut ajaran (behaviouralism) ini meyakini bahwa prilaku manusia juga dapat dilukiskan dan

sis
diramalkan. Sebagai produk dari lingkungannya, manusia menjadi makhluk mesin (homo
mechanicus) yang bisa diprediksi. aly
Serangkaian prinsip, prosedur, tahapan, kondisi prasyarat dan persyaratan kemudian ditentukan.
An
Termasuk didalamnya identifikasi kejadian saat ini dan berbagai perubahan yang spesifik pada
kejadian terhadap dan di lingkungan serta kejadian di masa lalu yang menjadi faktor penyebab
prilaku.
e
alu

Dalam proses memodifikasi prilaku, dua hal yang perlu dikondisikan adalah respondennya
(Pavlovian conditioning) dan operant-nya (Skinner conditioning). Operant conditioning yang berisi
nV

stimulus bagi adanya perubahan prilaku, dinilai lebih interaktif dan manusiawi ketimbang prinsip
stick and carrot yang bersifat menghukum dan tidak manusiawi.
oo

Subjek dan objek modifikasi prilaku biasanya dalam setting kelembagaan seperti individu yang
mengalami sakit mental atau cacat fisik akibat kecelakaan, trauma, atau perang. Prilaku yang
diharapkan berubah bisa meliputi ketrampilan kerja dan kebiasaan rutinitas harian, kontrol diri,
ak

prilaku sosial, pemenuhan treatment, prilaku agresif, dan/atau prilaku psychotic. Setting
kelembagaan lainnya meliputi proses belajar-mengajar di dalam kelas.
as
oS

Di tingkat komunitas sosial, modifikasi prilaku dilakukan melalui mekanisme suasi moral. Di
tingkat komunitas layanan bisnis dan sosial, modifikasi prilaku dilakukan dengan harapan dan
tujuan terciptanya proses kerja dengan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan kepuasan kerja yang
nd

lebih baik.
Sa

Di tingkat tabula rasa, anak kecil, modifikasi prilaku dilakukan dalam rangka membantu anak
berprilaku sehat secara fisik dan rohani, mengatasi masalah ngompol (buang air waktu tidur), sifat
mudah marah, prilaku agresif, tatakrama yang jelek, dan masalah personal lainnya. Termasuk
didalamnya pendidikan pencegahan kecelakaan di rumah, kekerasan dan penolakan/pengabaiaan
anak, penculikan anak, kekerasan seksual pada anak, dan penyakit seksual yang menular.
146 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Ajaran Modifikasi Alami Prilaku

Pada mulanya, manusia bayi dilahirkan seperti secarik kertas putih kosong (blank slate). Dalam
perkembangannya, seluruh sikap, prilaku, kepribadian, dan temperamen ditentukan berdasarkan
pengalaman indrawinya (sensory experience). Menurut ajaran empirisme, berbagai macam pikiran
dan perasaan yang ada dalam manusia dewasa merupakan hasil atau akibat dari prilaku di masa lalu,
tetapi bukan penyebab prilaku saat ini.

Menurut Freud, prilaku manusia merupakan hasil sintesa tiga subsistem dalam kepribadian
manusia, yakni identitas, ego, dan super-ego. Secara singkat bisa dikatakan bahwa psikoanalisis

/e
prilaku manusia merupakan hasil interaksi antara komponen biologis (identitas), psikologis (ego),

,2
dan sosial (super-ego); atau unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).

u1
Identitas manusia merupakan naluri alami yang bisa bersifat konstruktif atau destruktif. Ego
manusia menjembatani kebutuhan alami manusia (animal instinct) dengan tuntutan yang rasional
dan realistis. Super-ego manusia merupakan hati nurani manusia sebagai hasil perwujudan dan

uk
internalisasi berbagai norma sosial dan budaya. Super-ego bisa memaksa ego sampai ke alam
bawah sadar.

,b
Naluri binatang di diri manusia merefleksikan hasrat pemenuhan kebutuhan fisik yang paling dasar

sis
dari manusia, yakni mencari kesenangan dan menghindari penderitaan (hedonisme). Di tingkat
sosial, seluruh prilaku manusia harus tunduk pada aturan sosial yang berlaku dan tunduk pada
aly
prinsip dan mekanisme reward dan punishment (ajaran utilitarianisme).
An
Behaviouralisme merupakan gabungan dari ketiga ajaran hedonisme, empirisme, dan
utilitarianisme. Penganut ajaran behaviouralisme ini beranggapan bahwa manusia dilahirkan tanpa
sifat-sifat sosial atau psikologis; prilaku digerakkan oleh upaya pemenuhan kebutuhan untuk
e

memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan; dan prilaku merupakan hasil pengalaman.
alu

Dalam perkembangannya, psikologi humanistik (revolusi ketiga) mementahkan berbagai argumen


nV

dalam ajaran psikoanalisis (revolusi pertama) dan behaviouralisme (revolusi kedua). Revolusi
ketiga di bidang ilmu psikologi ini berangkat dari konsep fenomenologi dan eksistensialisme.
oo

Fenomenologi memandang manusia hidup dalam dunia kehidupan yang dipersepsi dan
diinterpretasi secara subyektif. Menurut Schutz, pengalaman subyektif dikomunikasikan oleh faktor
sosial dalam proses inter-subyektivitas. Inter-subyektivitas diungkapkan pada eksistensialisme
ak

dalam hubungan dengan orang lain (I-thou Relationship). I-thou Relationship menunjukkan
hubungan pribadi dengan pribadi, bukan pribadi dengan benda; subjek dengan subjek, bukan subjek
as

dengan objek. Sedangkan eksistensialisme menekankan pentingnya kewajiban individu pada


oS

sesama manusia.

Beberapa asumsi psikologi humanistik menurut Frankl meliputi pengakuan keunikan manusia,
nd

pentingnya nilai dan makna, serta kemampuan manusia untuk mengembangkan dirinya. Beberapa
analogi yang disusun Rogers meliputi hal-hal berikut:
Sa

1. Setiap manusia hidup dalam dunia pengalaman yang bersifat pribadi dimana dia sang Aku, Ku,
atau Diriku (the I, me, or myself) menjadi pusat.
2. Manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengaktualisasikan diri.
3. Individu bereaksi pada situasi sesuai dengan persepsi tentang dirinya dan dunianya.
4. Anggapan adanya ancaman terhadap diri akan diikuti oleh pertahanan diri.
5. Kecenderungan batiniah manusia adalah menuju kesehatan dan keutuhan diri.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 147

Kekerasan sebagai Prilaku, Budaya, dan Politik Bangsa Yahudi

Fenomena aksi kekerasan fisik dan bersenjata yang dilakukan oleh bangsa Yahudi terhadap
penduduk Palestina ditengarai sebagai aksi balas dendam sejarah penzaliman mereka di masa lalu.
Beberapa masa diantaranya meliputi era kekuasaan Firaun, Nebukadnezar dari bangsa Babilonia,
Romawi, dan Nazi Jerman.

Yahudi di masa lalu pernah jaya ketika Daud berhasil membangun kerajaannya sendiri dan
gemilang di tangan anaknya Sulaiman. Benteng kaum Yabus di bukit Zion yang berhasil ditaklukan
Daud menjadi tempat suci dan daerah yang dikeramatkan. Yerusalem kemudian dibangun di puncak

/e
bukit Zion. Talmut yang menjadi kitab suci mereka ditengarai bertolakbelakang dengan inti ajaran

,2
Taurat yang dibawa Musa.

u1
Zionisme mengagung-agungkan sentimen rasialisme Yahudi sebagai bangsa pilihan Tuhan.
Fanatisme kebangsaan dan keagamaan Yahudi menghalalkan kekerasan demi tercapainya tujuan
mereka. Fasisme Yahudi ditunjukkan dengan meyakini pandangan bahwa ras Yahudi seharusnya

uk
tidak hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

,b
Ekstremitas Yahudi juga ditunjukkan dengan mengutamakan memberi makan kepada anjing
ketimbang memberikan makanan kepada goyim, joyeem, atau umami (bangsa non-Yahudi). Dalam

sis
sejarahnya pula, bangsa Yahudi hanya mengakui anak-cucu Sarah sebagai keturunan Ibrahim.
Mereka menolak keras anak-cucu Siti Hajar sebagai keturunan Ibrahim.
aly
Sebagai bentuk nasionalisme sekuler yang berasal dari filsafat sekuler, dan bukan dari agama,
An
Zionisme memanfaatkan agama untuk tujuannya sendiri. Paham ini dipropagandakan secara besar-
besaran dan mendunia di Basle, Swiss, di tahun 1897 oleh Theodor Herzl (1860-1904), seorang
wartawan Yahudi asal Austria.
e
alu

Zionisme menjadi kendaraan politik Herzl dalam merebut Palestina. Kemampuannya dalam melobi
para penguasa dunia tidak diragukan lagi. Sederetan orang-orang terkenal di dunia seperti Paus
nV

Roma, Kaisar Wilhelm Jerman, Ratu Victoria Inggris, dan Sultan Turki di Istambul telah
ditaklukkannya
oo

Inggris menawarkan Argentina, Uganda, atau Palestina sebagai wilayah untuk ditempati ras Yahudi.
Palestina kemudian ditetapkan sebagai wilayah yang harus diduduki dan direbut ras Yahudi melalui
berbagai macam cara seperti kemiskinan, teror, pertumpahan darah, dan kematian. Dalil-dalil yang
ak

diinterpretasikan adalah penyebutan pembenaran kekejaman, pembunuhan, dan perang dalam


sejarah
as
oS

Beberapa penegasan yang disebutkan dalam Protokol Zionisme meliputi:


1. Bangsa Yahudi merupakan anak-anak Tuhan yang suci dan murni.
2. Bangsa-bangsa non-Yahudi merupakan keturunan setan, dan diciptakan Tuhan sebagai budak
nd

untuk mengabdi kepada kaum Yahudi.


3. Kaum Yahudi boleh mencuri dan merampas harta benda bangsa lain. Termasuk didalamnya
Sa

menipu, berbohong, menganiaya, membunuh, dan memperkosa bangsa lain.


4. Penyebaran faham-faham yang disesuaikan dengan perkembangan zaman, seperti sekularisme
kapitalisme, atheisme komunisme, agnostik sosialisme.
5. Penyebaran pengaruh dan kekuasaan internasional kerajaan Yahudi Internasional di bidang
valuta, pinjaman, dan bursa keuangan serta media massa.
6. Penundukkan bangsa-bangsa non-Yahudi melalui penanggulangan bencana kemiskinan.
7. Palestina dianggap sebagai tanah air kaum Yahudi dan tanah yang dijanjikan Tuhan.
148 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

8. Palestina, sebelum berdirinya negara Israel, merupakan wilayah tanpa bangsa untuk bangsa yang
tidak mempunyai tanah air. Kedua, bangsa Palestina yang menjadi korban dikesankan sebagai
bangsa biadab yang jadi penjahat. Ketiga, tanah Palestina hanya bisa makmur setelah kaum
Zionis beremigrasi ke sana.

Berbagai tujuan politik (atau kepentingan) yang tertera dalam Protokol Zionisme mengarah pada
aplikasi prinsip fasisme yang rasialis dan mendiskriminasi. Prinsip yang dipegang teguh tersebut
pada intinya membenarkan adagium, all is fair in (love) and war. Suatu prinsip yang menghalalkan
segala cara ala Machiavell demi melanggengkan kekuasaan.

/e
Konflik sebagai Cikal-bakal Terorisme61

,2
Internet dan perkembangan teknologi komunikasi yang lebih maju memungkinkan berbagai aktor

u1
negara maupun aktor non-negara berkolaborasi secara langsung maupun tidak langsung terorganisir
dalam satu jaringan atau lebih. Konflik antara satu negara dengan negara lain atau aktor non-negara
mengejawantah kedalam bentuk perang generasi ke-4 (4GW).

uk
Konflik yang berkepanjangan berpotensi menjadi ancaman. Ancaman permusuhan (hostile,

,b
subversive, inimical) terhadap kepentingan keamanan nasional bisa berasal dari luar maupun dari
dalam negeri, berbentuk negara atau bukan-negara. Ancaman bisa berbentuk terorisme, spionase,

sis
subversi, pembelotan atau provokasi (sedition), sabotase, pembunuhan. Berbagai ancaman tersebut
bersifat melebar (terdiversifikasi) dan dinamis. aly
Spionase rahasia dagang, korporasi, militer, ekonomi, industri, informasi dan/atau teknologi sensitif
An
memiliki nilai dan biaya yang sangat tinggi. Pelakunya bisa dibedakan antara aktor negara dan aktor
non-negara. Aktor negara bisa berupa negara bagian lain, rogue states, atau musuh lama (traditional
foes). Aktor non-negara bisa berupa teman atau sekutu dalam perusahaan, organisasi, lembaga riset.
e
alu

Tujuan Terorisme
nV

Korban bukanlah target utama aksi terorisme, melainkan berupa harapan adanya dampak terhadap
perubahan sosial dan politik. Bagi pelaku terorisme, aksinya dianggap sebagai bentuk demonstrasi
atau perwujudan perhatian atau kebutuhannya terhadap satu sistem sosial. Kekerasan dalam suatu
oo

aksi terorisme bisa didasari oleh berbagai emosi seperti rasa marah, hasil pencucian otak, atau
murni psikopat.
ak

Pelaku kekerasan demikian biasanya bersikap agresif dan berani mati (high mortality salient). Bagi
pelaku, aksi martir mereka didasari oleh sebab yang baik (a good cause) untuk kebaikan yang lebih
as

besar (for a greater good). Ideologi dan keyakinan buta (blind faith) para pelaku merupakan hasil
oS

pencucian otak bahwa hidup mereka tidak berarti dan kematian mereka bisa lebih berarti.

Politisasi aksi teror bukanlah hal yang pertama. Hal ini sudah lama dilakukan sejak manusia ada dan
nd

sejak setiap manusia memiliki kepentingan, ideologi, dan keyakinan yang bisa sangat berbeda
dengan manusia lainnya. Dasar perbedaan tidak terbatas pada stempel dan stigma bernama
Sa

kelompok nasionalis, religi, etnis, revolusioner.

Aplikasi Terorisme

Teror dan terorisme tidak harus berdampak pada kekerasan dan kematian yang penuh dengan
lumuran darah, tetapi bisa juga berupa kehancuran dan/atau ancaman pada sumber daya dan
61
Bagian ini merupakan sekelumit dari publikasi yang berjudul Membedah Dunia Intelijen, aka Assessing the
World of Intelligence, aka Greet Terror. Kiss Your Freedom Goodbye, Jakarta, 28 December 2012 08.23.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 149

prasarana yang secara ekonomi bersifat esensil. Berbagai unjuk rasa, protes publik, dan aksi buruh
(industrial action) merupakan bentuk lain daripada teror bernama keresahan sosial. Adagium yang
berlaku umum di dunia adalah one man's terrorist is another man's freedom fighter.

Pelaku teror dan terorisme bisa individu, kelompok terkait pemerintah, atau kelompok anti-
pemerintah. Bagi penguasa, teror bermakna ganda. Pertama, teror sebagai alat pemerintah untuk
menekan/mengintimidasi masyarakatnya yang tidak mendukung kebijakan pemerintah; atau kedua,
untuk membenarkan aksi pemerintah mengeluarkan kebijakan tertentu.

Bagi lawan politik penguasa, terorisme menjadi alat untuk melabilkan atau melengserkan institusi

/e
politik yang ada. Mereka biasanya menyerang berbagai pihak yang berkolaborasi dengan

,2
pemerintah. Tujuannya adalah untuk menciptakan stigma ketidakmampuan atau tidak-kompetennya
pemerintah dalam melindungi negara dan masyarakatnya.

u1
Terorisme merupakan praktek yang umum dilakukan organisasi politik dengan tujuan-tujuan politik
haluan kiri maupun kanan., oleh kelompok nasionalis dan religi, oleh revolusioner, dan bahkan oleh

uk
institusi negara seperti tentara, dinas intelijen, dan polisi. Penggunaan kekerasan yang sistematis
untuk menciptakan iklim ketakutan dalam suatu populasi yang berdampak pada pembenaran tujuan

,b
politik tertentu merupakan definisi umum daripada terorisme ala Encyclopdia Britannica.

sis
Bagi oposisi haluan keras, teror dan terorisme merupakan strategi dan alat untuk menjatuhkan
pemerintahan yang berkuasa. Propaganda aksi teror yang dilakukan gerilyawan bertujuan
aly
mengintimidasi dan menimbulkan dekadensi moral. Perang psikologis teroris biasanya bersifat
dramatis, penuh kekerasan, dan high-profile.
An

Sifatnya yang high-profile dapat dilihat pada berbagai kasus pembajakan, penyanderaan,
penculikan, bom mobil, dan terutama bom bunuh diri. Tujuan utama daripada berbagai aksi teror
e

dan terorisme adalah untuk menghilangkan rasa aman di tempat-tempat umum, vital, dan strategis.
alu

Korban dan lokasi serangan teroris sering dipilih dengan seksama demi nilai kejutannya. Sekolah,
nV

pusat perdagangan, terminal bis dan kereta, restoran, dan night-club merupakan target utama karena
merupakan tempat umum dan selalu dipadati oleh masyarakat biasa. Termasuk didalamnya sarana
dan prasarana militer maupun politik.
oo

Terorisme Negara
ak

Pemakaian istilah perang melawan teror (war on terror) sering dimanipulasi negara dalam rangka
pembenaran penyalahgunaan aksi militer, paramiliter, dan/atau polisi dalam meredam
as

pemberontakan dalam negeri (domestic insurgencies). Berbagai aksi penembakan dan pembunuhan
oS

terhadap orang sipil merupakan hal yang wajar dan perlu.

Bentuk lain daripada terorisme yang dilakukan negara adalah untuk mengeliminasi pemimpin dan
nd

staf di berbagai organisasi politik dan militer. Tujuannya adalah untuk melabilkan pemerintah;
mendapatkan dukungan publik (nasional dan internasional) untuk memberikan perlindungan
Sa

(sanctuary), uang, dan kader; meningkatkan disiplin dan mencegah cacat (moral) dalam organisasi.

Beberapa bentuk aksi terorisme yang dilakukan negara mencakup pemboman kantor polisi,
pembunuhan prajurit jaga, atau lainnya. Strategi dan taktik ini juga sering dipakai gerilyawan
terhadap anggotanya yang dinilai cacat, pun dalam rangka mendulang simpati, provokasi,
intimidasi, dan identifikasi.
150 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Terorisme: Efek Personal

Efek (langsung dari aktivitas) terorisme bersifat personal. Bentuknya berupa rasa atau emosi takut,
ngeri yang mencekam dan membuat gemetar, gentar, terintimidasi, terancam oleh suatu bahaya
kejadian bencana alam atau buatan manusia.

George W. Bush merupakan contoh salah satu pemimpin AS yang mempropagandakan rasa takut
mati kepada masyarakat dunia dan mengontrolnya serta memaksa dunia mendukung agenda
jahatnya, menguasai minyak Irak dan sumber cannabis terbaik dunia di Afganistan. Baca: Greet
terror. Kiss your freedom goodbye.

/e
Today the terror alert is red, so we must invade another country that harbors terrorists

,2
(and incidentally owns a great amount of non-renewable natural resourses). Be scared,
very scared, but fear not, for we will prevail against terror. But be warned, you will have

u1
to give up many of your liberties for this great cause of evil. Ummm, I mean "freedom".
by carpentertom Jul 11, 2006.

uk
Beberapa sinonim teror dalam bahasa Inggris mencakup frighten, afraid, fear, terrified, terrible,
tremble, shaken, anxiety, worry, dread, horror, panic, scare, trepidation, affliction, hang-up,

,b
torment.

sis
Beberapa kata terkait teror: phobia; creeps, jitters, nervousness, willies; pang, qualm, twinge;
agitation, apprehension, consternation, discomposure, disquiet, funk, perturbation; concern, dismay,
aly
worry; cowardice, faintheartedness, timidity, timorousness
An
Beberapa antonim dari teror: aplomb, assurance, boldness, confidence, self-assurance, self-
confidence; bravery, courage, courageousness, daring, dauntlessness, doughtiness, fearlessness,
fortitude, gallantry, hardihood, intrepidity, intrepidness, stoutness, valor; audacity, guts, nerve
e
alu

Dua hari libur teror: (1) Ramadan- consists of fasting and praying (2) September 11th- citizens are
required to dance in the streets with joy and shout "Death to America".
nV

Beberapa contoh kalimat/frase terkait teror:


1. The sound of guns being fired fills me with terror.
oo

2. Many civilians fled in terror.


3. a terror that is still fresh in her memory.
4. the terrors of life in the jungle.
ak

5. a regime that rules by terror.


6. bombings and other acts of terror.
as

7. These people have been living with terror and the threat of terror for many years.
oS

8. a campaign of terror against ethnic minority groups.

Terorisme: Respon, Dampak, Efek Politis


nd

Ketika suatu aksi teror/terorisme wujud, bentuk respon yang sangat diharapkan dan sudah
Sa

diantisipasi sebelumnya dalam bentuk pre-meditated dan engineered skenario (terbaik dan terburuk)
adalah sebagai berikut:
1. Penyesuaian spektrum politik.
2. Penilaian kembali nilai-nilai fundamental.
3. Perubahan hukum, prosedur kriminal (HAP), deportasi, dan peningkatan kekuasaan dan/atau
kekuatan polisi.
4. Pencegahan aksi terorisme dalam bentuk target hardening seperti pengisolasian wilayah.
5. Aksi pencegahan atau reaksi militer.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 151

6. Peningkatan aktivitas intelijen dan pengawasan.


7. Aktivitas pencegahan bersifat kemanusiaan.
8. Kebijakan interogasi dan penahanan yang lebih permisif.

Secara material dan moneter, dampak langsung dari mencuatnya isu terorisme adalah semakin
besarnya alokasi dana untuk kegiatan intelijen dan penegakan hukum melawan terorisme di dalam
negeri. Dana tersebut tidak mencakup kebijakan penguatan keamanan transportasi, peningkatan
kesiapan dan respon tanggap-darurat, meng-counter insiden bio-kimia, dan melindungi prasarana
nasional yang kritis.

/e
Di AS, dampak lain dari terorisme adalah dalam bentuk reorganisasi besar-besarnya terhadap sistem

,2
keamanan dalam negeri dan perlindungan perbatasan. Sementara di Eropa, dampaknya berupa
penggalian lebih dalam terhadap arsitektur institusi yang ada dalam memerangi terorisme dan

u1
respon terhadap tantangan dan bencana keamanan buatan manusia atau alam.

Propaganda peningkatan aktivitas kontra-intelijen bisa berupa percepatan upaya perlindungan

uk
domestik, mengurangi kerentanan masyarakat, menguatkan kontrol perbatasan dan keamanan
transportasi, mendorong wilayah pertahanan sejauh mungkin, penyatuan program kontra-terorisme

,b
dan kesiapan kedalam upaya manajemen tanggap-darurat, fleksibilitas merespon berbagai tantangan
keamanan dengan keterbatasan sumber daya personel dan finansil.

sis
Mendisain Sistem Anti-Terorisme aly
Secara kenegaraan, khususnya bagi penguasa, sistem perlindungan anti-terorisme mencakup
An
intelijen, berbagai misi pengawasan dan reconnaisance, dan tindakan potensil. Hal ini belum
termasuk dan sangat tidak terlepas dari berbagai intrik dan konflik kepentingan yang sifatnya
personal maupun institusional.
e
alu

Berbagai upaya ramifikasi politik dan diplomatik merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan tidak
bisa segera diselesaikan. Pekerjaan paling mudah bagi pemerintah dalam melawan aksi teror adalah
membentuk unit khusus yang sifatnya menindak aksi terorisme yang sudah terjadi maupun sedang
nV

direncanakan, khususnya kelompok teroris yang sengaja dibentuk dan direkayasa oleh pemerintah
demi menggolkan tujuan politik yang tersembunyi.
oo

Unit taktis elit khusus kontra-terorisme bisa berperan dan terlibat langsung dengan teroris,
mencegah serangan teroris, penyelamatan sandera. Kontak senjata (CQB, Close Quarters Battle)
ak

dilakukan secara rahasia demi meminimkan korban. Termasuk didalamnya tim serbu (assault teams,
take-over force), penembak jitu, pakar EOD (Explosive Ordnance Disposal, jihandak), anjing
as

pengendus (K-9), dan staf intel.


oS

A Relationship, A Game, A Competition, or A War


nd

Don't we play the game to win the competition? aka Winning a relationship or just another game to
win? In every relationship, there must be a trade-off situation of loose and tight and in-between. The
Sa

differences between one party with the other(s) are used to be called as conflict. The interactions
between one party to other party(ies) and their characteristics is defined as social.

As a concept, social is referred to attitudes, orientations, or behaviours in terms of interests,


intentions, or needs of other party(ies). While the social role takes place in defining the ideas or
principles such as social reality, social justice, social constructivism, and social capital. The
implication of marking a status as social is realised as a social process.
152 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Figure 26 Hierarki Kebutuhan Manusia dan Design Concern


Bagan Hierarki Kebutuhan Manusia dan Design Concern
Sumber: John Lang, Urban Design: The American Experience, Van Nostrand Reinhold, New York, 1994

Politically speaking, the word 'social' is frequently used by the political opponents of the ruling
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 153

party as a discourse that the existing government is not committed and not-well functioned properly
to serve and provide the social needs, redistribute the state's resources to improve the welfare of the
society as a whole. It can be used to increase the social cohesion. Or vice versa.

As a course, the social functions and roles depends highly on its structural forming elements such as
the norms, customs or conventions, traditions, and intitutions. Farthermore, the discussion over the
term 'social' will be best and easy to comprehend as we get to know more about the meanings
and/or the roles of how the 'social' functions.

In other words, who and what to function socially? The question of who will be best answered if we

/e
refer to the individual human, the human society, and the state. The question of what will be best

,2
answered if we refer to one aspect of human life or the many aspects at once. They are used to be
called as ipoleksosbud-hankam (ideology, politics, economy, social, culture, defense, security).

u1
A relationship is merely indifferent with a game. You can loose a relationship or you can win one.
You can loose a game or you can win one. You can not always win the game. Neither you shall

uk
loose in every game you play. It is just like a turning wheel. Once it was up, it is sure to go down
the drain. It was down to turn up again. It is dynamic. Be sure of that. The dynamics of life and in

,b
life.

sis
The polars. Try to get used to think between the polars and in-between. It can keep your head
straight and clear and the perspectives that you incline and intend to.
aly
To win THE relationship, or you can read THE GAME, you have got to have the full
An
understandingness of the terms of your relationship, objectively. Where do you want to take your
relationships? As is, as it is, or differently? There shall be tugs of war of interests, intentions, or
needs. These three things are the social terms.
e
alu

The individual social terms can be best described as the individual human needs and wants. Maslow
had defined it in the past and been improved perfectly by his students, including me. Maslow
nV

differentiate the human needs between the basic needs and the cognitive needs that more advanced,
that is expressions, feelings, and aesthetics.
oo

The five basic human needs comprises of:


1. The needs in basic physiology to survive in life such as salary, food, clothes, settlement.
2. The needs in security such as working environment that free from threats of firing, comforting
ak

family lives that free from violence verbally or physically for instance.
3. The needs to be loved and caressed, and vice versa.
as

4. The needs to be appreciated and honoured, and vice versa.


oS

5. The needs to self-actualisation.

The individual convictions as another form of perception and expectation are the resultante of the
nd

developments of one's socio-culture, situational, and lifetime experiences. The conviction can be
realised as prejudices in the beginning and transformed into discrimination practices. Another form
Sa

of individual conviction is the ethnocentrism such as chauvinism to one certain tribe.

The alteration of conviction is good if it towards the open mind and willingness to ease the hearts.
Human thinks, based on his perceptions. Human feels, based on her sensations. Balancing the two
opposite and polarised orientations requires sufficient experiences and wisdoms in life. Eventually,
you have to take the side.

For every relationships, there shall be disagreements. The point to take is agree to disagree. Clashes
154 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

and conflicts can stem from any minor and/or major viewpoints and perspectives. Each perspectives
can be assessed directly, which one is more demanding the rights to be fulfilled or which one is
more defensing THE rights that has been fulfilled.

Likewise the game. Playing the game fairly amongst the players requires some degree of mutual
understandingness. It is called by rules of the game. The rule in one place can be very different in
another place. Players can be familiar or merely complete strangers or just incognito. They follow
and comply to the common grounds which is called by the game theories.

The leading player used to dictate the basic rules of the game. They used to name the terms in the

/e
first place as they have secured the leading position. The new players used to ask the rules of the

,2
game in the first place. This is to know how they can conduct maneuvers, mend the rules, bend the
rules, or to seek alternative cheat codes.

u1
Prizes, rewards, or the similar things collected by the winner from any game is measurable. In any
relationship, the prize is hardly measurable, but in terms of perceived appreciations, compassions,

uk
loves, caresses.

,b
What Moves People, Corporations?

sis
Jawabannya cuma satu kata, yakni motif. Beberapa sinonim motif mencakup motivasi, insentif,
stimulus, bujukan (inducement), hasutan (incitement), sebab, efek (influence), dasar (ground),
aly
kejadian (occasion). Setiap motif pasti memiliki tujuan. Tujuan bisa bersifat subjektif atau objektif
tergantung sudut pandang.
An

Dalam banyak hal, personifikasi membuat korporasi tidak berbeda dengan orang sebagai individu.
Perbedaannya jelas nampak pada berbagai sudut pandang seperti hukum, institusi, struktur, budaya,
e

substansi, atau lainnya. Pengelolaan korporasi yang melibatkan dan dilakukan oleh banyak individu,
alu

membuat korporasi sarat dengan konflik kepentingan.


nV

Teori motivasi terbagi atas 2 perspektif, yakni muatannya (kebutuhan) atau proses (kognitif) kenapa
dan bagaimana prilaku manusia diaktivasi. Beberapa teori muatan mencakup teori hierarki
kebutuhan ala Maslow, teori ERG (existence, relatedness, growth) ala Alderfer, dan teori tiga-
oo

kebutuhan atau kebutuhan terpelajari (learned needs) ala McClelland. Beberapa teori proses
mencakup teori expectancy, ekuitas, goal-setting, dan reinforcement (learning).
ak

Dalam sudut pandang muatan, motivasi dianggap sebagai produk dari internal drive yang memaksa
(compel) individu melakukan sesuatu dalam rangka pemenuhan kepuasan kebutuhan individu.
as

Internal drive setiap individu dibentuk atas dasar konsekuensi dan asal yang dipersepsi, khususnya
oS

pada kejadian dan prilaku di masa lalu. Beberapa pihak menyebutnya insting, naluri, kata hati,
intuisi.
nd

Menurut Sando Sasako, teori Maslow bisa dibedakan menjadi 3 kelompok, yakni kebutuhan
fisiologis, kebutuhan aku, dan kebutuhan saya. Kebutuhan aku atau I sebagai subjek yang ingin
Sa

melakukan aktualisasi diri. Kebutuhan saya atau me sebagai objek yang membutuhkan
keamanan/kenyamanan, dikasihi/disayangi/belongingness, diapresiasi/dihargai/esteem.

Fisiologis dan keamanan merupakan tingkat kebutuhan paling dasar bagi setiap individu (lower
level). Faktor ketiga dan selanjutnya merefleksikan tingkat kebutuhan lanjutan manusia (upper
level) menurut Maslow. Biasanya, teori Maslow ini berlaku bagi kelompok feminin. Dalam
beberapa kasus, khususnya bagi kelompok maskulin, menurut Sando Sasako, faktor keamanan atau
kenyamanan sering menjadi dasar suatu hubungan (perkawinan) yang memotivasi aktivasi
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 155

pemenuhan faktor kebutuhan aktualisasi diri untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, dikasihi, dan
dihargai.

Menurut Alderfer, teori Maslow bisa dibedakan menjadi 3 kelompok, yakni kebutuhan keberadaan,
keterkaitan, dan pertumbuhan. Kebutuhan eksistensi terdiri dari faktor fisiologis dan keamanan
(safety). Kelompok kedua adalah kebutuhan keterkaitan hubungan antar-pribadi (belongingness dan
esteem). Kelompok ketiga adalah dalam bentuk pencapaian (attainment) potensi seseorang (esteem
dan aktualisasi diri).

Tiga kebutuhan ala McClelland mencakup kebutuhan afiliasi, kekuasaan, dan pencapaian

/e
(achievement). Kekuasaan yang dibutuhkan adalah keinginan untuk mengontrol lingkungan fisik

,2
dan (mempengaruhi) sosial (masyarakat). Pencapaian yang dimaksud adalah keinginan
bertanggungjawab, menetapkan tujuan (goals) yang menantang, dan meraih (obtain) kinerja umpan

u1
balik. Ketika salah satu kebutuhan telah terpenuhi dan dimiliki oleh seseorang, kebutuhan tersebut
bisa memotivasi prilaku yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan.

uk
Teori proses atau kognitif pada umumnya lebih terkait dengan suasana kerja. Teori expectancy ala
Vroom menekankan preferensi individu terhadap prilaku (lingkungan) kerja yang memberikan nilai

,b
outcome yang lebih baik, seperti kinerja usaha, instrumentalitas (dalam bentuk) penghargaan, dan
valence (kapasitas atraktif, fasilitas fungsi atau aktivitas).

sis
Teori ekuitas lebih menekankan pada aspek under-reward atau over-reward, bila dibandingkan
aly
dengan rekan sejawat. Asumsi yang tersirat adalah mereka berada pada posisi yang sama, dalam hal
beban kerja, kewajiban, tanggung jawab, atau lainnya. Beberapa kelompok under-reward bisa
An
bereaksi positif dan termotivasi untuk mendapatkan kesetaraan. Beberapa kelompok over-reward
merasa mereka layak mendapat kompensasi yang setara dengan pihak yang lebih senior dari
mereka.
e
alu

Teori pembelajaran atau reinforcement ala Skinner lebih terfokus pada konsekuensi prilaku,
mendapat apresiasi atau reward ketika kinerja dan prilaku yang diharapkan dilaksanakan, dan
nV

mendapat hukuman ketika tidak dilaksanakan. Prilaku yang diarahkan (reinforced) cenderung
diterapkan secara kontinyu.
oo

Judging The Value Propositions

Kita seharusnya sudah bisa langsung mafhum bila ada pihak-pihak yang menyebutkan satu atau
ak

beberapa nilai secara berulang dengan berbagai dalih yang seakan-akan logis dan rasional. Akal-
akalan (chimera) yang disampaikan sangat jelas absurditasnya. Tidak ada rasionalitas yang logis
as

dan terutama tidak ada perspektif yang membedakan dengan jelas antara ujung dan pangkal.
oS

Tidak ada batasan yang jelas (no clear cut boundaries) apa yang menjadi sebab, apa yang menjadi
akibat. Akan tetapi, arah pesan komunikasi yang disampaikan oleh komunikator adalah sangat jelas
nd

(ultimate ends). Dasar yang menjadi acuan dalam blaming game biasanya berupa pelanggaran nilai-
nilai dalam bentuk etika, norma, aturan yang tertulis dan tidak tertulis.
Sa

Apa pun nilainya, dasarnya selalu subjektif. Bagi yang pro, mereka menyebutnya kawan dan
pahlawan. Bagi yang kontra, mereka langsung mencapnya sebagai lawan, oposisi, oponen, teroris,
pembuat resah, pengkhianat, brutus, atau berbagai stigma buruk lainnya. Kredibilitas lawan harus
dihancurkan dengan berbagai cara yang mungkin. The ends justify the means.

Beberapa fakta, kesalahan, dan cacat masa lalu harus dibeberkan ke media massa. Bila tidak ada,
dibuatlah berbagai karangan peristiwa dengan bumbu-bumbu yang berlebihan. Fakta yang sedikit
156 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

dan kecil dibuat sebesar-besarnya. Berbagai praktek yang lazim dilakukan oleh aparat penegak
hukum pun kemudian dianggap sebagai suatu hal yang tidak biasa. See no evil, hear no evil, speak
no evil.

Dulu, orang langsung menyebutnya sebagai aktivitas propaganda. Sekarang, propaganda merupakan
kata yang diharamkan untuk disebutkan di berbagai media di Indonesia. Walau demikian,
menjelang Pemilu 2014, aktivitas propaganda sangat masif dilakukan oleh para pemilik media
televisi. Berita dikemas dan disampaikan secara membabi-buta membela pemilik media dan
berbagai kepentingannya. Kedangkalan isi berita merupakan suatu hal yang dianggap lumrah.
Politisasi isu dan berbagai langkah taktis dan praktis merupakan suatu keniscayaan.

/e
,2
Alun takilek, lah takalam. Menghakimi suatu nilai dalam suatu pesan komunikasi sangatlah mudah.
Siapa yang diuntungkan, siapa yang dibuntungkan. Siapa pun yang berbicara lantang pasti memiliki

u1
maksud dan kepentingan. Tujuannya jelas, sang pembicara pasti membela kepentingan pihak yang
membayar dia untuk berbicara (serampangan).

uk
Posisi aparat penegak hukum sangat jelas disuarakan Megatron sebagai pemimpin Decepticons, The
Icon of Deceptions, dalam slogannya to protect and serve. Frase yang tidak disampaikan adalah

,b
who can pay. You pay, Ill defend you until my last breath, no matter what. Orang awam
(laypersons) yang semakin pintar langsung melecehkan sang pengacara ternama. Kesian deh loe.

sis
Seperti halnya tong kosong yang nyaring bunyinya. Semakin nyaring bunyinya, semakin tidak ada
aly
artinya pesan komunikasi yang disampaikan komunikator, khususnya bagi komunikan. Selain
kegaduhan, sang komunikator sangat gencar menyerukan berbagai ancaman tuntutan hukum, pra-
An
peradilan, pencemaran nama baik, atau lainnya.

Serangan balik sang komunikator yang nyata justru membeberkan segala kebusukan lawannya aka
e

mencemarkan nama baik lawannya. Sang komunikator seakan lupa bahwa ketika dia memercik air
alu

di dulang, airnya justru memercik mukanya sendiri. Telunjuk menunjuk, kelingking berkait. Satu
jari menunjuk kesalahan orang lain, tiga jari miliknya sendiri justru menunjuk kesalahan dirinya
nV

sendiri. Kesian deh loe.

Dunia, dunia. Satu panggung sandiwara yang lain dipertontonkan dengan keabsurdan yang
oo

memiriskan. Hanya dalam waktu sekian jam, para penegak hukum sudah mampu membekuk
tersangka utama dan pembantunya, lengkap dengan barang bukti dan kesaksian yang sumir. Petty
crimes dan hate crimes merupakan dua hal yang sangat kontras.
ak

Psiko-analisis pelaku dan lie detection analysis tidak disertakan. Dua hal yang bisa meringankan
as

hukuman pelaku tidak pernah dan tidak boleh dilakukan dan disampaikan di depan hukum, terutama
oS

di depan pengadilan. Para pelaku yang orang awam, orang kecil dan hanya dibayar sekian juta
perak untuk menghabisi si sephia harus menerima sanksi hukuman mati dalam waktu dekat.
nd

Kesaksian dan alibi sang pelaku sangat dibatasi. Pun mereka tidak bisa menyampaikan suara hati
kecilnya, kecuali penyesalan dan tingginya rasa tidak ada keadilan terhadap otak kejahatan yang
Sa

telah menyuruh mereka. The deal was the deal. Mereka pun tahu ancaman terburuk berlaku tidak
terbatas pada keluarga dan orang terdekat.

Crimes only pay to the executioners, not to the master-mind. Case is closed. Any clues for the
passion crimes must be disregarded and dismantled, at once as it relates to the top brass, that is the
one that is cheered to be the highest rank, the number one person in the corps(e). Any clues or
indications must be taken out of the equation. Points and directions must be vanished and misled to
no where.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 157

Playing dumb, praying dumb, preying dumb merupakan tiga posisi dan peran yang banyak
dimainkan oleh para aktor dan badut di berbagai pentas dan panggung resmi dan tidak resmi.
Tujuannya jelas. Practical jokes, slapstick comedies. Sense of humour dibangkitkan atas dasar
penampilan fisik yang kelihatannya lucu, tetapi mengenaskan dan jauh dari kesan lucu secara
intelektual dan intelijensi.

Role-playing semakin jelas ketika pesan komunikasi yang disampaikan berbentuk titah. Kejelasan
titah biasanya disampaikan dalam bentuk dramatisasi posisi dirinya sebagai orang yang dumb dan
dumber. Bentuk dramatisasi lainnya adalah pada penyuaraan pelanggaran berbagai nilai, norma,

/e
kepatutan, atau lainnya. Julukan halus bagi sang komunikator adalah drama queen. Pihak yang sinis

,2
menyebutnya attention horde.

u1
Pesan dari peran playing dumb adalah untuk menggerakkan komunikan untuk melakukan sesuatu
bagi komunikator dan berbagai kepentingannya. Bahasa lisan dan bahasa tubuh komunikator bisa
diartikan dan membangkitkan rasa komunikan untuk mengambil peran sebagai arjuna dan pahlawan

uk
bagi komunikator.

,b
Dalam beberapa hal penting dan mendesak, hal ini mungkin tidak terlalu mengganggu. Hal ini
mulai sangat mengganggu ketika pesan komunikasi bersifat nyeleneh. Komunikan mulai merasa

sis
kok semuanya jadi prioritas, why I must feed the communicator with something unnecessary. The
drama queen stance becomes questionable. aly
Posisi komunikator di mata komunikan semakin jelas ketika komunikan yang sangat terbiasa berada
An
di bawah spotlight menjadi terbelalak matanya dan terbuka hati dan pikirannya ketika komunikator
meminta spotlight dari komunikan. Komunikan pun semakin tercengang ketika komunikator
ternyata berasal dari klas, tipe, dan genre yang sama. If thats the way it is, so be it. Remember the
e

lingering words of the first human being, oh, Eve. Ev* Eve. Hawa. Hawa bahawa.
alu

I thank George Michael for the inspirations embedded on his songs and clips. Recall the last
nV

appearance of him with B.S., Brooke Shield. We cant be sure what was spoken in the car. What we
knew then was what B.S. did then and afterwards. I will only point with the phrase scene-making
behaviours. The typical drama queen. The Attention Horde. For GM, it is a total eclipse of the
oo

heart.

To some degree, once communicant is aware with the ultimate needs of the communicator, the
ak

communicant shall reject to provide the feeding frenzy of the communicator. If you dont comply to
what I want, then you wont and will never get what you really need from me. Bargaining positons
as

seem equal. That makes retaliations suck. Values are lost to both sides, the communicant and the
oS

communicator.

To some other degree and higher extent, recall for the case of Oscar Pistorius. At some level, the
nd

Attention Horde is succeeded in raising the inner feelings of I belong to you. I am your precious
possession. In the case of Pistorius, it backfires in terms of value destruction to his possession. If I
Sa

can have you, no one else can.

What and how prosecutors and his lawyers presented to the court the re-enactment of the crime in-
progress was ridiculous. It was far from scientific and legal, but the dumb laypersons. It was
culpability. Wow, waa.
158 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Values that Lost

... Bargaining positions seem equal. ... Values are lost to both sides, the communicant and the
communicator. ... In the case of Pistorius, it backfires in terms of value destruction to his
possession....

Kalimat 'bargaining positions seem equal' bisa digambarkan dengan satu kata, yakni quagmire.
Kondisi kedua pihak yang sama-sama merasa memiliki kartu truf yang bisa membuat lawannya
skak-mat (check-mate). Skak-mat hanya menyisakan satu pilihan, yakni menyerah serta tunduk
patuh pada segala persyaratan yang diminta pemenang permainan. Hidup dan harus bisa

/e
menanggung segala beban kekalahan, sebagai konsekuensinya. Pilihan lainnya adalah mati.

,2
Beberapa sinonim dari quagmire mencakup jalan buntu, cul-de-sac, dead end, impasse, stalemate,

u1
standstill, standoff. Negosiasi tanpa titik temu biasanya mengundang banyak pihak lain untuk
semakin memperkeruh suasana. Bila kondisi dirasa sudah cukup keruh, pihak lain tidak segan untuk
memancing ikan dan menangguk untung.

uk
Kedua pihak yang merasa memiliki posisi yang setara memiliki 3 pilihan, yakni bubar jalan,

,b
berkompromi, atau memaksakan kehendak kepada pihak lain. Kompromi menjadi suatu hal yang
tidak mungkin terjadi ketika kedua pihak sama-sama memiliki dilema yang sama, chicken dilemma.

sis
Bila kedua pihak sama-sama memaksakan kehendak, mereka hanya memiliki satu pilihan yang
mereka sama-sama sadari, yakni menang jadi arang, kalah jadi abu, arang habis, besi binasa.
aly
Pilihan bubar jalan hanya menyisakan bara api dalam sekam yang sering menimbulkan asap. Jaga
An
jarak, perang dingin, atau dtente, merupakan konsekuensi bubar jalan. Atau sebagai langkah
persiapan untuk berperang (pre-meditated war) sebagai manifestasi konflik? Ketika bubar jalan
menjadi pilihan yang dirasa menguntungkan semua pihak, manifestasi konflik diredam menjadi
e

perang dingin yang siap meledak kapan saja dan di mana saja.
alu

Ketika trust itu hilang, suatu hubungan sangat sering menjadi lebih buruk dan berakhir pada
nV

pemutusan hubungan (keluarga, teman, atau kekasih). Tidak akan ada lagi rasa friendliness, kecuali
hostility, disbelieving, distrust, rejection, dan berbagai sikap negatif lainnya (propositional attitude).
Cerita langsung berakhir bila tidak ada aksi balas dendam, revenge, retaliasi.
oo

Di sisi lain, ketika trust itu hilang, ill-feel, rasa curiga dan permusuhan menjadi menu utama pada
setiap upaya pemulihan hubungan, bahkan baru pada pada tingkat pemikiran. As it triggers the
ak

rejection sub-routines, plausible argumentations are built upon instantly and immediately. Only
heaven knows what is going on inside one's mind.
as
oS

If you are smart enough, slight differences in any physicals should say the real ones, not the spoken
and the communicated ones. Benefits of doubts shall rise, questioning on the quid pro quo basis.
What is in it for me? If you gain higher from my reaction, then I should do otherwise. I won't do
nd

anything for you.


Sa

Pelanggaran trust terjadi ketika nilai-nilai honesty dan reliability merupakan hal yang dianggap
remeh. Beberapa bentuk pelanggaran trust mencakup cheating spouses caught in the act, riya',
witnessed a friend backstab them in the name of their own personal gain. Distrusts creep in as
questions or uncertainties occupy more space room in time.

Some kind of hostility and provocation should not be responded with angry and defensive (words)
as they can aggravate the situation, unless you want it to. It can destroy friendships, careers, and
marriages, they say. Getting angry or defensive is one of the number one signs someone has
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 159

something to hide, they say. It's better to agree to disagree than to have things hidden, for some.

For some others, they are preferred to be fed with bogus claims, flatteries, compliments, words
(gombal), and reassuring words. They only want to hear what they want to hear, the good things,
but not the facts and truths. Particularly what the opposite wants and prefers. Some body language,
gestures, words, and acts may have hidden agenda and directions.

As there is a breech of trust, the trust gets broken, especially on a big issue, you are pretty much
going back to square one, for some. Then there would be a total lack of intimacy or friendship;
racing thoughts of suspicion or anxiety; unnecessary pain and turmoil relationships, due to mistrust.

/e
For some, it's too much, especially in a long term relationship.

,2
The total lack of mistrust would indicate a serious psychological problem. There would be several

u1
intensely dramatic and stormy relationships in a row or at once; belief that others are deceptive and
malevolent, without real evidence; some kind of terror during physical intimacy. Some past
disappointments or betrayals should be confined with a question, how much is too much?

uk
Luka dan penyembuhan pelanggaran trust bisa tidak terjadi sama sekali, walau sudah puluhan

,b
tahun. Kejadian dan pemikiran traumatik membuat pemulihan hubungan merupakan suatu hal yang
hampir pasti gagal. Lingkungan yang mengecewakan (hurtful) dan tantangan masyarakat membuat

sis
prasangka terhadap niat baik orang menjadi suatu keniscayaan.
aly
Pengalaman traumatik membuat seseorang cepat mendiskreditkan integritas pihak-pihak tertentu,
mulai dari bisikan kalbu sampai pada teriakan lantang (roar). Integritas menjadi barang dagangan
An
yang sering dipakai untuk berbagai penipuan (scams) dan motivasi pribadi. Dampak terburuk bagi
pihak yang mengalami trauma adalah kesulitan menjalin hubungan fungsional lebih jauh dengan
pihak-pihak yang sudah pernah mengecewakan, baik dengan pihak yang sudah dikenal maupun
e

belum dikenal, bisa itu dari pihak keluarga, teman, atau kekasih.
alu

Managakkan batang barandam. Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. It is a
nV

point of no return. There are limits, boundaries, and comfort zones that subjective to each and every
one. It is clear-cut black and white, and no gray is allowed. Once you have crossed that line, there is
no other way you can get back to where you started.
oo

Perang Dingin dan Bara Api dalam Sekam


ak

Nilai inti yang hilang dalam suatu hubungan tidak akan pernah bisa tergantikan. Ibarat gelas retak
(shattered glass) yang tidak akan pernah bisa terisi penuh dengan air. Struktur dan dinding gelas
as

kacanya tidak akan pernah bisa menampung air, terutama pada air yang bisa panas menggelegak
oS

dan bergolak dalam waktu singkat.

Stigma negatif seakan menempel di kening kedua pihak yang menghancurkan nilai. Bulu baji,
nd

kecek urang. Kedua pihak yang merasa jadi korban, atau dikorbankan, biasanya sering mengalami
trauma akan disakiti lagi, frustasi, depresi, kesedihan, discouraged, ketidaknyamanan (insecurity).
Sa

Suara-suara sumbang dalam hati dan pikiran terhadap ketulusan pemulihan (nilai, hubungan,
dan/atau trust) bisa sangat mengganggu. Beberapa hal bisa menjadi pemicu stres trauma (PTSD)
yang kronis.

Sudah cukup banyak pihak yang memberikan teori dan pandangan terhadap kausalitas (sebab dan
akibat) serta cara untuk memulihkan hubungan yang sudah retak. Sebagian pihak menyarankan
adanya komunikasi di antara kedua belah pihak. Tujuannya adalah untuk sama-sama membuka diri
dan mengetahui keinginan dan kemauan kedua pihak.
160 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Sebagian pihak hanya ingin menyelesaikan masalah menurut berbagai nilai, norma, etika, tradisi,
aturan, ketentuan, atau lainnya yang mereka kenali dan akui (complicated mechanism of trust).
Yakni solusi yang bisa dan hanya menguntungkan satu pihak. Sebagian pihak lainnya, justru ingin
lebih fokus pada masalah dan substansinya.

Sebagian lainnya lebih tertarik pada nilai atau trust apa yang hilang atau hancur dalam suatu
hubungan di masa lalu. Pemahaman dan kompromi menjadi langkah berikutnya, termasuk
didalamnya, nilai-nilai apa yang akan dibangun, dipertahankan, dan selanjutnya. It can't be flattened
out overnight.

/e
,2
Butuh waktu yang cukup lama, upaya yang lebih keras, dan proses yang tidak mudah untuk
membangun ulang kepercayaan (restoring, rebuilding, regaining). Trust merupakan pondasi untuk

u1
semua bentuk hubungan. Pun dalam prosesnya, kepentingan hubungan bisa sangat berkembang
berlawanan arah. Persimpangan jalan akan selalu ada.

uk
Langkah pertama dalam menjalin kembali hubungan yang sudah retak adalah dengan mengakui
kesalahan dan meminta maaf (recognise). Langkah kedua adalah bertanggungjawab terhadap

,b
kerusakan yang telah timbul (responsible). Langkah ketiga adalah memperbaiki kerusakan
semaksimal mungkin (repair).

sis
Akan tetapi, sorry seems to be the hardest word to say. Beberapa alasan keengganan mengaku telah
aly
berbuat salah mencakup self-righteousness, egoisme, harga diri, dan segala atribut terkait status dan
identitas sosialnya. Kadang dan tidak jarang ungkapan maaf yang kelihatannya tulus sering
An
dicampur dengan berbagai dalih yang tidak pada tempatnya.

Dengan bersikap dan berprilaku serta berkelakuan trustworthy, derajat trust (trustworthiness)
e

seseorang bisa dijaga dan ditingkatkan. Kenyamanan pribadi (personal security and comfort) hanya
alu

bisa dibangun melalui keterbukaan (sincerely), kejujuran (truthful), ketulusan (tenderness),


rasionalitas dalam perspektif, dan tidak menghakimi secara tergesa-gesa.
nV

Sikap dan prilaku yang konsisten dalam membina hubungan (on an ongoing basis) dan menjaga
kepercayaan (trust is not misplaced) ditambah dengan komunikasi apa adanya bisa menumbuhkan
oo

lompatan kepercayaan (a leap of faith). Apa pun yang menjadi ganjalan harus disampaikan demi
menghindari timbulnya kegelisahan (resentful).
ak

Ketidaksepakatan seharusnya berarti tidak ada pihak yang dipojokkan. Termasuk didalamnya
penghindaran sarkasme dan blaming game serta keterlibatan emosi. Seharusnya ada atmosfir yang
as

bisa mendukung terjalinnya proses komunikasi (negosiasi). Be open to hearing and working on the
oS

problem, whatever it is.

Ketika satu isu telah diselesaikan, jangan biarkan isu tersebut diangkat kembali karena hanya akan
nd

membuka luka lama dan semakin memperlemah posisi pihak yang sudah kalah dalam solusi
sebelumnya. Hindari memanfaatkan luka atau kesalahan tersebut sebagai senjata dalam suatu
Sa

pertengkaran selanjutnya.

Kelembutan dan perhatian yang kelihatannya kecil dan tidak berarti bisa menimbulkan kesan
mendalam dan membekas. Terutama ketika berbagi rahasia pribadi dan kehidupan dan aktivitas
harian yang kelihatannya sepele. Berbagi rasa dan perspektif menjadi suatu keniscayaan bagi
terjalinnya suatu hubungan.

Pada satu masa, hindari kesan permusuhan dan retaliasi atau silent treatment ketika mitra kita
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 161

melakukan sesuatu yang melanggar nilai dan integritas hubungan. Beberapa batasan (threshold)
mencakup some space, some private space, some private details. Lebih daripada itu, keberhasilan
suatu hubungan sangat tergantung komitmen bersama.

Komitmen tidak terbatas pada words (kata), melainkan juga pada works (kerja, perbuatan). Berbagi
pikiran, pendapat, opini, persepektif, sugesti, dan tujuan seharusnya disampaikan secara terbuka dan
jujur. Hidden agenda pada beberapa detil and akurasi merupakan penghancur kepercayaan yang
paling utama. Dengar, bertanya, dan berkomentar seperlunya merupakan salah satu bentuk
keterbukaan.

/e
Security, trust, dan optimisme merupakan buah keberhasilan perkembangan psiko-sosial.

,2
Sebaliknya, kegagalan berdampak pada orientasi ketidaknyamanan (insecurity), wary, mistrust,
pesimisme. Beberapa luka dan kepahitan bisa dimanifestasikan ke dalam bentuk kemarahan dan

u1
sinisme. Dalam setting atau lingkungan organisasi, trust bisa berdampak positif bagi prilaku,
persepsi, dan kinerja seseorang.

uk
Suatu hubungan biasanya bersifat eksklusif. Hubungan A-B berbeda dengan hubungan A-C, B-C,
atau lainnya. Eksklusivitas suatu hubungan bisa diibaratkan sebagai identitas yang baru, seperti AB,

,b
AC, BC, atau lainnya. Kedua pihak seakan fleksibel dan mau berkompromi satu sama lain, mau
berkorban untuk pasangannya.

sis
Pihak yang menjalin hubungan bisa dibedakan menurut 3 kelompok atau 3F, yakni friends, family,
aly
dan fiance/fiancee. Hubungan bisa terjalin saat bekerja, menjabat, terlibat dengan atau dalam suatu
komunitas (seperti pendidikan, profesi, hobi), atau dengan tetangga. Setidaknya ada mutual
An
common interest yang menyatukan kedua pihak, yakni atas dasar rasa senasib, sepenanggungan,
sedarah, sesuku, sekampung, atau lainnya.
e

Bentuk hubungan bisa dinyatakan dalam suatu proklamasi atau secara implisit. Bukan tidak
alu

mungkin kedua pihak memiliki agendanya masing-masing ketika terikat dalam suatu hubungan.
Kepentingan yang terselubung bukan tidak mungkin menjadi batu sandungan dalam kelangsungan
nV

terjalinnya suatu hubungan.

Identitas AB dan BA bisa berbeda. Seperti halnya hubungan master and slave dalam BDSM. Ada
oo

yang menjadi dom, ada yang menjadi dominatrix. Dalam kondisi netral atau demokratis, tenggang
rasa merupakan salah satu bentuk prasyarat mulusnya suatu hubungan. Keengganan salah satu
pihak untuk menenggang (berkompromi) menimbulkan keraguan dan ketidaknyamanan di pihak
ak

lain.
as

Pihak yang selalu meragu biasanya menciptakan atmosfir ketergantungan (clinging) yang tinggi.
oS

Ketergantungan bisa mengambil bentuk dan manifestasi bujuk rayu, honey pot, simbolisasi
kepahlawanan. Sifat permintaannya yang mendesak dan harus dikabulkan sesegera mungkin
semakin menegaskan dan mewujudkan citra dan kesan sebagai demanding and controlling (lover,
nd

partner).
Sa

Ketergantungan yang lain bisa berbentuk tuntutan reassurance pada hubungan yang sudah ada dan
sedang terjalin. Bisa secara lisan atau dalam bentuk pemenuhan suatu kebutuhan. Don't you love me
anymore merupakan salah satu bentuk reasuransi secara lisan. Kalimat ini biasanya berlanjut pada
tuntutan pembuktian, if you love me, show me. Shower me with your love.

Sifat dan kejadiannya yang berlangsung sepanjang waktu (all the time) membuat tingkat kebutuhan
tersebut kadang menjadi sangat sulit dibedakan menurut prioritasnya kecuali berdasarkan hawa,
keinginan, preferensi yang sifatnya impulsif, sesaat, unnecessary, atau sekedar show-off. Tidak
162 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

jarang tuntutan pemenuhan kebutuhan berlaku untuk semua hal kecil (nitty-gritty), tentunya dalam
sudut pandang self-righteousness.

Show off yang dimaksud tidak harus membutuhkan audiens eksternal, melainkan pada penekanan
status hubungan I am still in control, I can manipulate you to the fulfillment of whatever I have any
interest. Prilaku manipulatif, mau mengatur, mau menang sendiri seharusnya disikapi sebagai titah,
I am the queen. Sang Ratu biasanya hanya mau mendengar ungkapan, your wish is my command.

Sikap proposisi (propositional attitude) mau menang sendiri merefleksikan pernyataan hubungan
mental seseorang terhadap suatu hal (proposition) atas dasar kebenarannya sendiri (self-

/e
righteousness). Sikap tersebut diasumsi sebagai komponen paling sederhana dari pikiran, bentuk

,2
ekspresi arti atau muatan benar atau salah, atau untuk mempengaruhi. Sikap tersebut ditandai atau
diiringi dengan kata klausul 'that' seperti pada kalimat 'She believed that she had won'.

u1
Beberapa bentuk sikap (dalam kata kerja) terhadap proposisi mencakup accept, assert, believe,
command, consider, contest, declare, deny, desire, doubt, enjoin, exclaim, expect, hope, hunt,

uk
imagine, intend, judge, know, want, wish, modalitas linguistik, atau lainnya yang terkenal kolot
terhadap analisis (recalcitrance to analysis).

,b
Perbandingan modalitas ganda yang sering muncul adalah hubungan antara kepercayaan (belief)

sis
dan pengetahuan, dan perbedaan (diskrepansi) antara observasi, ekspektasi, dan nilai. Deviasi
observasi dari ekspektasi dipersepsi sebagai kejutan (surprise), fenomena yang menuntut penjelasan
aly
guna mengurangi kejutan keheranan (shock of amazement).
An
Love is a game, want to play?

Kalimat dan frase tersebut mungkin bukan suatu hal yang asing bagi fans Taylor Swift, khususnya
e

penonton klip Blank Space di YouTube yang sudah mencapai lebih dari 1 milyar di bulan Juli 2015,
alu

sekitar 10 bulan setelah album 1989 dirilis. Frase I'll write your name seakan ingin menegaskan
posisinya sebagai orang muda yang tetap menginginkan kebebasan bergaul (dan kebebasan
nV

bercinta) dan masih memiliki banyak pilihan.

Free love sudah lama menjadi filosofi dan gerakan yang menolak doktrin dan intereferensi negara
oo

dan gereja dalam hubungan pribadi dan memaksakan perkawinan, keluarga berencana, dan adultery
sebagai bentuk ikatan sosial (social bondage). Sebagai pecahan dari anarkisme, hidup bersama atas
dasar emosi atau seks merupakan hubungan yang resmi (legitimate) yang seharusnya dihargai
ak

semua pihak ketiga. Mereka merasa memiliki kebebasan hak untuk mendapatkan kesenangan seks
(sexual pleasure).
as
oS

Sifatnya yang radikal membuat paham ini merefleksikan adanya tuntutan terhadap perubahan sosial
yang radikal, anti-authoritarian, dan anti-repressive. Walau bagaimana pun, mereka menuntut
hubungan cinta tidak diatur oleh hukum, termasuk didalamnya gonta-ganti pasangan, hubungan
nd

seks jangka pendek, LGBT, hak wanita memanfaatkan tubuhnya untuk kesenangannya. Hal ini
berbeda dengan prostitusi, ketentuan usia belia (pedofil), aborsi, kekerasan seks, perkosaan oleh
Sa

pasangan.

Y.O.U.N.G. F.R.E.E. S.I.N.G.L.E. Walau bagaimana pun, kebutuhan mating merupakan suatu hal
yang tidak terelakkan bagi pribadi yang sudah dewasa secara biologis. Beberapa makhluk bersifat
teritorial. Beberapa makhluk memiliki kode etik dan menjunjung tinggi nilai-nilai monogami.
Beberapa kelompok makhluk lainnya justru bersifat terbuka dalam hal poligami dan bebas tukar
pasangan (swingers).
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 163

/e
,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo

Figure 27 Roda Emosi ala Robert Plutchik


Bagan Roda Emosi ala Robert Plutchik
ak

https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/ce/Plutchik-wheel.svg
as

Poligami menjadi pilihan betina yang mengandalkan kehebatan dan kekuatan fisik pejantan dalam
hal perlindungan, teritorial, dan lainnya. Swingers menjadi pilihan pasangan yang memiliki
oS

beberapa kesamaan, terutama pada aspek kebebasan dan ketiadaan ketergantungan satu sama lain.
Penguin, beruang, parkit, atau lainnya merupakan beberapa contoh yang ekstrim.
nd

Ketertarikan terhadap pasangan beda jenis bisa berasal dari daya tarik fisik seperti bentuk tubuh,
Sa

raut muka, gaya hidup, seragam yang dipakai, pangkat yang disandang, jabatan yang diemban,
peran yang dimainkan, atau lainnya. Beberapa ciri menyandang status superficial, beberapa lainnya
menyandang status artificial, bukannya genuine atau orisinil.

Bentuk ketertarikan lainnya bisa bersifat emosional dan intelijensi. Struktur dan fungsi emosi
terbagi atas 3 komponen, yakni fisiologis, ekspresif, dan experiential. Emosi memiliki peran dan
esensi sebagai alat makhluk untuk beradaptasi dengan lingkungan dalam rangka survival. Intelijensi
merupakan faktor yang membedakan manusia dengan hewan.
164 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

Physical attraction terbagi atas sexual attraction atau material attraction. Keduanya memang
memberikan keamanan (security dan safety) fisik dan fisiologis dalam kehidupan. Di sisi lain,
kenyamanan emosi merupakan hal yang paling utama bagi beberapa pihak. Biasanya, kelompok ini
memiliki ciri rasa percaya diri yang tinggi dalam hal kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
fisiologisnya. Susunan ini berbeda dengan hierarki kebutuhan ala Maslow.

Beberapa pasangan kadang tidak bisa memberikan batasan yang jelas terhadap preferensi dan status
hubungan mereka, kecuali mereka dalam tahapan PDKT. Beberapa mitra kadang bersifat permisif
terhadap pasangannya yang berstatus player dan memiliki banyak players serta banyak terlibat
dalam (love) games.

/e
,2
Ajakan untuk bermain cinta biasanya diiringi dengan tawaran mendapat madu bila menang atau
racun ketika kalah. Kebanyakan aturan bersifat tidak tertulis. Sebagai inviting player, leading player

u1
biasanya memposisikan diri pada tempat aman dengan menetapkan basic rules of the game.
Termasuk didalamnya daftar panjang ex-lovers on a very long waiting list to be invited again.

uk
Ajakan biasanya didasari kemampuan pemain pengundang menilai bahwa pemain undangan
sebagai buku yang terbuka. Di sisi lain, dia sadar bahaya bahwa dia akan kalah dan lawan mainnya

,b
memiliki kans yang lebih baik untuk menang. Karena sifatnya sebagai pemain yang suka bertaruh,
dia penasaran terhadap seberapa dalam luka kekalahan yang akan dia alami di akhir permainan saat

sis
dia kalah.
aly
Kalau lukanya sepadan dengan tingginya ecstasy yang akan dia alami, sakit luka cinta merupakan
taruhan kekalahan yang layak diterima. Bara cinta yang terpendam harus terhempas dengan bekas
An
luka yang dalam dan mengerikan (nasty scar). Breathless, messy, broken into pieces. Setiap
kenangan sekecil apa pun membuat hati yang masih penuh goresan luka dan masih menganga
serasa digarami kembali.
e
alu

Pemain yang diundang akan selalu mencoba untuk bermain aman. Sebagai sesama pemain yang
suka memainkan permainan yang sama, keduanya satu per satu akan membuka semua kartu ke atas
nV

meja dan menyimpan beberapa kartu truf. Di tengah permainan, keduanya akan selalu mencoba
menekankan arti pentingnya kartu trufnya masing-masing, tanpa menyebutnya secara eksplisit.
oo

Pada beberapa sesi menjelang end game, dia akan memojokkan lawan mainnya dengan menyatakan
alternatif pilihan yang ada, cease atau pause the game atau all or nothing. Warning signs terhadap
end game bukannya tidak diantisipasi oleh lawan main. Tekanan terhadap lawan main biasanya
ak

bersifat final, terminasi permainan untuk selamanya. Lock the mate out.
as

Kekalahan dalam permainan terakhir membuat pemain pengundang akan mengambil posisi back to
oS

square one. Di satu sisi, dia berharap bekas lawan mainnya akan datang kembali dan melanjutkan
permainan ke tingkatan yang lebih tinggi lagi atau pada tingkatan terakhir permainan terhenti. Di
sisi lain, dia juga akan mengunci bekas lawan mainnya untuk boleh ikut bermain kembali.
nd

Ain't love a perfect crime. Yet, passion crimes have flourished to an increasing level of occurrence.
Sa

The loose ends precipitate other crimes to happen in disguised such as hate crimes, petty crimes,
and so on. Psychotic disorders may develop into psychosocial disorders. For some, it may lead to a
serial killing spree. If it is, then, we should contact the BAU, Behavioural Analysis Unit, to make
some delves into the criminal minds.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 165

Referensi

Web

Algorithms http://en.wikipedia.org/wiki/Algorithm.
Arabic CNN. " " "
" " , 29 June 2014,
http://arabic.cnn.com/middleeast/2014/06/29/urgent-isis-declares-caliphate
BEC Rev.4, http://unstats.un.org/unsd/pubs/gesgrid.asp?id=331,

/e
http://unstats.un.org/unsd/publication/SeriesM/Series M_53rev4e.pdf,
ec.europa.eu/eurostat/ramon/other_documents/bec/BEC_Rev_4.pdf

,2
Evolution of human intelligence http://en.wikipedia.org/wiki/Evolution_of_human_intelligence.

u1
Geert Hofstede, Cultural Dimensions, http://www.geert-hofstede.com/
HS 2012, http://www.wcoomd.org/en/topics/nomenclature/instrument-and-

uk
tools/hs_nomenclature_2012/hs_nomen clature_table_2012.aspx

,b
Human intelligence http://en.wikipedia.org/wiki/Human_intelligence, 29 April 2015, at 20:10.
ISIC (1948), complete publication, http://unstats.un.org/unsd/cr/registry/regdntransfer.asp?f=204

sis
NAICS, http://www.census.gov/eos/www/naics/ aly
OECD, Glossary of Statistical Terms: Central Product Classification (CPC), 20130408,
http://stats.oecd. org/glossary/detail.asp?ID=309
An
Ovidijus Jurevicius, Value Chain Analysis, 20130425,
http://www.strategicmanagementinsight.com/tools/value-chain-analysis.html
e

QuickMBA.com, Competitive Advantage


alu

SITC (1950), complete publication, http://unstats.un.org/unsd/cr/registry/regdntransfer.asp?f=263


The Wall Street Journal. "What is ISIS? - The Short Answer". 12 June 2014.
nV

http://blogs.wsj.com/briefly/2014/06/12/islamic-state-of-iraq-and-al-sham-the-short-answer/
UN Statistics Division, http://unstats.un.org/unsd/cr/registry/regcst.asp?Cl=16
oo

UN Statistics Division, Statistical Standards by Maintenance Organization


http://unstats.un.org/unsd/iiss/ List-of-International-Organizations.ashx
ak

value analysis, http://eu.wiley.com/legacy/wileychi/innovate/website/pages/atoz/valueanalysis.htm


as

value management, http://www.businessdictionary.com/definition/value-analysis.html


oS

e-book
nd

Bob Haas and Angus Hodgson, M&A Deal Evaluation: Challenging Metrics Myths, A.T. Kearney
Korea LLC, 2013.
Sa

Encyclopdia Britannica, Britannica Concise Encyclopdia, Revised and Expanded Edition, Peru,
2006.
Euromed Marseille Ecole de Management, Porter and Competitive Advantage.
G. Levinger, (1983). Development and change. dalam H.H. Kelley, et al. (Eds.), Close
relationships. (pp. 315359). New York: W.H. Freeman and Company.
166 - Nilai-Nilai dalam Kehidupan

G.G. Dess dan G.T. Lumpkin, Emerging Issues in Strategy Process Research, dalam Handbook of
Strategic Management, M.A. Hitt, R.E. Freeman, dan J.S. Harrison (eds), Blackwell, Oxford,
2001, hal.3-34.
Geert H. Hofstede, Cultures and Organizations: Software of the Mind. London: McGraw-Hill,
1991.
Geert Hofstede, ''Cultural Constraints in Management Theories.'' Academy of Management
Executive 7 (1993): 81-94.
Geert Hofstede, Culture's Consequences: Individual Differences in Work Related Values. Beverly
Hills, CA: Sage Publications, 1980;

/e
John Huber, et al, Capital Structure Engineering: The Use of Leverage to Enhance Shareholder

,2
Returns, RBC Global Asset Management, Minnesota, 2010.

u1
John Lang, Urban Design: The American Experience, Van Nostrand Reinhold, New York, 1994.
Joseph M. Bessette dan John J. Pitney, Jr., American Government and Politics: Deliberation,

uk
Democracy, and Citizenship, Wadsworth, Cengage Learning, Boston, 2011.
Julie Gough et al (eds), Encyclopedia of Management, 6/e, Gale, Farmington Hills, MI, 2009.

,b
Macmillan English Dictionary for Advanced Learners, 2007.

sis
N. J. Mackintosh (2011). IQ and Human Intelligence (second ed.). Oxford: Oxford University
Press. aly
Olivia Lindau-Jonsson and Karin Persson, Diminishing Value Destruction in the M&A Process:
The role of pre-M&A business relationships in the biotechnology industry, Master Thesis
An
No.2003:52, Integrated Masters Programme, International Business, Graduate Business
School, School of Economics and Commercial Law, Gteborg University, 20131205.
e

OPEC Annual Statistical Bulletin, 2013.


alu

P. Andrew Karam, Science Foundations: Articial Intelligence, Chelsea House, New York, 2012.
Piotr Sztompka, Socjologia, Znak, 2002, ISBN 83-240-0218-9.
nV

R.B. Robinson dan J.A. Pearce, Planned Patterns of Strategic Behavior and Their Relationship to
Business Unit Performance, Strategic Management Journal, 9, No.1, 1988, hal.43-60.
oo

Random House Webster's Unabridged Dictionary.


Roger Harrison and Herb Stokes. Diagnosing Organizational Culture. San Francisco: Pfeiffer, 1992.
ak

Salter W Sternberg RJ, (1982). Handbook of human intelligence. Cambridge, UK: Cambridge
as

University Press;
Stuart J. Russell and Peter Norvig, Artificial Intelligence: A Modern Approach, 3/e, Prentice Hall,
oS

New Jersey, 2010.


Susan Blesener, et al, Value Creation: Background Paper, in cooperation with Ernst & Young LLP
nd

(EY), International Integrated Reporting Council, July 2013.


Sa

William John Teahan, Artificial Intelligence Agent Behaviour I, Ventus Publishing ApS, 2010.

Buku

Fred R. David, How Do We Choose Among Alternative Growth Strategies? Managerial Planning
33, No.4 (Jan.-Feb. 1985): 14-17, 22.
Fred R. David, Strategic Management, 5/e, Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ, 1995.
Nilai-Nilai dalam Kehidupan 167

John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr., Strategic Management: Formulation,


Implementation, and Control, 10/e, McGraw-Hill/Irwin, New York, 2007.
KM Eisenhardt dan DN Sull, Strategy as Simple Rules, Harvard Business Review, Jan. 2001.
M. Gary, A&P Strikes Back, Progressive Grocer, Feb.1994, p.32-34.
Michael E. Porter, Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors,
The Free Press, Simon & Schuster, 1988.
Michael Porter, On Competition, Harvard Business School Press, 1998.
Sando Sasako, Corporate Financing: Sistem Peringatan Dini melalui Pengukuran Indikator

/e
Kesulitan Finansil, 2/e, Serabdi Sakti, Jakarta, 2016.

,2
u1
uk
,b
sis
aly
e An
alu
nV
oo
ak
as
oS
nd
Sa

Das könnte Ihnen auch gefallen