0 Bewertungen0% fanden dieses Dokument nützlich (0 Abstimmungen)
24 Ansichten1 Seite
Seperti telah disebutkan sebelumnya, walaupun posfor bukan termasuk unsur yang bersifat toksik bagi ikan, namun dampak keberadaan posfor yang berlebihan dapat memicu terjadinya blooming fitoplankton dan berpotensi untuk mereduksi kandungan oksigen terlarut, kekeruhan, hingga mempengaruhi stabilitas derajat keasaman air. Sehingga dalam manajemen budidaya yang baik diperlukan strategi yang tepat untuk minimalisasi tingkat emisi posfor dalam lingkungan budidaya. Beberapa strategi yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan (1) melakukan perbaikan manajemen pemberian pakan sesuai dengan prinsip Cara Budidaya Ikan yang Baik, kapasitas produksi (carrying capacity) dan Good Management Practices (GMPs); (2) mereduksi kuantitas posfor yang berlebihan pada pakan tanpa harus mempengaruhi pertumbuhan, tingkat efisiensi pemanfaatan pakan, sistem imun serta reproduksibilitas; (3) melakukan seleksi komponen pakan dengan kandungan posfor yang mudah diserap dan memiliki tingkat kelarutan yang rendah didalam air; dan (4) pengelolaan kualitas air yang baik dan optimal disertai dengan pengendalian pertumbuhan tanaman akuatik.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, walaupun posfor bukan termasuk unsur yang bersifat toksik bagi ikan, namun dampak keberadaan posfor yang berlebihan dapat memicu terjadinya blooming fitoplankton dan berpotensi untuk mereduksi kandungan oksigen terlarut, kekeruhan, hingga mempengaruhi stabilitas derajat keasaman air. Sehingga dalam manajemen budidaya yang baik diperlukan strategi yang tepat untuk minimalisasi tingkat emisi posfor dalam lingkungan budidaya. Beberapa strategi yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan (1) melakukan perbaikan manajemen pemberian pakan sesuai dengan prinsip Cara Budidaya Ikan yang Baik, kapasitas produksi (carrying capacity) dan Good Management Practices (GMPs); (2) mereduksi kuantitas posfor yang berlebihan pada pakan tanpa harus mempengaruhi pertumbuhan, tingkat efisiensi pemanfaatan pakan, sistem imun serta reproduksibilitas; (3) melakukan seleksi komponen pakan dengan kandungan posfor yang mudah diserap dan memiliki tingkat kelarutan yang rendah didalam air; dan (4) pengelolaan kualitas air yang baik dan optimal disertai dengan pengendalian pertumbuhan tanaman akuatik.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, walaupun posfor bukan termasuk unsur yang bersifat toksik bagi ikan, namun dampak keberadaan posfor yang berlebihan dapat memicu terjadinya blooming fitoplankton dan berpotensi untuk mereduksi kandungan oksigen terlarut, kekeruhan, hingga mempengaruhi stabilitas derajat keasaman air. Sehingga dalam manajemen budidaya yang baik diperlukan strategi yang tepat untuk minimalisasi tingkat emisi posfor dalam lingkungan budidaya. Beberapa strategi yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan (1) melakukan perbaikan manajemen pemberian pakan sesuai dengan prinsip Cara Budidaya Ikan yang Baik, kapasitas produksi (carrying capacity) dan Good Management Practices (GMPs); (2) mereduksi kuantitas posfor yang berlebihan pada pakan tanpa harus mempengaruhi pertumbuhan, tingkat efisiensi pemanfaatan pakan, sistem imun serta reproduksibilitas; (3) melakukan seleksi komponen pakan dengan kandungan posfor yang mudah diserap dan memiliki tingkat kelarutan yang rendah didalam air; dan (4) pengelolaan kualitas air yang baik dan optimal disertai dengan pengendalian pertumbuhan tanaman akuatik.