Sie sind auf Seite 1von 8

BAB I

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien
Nama

: Ny. P

Umur

: 67 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Alamat

: Wonokoyo barat 003/005

Status

: Menikah

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Agama

: Islam

Tanggal MRS

: 1 September 2014

B. Anamnesa
Keluhan Utama : Gatal
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh badannya gatal-gatal sejak 1 tahun yang lalu. Gatal muncul
bersamaan dengan timbulnya bercak-bercak kemerahan. Bercak dan gatal muncul
pertama kali di daerah siku tangan kanan lalu menyebar hingga dada, lipatan
axilla, lipatan mamae, dan lateral abdomen kanan. Gatal semakin parah saat
pasien berkeringat.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya tidak pernah sakit seperti ini.
Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga tidak ada yang sakit seperti ini.
Riwayat Pengobatan
Pil gatal, jamu pegel linu.
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 2 September 2014.
Status Generalisata
Keadaan Umum : Tampak lemah
1

Kesadaran: Compos Mentis


GCS: E4V5M6
Tanda Vital
o TD : o Nadi : o Suhu : o RR : Kepala : Tidak dievaluasi
Leher
: Tidak dievaluasi
Thoraks : Tidak dievaluasi
Abdomen : Tidak dievaluasi
Genitalia : Tidak dievaluasi
Ekstremitas : Tidak dievaluasi
Status Dermatologis
Terdapat makula hiperpigmentasi di daerah siku tangan kanan, dada, lipatan
axilla, lipatan mammae, dan lateral abdomen kanan. Makula berbatas tegas, tepi
aktif (papul-papul), polisiklik, berskuama.

D. Diagnosa Kerja
Tinea Corporis
2

E. Terapi
Griseofulvin 1 x 1 tab (500 mg)
Pehachlor 3 x 1 tab (4 mg)
Mikonazole cream

SOAP tanggal 2 September 2014 hari selasa


S

: Pasien mengeluh badannya gatal-gatal. Terdapat bercak-bercak di tangan kanan

daerah siku, dada, lipatan ketiak, lipatan buah dada, dan lateral abdomen kanan.

Gatal

semakin parah saat pasien berkeringat.


O
: Makula hiperpigmentasi di daerah siku tangan kanan, dada, lipatan axilla,
lipatan mammae, dan lateral abdomen kanan. Makula berbatas tegas, tepi aktif (papulA
P

papul), polisiklik, berskuama tebal.


: Tinea Corporis
: Griseofulvin 1 x 1 tab (500 mg)
Pehachlor 3 x 1 tab (4 mg)
Mikonazole cream 2%

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Tinea corporis adalah infeksi dermatofita superfisial ditandai oleh lesi inflamasi atau
noninflamasi pada kulit tanpa rambut (daerah kulit selain kulit kepala, pangkal paha,
telapak tangan, dan telapak kaki). Dermatophytes dapat menginfeksi manusia
(antropofilik) atau mamalia bukan manusia (zoofilik), atau mereka mungkin berada
terutama di tanah (geophilic).
B. Epidemiologi
Tinea corporis adalah infeksi umum yang lebih sering terlihat di daerah iklim panas
dan lembab. Daerah dengan iklim tropis dan subtropis memiliki insiden yang tinggi
terhadap tinea korporis. Tinea corporis mempengaruhi orang dari semua kelompok umur,
tetapi prevalensi tertinggi di preadolescents. Tinea corporis yang diperoleh dari hewan
lebih sering terjadi pada anak-anak. Tinea corporis sekunder untuk tinea capitis biasanya
terjadi pada anak-anak karena tinea capitis lebih sering terjadi pada populasi ini.
C. Etiologi
4

Penyebab tinea korporis adalah dermatofita. Golongan jamur ini mempunyai sifat
mencerna keratin. Dermatofita termasuk kelas fungi imperfecti, yang terbagi dalam 3
genus, yaitu Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton. Walaupun semua
dermatofita bisa menyebabkan tinea korporis, penyebab yang paling umum adalah
Trichophyton Rubrum dan Trichophyton Mentagrophytes. T rubrum adalah agen menular
yang paling umum di dunia dan merupakan sumber dari 47% dari kasus tinea corporis.
Trichophyton tonsurans adalah dermatofita yang paling umum menyebabkan tinea capitis,
dan orang-orang dengan infeksi tinea capitis antropofilik lebih mungkin mengembangkan
terkait tinea corporis. Oleh karena itu, prevalensi tinea corporis yang disebabkan oleh
Trichophyton tonsurans meningkat. Microsporum canis adalah organisme penyebab paling
umum ketiga dan berhubungan dengan 14% dari infeksi tinea corporis.

D. Patofisiologi
Infeksi dermatofita melibatkan 3 langkah utama. Yang pertama perlekatan ke
keratinosit, jamur superfisial harus melewati berbagai rintangan untuk bisa melekat pada
jaringan keratin di antaranya sinar UV, suhu, kelembaban, kompetisi dengan flora normal
lain, sphingosin yang diproduksi oleh keratinosit. Dan asam lemak yang diproduksi oleh
kelenjar sebasea bersifat fungistatik. Yang kedua penetrasi melalui ataupun di antara sel,
setelah terjadi perlekatan spora harus berkembang dan menembus stratum korneum pada
kecepatan yang lebih cepat daripada proses deskuamasi. Penetrasi juga dibantu oleh
sekresi proteinase lipase dan enzim mucinolitik yang juga menyediakan nutrisi untuk
jamur. Trauma dan maserasi juga membantu penetrasi jamur ke jaringan. Fungal mannan
di dalam dinding sel dermatofita juga bisa menurunkan kecepatan proliferasi keratinosit.
Pertahanan baru muncul ketika jamur mencapai lapisan terdalam epidermis. Langkah
terakhir perkembangan respon host, derajat inflamasi dipengaruhi oleh status imun pasien
dan organisme yang terlibat. Reaksi hipersensitivitas tipe IV atau Delayed Type
Hypersensitivity (DHT) memainkan peran yang sangat penting dalam melawan
dermatifita.
Pada pasien yang belum pernah terinfeksi dermatofita sebelumnya inflamasi
menyebabkan inflamasi minimal. Infeksi menghasilkan sedikit eritema dan skuama yang
dihasilkan oleh peningkatan pergantian keratinosit. Dihipotesakan bahwa antigen
dermatofita diproses oleh sel langerhans epidermis dan dipresentasikan oleh limfosit T di
5

nodus limfe. Limfosit T melakukan proliferasi dan bermigrasi ke tempat yang terinfeksi
untuk menyerang jamur. Pada saat ini, lesi tiba-tiba menjadi inflamasi dan barier
epidermal menjadi permaebel terhadap transferin dan sel-sel yang bermigrasi. Segera
jamur hilang dan lesi secara spontan menjadi sembuh.
E. Gambaran Klinis
Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas
dengan terdiri atas eritema, skuama kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi (tepi
aktif). Daerah tengahnya biasanya lebih tenang (central healing). Kadang-kadang terlihat
erosi dan krusta akibat garukan. Kelainan dapat pula terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir
polisiklik, beberapa lesi menjadi satu.

F. Penunjang Diagnosa

Pemeriksaan KOH
Pemeriksaan Kalium hidroksida (KOH) dengan kerokan kulit, digunakan
untuk memvisualisasikan elemen jamur diambil dari kulit stratum korneum.

Pemeriksaan Histologi
Biopsi kulit dengan pewarnaan hematoxylin dan eosin, tinea corporis
menunjukkan spongiosis, parakeratosis, dan infiltrat inflamasi superfisial. Neutrofil
dapat dilihat dalam stratum korneum, yang merupakan petunjuk diagnostik yang
signifikan.

G. Penatalaksanaan
Pengobatan untuk tinea corporis dapat diberikan melalui topikal dan sistemik.
Pengobatan topikal dapat diberikan salep whitfield yaitu kombinasi asam salisilat 3-6%
dan asam benzoat 6-12%. Salep 2-4 atau salep 3-10 yaitu kombinasi asam salisilat (2-3%)
dengan sulfur presipitatum (4-10%) dalam bentuk salep dan derivat azol : mikonazole 2%.
Salep dapat diberikan 2 kali sehari.
Pengobatan sistemik diberikan jika peradangan luas. Terapi utama untuk tinea
diberikan griseofulvin 500-1000 mg/hari untuk dewasa, sedangkan anak-anak 10-25mg/kg
6

BB sehari selama 2-4 minggu. Pada kasus yang resisten terhadap Griseofulvin dapat
diberikan derivat azol seperti ketokonazol dengan dosis dewasa 200 mg/hari dan dosis
anak 3-6 mg/kgBB/hari. Selain itu dapat diberikan derivat azol yang lain yaitu
Itrakonazole dosis dewasa 100 mg/hari dan dosis anak 3-5 mg/hari. Terbinafine dapat
diberikan dengan dosis dewasa 250 mg/hari dan dosis anak 3-6 mg/kgBB/hari. Antibiotik
dapat diberikan jika terjadi infeksi sekunder.

Teori
Keadaan Pasien
Bercak kemerahan dan gatal pada kulit Pasien mengeluh badannya gatal-gatal. Terdapat
yang tidak berambut (daerah kulit selain bercak-bercak di tangan kanan daerah siku,
kulit kepala, pangkal paha, telapak dada, lipatan ketiak, lipatan buah dada, dan sisi
tangan, dan telapak kaki).

perut sebelah kanan. Gatal semakin parah saat


pasien berkeringat.

Lesi terdapat pada kulit yang tidak Makula hiperpigmentasi di daerah siku tangan
berambut (glabrous skin). Lesi bulat atau kanan, dada, lipatan axilla,

lipatan mammae,

lonjong, berbatas tegas dengan terdiri dan sisi kanan abdomen. Makula berbatas tegas,
atas eritema, skuama kadang-kadang tepi aktif (papul-

papul),

polisiklik,

dengan vesikel dan papul di tepi (tepi berskuama tebal.


aktif). Daerah tengahnya biasanya lebih
tenang (central healing). Kadang-kadang
terlihat erosi dan krusta akibat garukan.
Kelainan dapat pula terlihat sebagai lesilesi dengan pinggir polisiklik, beberapa
lesi menjadi satu.
A
P

Tinea Corporis
Oral
o Griseofulvin 500-1000 mg/ hari
o Ketoconazole 200 mg/ hari

Tinea Corporis
Griseofulvin 1 x 1 tab (500 mg)
Pehachlor 3 x 1 tab (4 mg)
Mikonazole cream 2%
7

o Itrakonazole 100 mg/hari


o Terbinafine 250 mg/hari
Topikal
o Salep Whitfield
o Salep 2-4 / 3-10
o Mikonazole cream 2%

Daftar Pustaka

1. Djuanda, Adhi. Dkk. 2013. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi keenam cetakan
ketiga. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Lesher L, Jack, et al. 2014. Tinea Corporis. Georgia. Medscape
3. Tim RSUD dr Soetomo. 2005. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin Edisi III. Surabaya. UNAIR press
4. Saraswati E. Yara. Dkk. 2013. Tinea Korporis. Bali. E-jurnal Medica Udayana
5. Weller, Richard, et al. 2008. Clinical Dermatology (4th ed). UK. Blackwell
Publishing.

Das könnte Ihnen auch gefallen

  • SIP SEHAT
    SIP SEHAT
    Dokument5 Seiten
    SIP SEHAT
    Fahmi Moesa
    Noch keine Bewertungen
  • KD Pedoman
    KD Pedoman
    Dokument23 Seiten
    KD Pedoman
    Valencia Jane
    Noch keine Bewertungen
  • HASIL ENDOKRINOLOGI
    HASIL ENDOKRINOLOGI
    Dokument2 Seiten
    HASIL ENDOKRINOLOGI
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • TKB Tenaga Kesehatan
    TKB Tenaga Kesehatan
    Dokument15 Seiten
    TKB Tenaga Kesehatan
    Rian Arif Nur Aziz
    67% (18)
  • Carl Pembagian Tugas
    Carl Pembagian Tugas
    Dokument1 Seite
    Carl Pembagian Tugas
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • KD Pedoman
    KD Pedoman
    Dokument23 Seiten
    KD Pedoman
    Valencia Jane
    Noch keine Bewertungen
  • TKB Kesehatan PDF
    TKB Kesehatan PDF
    Dokument20 Seiten
    TKB Kesehatan PDF
    Armada Karima Yudha
    Noch keine Bewertungen
  • 2817 7307 1 SM
    2817 7307 1 SM
    Dokument9 Seiten
    2817 7307 1 SM
    Ari Samad
    Noch keine Bewertungen
  • Chapter II
    Chapter II
    Dokument17 Seiten
    Chapter II
    Safira T L
    Noch keine Bewertungen
  • SIP SEHAT
    SIP SEHAT
    Dokument5 Seiten
    SIP SEHAT
    Fahmi Moesa
    Noch keine Bewertungen
  • Tidak Memiliki SK
    Tidak Memiliki SK
    Dokument1 Seite
    Tidak Memiliki SK
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Pengumuman SKB
    Pengumuman SKB
    Dokument4 Seiten
    Pengumuman SKB
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • BAB I Edit
    BAB I Edit
    Dokument2 Seiten
    BAB I Edit
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Carl Pembagian Tugas
    Carl Pembagian Tugas
    Dokument1 Seite
    Carl Pembagian Tugas
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • F1 Promkes Wiranta Permadi
    F1 Promkes Wiranta Permadi
    Dokument9 Seiten
    F1 Promkes Wiranta Permadi
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Jurnal PPROM
    Jurnal PPROM
    Dokument6 Seiten
    Jurnal PPROM
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokument4 Seiten
    Bab Iii
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Carl Jadwal Kegiatan
    Carl Jadwal Kegiatan
    Dokument1 Seite
    Carl Jadwal Kegiatan
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Combutio Grade
    Combutio Grade
    Dokument11 Seiten
    Combutio Grade
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Form Serkom Nurrahma Putri Hapsari
    Form Serkom Nurrahma Putri Hapsari
    Dokument10 Seiten
    Form Serkom Nurrahma Putri Hapsari
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Pytyrosforum Folikulitis
    Pytyrosforum Folikulitis
    Dokument7 Seiten
    Pytyrosforum Folikulitis
    dhitaputri
    Noch keine Bewertungen
  • Surat Keterangan Sehat Fisik Dan Mental PDF
    Surat Keterangan Sehat Fisik Dan Mental PDF
    Dokument1 Seite
    Surat Keterangan Sehat Fisik Dan Mental PDF
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Acute Coronary Syndrome
    Acute Coronary Syndrome
    Dokument33 Seiten
    Acute Coronary Syndrome
    Ribka Theodora
    Noch keine Bewertungen
  • Jurnal PPROM
    Jurnal PPROM
    Dokument6 Seiten
    Jurnal PPROM
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Jurnal THT
    Jurnal THT
    Dokument17 Seiten
    Jurnal THT
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokument2 Seiten
    Daftar Isi
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Deteksi Dini Karsinoma Nasofaring
    Deteksi Dini Karsinoma Nasofaring
    Dokument7 Seiten
    Deteksi Dini Karsinoma Nasofaring
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen
  • Lapsus Prom Okzzz
    Lapsus Prom Okzzz
    Dokument35 Seiten
    Lapsus Prom Okzzz
    Christopher King
    Noch keine Bewertungen
  • Pecah Membran Prematur Preterm
    Pecah Membran Prematur Preterm
    Dokument11 Seiten
    Pecah Membran Prematur Preterm
    Nurrahma Putrie Hapsari
    Noch keine Bewertungen