Sie sind auf Seite 1von 20

HIRCHSPRUNG

Ayu Susanti, S.Kep,Ns

Pengertian
Penyakit Hirchsprung disebut juga kongenital
aganglionik megakolon. Penyakit ini
merupakan keadaan usus besar (kolon) yang
tidak mempunyai persarafan (aganglionik).
karena ada bagian dari usus besar (mulai dari
anus kearah atas) yang tidak mempunyai
persarafan (ganglion), maka terjadi
kelumpuhan usus besar dalam
menjalanakan fungsinya sehingga usus
menjadi membesar (megakolon).

Berdasarkan panjang segmen yang


terkena, dapat dibedakan 2 tipe yaitu :
1.Penyakit Hirschprung segmen pendek
Segmen aganglionosis mulai dari anus
sampai sigmoid
2. Penyakit Hirschprung segmen panjang
Kelainan dapat melebihi sigmoid,
bahkan dapat mengenai seluruh kolon
atau usus halus

Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala setelah bayi lahir
1.
Tidak ada pengeluaran mekonium
(keterlambatan > 24 jam)
2.
Muntah berwarna hijau
3.
Distensi abdomen, konstipasi.
4.
Diare yang berlebihan yang paling
menonjol dengan pengeluaran tinja /
pengeluaran gas yang banyak.

Gejala pada anak yang lebih besar karena gejala tidak


jelas pada waktu lahir :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Riwayat adanya obstipasi pada waktu lahir


Distensi abdomen bertambah
Serangan konstipasi dan diare terjadi selang-seling
Terganggu tumbang karena sering diare.
Feses bentuk cair, butir-butir dan seperti pita.
Perut besar dan membuncit.

Komplikasi
Gawat pernapasan (akut)
Enterokolitis (akut)
Striktura ani (pasca bedah)
Inkontinensia (jangka panjang)
(Betz, 2002 : 197)

Obstruksi usus
Ketidak seimbangan cairan dan
elektrolit
Konstipasi
(Suriadi, 2001 : 241)

Pemeriksaan Diagnostik
1. Foto abdomen ; untuk mengetahui
adanya penyumbatan pada kolon.
2. Enema barium ; untuk mengetahui
adanya penyumbatan pada kolon.
3. Biopsi rectal ; untuk mendeteksi ada
tidaknya sel ganglion.
4. Manometri anorektal ; untuk mencatat
respons refleks sfingter interna dan
eksterna.

Penatalaksanaan
1. Medis
Penatalaksaan operasi
a) Temporari ostomy dibuat proksimal terhadap
segmen aganglionik untuk melepaskan
obstruksi dan secara normal melemah dan
terdilatasinya usus besar untuk
mengembalikan ukuran normalnya.
b) Pembedahan koreksi diselesaikan atau
dilakukan lagi biasanya sekitar 3 bulan
setelah operasi pertama.

2. Perawatan
Perhatian perawatan tergantung pada umur anak
dan tipe pelaksanaanya bila ketidakmampuan
terdiagnosa selama periode neonatal, perhatian
utama antara lain :
a. Membantu orang tua untuk mengetahui adanya
kelainan kongenital pada anak secara dini
b. Membantu perkembangan ikatan antara orang
tua dan anak
c. Mempersiapkan orang tua akan adanya
pembedahan
d. Mendampingi orang tua pada perawatan
colostomy setelah rencana pulang.

Asuhan Keperawatan

PENGKAJIAN
Keluhan utama
Sulit BAB, distensi abdomen,
kembung, muntah

Riwayat kesehatan sekarang


Yang diperhatikan adanya keluhan
mekonium keluar setelah 24 jam
setelah lahir, distensi abdomen dan
muntah hijau atau fekal.
Tanyakan sudah berapa lama gejala
dirasakan pasien dan tanyakan
bagaimana upaya klien mengatasi
masalah tersebut.

Riwayat kesehatan masa lalu


Apakah sebelumnya klien pernah
melakukan operasi, riwayat
kehamilan, persalinan dan kelahiran,
riwayat alergi, imunisasi.

Riwayat kesehatan keluarga


Tanyakan pada orang tua apakah ada
anggota keluarga yang lain yang
menderita Hirschsprung.

Pemeriksaan Fisik
a.Sistem integument
Kebersihan kulit mulai dari kepala maupun tubuh, pada
palpasi dapat dilihat capilary refil, warna kulit, edema
kulit.
b.Sistem respirasi
Kaji apakah ada kesulitan bernapas, frekuensi
pernapasan
c.Sistem kardiovaskuler
Kaji adanya kelainan bunyi jantung (mur-mur, gallop),
irama denyut nadi apikal, frekuensi denyut nadi / apikal.
d.Sistem penglihatan
Kaji adanya konjungtivitis, rinitis pada mata

e.Sistem Gastrointestinal
Kaji pada bagian abdomen palpasi
adanya nyeri, auskultasi bising usus,
adanya kembung pada abdomen,
adanya distensi abdomen, muntah
(frekuensi dan karakteristik muntah)
adanya keram, tendernes.

Diagnosa Keperawatan
Pre operasi
1.Gangguan eliminasi BAB : obstipasi berhubungan
dengan spastis usus dan tidak adanya daya dorong.
2.Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang inadekuat.
3.Kekurangan cairan tubuh berhubungan muntah dan
diare.
4.Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adanya
distensi abdomen.

Post operasi
1.Gangguan integritas kulit b/d
kolostomi dan perbaikan
pembedahan
2.Nyeri b/d insisi pembedahan
3.Kurangnya pengetahuan
(keluarga) b/d kebutuhan irigasi,
pembedahan dan perawatan
kolostomi.

REFERENSI
Betz, Sowden, 2002, Keperawatan Pediatric Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Carpenito, 1998, Diagnosis Keperawatan, Editor Yasmin Asih, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Betz, Cecily, L. Dan Linda A. Sowden 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisi
ke-3. Jakarta : EGC.
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
Kartono, Darmawan. 2004. Penyakit Hirschsprung. Jakarta : Sagung Seto.
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik.Sri Kurnianingsih (Fd),
Monica Ester (Alih bahasa) edisi 4 Jakarta : EGC.
Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Alih bahasa : Brahm U Pendit.
Jakarta : EGC.
Carpenito , Lynda juall. 1997 . Buku saku Diagnosa Keperawatan.Edisi ke -^. Jakarta
: EGC
Staf Pengajar Ilmu kesehatan Anak . 1991. Ilmu Kesehatan Anak . Edisi Ke-2 .
Jakarta : FKUI .
Mansjoer , Arif . 2000 . Kapita Selekta Kedokteran .Edisi Ke-3 . Jakarta : Media
Aesulapius FKUI

Das könnte Ihnen auch gefallen