Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1, MEI 2014
I . PENDAHULUAN
Indikator
secara
fisik
dari
suatu
perkembangan kota adalah semakin banyaknya
gedunggedung yang dibangun secara bertingkat
dan megah. Sebuah kota seakan mempunyai
wibawa dan menjadi daya magnet bagi manusia
apabila mempunyai banyak gedung bertingkat,
sebagai contoh kota Jakarta, yang merupakan kota
terbesar di Indonesia merupakan kota tujuan utama
urbanisasi di Indonesia karena megahnya kota
dengan banyaknya gedung-gedung bertingkat
selayaknya pencakar langit.
Mengevaluasi Instalasi Listrik pada suatu
bangunan haruslah mengacuh pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku sesuai dengan standar
hotel,
Pada
gedung
bertingkat
biasanya
membutuhkan energi listrik yang cukup besar, Oleh
karena itu Instalasi listriknya harus diperhitungkan
sebaik mungkin agar energi listrik dapat terpenuhi
dengan baik dan sesuai dengan keinginan kita
bersama.
II. LANDASAN TEORI
Dalam system penyaluran energi listrik di
semua negara, dibuat suatu peraturan dan
standarisasi. Di Indonesia dan negara-negara lain di
dunia, diberlakukan peraturan tentang instalasi
listrik. Persyaratan umum instalasi listrik di
Indonesia diselenggarakan oleh komisi para ahli.
Komisi ini beranggotakan utusan dari gabungan
industry
kelistrikan
serta
jawatan-jawatan
pemerintah, dengan persetujuan komisi besar untuk
normalisasi yang bertempat di Belanda.
Pemasangan Instalasi Listrik, terkait erat
dengan peraturan-peraturan yang mendasarinya.
Tujuan dari persyararan-prasyaratan tersebut
adalah :
1. Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan
dan kejutan arus listrik;
2. Keamanan instalasi beserta peralatan listriknya;
3. Menjaga gedung dan isinya dari bahaya
kebakaran akibat gangguan listrik;
39,136
380 . 0,8
=
128 A
di perencanaan awal sebesar adalah 200 A
Sesuai dengan perhitungan diatas dengan standar
beban kuat arus maka MCB yang harus digunakan
untuk pembebanan lantai 1 hotel sebesar 128 A,
maka untuk posisi perencanaan awal MCB yang di
gunakan sebesar 200 A untuk pembebanan lantai 3
ini sudah sesuai dengan standar PUIL.jadi untuk
posisi pembebanan lantai 3 hotel ini sudah aman
dan tidak akan drop tegangan jika terjadi beban
puncak.
Kesimpulan dari pembebanan instalasi listrik lantai
3 ini berbeda dengan pembebanan instalasi listrik
lantai 1 dan lantai 2 hotel. Jika di lantai 1 dan lantai
2 hotel sering drop tegangan untuk lantai 3 hotel ini
tidak terjadi drop tegangan, karena MCB yang di
gunakan untuk lantai 3 ini yaitu 200 A, jadi sudah
sesuai dengan standar PUIL.
2. Perhitungan Pada Saluran R.S.T ( 1 fasa )
Didalam perencanaan instalasi listrik di
Hotel Maqna Gorontalo pada saluran R,S,T untuk 1
fasa sudah pada posisi aman, dikarenakan di
perencanaan awal MCB yang digunakan adalah
MCB 1 fasa arus 20 A, sedangkan MCB yang
dijelasakan di tabel 2.5 adalah harus 10A.
Perhitungan Fasa R
P
= V. I
2400 = 220 . I
I
= 2400 = 10 A
220
Perhitungan Fasa S
P
= V. I
2840 = 220 . I
I
= 2840 = 12 A
220
Perhitungan Fasa T
P = V. I
2400 = 220 . I
I
= 2400 = 10 A
220
jadi kesimpulannya sesuai dengan PUIL yang
terterah pada tabel 2.5
Perhitungan Pe mbebanan Lantai 4 Hotel
1. Perhitungan Untuk MCB 3 Fasa
Dalam penyaluran tenaga listrik dari suatu
sumber ke beban pada suatu instalasi, akan terjadi
suatu perbedaan tegangan antara tegangan di sisi
sumber dan tegangan di sisi beban. dimana
tegangan pada sisi sumber lebih besar dari pada
tegangan di sisi beban. hal ini disebabkan oleh
adanya drop tegangan di dalam sistem instalasinya.
Didalam perencanan instalasi listrik gedung
di Hotel Maqna Gorontalo khusunya pada lantai 4,
MCB yang di gunakan di gedung ini sebesar 200 A
Perhitungan Fasa T
P = V. I
2400 = 220 . I
I
= 2400 = 10 A
220
jadi kesimpulannya sesuai dengan PUIL yang ada
pada tabel 2.5
Perhitungan Pe mbebanan Lantai 5 Hotel
1. Perhitungan Untuk MCB 3 Fasa
Dalam penyaluran tenaga listrik dari suatu
sumber ke beban pada suatu instalasi, akan terjadi
suatu perbedaan tegangan antara tegangan di sisi
sumber dan tegangan di sisi beban. dimana
tegangan pada sisi sumber lebih besar dari pada
tegangan di sisi beban. hal ini disebabkan oleh
adanya drop tegangan di dalam sistem instalasinya.
Didalam perencanan instalasi listrik gedung
di Hotel Maqna Gorontalo khusunya pada lantai 5,
MCB yang di gunakan di gedung ini sebesar 60 A
dengan beban total 7.168 W = 8,960 VA, untuk
mengurangi resiko pada saat beban puncak maka
perhitungan pembebanan sebagai berikut :
Penyelesaian :