Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ISSN 0852-2979
ABSTRAK
REVITALISASI SISTEM PENDINGIN EVAPORATOR TIPE COOLING TOWER.
Telah dilakukan revitalisasi pada sistem pendingin evaporator tipe cooling tower. Sistem
pendinginan evaporator menggunakan pendingin air. Air pendingin disalurkan ke cooler
evaporator dan setelah mengambil panas evaporator, air tersebut dikeluarkan dari condenser untuk
disirkulasikan ke heat exchanger. Air dingin keluaran heat exchanger dikembalikan ke cooler
evaporator. Air panas keluaran heat exchanger disirkulasikan ke cooling tower untuk didinginkan
dengan udara. Permasalahannya adalah kapasitas operasi peralatan tidak optimal. Untuk itu
dilakukan revitalisasi peralatan. Revitalisasi dilakukan dengan memperbaiki yang rusak dan
memelihara peralatan untuk memperpanjang umur pakai. Revitalisasi berhasil menaikkan cooling
range cooling tower 62101 A dari 4,5 oC ke 5 oC sedangkan cooling tower 62101 B dari 1 oC ke 5
o
C. Revitalisasi telah berhasil menurunkan approach cooling tower 62101 A dari 4,8 oC ke 4,2 oC
sedangkan cooling tower 62101 B turun dari 7 oC ke 4,3 oC. Revitalisasi berhasil meningkatkan
efektivitas cooling tower 62101 A dari 48% ke 54% sedangkan cooling tower 62101 B meningkat
dari 13% ke 54%. Meningkatnya efektivitas berarti bahwa penukar panas bekerja semakin baik
dan efektif.
ABSTRACT
REVITALIZATION OF COOLING TOWER TYPE COOLING SYSTEM OF THE
EVAPORATOR. Revitalization has been done on cooling tower type cooling system of
evaporator. Evaporator cooling system uses water as coolant. Cooling water supplied to the
evaporator cooler and after taking heat from the evaporator, the water is removed from the
condenser and circulated to a heat exchanger. Cold water from the heat exchanger output is
returned to the evaporator cooler. Hot water from the output of the heat exchanger is circulated
to the cooling tower to be cooled with air. The problem that occured is the equipment was not in
optimal operating capacity. Therefore, it is necessary to revitalize the equipment. Revitalization is
done by repairing the damage parts and maintaining the equipment to extend their life. The
revitalization was successfully raise the cooling capacity of the cooling tower 62101A from initial
value of 4.5oC to 5oC, and for cooling tower 62101 B the value raised from 1oC to 5oC. The
revitalization has been successfully reduced the approach value of cooling tower 62101A from
value of 4.8C to 4.2C and for cooling tower 62101B the value reduced from 7oC to 4.3oC. The
revitalization successfully increased the effectiveness of the cooling tower 62101A from 48% to
54%, while for the cooling tower 62101 B, the value increased from 13% to 54%. Increase in
effectiveness means that the heat exchanger works better and effective.
Keywords: revitalization, cooling, evaporator
PENDAHULUAN
Dalam proses evaporasi, dibutuhkan media untuk mendinginkan destilat
hasil evaporasi. Kapasitas pendinginan disyaratkan suhu masuk cooler evaporasi
32 oC dan suhu keluar kondenser 42 oC. Untuk memenuhi persyaratan tersebut
digunakan unit pendingin sistem tertutup dengan menggunakan cooling tower.
Cooling tower pendukung operasi pengolahan limbah mempunyai kemampuan
837
ISSN 0852-2979
838
ISSN 0852-2979
menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam mobil atau
cooling tower kering. Pembuangan kalor sensibel ke udara lebih besar pada cuaca
dingin dibandingkan cuaca panas.
839
c.
d.
e.
f.
ISSN 0852-2979
o Bahan pengisi berbentuk percikan/Splash fill: air jatuh diatas lapisan yang
berurut dari batang pemercik horisontal, secara terus menerus pecah
menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan
pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastic memberikan perpindahan
panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari kayu.
o Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastik tipis dengan
jarak yang berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air,
membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara.
Permukaannya dapat berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola
lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan
panas yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi
jenis splash.
Kolam air dingin. Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah
cooling tower, dan menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara
dan bahan pengisi. Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah
untuk pengeluaran air dingin. Dalam beberapa desain, kolam air dingin berada
dibagian bawah seluruh bahan pengisi. Pada beberapa desain aliran yang
berlawanan arah pada forced draft, air di bagian bawah bahan pengisi
disalurkan ke bak yang berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai kolam air
dingin. Sudu-sudu fan dipasang dibawah bahan pengisi untuk meniup udara
naik melalui menara. Dengan desain ini, menara dipasang pada landasannya,
memberikan kemudahan akses bagi fan dan motornya.
Drift eliminators.
Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam aliran udara supaya
tidak hilang ke atmosfir.
Saluran udara masuk.
Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk bisa
berada pada seluruh sisi menara (desain aliran melintang) atau berada
dibagian bawah menara (desain aliran berlawanan arah).
Louvers.
Pada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran masuk louvers.
Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi
dan menahan air dalam menara. Beberapa desain menara aliran berlawanan
arah tidak memerlukan louver.
840
ISSN 0852-2979
Metode
Pelaksanaan revitalisasi meliputi:
a. Perbaikan Motor Fan
Motor fan B diukur tahanan lilitannya kemudian tahanan isolasi antara
lilitan dengan lilitan dan tahanan lilitan dengan grounding. Motor
dilepas dari dudukannya dan di-rewinding lilitannya. Tahanan lilitan dan
tahanan isolasi diukur kembali pasca rewinding sebelum diinstalasi ke
cooling tower.
b. Penggantian Indikator dan Valve
Indikator suhu, indikator tekanan, floating valve, flexible joint dilepas
menggunakan toolset mekanik kemudian diganti dengan komponen
baru. Support pipa, Valve 1 inchi, Pipa 4 inchi, Flange 4 inchi, L-bow 4
inchi dan kawat ram stainlessteel dipasang pada jaringan pemipaan
menggunakan las dan baut.
c. Perbaikan Heat Exchanger
841
ISSN 0852-2979
842
ISSN 0852-2979
25
20
15
Pra rewinding
Pasca rewinding
10
5
0
UV
VW
UW
UG
VG
WG
Kode lilitan
Gambar-3. Grafik tahanan lilitan motor fan B kondisi pra dan pasca
rewinding
Gambar-3 menunjukkan bahwa nilai tahanan isolasi lilitan motor pra
rewinding sangat kecil antara 0,2 5 mega Ohm. Kondisi ini tidak memenuhi
persyaratan tahanan isolasi minimal untuk motor fan sekitar 2 mega Ohm. Untuk
menaikkan tahanan isolasi agar motor dapat dioperasikan kembali maka lilitan
harus di rewinding. Tahanan isolasi pasca rewinding yang terlihat pada gambar
843
ISSN 0852-2979
0.6
Tahanan (Ohm)
0.5
0.4
Pra rewinding
Pasca rewinding
0.3
0.2
0.1
0
UU'
VV'
WW'
Kode lilitan
Gambar-4. Grafik tahanan isolasi motor fan B kondisi pra dan pasca
rewinding
Perhitungan approach diperlihatkan pada Gambar-6. Gambar menunjukkan
bahwa pasca revitalisasi, approach cooling tower berubah turun. Nilai approach
cooling tower 62101 A turun dari 4,8 oC ke 4,2 oC sedangkan pada cooling tower
62101 B nilai approach turun dari 7 oC ke 4,3 oC. Rendahnya approach pasca
revitalisasi menunjukkan bahwa kinerja semakin baik.
844
ISSN 0852-2979
6
5
4
Pra revitalisasi
3
2
Pasca revitalisasi
1
0
62101 A
62101 B
Cooling tower
Gambar-5. Grafik cooling tower range antara pra dan pasca revitalisasi
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Pra revitalisasi
Pasca revitalisasi
62101 A
62101 B
Cooling tower
Gambar-6. Grafik cooling tower approach antara pra dan pasca revitalisasi
Perhitungan efektivitas cooling tower diperlihatkan pada Gambar-7.
Gambar menunjukkan bahwa prosentase efektifitas meningkat pasca revitalisasi.
Cooling tower 62101 A meningkat dari 48% ke 54% sedangkan 62101 B
meningkat dari 13% ke 54%. Meningkatnya efektivitas berarti bahwa penukar
panas bekerja semakin baik dan efektif.
845
ISSN 0852-2979
Prosentase (prosen)
60
50
40
Pra revitalisasi
Pasca revitalisasi
30
20
10
0
62101 A
62101 B
Cooling Tower
Gambar-7. Grafik cooling tower effectivity antara pra dan pasca revitalisasi
KESIMPULAN
Dari bahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Revitalisasi cooling tower telah berhasil menaikkan Cooling Range 62101
A dari 4,5 oC ke 5 oC sedangkan 62101 B dari 1 oC ke 5 oC. Semakin
tinggi Cooling Range berarti kemampuan cooling tower membuang panas
lebih baik.
2. Revitalisasi cooling tower telah berhasil menurunkan approach 62101 A
dari 4,8 oC ke 4,2 oC sedangkan 62101 B turun dari 7 oC ke 4,3 oC.
Approach yang makin kecil akan memperbesar efektivitas, karena
approach berbanding terbalik dengan efektivitas.
3. Revitalisasi berhasil meningkatkan efektivitas 62101 A dari 48% ke 54%
sedangkan 62101 B meningkat dari 13% ke 54%. Meningkatnya
efektivitas berarti bahwa penukar panas bekerja semakin baik dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. El-Wakil, M.M., diterjemahkan Jasjfi, E, Instalasi Pembangkit Daya
(Judul asli : Power Plant Technology) Penerbit Erlangga,1992, Jakarta.
[2]. AHMAD NURJANA, Pengoperasian Cooling Tower untuk Penurunan
Temperatur Media Pendingin Evaporator, Prosiding Hasil Penelitian dan
Kegiatan PTLR, Tangerang, 2012.
[3]. Laboratorium Nasional Pacific Northwest, 2001 ,dikutip dalam Peralatan
Energi Listrik:Menara Pendingin Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri
di Asia www.energyefficiencyasia.org
[4]. MULYONO, Analisa Beban Kalor Menara Pendingin Basah InduceDraft Aliran Lawan Arah, Jurnal Rekayasa, diunduh Pebruari 2013.
846