Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
buruk protein-protein structural dan enzimatiknya akan terganggu apabila suhunya terlalu
panas.
7. Volume dan tekanan.
Komponen sirkulasi pada lingkungan internal, yaitu plasma, harus dipertahankan pada
tekanan darah dan volume yang adekuat agar penghubung vital antara sel dan lingkungan
eksternal ini da[at terdistribusi ke seluruh tubuh.
3. Mengapa homeostasis diperlukan oleh tubuh (2)
Homeostasis berfungsi dalam menjaga stabilitas lingkungan internal secara konstan
relatif yang dinamis, untuk menyelenggarakan seluruh aktivitas sel dalam tubuh, yang
memerlukan berbagai bahan dari lingkungan secara konstan, misalnya oksigen, nutrien,
dan garam. Perubahan lingkungan internal dalam tubuh dapat mempengaruhi aktivitas sel
dalam tubuh yang menghasilkan bermacam-macam hasil sekresi sel bermanfaat dan
berbagai zat sisa yang dialirkan ke lingkungan internal berupa cairan ekstraseluler. Oleh
karena itu jika aktivitas sel dalam tubuh terganggu maka pengambilan zat dari lingkungan
luar dan pengeluaran zat dari dalam tubuh akan berubah, dan perubahan tersebut akan
mengubah keadaan lingkungan internal.
4. Definisi transduksi sinyal (3)
transduksi sinyal adalah Rangkaian kejadian di mana sinyal datang (instruksi dari
pembawa pesan kimiawi ekstrasel misalnya hormon) disalurkan ke bagian dalam sel
untuk dilaksanakan
5. Mekanisme terjadinya lapar (4)
Rasa lapar diatur oleh hipotalamus. Tubuh kita tidak memiliki semacam reseptor yang
mampu mengenali kalori, memonitor jumlah energi yang masuk dan keluar tubuh seperti
halnya reseptor mengenali zat-zat kima yang berasal dari luar tubuh. Akan tetapi di dalam
tubuh terdapat reseptor-reseptor yang berguna sebagai regulator dalam pemasukan
makanan. Kontrol sinyal pemasukan makanan ke dalam tubuh kita tidak hanya
tergantung pada satu sinyal saja. Pengaturan ini memerlukan integrasi dari banyak sinyal.
Dan kerja sinyal-sinyal inilah yang dalam waktu singkat memberikan perasaan kenyang
ataupun lapar dan dalam jangka waktu yang panjang dapat mempertahankan
keseimbangan energi di dalam tubuh. Nukleus arkuatus berperan besar dalam hal ini.
Nukleus arkuatus memiliki dua tipe neuron yang berperan dalam fungsi yang antagonis.
hormone.
Hormon
yang
menekan
nafsu
makan,
yang
dapat
mengakibatkan turunnya berat badan dalam jangka waktu yang lama. Menekan nafsu
makan sebagai respon dalam peningkatan penyimpanan lemak.
Kedua senyawa ini juga mempengaruhi senyawa lain yang berhubungan langsung dengan
bagian lain di otak yang lebih dekat terhadap kontrol makan.
6. Apa hubungan keaadaan tubuh yang lemas dan lapar terhadap konsentrasi
Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh
manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa. Jaringan otak
sangat rentan terhadap perubahan oksigen dan glukosa darah, aliran darah berhenti 10
detik saja sudah dapat menghilangkan kesadaran manusia. Berhenti dalam beberapa
menit, merusak permanen otak. Hipoglikemia yang berlangsung berkepanjangan juga
merusak jaringan otak.(5)
Pada saat hipoglikemia, maka asupan glukosa menuju otak juga berkurang. Jika kadar
gula menuju otak berkurang, maka akan terjadi gangguan fungsi otak,akibat kekurangan
energy untuk proses-proses metabolismenya, seperti kepala akan merasa pusing dan
kepala terasa ringan serta tidak mampu berkonsentrasi. Otak juga merupakan organ yang
sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah, karena otak hanya mampu mencerna
oksigen dan glukosa. Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendah
melalui sistem saraf yaitu merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin
(adrenalin). Hal ini akan merangsang hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam
darah tetap terjaga.(6)
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ; alih bahasa, Irawati [ et al. ] ;editor
bahasa Indonesia, Luqman Yanuar Rachman [ et al. ]-Ed 11. Jakarta : EGC; 2007.
2. Isnaeni, Wiwi. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius; 2006.
3. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC;
2012.
4. Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 6th ed. China: Thomson
Brooks/Cole. 2007. p. 636-8.
5. Prince syilvia, Wilson Lorrain. Patofisiologi. Ed 6,vol.2. EGC. Jakarta;2006.
6. Aswani V. How Well Do You Understand Blood Glucose Levels. 2010. Available
from: http://www.medscape.com/viewarticle/438144.