Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Konsep Agresif
Psikoanalisa
Dorongan
Biologis/neurobiologis
Limbik
sistem (rusak)
Ekpresi
Lobus
frontal
Lobus
temporal
Kerusakan
Epilepsi
agresif
Neurotransmitter
GABA
psikologis
Teori frustasi
Gagal frustasi agresif
Masa kanak-kanak tidak menyenangkan
Penolakan, penghinaan
Pengalaman aniaya
Korban/saksi
Perilaku
Reinforcement saat melakukan
kekerasan
Observasi kekerasan
Sosial Budaya
Kontrol masyarakat pada kekerasan
Budaya agresif
PREPISITASI
Frustasi
Hilangnya harga diri
Kebutuhan akan status dan prestise
Frustasi
Asertif
Agresif
Pasif
Amuk
Asertif
Frustasi :
Pasif :
Agresif
amuk :
Hirarki agresif
Isi Bicara
Asertif :
-Positif
-Menghargai diri sendiri
-Saya dapat lakukan
Agresif :
-Berlebihan
-Menghina orang lain
-Anda selalu/tdk pernah..
Pasif :
-Negatif
-Menghina diri sendiri
-Dapatkah saya lakukan?
-Dapatkah ia lakukan?
Nada Suara
Agresif :
Asertif :
Tinggi
menuntut
diatur
Pasif :
-Diam
-Lemah
-merengek
Posture/sikap tubuh
Asertif :
-Tegak
-Rileks
Agresif :
-Tegang
-Bersandar ke depan
Pasif :
-Melorot
-Menundukkan kepala
Gerakan
Asertif :
-Memperlihatkan
Gerakan yg sesuai
Pasif :
-Minimal
-Lemah
-Resah
Agresif :
-Mengancam
-Ekspansi
-gerakan
Kontak mata
Asertif :
-Sekali-kali
sesuai dengan
kebutuhan interaksi
Pasif :
-Sedikit/tidak
Agresif :
melotot
pandangan :
Importation
Situasionism
Model
interaksi
Faktor-faktor yg menyebabkan
tingkah laku amuk :
Status
emosi yg rendah
Riwayat penganiayaan pada masa kanak-kanak
Pengalaman hidup dan sub kultur dalam
mengatasi konflik
Penyakit gangguan mental : skizophrenia, ggn
kepribadian, sindroma psikotik organik.
RM - Putus asa/tidak berdaya
Penyakit terminal
Jenis kelmain
Model situasionism
Adalah respon terhadap keunikan, kekuatan, dan
lingkungan RS yg terbatas, yg membuat klien merasa
tdk berharga dan tidak diperlakukan secara manusiawi.
Lingkungan :
Ruang & kondisi
Kesibukan
Penempatan klien
Penggunaan waktu
Desain ruang
Pola staf
Tk kegiatan
Komposisi jml klien
AMUK
AMUK
Klien
-Provokasi
-Ekspektasi
-konflik
Provokasi :
Pernyataan frustasi klien thd
ketidaksetujuan kepad hal-hal yg
berkaitan dengan prosedur di Rumah
Sakit shg membuat klien melakukan
atau tdk melakukan tindakan
keperawatan/pengobatan
Ekspektasi (harapan)
Perubahan psikodinamik merupakan
fokus utama gambaran terhadap
penampilan dan persepsi klien sebagai
keputusasaan klien.
Jika diketahui bahaya amuk maka peran
perawat adl mengetahui pekerjaan yg
berkaitan dengan pengolahan amuk.
Konflik
Konflik sesama staf keperawatan
Perbedaan pendapat
Persaingan antar staf
stres
Rasa bersalah
MARAH
Putus asa
HDR
cemas
T berdaya
INTERNAL
EKSTERNAL
DESTRUKTIF
AGRESIF
Mengungkapkan scr verbal
Menekan
Menantang
Gejala marah
Fisiologik
T, N, RR naik
pupil dilatasi, tonus otot meningkat,
mual, frekuensi BAB meningkat,
kadang-kadang konstipasi, refleks
tendon tinggi.
Emosional :
mudah tersinggung, tidak sabar,
frustasi, ekspresi wajah nampak
tegang, kehilangan kontrol diri.
Perilaku
agresif pasif, menarik diri,
bermusuhan, sinis, curiga,
mengamuk, nada suara keras dan
kasar.
Ancaman/kebuth
Stres
Cemas
Marah
Mrs kuat
Menantang
Jaga keutuhan
Menantang
Msl tselesai
lega
Ingkari marah
Marah bpanjang
Rasa bermusuhan
Rasa bermusuhan menahun
Marah pd diri
Depresi psikosomatik
Marah orla
Agresif mengamuk
Mekanisme koping
Sublimasi
Proyeksi
Represi
Reaksi
formasi
displacemen
1. Individu
Aspek Biologis
Karena kegiatan syaraf otonom dan
pengeluaran epinephrin shg :
Tensi naik
- Tachicardi
Wajah merah
- pupil melebar
Frekuensi urin naik
- waspada meningkat
Ketegangan otot (rahang terkatup, tangan
mengepal, tubuh kaku)
Reflek cepat
Aspek emosional
Perasaan tnyaman
- tberdaya
Jengkel
- frustasi
Dendam
- ingin berkelahi
Bermusuhan
- sakit hati
Menyalahkan dan menuntut
Perilaku menarik perhatian dan
timbulnya konflik pada diri sendiri :
Melarikan diri
- bolos
Mencuri
- menimbulkan kebakaran
Penyimpangan seksual
Aspek intelektual
peran panca indra adaptasi dg lingkungan
intelektual pengalaman.
Shg yg perlu dikaji :
Aspek sosial
Yang dikaji :
Cara marah :
Menarik diri
- pengasingan
Penolakan
- kekerasan
Ejekan
- humor
Aspek spiritual
Yang dikaji :
Kepercayaan, nilai dan moral
mempengaruhi ungkapan marah
individu.
Spiritual mempengaruhi hubungan
individu dg lingkungan jika
bertentangan marahamoral,
rasa t berdosa, kreatifitas
terhambat.
Tanda yg ditemui :
Kemahakuasaan
Kebenaran diri
Keraguan
Tdk bermoral
Kebejatan
Kreatifitas terlambat
2. Fasilitas
Perangkat lunak
Standar asuhan kep amuk
Protokol tentang :
Teknik isolasi
Teknik pengikatan
Teknik pelepasan
Kebijakan
Filosofi
Perangkat keras
Bentuk fisik gedung
Alat-alat
Analisa Data :
Pohon masalah :
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
Perilaku
kekerasan
Gangguan
TUM :
Klien tidak mencederai diri/orang
lain/lingkungan
Rencana
tindakan keperawatan :
Klien
Kelompok
klien
Keluarga
Kelompok
keluarga
lingkungan
Persiapan perawat :
Sadar perasaan sendiri
Yakin klien dapat belajar ungkapan marah yg
benar
Hangat, tegas, menerima, tetap tenang, dan
kalem.
Sikap dan suasana hubungan kerja yg akrab.
-Kesadaran diri
-Pendidikan kesehatan/
Managemen perilaku
Kekerasan
Latihan asertif
Strategi
antisipasi
-- komunikasi
-Perubahan lingk.
-Tindakan perilaku
-psikofarmako
Strategi
Pembatasan
gerak
-Managemen krisis
-Pengasingan
-pengekangan
-Saat amuk
-Cenderung membahayakan
Orang lain
-Amuk jangka panjang
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan
klien untuk mengontrol diri
-Teknik verbal
-Teknik perilaku
-Medikasi
-Teknik pengisolasian
- pengikatan
(sendiri/digabung)
Prinsip strategi :
Pengurangan/pembatasan
kebebasan klien
Teknik verbal
Tahap awal mengelolah klien amuk
Sering kali ditemuai kesalahan yg dilakukan
selama usaha tindakan awal terhadap klien
amuk seperti kebingungan antara mengontrol
dengan konfrontasi.
Meningkatkan kontrol :
Medikasi
Medikasi yg secara rutin digunakan :
Haloperidol (Hadol)mau pulang
Chlorpromazine (Thorazine)
Thionidazine (Mellaryl)
Thiothixine (Novane)
Fluphenazine (prolixin) inj. long acting
Teknik perilaku
Upaya yg dilakukan sebelum
melakukan tindakan isolasi atau
pengikatan.
Tujuan :
Digunakan