Sie sind auf Seite 1von 3

Pengertian Bedah Periodontal sederhana

Adalah perawatan yang dilakukan dengan teknik yang berkaitan dengan


pemotongan atau insisi gingiva yang mempunyai tujuan:
1. Mengontrol atau menghilangkan penyakit periodontal.
2. Mengoreksi kondisi anatomis jaringan pendukung penyakit periodontal,
gangguan estetik dan penempatan protesa.
3. Penempatan implant.
(Fermin A.Carranza and Henry H. Takei, 2002 : 719)

Rencana perawatan yang cocok pada skenario ?


Berdasarkan skenario, perawatan yang diberikan pada pasien adalah kuretase. Kuretase sendiri
merupakan tindakan untuk membuang dinding poket yang mengalami granulasi dan inflamasi,
perlu dilakukan kuret agar jaringan granulasi yang mengalami inflamasi kronis pada dinding
poket dapat diambil dan terbentuk new attachment.
Hal hal yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut :
-

Adanya poket yang dangkal moderate (3,5-5,5mm)


Adanya poket pada skenario dan adanya resorbsi tulang alveolar menyebabkan
kontraindikasi

dari

tindakan

gingivektomi(kontraindikasi

apabila

ada

defek

tulang)sehingga tidak dapat dilakukan gingivektomi


Re-attachment poket (regenerasi, repair, dan new attachment)
Menghilangkan akumulasi bakteri yang ada pada poket
Adanya jaringan granulasi yang ditutupi oleh epitel sehingga jaringan granulasi harus

dihilangkan terlebih dahulu.


Kegoyangan gigi masih tidak parah yaitu goyang derajat 1 dan 2

MACAM-MACAM PERAWATAN PERIODONTAL FASE 2


Curetase: pembersihan granuloma dan jaringan nekrosis pada dinding poket.
Gingivectomy: merupakan salah satu perawatan perio yang dilakukan dengan aplikasi
memotong marginal gingiva dengan tujuan mengembalikan kontur gingiva sehat.

Operculectomy : pemotongan operkulum, biasanya pada gigi molar ketiga untuk


mencegah terjadinya perikoronitis.
Dasar Pemikiran Kuretase
Prosedur kuretase mencakup penyingkiran jaringan granulasi yang terinflamasi
kronis yang berada pada dinding poket periodontal. Jaringan granulasi pada poket
periodontal mengandung daerah-daerah yang terinflamasi kronis dan terdapat partikel
kalkulus dan koloni-koloni bakteri. Dengan adanya koloni bakteri tersebut akan
mempengaruhi gambaran patologis dari jaringan dan akan menghambat penyembuhan.
Jaringan granulasi yang terinflamasi kronis tadi dilapisi oleh epitel, dengan
adanya epitel tersebut akan menghambat perlekatan serat gingiva dan ligamen periodontal
yang baru ke permukaan sementum daerah tersebut sehingga dibutuhkanlah suatu
tindakan pembersihan jaringan lunak pada bagian dalam dinding poket dari jaringan
granulasi tersebut, maka dipilihlah kuretase. Hal ini bertujuan untuk merangsang aktivitas
fagositosis untuk meresorbsi toksin dan jaringan nekrotik sehingga akan membantu
proses penyembuhan jaringan.
Dasar Pemikiran Ginggivektomi
Gingivektomi dilakukan untuk menghilangkan poket supraboni dimana apabila
konsistensi dari dinding poket tersebut fibrous. Selain itu gingivektomi juga dilakukan
untuk mengeliminasi adanya gingiva enlargement, yaitu adanya pembengkakan gingiva
yang menetap dimana poket yang sesungguhnya dangkal namun terlihat adanya
pembesaran dan deformasi gingiva yang cukup besar. Gingivektomi juga bertujuan
menghilangkan jaringan gingiva nekrotik dan jaringan gingiva yang terinfeksi sehingga
tidak terjadi perluasan infeksi seperti abses periodontal yang berada pada dinding poket,
dan yang paling penting gingivektomi dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang
menguntungkan bagi penyembuhan gingiva dan restorasi kontur gingiva yang fisiologis
melalui tersedianya akses dan visibilitas untuk pembersihan kalkulus secara menyeluruh
dan rootplaning.

PR

Perawatan periodontal fase 1 dan fase 2 tidak bias dilakukan dalam 1 kali
kunjungan, perlu dilakukan perawatan periodontal fase 1 terlebih dahulu untuk
perawatan pertama yang melipiuti DHE instruksi control plak, scaling dan root
planning, koreksi restorasi yang overhanging, penumpatan lesi karies, re evaluasi
jaringan pada evaluasi ini dilakukan pemeriksaan tentang keadaan rongga mulut
pasien sudah ada perkembangan apa belum dan perlu dilakukan tindakan bedah
atau tidak. Pada tahapan evaluasi ini kita mengecek kembali keadaan pasien kalau
pasien dirasa kesehatannya sudah cukup bagus maka tidak perlu dilakukan
perawatan bedah atau perawatan periodontal fase 2 jadi hanya cukup diperawatan
periodontal fase 1, namun apabila perlu dilakukan perawatan bedah setelah
dilakukannya evaluasi maka dilakukan perawatan periodontal fase 2 setelah
perawatan periodontal fase 1.

Das könnte Ihnen auch gefallen