Sie sind auf Seite 1von 83

PENGEMBANGAN

KELOMPOK

HARI KE -1
"You don't win with the best
talent - you win with the five
players who are able to play
well together."

Tujuan Pembelajaran
Peserta memahami karakteristik dari sebuah tim yang efektif.
Peserta menyadari pentingnya tim sebagai media pembelajaran
dan pengembangan anggota.
Peserta memahami tahapan penting dalam membangun tim.
Peserta memahami peran pemimpin dalam membangun tim.
Peserta mampu untuk menggunakan bermacam prinsip,
konsep, dan teknik membangun tim yang berkinerja tinggi
dalam rangka mencapai tujuan kinerja.

Timeline Training Hari Ke 1


09.00 09.30
09.30 10.00
10.00 10.15
10.15 12.00
12.00 13.00
13.00 15.00
15.00 15.15
15.15 17.00

Pengantar
Team & Team Orientation
Coffee Break
Tahapan Pengembangan Team
Lunch
Forming
Coffee Break
Storming

Timeline Training Hari Ke 2


09.00 10.00
10.00 10.15
10.15 12.00
12.00 13.00
13.00 14.00
14.00 15.00
15.00 15.15
15.15 15.30
15.30 17.45
16.40 17.00

Komunikasi
Coffee Break
Konflik
Lunch
Managing Conflict
Norming I
Coffee Break
Norming II
Performing
Rangkuman dan Penutup

Learning Contract

Jam berapa sesi dimulai?


Bolehkah menyalakan HP?
Peserta aktif dalam setiap kegiatan
..
Ada masukan?

I. TEAM

Team
Sekelompok orang yang bertindak
bersama-sama untuk satu tujuan
Dua orang atau lebih yang:
saling berinteraksi dan saling mempengaruhi,
secara psikolgis sadar satu terhadap lainnya
merasa diri mereka sebagai suatu kelompok

Kenapa Butuh Tim?


Kompetisi dunia kerja menuntut kita untuk
dapat bekerja dengan lebih efisien
Kita tidak akan mampu memenuhi
tuntutan tersebut jika kita bekerja seorang
diri
Kita butuh bekerja sama dengan orang lain
untuk memenuhi tuntutan tersebut

Kualifikasi Kelompok
Untuk kerja Kelompok diperlukan :
TEKNIK
PERSONAL
SOSIAL

Kelompok yang Efektif

Kesamaan visi, misi dan tujuan


Pembagian tugas/peran jelas
Kesepakatan cara kerja
Kesediaan bekerja sama
Komitmen

Team Orientation
Kesadaran dan sikap serta perilaku untuk
memahami saling keterkaitan antara
berbagai pihak
dalam sebuah
kelompok;
kuatnya kesadaran akan
dampak perilaku individu terhadap
individu lainnya maupun kelompok

Orientasi Tim Bagi Individu


Adanya dukungan sosial
Meningkatkan harga diri individu
Meningkatnya kemampuan kerja individu
Meningkatnya kemampuan komunikasi
individu

Orientasi Tim bagi Kelompok


Kerjasama antar anggota kelompok
meningkat
Sikap dan perilaku setiap anggota
kelompok lebih terjaga
Proses kerja dan kualitas keputusan yang
diambil meningkat
Melakukan hal-hal yang tidak dapat
dilakukan oleh individu seorang diri

Orientasi Tim bagi Organisasi


Meningkatkan produktivitas kerja juga
kualitas barang dan jasa yang dihasilkan
Mengurangi absensi dan meningkatkan
keterlibatan individu
Mengurangi potensi terjadinya konflik
Pihak manajemen dapat berkonsentrasi pada
hal lain

Memahami Pengembangan Tim


(Tuckman)
Forming

Performing

Tahap-tahap
Pengembangan
Tim:

Norming

Storming

Peran Pemimpin dalam Pengembangan Tim

Storming

Norming

Forming

Performing
Pemimpin?

Exercise

Jawablah pertanyaan-pertanyaan
dalam lembar kerja.
Diskusikan jawaban Anda dengan
kelompok Anda.

II. FORMING

Tahap Forming

Karakteristik Tim
Periode orientasi dan berkenalan
memecahkan kebekuan dan mengetes satu sama
lain untuk kemungkinan hubungan persahabatan
dan orientasi tugas
Ketidakpastian tinggi; para anggota menerima
otoritas dan kekuasaan
Apa yang diharapkan dari saya? Apa yang
diterima?
Apakah saya akan cocok di dalamnya?

Tahap Forming

Peran Pemimpin
Mengorientasi tim
Menyediakan waktu kepada para
anggota untuk saling mengenal
Mendorong para anggota untuk
terlibat di dalam diskusi sosial informal

Exercise
Jawablah pertanyaanpertanyaan dalam
lembar kerja.
Diskusikan jawaban
Anda dengan
kelompok Anda.

III. STORMING

Tahap Storming
Karakteristik Tim
1. Periode dimana kepribadian muncul dan para anggota
menjadi lebih asertif dalam mengklarifikasikan peranperan dan harapan-harapannya
2. Ditandai oleh adanya konflik dan ketidaksepakatan
3. Persepsi-persepsi yang bertentangan mengenai tujuantujuan dan tugas-tugas tim
4. Tim belum kohesif dan mungkin menunjukkan kurangnya
kesatuan

Meningkatkan Kolaborasi
Peran dan
Kewajiban
Anggota

Peran dan
Kewajiban
Pemimpin

Anggota kelompok mengaplikasikan pengetahuan,


pengalaman dan kemampuan mereka untuk
menyingkirkan halangan yang dapat menghambat
kelompok dalam perjalanannya mencapai tujuan yang
diinginkan dan telah diputuskan bersama.

Pemimpin kelompok memastikan bahwa setiap


anggota kelompok dapat bekerja sama dengan baik
sehingga mereka mampu dan mau mengerahkan
seluruh kemampuan mereka untuk mencapai tujuan
bersama.

Peran dan Kewajiban Anggota

Ketahui apa harapan anggota lain


Konfirmasikan peran individu
Berinisiatif
Menerima tanggung jawab
Mendukung anggota lain
Menghargai perbedaan
Bagi informasi / komunikasi

Peran dan Kewajiban Pemimpin


Tentukan apa yang harus diselesaikan, bukan
bagaimana menyelesaikannya
Hargai dan akomodasi perbedaan anggota
Berikan dukungan kepada anggota
Fasilitasi komunikasi antar anggota kelompok

Exercise
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kerja.
Diskusikan jawaban Anda dengan kelompok Anda.

III A. KOMUNIKASI

HARI KE -2
"A snowflake is one of God's
most fragile creations, but
look what they can do when
they stick together!"

Gaya Komunikasi
TELL

Accommodating/
Harmonizing

Achieving/
Directing
TASK

PEOPLE

Affiliating/
Perfecting

Analyzing/
Preserving

ASK

Achieving/Directing

Efisien dan praktis.


Selesai sampai tuntas.
Menetapkan dan memperjelas tujuan dan sasaran.
Beri mereka kesimpulan.
Hanya memberikan rincian jika diminta.
Memecahkan masalah dan keberatan.
Berbicara dalam konteks hasil tidak metodologi atau
cara.

Accommodating/Harmonizing
Luangkan banyak waktu untuk bicara dan basa-basi
sosial.
Tanyakan kepada mereka tentang keluarga mereka,
anak-anak dll. Dan bersiaplah untuk berbicara tentang
keluarga dan anak-anak Anda juga.
Jika memungkinkan, biarkan mereka membayangkan
"pengalaman" apa yang Anda sedang Anda coba
komunikasikan.
Berbicara dalam konteks orang dan cerita.
Gunakan banyak contoh.

Affiliating/Perfecting
Jangan bicara terlalu kuat/intimidatif.
Meraih kepercayaan mereka dalam langkah-langkah
kecil.
Jangan meminta keputusan besar segera, hal itu
mengkhawatirkan mereka.
Berikan banyak jaminan dan referensi yang
meyakinkan.
Berbicara dalam konteks keamanan.

Analyzing/Preserving

Pastikan Anda sudah mempersiapkan diri dengan baik.


Persiapkan banyak fakta dan angka.
Bersiaplah untuk skeptisisme.
Menjawab semua pertanyaan mereka.
Jelaskan dengan lambat untuk memberi mereka
waktu untuk berpikir dan menganalisis.

3 Bentuk Komunikasi
Komunikasi PASIF

Komunikasi AGRESIF

Komunikasi ASERTIF

Komunikasi Pasif
Tidak mampu/tidak ingin mengemukakan perasaan
atau pemikirannya
Takut menimbulkan konsekuensi negatif jika ia
mengemukakan perasaan atau pemikirannya
Terpaksa melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan

Komunikasi Agresif
Memberikan reaksi berlebihan,
menyalahkan orang lain, menyinggung
perasaan, bahkan dapat berupa reaksi fisik
Tidak memperhatikan hak orang lain
Merugikan orang lain

Komunikasi Asertif
Mengungkapkan pandangan/perasaan kepada
orang lain dengan tetap menjaga perasaan orang
tersebut
Tetap berpegang pada pendiriannya tanpa
menyakiti orang lain
Menerima konsekuensi timbulnya
konflik sesaat, karena untuk jangka
panjang justru akan membuat
hubungan menjadi lebih baik

Ciri-ciri Komunikasi yang Asertif

Menjaga kontak mata


Mendengarkan dan menghargai orang lain
Kuat dan percaya diri, tetapi fleksibel
Objektif dan tidak emosional
Mengemukakan keinginan dengan jelas dan rasa hormat

Cara Bersikap Assertif

Gunakanlah I Messages

Saya khawatir dengan


Saya pikir

Pakai Sandwich method


Contoh:
Empati & Validasi

Saya sadar bahwa pekerjaan ini tidak


mudah untuk kamu selesaikan.

Pernyataan Masalah

Tapi ini bukan alasan kamu bisa


mengabaikan pekerjaanmu yang lain.

Pernyataan Harapan

Karena saya tidak akan memberikan


pekerjaan ini kepadamu jika saya merasa
kamu tidak mampu menyelesaikannya.

Is It Okay?
in Assertive Behavior
Is it okay to say I dont know?
Is it okay to say No, or I cannot do that?
Is it okay to make mistakes as long as responsibility is
taken for them?
Is it okay to disagree and to verbalize that?
Is it okay to challenge others opinions or actions?
Is it okay to not accept anothers opinion as factual or
accurate (e.g., getting criticized)?
Is it okay to ask for a change in behavior?

III B. KONFLIK

Conflict
Perbedaan yang menimbulkan
ketidakharmonisan dan gangguan dalam
produktivitas
Bilamana individu/unit kerja dalam sebuah
organisasi tidak saling bekerja sama, akan
tetapi saling bertentangan
Umumnya terjadi karena masing-masing pihak
memiliki tujuan dan persepsi yang berbeda

Conflict & Organizational Effectiveness


A

High

Organizational
effectiveness

Low
Low

Level of conflict

High

Potensi Konflik
Competition over scarce resource

Differentiation

Environmental

Organizational
Conflict

Ambiguity over responsibility/jurisdiction

Tahapan-tahapan Konflik
Latent Conflict
Perceived Conflict
Felt Conflict
Manifest Conflict
Conflict Aftermath

Latent Conflict
Adanya beberapa hal yang berpotensi
menimbulkan konflik, meskipun belum ada
konflik terbuka.
Sumber Konflik:

Interdependensi
Perbedaan tujuan dan prioritas
Faktor birokrasi
Kompetisi dalam sumber daya
Kriteria performa yang tidak memadai

Perceived Conflict
Sudah ada kesadaran kognitif dari masingmasing kelompok akan adanya
kejadian/kondisi yang dapat menimbulkan
konflik

Konflik meningkat sejalan dengan perseteruan


kelompok atas sumber konflik

Felt Conflict
Setiap kelompok mulai berespon secara
emosional terhadap kelompok lainnya dan
perilaku kelompok mulai terpolarisasi
Perilaku kami vs mereka mulai muncul
Apa yang sebelumnya merupakan masalah
kecil berkembang menjadi konflik besar

Manifest Conflict
Kelompok yang berkonflik mulai saling
menyerang dan membalas
Perkelahian dan perilaku agresif jelas
terlihat dan efektivitas organisasi
menurun

Conflict Aftermath
Penyelesaian konflik dapat membuat kelompok
yang berseteru merasa puas/tidak puas. Hal ini
dapat membuat konflik muncul kembali dimasa
depan.
Apa yang terjadi saat konflik
muncul kembali, tergantung dari
bagaimana konflik tersebut
diselesaikan sebelumnya

Peran Leader dalam Konflik


Make sure that good relationships are
the first priority
Keep people and problems separate
Pay attention to the interests that are
being presented
Listen first; talk second
Set out the Facts
Explore options together

Tahapan Pemecahan Konflik


Terima Adanya Konflik
Kumpulkan Informasi
Perjelas Masalah

Brainstorming Solusi
Negosiasikan Solusi

Managing Conflict
High

Problem Solving
Accommodating
Collaborating

External
Focus

Compromising

Avoiding
Low Withdrawing
Low

Forcing
Dominating

Internal Focus

High

IV. NORMING

Tahap Norming
Karakteristik Tim
Konflik teratasi dan kesatuan serta keharmonisan tim
terlihat
Konsensus tercapai untuk siapa yang memiliki
kekuasaan, siapa yang memimpin, dan peran-peran
para anggota tim
Para anggota saling menerima dan memahami satu
sama lain
Perbedaan dapat diselesaikan;

Tahap Norming
Peran Pemimpin
1. Mengklarifikasi tujuan-tujuan, nilai-nilai, peran
anggota, dan norma-norma.
2. Menekankan kesatuan tim.

MENYEIMBANGKAN TUGAS TIM DAN


PROSES TIM
Perilaku
OrientasiTugas

Perilaku
OrientasiProses

PERILAKU ORIENTASI TUGAS


Fokus pada APA
Membuat panggilan keputusan
Mengklarifikasi tujuan-tujuan Memberitahu
Mengklarifikasi sasaran Fokus kepada detail
sasaran
Membuat keputusan
Menggunakan agenda
Menjadi pedoman
Tetap dalam jalur
Diskusi bersama yang bergerak
Menuju penutupan

PERILAKU ORIENTASI PROSES

Fokus pada BAGAIMANA


orang rasakan
Berdialog
Memeriksa pemahaman
Menghadirkan iklim
Menggali informasi
Menjadi fasilitatif
Melihat pada gambar yang
lebih besar
Mengundang
partisipasi/berpartisipasi
Mendorong diskusi
Berpikir kreatif
Brainstorming
Mengecek apa yang orang-

Exercise

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kerja.


Diskusikan jawaban Anda dengan kelompok Anda.

IV. PERFORMING

Tahap Performing
Karakteristik Tim

Fokus pada pemecahan masalah dan


penyelesaian tugas
Para anggota berkomitmen terhadap misi
tim
Para anggota saling terkoordinasi satu sama
lain dan mengatasi ketidaksepakatan dengan
cara yang dewasa
Masalah-masalah dihadapi dan dipecahkan
untuk kepentingan penyelesaian tugas
Para anggota sering berinteraksi dan diskusi
langsung, dan mempengaruhi untuk
mencapai tujuan tim

Synergy

The Whole is Greater Than The Sum of Its Parts

(Hasil kerja sebagai kelompok lebih besar dari


penjumlahan hasil setiap anggota kelompoknya)
Kiat-kiat Menghadirkan Sinergi dalam Kelompok
Menjadi Individu yang Bersinergi

Menghadirkan Sinergi Kelompok


Insiatif anggota

Merupakan hal yang paling penting dalam


menghadirkan sinergi kelompok, caranya:
Bicarakan tentang perbedaan individu dan cara mengatasinya
Rencanakan rekreasi bersama
Bermain bersama
Tertawa bersama
Membicarakan kondisi keluarga

Peran atasan
Libatkan kelompok dalam pengambilan keputusan yang
menyangkut kepentingan bersama
Komunikasikan kontribusi positif yang diberikan anggota terhadap
kelompok
Puji kelompok di depan orang lain

Dukungan sistem
Tentukan prioritas
Delegasikan pekerjaan dan otoritas kerja
Terus memotivasi kelompok

Menjadi Individu yang Bersinergi


Pola pikir

Bahwa jika bekerja sama, hasil yang didapat akan


lebih baik
Sikap

Terbuka untuk bekerja dengan setiap anggota


kelompok
Perilaku

Mengerahkan seluruh kemampuannya untuk


mendapatkan hasil kerja yang lebih baik

Perilaku
Sikap
Pola Pikir

RANGKUMAN

Review
Definisi Team dan Kenapa perlu Team
Tahap 1: Forming
Karakteristik tim dan peran pemimpin
Teknik untuk mengorientasi tim dan memecahkan kebekuan

Tahap 2: Storming
Karakteristik tim dan peran pemimpin
Jebakan potensial
Teknik mengatasi perbedaan dan mengelola konflik

Tahap 3: Norming
Karakteristik tim dan peran pemimpin
Teknik untuk menyeimbangkan tugas dan proses dan untuk mencapai kesepakatan tim

Tahap 4: Performing
Karakteristik tim dan peran pemimpin
Teknik membuat iklim yang tepat, mengatasi masalah, dan memfasilitasi penyelesaian tugas

Gaya Komunikasi
Bentuk-bentuk Komunikasi
Tahapan Konflik

Ringkasan Peran dan Teknik Pemimpin

Karakteristik
Tim

Peran dan
Teknik
Pemimpin

FORMING

STORMING

NORMING

PERFORMING

Orientasi

Konflik

Berdasarkan
perintah/order

Kerjasama

Memecahkan
kebekuan/es

Ketidaksepakatan

Kepaduan tim

Pemecahan
masalah

Memfasilitasi

Mendorong
partisipasi

Mengklarifikasi
aturan-aturan,
norma-norma,
dan nilai-nilai
tim

Memfasilitasi
penyelesaian
tugas

Social
Interchange

Menyatukan
perbedaan

Menekankan
kesatuan tim

Mengelola kinerja
tugas level tinggi

PERSONAL ACTION PLAN


Key Learning
Ideas for Action
__________________________ __________________________
__________________________ __________________________
__________________________ __________________________
__________________________ __________________________
__________________________ __________________________
__________________________ __________________________
__________________________ __________________________
__________________________ __________________________
_______________________
_______________________

SEKIAN

Das könnte Ihnen auch gefallen