Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Pengertian :
Adalah keadaan dimana penderita hamil mengalami muntah - muntah yang
berlebihan lebih datri 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat sehingga mengganggu
kesehatan penderita
Kriteria diagnosa :
- Muntah-muntah yang sering yaitu lebih dari 10 kali dalam 24 jam
- Perasaan tenggorokan kering dan rasa haus
- Kulit dapat menjadi kering, jika terjadi dehidrasi
- Berat badan menurun dengan cepat
- Pada keadaan yang lebih berat dapat timbul keadaan ikterus dan gangguan
syaraf
Diagnosa banding
- Hepatitis dalam kehamilan
Pemeriksaan penunjang:
- Urine
- Darah rutin
- Fungsi hati
Konsultasi :
- Dokter ahli penyakit dalam
- Dokter ahli jiwa
- Dokter syaraf
Terapi
-
Penyulit
- bila ringan tidak ada komplikasi
- bila berat dehidrasi, dan gangguan hati
Lama perawatan
- ringan kurang lebih 7 hari
- berat sangat tergantung penyakit yang telah didapat
Pengertian
Preeklampsia adalah patologi kehamilan yang ditandai dengan TRIAS hipertensi,
edema dan proteinuria yang terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu sampai
segera setelah persalinan.
Eklampsia adalah kejang atau koma yang menyertai keadaan preeklampsia
Diagnosis
1. Preeklampsia ringan
- Tekanan darah : > 140/90 MmHg- < 170/110 mmHg
- Protein uria : < 5 gr/liter dalam 24 jam (+2)
- Edema
: lokal atau general
2. Preeklampsia berat
Disebut preeklampsia berat jika terdapat satu atau lebih keadaan berikut ini:
- tekanan darah sistolik > 170 mmHg
- Tekanan darah diastolik > 110 mmHG
Atau
- kenaikan tekanan sistolik > 60 mmHg
- Kenaikan tekanan diastolik > 30 mmHg
- Protein uria > 5 gr/l/24 jam atau + 4 dalam pemeriksaan kualitatif
- Oligouria < 500 ml/ 24 jam
- Nyeri kepala yang berat
- Edema yang masif
- Edema paru
- Gangguan visus dan cerebral
- Nyeri epigastrium/ nyeri juadran atas abdomen, muntah-muntah
- Terdapat syndrome HELLP(Haemolysis, Elevated Liver Enzymes and
Low platelet count)
Penunjang diagnosa
1. Pemeriksaan Lab protein urine
2. PDL
3. LFT
Jika serviks matang pecahkan ketuban dan induksi persalinan dengan oksitosin
atau prostaglndin
Jika serviks belum matang, lakukam pematangan dengan prostaglandin atau sectio
sesaria
ANTI KONVULSAN
-
MgSO4
Dosis pemeliharaan:
o Diasepam 40 mg dalam larutan RL 500 cc perinfus
o Jangan berikan dosis > 100mg / 24 jam.
PERSALINAN
Persalinan harus diusahakan segera setelah pasien stabil
o Periksa serviks, jika matang lakukan pecah ketuban dan induksi dengan oksitosin
atau prostaglndin
o Jika persalinan tidak bisa diharapkan dalam 12 jam lakukan seksio sesarea
o Jika DJJ < 100 atau > 180 X/ menit lakukan sectio sesarea
o Jika servik belum matang dan janin hidup lakukan secsio sesaria
o Jika janian mati atau terlalu kecil usahakan lahir pervaginam dengan matangkan
serviks dengan misoprostol, prostaglandin atau folly kateter
PERAWATAN PASCA PERSILANAN
o Anti konvulsi diteruskan sampai 24 jam setelah persalinan atau setelah kejang
o Teruskan antihipertensi jik tensi > 110 mmHg
o Pantau urin
o Pantau Vital sign per jam
PERDARAHAN ANTEPARTUM
Pengertian
Perdarahan pervaginam pada usia kehamilan 22 minggu atau lebih
Kriteria diagnosa
Anamnesis
Perdarahan pervaginam pada usia kehaimlan 22 minggu atau lebih
Timbunya perdarahan pervaginam secara spontan tanpa melakukan aktivitas atau akibat
trauma pada abdomen
Disertai nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus
Faktor perdisposisi
Riwayat solusio placenta
Perokok
Hipertensi
Multiparitas
Pemeriksaan
3. Periksa keadaan umum, tensi, nadi dan pernapasan
4. Periksa luar bagian terbawah janin belum/sudah masuk PAP, apakah ada kelainan
letak atau tidak
5. Inspikulo apakah perdarahan berasal dari ostium uteri atau dari kelainan seviks
atau dari vagina
6. Perabaan forniks hanya dikerjakan pada presentasi kepala
7. USG
Diagnosa banding
Solutio Placenta
Plasenta previa
SOLUSIO PLASENTA
Pengertian :
Terlepasnya plasenta yang letaknya normal dari fundus uteri/korpus uteri sebelum janin
lahir
Derajat solusio plasenta
4. Ringan
Perdarahan kurang dari 100-200 cc, uterus tidak tegang, belum ada tanda renjatan,
pelepasan placenta kurang dari 1/6 bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma
> 250 mg
5. Sedang
Perdarahan lebih dari 200 cc, uterus tegang, terdapat tanda pra renjatan, gawat
janin, atau janin telah mati, pelepasan plasenta sampai 2/3 bagian permukaan,
kadar fibrinogen plasma 120-250 mg%
6. Berat
Uterus tegangn dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan dan biasanya
janin sudah mati, pelepasan placenta sudah terjadi 2/3 bagian permukaan atau
seluruh bagian permukaaan
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah lengkap, CT, BT, Gol. Darah
CTG, Dopller
USG menilai letak plasenta
Konsultasi :
Spesialis anak
Spesialis penyakit dalam
Spesialis anestesi
Terapi
o Tidak terdapat Renjatan, usia kehamilan kurang dari 36 minggu atau TBJ
(tafsiran berat janin) kurang dari 2500mg
Solutio Plasenta Ringan :
1. Ekspektatif bila ada perbaikan (perdarahan berhenti kontraksi uterus tidak ada,
janin hidup)
1. Tirah baring
2. Atasi anemia
3. USG serial kalau memungkinkan
4. Tunggu persalinan spontan, aktif bila keadaan memburuk(perdarahan
berlangsung terus, kontraksi uterus terus berlangsung, dapat mengancam
ibu dan janin)
5. Partus pervaginam jika persalinan masih >6 jam
6. Sectio sesaria
Solutio Plasenta Sedang/berat
Resusitasi cairan
Atasi anemia
Partus pervaginam bila diperkirakan dapat berlangsung dalam 6 jam
Partus perabdominal jika mengancam ibu dan janin
Pada ibu:
Renjatan
Gagal ginjal akut
DIC
Atonia uterus / uterus kouvelaria
Pada janin
- Asfiksia
- BBLR
- RDS (respiratory Distress syndrome)
Lama perawatan
7 hari jika tidak terjadi komplikasi
PLASENTA PREVIA
Pengertian
Plasenta yang letaknya tidak normal sehingga menutupi sebagian atau seluruh permukaan
jalan lahir
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium darah lengkap, CT, BT, Gol. Darah
CTG, Dopller
USG menilai letak plasenta
Konsultasi :
Spesialis anak
Spesialis penyakit dalam
Standar Pelayanan Medis Obsgin
Spesialis anestesi
Terapi
Tidak terdapat Renjatan, usia kehamilan kurang dari 36 minggu atau TBJ (tafsiran
berat janin) kurang dari 2500mg
Jika perdarahan sedikit,
o dirawat sampai 38 minggu, mobilisasi bertahap. Jika ada kontraksi ditangani
seperti pasien dengan persalilana preterm. Berikan deksametason 5mg/12 jam IM,
4X
Perdarahan banyak
o Resusitasi janin
o Atasi anemia dengan transfusi
o PDMO (periksa dalam di kamar operasi) : plasenta previa : partus perabdominalis
o Jika tidak plasenta previa : partus pervaginam (amniotomi, oksitosin drip)
Tidak terdapat renjatan usia kehamilan > 37 minggu
PDMO : jika plasenta previa : partus perabdominal
Jika tidak : partus pervaginam
Terdapat renjatan
Atasi renjatan, resusitasi cairan, dan transfusi darah. Bila renjatan tidak teratasi
upayakan penyelamata yang optimal
Bila renjatan teratasi, pertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.
Perawatan
Pasien perlu segera dirawat
Penyulit
Pada ibu:
Renjatan
Gagal ginjal akut
DIC
Perdarahn pada implantasi uterus segmen bawah
Pada janin
- Asfiksia
- BBLR
- RDS (respiratory Distress syndrome)
Lama perawatan
7 hari jika tidak terjadi komplikasi
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Pemeriksaan
- Pucat dapat disertai tanda-tanda syok, tampak darah keluar pervaginam
terus-menerus
- Pemeriksaan obstetri mungkin kontraksi uterus lembek, uterus membesar,
bila ada atonia uteri. Bila konstraksi uterus baik, perdarahan mungkin dari
jalan lahir.
- USG
- Diwaspadai bila dalam keadaan berikut:
Penggunaan anestesi umum
Partus presipitatus
solusio plasenta
anemia
persalinan trumatis
uterus yang terlalu meregang (gemelli, hidramnion)
adanya cacat parut, tumor, anomali uterus
partus lama
grandemultipara
placenta previa
persalinan dengan pacuan
riwayat perdarahan pasca persalinan
10
Diagnosa banding:
Atonia uteri
Luka jalan lahir
Retensio plasenta
Gangguan pembekuan darah
Pemeriksaan penunjang
PDL, Gol darah
Terapi
Bila terjadi syok atasi syok dengan pemberian ciran atau transfusi, atasi
perdarahan, berikan O2.
Bila tidak ada syok atau keadaan umuj telah optimal segera mencari sebab
perdarahan
Atonia Uterus
o Masase uterus, brikan oksitosin, dan ergometrin IV, bila perbaikan atau
perdarahan berhenti oksitosin perinfus diteruskan
o Bila tidak ada perbaikan dilakukan kompresi bimanual, da kemudian
dipasang tampon, uterovaginal padat, kalau cara ini berhasil dipertahankan
selama 24 jam
o Laparotomi dilakukan jika perdarahan tetap terjadi > 200 cc/jam, atau
uterus tetap lembek, untuk meligasi a. uterina atau hipogastrik, bila tak
mungkin baru dilakukan histerektomi
Retensio plasenta
o Bila plasenta belum lahir lakukan manual plasenta dengan tarikan pada
talipusat/bimanual.
o Bila tak berhasil atau diperkirakan plasenta akreta maka dilakukan
kuretase
o Bila berhasil infus oksitosin diteruskan
Luka jalan lahir
Segera lakukan reparasi
Gangguan pembekuan darah
o Tentukan jenis kelainan darahnya, berikan transfusi plasma darah segar.
o Tranfusi komponen darah bisa dilakukan sesuai dengan kelainannya
Perawatan
Harus dilakukan perawatan, lama perawatan 6-7 hari
Penyulit
Syok ireversible, dan DIC
11
Kriteria diagnosa
Perdarahan berulang dan tetap
Kadang- kadang panas karena infeksi
Kadang ditemukan tanda syok
Pemerksaan obsteri : fundus masih tinggi, dan konstraksi uterus tiak baik
Pemeriksaan Ginekologi : uterus masih membesar, lembek dan nyeri tekan, kalau ada
infeksi, tampak perdarahan pervaginam. Mungkin teraba sisa plasenta pada kavum uteri
Diagnosa banding
Subinvolusio
Retensi sisa plasenta
Pemeriksaan penunjang
o PDL, Gol darah
o USG
Terapi
Perdarahan minimal cukup bedrest, uterotonika, kalau ada tanda infeksidiberi
antibiotik dan kalau anemia di transfusi darah
Perdarahan banyak, terus-menerus, transfusi darah, cairan, antibiotika,
kemudian kuretase
Dan bila tak berhasil lihat penatalaksanaan perdarahanpost partum karena
atonia uteri
Perawatan
Harus dirawat di RS
Penyulit
o Syok ireversible
o Amenoroe sekunder
Lama perawatan
Bila dapat diatasi 5-6 hari
Bila dilakukan tindakan operatif 7-10 hari
12
13
14
BEDAH CAESAR
Definisi
Suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada perut
dan dinding rahim dengansyrat dalam keadaan utuhserta berat janian diatas 500 gr
Jenis bedah caesar
Bedah cesar transperitonealis profunda klasik (korporal)
Bedah cesar transperitonealis profunda
Bedah caesar ekstraperitoneal (retroperitonealis)
Indikasi
Ibu
7. Panggul sempit absolut
8. Tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi
9. Stenosis servik/vagina
10. Plasenta previa
11. DKP (disporposi kepala dan panggul)
12. Ruptura uteri imminen
13. Perdarahan antepartum banyak olehkarena plasenta previa totalis atau letak
rendah
Janin
-
Kelainan letak
Gawat janin
Kelainan konginetal yang membuat persalinan pervaginam tidak memenuhi
syarat
Persiapan
Ditegakkan diagnosa
Informed consent
Pemeriksaan laboratorium : PDL, Gol darah
Pelaksanaan
o Pemilihan jenis anestesi
o Tentukan turunnya kepala
o Pemilihan jenis irisan abdominal
o Pemilihan incisi uteri berdasarkan insisi sebelumnya transversal atau klasik
o Tutup lapisan yang diinsisi
o Eksplorasi kavum peritonii dan pastikan tidak ada perdarahan atau cidera
15
ABORTUS
Pengertian:
Keluarnya hasil konsepsi sebelum berat janin mencapai 500 gr, atau umur
kehamilan kurang dari 20 minggu.
Klasifikasi
o Abortus imminens
o Abortus insipiens
o Abortus komplateus
o Abortus infeksius
o Missed abortion
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan ginekologis
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan USG, radiology jika diperlukan
Penanganan
o abortus Imminens
o Abortus insipien
14. Stimulasi dengan oksitosin 10 unit dlam 500 ml D5%
15. Bila pembukaan tidak lengkap lanjutkan dengan kuretase
16. Pasca curetase diberikan metilergotaminmaleat 3 X 1 tab dan antibiotika selama 5
hari
o Abortus kompletus
- tidak ada penanganan kusus
- Kontrol 1 minggu
16
o Abortus inkompletus
Bila keadaan umum baik tanpa perdaraha banyak lakukan kuretase terencana
Perdarahan banyak kuretase segera, sambil perbaikan KU
Pasca curetase diberikan metilergotaminmaleat 3 X 1 tab dan antibiotika selama 5
hari
o Abortus infeksiosa
Terapi suportif tergantung keadaan umum pasien
Antibiotika satndart : ampicillin 3X 1gr IV selama 3-5 hari, Gentamisin 2 X
80 mg, Metronidasol 2X1 gr, atau AB sesuai hasil kultur
Kuretase dilakukan jika temperatur tubuh telah normal
Bila dalam 7 hari temperatur tidak turun kurtase tetap dilakukan untuk
menghilangkan sumber infeksi
o Missed abortion
Definisi :
Apabila janin yang telah mati bertahan didalam rahim selam 2 bulan atau
lebih
35.
Penanganan :
Pemeriksaan laboratorium : PDL, CT/ BT, fibrinogen
Bila hemostasis normal :
Kehamilan > 12 Minggu diberikan estradiol bensoat 2 X 20 mg IM selama 20\
hari, dipasang laminaria 24 jam, dilanjutkan drip oksitosin.
Bila hemostasis ada kelainan
Tranfusi darah segar sampai kadar fibrinogen > 120 mg%
Dilatasi dan kuretase dilakukan setelah hemostasis diperbaiki
17
KEHAMILAN EKTOPIK
Pengertian
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi dan
tumbuh diluar endometrium kavum uteri.
Kriteria diagnosa.
36.
Amenorae atau terlambat menstruasi
37.
Timbul sinkope dan gejala abdomen akutum
38.
Nyeri perut, terutama unilateral
39.
Perdarahan vagina atau spoting
40.
Gejala tidak spesifk lainnya : mual, muntah, gejala kehimaln lainnya
Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda syok:
- Hipotensi
- Takhikardi
- Akral dingin
- Pucat/anemis
Abdomen akutum
Perut tegang bagian bawah
Nyeri tekan, nyeri ketok, dan nyeri tekan lepas.
Pemeriksaan ginekologi
o Serviks teraba lunak, nyeri dan nyeri goyang
o Kavum dauglasi menonjol karena terisi darah
o Korpus uteri sedikit membesar atau normal
Pemeriksaan penunjang
17. Laboratorium : PDL, PP tes (Test kehamilan)
18. USG
19. Pemeriksaan kuldosintesis untuk mengetahui adanya darah dalam kavum douglasi
Penatalaksanaan umum
Segera bawa ke RS
Transfusi darah dan pemberian cairan untuk mengatasi syok dan mengoreksi
anemia
Operasi segera dilakukan setelah diagnosa ditegakkan untuk menghentikan
perdarahan
Penyulit
Standar Pelayanan Medis Obsgin
18
Pemeriksaan penujang
PDL
Tes Kehamilan
USG
PA
Terapi
Pembedahan kistektomi, jika ada jaringan yang masih utuh. Ooforektomi atau
salpingoooforektomi unilateral. Salpingoooforektomi bilateral bila ditemukan
tumor pad kedua ovarium, pada usia muda uterus dapat ditinggalkan dan dengan
rencana substitusi hormonal. Dilakukan frozen section bila diperlukan
Perawatan Rumah sakit
o Bila perlu perbaikan keadaan umum
o Keadaan kegawatan
o Pasien sudah siap rencana operasi
Penyulit
19
MIOMA UTERI
Pengertian
Suatu tumor jinak lapisan miometrium rahim dengan sifat
Konsistensi padat kenyal
Berbatas tegas dan mempunyai pseudokapsul
Tidak nyeri
Bisa soliter atau multiple
Lokasi tumor
Submukosa
Intramural
Subserosa
Intraligamenter
Bertangkai (pedunculated)
Parasitk (wandering myoma)
Kriteria diagnosa
Pembesaran uterus
Gejala klinis
Mungkin tanpa gejala atau timbul gejala berupa rasa penuh di perut atau berat
pada bagian bawah perut, teraba benjulan padat kenyal diperut bawah
Gangguan haid atau perdarahan abnormal uterus berupa menoragi, metroragi
Akibat penekanan tumor : disuria, polakis uria, retensio urine. Overflow
incontinent, konstipasi, odem tungkai, varises
Pemeriksaa
Palpasi abdomen dadapatkan tumor didaerah atas sympisis atau abdomen bagian bawah
dengan konsistensi padat, kenyal, tidak nyeri, berbatas jelas, modah digerakkan (jika
tidak terjadi perlengketan)
Diagnosa banding :
- Kehamilan
- Neoplasma ovarium
- Endometriosis
- Kanker usus
- Kelainan bawaan uterus
- Tumor padat rongga pelvis non gynekologis
20
Pemeriksaan penunjang
20. Dilatasi dan kuretase bertinkat pada penderita disertai dengan perdarahan untuk
mentingkirkan patologi lain pada endometrium (hiperplasia endometrium atau
adenokarsinoma endometrium)
21. USG
22. PA
Terapi
41.
Observasi : bila ukuran uterus sama atau kurang dari ukuran uterus pada
kehamilan 12 minggu tanpa disertai penyulit lain, pengawasan dilakukan tiap 3
bulan sekali, apabila terjadi pembesaran atau komplikasi dipertimbangkan
operasi.
42.
Bila disertai keluhan / komplikasi perdarahan :
43.
Koreksi anemia dengan trnasfusi sampai Hb > 10 gr %
44.
Kuretase untuk menghentikan perdarahan dan untuk pemeriksaan patologi
anatomi untuk menyingkirkan kemungkinan keganasan
45.
Jika tidak ditemukan keganasan : umur kurang dari 35 dan masih
menginginkan anak dilakukan terapi konservativ, bila gagal dipertimbangkan
terapi operatif. Bila lebih dari 35 tahun dan jumlah anak lebih dari 2 dilakukan
tindakan operatif.
Miomektomi
Dilakukan bila fungsi reproduksi diperlukan dan secara teknis memungkinkan
Histerektomi:
Fungsi reproduksi tidak diperlukan
Pertumbuhan tumor sangat cepat
Bila terjadi perdarahan yang membahayakan penderita (tindakan hemostasis)
Keadaan khusus:
Mioma pendekulating atau mioma wandering selalu dilakukan tindakan operatif
Mioma dengan infertilits penanganannya tergantung penyebab infertilitas yang
lain
Mioma dengan kehamilan penangnannya tergantung hasil evaluasi setelah
persalinan atau dilakukan operasi pada masa kehamilan jika terjadi komplikasi
akut.
Mioma pada wanita menopause akan mengalami regresi tetapi bila terjadi
pembesaran perlu dilakukan tindakan segera.
Perawatan di rumah sakit
Dirawat jika terjadi perdarahan hebat/ anemia gravis atau bila direncanakan tindakan
pembedahan
Penyulit
21
Perdarahan
Anemia
Infeksi
Perlengketan pasca miomektomi
Torsi pada yang bertangkai
Degenerasi merah sampai nekrotik
Degenerasi ganas (miosarcoma)
Infertilitas
Lama perawatan
o 2 hari paska kuretase
o 7 hari pasca miomektomi atau histerektomi
22
MOLA HIDATIDOSA
Pengertian
Adalah suatu neoplasma jinak dari tropoblas, dimana terjadi kegagalan
pembentukan plasentan atau fetus, denganterjadinya villi yang menggelembung
sehingga menerupai bentukan seperti buah anggur
Kriteria diagnostik
Gambaran klinik
Pembesaran uterus melebihi usia kehamilan
Perdarahan pervaginam/gelembung mola
Gejala toksemia pada trimester I-II
Tirotoksikosis
Emboli paru
Diagnosa banding
Abortus
Kehamilan
Kehamilan ganda
Kehamilan dengan mioma
Pemriksaan penunjang
o T3-T4, bila ada gejala tirotoksikosis
o Foto thoraks
o HCG urin atau serum
o USG : terlihat gambaran badai salju / gelembung mola
o Uji sonde menurut hanifa : sondemasuk tanpa tahanan dan dapat diputar 360
derajat
o Biopsi acosta sison: masukkan tang tampon kedalam kavum uterus
o PA
Penatalaksanaan :
Pada prinsipnya ada 2 hal yaitu
- Evakuasi mola
- Pengawasan lanjut
Evakuasi Mola
23
24