Sie sind auf Seite 1von 58

ASUHAN

KEPERAWATAN
APPENDICITIS NN. R
Oleh kelompok : VI

Pendahuluan

Appendisitis adalah peradangan dari appendik veriformis


dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling
sering ( arief Mansjoer, dkk. 2000)

Appendicitis adalah merupakan penyakit bedah minor


yang paling sering terjadi. Walaupun appendicitis dapat
terjadi pada setiap usia, namun yang paling sering pada
usia dewasa muda, sebelum era antibiotik, mortalitas
penyakit ini tinggi.

Appendicitis adalah penyebab paling umum inflamasi akut


kuadran kanan bawah rongga abdomen. Penyebab paling
umum untuk bedah abdomen darurat (smeltzer, 2001)

Etiologi

Menurut Syamsu Hidayat, 2004 :

Fekalit atau massa fekal padat karena


konsumsi diet rendah serat
Tumor appendiks
Cacing ascaris
Erosi mukosa appendiks karena parasit E.
Histolytica
Hiperplasia jaringan limfe

Menurut Mansjoer, 2000 :

Hiperplasia folikel limfoid


Fekalit
Benda asing
Striktur karena fibrosis akibat peradangan
sebelumnya
neoplasma

Menurut Markum, 1996 :

Fekalit
Parasit
Hiperplasia lipfoid
Stenosis fibrosis akibat radang sebelumnya
Tumor karsinoid

P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I

Klasifikasi

Apendiks retrosekal retroperitoneal


Apendiks terletak di rongga pelvis

Manifestasi Klinis

Nyeri kuadran kanan bawah dan


biasanya demam ringan
Mual muntah
Anoreksia, malaise
Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney
Spasme otot
Konstipasi, diare

Komplikasi

Perforasi appendiks yang dapat


berkembang menjadi peritonitis atau
abses appendiks
Tromboplebitis supuratif
Abses subrenikus
Obstruksi intestinal

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan radiologi pada foto tidak
dapat menolong untuk menegakkan
diagnosa apendisitis akut, kecuali bila
terjadi peritonitis, tapi kadang kala dapat
ditemukan gambaran sebagai berikut:
Adanya sedikit fluid level disebabkan
karena adanya udara dan cairan. Kadang
ada fecolit (sumbatan). pada keadaan
perforasi ditemukan adanya udara bebas
dalam diafragma.

Laboratorium
Pemeriksaan darah : lekosit ringan umumnya pada
apendisitis sederhana lebih dari 13000/mm3 umumnya
pada apendisitis perforasi. Tidak adanya lekositosis tidak
menyingkirkan apendisitis. Hitung jenis: terdapat
pergeseran ke kiri. Pemeriksaan urin : sediment dapat
normal atau terdapat lekosit dan eritrosit lebih dari
normal bila apendiks yang meradang menempel pada
ureter atau vesika. Pemeriksaan laboratorium Leukosit
meningkat sebagai respon fisiologis untuk melindungi
tubuh terhadap mikroorganisme yang menyerang.
Pada apendisitis akut dan perforasi akan terjadi
lekositosis yang lebih tinggi lagi. Hb (hemoglobin)
nampak normal. Laju endap darah (LED) meningkat
pada keadaan apendisitis infiltrat. Urine rutin penting
untuk melihat apa ada infeksi pada ginjal.

Penatalaksanaan

Pembedahan diindikasikan bila diagnosa


appendisitis telah ditegakkan
Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai
pembedahan dilakukan
Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan
Appendiktomi dilakukan sesegera mungkin
untuk menurunkan resiko perforasi
Appendiktomi dapat dilakukan dibawah anastesi
umum atau spinal dengan insisi abdomen
bawah atau dengan laparoskopi

PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN
klien Nama
:Ny.R
Umur
:16 th
jenis kelamin
:
status perkawinan
:Belum Menikah
agama
:islam
suku/bangsa
:Padang
pendidikan
:SMA
pekerjaan
:IOT

LANJUTAN

Dx Medis
: App
Ruang rawat : RPB_B
Tgl masuk
: 26-JANUARI-2012
Alamat
: PANDAN SARI
nomor register :45.98.72

keluhan utama:sakit di bagian


perut kanan bagian bawah
,kadang-kadang menjalar ke kaki
Riwayat perjalanan penyaki
Ny.R sudah merencakan sakit perut
bagian kanan bawah sejak kelas 3
SMP,tetapi hanya di biarkan saja,
sampai 3 hari sebelum mamsuk ke
RS,Ny.R tidak bisa jalan & hannya
memeriksakan diri ke Dr umum
biasa ,setelah 5 orng dokter
mengatakan bahwa itu usus
buntu,baru Ny R mau di rujuk ke Rs

Riwayat kesehatan masa lalu


dulunya Ny R jika sakit hnanya sakit demam biasa
Ny,R tidak bisa makan makanan yang mangan
dung pengawet

Riwayat keluarga :
Kelurga NY R tidak ada yang menderita penyakit
keturunan.
(kanker,hipertensi,DM)

Genogram keluarga

Keterangan
Laki-laki
Perempan
meninggal

Tingga serumah
klien

Pola kebiasaan sehari-hari

Sebelum sakit
Pola nutrisi :dulu os suka makan
makanan
yang pedas.
Pola minum :minum 8 gelas/hari
Pola eliminasi :BAB 2 x sehari, BAK 5x
sehari
Aktivitas
:sekolah
Pola istirahat :tidur dan jam 10 malam
bangun jam 6 pagi
Personal higine :mandi 2 x atau 3 x
sehari

Selama sakit

Pola nutrisa :os mengeluhkan tidak nafsu


makan
Pemenuhan cairan :infus RL 20
tts/i.minum air putih 500 cc/ hari.
Pola aktivitas :hari pertama sampai post
operasi bedress total ,hari ke 3 sudah
bisa berjalan.
Pola istirahat :tidur dari jam
20.00
terbangun sebentar dan tidur lagi
bangun jam 07.00

Personal higine :di sekah 2 x


sehari(pagi dan
sore)
rekreasi
: ngobrol bersama
keluarga dan famili
yg
datang
menjenguk

Riwayat psikososial

Persepsi pasien terhadap penyakitnya

Pasien menerima akan ke adaan pasiennya dan akan terus


semangat agar lekas sembuh.

Konsep diri
1) Citra tubuh
Nn R mengatakan keadaan penyakitnya dan akan terus
semangat agar lekas sembuh

2)

Peran diri
selama sakit tugas Nn. R sebagai pelajar, anak
perempuan dan kakak dari seorang 1 orang adik
terbengkalai,semua tidak berjalan dengan baik

5) Identitas diri
Sebagai anak ke dua dari tiga bersaudara
dan seorang pelajar SMA N 1 manyak paed
4) Ideal diri
Ingin segera sembuh dan beraktifitas seperti
biasa lagi
5) Harga diri
Tetap merasa dirinya sakit biasa
c. Mekanisme koping
Berdoa berusaha agar di beri kesembuhan
dan tenaga oleh ALLAH

7. Riwayat spiritual
Agama islam (shalat 5 waktu, puasa,
beredekah)

8. Hubungan pasien dan keluarga


Sangat harmonis os sangat dekat dengan
ibunya
9. hubungan pasien dengan tim medis
Sangat komperatif dengan perawat dan dokter

C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Lelah
Tingkat kesadaran
Konpis mentis
Nilai GCS: V5 E4 M6
Vital sign
Tekanan darah : 130/100 MmHg
Respirasi : 28 X/Menit
Denyut nadi : 85 X/menit
Temp : 38,9 0C
Tinggi badan : 155 Cm
Berat badan : 41 Kg

Inspeksi
Rambut
Kepala
Wajah
Mata
Hidung

:
:
:
:

: lurus, warna pipang


simetris
lonjong
sipit/kecil
mancung

PALPASI
Rambut
:tektur lembut
Kepala
:tidak ada benjolan
Wajah
: tidak ada nyeri tekan
Mata
:tidak ada nyeri tekan
Hidung
: tidak ada nyeri tekan
Telinga
: tidak ada nyeri tekan
Mulut
: tidak ada nyeri tekan
Leher
: tidak ada nyeri tekan
Thorak
:takthil primitus kiri + kanan +
Abdomen
: tidak ada nyeri tekan kecuali
nyeri
tekan di bekas insisi
Genetalia
:Ext superior
: tidak ada nyeri tekan
Ext inferior
: tidak ada nyeri tekan

2. Refleks Achiles : 2+
3. lain-lain
: refleks plantar = 2+
9. Auskultasi
Thorak
: Paru-paru = vesikular
Abdomen
: Peristaltik usus = 10 x

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium : tanggal 26.01.2012


Hb
= 11,8 9/100 ml
Ht
= 33,9 %
Leukosit = 6,200 /ul x 103 pritein
= (-)
BSR = 20 mm/h
billirubin = (-)
Trombosit = 232000 /ul x 103 reduksi = (-)
bledding time = 2+ 0,2
clotting time = 10 + 15

TERAPI MEDIS
- Infus RL 20 +/5
- Injeksi cefotaxime = 1 gr
Injeksi kalnex = 1 ampul /
12 jam
Injeksi ketorolax = 1 kali /
12 jam

Data subjektif

Data objektif

Tempat bekas anastesi terlihat


merah dan nyeri jika ditekan

Nn.R mengatakan nyeri pada bagian


yang di anastesi

Porsi diet yang disediakan tidak


dimakan

Nn.R mengatakan tidak selera makan

Terlihat belum memakai baju

Nn.R mengatakan belum di sekah

TTV

Nn.R mengatakan sama sekali tidak


mau makan nasi,hanya makan roti.

TD

: 130/100 mmhg

RR

: 28 x/i

Nadi : 85x/i
Temp : 38,9 c

Identifikasi Data

Analisa data
Diagnosa 1
Data
DS :
Nn.R mengatakan nyeri pada
tempat anastesi
Nn.R
mengatakan
susah
untuk duduk
DO :
Daerah
tempat
anastesi
terlihat merah dan nyeri jika
ditekan
Karakteristik nyeri : Ringan
Skala nyeri 2
TTV :
TD : 130/110 mmhg
RR : 28x/i
P : 85x/i
T : 38,9 c

Etiologi

Masalah

Bekas Anastesi

Nyeri

Diagnosa 2
Data
DS :
Nn.R mengatakan tidak
nafsu makan
ibu Nn.R mengatakan
Nn.R tidak mau makan
,Nn.R hanya mau makan
roti
DO :
diet yang disediakan
tidak dimakan
BB sebelum masuk rs 42
kg
BB hari ke 3 post op 41 kg
BB hari ke 4 post op 40 kg

Etiologi

Masalah

Tidak nafsu
makan

Perubahan pola
nutrisi

Diagnosa 3
Data
DS : Nn.R belum ada
di sekah sejak
sehabis di operasi
Nn.R mengatakan
dikamar mandi tidak
ada air
DO : Nn.R belum
memakai pakaian
Wajah Nn.R terlihat
berminyak
Nn.R susah untuk
mendapatkan air

Etiologi

Masalah

Hambatan lingkungan Defisit Perawatan Diri


air

Prioritas masalah &


diagnosa keperawatan
Nyeri b/d bekas
Diagnosa
Keperawatan
anastesi
spinal
2. Perubahan Pola
Nutrisi b/d tidak
nafsu makan
3. Defisit Perawatan
Diri b/d
hambatan
lingkungan
1.

Prioritas Masalah
1.
2.

3.

Nyeri
Perubahan Pola
Nutrisi
Defisit Perawatan
Diri

Rencana Keperawatan
N
o

Diagnosa
keperawata
n

1 Nyeri b/d
Bekas
anastesi
spinal

Tujuan & KH

Intervensi

Rasional

Dalam waktu
20 menit
nyeri yang
dirasakan
Nn.R dapat
menghilang

1. Berikan informasi
yang akurat untuk
mengurangi rasa
nyeri
2. Ajarkan tindakan
penurunan nyeri
non infasif
stimulasi kutan
3. Bantu NN.r untuk
mengidentifikasi
tingkat nyeri
4. Hadir di dekat
pasien untuk
memenuhi
kebutuhan rasa
nyaman dan
aktifitas lain

1. Dengan
mendapatkan
informasi
yang
akurat,pasien
dan keluarga
menjadi
tenang.
2. Dengan
pengelolaan
nyeri metode
invasif
stimulasi
kutan dapat
menurunkan
rasa nyeri
3. Dengan
membantu
mengidentifik

K/H : Nn.R
tidak
mengeluh
sakti lagi di
bagian bekas
anastesi

Dx 2
Perubahan pola nutrisi b/d tidak
nafsu makan
Tujuan : Setelah dilakukan askep 3x
24 jam diharapkan pasien dapat
mempertahankan BB normal .
K/H : Nafsu makan meningkat ,pasien
dapat menghabiskan diet
diberikan ,BB konsisten

Intervensi & Rasional


1.

2.

3.

4.

Kaji sejauh mana


keakuratan nutrisi
klien
Timbang BB sesuai
indikasi
Beri makanan sedikit
tetapi sering
Berikan penkes tentang
pentingnya nutrisi bagi
penyembuhan luka
pasca operasi.

1.

2.

3.

4.

Menganalisa penyebab
melaksanakan intervensi
Mengevaluasi keefektifan
secara diet
Tidak memberi rasa
bosan dan pemasukan
nutrisi dapat ditingkatkan
Dengan diberikan nya
pendidikan tentang
nutrisi pasien tau dan
mengerti masalah asupan
nutrisi yang harus dia
penuhi untuk proses
penyembuhan lukanya.

Dx.3
Defisit perawatan diri b/d hambatan
lingkungan
Tujuan : Setelah dilakukan askep
2x24 jam diharapkan klien mampu
merawat diri sendiri
K/H : Klien tampak segar ,wangi
bersih dan terbebas dari kuman
infeksi

Intervensi dan Rasional


Intervensi
1.

2.

3.

4.

Ajarkan keluarga cara


menyekah pasien
Melindungi pasien dari
kuman-kuman dan
pasien menjadi nyaman
Agar klien dan keluarga
termotivasi utuk
menjaga kebersihan diri
Klien merasa nyaman
dengan tenun yang
bersih serta mencegah
infeksi

Rasional
1.
1.
2.
2.

3.
3.

4.
4.

Agar badan pasien menjadi segar


Melindungi pasien dari kumankuman dan pasien menjadi
nyaman
Agar klien dan keluarga
termotivasi umtuk menjaga
kebersihan diri
Klien merasa nyaman dengan
tenun yang di pakai

Nng No Dx
dida
pat
kan
o

Implementasi

Evaluasi

1.Memberikan
informasi yang akurat
untuk menguasai rasa

S = Nn. R mengatakan
ia sakarang benarbenar yakin bahwa

1.

No

No Dx Kep

Implementasi

Evaluasi

hangat-hangat kuku,
lalu di kompres pada
bagian bekas anastesi.
3.Membantu Nn.R
untuk mengidentifikasi
tingkat
nyeri,karakteristik
nyeri

TTV= TD =
120/80
P = 80 x/I
RR = 20 x/I
T = 38,9 C

4.Hadir di dekat
pasien untuk
memenuhi kebutuhan
rasa nyaman dan
aktivitas lain

P : intervensi
dilanjutkan
anjurkan
merendam kaki di
air hangat

5.Kolaborasi dengan
tim medis untuk
pemberian obat

A : Masalah nyeri
teratasi sebagian

No

No Dx Kep

Implementasi

Evaluasi

2.

2.

1.Mengkaji sejauh
mana keadekuatan
nutrisi klien
2. Menimbang BB
sesuai indikasi
3.Memberi makanan
sedikit tapi sering
4. Memberikan
penkes tentang
pentingnya nutrisi
bagi penyembuhan
luka pasca operasi
-Dengan makan
makanan yg banyak
mengandung
protein,seperti putih
telur,tahu,tempe,ika
n

S : Nn.R
mengatakan
dia malas
makan,meskipu
n sudah banyak
diberi
makan.Nn.R
hanya selera
makan roti
O : diet yang
disediakan
tidak pernah
habis.
BB Hari 1:
42kg

No

3.

No Dx Kep

3.

Implementasi

1.Mengajarkan
keluarga cara
menyekah
pasien
2.
Menganjurkan
pasien untuk
ganti baju

Evaluasi
A : maslah perubahan
pola nutrisi belum
teratasi
P: intervensi
dilanjutkan
timbang BB
Anjurkan makan
sedikit tetapi sering
timbang BB
Anjurkan makan
sedikit tetapi sering
S : pasien & keluarga
mengerti tentang
kebersihan diri yang
sudah di jelaskan
Karena air sudah ada
Nn.R sudah disekah

No

No Dx Kep

Implementasi

Evaluasi

3. Memberikan
penkes pada pasien &
keluarga tentang
pentingnya
kebersihan diri
-mandi minimal
sehari 2x
-Sikat gigi 2x sehari
-Ganti pakaian
4. Membersihkan &
mengatur posisi klien

O : pasien sudah
rapi,wangi,bersih
A : masalah
teratasi
P : intervensi
dihentikan

Perencanaan Keperawatan
Nama Klien : Nn.R
Usia
:16thn
Hari/Tgl
:Rabu 01 feb 2012

NO

Dx Kep

Implementa
si

Evaluasi

Dx 1

1.Menanyakan
kembali kepada
klien tentang
informasi yang
sudah
disampaikan
mengenai nyeri
yang
disampaikan .
2.Mengajar kan
tindakan
penurunan
nyeri non
invasif simultan

S -Nn R
Mengatakan
masih
mengingat sakit
yang di rasakan
karena anastesi
dan bekas infus
-Nn R dan
keluarga
mengerti cara
mengkompres
dingin pada
area yang
nyeri.

Dx 1

3.Hadir
Didekat klien
untuk mengajar
kan /
membantu
mobilisasi

-Nn R
Mengatakan
pungung nya
tidak sakit
lagi ,jadi Nn R
bisa duduk.
O-Nn R dan
keluarga
tampak
mengerti
-Nn R dan
keluarga dapat
mendemonstra
sikan ulang
cara.

Dx 1

-Tempat bekas
anastesi dan
infus tidak
merah lagi
- TD : 110/70
RR :80 x/I
p :20x/I
T 37,2
A-Masalah
teratasi
P-Intervensi
dihentikan

Perencanaan keperawatan
Nama klien : Nn R
Umur
: 16thn
Hari /tgl
: Rabu 01 januari 2012

No

No dx kep

Implementasi

Evaluasi

1.Mengkaji
ulang sejauh
mana
keadekuatan
nutrisi klien.
2.M enimbang
BB hari ke 3
BB=40kg
3.Menganjurkan
makan sedikit
tapi sering.

S-Nn R
Mengatakan ia
sudah mau
makan nasi
sedikit.
O-Diet yang
diberikan hanya
bsetengah yang
dihabiskan
BB=40kg,

Nn R terlihat
hanya sering
makan
roti,biskuit.
A-Masalah
belum teratasi
P-Intervensi
dihentikan,pasi
en pulang.

Perencanaan keperawatan
Nama Klien : Nn R
Umur : 16thn
Hati/tgl : Rabu 01 februari 2012

No

No dx kep

Implementasi

Evaluasi

1.Mengajarkan
pasien mandi
sendiri
2.Menganjurkan
untuk
mengganti
lakken
3.Mengingatkan
kembali
tentang penting
nya menjaga
kebersihan diri

S-Nn R
Mengatakan
sudah disekah
tetapi belum
mandi
O-Nn R Terlihat
segar,wangi
A-Masalah
teratasi
P-Intervensi di
hentikan

Perencanaan Keperawatan
Nama Klien :16thn
Hari/tgl
:Kamis 02 februari 2012
No

No dx kep

Implementasi

Evaluasi

1.Menanyakan
kembali pada
klien tentang
informasi yang
sudah
disampaikan
mengenai nyeri
yang dirasakan
2.Mengajarkan
tindakan
penurunan
nyeri non
invasif simultan
kutan yang laen
misal nya
masase pada
bagian yang
sakit /yang

S-Nn R
Mengatakan
masih
mengingat
bahwa sakit
yang di rasakan
adalah karena
anastesi
-Nn R dan
keluarga
mengerti cara
memasase
bagian yang
sakit
-Nn R
mengatakan
punggungnya
tidak sakit lagi

3.Hadir didekat
pasien untuk
mengajarkan /
membzntu
mobilisasi

0-Nn R Dan
keluarga
tampak
mengerti
-Nn R dan
keluarga dapat
mendemonstra
sikan cara
memasase
yang baik
-Tempat tempat
anastesi sudah
tidak merah
dan tidak nyeri
jika ditekan
-TD : 110/70
mmhg
P : 78X/i

A-Masalah
teratasi
P-Intervensi di
hentikan,pasien
pulang

Perencanaan Keperawatan
Nama Klien : Nn R
Umur
: 16thn
Hari/tgl
:02 februari 2012

No

Dx kep

Implementasi

Evaluasi

1.Mengkaji
ulang sejauh
mana
keadekuatan
nutrisi klien
2.Menimbang
BB Hari ke 4 BB
40kg
3.Menganjurkan
makan
makanan
sedikit tetapi
sering
4.Memberikan
penkes tentang
nutrisi post
oprasi dan cara
perawatan luka

S-Nn R
Mengatakan ia
sudah mau
makan nasi dan
banyak
konsumsi
sayuran dan
buah buahan
-Nn R
Mengatakan
mengerti
tentang penkes
yang diberikan
O-Porsi makan
yang
disediakan
habis BB 40kg
A-Masah

1.Meningkatkan
konsumsi
makanan tinggi
protein
Misal nya :
putih
telur,kacang
kacang
an,tempe,tahu,
sayur dan
buah2an
2.Batasi
aktivitas
,jangan
bekerja/menga
ngkat barang
barang yang
berat dngan

3.Merawat luka
harus lembab
,jika ingin ganti
perban/balutan,
jika ada bidan
tedekat,pergi
kebidan atau
kepuskesmas
terdekat

Perencanaan Keperawatan
Nama Klien : Nn R
Umur
:16thn
Hari/tanggal :kamis 20 februari 2012

No

Dx kep

Implementasi

Evaluasi

1.Mengingatkan
Nn R untuk
mandi sebelum
pulang ,agar
segar
2.Menganjurkan
untuk
mengganti
pakaian
3.Mengingatkan
lagi untuk tetap
menjaga
kebersihan diri
dirumah

S-Nn R
Mengatakan
tadi pagi sudah
di sekah oleh
ibunya
-Nn R
mengatakan
dirumah nanti
akan tetap rajin
mandi agar
terjaga
kebersihan
dirinya,
O-Nn R Tampak
sudah bersih
dan
wangi,sudah
mengganti

A-Masalah
teratasi
P-Intervensi
dilanjut kan

Das könnte Ihnen auch gefallen