Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
29562/PP/MVII/13/2011
Jenis Pajak
Masa Pajak
Pokok Sengketa
: Koreksi Dasar Pengenaan Pajak Masa Pajak Januari sampai dengan Desember
2006 dengan pokok sengketa sebagai berikut:
Koreksi Technical Fee sebesar Rp.117.669.554,00
Koreksi Guarantee Fee sebesar Rp.357.094.373,00
Jumlah
Rp.474.763.927,00
: bahwa menurut Pemeriksa, koreksi atas Technical Fee belum dipungut Pajak
Penghasilan Pasal 26 yaitu sebesar:
Uraian
Technical Fee
Objek
(Rp)
117.669.554,00
Tarif
10%
PPh Terutang
(Rp)
11.766.955,00
Dasar Hukum
bahwa Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan telah
beberapa kali Nomor 17 Tahun 2000 mengatur antara lain:
Pasal 26 ayat (1) huruf d
Atas penghasilan tersebut di bawah ini, dengan nama dan dalam bentuk apapun,
yang dibayarkan atau yang terutang oleh badan pemerintah, subyek pajak dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan
luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak luar negeri selain badan usaha tetap di
Indonesia, dipotong pajak sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto oleh
pihak yang wajib membayarkan: imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan
kegiatan;
bahwa persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Jepang
tentang Penghindaran Pajak Berganda dan Pencegahan Pengelakan Pajak yang
berhubungan dengan pajak-pajak atas pendapatan:
Pasal 3 ayat (2)
Berdasarkan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), tidak diatur secara tegas istilahistilah yang tidak dirumuskan dalam perjanjian tersebut maka akan diberlakukan
undang-undang pajak di negara itu dalam hal ini Negara Indonesia;
Pasal 12 ayat (2)
Berdasarkan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), atas penghasilan Wajib Pajak
Luar Negeri sehubungan dengan penghasilan tersebut maka dikenakan Pajak
Penghasilan 10% dari jumlah kotor royalti;
Pasal 12 ayat (3)
Istilah royalti yang digunakan pasal ini berarti segala bentuk pembayaran yang
diterima sebagai balas jasa atas penggunaan, atau hak menggunakan setiap hak
cipta kesusasteraan, kesenian, atau karya ilmiah termasuk salah satunya adalah
penggunaan atau hak menggunakan ilmu pengetahuan atau keterangan mengenai
pengalaman dibidang industri, perdagangan atau ilmu pengetahuan;
bahwa berdasarkan peraturan tersebut di atas maka Terbanding setuju dengan
koreksi Pemeriksa atas Technical Fee yang dapat diperhitungkan sebesar
Rp.117.669.554,00 dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar 10%. Menurut
Terbanding koreksi Pemeriksa sudah benar dan sudah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
Menurut Pemohon
: bahwa
berdasarkan
Laporan
Pemeriksaan
Pajak
Nomor
:
LAP428/WPJ.07/KP.0305/2008 tanggal - Juni 2008, Terbanding telah melakukukan
pengujian yang bersumber dari Surat Pemberitahuan Tahunan, perjanjian/kontrak,
hutang lain-lain, pembebanan biaya di laba rugi (equalisasi ke Pajak Penghasilan
Badan) dan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (tax treaty) diketahui terdapat
objek Pajak Penghasilan Pasal 26 berupa Technical fee sebesar Rp.117.669.554,00
yang belum dikenakan pajak dengan tarif 10% berdasarkan Tax Treaty Indonesia
Jepang;
bahwa menurut Pemohon Banding, Technical Fee yang dibayarkan merupakan
pembayaran atas pengawasan kualitas produk yang dihasilkan dan bantuan
pelatihan peggunaan mesin yang diberikan oleh Sumitomo Electric Wintec, Inc
berdasarkan perjanjian Technical Assistance Agreement dan penggunaan teknologi
Sumitomo Electric Wintec, Inc, Pemohon Banding telah dikenakan biaya royalty
sebesar 1,5% sebagaimana Technical Assistance Agreement;
bahwa dalam agreement dinyatakan hal-hal sebagai berikut :
-
Articles 1 Definition
1.2 Know-How shall mean the technical information, know how, data, processes
detailed drawings and spesification, manufacturing processes, production control
system and techniques, quality and inspection standards, engineering and
manufacturing, drawings, analysis of materials and reports, relating to, or useful
to for the production or manufacture of Contract Product which WIN (a) owns or
controls and (b) uses ini its commercial production of Contract Products as of the
date of hereof and to which it has as of the date hereof the right to grant licenses
and rights as provided herein including, without limitation, technologies for/in
relation with:
1) Production of Contract Products;
2) Installation, operation and maintenance of machinery and/or equipment used
to manufacture Contract Products;
3) Quality control and production control of Control Products;
4) Cost reduction and productivity improvement of Contract Products;
5) Automation ad computerization on production of Contract Products;
: bahwa menurut Pemeriksa, koreksi atas Guarantee Fee belum dipungut Pajak
Penghasilan Pasal 26 yaitu sebesar:
Uraian
Guarantee Fee
Objek
(Rp)
357.094.373,00
Tarif
20%
PPh Terutang
(Rp)
71.418.875,00
Dasar Hukum
bahwa Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan telah
beberapa kali Nomor 17 Tahun 2000 mengatur antara lain:
Pasal 26 ayat (1) huruf d
Atas penghasilan tersebut di bawah ini, dengan nama dan dalam bentuk apapun,
yang dibayarkan atau yang terutang oleh badan pemerintah, subyek pajak dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan
luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak luar negeri selain badan usaha tetap di
Indonesia, dipotong pajak sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto oleh
pihak yang wajib membayarkan: imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan
kegiatan;
bahwa persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Jepang
tentang Penghindaran Pajak Berganda dan Pencegahan Pengelakan Pajak yang
berhubungan dengan pajak-pajak atas pendapatan:
Pasal 3 ayat (2)
Berdasarkan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), tidak diatur secara tegas istilahistilah yang tidak dirumuskan dalam perjanjian tersebut maka akan diberlakukan
undang-undang pajak di negara itu dalam hal ini Negara Indonesia;
bahwa berdasarkan peraturan tersebut di atas maka Terbanding setuju dengan
koreksi Pemeriksa atas Guarantee Fee yang dapat diperhitungkan sebesar
Rp.357.094.373,00 dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 26 sebesar 20%. Menurut
Terbanding koreksi Pemeriksa sudah benar dan sudah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
Menurut Pemohon
Menurut Majelis
: bahwa
berdasarkan
Laporan
Pemeriksaan
Pajak
Nomor
:
LAP428/WPJ.07/KP.0305/2008 tanggal - Juni 2008, Terbanding telah melakukan
pengujian yang bersumber dari Surat Pemberitahuan Tahunan masa,
perjanjian/kontrak, hutang lain-lain, pembebanan biaya di laba rugi (equalisasi ke
Pajak Penghasilan Badan) dan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (tax treaty)
diketahui terdapat objek Pajak Penghasilan Pasal 26 berupa Guarantee fee sebesar
Rp.357.094.373,00 yang belum dikenakan pajak dengan tarif 20% berdasarkan Tax
Treaty Indonesia Jepang;
Pasal 3 ayat (2) Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
Berdasarkan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), tidak diatur secara tegas istilahistilah yang tidak dirumuskan dalam perjanjian tersebut maka akan diberlakukan
undang-undang pajak di negara itu dalam hal ini Negara Indonesia;
Pasal 26 ayat (1) huruf b Undang undang Pajak Penghasilan
Atas penghasilan tersebut di bawah ini, dengan nama dan dalam bentuk apapun,
yang dibayarkan atau yang terutang oleh badan pemerintah, subyek pajak dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan
luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak luar negeri selain badan usaha tetap di
Indonesia, dipotong pajak sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto oleh
pihak yang wajib membayarkan: bunga, termasuk premium, diskonto,premi swap
dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian hutang;
bahwa menurut Pemohon Banding, Guarante Fee yang dibayarkan merupakan
pembayaran jasa penjaminan hutang yang diiberikan sehubungan dengan pinjaman
yang dilakukan oleh Pemohon Banding terhadap pihak ketiga dalam hal ini Bank of
Tokyo-Mitsubishi dan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dengan jaminan dari
Sumitomo Electric Industries. Ltd dan Mitsubishi Material Corporation yang
berkedudukan di Jepang; Atas jaminan tersebut Pemohon Banding membayarkan
fee sebesar Rp.357.094.373,00;
bahwa untuk selanjutnya dalam P3B Indonesia Jepang diatur hal-hal sebagai
berikut :
Pasal 3 ayat 2
As regards the application of the Convention by a Contracting State any term not
otherwise defined shall, unless the context otherwise requires, have the meaning
which it has under the laws of that Contracting State relating to the taxes which are
the subject of the Convention
terjemahan
Untuk penerapan Persetujuan ini oleh salah satu negara pihak pada Persetujuan,
setiap istilah yang tidak dirumuskan, kecuali jika dari hubungan kalimatnya harus
diartikan lain, akan mempunyai arti menurut perundang-undangan Negara pihak
pada Persetujuan itu sepanjang mengenai pajak-pajak yang ditentukan dalam
Persetujuan ini.
bahwa menurut Majelis, Guarantee fee tidak di atur dalam Perjanjian Penghindaran
Pajak Berganda Indonesia Jepang;
keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 26
Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2006 Nomor: 00021/204/06/413/08
tanggal 6 Agustus 2008 sehingga Dasar Penganaan Pajak Pajak Penghasilan Pasal
26 adalah sebagai berikut :
DPP Pajak Penghasilan Pasal 26 cfm Terbanding
Koreksi tidak dapat dipertahankan:
-Technical Fee
-Guarantee Fee
DPP Pajak Penghasilan Pasal 26 cfm Majelis
Rp.9.362.286.647,00
Rp. 117.669.554,00
Rp. 357.094.373,00
Rp.8.887.522.720,00
Mengingat
Memutuskan
Rp.
Rp.
8.887.522.720,00
944.933.090,00
Kredit Pajak
Rp.
944.933.090,00
Rp.
0,00