Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KARBOHIDRAT
Disusun oleh :
Misbahul Munir 201439013
Roy K. Raturoma 201439008
Siti Nur Halimah 201460
Aprilia Heni 201460
MANOKWARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
prosedur
semuanya
tergantung
pada
Fasa diam
Padat
Fasa
bergerak
Cairan
fasa
terbalik
(molekul
organik polar)
Kromatografi
penukaran
ion
(molekul-
Cair
Cair
Gas
partisi
(molekul-molekul
fasa
uap
atau
gas-cair
ke
dalam
kromatografi
adsorbsi,
kromatografi
partisi,
Rumusan Masalah
prinsip
pemisahan.
Mengapa
perlu
dipelajari
komponen-
Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Kromatografi merupakan suatu proses pemisahan yang mana analitanalit dalam sampel terdistribusi antara 2 fase, yaitu fase diam dan fase
gerak. Fase diam dapat berupa bahan padat atau porus dalam bentuk
molekul kecil, atau dalam bentuk cairan yang dilapiskan pada pendukung
padat atau dilapiskan pada dinding kolom. Fase gerak dapat berupa gas atau
cairan. Jika gas digunakan sebagai fase gerak, maka prosesnya dikenal
sebagai kromatografi gas. Dalam
Berdasarkan
pada
mekanisme
pemisahannya,
Prinsip Kromatograf
pemurnian senyawa
spesifik di dalam larutan campuran atau proses substitusi satu jenis senyawa
ionik dengan yang lain terjadi pada permukaan fase stasioner. Fase stasioner
muatan,
dapat
berupa
muatan
positif
maupun
negatif.
penukar
anion.
Kromatografi
ini
sangat
bermanfaat
untuk
gugus
karboksil
(-CH2-CH2-CH2SO3-
dan
-O-CH2COO-).
Larutan penyangga (buffer) yang digunakan dalam sistem ini adalah asam
sitrat, asam laktat, asam asetat, asam malonat, buffer MES dan fosfat.
Kromatografi
penukar
ion
dilakukan
dengan
fasa
diam
yang
c. Kapasitas kolom
Kapasitas penukar ion akan mempengaruhi banyaknya sampel maksimum yang dapat
dianalisis dan dipakai untuk mengetahui stabilitas resin.
d. Cara deteksi
Untuk hal-hal khusus digunakan : adsorbsi sinar, indeks refraksi, pH, radioaktivitas
dan pengukuran polarografik.
3.
Beberapa kelebihan yang dimiliki kromatografi ion sehingga menjadikan the best
choice dalam dunia pemisahan ion-ion di antaranya :
a.
Kecepatan (speed)
Kecepatan dalam analisis suatu sampel menjadi aspek yang sangat penting dalam hal
analisis ion. Salah satu yang menyebabkannya adalah masalah klasik yaitu untuk mengurangi
biaya dan bisa menghasilkan data-data analisis yang akurat dan cepat. Namun, sebenarnya yang
lebih penting adalah memberikan andil dengan maksimal dalam perhatian kepada kondisi
lingkungan (environmental efforts) yang dari hari ke hari jumlah sampel yang mau dianalisis
(untuk diketahui kandungan apa saja di dalamnya) semakin bertambah. Itulah sebabnya, teknik
ini terus dikembangkan orang untuk mendapatkan teknik pemisahan/pendeteksian yang lebih
praktis dengan biaya yang relatif murah. Sebagai tambahan pula bahwa limbah (waste) yang
dihasilkan dari penggunaan eluen dapat dikurangi.
b.
Sensitivitas (sensitivity)
Dengan
berkembangnnya
teknologi
mikroprosessor,
mulailah
orang
Selektivitas (selectivity)
Dengan sistem ini, bisa dilakukan pemisahan berdasarkan keinginan, misalnya
kation/anion organik saja atau kation/anion anorganik yang ingin dipisahkan. Itu dapat dilakukan
dengan memilih kolom pemisah yang tepat. Ataupun hanya ion tertentu yang ingin diukur
walaupun banyak ion lain yang ada dalam sampel.
d.
sistem analisis yang terpisah (different systems). Padahal sangat penting dilakukan pendeteksian
secara serempak (simultaneous) antara anion dan kation dalam dalam sekali injek untuk sebuah
sampel. Tentunya, pendekatan yang terakhir ini punya sejumlah kelebihan dibanding pemisahan
terpisah. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, beberapa kelebihan di antaranya dapat menekan
biaya operasional, memperkecil jumlah limbah saat analisis berlangsung, memperpendek waktu
analisis (short time analysis) serta dapat memaksimalkan hasil yang diinginkan.
e.
yang diisikan ke dalam kolom pemisah. Namun, kebanyakan kolom pemisah bisa bertahan pada
perubahan yang terjadi pada sampel, misalnya konsentrasi suatu ion terlalu tinggi, tidak akan
mempengaruhi kestabilan material penyusun kolom. Walapun diakui bahwa ada juga kolom
pemisah yang mempunyai waktu penggunaan yang tidak terlalu lama, dikarenakan paking kolom
yang kurang baik atau karena faktor internal lainnya.
4.
Sampel cair yang mengandung ion atau logam ini bisa diketahui atau dianalisis dengan
menggunakan teknik kromatografi ion (ion chromatography). Dengan menggunakan teknik
kromatografi ion, anda bisa memastikan ion-ion atau logam secara kualitatif ataupun kuantitatif
dari sampel. Dalam waktu yang singkat, ion-ion positif (kation) seperti : Na +, NH4+, K+, Mg2+,
Ca2+, Ag+, Cu2+, Fe2+ dan sejumlah kation lainnya atau ion-ion negatif (anion) seperti : F -, PO43-,
Cl-, NO2-, Br-, SO42-, CN-, I-, IO3-, dan sejumlah jenis anion lainnya dapat diketahui secara pasti
kepekatan perjumlahnya. Bahkan lebih dari itu, berbagai jenis ion (anion atau kation) dalam
sampel, dapat ditentukan secara serentak (simultaneous) dalam satu kromatogram (one
chromatogram run).
Pada umumnya, anion dan kation dapat diketahui dan dipisahkan dengan menggunakan
teknik pemisahan. Atau dengan kata lain, untuk sekali injek sampel saja ke dalam sistem
kromatografi ion, berbagai-bagai puncak kromatogram (chromatogram peaks) dari anion atau
kation akan muncul. Inilah salah satu yang menjadikan teknik ini lebih populer, bukan saja
sensitivitas dan selektivitasnya, tetapi juga waktu analisisnya yang relatif singkat dan juga
hasilnya yang maksimal.
Teknik kromatografi ion merupakan salah satu subset dari kromatografi, khususnya
kromatografi cair (LC = liquid chromatography). Teknik ini dapat menentukan kepekatan spesies
ion-ion (anion atau kation) dengan memisahkannya berdasarkan pada interaksinya dengan Resin
yang ada dalam kolom pemisah dan mobile phase yang digunakan. Spesies ion-ion ini kemudian
dapat dipisahkan (separated) dalam kolom tersebut berdasarkan pada jenis, ukuran dan afiniti
elektronnya.
Campuran anion dan kation dalam suatu sampel dapat diketahui dan jumlah ion-ion
tersebut dapat ditentukan dalam waktu yang relatif singkat (relatively short time). Suatu ion
dalam sampel dengan kepekatan yang sangat rendah, masih bisa diukur dengan teknik ini.
Disebabkan itulah, teknik kromatografi ion menjadi pilihan bagi peneliti dalam mengetahui ion
yang ada dalam sampel cair, karena teknik ini mempunyai kemampuan menentukan kepekatan
ion atau logam pada level ppt (parts per trillion). Ia juga mudah digunakan serta tidak rumit
dalam pengendalian peralatan ini.
Pada umumnya, aplikasi teknik ini lebih menjurus kepada teknik mengetahui ion-ion non
organik serta ion-ion organik di mana berat molekul relatif kecil, dan/atau ion-ion organik
dengan berat molekul yang besar dapat diketahui dengan baik dengan didahului persiapan
sampel yang baik.
Beberapa kegunaan Kromatografi Pertukaran Ion lainnya :
a. Untuk menghilangkan ion
Untuk menghilangkan ion-ion keseluruhannya, air tersebut dapat dialirkan melalui
penukar kation, kemudian dialirkan melalui penukar anion, yang akan menghilangkan semua
anion dan diganti dengan ion hidroksida. Bila kedua resin tersebut (kation dan anion) dijadikan
satu, penghilangan kedua jenis ion tersebut sekaligus dapat dikerjakan.
b. Mengkonsentrasikan komponen berkadar kecil
10
11
b. Adsorpsi
Adsorpsi ialah gejala timbulnya konsentrasi zat yang lebih besar pada
bidang perbatasan antara dua fasa daripada dalam masing-masing fasa.
Terjadinya pemisahan ialah akibat gaya tarik fasa stasioner yang kuat
terhadap komponen komponen yang harus dipisahkan.
Gaya tarik yang kuat ini disebabkan oleh interaksi kimiawi dan atau
interaksi Van Der Walls.Kromatografi adsorpsi adalah teknik kromatografi
tertua dioperasikan berdasarkan retensi terlarut pada permukaan adsorben.
Adsorben yang umum digunakan adalah silika gel dan alumina karena
mereka dimiliki daerah yang besar permukaan dan banyak situs aktif.
Terlarut dan pelarut dalam cairan dapat bersaing satu sama lain untuk
mendapatkan situs yang aktif. Karena ini, memilih pelarut yang tepat sangat
penting untuk mendapatkanadsorpsi yang maksimum zat terlarut pada situs
aktif permukaan.Pada kromatografi adsorpsi, fasa stasionernya terdiri atas
zat padat dan fasa mobilnya terdiri atas zat gas atau zat cair.
12
yang paling banyak digunakan adalah slika gel dan alumunium oksida
karena kadar air yang digunakan berpengaruh terhadap daya.
sebagai
pembawa
campuran
tersebut
13
kembali oleh Kuhn dan Ledere pada tahun 1931. Metode ini banyak
digunakan untuk analisis biokimia dan organik. Teknik pelaksanaannya
dilakukan dengan kolom. Sebagai fasa diam di dalam kolom dapat dipilih
silika gel atau alumina.
Substrat padat (adsorben) bertindak sebagai fase diam yang sifatnya
tidak larut dalam fase cair. Fase bergeraknya adalah cairan (pelarut) yang
mengalir membawa komponen campuran sepanjang kolom. Pemisahan
tergantung pada kesetimbangan yang terbentuk pada bidang antarmuka di
antara butiran-butiran adsorben dan fase bergerak serta kelarutan relatif
komponen pada fase bergeraknya. Antara molekul-molekul komponen dan
pelarut terjadi kompetisi untuk teradsorpsi pada permukaan adsorben
sehingga
menimbulkan
proses
dinamis.
Keduanya
secara
bergantian
14
akan secara selektif tertahan. Komponen dengan afinitas paling kecil akan
bergerak lebih cepat mengikuti aliran pelarut.
Contoh yang termasuk Kromatografi Adsorpsi
1. Khromatografi Kolom Adsorpsi :
a. Prinsip
Prinsip yang mendasari kromatografi kolom adsorpsi ialah bahwa
komponen komponen dalam zat contoh yang harus diperiksa
mempunyai afinitas yang berbeda-beda terhadap adsorben dalam
kolom. Apabila kita mengalirkan cairan ( elutor ) secara kontinyu
melalui kolom yang berisi zat contoh yang telah diadsorpsikan oleh
penyarat kolom, maka yang pertama tama dihanyutkan elutor
ialah komponen yang paling lemah terikat kepada adsorben.
Komponen komponen lainnya akan dihanyutkan menurut urutan
afinitasnya
terhadap
adsorben,
sehingga
terjadi
pemisahan
15
c. Bentuk Kolom
Penempatan adsorben dalam kolom secara uniform betul sangat
sukar dilaksanakan. Sebagai akibatnya, zona zona komponen yang
dipisahkan menjadi kurang teratur bentuknya.Bagi kolom yang lebar
hal ini dapat menyebabkan pembauran.Tetapi bagi kolom kecil
bahaya ini seberapa besar. Namun di lain pihak, kolom yang lebar
dan pendek itu lebih memudahkan dalam pemakaiannya
Oleh karena itu, tinggi kebanyakan kolom ialah 20 kali
diameternya.Di bawah tabung yang umumnya terbuat dari gelas
terdapat lempengan meduk yang terbuat dari porselen atau dari
serbuk
gelas
yang
dipanaskan
hingga
melengket
jadi
16
serapan
atau
adsorpsi.
Khromatografi
kolom
17
Kromatografi
merupakan
cair
metode
yang
dilakukan
kromatografi
di
dalam
terbaik
kolom
untuk
besar
pemisahan
udara,
masing-masing
zat
bergerak
turun
dengan
zat
khasiat
dapat
dilakukan
dengan
mengalirkan
18
Adsorpsi,
perubahan-perubahan
pada
setiap
permukaan
berbeda dari titik ke titik partikel yang sama dan juga dari bagian-ke bagian.
Perlakuan pendahuluan terhadap adsorben termasuk
pencucian yang
19
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama adsorben
Alumina
Charcoal
Silica Gel
Magnesia
Kalsium Karbonat
Sukrosa
Pati
Selulosa Serbuk
20
penunjang
fase
diam
dalam
pemisahan
ini
biasanya
21
karena
grafitasinya.
Laju
aliran
akan
bertambah
dengan
22
Pemisahann suatu tipe gel bergantung pada ukurran molekul dan sifat
kimia dari zat yang akan dipisahkan. Misalkan biogel 0 10 digunakan untuk
zat-zat dengan berat molekul berkisar antara 500-17000 satuan. Molekul
dengan besar molekul diatas batas ini yaitu limit eksklusif, akan lewat saja
tanpa rintangan dari gel. Di bawah limit eksklusi, zat tersebut akan terelusi
pada volume elusi yang sesuai dengan volume bed total. Untuk bekerja
dalam medium tidak berai, gel yang tepat digunakan adalah sephadex LH20.
Pemakain
Kromatografi
permeasi
gel
digunakan
untuk
analisis
untuk
terdistribbusi
secara
merata
pada
kedua
fase.
Jadi
23
nonionic diletakkan pada bagian atas kolom berisi resin dan dicuci dengan
air, materi ionic akan mengalir mengelilingi partikel resin sedang materi
nonionic berdifusi kedalam pertikel-partikel resin dan masuk kedalam
rongga-rongga kosong antara partikel resin. Laju perpindahan materi
nonionic akiabatnya akan lebih rendah dari pada komponen ionicnya dan
akan teramati komponen ionic muncul terlebih dahulu sebagai efluen.
Jelasbahwa resin penukaran ion digunakan sebagai fase diam, dank arena
tidak
terjadi
penukaran
ion,
resindapat
dipakai
terus-menerustanpa
regenerasi.
a)
peduli
besarnya
kapasitas
resin,
sehingga
cenderung
24
25
cairan yang tidak dapat campur dengan fasa diam tidak dapat teradsorpsi
pada penyangga fasa diam sehingga sampel berbeda kelarutannya dalam
fasa diam. Komponen yang lebih besar kelarutannya dalam fasa diam
tertahan lebih lama.
Koefisien partisi( Kd)=
[X] A
[ X ]B
Nisbah konsentrasi zat terlarut dalam dua pelarut yang tidak saling
campur, pada saat kesetimbangan
26
Fasa
27
1. Kolom partisi
Pada kolom partisi umumnya suatu pelarut tidak campur air diadsorpsi
pada suatu padatan inert, sebagai cairan fasa diam.
28
29
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
30
DAFTAR PUSTAKA
http://materi-kimia-lengkap.blogspot.co.id/2014/05/makalah-kromatografiadsorpsi.html
http://tyafaithful.blogspot.co.id/2012/04/kromatografi.html
http://kruiqito.blogspot.com/2012/11/kromatografi-ion.html
http://klephone-file.blogspot.com/2012/03/kromatografi-penukar-ion.html
http://prof-chem.blogspot.com/2012/04/kromatografi-penukar-ion.html
http://id.wikipedia.org
31