Sie sind auf Seite 1von 13

MINERAL FELDSPAR

PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Semakin berkembangnya industri yang memerlukan akan bahan baku feldspar yang
selama ini masih di penuhi oleh impor, membuka peluang untuk usaha pengembangan usaha
pertambangan feldspar di indonesia. Sudah saatnya pemerintah, Departmen Pertambangan dan
Energi melakukan peningkatan penelitian mengenai industri pengolahan feldspar di indonesia
yang dapat menghasilkan feldspar dengan kualitas bersaing dengan produk feldspar impor atau
produk feldspar dengan standar industri pamakai (SNI).
2) Maksud dan Tujuan
Pembahasan feldspar ini bermaksud menambah wawasan mengenai salah satu bahan
galian yang berhubungan dengan sedimen yakni feldspar. Sedangkan, tujuannya adalah
mempelajari mengenai genesa, komposisi dan sifat kimia, sistem penambangan dan pengolahan
bahan galian feldspar serta sebarannya di Indonesia, khususnya di NTT.
GENESA DAN ASPEK MINERAL
1) Genesa
Gambar 36. Feldspar
Feldspar berasal dari bahasa jerman yaitu field dan spath. Field berarti bidang dan
spath yang berarti suatu batu karang yang tidak berisi. Fieldspathic mengacu pada material yang
berisi feldspar. Feldspar adalah nama kelompok mineral yang terdiri atas Kalium (potasium:K),
Natrium(sodium:Na), dan kalsium alumino silikat. Pada umumnya kelompok mineral ini
terbentuk oleh proses pneumatolistis dan hydrothermal yang membentuk urat pegmatite.
Pegmatit hanya tersusun oleh alkali feldspar dan kuarsa.
Feldspar di temukan pada batuan beku, batuan erupsi, dan metamorfosa, baik yang
bersifat asam maupun basa. Batuan granit mengandung 60% feldspar yang berasosiasi dengan
kuarsa, mika khlorit, beryl, dan rutil, sedangkan pada batuan pegmatit berasosiasi dengan kuarsa,
mika dan topaz.
Klasifikasi Feldspar
Berdasarkan terdapatnya endapan Feldspar dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
- Feldspar Primer
Feldspar Diagenetik
Feldspar Alluvial
Setiap jenis endapan feldspar mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.
Feldspar primer terdapat dalam batuan granitis.
Feldspar diagenetik terdapat dalam batuan sedimen piroklastik
Feldspar alluvial terdapat dalam batuan yang telah mengalami metamorfosa
2) Sifat-sifat Mineral
Seluruh jenis feldspar umumnya mempunyai sifat fisik yang hampir sama, yaitu nilai
kekerasan sekitar 6 6, 5 skala mohs dan berat jenisnya sekitar 2, 4 2, 8 gram/ml, sistem
kristal antara triklin atau monoklin, sedangkan warna bervariasi mulai dari putih keabu-abuan,
merah jambu, coklat kuning dan hijau. Feldspar dapat membentuk tanah liat karena proses
pelapukan kimiawi.
Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, feldspar secara kimiawi
dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium feldspar (KAlSi 3O8), natrium feldspar

(NaAlSi3O8), kalsium feldspar (CaAl2Si2O8) dan barium feldspar (Ba Al2Si2O8). Feldspar dapat
membentuk tanah liat karena proses pelapukan kimiawi.
3)

Komposisi Kimia
Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, feldspar secara kimiawi
dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium feldspar (KAlSi 3O8), natrium feldspar
(NaAlSi3O8), kalsium feldspar (CaAl2Si2O8) dan barium feldspar (Ba Al2Si2O8). Feldspar adalah
mineral alumina an-hidrat silikat yang berasosiasi dengan unsur kalium (K), natrium (Na), dan
kalsium (Ca) dalam perbandingan yang beragam. Berdasarkan kandungan unsur unsur tersebut,
secara mineralogi terbagi menjadi dua kelompok mineral, yaitu : alkali feldspar (Ortoklas,
Mikrolin, Anortoklas, Sanidin) dan plagioklas (Anortit, Bitownit, Labradorite, Andesine,
Oligoklas, Albit)
MEKANISME PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN
1) Penambangan
Cara penambangannya tergantung dimana bahan galian feldspar itu berada. Bisa dengan
cara penambangan terbuka (open pit mining) atau quarying operation, dan dapat juga dengan
penambangan dalam (underground mining). Penambangan bahan galian feldspar lebih banyak di
lakukan dengan cara tambang terbuka. Penambangan didahului dengan pengupasan lapisan
feldspar akan di lakukan penambangan secara selektif.
Penambangan selanjutnya dilakukan dengan sistem teras (bench sistem), dengan
ketinggian dan lebar teras 3x5 m. Sistem penambangan ini dapat menghasilkan
suatu front penambangan yang aman dan memudahkan pekerjaan selanjutnya. Lapisan tanah
penutup atau endapan feldspar yang berkualitas rendah di buang/dipindahkan ke suatu tempat
yang tidak mengganggu jalannya penambangan.
2) Pengolahan
Endapan feldspar yang baik dan halus digali dan di sortir di tempat penggalian. Setelah di
sortir, kemudian diangkut ke tempat penimbunan (gudang). Pengngkutan dari tempat
penambangan ke gudang penimbunan bisa di lakukan dengan tenaga manusia, dan dengan
menggunakan peralatan tengki (untuk lokal).
Dari gudang, bahan galian di angkut ke konsumen dengan ,menggunakan truk. Penjualan
di lakukan dengan harga loko gudang, dengan demikian pengangkutan ke tempat pabrik di
lakukan oleh pembeli. Sebelum di pasarkan dilakukan pemeriksaan laboratorium atas beberapa
contoh yang di ambil dari stok yang ada di gudang.
KEGUNAAN DAN SEBARAN
1) Kegunaan
Mutu feldspar di tentukan oleh kandungan oksida kimia K2O dan Na2O yang relatif tinggi
(di atas 6%), oksida Fe2O3, dan TiO2. Feldspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk
batu gurinda dan feldspar olahan untuk keperluan industri tertentu.
Feldspar di gunakan di berbagai industri, banyak di perlukan sebagai bahan
pelebur/perekat pada suhu tinggi dalam pembuatan keramik halus seperti barang pecah belah,
saniter, isolator dan juga di gunakan dalam industri gelas/kaca. Di Amerika feldspar juga
termasuk dalam bahan campuran pembersih peralatan rumah tangga.
Kegunaan Feldspar untuk industri
1. Industri Keramik
Jenis feldspar yang di gunakan dalam industri keramik adalah orthoklas/mikrolin dan
albit/plagioklas asam (natrium feldspar). feldspar dalam bentuk plagioklas basa dengan kadar

kalium tinggi tidak di pakai. Persyaratan untuk industri keramik berdasarkan standar nasional
indonesia (SNI) adalah: SNI NO. 1145 1984.
2. Industri Gelas
Dalam industri gelas terdapat beberapa persyaratan khusus yang harus dipenuhi, yaitu :
a. Syarat kimia atau komposisi oksida (%)
- SiO2, antara 68,00 69,99%
- Al2O3, di atas 17%
- (K2O + Na2O), di atas 11%
- Fe2O3, antara 0,1 0,2%
b. Syarat fisik
Ukuran butir: + 16 mesh 0, + 20 mesh 1%, maksimum, - 100 mesh 25%, maksimum
3. Industri Gelas Amber
- Kalium feldspar 99,5% berukuran 20 mesh
- Fe2O3 (maksimum) = 0,05
- K2O lebih dari 10%
- Al2O3 lebih dari 18%. Silika bebas (maksimum
= 6%)
- CaO (maksimum) = 2%
4. Industri Kaca Lembaran
- AlO3 lebih besar dari 18%
- Fe2O3 lebih kecil dari 0,8%
- K2O (alkali komponen) lebih besar 10%
5. Penggunaan sebagai bahan pengisi (fillter) di utamakan yang ukuran butirnya berkisar antara
200 mesh sampai 10 mikeron.

2) Sebaran
Gambar 37. Peta Sebaran Feldspar di Indonesia
Sebaran feldspar di Indonesia, sebaran batuan ini hampir terdapat di seluruh negara
Indonesia dengan bentuk endapan berbeda dari satu daerah dengan daerah lain tergantung jenis
endapan. Menurut data dari Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral menunjukkan
cadangan terukur (proved), tereka (probable) dan terindikasi (possible) masing-masing sebesar
271.693, 11.728 dan 56.561 ribu ton.
Sebaran feldspar Nusa Tenggara Timur antara lain:
Terdapat didaerah Wolosoko, Kecamatan
Wolowaru, Maubasa, Kecamatan Ndori. Dengan
jumlah deposit sumber daya hipotetik dari masing masing kecamatan adalah:
- Kecamatan Wolowaru sebesar 2.000.000 ton
- Kecamatan Lio Timur 500 ton
Terdapat didaerah Paga, Sikka dengan jumlah sumber daya hipotetik 2.100.000
Terdapat didaerah Desa Tawui, Sumba Timur dengan jumah sumber daya tereka 13.884.000.
KESIMPULAN
Feldspar adalah nama kelompok mineral yang terdiri atas Kalium (potasium:K),
Natrium (sodium:Na), dan kalsium alumino silikat. Pada umumnya kelompok mineral ini
terbentuk oleh proses pneumatolistis dan hydrothermal yang membentuk urat pegmatite.

Seluruh jenis feldspar umumnya mempunyai sifat fisik yang hampir sama, yaitu nilai
kekerasan sekitar 6 6, 5 skala mohs dan berat jenisnya sekitar 2, 4 2, 8 gram/ml, sistem
kristal antara triklin atau monoklin, sedangkan warna bervariasi mulai dari putih keabu-abuan,
merah jambu, coklat kuning dan hijau.
Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, feldspar secara kimiawi
dibagi menjadi empat kelompok mineral yaitu kalium feldspar (KAlSi 3O8), natrium feldspar
(NaAlSi3O8), kalsium feldspar (CaAl2Si2O8) dan barium feldspar (Ba Al2Si2O8).
Cara penambangannya tergantung dimana bahan galian feldspar itu berada. Bisa dengan
cara penambangan terbuka (open pit mining) atau quarying operation, dan dapat juga dengan
penambangan dalam (underground mining). Endapan feldspar yang baik dan halus digali dan di
sortir di tempat penggalian. Setelah di sortir, kemudian diangkut ke tempat penimbunan
(gudang), Dari gudang, bahan galian di angkut ke konsumen dengan ,menggunakan truk.
Sebelum di pasarkan dilakukan pemeriksaan laboratorium atas beberapa contoh yang di ambil
dari stok yang ada di gudang.
Feldspar di gunakan di berbagai industri, banyak di perlukan sebagai bahan
pelebur/perekat pada suhu tinggi dalam pembuatan keramik halus seperti barang pecah belah,
saniter, isolator dan juga di gunakan dalam industri gelas/kaca. Sebaran feldspar di Indonesia,
sebaran batuan ini hampir terdapat di seluruh negara Indonesia dengan bentuk endapan berbeda
dari satu daerah dengan daerah lain tergantung jenis endapan.

ONIKS
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Dalam hidup manusia tidak bisa terlepaskan dengan seni.dalam hal ini seni ornament dari
rumah sebagai tempat tinggal tetap seseorang merupakan salah satu hal penting yang harus
diperhatikan.oniks sebagai salah satu bahan galian yang dapat memberikan rasa estetika dalam
berbagai perabotan rumah tangga.
Namun sama halnya dengan batu gamping yang rentan terhadap zat asam dan air.maka
harus mendapatkan perhatian khusus dalam penggunaanya.hal ini mengakibatkan orang awam
pun harus mengenal karakteristik dari bahan galian tersebut maka diperlukannya sumber
terpercaya yang dapat memberikan sedikit pemahaman untuk itu.
2)

Maksud dan Tujuan


Pembahasan oniks ini bermaksud menambah wawasan mengenai salah satu bahan galian
yang berhubungan dengan sedimen yakni oniks. Sedangkan, tujuannya adalah mempelajari
mengenai genesa bahan galian, komposisi dan sifat kimia, sistem penambangan dan pengolahan
bahan galian oniks serta sebarannya di Indonesia, khususnya di NTT.
GENESA DAN ASPEK MINERAL
1) Genesa
Gambar 9. Oniks
Oniks terjadi pada rongga atau tekanan batu gamping yang berasal dari larutan kalsium
karbonat baik yang terjadi pada temperatur panas atau dingin. Bila oniks ini terkena proses
metamorfosa maka akan terbentuk oniks marmer.
2) Sifat-sifat Mineral

Oniks umumnya berwarna putih kekuningan dan agak bening sehingga tembus pandang.
Seperti marmer, oniks tidak tahan terhadap larutan asam oleh sebab itu disaranka jangan sampai
terkena air hujan.
3) Komposisi Kimia
Endapan oniks mempunyai komposisi kimia CaCO3 terdiri dari mineral kalsit yang
berlapiss dengan ketebalan dan pola yang bervariasi.
1)

2)

1)

2)

MEKANISME PENAMBANGAN DAN PENGOLAHAN


Penambangan
Cara penambangan dapat dilakukan dengan alat sederhana atau dengan gergaji yang
diawali dengan pembuatan lubang. Metode penambangan dengan sistem Quary berjenjang akan
mencegah kerusakan.
Pengolahan
Oniks digergaji atau digurinda sesuai dengan peruntukannya. Karena sifatnya yang
tembus pandang dan berwarna putih kekuning-kuningan oniks dimanfaatkan sebagai: hiasan atau
ornament, dibentuk sebagai asbak, vas, lampu duduk/gantung atau bentukan dekorasi lainnya.
KEGUNAAN DAN SEBARAN
Kegunaan
Karena sifatnya yang tembus pandang dan berwarna putih kekuningan oniks
dimanfaatkan sebagai hiasan atau ornament: dibentuk sebagai asbak, vas, lampu duduk atau
gantung atau bentukan dekorasi lainnya.
Sebaran
Endapan oniks yang sudah diketahui keberadaannya antara lain:
Jawa barat: Ciniru, Kabupaten Kuningan.
Jawa tengah: Daerah Wirosari.
Jawa Timur: Desa Jari, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro; Pulau Bawean, Kecamatan
Sangkapura, Kabupaten Gresik; Petiken, Kabupaten Mojokerto.
KESIMPULAN
Oniks terjadi pada rongga atau tekanan batu gamping yang berasal dari larutan kalsium
karbonat baik yang terjadi pada temperatur panas atau dingin. Bila oniks ini terkena proses
metamorfosa maka akan terbentuk oniks marmer.
Oniks terjadi pada rongga atau tekanan batu gamping yang berasal dari larutan kalsium
karbonat baik yang terjadi pada temperatur panas atau dingin. Bila oniks ini terkena proses
metamorfosa maka akan terbentuk oniks marmer.
Endapan oniks mempunyai komposisi kimia CaCO3 terdiri dari mineral kalsit yang
berlapiss dengan ketebalan dan pola yang bervariasi. Cara penambangan dapat dilakukan dengan
alat sederhana atau dengan gergaji yang diawali dengan pembuatan lubang. Metode
penambangan dengan sistem Quaryberjenjang akan mencegah kerusakan.
Oniks digergaji atau digurinda sesuai dengan peruntukannya. Karena sifatnya yang
tembus pandang dan berwarna putih kekuning-kuningan oniks dimanfaatkan sebagai: hiasan atau
ornament, dibentuk sebagai asbak, vas, lampu duduk/gantung atau bentukan dekorasi
lainnya. Endapan oniks yang sudah diketahui keberadaannya antara lain: Jawa barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur

Feldspar is by far the most abundant group of minerals in the earth's crust, forming about 60% of terrestrial rocks.
Most deposits offer sodium feldspar as well as potassium feldspar and mixed feldspars. Feldspars are primarily
used in industrial applications for their alumina and alkali content. The term feldspar encompasses a whole range of
materials. Most of the products we use on a daily basis are made with feldspar: glass for drinking, glass for
protection, fiberglass for insulation, the floor tiles and shower basins in our bathrooms, and the tableware from which
we eat. Feldspar is part of our daily life.
Feldspar minerals are essential components in igneous, metamorphic and sedimentary rocks, to such an extent that
the classification of a number of rocks is based upon feldspar content. The mineralogical composition of most
feldspars can be expressed in terms of the ternary system Orthoclase (KAlSi3O8), Albite (NaAlSi3O8) and Anorthite
(CaAl2Si2O8). Chemically, the feldspars are silicates of aluminium, containing sodium, potassium, iron, calcium, or
barium or combinations of these elements.
The minerals of which the composition is comprised between Albite and Anorthite are known as the plagioclase
feldspars, while those comprised between Albite and Orthoclase are called the alkali feldspars due to the presence of
alkali metals sodium and potassium. The alkali feldspars are of particular interest in terms of industrial use of
feldspars. Amongst the numerous rocks in which they are present, feldspars are particularly abundant in igneous
rocks like granite, which contains up to 50% or 70% of alkaline feldspar.
Granite, however, rarely is used for its feldspatic content. Rather, a whole range of rocks geologically connected to
granite are used. Most often, commercial feldspar is mined from pegmatite or feldspathic sand deposits. Aplite,
which is a fine-grained igneous rock with the same mineralogical composition as granite, also is mined frequently for
its feldspar content.
Basically, the two properties which make feldspars useful for downstream industries are their alkali and alumina
content. On those elements we can distinguish three families: Feldspathic sand, Pegmatite and Feldspar. A further
distinction can be made between sodium, potassium and mixed feldspars, depending on the type of alkali they
contain. Feldspars play an important role as fluxing agents in ceramics and glass applications, and also are used as
functional fillers in the paint, plastic, rubber and adhesive industries.
Glass: Feldspar is an important ingredient in the manufacture of glass and an important raw material as well,
because it acts as a fluxing agent, reducing the melting temperature of quartz and helping to control the viscosity of
glass. The alkali content in feldspar acts as flux, lowering the glass batch melting temperature and thus reducing
production costs.
Ceramics: In the manufacture of ceramics, feldspar is the second most important ingredient after clay. Feldspar
does not have a strict melting point, since it melts gradually over a range of temperatures. This greatly facilitates the
melting of quartz and clays and, through appropriate mixing, allows modulations of this important step of ceramic
making. Feldspars are used as fluxing agents to form a glassy phase at low temperatures and as a source of alkalies
and alumina in glazes. They improve the strength, toughness, and durability of the ceramic body, and cement the
crystalline phase of other ingredients, softening, melting and wetting other batch constituents.
Fillers: Feldspars also are used as fillers and extenders in applications such as paints, plastics and rubber.
Beneficial properties of feldspars include good dispersability, high chemical inertness, stable pH, high resistance to
abrasion, low viscosity at high filler loading, interesting refractive index and resistance to frosting. The products used
in such applications are generally fine-milled grades.
Enamel frits and glazes: Feldspar assists the enamel composition, assuring the absence of defects and the
neatness of the end product: e.g. enamel frits, ceramic glazes, ceramic tile glazes, sanitaryware, tableware, electrical
porcelain and giftware.
And many other end-uses: paint, mild abrasives, urethane, welding electrodes (production of steel), latex foam, the
welding of rod coating, and road aggregate.
In the flooring sector, feldspar is the main constituent in the body composition. It is used as a flux, lowering the
vitrifying temperature of a ceramic body during firing and forming a glassy phase. Surface tension pull the remaining
solid particles together, giving a densification of the ceramic body. With rising temperatures the alkalis become more
active and first dissolve the clay particles and then the free silica.
In tableware, feldspar gives a good fusibility for a product without defects.
In sanitaryware, the use of feldspar within vitreous ceramic bodies is used to facilitate the optimization process.

Sebagai mineral silikat pembentuk batuan, felspar mempunyai kerangka struktur tektosilikat yang menunjukkan 4
(empat) atom oksigen dalam struktur tetraheral SiO2 yang dipakai juga oleh struktur tetraheral lainnya. Kondisi ini
menghasilkan kisi-kisi kristal seimbang terutama bila ada kation lain yang masuk ke dalam struktur tersebut seperti
penggantian silikon oleh aluminium.
Terlepas dari bentuk strukturnya, apakah triklin atau monoklin, felspar secara kimiawi dibagi menjadi empat
kelompok mineral yaitu kalium felspar (KAlSi3O8), natrium felspar (NaAlSi3O8), kalsium felspar (CaAl2Si2O8) dan
barium felspar (Ba Al2Si2O8) sedangkan secara mineralogi felspar dikelompokkan menjadi plagioklas dan K-felspar.
Plagioklas merupakan seri yang menerus suatu larutan padat tersusun dari variasi komposisi natrium felspar dan
kalsium felspar
Plagioklas felspar hampir selalu memperlihatkan kenampakan melidah yang kembar (lamellar twinning) bila
sayatan tipis mineral tersebut dilihat secara mikroskopis. Sifat optis yang progresif sejalan dengan berubahnya
komposisi mineralogi memudahkan dalam identifikasi mineral-mineral felspar yang termasuk ke dalam kelompok
plagioklas tersebut. Na-plagioklas banyak ditemukan dalam batuan kaya unsur alkali (granit, sienit). Andesin dan
oligoklas terdapat pada batuan intermediate seperti diorit sedangkan labradorit, bitownit dan anortit biasanya
sebagai komponen batuan basa (gabro) dan anortosit.
Mineral yang termasuk kelompok K-felspar diklasifikasikan berdasarkan suhu ristalisasinya, mulai dari sanidin (suhu
tinggi), ortoklas, mikroklin sampai adu-laria (suhu rendah). Keempat mineral mempunyai rumus kimia sama yaitu
KAlSi3O8 dan (terutama) ditemukan pada batuan beku asam seperti granit dan sienit, selain itu ditemukan pula
pada batuan metamorfosis dan hasil re-work pada batuan sedimen.
Keberadaan felspar dalam kerak bumi cukup melimpah. Walaupun demikian untuk keperluan komersial dibutuhkan
felspar yang memiliki kandungan (K2O + Na2O) > 10%. Selain itu, material pengotor oksida besi, kuarsa, oksida
titanium dan pengotor lain yang berasosiasi dengan felspar diusahakan sesedikit mungkin.
Felspar dari alam setelah diolah dapat dimanfaatkan untuk batu gurinda dan felspar olahan untuk keperluan
industri tertentu. Mineral ikutannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan industri lain sesuai spesifikasi yang
ditentukan. Industri keramik halus dan kaca/gelas merupakan dua industri yang paling banyak mengkonsumsi
felspar olahan, terutama yang memiliki kandungan K2O tinggi dan CaO rendah.
Berbicara mengenai potensi endapan felspar di Indonesia, sebaran material ini terdapat hampir di seluruh negeri
dengan bentuk endapan berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lain tergantung jenis endapan, primer atau
sekunder.
Data dari Direktorat Inventarisasi Sumberdaya Mineral menunjukkan cadangan terukur (proved), tereka (probable)
dan terindikasi (possible) masing-masing sebesar 271.693, 11.728 dan 56.561 ribu ton.

na

FELDSPAR

1. MULA JADI
Feldspar adalah nama kelompok mineral yang terdiri atas potasium, sodium, dan kalsium
alumino silikat. Pada umumnya kelompok mineral ini terbentuk oleh proses pneumatolistis dan
hidrothermal yanmg membentuk urat pegmatit. Feldspar ditemukan pada batuan beku, batuan
erupsi, dan batuan metamorfosa, baik yang bersifat asam maupun basa.
Batuan granit mengandung 60% feldpar yang berasosiasi dengan kuarsa, mika kdlorit, neryl, dan
rutil, sedangkan pada batuan pegmatit berasosiasi dengan kuarsa, mika, dan topaz.
Berdasarkan keterdapatannya endapan feldspar dapat dikelompokkan menjadi:
a. Feldspar primer
Feldspar primer terdapat dalam batuan granitis.
b. Feldspar diagenetik
Feldspar diagenetik terdapat dalam batuan sedimen piroklsatik.
c. Feldspar aluvial
Feldspar aluvial terdapat dalam batuan yang telah mengalami metamorfosa.
Dari seluruh jenis diatas yang memiliki nilai ekonomis adalah feldspar yang berasal dari batuan
asam.
2. MINERALOGI
Feldspar adalah mineral alumina anhidrat silikat yang berasosiasi dengan unsur kalium (K),
natrium (Na), dan kalsium (Ca) dalam perbandingan yang beragam. Berdasarkan kandungan
unsur- unsur tersebut, secara mineralogi feldspar dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok
mineral, yaitu:
a. Alkali feldspar
Kelompok alkali feldspar adalah sanidin sebagai kalium-natrium feldspar dan ortokhlas sebagai
natrium-kalium feldspar. Sedangkan ortokhlas dan mikrolin keduanya termasuk sanidin, namun
masing- masing mempunyai sistem kristal monoklin, dan mikrolin memiliki sistem kristal triklin.
b. Plagioklas
Kelompok feldspar plagioklas terklasifikasikan mulai dari albit (natrium feldspar) dengan
komposisi Na : Ca sekitar 9 : 1 hingga anortit ( kalsium feldspar) dengan komposisi Na : Ca
sekitar 1 : 9. Kombinasi unsur K dengan Ca tidak pernah terjadi.
Sifat fisik feldspar adalah:
Kekersasan
: 6- 6,5 pada skala mohs
Berat jenis
: 2,4- 2,6 gram/ml
: Putih keabu- abuan, merah jambu, coklat, kuning dan hijau.

Berdasarkan komposisi kimia feldspar memiliki rumus umum MZ 4O8. M adalah kation K+, Na+,
atau Ca+, kadang- kadang ada juga Ba2+ dan NH4+. Komponen Z adalah kation- kation Al3+ dan
Si4+ tetapi sebagian digantikan oleh Fe3+.
Di alam sulit ditemukan feldspar ideal dengan komposisi seperti tabel 1. Hampir semua kalium
feldspar mengandung unsur natrium baik terinklusi atau interlock dengan albit yang disebut
feldspar partitik. Demikian pula albit selalu mengandung sejumlah kecil campuran unsur kalium
dan unsur kalsium. Sebaliknya anortiti (Ca- feldspar) tidak pernah berasosiasi dengan unsur
kalium. Feldspar partitik dan feldspar albit adalah feldspar komersial. Untuk membedakan
alkali feldspar dari feldspar plagioklas dapat dilakukan dengan menggunakan asam fluorida
serta larutan natrium kobaltnitrit dan dengan bantuan mikroskop akan terlihat permukaan kalium
feldspar berwarna kuning cerah dan permukaan feldspar plagioklas berwarna merah. Cara ini
sering disebut dengan teknik staining pewarnaan). Kemudian cara fisika biasanya dilakukan
dengan menggunakan difraksi sinar-x.
TABEL 1
KOMPOSISI KIMIA DAN SIFAT FISIK FELDSPAR
Feldspar

Rumus

Ortoklas
Albit
Anortit

K2O.Al2O36SiO2
Na2O.Al2O86SiO2
CaO.Al2O82SiO2

Komposisi Kimia Teoritis


16,9
-

Na2O
11,8
-

CaO
20,1

Al2O3
18,4
19,4
36,62

SiO2
64,7
68,8
43,28

Berat
Jenis

Kekerasan

2,24-2,66
2,50-2,70
2,60-2,80

6,0
6,0-6,5
6,0-6,5

FELDSPAR
Geologi
Felspar merupakan mineral pembentuk batuan utama dan terdapat
paling banyank didalam kerak bumi saperti batuan metamorf. Komposisi
felspar dalam kerak bumi berkisar antara 50 60 %. Berdasarkan
keterdapatannya endapan felspar dapat dikelompokan menjadi tiga jenis,
yaitu :
a.
b.

felspar primer;
felspar diagenetik;

c.

felspar alluvial.
Setiap

jenis

endapan

felspar

mempunyai

karakteristik

yang

berbedabeda. Felspar primer terdapat dalam batuan granit, felspar


diagenetik terdapat dalam batuan sediment piroklastik, sedangkan felspar
alluvial terdapat dalam batuan yang telah mengalami metamorfosa. Dari
seluruh jenis felspar diatas, yang dikenal memiliki nilai ekonomis adalah
felspar yang berasal dari batuan asam.

Genesa
Felspar primer terbentuk dari prosese kristalisasi pada fasa
pembekuan magma bersifat asam dengan kadar silika (SiO2) dan kadar alkali
(K, Na) yang tinggi. Keterdapatan mineral felspar jenis ini berkaitan erat
dengan daerah sebaran batuan granit pegmatit berupa urat atau tersebar
sebagai komponen utama bertekstur kasar dalam batuan granit pegmatit.
Felspar primer adalah felspar komersial kerana mempunyai kadar total
alkali yang tinggi (K2O + Na2O > 10 %). Sebaliknya felspar kalsium (Ca)
yang tidak memiliki nilai ekonomis berasal dari batuan basa (gabro) dan
anortosit.
Felspar diagenetik terbentuk karena proses diagenesa dari
sediment piroklastik halus bersifat asam (riolitik) yang terendapkan dalam
lingkungan air lakustrin dan umumnya berasosiasi dengan cekungan sediment
tersier. Keberadaan endapan felspar jenis ini sering ditemukan bersama
sama dengan endapan bentonit atau zeolit denga kadar total alkali (K2O +
Na2O) yang rendah yaitu sekitar 5 %.
Felspar alluvial terjadi dari hasil rombakan batuan granit dan
batuan asam lainnya dengan kadar total alkali (K2O + Na2O) sekitar 5 10
%.

Felspar

diagenetik

dan

felspar

alluvial

umumnya

banyak

mengandung

minral

ikutan

seperti

mika

(muskovit,

biotit),

hematite,

tourmaline,

garnt, kuarsa bebas dan lain lain.


Mineralogi
Felspar
adalah
mineral
alumina
silikat
anhidrat
yang
berasosiasi dengan unsur unsur kalium (K), natrium(Na) dan kalsium (Ca)
dalam perbandingan yang beragam. Berdasarkan kandungan unsur - unsur
tersebut, secara mineralogy felspar dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok mineral, yaitu:
a.
alkali feldspar;
b.

plagioklas.

Kelompok kelompok felspar tersebut dapat divisualisasikan dalam bentuk


segitiga hubungan antara K-Na-Ca. Kelompok alkali felspar adalah:
1. Sanidin, Ortoklas, Adularia sebagai kalium-natrium feldspar,
2.

Anortoklas dan Mikroklin sebagai natrium-kalium felspar.


Masing masing mineral tersebut mempunyai system kristal yang berbeda,
yaitu ortoklas mempunyai system kristal monoklin, dan mikroklin mempunyai
system kristal triklin.
Kelompok felspar plagioklas diklasifikasikan mulai dari albit
(natrim feldspar) dengan komposisi Na : Ca sekitar 9 : 1 hingga anortit
(kalsium feldspar)dengan komposisi Na : Ca sekitar 1 : 9. Sebaliknya
kombinasi unsur - unsur K dengan Ca tidak pernah terjadi. Anggota dari

plagioklas peldsfar adalah:


1. Anortit
2.
3.

Bitownit
Labradorit

4.
5.

Andesine
Oligoklas

6.

Albit
Seluruh

jenis

felspar

umumnya

mempunyai

sifat

fisik

yang

hampir sama, yaitu nilai kekerasan sekitar 6 6,5 skala mohs dan berat
jenisnya sekitar 2,4 2,8 gr/ml, sedangkan warna bervariasi mulaidari
putih keabu abuan, merah jambu, coklat,
Kristal dari plagioklas adalah triklin.

kuning,

dan

hijau.

System

Berdasarkan komposisi kimia, felspar mempunyai rumus umum


MZ2O8 adalah kation kation K+, Na+, atau Ca2+, kadang kadang ada juga
Ba+ dan NH4+. Komponen Z adalah kation kation A13+ dan Si4+, tetapi
sebagian digantikan oleh Fe3+. Dengan demikian berdasarkan keterangan pada
gambar 1, maka komposisi kimia felspar murni adalah seperti pada table.

Di alam sulit ditemukan felspar ideal. Hampir semua kalium


felspar mengandung unsur natrium baik terinklusi atau interlock dengan
albit yang disebut felspar partitik. Demikian juga albit selalu mengandung
sejumlah kecil campuran unsur kalium dan kalsium. Sebaliknya anortit (Ca
feldspar) tidak pernah berasosiasi dengan unsur kalium. Felspar partitik
dan felspar albit adalah felspar komersial.
Untuk membedakan alkali felspar dari felspar plagioklas dapat
dilakukan dengan teknik pengujian cara kimia dan fisika. Cara kimia
dilakukan dengan dengan menggunakan asam flurida serta larutan natrium
kobaltitrit, dan dengan batntuan mikroskop akan teralihat permukaan
felspar plagioklas berwarna merah. Cara ini sering disebut dengan
teknikstaining (pewarnaan).
Kemudian
menggunakan cara difraksi sinar x.

cara

fisika

dilakukan

dengan

Lokasi endapan
Hasil

penyelidikan

menunjukan

bahwa

lokasi

endapan

felspar

yang poternsial tersebar hamper di seluruh Indonesia. Bentuk endapannya


berbeda dari satu daerah dengan daerah yang lainnya. Seperti endapan
berbentuk
feldspar,

batuan atau berbentuk pasir yang sebagian besar mengandung


kuarsa, mika (muskovit, biotit), hematite dan lain lain.

Beberapa lokasi telah dipetakan, namun masih banyak juga lokasi yang belum
dipetakan.
Daerah

daerah
lokasi
endapan
felspar
yang
telah
diketahui antara lain : Kendawi, Rikitgaib, Blangkejeran, Tapak tuan
(Aceh), Pantai Timur, Prapat (Sumatra Utara); Siberida indragiri Hulu,
Kampar (Riau); Lundan Pasaman, Sulit Air Solok (Sumatra Barat; Rejang
Lebong (Bengkulu); Way porbian , Way buha (Lampung); Sayan Sintang,
Bonti Sangau (Kalimantan Barat); Cikembar Sukabumi (Jawa Barat);
Trenggelek, Blitar, Ponorogo (Jawa Timur); Ae Bara Wolowaru (Flores
Timur); Baidu Tapa _ gorontalo (Sulawesi Utara); Donggala (Sulawesi
Tenggara); Maros (Sulawesi Selatan); Ponto Pulau Saparua (Maluku).
Cadangan
Menurut

hasil

penyelidikan

yang

dilakukan

oleh

Direktorat

Sumberdaya Mineral, Indonesia mempunyai potensi dan cadangan felspar yang


cukup besar dan kemungkinan masih ada endapan felspar yang belum
ditemukan. Berdasarkan perkiraan kasar dari beberapa lokasi endapan,
cadangan felspar Indonesia adalah sekitar 271,7 juta ton (terukur/proved),
11,0
juta
ton
(tereka/probable),
(terindikasi/possible).

dan

57,56

juta

ton

Das könnte Ihnen auch gefallen