Sie sind auf Seite 1von 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran,kemauan,dankemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan
masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi indikator angka
harapan hidup, angka kematian,angka kesakitan,dan status gizi masyarakat.1
Adapun salah satu program pokok pembangunan kesehatan adalah
pemberantasan penyakit menular dan imunisasi yaitu menurunkan dan
mencegah penularan serta mengurangi dampak sosial dari akibat penyakit
sehingga menjadi masalah kesehatan. 2
Skabies pertama kali dilukiskan di Old Testament oleh Aristoteles. Nama
Sarcoptes scabiei berasal dari bahasa Yunani sarx yang berarti daging dan
koptein yang berarti irisan/potongan, serta dari bahasa Latin scabere yang
berarti garukan. Skabies merupakan penyakit infestasi ektoparasit pada manusia
yang disebabkan Sarcoptes scabiei varietas hominis. Penyakit ini dikenal juga
dengan nama the itch, gudik, atau gatal agogo. Skabies ditemukan di semua
negara dengan prevalensi yang bervariasi. Insidens skabies di negara berkembang
menunjukkan siklus fluktuasi yang sampai saat ini belum dapat dijelaskan.
Interval antara akhir dari suatu epidemi dan permulaan epidemi berikutnya kurang
lebih 10 -15 tahun.3

Skabies dapat diderita semua orang tanpa membedakan usia dan jenis
kelamin, akan tetapi lebih sering ditemukan pada anak -anak usia sekolah dan
dewasa muda/remaja. Proporsi penyakit paling tinggi terda pat di negara-negara
tropis yang merupakan tempat di mana penyakit skabies itu endemik. Di wilayah
lain selain negara-negara tropis, dijumpai sedikit bukti dari prevalensi penyakit
ini. Jumlah yang paling tinggi dari penyakit muncul pada kondisi tempat tin ggal
yang ramai, seperti kos dan asrama.3
Skabies menular dengan dua cara yaitu secara kontak langsung dan tidak
langsung. Kontak langsung terjadi ketika adanya kontak dengan kulit penderita,
misalnya berjabat tangan, tidur bersama, dan hub ungan seksual. Sedangkan
kontak tidak langsung melalui benda yang telah dipakai oleh penderita seperti
pakaian, handuk, bantal, dan lain -lain. Hal lain yang dapat mempermudah
penyebaran adalah keadaan penyediaan air bersih yang jumlahnya kurang.3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana karakteristik penderita skabies di wilayah cakupan Puskesmas
Donggala Periode Januari Desember 2014.

1)

C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui karakteristik penderita skabies di wilayah cakupan Puskesmas

Donggala Periode Januari Desember 2014.


2) Tujuan Khusus
1. Mengetahui karakteristik penderita skabies di wilayah kerja Puskesmas
Donggala Periode Januari Desember tahun 2014 tahun berdasarkan usia.

2. Mengetahui karakteristik penderita skabies di wilayah kerja Puskesmas


Donggala Periode Januari Desember tahun 2014 tahun berdasarkan jenis
kelamin.
3. Mengetahui karakteristik penderita skabies di wilayah kerja Puskesmas
Donggala Periode Januari Desember tahun 2014 tahun berdasarkan asal
daerah.
4. Mengetahui karakteristik penderita skabies di wilayah kerja Puskesmas
Donggala Periode Januari Desember tahun 2014 tahun berdasarkan
pekerjaan.
5. Mengetahui karakteristik penderita skabies di wilayah kerja Puskesmas
Donggala Periode Januari Desember tahun 2014 tahun berdasarkan
tingkat pendidikan terakhir
6. Mengetahui karakteristik penderita skabies di wilayah kerja Puskesmas
Donggala Periode Januari Desember tahun 2014 tahun berdasarkan
keadaan sosio-ekonomi.
7. Mengetahui karakteristik penderita skabies di wilayah kerja Puskesmas
Donggala Periode Januari Desember tahun 2014 tahun berdasarkan suku
budaya.
8. Mengetahui karakteristik penderita skabies di wilayah kerja Puskesmas
Donggala Periode Januari Desember tahun 2014 tahun berdasarkan
infeksi sekunder.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:
1. Menambah pengetahuan masyarakat tentang penyakit skabies terutama
siapa saja yang dapat terkena penyakit skabies.
2. Memberikan informasi penyakit skabies kepada Puskesmas Donggala
yang dapat bermanfaat untuk preventif infeksi penyakit menular
khususnya skabies.

3. Menambah wawasan peneliti tentang penelitian, serta pengetahuan tentang

penyakit skabies.

Das könnte Ihnen auch gefallen