Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
dapat menjelaskan:
1.konsep kebudayaan,
2.konsep lingkungan,
3.konsep sehat, sakit, dan penyakit,
4.hubungan antara kebudayaan,
lingkungan, dan penyakit
Pokok Bahasan
-mempelajari hubungan timbal balik
antara kebudayaan, lingkungan, dan
penyakit. Pemahaman mengenai hal ini
merupakan titik awal dalam studi
Antropologi Kesehatan, yang
memfokuskan studinya pada kajian
kebudayaan dan kesehatan.
-mempelajari: konsep dan hubungan
antara kebudayaan, lingkungan, dan
penyakit
Contohnya:
salah satu teori epidemiologi , yang
menekankan pada asumsi bahwa perilaku
manusia sangat berpengaruh pada cepat
tidaknya atau tidak berfungsinya vektor vektor dalam penyebaran organisme
penyebab penyakit dalam suatu
lingkungan ekologis dan sosial tertentu .
lingkungan
alam, biologi, dan kepadatan penduduk.
Keragaman
Ward Goodenough
dalam antropologi terdapat dua perspektif
yang
berbeda dalam melihat konsep kebudayaan .
Pertama, kebudayaan dilihat sebagai pola-pola
bagi kelakuan (patterns for behavior)
yaitu kebudayaan dilihat sebagai ide ,
konsep,
dan pengetahuan yang diwujudkan dalam dan
memberi corak dan arah pada kelakuan .
kebudayaan dilihat sebagai pola-pola dari
kelakuan (patterns of behavior), yaitu
kelakuan dilihat sebagai kebudayaan
Ward Goodenough
melihat kebudayaan sebagai sistem
yang
terdiri atas pengetahuan, kepercayaan,
dan nilai, yang ada dalam pikiran
individuindividu
dalam masyarakat.
Konsep kebudayaan ini dapat dijabarkan
dalam beberapa pengertian. Pertama,
kebudayaan berada dalam tatanan
kenyataan atau realitas yang ideasional.
Contohnya:
salah satu teori epidemiologi , yang
menekankan pada asumsi bahwa
perilaku
manusia sangat berpengaruh pada cepat
tidaknya atau tidak berfungsinya vektor vektor dalam penyebaran organisme
penyebab penyakit dalam suatu
lingkungan ekologis dan sosial tertentu .
Keragaman
Ward Goodenough
dalam antropologi terdapat dua perspektif
yang
berbeda dalam melihat konsep kebudayaan .
Pertama, kebudayaan dilihat sebagai pola-pola
bagi kelakuan (patterns for behavior)
yaitu kebudayaan dilihat sebagai ide ,
konsep,
dan pengetahuan yang diwujudkan dalam dan
memberi corak dan arah pada kelakuan .
kebudayaan dilihat sebagai pola-pola dari
kelakuan (patterns of behavior), yaitu
kelakuan dilihat sebagai kebudayaan
Ward Goodenough
melihat kebudayaan sebagai sistem yang
terdiri atas pengetahuan, kepercayaan,
dan nilai, yang ada dalam pikiran
individuindividu
dalam masyarakat.
Konsep kebudayaan ini dapat dijabarkan
dalam beberapa pengertian. Pertama,
kebudayaan berada dalam tatanan
kenyataan atau realitas yang ideasional.
Clifford Geertz
Seperti halnya bahasa, kebudayaan
merupakan
suatu sistem semiotik yang memuat
simbolsimbol,
dan yang berfungsi mengkomunikasikan
dan mengisyaratkan makna-makna dari pikiran
antar individu. Oleh karena itu, bagi Geertz,
kebudayaan merupakan objek , tindakan, atau
peristiwa dalam masyarakat yang fenomenal
dan yang dapat diamati, dirasakan, serta
dipahami.
Keesing
perbedaan utama antara Geertz dan
Goodenough mengenai kebudayaan, adalah:
bagi Geertz, simbol dan makna kebudayaan
berada di antara pikiran individu -individu,
yang
secara bersama-sama dimiliki oleh aktor -aktor
sosial sebagai kenyataan publik ; sedangkan
bagi Goodenough, simbol dan makna
kebudayaan berada dalam pikiran individu individu, sebagai kenyataan pribadi .
Colleta
kebudayaan adalah perilaku berpola
yang
ada dalam kelompok masyarakat tertentu ,
yang anggota-anggotanya memiliki makna
yang sama serta simbol yang sama untuk
mengkomunikasikan makna tersebut .
Makna-makna yang dimiliki secara
bersama ini secara fungsional terwujud
melalui pranata-pranata atau struktur
politik, ekonomi, agama, dan sosial.
Suparlan
kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan
yang dipunyai manusia sebagai makhluk sosial ,
yang berisi perangkat model-model
pengetahuan, yang secara selektif digunakan
oleh para pendukung atau pelakunya untuk
memahami dan menginterpretasi lingkungan
(fisik/alam, sosial, dan budaya) yang dihadapi
serta untuk mendorong dan menciptakan
tindakan-tindakan yang diperlukannya.
Perangkat model pengetahuan yang dimaksud
meliputi: pengetahuan, kepercayaan/keyakinan,
nilai, dan norma, yang kesemuanya ada pada
pemikiran atau kognisi manusia .
Menurut Kalangie
berkaitan dengan masalah kesehatan,
penerapan konsep kebudayaan menurut aliran
idealisme itu tidak hanya mengacu pada tipe
masyarakat suku bangsa (misalnya kebudayaan
Jawa atau Madura) dan komunitas alamiah
(pedesaan maupun perkotaan), melainkan juga
pada sistem organisasi formal, seperti
institusiinstitusi
pelayanan kesehatan Rumah Sakit ,
Puskesmas, Posyandu, maupun organisasi
bisnis swasta dengan kebudayaan korporatnya .
Perilaku kesehatan
berkaitan dengan: (1) pengetahuan,
kepercayaan, nilai, dan norma dalam lingkungan
sosialnya, dan (2) etiologi, terapi, maupun
pencegahan penyakit (fisik, psikis, maupun
sosial). Berkaitan dengan penyakit, seseorang
dapat memperlihatkan perilaku psikologis
maupun perilaku budaya. Perwujudan dari
perilaku kesehatan ini adalah kegiatan
perawatan kesehatan, yang dilakukan dalam
banyak sistem sosial atau sistem medis
(tradisional, rumah tangga, ataupun formal)
dalam pelayanan kesehatan.
Geertz
lingkungan atau habitat tersebut dapat
berbeda ukurannya, kompleksitasnya, dan
jangka waktunya, mulai dari setetes air kolam
dengan mikro-organismenya sampai pada
seluruh isi bumi dengan kehidupan tanaman
dan satwanya. Sebagai contoh, ekosistem yang
dipelajari oleh para ahli ekologi adalah: Gurun
Kalahari (dengan kehidupan tumbuh -tumbuhan,
satwa, dan manusianya), tundra Kutub Selatan,
hutan tropis Amazon, dan padang rumput
Alpine.
Konsep
Berkaitan dengan hal ini, Antropologi
Kesehatan membedakan konsep
penyakit (disease) dan sakit atau rasa
sakit (illnes).
Penyakit
1. Penyakit atau penyakit secara
biologis/patologis (disease) adalah bentuk
reaksi biologis terhadap suatu organisme,
benda asing, atau luka. Konsep ini merupakan
fenomena objektif, yang ditandai oleh adanya
perubahan fungsi-fungsi tubuh sebagai
organisme biologis. Penyakit dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu: (1) symptom atau
gejala-gejala penyakit, dan (2) syndrom atau
penyakit di bawah sadar.
Paleopatologi
melibatkan ahli-ahli Patologi, Anatomi, dan
Antropologi Fisik, mempelajari penyakit dan luka
pada fosil-fosil manusia purba. Paleopatologi
banyak menjelaskan mengenai bagaimana
kehidupan nenek moyang manusia itu banyak
dipengaruhi oleh lingkungannya. Pengetahuan
mengenai penyakit yang mereka derita sangat
membantu dalam memahami evolusi manusia
serta cara-cara manusia pada generasi
berikutnya beradaptasi secara biologis maupun
budaya terhadap ancaman kesehatan yang
dihadapinya
Epidemiologi
memperhatikan cara-cara hidup dan
tingkah laku individu maupun kelompok,
yang dapat menentukan derajat
kesehatan serta munculnya penyakit yang
berbeda-beda dalam populasi yang
berbeda-beda pula