Sie sind auf Seite 1von 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alkohol banyak terdapat dalam berbagai minuman dan sering menimbulkan keracunan.
Penyalah gunaan alkohol telah menjadi masalah pada hampir setiap negara diseluruh
dunia. Tingkat konsumsi alkohol di setiap negara berbeda-beda tergantung pada kondisi
sosio kultural, kekuatan ekonomi, pola religius, serta bentuk kebijakan dan regulasi
alkohol di tiap negara. Menurut WHO konsumsi alkohol dan potensi masalahnya sangat
bervariasi di seluruh dunia dan merupakan faktor resiko terbesar ketiga di dunia
timbulnya penyakit dan kecacatan. Alkohol adalah faktor umum penyebab dari 60 jenis
penyakit dan luka-luka, mulai dari sirosis hati, epilepsy, kanker hingga kecelakaan lalu
lintas. Alkohol juga bertanggung jawab terhadap rusaknya kehidupan lebih banyak
daripada kekerasan, HIV / AIDS, dan TBC. Bahkan setiap tahunnya hampir 2,5 juta
orang meninggal dunia setiap tahunnya. Alkohol terdapat dalam berbagai minuman
seperti: whisky, brandy, rum, rodka, gin (mengandung 40% alkohol); wines (10-20%);
beer dan ale (48%).
Alkohol sebenarnya mempunyai banyak macamnya. Ada metanol, etanol, propanol
(propanol juga punya beberapa isomeri), dan lain sebagainya. Namun yang paling luas
digunakan adalah metanol dan etanol. Metanol yang juga banyak disebut sebagai alkohol
kayu karena substansi ini dahulu didapat dari distilasi kayu. Methanol adalah substansi
yang sangat beracun karena di dalam tubuh akan diubah menjadi formaldehyde, bahan
utama formalin. Substansi alkohol yang biasa diminum adalah golongan etanol atau etil
alkohol dengan rumus kimia CH3CH2OH. Etil alkohol murni adalah senyawa atau
substansi yang tidak berwarna berbentuk cairan dengan rasa yang sangat membakar yang
membuat tidak ada orang yang mau meminumnya. Alkohol yang diminum biasanya
dalam bentuk larutan dan tidak murni alkohol lagi. Alkohol ini dibuat oleh fermentasi
oleh sel-sel ragi yang mengubah karbohidrat terutama glukosa menjadi alkohol. Jikalau
kadar alkohol telah melebihi 15%, maka enzim dalam sel-sel ragi menjadi tidak aktif dan
akan gagal dalam menghasilkan alkohol malah setelah melebihi kadar 20%, sel-sel ragi
dapat menjadi mati. Anggur-anggur yang lebih keras biasanya dibuat dengan
menambahkan konsentrasi alkohol dengan campur tangan manusia, bahkan minuman-

minuman yang lebih keras seperti brandy dan whiskey yang mempunyai kadar alkohol
sekitar 40-55% dibuat secara distilasi.
Proof dalam minuman alkohol adalah tanda menunjukkan berapa kadar alkohol dalam
minuman tersebut. Proof yang tertulis di label kemasan minuman adalah sama dengan
dua kali kadar minuman tersebut. Jadi kalau tertulis 100 proof, maka minuman tersebut
mempunyai kadar alkohol 50%. Alkohol murni mempunyai proof sebesar 200.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan pembuatan tugas ini adalah untuk mengetahui toksisitas dari alcohol
baik dalam absorbs, metabolism dan ekskresi dalam tubuh. Dan untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah toksikologi.
C. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Penulis memilih judul Etanol karena dampak etanol yang sangat berbahaya bagi
kesehatan, yang seharusnya digunakan untuk bahan bakar otomotif dan bahan pengawet.
Justru sebaliknya digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN ETANOL
Sejak zaman prasejarah, manusia telah mengenal etanol sebagai bahan pemabuk
dalam minuman beralkohol. Residu yang ditemukan pada peninggalan keramik yang
berumur 9000 tahun dari Cina bagian utara menunjukkan bahwa minuman beralkohol
telah digunakan oleh manusia prasejarah dari masa Neolitik. Pemurnian etanol
dengan cara penyulingan biasa hanya mampu menghasilkan etanol dengan kemurnian
96%.

Etanol murni (absolut) dihasilkan kali pertama oleh kimiawan muslim bernama Johan
Tobias Lowitz pada tahun 1796 dengan cara menyaring alkohol hasil destilasi melalui
arang. Etanol digambarkan sebagai senyawa yang terbentuk dari karbon, hidrogen,
dan oksigen oleh Antoine Lavoisier. Kemudian pada tahun 1808, Nicholas Thodore
de Saussure berhasil menentukan rumus kimia etanol C2H5OH. Tapi rumus kimia
tersebut baru diterbitkan pada tahun 1858 oleh Archibald Scott Couper. Dengan
demikian, etanol adalah salah satu senyawa kimia yang kali pertama ditemukan
rumus bangunnya. Etanol dibuat secara sintetik pada tahun 1826 secara terpisah oleh
Henry Hennel dari Britania Raya dan S.G. Srullas dari Perancis.
Pada tahun 1828, Michael Faraday berhasil membuat etanol dari hidrasi etilena yang
dikatalisis oleh asam yang prosesnya mirip dengan proses sintesis etanol pada industri
modern. Sejak tahun 1840, etanol telah digunakan sebagai bahan bakar lampu di
Amerika Serikat, namun pajak yang dikenakan pada alkohol industri semasa Perang
Saudara Amerika membuat penggunaannya tidak ekonomis. Karena hal ini, maka
pada tahun 1906 pajak tersebut dihapuskan.
Pada tahun 1880-an Henry Ford berhasil membuat mobil quadrycycle, dan sejak
tahun 1908 mobil Ford model T telah dapat menggunakan etanol sebagai sumber
bahan bakar. Namun karena harga bahan bakar petroleum lebih murah daripada
etanol, maka terjadi penurunan konsumsi etanol oleh masyarakat sejak tahun 1920-an.

B. PENGERTIAN
Etanol (alkohol) adalah nama suatu golongan senyawa organik yang mengandung
unsur C, H dan O. Etanol dalam ilmu kimia disebut sebagai etil alkohol dengan rumus
kimia C2H5OH. Rumus umum dari alkohol adalah R OH. Secara struktur alcohol
sama dengan air, namun salah satu hidrogennya digantikan oleh gugus alkil. Gugus
fungsional alkohol adalah gugus hidroksil, OH. Pemberian nama alkohol biasanya

dengan menyebut nama alkil yang terikat pada gugus OH, kemudian menambahkan
nama alcohol.
Karakteristik etanol meliputi: berupa zat cair, tidak berwarna, berbau spesifik, mudah
terbakar dan menguap, dapat bercampur dengan air dalam segala perbandingan.
Secara garis besar penggunaan etanol adalah sebagai pelarut untuk zat organik
maupun anorganik, bahan dasar industri asam cuka, ester, spiritus, dan asetaldehid.
Selain itu etanol juga digunakan untuk campuran minuman serta digunakan sebagai
bahan bakar yang terbarukan. Pembuatan etanol dalam industri ada 2 macam yaitu: 1)
cara non fermentasi (sintetik), suatu proses pembuatan alkohol yang tidak
menggunakan enzim ataupun jasad renik, 2) cara fermentasi, merupakan proses
metabolisme dimana terjadi perubahan kimia dalam substrat karena aktivitas enzim
yang dihasilkan oleh mikroba.
Rumus kimia

C. SIFAT FISIK
alkohol rantai pendek bersifat polar sehingga dengan baik larut dalam air serta
memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan alkena atau etilen. Dalam hal
kepolaran dan titik didih, alkohol rantai pendek memilki kemiripan sifat dengan air.
Hal tersebut disebabkan karena air dan alkohol keduanya memilki gugus -OH. Gugus
-OH ini bersifat polar sehingga menyebabkan air dan alkohol bersifat polar pula.
Adapun titik didih yang tinggi disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen antara

molekul air, antar molekul alkohol atau antar molekul air dan alkohol. Ikatan
hidrogen ini juga menyebabkan alkohol larut dalam air.
D. SIFAT KIMIA
Alkohol bersifat mudah terbakar selain itu gugus OH merupakan gugus yang cukup
reaktif sehingga alkohol mudah terlibat dalam berbagai jenis reaksi. Adapun reaksireaksi yang umum terjadi pada alkohol adalah sebagai berikut :
1. Reaksi oksidasi
Reaksi oksidasi pada alkohol juga dapat berlangsung melalui reaksi antara alkohol
dan oksigen. Misalnya reaksi pembakaran pada spirtus.
2. Reaksi dengan asam karboksilat
Ester dibuat melalui reaksi antara alkohol dan asam karboksilat yang disebut
reaksi esterfikasi.
E. PEMAPARAN
1. ABSORPSI
Alkohol yang masuk ke dalam saluran pencernaan akan diabsorbsi melalui
mukosa mulut dan epitel gastrointestinal dan sebagian besar (80%) diabsorbsi di
usus halus, sisanya diabsorbsi di kolon. Kecepatan absorbs tergantung pada
takaran dan konsentrasi alkohol dalam minuman yang mengisi lambung dan usus.
Bila konsentrasi optimal alkohol diminum dan dimasukkan dalam lambung yang
kosong maka kadar puncak dalam darah telah dapat dideteksi pada 30 - 90 menit
sesudahnya.
Setelah diabsorbsi, alkohol akan didistribusikan ke semua jaringan dan cairan
tubuh serta cairan jaringan. Sekitar 90 - 98% alkohol yang diabsorbsi dalam tubuh
akan mengalami oksidasi, sedangkan 2 - 10%nya diekskresikan tanpa mengalami
perubahan, baik melalui paru-paru maupun ginjal. Sebagian kecil akan
dikeluarkan melalui keringat, air mata, empedu dan air ludah.
Alkohol mudah berdifusi dan distribusinya dalam jaringan sesuai dengan kadar
air jaringan tersebut. Semakin hidrofil jaringan semakin tinggi kadar alkoholnya.

Biasanya dalam 12 jam telah tercapai keseimbangan kadar alkohol dalam darah,
usus, dan jaringan lunak.

2. METABOLISME
Alkohol yang masuk ke dalam tubuh akan mengalami serangkaian proses
biokimia. Alkohol yang dikomsumsi 90%, diantaranya akan dimetabolisme oleh
tubuh terutama hati oleh enzim alkoholdehirogenase (ADH) dan koenzim
nikotinamid-adenin-dinokleotida (NAD) menjadi asetaldehid dan kemudian oleh
enzim aldehida dehidrogenase (ALDH) diubah menjadi asam asetat. Asam asetat
dioksidasi menjadi CO2dan H2O. Piruvat, levulosa (fruktosa), gliseraldehidadan
alanin akan mempercepat metabolism alcohol.
Metabolisme alkohol melibatkan 3 jalur, yaitu jalur sitosol, jalur peroksisom dan
jalur mikrosom.
a. Jalur Sitosol/Lintasan Alkohol Dehidrogenase.
Jalur ini adalah proses oksidasi dengan melibatkan enzim alkohol dehidrogenase
(ADH). Proses oksidasi dengan menggunakan alcohol dehidrogenase terutama
terjadi di dalam hepar. Metabolisme alcohol oleh ADH akan menghasilkan
asetaldehid yang merupakan produk yang sangat reaktif dan sangat beracun
sehingga menyebabkan kerusakan beberapa jaringan atau sel.
b. Jalur Peroksisom/Sistem Katalase
Melalui enzim katalase yang terdapat dalam peroksisom (peroxysome) hidrogen
yang dihasilkan dari metabolism alkohol dapat mengubah keadaan redoks, dan
pada pemakaian alkohol yang lama dapat mengecil. Perubahan ini dapat
menimbulkan perubahan metabolisme lemak dan karbohidrat, yang menyebabkan
bertambahnya jaringan kolagen dan dalam keadaan tertentu dapat menghambat
sintesa protein.

c. Jalur Mikrosom
Jalur ini juga sering disebutdengan sistem SOEM (Sistem Oksidasi Etanol
Mikrosom). yang terletak dalam retikulum endoplasma. Dengan pertolongan 3
komponen mikrosom ( sitokrom P-450, reduktase dan lesitin) alkohol diuraikan
menjadi asetaldehid.

Alkohol akan diubah menjadi asetaldehid, kemudian akan diubahmenjadi asetat


oleh aldehid dehidrogenase di dalam mitokondria. Pemakaian alkohol yang lama
akan

menimbulkan

perubahan

pada

metokondria,

yang

menyebabkan

berkurangnya kapasitas untuk oksidasi lemak. Semua yangtersebut diatas


menyebabkan terjadinyaperlemakan hati. Perubahan pada Sistem Oksidasi Etanol
Mikrosom yang disebabkan pemakaian alcohol berlangsung lama dapat
menginduksi

dan

meningkatkan

metabolisme

obatobatan,

meningkatkan

lipoprotein dan menyebabkan hyperlidemia.


Reaktive Oxygen Species(ROS) dihasilkan secara alami dalam jumlah kecil
selama reaksi metabolisme tubuh dan dapat bereaksi dengan molekul seluler dan
kerusakan kompleks seperti lemak, protein, atau DNA. Alkohol mempromosikan
generasi dari ROS dan mengganggu mekanisme normal ertahanan tubuh terhadap
senyawa ini melalui berbagai proses, terutama dihati. Alkohol juga merangsang
aktivitas enzim yang disebut sitokrom P450, yang berkontribusi pada produksi
ROS. Lebih lanjut, alkohol dapat mengubah tingkat logam tertentu dalam tubuh,
sehingga memudahkan produksi ROS.
3. EKSRESI ETANOL
Minum alkohol secara akut meningkatkan ekskresi amonium melalui ginjal.
Alkohol sendiri tidak menimbulkan perubahan pada keseimbangan asam dan
basa. Pasien yang mengalami gangguan dalam asidifikasi ginjal akan cenderung
mengalami koma hepatikum. Ini disebabkan karena meningkatnya pembentukan
amonia dalam ginjal dan meningkatnya amonia ke dalam pembuluh darah balik.
Asidosis tubulus renalis terjadi karena kekurangan fosfat, zat putih telur atau
karena sirosis hepatis. Alkohol menyebabkan terjadinya hiperventilasi sehingga
bisa terjadi alkalosis respiratorik. Emesis pada putus alkohol dapat menyebabkan
terjadinya alkalosis metabolik dan hipokalemia.

Alkohol dapat menyebabkan terjadinya diuresis. Pengaruh alkohol pada manusia


antara lain mengubah respon hipotalamus terhadap perubahan osmolalitas plasma.
Dalam keadaan normal, bila osmolalitas plasma meningkat maka hormon
antidiuretik dalam plasma meningkat pula sehingga mengurangi produksi urine.
Kadar alkohol yang meningkat secara akut akan memperbanyak urine, sedangkan
pada

waktu

putus

alkohol

akan

bekerja

pengaruh

antidiuretik.

Pada

penyalahgunaan alkohol yang kronis di mana terjadi kerusakan pada hepar dapat
terjadi retensi air karena tingginya ADH (Anti Diuretik Hormon) sehingga terjadi
keracunan air.
Alkohol yang dikonsumsi 10% akan dikeluarkan dalam bentuk utuh melalui urin,
keringat dan udara napas. Dari jumlah ini sebagian besar dikeluarkan melalui urin
(90%).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Etanol (alkohol) adalah nama suatu golongan senyawa organic yang
mengandung unsur C, H dan O. Etanol dalam ilmu kimia disebut sebagai etil
alkohol dengan rumus kimia C2H5OH. Alkohol rantai pendek bersifat polar
sehingga dengan baik larut dalam air serta memiliki titik didih lebih tinggi
dibandingkan dengan alkena atau etilen. Dalam hal kepolaran dan titik didih,
alkohol rantai pendek memilki kemiripan sifat dengan air. Sehingga bila
alcohol sampai di minum maka dapat menimbulkan gangguan pada tubuh
yang bersifat akut maupun kronis. Selain itu alcohol juga menimbulkan
gangguan pada mental dan psikologis.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini penulis masih banyak kekurangan dalam
penulisan karena keterbatasan penulis dalam penyusunan makalah etanol.
Pembaca diharapkan memberikan masukan agar penulis dapat memperbaiki
makalah etanol.
Telah di jelakan dalan Al Quran dalam surat Al Maidah (90-91) yaitu :
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar

kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak


menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum)
khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) [QS. AlMaaidah : 90-91].
Telah di jelaskan melalui ayat di atas hindari minuman yang memabukkan
karena akan merugikan didunia dan akherat.

DAFTAR PUSTAKA

http://lordbroken.wordpress.com/2011/02/12/alkohol-dan-bahayanya-metabolisme-dan-efek/
http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_ii/07620013-siti-muslihah.ps
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CDAQFjAA&url=http%3A%2F
%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F26773%2F4%2FChapter
%2520II.pdf&ei=5g7TUYevPIPJrAfB34DwAw&usg=AFQjCNFrZOd7HlyazUlquddm841PzNv
VxA&sig2=BIoz6GvlF50jPMYV0cJIfA&bvm=bv.48705608,d.bmk
http://abul-jauzaa.blogspot.com/2011/02/minuman-yang-mengandung-alkohol-khamr.html

Das könnte Ihnen auch gefallen