Sie sind auf Seite 1von 23

Kata Pengantar

Kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Berkat bantuannya
kami mampu menyelesaikan makalah tentang Analisis Laporan Keuangan dengan tepat
waktu.Tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah memperlancar
kami dalam membuat makalah ini.
Di dalam suatu usaha pasti diperlukan analisa atau penilaian terhadap segala aspek mulai
dari aspek produksi sampai keuangan.Untuk aspek keuangan setiap perusahaan pasti memiliki
metode penilaian atau yang sering disebut dengan analisa yang berbeda-beda.Namun dalam
makalah ini kami hanya akan membahas tentang Analisis Laporan Keuangan ,baik pengertian
,jenis-jenis dan contoh soal Analisis Laporan Keuangan.
Semoga makalah Analisis Laporan Keuangan ini memberikan informasi yang berguna
bagi masyarakat serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Terima kasih kepada semua anggota kelompok 7 yang telah berperan dalam penyusunan
makalah ini serta refrensi dan sumber-sumber informasi yang kami peroleh.

Penyusun

Kelompok 7

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dan
menginterpretasikan laporan keuangan maka perlu dibuat analisis laporan keuangan. Analisis
laporan keuangan dimaksudkan untuk membantu bagaimana memahami laporan keuangan,
bagaimana menafsirkan angka-angka dalam laporan keuangan, bagaimana mengevaluasi laporan
keuangan dan bagaimana menggunakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan.
Teknik analisis yang sering digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah analisis
rasio. Analisis rasio adalah teknik analisis untuk mengetahui hubungan matematis dari pos-pos
tertentu dalam setiap elemenlaporan keuangan. Hasil dari perhitungan rasio akan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, agar dapat diketahui perubahan yang terjadi, apakah mengalami
kenaikan atau penurunan.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi
keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat
dihitung berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun
dari data yang berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang
berasal dari perhitungan laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data
neraca dan laporan laba-rugi. Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja
perusahaan tersebut meningkat atau bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan
keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah satunya adalah dengan menggunakan rasiorasio keuangan. Rasio keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas
(leverage), rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
Diharapkan dengan analisis ini dapat diketahui gambaran keadaan keuangan perusahaan,
sehingga interpretasi pengguna laporan terhadap laporan keuangan dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan,terutama bagi direktur dalam rangka menetapkan
kebijakan, menyusun rencana yang lebih baik, serta menentukan kebijaksanaan yang lebih tepat
agar prestasi manajemen semakin baik pada tahun-tahun berikutnya. Mengingat pentingnya
analisis terhadap laporan keuangan sebagai alat bantu serta sumber informasi dalam menilai
kondisi keuangan serta prestasi (keberhasilan) suatu perusahaan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan seperti yang telah diuraikan di atas, maka peneliti sangat tertarik untuk
mendalami dan membahas topik tentang ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.

Apa itu Analisis Laporan Keuangan


Apa saja Objek Analisis Laporan Keuangan
Apa saja Macam-macam Analisis Laporan Kuangan
Apa saja Kelemahan Analisis Laporan Keuangan
Bagaimana Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

C. TUJUAN PENULISAN
1.
2.
3.
4.
5.

Untuk mengetahui Analisis Laporan Keuangan


Untuk mengetahui Objek Analisis Laporan Keuangan
Untuk mengetahui Macam-macam Analisis Laporan Keuangan
Untuk mengetahui Kelemahan Analisis Laporan Keuangan
Untuk memahami Analisis Perbandingan Laporan Keuangan

D. MANFAAT PENULLISAN
Untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori yang diperoleh dengan
praktek yang sesungguhnya
b) Untuk dapat dijadikan sebagai referensi dalam menghadapi masalah yang sama dan
sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.
c) Agar berguna sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya
teman-teman mahasiswa yang ingin mempelajari tentang Analisis Laporan Keuangan
a)

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan


Terdiri dari 2 kata :
1. Analisis, yang berarti penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan, memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit
terkecil.
2. Laporan Keuangan, meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan
dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang digunakan untuk
mengkomunikasikan keadaan keuangan atau prestasi manajeman dengan pihak yang
berkepentingan. Dengan laporan keuangan kita akan mengetahui kondisi keuangan suatu badan
usaha.
Jadi analisis laporan keuangan merupakan proses untuk membedah laporan keuangan,
menelaah masing-masing unsur dan menelaah hubungan di antara unsur tersebut dengan tujuan
untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan.
Menurut para ahli, pengertian analisis laporan keuangan sebagai berikut :
1. Menurut Bernstein ( 1983 ; 3 ), analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan
teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran
ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.
Di sini kegiatan analisis laporan keuangan berfungsi untuk mengonversikan data yang berasal
dari laporan sebagai bahan mentahnya menjadi informasi yang lebih berguna, lebih mendalam
dan lebih tajam dengan teknik tertentu.
2. Menurut Foster ( 1968 : 58 ), analisis laporan keuangan adalah mempelajari hubungan
hubungan di dalam suatu set laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan kecendrungan
kecendrungan dari hubungan ini sepanjang waktu.
Analisis laporan keuangan memiliki sifat sifat sebagai berikut :
1. Fokus laporan adalah Laporan Laba Rugi, Neraca, Arus Kas, yang merupakan akumulasi
transaksi dari kejadian histories dan penyebab terjadinya dalam suatu perusahaan
2. Prediksi, analisis mengkaji implikasi kejadian yang telah berlalu terhadap dampak dan prospek
perkembangan keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.
3. Dasar analisis adalah laporan keuangan yang memiliki sifat dan prinsip tersendiri sehingga
analisis sangat tergantung pada kualitas laporan ini. Penguasaan pada sifat akuntansi, prinsip
akuntansi sangat diperlukan dalam menganalisis laporan keuangan.

2. Objek Analisis Laporan Keuangan


Analisis Laba Rugi
Merupakan media untuk mengetahui keberhasilan operasional perusahaan, keadaan
usaha, kemampuan memperoleh laba, efektivitas operasi. Adapun yang menjadi focus
analisisnya adalah :
A.

Tren penjualan
2.
Harga pokok produksi
3.
Biaya over head
4.
Margin yang diperoleh.
Poin poin ini dapat dibandingkan dengan rata rata prestasi perusahaan sejenis atau
perusahaan tertentu yang dapat dianggap sebagai saingan atau berprestasi baik.
1.

Analisis Neraca.
Analisis neraca merupakan refleksi hasil yang diperoleh perusahaan selama periode
tertentu dan modal yang digunakan untuk melaksanakan dan mencapainya. Adapun yang
menjadi focus adalah :
1.
Mutu dan kecukupan aktiva, hutang dan modal
2.
Sifat dan jangka waktu siklus usaha perusahaan
3.
Analisis struktur utang
4.
Analisis Arus Kas
Analisis arus kas menunjukkan pergerakan arus kas dari mana sumber kas diperoleh dan
kemana dialirkan yang bersumber dari operasional, pembiayaan dan investasi.
Hasil analisis laporan keuangan akan bisa membuka tabir berikut ini :
Kesalahan proses akuntansi seperti : kesalahan pencatatan, kesalahan pembukuan, kesalahan,
jumlah, kesalahan perkiraan, kesalahan posting, kesalahan jurnal.
Kesalahan lain yang disengaja. Misalnya tidak mencatat, pencatatan harga yang tidak wajar,
menghilangkan data, income smoothing dan lain sebagainya.
B.

3. Macam-macam Analisis Laporan Keuangan


Analisis Time Series dan Cross Sectional
a)

Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa
periode. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan rasio-rasio dari waktu
yang lalu (rasio historis) atau dengan rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu
yang akan datang pada perusahaan yang sama. Analisis trend dapat melihat apakah
prestasi perusahaan itu meningkat atau menurun selama periode tertentu, mengestimasi
kemungkinan terjadi peningkatan atau penurunan pada kondisi keuangan tertentu
Contoh Soal :

Volume penjualan handphone (dalam 1000 unit) tahun 2000 sampai dengan 2008
Tahun
Penjualan (Y)
X
XY
X2
2000

200

-4

- 800

16

2001

245

-3

- 735

2002

240

-2

- 480

2003

275

-1

- 275

2004

285

2005

300

300

2006

290

580

2007

315

945

2008

310

1.240

16

Jumlah

2.460

775

60

a. Tentukan persamaan garis trend ?


b. Berapakah perkiraan data penjualan tahun 2009 ?

a.

b.

Jawab :
Persamaan Garis Trend
Y = a + bX
Dimana,
a=
a = = 273,33
b=
b = = 12,92
Persamaan garis trendnya adalah :
Y = a + bX
Y = 273,33 + 12,92 X
Perkiraan Data Penjualan Tahun 2009
Y = a + bX
Y = 273,33 + 12,92 X
Nilai X tahun 2009 adalah 5 maka,
Y = 273,33 + 12,92 (5)
Y = 273,33 + 64,60
Y = 337,93
Artinya penjualan handphone pada tahun 2009 diperkirakan sebesar 337.930 unit.

b) Analisis Cross Sectional/Rasio, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio


perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio
rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama. Contoh :
Neraca
PT ABC
PER 31 DESEMBER 2001
( dalam ribuan rupiah )
Aktiva Lancar
Kas
Efek
Piutang
Persediaan
Jumlah A.L.
Aktiva Tetap
Mesin
Akum. Penyusutan

200.000
200.000
160.000
840.000
1.400.000

Tanah
Intangibles
Jumlah A.T.

700.000
100.000
600.000
1.000.000
200.000
800.000
100.000
100.000
1.600.000

Jumlah Aktiva

3.000.000

Bangunan
Akum. Penyusutan

Statemen Laba Rugi


PT ABC
Periode 31 Desember 2001
( dalam ribuan rupiah )
Penjualan
Harga pokok penjualan

Hutang lancar
Hutang dagang
Hutang wesel
Hutang Pajak

300.000
100.000
160.000

Jumlah H.L.

560.000

Hutang jk. Panjang


Obligasi

600.000

Modal sendiri
Modal saham
Agio saham
Laba ditahan

1.200.000
200.000
1.400.000
440.000

Juml. Modal sendiri

1.840.000

Jumlah pasiva

3.000.000

4.000.000
3.000.000

Laba kotor

1.000.000

Biaya-biaya
Keuntungan sebelum bunga & pajak

570.000
430.000

Bi. Bunga obligasi ( 5 % x Rp 600.000 )


Keuntungan sebelum pajak

30.000
400.000

Pajak penghasilan
Keuntungan bersih setelah pajak

160.000
240.000

Perhitungan analisis rasio sebagai berikut :


RASIO KEUANGAN
1) RASIO LIKUIDITAS
a)

Current Ratio

METODE PERHITUNGAN

Aktiva Lancar
-------------------Hutang Lancar
1.400.000
------------- = 2,5 : 1 = 250%
560.000

INTERPRETASI
Kemampuan
untuk
membayar hutang yang
segera harus dipenuhi
dengan
aktiva
lancar.
Setiap hutang Lancar Rp
1,00 dijamin oleh oleh
aktiva lancar Rp 2,50

RASIO KEUANGAN

b)

Cash Ratio

INTERPRETASI

METODE PERHITUNGAN

Kemampuan
membayar
utang dengan segara yang
harus dipenuhi dengan kas
yang
tersedia
dalam
perusahaan dan efek yang
segera dapat diuangkan.
Setiap
hutang
Lancar Rp1,00
dijamin
oleh kas dan efek Rp 0,71

Kas + Efek = 400.000 =


HL

560.000

= 0,71 atau 71%

c) Quick ratio (Acid Test ratio)

Kas +Efek + Hutang


Hutang Lancar

Kemampuan
untuk
membayar
utang yg
segera hrs dipenuhi
Dg aktiva lancar yg lebih
likuid.
Setiap utang lancar Rp
1,00 dijamin dengan quick
assets 1,00

200.000 + 200.000 + 160.000


560.000
= 1 : 1 atau 100%

d) Working Capital to
Total Assets Ratio

Akt
iva Lancar Ht Lancar
Jumlah Aktiva
00.000 560.000
3.000.000
= 0, 28 : 1 atau 28 %

Likuiditas
darin
total aktiva dan posisi
modal kerja neto.
1.4 Setiap Rp 1, 00 assets
perusahaan Rp 0,28 terdiri
dari modal kerja (aktiva
lancar)

RASIO KEUANGAN

2) RATIO LEVERAGE
a) Total Debt to Equity Ratio

METODE PERHITUNGAN

H Lancar + H JK Panjang
Jml Modal Sendiri

560.000 + 600.000
1840.000
= 0,63 : 1 atau 63 %

Utg Lancar + Utg JK PJ


b) Total debt to total capital Assets

Jumlah Modal/Aktiva

560.000 + 600.000
3.000.000
= 0,39 : 1 atau 39%

INTERPRETASI
Bagian
setiap
rupiah
modal
sendiri
yang
dijadikan jaminan untuk
keseluruhan hutang.
63% dari setiap rupiah
modal sendiri menjadi
jaminan utang.

Beberapa bagiam dari


keseluruhan
dana
yang dibelanjai
dengan
utang. Atau
Berapa bagian dari aktiva
yang digunakan untuk
menjamin utang.
39 % dari setiap aktiva
digunakan untuk menjamin
utang

RASIO KEUANGAN

METODE PERHITUNGAN

Hutag JK Panjang
c) Long Term Debt To
Equity ratio

Modal Sendiri

600.000
--------------- = 0,33 : 1 = 33%
1.840.000

d) Tangible Assets
Debt Coverage

Jml Aktiva - Intangibles HL


Hutang Jk Pjg

3.000.000 100.000 560.000


600.0000
2. 340.000
600.000
= 3,9 :1 atau 390%

e) Times Interest Earned Ratio

EBIT
Bunga HTG JK panjang
430.000 = 14,3 X
30.000

INTERPRETASI
Bagian
setiap
rupiah
modal
sendiri
yang
dijadikan jaminan untuk
hutang jk panjang.
33 % dari setiap rupiah
modal sendiri
Digunakan
untuk
menjamin hutang jangka
panjang.

Besarnya aktiva tetap


tangible yang digunakan
untuk menjamin hutang
jangka panjang setiap
rupiahnya
Setiap rupiah Hutang JKPJ
dijamin
oleh
aktiva
tangible sebesare RP 390

Besarnya jaminan
keuntungan
yang
digunakan
untuk
membayar bunga Hutang
JK PJG

RASIO KEUANGAN

3) RASIO AKTIVITAS
a) Total Assts Turn Over

b) Receivable Torn Over

METODE PERHITUNGAN

Penjualan Neto
400.000
--------------------- = -----------Jumlah Aktiva
300.000
= 1,33

Penjualan Kredit
-----------------------Piutang Rata-rata
4.000.000
------------------------ = 25 X
160.000

c) Average Collection Period

Piutang rata-rata X 360


Penjualan Kredit
160.000 X 360
------------------ = 14,4 hari
4.000.000

INTERPRETASI
Kemampuan dana yang
tertanam dlm keseluruhan
aktivaberputar dalam satu
periode tertentu, Atau
kemampuan dana yang
diinvestasi- kan untuk
menghasilkan revenue.
Dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva ratarata dlm 1 thn berputar
1,33X. Atau setiap 1
Rupiah setiap thn dpt
meng- hasilkan Rp1,33

Kemampuan dana yang


tertanam dalam piutang
berputar
dalam
suatu
periode tertentu.
Dalam satu tahun rata-rata
dana yang tertanam dalam
piutang berputar selama
25X
Periode rata-rata yang
dibutuhkan
dalam
pengumpulan pihutang
Piutang
rata-rata
dikumpulkan setiap 15 hari

RASIO KEUANGAN

METODE PERHITUNGAN

INTERPRETASI
sekali.

Harga Pokok Penjualan


--------------------------------Inventory Rata-Rata

d) Inventory Turn Over

e) Average Days Inventory

3000.000.
------------- = 3,6 X
840.000

Inventory rata-rata X 360


----------------------------------Harga Pokok Penjualan
840.000 X 360
------------------- = 10 hari
3.000.000

f)

Penjualan Netto
---------------------------------Aktiva lancar H Lancar

Working Capital Turn over

4.000.000
-------------------------1.400.000 560.000
= 4,76 X atau 4,8 X

Kemampuan dana yang


tertanam dalam inventory
berputar
dalam
satu
periode tertentu.
Dana yang tertanam dalam
inventory berputar ratarata 3,6 X dalam satu
tahun.
Periode
rata-rata
persediaan
berada
di
gudang .
Inventory
berada
di
gudang rata-rata selama 10
hari.

Kemampuan modal keja


perusahaan berputar dalam
satu periode siklus kas
perusahaan
Dana yang tertanam dalam
modal kerja berputar ratarata 4,8 X dalam satu
tahun.

RASIO KEUANGAN

4) RASIO KEUNTUNGAN
a) Gross Profit Margin

METODE PERHITUNGAN

INTERPRETASI

Penjualan Neto Harga


Pokok Penjualan
---------------------------------Penjualan Neto

Laba Bruto per rupiah


penjualan
Setiap
Penjualan
menghasilkan laba bruto
Rp 0,25.

4.000.000 3.000.000
-------------------------4.000.000
= 25%

X 100 %

Penjualan Neto Harga pokok


Penjualan Biaya ADM dan
b) Operating Income Ratio ( Operating
Umum
Profit Margin)
---------------------------------------Penjualan Netto
4.000.000 3.000.000 570.000
--------------------------------------4.000.000
= 10, 75%

c) Operating Ratio

Hrg Pokok P enjualan + Biaya ADM


+ Biaya Penj + Biaya Umum
--------------------------------------Penjualan Neto
3.000.000 + 570.000
------------------------- = 89,25 %
4.000.000

d) Net Profit Margin

Keuntungan Neto sesudah Pajak


-------------------------------------Penjualan Neto

240.000
---------------------- = 6 %
4.000.000

Laba sebelum Bunga dan


Pajak (net
operating
income) oleh setiap rupiah
penjualan
Setiap rupiah penjualan
menghasilkan laba operasi
Rp 0,11.

Biaya operasi per rupiah


penjualan .
Setiap rupiah
penjualan
memerlukan biaya Rp 0,89
Makin besar rasio makin
buruk

Keuntungan
neto
per
rupiah penjualan
Setiap rupiah penjualan
menghsilkan keuntungan
neto sebesar Rp 0,06

RASIO KEUANGAN

METODE PERHITUNGAN

EBIT
-------------------------JML AKTIVA

e) Earning Power of Total Investmen rate


of return of total assets)

430.000
------------------ = 14,3 %
3.000.000

f)

Earninf After Tax


----------------------------Jumlah Aktiva

Net Earning Power ratio /


Return On Investment (ROI)

240.000
= -------------------- = 8%
3.000.000

Earning After Tax


---------------------------ML Modas Sendiri

g) Rate of Return for


the Owners
(Rate of Return on Net Worth)
=

c)

Analisis Commond Size dan Analisis Index

240.000
---------------- = 13 %
1.840. 000

INTERPRETASI
Kemampuan modal yang
diinvestasikan
dalam
keseluruhan
Aktiva untuk
menghasilkan keuntungan
bagi semua investor.
Setiap satu rupiah modal
yang
diinvestasikan
menghasilkan
keuntungan Rp 0,14 untuk
semua investor.
Kemampuan modal yang
diinvestasikan
Dalam keseluruhan aktiva
untuk
menghasilkan
keuntungan neto

Kemampuan modal sendiri


dalam
menghasilkan
keuntungan
bagi
pemegang saham preferen
dan biasa.
Setiap
rupiah
modal
sendiri
menghasilkan
keuntungan neto Rp 0,13
yg tersedia bagi pemegang
shm preferen dan biasa

a. Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan


keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva
didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen
lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal
sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond
base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.
Contoh soal:
PT. BAGAS PERKASA JAYA
Laporan Laba-Rugi Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)
LABA-RUGI

Tahun

Common-Size (%)

2009

2010

2009

2010

Penghasilan
Harga Pokok Penjualan

Rp 150.000
Rp (50.000)

Rp 200.000
Rp (60.000)

100%
(33,33)

100%
(30,00)

Laba Kotor
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi
Biaya Bunga

Rp
Rp
Rp
Rp

100.000
(25.000)
(20.000)
(10.000)

Rp 140.000
Rp (34.000)
Rp (28.000)
Rp (14.000)

66,67
(16,67)
(13,33)
(6,67)

70,00
(17,00)
(14,00)
(7,00)

Laba Sebelum Pajak


Pajak (15%)

Rp
Rp

45.000
(6.750)

Rp 64.000
Rp (9.600)

30,00
(4,50)

32,00
(4,80)

Laba Bersih

Rp

38.250

Rp

25,50

27,20

54.400

Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos dalam perhitungan laba-rugi


yang dinyatakan dalam persentase per-komponen atas dasar total penghasilan (total penghasilan
dinyatakan sebesar 100%).
% Harga Pokok Penjualan = (Saldo Harga Pokok Penjualan/Total Penghasilan) x 100%
= Rp 60.000/Rp 200.000 x 100%
= 30%
Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.
Dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp 1,00 penjualan kepada
harga pokok penjualan misalnya mengalami penurunan, meskipun distribusi untuk biaya lainnya
(pemasaran, administrasi, dan bunga), secara total mengalami kenaikan.

b. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan
keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang
sama dengan tahun dasar tersebut.

perusahaan ABC
neraca--periode 31 desember 19x1 dan 19x2 (jutaan) rupiah
19x 19x
19x 19x
aktiva
1
2 Pasiva
1
2
Kas
22
25 hutang dagang
91
89
sekuritas
10
15 hutang wesel
40
20
piutang
170 176 hutang pajak
30
32
persediaan
117 112 hutang bank
120 120
total aktiva
kewajiban
lancar
319 328 lancar
281 261
aktiva tetap
hutang jk
(bruto)
700 700 panjang
akum.penyusutan -100 -150 total hutang
aktiva tetap
(neto)
600 550 modal sendiri
Saham
laba yang
ditahan
total modal
total aktiva
919 878
total pasiva

200
481

100
361

300

300

138 217
438 517
919 878

perusahaan ABC
neraca---indeks x1 = 100
periode 31 desember 19x1 dan 19x2 (jutaan) rupiah
aktiva
19x1 19x2 Pasiva
19x1
Kas
100 113,6% hutang dagang
100
sekuritas
100 150,0% hutang wesel
100
piutang
100 103,5% hutang pajak
100
persediaan
100
95,7% hutang bank
100
total aktiva lancar
100 102,8% kewajiban lancar
100
aktiva tetap (bruto)
akum.penyusutan
aktiva tetap (neto)

total aktiva

100 100,0% hutang jk panjang


100 150,0% total hutang
100 91,7% modal sendiri

100

Saham
laba yang ditahan
total modal
95,5%
total pasiva

100
100
100

19x2
97,8%
50,0%
106,7%
100,0%
92,9%
50,0%
75,1%

100 100,0%
100 157,2%
100

95,5%

Keterangan:
Tahun x1 sebagai tahun dasar.
Angka 113,6% diperoleh dari perbandingan kas x2 dengan x1.
Penyajian dengan cara indeks menunjukkan bahwa hampir semua komponen aktiva
lancar meningkat sedangkan untuk aktiva tetap menurun. Hal ini bukan berarti perusahaan telah
menjual aktiva tetap akan tetapi penurunan disebabkan karena adanya depresiasi/penyusutan.
Pada sisi pasiva peningkatan mencolok terjadi pada laba ditahan, dan terjadi penurunan
pada hutang bank dan hutang jangka panjang,
Kesimpulan yaitu permodalan perusahaan semakin baik dan menguat.
c.

4. Kelemahan Analisis Laporan Keuangan

Objek Analisis laporan keuangan hanya didasarkan kepada laporan keuangan.

Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bisa
berbeda dengan dengan kondisi masa depan

Adanya perbedaan prinsip jika membandingkan suatu perusahaan dengan perusahaan


yang lain

Kelemahan teknik analisis rasio, yaitu :

a.

Rasio diambil dari data akuntansi yang memiliki sifat sifat tertentu yang memerlukan tafsiran
tersendiri.
b. Penentuan baik atau buruknya rasio turn over sangat relative dan memerlukan penafsiran
tersendiri
c. Standar pembandingan rasio umum juga perlu penafsiran khusus
d. Laporan keuangan yang dianalisis tidak menggambarkan perubahan nilai uang dan tenaga
belinya

5. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan


Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dalam analisis laporan keuangan agar laporan
keuangan bisa diperbandingkan (comparable).
Analisis berdasarkan laporan keuangan yang melibatkan beberapa perbandingan baik
terhadap perusahaan lainnya atau terhadap data pada periode-periodde sebelumnya. Agar
perbandingan bisa konsisten beberapa isu bisa dilihat sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Yang Disesuaikan Kembali
Ada beberapa situasi dimana perusahaan diharuskan menyesuaikan kembali laporan keuangan
periode yang lalu :
a. Jika perusahaan pada periode sekarang memutuskan untuk menghentikan lini bisnis tertentu,
maka pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan lini bisnis tersebut dan laba atau rugi yang
diharapkan yang disebabkann pelepasan lini bisnis yang akan dihentikan tersebut.
b. Jika perusahaan bergabung dengan perusahaan lain dalam transaksi yang masuk pada kategori
pooling of interests, maka laporan keuangan lama (periode lalu) harus menyesuaikan laporan
keuangan yang baru seperti kalau kedua perusahaan teesebut bergabung sejak dulu.
c. Perubahan-perubahan prinsip akuntansi (misal , perubahan dari LIFO menjadi FIFO)
mengharuskan perusahaan menyesuaikan kembali laporan keuangan masa lalunya supaya
mencerminkan prinsip yang baru tersebut.
2. Perbedaan dan perbandingan dalam laporan keuangan antara lain:
a)

Perbedaan Klasifikasi Rekening (Akun)

Seringkali perusahaan melakukan klasifikasi item-item atau rekening dalam laporan


keuangan berbeda satu sama lain.sebagai contoh, barangkali suatu perusahaan melaporkan biaya
depresiasi dan amortisasisecara terpisah, perusahaan lain mengalokasikan biaya tersebut ke harga
pokok penjualan.
b)

Perbedaan Prinsip-Prinsip Akuntansi

Sumber lain yang menyebabakan data berbeda satu sama lain adalah penggunaan prinsipprinsip akuntansi yang berbeda.dalambatasan yang telah ditentukan prinsip akuntansi,
perusahaan masih mempunyai beberapa alternatif penggunaan metode atau prinsip akuntansi
yang di pakai uuntuk pelaporan keuangan.
c) Perbedaan Penanggalan Laporan Keuangan
Meskipun kebanyakan laporan keuanganmenggunakan Desesmber sebagai akhir periode,
tetapi ada pula perusahaan yang menggunakan penanggalan akhir periode bulan yang lain.pilihan
ini semakin populer apabila perusahaan ingin menyesuaikan laporan keuangannya dengan siklus
musiman bisnis.
d)

Perbandingan Dengan Data Historis dan Perbandingan Dengan Perusahaan Lain.


Rasio-rasio atau data-data keuangan yang telah dihitung untuk suatu perusahaan bisa
dibandingkan dengan data masa lalu dan juga dengan data keungan perusahaan lain agar
diperolehinterpretasi yang lebih baik.
Dalam analisis semacam itu analisis itu analisis harus memperhatikan faktor-faktor yang
akan berpengaruh besar terhadap peerilaku data, dan bisa menjadi dasar interpretasi keuangan
perusahaan.

3. Kriteria yang Digunakan Untuk Memilih Perbandingan


Banyak konteks keputusan menggunakan analisis cross-sectional untuk membandingkan
entitas yang "serupa" setidaknya dalam satu atribut. Pendekatan-pendekatan alternatif untuk
mendefinisikan entitas "serupa" diilustrasikan sebagai berikut :
a. Kesamaan pada sisi penawaran. Perusahaan dapat dikelompokkan atas dasar kesamaan
kepemilikan bahan baku, proses produksi yang serupa, jaringan distribusi yang mirip, dan
sebagainya. Sisi penawaran ini fokus digunakan dalam skema Enterprise Standard Industrial
Classification (SIC) untuk mendefinisikan industri; faktor utama yang dipertimbangkan adalah
"fisik atau teknologi struktur" dan "homogenitas produksi." Skema The Enterprise SIC bertujuan
untuk mengelompokkan seluruh perusahaan menjadi dua -, tiga-, dan empat digit industri.
b. Kesamaan pada sisi permintaan. Pendekatan ini menekankan "serupa" dalam hal produk akhir
dan kesamaan persepsi pelanggan terhadap produk substitusi. Walaupun fokus perbandingan sisi
permintaan biasanya adalah pada level produk, perbandingan dapat dibuat antara perusahaan

yang memproduksi produk serupa. Perbandingan dapat memiliki perspektif jangka pendek atau
perspektif jangka panjang.
c. Kesamaan pada atribut pasar modal. Dari perspektif investasi, saham yang memiliki atribut yang
sama seperti risiko, rasio price-to-earnings, atau kapitalisasi pasar mungkin menarik.
d. Kesamaan dalam kepemilikan hukum. Manajerial perlu menggunakan analisis cross-sectional
dalam mengalokasikan sumber daya antara anak perusahaan yang berbeda (atau jalur bisnis).
Anak perusahaan tersebut mungkin sangat beragam dalam karakteristik sisi penawaran dan sisi
permintaan karakteristik.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Analisis keuangan sangat penting untuk diterapkan dal sistem suatu perusahaan. Karena
dengan menggunakan analisis keuangan ini perusahaan dapat mengetahui keuntungan dan
kerugian yang dicapai perusahaan dalam suatu periode.
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsureunsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan
atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan
usaha pada masa lalu dan sekarang.

Analisis Common Size adalah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening
dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan labarugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).
Analisa rasio adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan laporan laba rugi
terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta
penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu.
Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dalam analisis laporan keuangan agar laporan
keuangan bis diperbandingkan (comparable). Analisis berdasarkan laporan keuangan yang
melibatkan beberapa perbandingan baik terhadap perusahaan lainnya atau terhadap data pada
periode-periodde sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Harahaf, Sofyan S. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit PPM 2010
Kasmir. Analisis Laporan Keuaangan. Jakarta : Penerbt PT.Raja Grafindo2008
Hutapea, Agnes. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Zenith Publisher.
http://www.teguhhidayat.com/2011/07/tips-menganalisis-debt-to-equity-ratio.html\
http://indomobil.com/company.php
http://dhanialfitra.wordpress.com/2009/06/22/beberapa-isu-dalam-analisis-perbandinganlaporan-keuangan/

http://yantoumm.wordpress.com/2007/12/14/alk-analisis-perbandingan-rasio-keuangan/
http://magussudrajat.blogspot.com/2010/04/analisis-trend-dan-analisis-common-size.html
http://paliandri.wordpress.com/2012/08/28/analisis-komparatif-common-size/

Das könnte Ihnen auch gefallen