0 Bewertungen0% fanden dieses Dokument nützlich (0 Abstimmungen)
81 Ansichten11 Seiten
Dokumen tersebut membahas tentang akibat hukum dari kepailitan terhadap debitur pailit dan hartanya, serta perjanjian-perjanjian dan aset-aset yang ada sebelum kepailitan. Putusan kepailitan menghapuskan status quo semula dan menciptakan status baru dimana seluruh harta benda debitur menjadi tanggung jawab kurator untuk dibagikan ke kreditur, kecuali barang-barang pribadi dan penghasilan masa depan debitur. Per
Dokumen tersebut membahas tentang akibat hukum dari kepailitan terhadap debitur pailit dan hartanya, serta perjanjian-perjanjian dan aset-aset yang ada sebelum kepailitan. Putusan kepailitan menghapuskan status quo semula dan menciptakan status baru dimana seluruh harta benda debitur menjadi tanggung jawab kurator untuk dibagikan ke kreditur, kecuali barang-barang pribadi dan penghasilan masa depan debitur. Per
Dokumen tersebut membahas tentang akibat hukum dari kepailitan terhadap debitur pailit dan hartanya, serta perjanjian-perjanjian dan aset-aset yang ada sebelum kepailitan. Putusan kepailitan menghapuskan status quo semula dan menciptakan status baru dimana seluruh harta benda debitur menjadi tanggung jawab kurator untuk dibagikan ke kreditur, kecuali barang-barang pribadi dan penghasilan masa depan debitur. Per
Yudhi Setiawan Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Mataram 1
Putusan kepailitan adalah bersifat serta merta dan
konstituatif yaitu meniadakan keadaan dan menciptkan keadaan hukum baru. Dalam putusan hakim tentang kepailitan ada 3 hal yang esensial yaitu : 1) Pernyataan bahwa si debitur pailit; 2) Pengangkatan seorang Hakim Pengawas yang ditunjuk dari Pengadilan; 3) Kurator Dalam hal debitur atau kreditur tidak mengajukan usul pengangkatan kurator lain kepada pengadilan, maka Balai Harta Peninggalan (BHP) bertindak selaku kurator. 2
A. AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP
DEBITUR PAILIT DAN HARTANYA. Dalam Pasal 21 Undang-undang Nomor 37 Tahun 2004, kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitur pada saat pernyataan pailit itu diputuskan beserta semua kekayaan yang diperoleh selama kepailitan itu. Dalam Pasal 22 UUK, ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 tidak berlaku terhadap :
a. Benda, termasuk hewan yang benr-benar dibutuhkan
oleh Debitur sehubungan dengan pekerjaannya, perlengkapannya, alat-alat medis yang dipergunakan untuk kesehatan, tempat tidur dan perlengkapannya yang dipergunakan oleh debitur dan keluarganya, dan bahan makanan untuk 30 hari bagi Debitur dan keluarganya, yang terdapat ditempat itu. b. Segala sesuatu yang diperoleh Debitur dari pekerjaannya sendiri sebagai penggajian dari suatu jabatan atau jasa, sebagi upah, pensiun, uang tunggu atau uang tunjangan, sejauh yang ditentukan oleh Hakim Pengawas. 4
c. Uang yang diberikan kepada Debitur untuk
memenuhi suatu kewajiban memberi nafkah menurut undang-undang Maksud semua kekayaan yang diperoleh selama Kapilitan, misalnya warisan. Menurut Pasal 40 UUK, segala warisan yang selama kepailitan menjadi hak debitur pailit, tidak boleh diterima oleh kurator, kecuali apabila menguntungkan harta pailit. Sedangkan untuk menolak semua warisan, kurator memerlukan ijin dari Hakim Pengawas.
B. AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP
HARTA KEKAYAAN DEBITUR PAILIT
EKSEKUSI ATAS
Di dalam Pasal 31 ayat (1) UUK disebutkan,
putusan pernyataan berakibat, bahwa segala putusan menyangkut setiap bagian harta kekayaan debitur yang telah dimulai sebelum kepailitan, harus segera dihentika dan sejak itu tidak ada suatu putusan yang dapat dilaksanakan termasuk atau juga dengan menyandra debitur. (Pasal yang terkait yaitu, 55, 56, 57, UU No. 37 Tahun 2004) 6
C.AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP PERJANJIAN TIMBAL
BALIK YANG DILAKUKAN SEBELUM KEPAILITAN
Di dalam ketentuan Pasal 36 ayat (1-5) UU No. 37
Tahun 2004, dalam hal pada saat putusan pernyataan pailit diucapkan, terdapat perjanjian timbal balik yang belum atau baru sebagian dipenuhi, pihak yang mengadakan perjanjian dengan debitur dapat meminta kepada kuratur untuk memberikan kepastian tentang kelanjutan pelaksaanan perjanjian tersebut dalam jangka waktu yang disepakati oleh kurator dan pihak tersebut. 7
D. AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP KEWENANGAN
BERBUAT DEBITUR PAILIT DALAM BIDANG HUKUM HARTA KEKAYAAN 8
E. AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP BARANG JAMINAN
Dalam Pasal 56 UU No. 37/2004 disebutkan bahwa 9
a. Untuk memperbesar kemungkinan tercapainya
perdaiman atau b. Untuk memperbesar kemungkinan mengoptimalkan harta pailit atau 10